BESSE HERIANI
10573 039 1712
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
SKRIPSI
BESSE HERIANI
10573 039 1712
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
i
MOTTO
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai, maka tegaklah.
melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus
Jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.
Hal ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah
harapan.
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk ibu yang selalu memberikanku semangat setiap
v
KATA PENGANTAR
limpahan Rahmat dan Karunia –Nya sehingga skripsi yang berjudul “ Analisis
namun berkat kerja keras penulis dan adanya bimbingan dan bantuan dari
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan seperti sekarang ini
karena berkat bantuan dari orang – orang yang selama ini telah membantu,
mendukung dan membimbing penulis. Untuk itu penulis tak lupa menyampaikan
Muhammadiyah Makassar.
Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
vi
vii
terimah kasih.
10. Kedua orang tuaku penulis ucapkan banyak terimah kasih untuk
segala motivasinya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh
dari unsur kesempurnaan, masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan yang
miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas akhir ini.
Semoga segala bentuk bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak
dibalas oleh Allah SWT dan semoga tugas akhir ini dinilai ibadah di sisi- Nya dan
BESSE HERIANI
NIM. 10573 03917 12
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
x
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah untuk
yang baik integritas, profesionalisme, serta etos kerja dan moral yang tinggi.
1
2
berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggung jawab dan bebas dari kolusi
dan berwibawa.
sebagai alat atau sarana untuk menjalankan fungsi – fungsi sehingga tujuan
Karena sebagian besar biaya yang terjadi di sektor publik, maka peran
publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada
secara layak.
pokok dan fungsinya sulit dilakukan secara objektif karena belum tersedianya
lembaga legislatif.
5
dan budaya.
pelayanan publik dan tidak harus terlibat secara langsung dengan proses
Makassar”.
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
maksud serta tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
D. Manfaat Penelitian
baik.
8
TINJAUAN PUSTAKA
mempengaruhinya.
memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk didiskusikan baik
9
10
kurang efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh dengan
sektor swasta yang dipandang lebih maju dan efisien. Namun demikian,
saat ini pada kalangan praktisi khususnya pemerintahan, sudah mulai ada
pemerintah.
perbedaan bidang yang dikelola, dalam bebrepa hal sektor publik dan
efisien.
1. Pengertian Kebijakan
mengandung tiga komponen dasar yaitu tujuan yang luas, sasaran yang
spesifik dan cara mencapai sasaran tersebut. Sebagai suatu tindakan yang
mempunyai tujuan tertentu maka kebijakan tidak begitu saja lahir karena
(e) Efisiensi dan Efektivias Anggaran dan (f) Taat Asas”. Pengelolaan
pasal 1).
13
kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah
pemerintah.”
akan tetapi akuntansi sektor publik sebagai alat untuk menciptakan Good
tujuan menilai kinerja dalam hal ekonomis, efesiensi, dan efektivitas untuk
memperbaiki proses.
good governance.
yang tidak tersentuh anggaran sektor publik, baik skala nasional maupun
masyarakat.
perimbangan keuangan.
D. Good Governance
Governance bisa berlainan antara satu dengan yang lain. Ada sebagian
good governance.
globalisasi.
4) Menegakkan HAM
1) Menjalankan industry
c. Masyarakat
2) mempengaruhi kebijakan
3) mengembangkan SDM
19
untuk melayani
prosedur-prosedur.
kesejahteraan mereka.
20
eksternal.
(financial audit) akan tetapi perlu juga dilakukan value for money audit
value for money audit atau pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan yang
yang baik.Sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan bahwa
melahirkan jarak dan sekat antara individu dan sekelompok yang membuat
kepada publik.
pembangunan yaitu :
1. Ekonomi
2. Lingkungkan
3. Pembangunan manusia
hukum yang lemah. Oleh karena itu penguatan sistem hukum atau
good governance.
Mencari orang yang jujur dan memiliki integritas tinggi sama halnya
penyelenggaraan negara. Korupsi yang masih tetap eksis sampai saat ini
agenda wajib yang tidak pernah lelah untuk dilakukan.Inilah satu hal yang
bahwa saat ini Good Governance masih menjadi mimpi besar bagi bangsa
Indonesia.Jika dilihat dari kaca mata akuntansi sektor publik paling tidak
Kota/Kabupaten).
2. Nyata
3. Bertanggung jawab
serasi antar pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka
yang tidak atau belum dapat dilaksanakan daerah kabupaten dan kota. Dan
wakil pemerintah.
27
sepertiga dari batas laut daerah provinsi. Bidang pemerintahan yang wajib
sebagai berikut :
dan tak ada yang berubah untuk ditutupi dari rakyat, baik di tingkat
4. Aturan hukum, yaitu aturan hukum ini berlaku apabila ada seseorang
yang melanggar apa yang sudah ditentukan. Hukum ini harus tega dan
depan.
a. Desentralisasi
wewenang oleh badan umum yang lebih rendah yang secara mandiri
b. Dekontralisasi
c. Tugas pembantuan
undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Pasal 184
30
1945
tersebut adalah :
Perimbangan
pinjaman Daerah.
1. Perencanaan strategis
4. Penganggaran
5. Evaluasi kinerja
organisasi.
33
dan organisasi.
F. Kerangka Pikir
keuangan sektor publik yang menjadi faktor satu-satunya, akan tetapi ada
faktor lain yang juga ikut didalamnya dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema alur kerangka pikir.
Skema 1.2
Good Governance
Hasil
G. Hipotesis
METODE PENELITIAN
penulisan penelitian ini adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
b. Variabel Dependen
35
36
Governance.
konsep dan prinsip yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
keuangan.
pengelolaan keuangan.
untuk melengkapi data yang diperlukan dan sebagai bahan informasi atau
data penelitian.
1. Jenis data
2. Sumber data
E. Metode Analisis
menguatkan suatu gambaran dalam hal ini yaitu mengenai indeks kebijakan
Kota Makassar.
BAB IV
persimpangan jalur lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam propinsi di
dan dari wilayah utara ke wilayah selatan Indonesia. Dengan kata lain,
wilayah kota Makassar berada pada koordinat 119 derajat bujur timur dan 5,8
derajat lintang selatan dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter
dari permukaan laut. Kota Makassar merupakan daerah pantai yang datar
dengan kemiringan 0 - 5 derajat ke arah barat, diapit dua muara sungai yakni
sungai tallo yang bermuara di bagian utara kota dan sungai Jeneberang yang
kurang lebih 175,77 Km2 daratan dan termasuk 11 pulau di selat Makassar
kedua atas peraturan daerah nomor 3 tahun 2009 tentang pembentukan dan
39
40
Keuangan dan Aset Kota Makassar merupakan salah satu unsur staf yang
konsisten dan produktif. Adapun Visi Badan pengelolaan Keuangan dan Aset
tepat waktu.
(SP2D)
modern.
41
C. Kegiatan Usaha
Bantuan Sosial
Deposito)
D. Struktur Organisasi
1. Kepala Badan;
b. Subbagian Perlengkapan;
c. Subbagian Keuangan.
a. Subbidang Pembukuan
b. Subbidang Pelaporan
Skema 1.2
Struktur Organisasi
dan aset.
dan aset.
jaminan atas nama pemerintah daerah serta pengeloaan utang dan piutang
daerah.
Pengadaan Barang/Jasa.
15. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
Keuangan dan Aset Kota makassar dipimpin oleh Kepala Badan dengan
A. Sekretariat
46
kerja Badan
B. Bidang Anggaran
Kota
Fungsi :
daerah.
C. Bidang Perbendaharaan;
48
fungsi :
Perbendaharaan
pelaksanaan APBD
daerah
perundang-undangan
D. Bidang Akuntansi
fungsi :
keuangan daerah
Pemerintah.
daerah
Belanja Daerah
E. Bidang Aset
pemberdayaan asset
pemberdayaan asset
SKPD terkait
52
tugasnya
A. Hasil Penelitian
sendiri. Selain dari tujuan tersebut, tujuan yang lebih penting dalam
yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, laporan aliran kas dan neraca.
menciptakan akuntansi sektor publik dan merupakan salah satu alat ukur
52
53
anggaran tidak hanya pada aspek perubahan struktur (APBD) namun jika
upaya pencapaian hasil kinerja atau output dari perencanaan alokasi biaya
yang baik.
yang berkepentingan.
akurat;
yang ada;
keterlambatan;
dan Modal;
14. Formulasi Bagi Hasil Pajak/Non Pajak dan Dana Alokasi Umum dari
Daerah.
dengan baik pada pemerintah kota Makassar. Dalam prinsip partisipasi hal
yang disediakan oleh pemerintah kota Makassar itu sendiri, selain itu pula
prinsip ketiga yaitu prinsip transparansi. Hal ini diketahui dengan adanya
membutuhkan.
transparansi atau terbuka. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya website
terhadap stakeholder dengan baik hal ini telah dibuktikan setiap tahunnya
Makassar dan untuk tahun ini kegiatan ini akan dilaksanakan kembali
B. Pembahasan
terimplementasi dengan baik hal ini dapat diketahui dengan adanya pelayanan
yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan mereka cepat dalam
baik melalui media massa dan media elektronik atau bertatap muka langsung.
Hal in adalah merupakan salah satu cara mereka untuk melaksanakan prinsip
masyarakat.
6. Aturan hukum pemerintah kota Makassar bahwa hukum harus tegas dan
pemerintahan daerah.
daerah yang telah terbit lebih dahulu. Undang – undang yang dimaksud
Daerah.
2. Neraca Daerah
1. Masyarakat
3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan
pinjaman
dengan tujuan :
2016.
berikutnya.
undangan.
(dalam rupiah)
NO URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah 785.486.018.000,00 635.647.206.877
4 Pendapatan Retribusi Daerah 135.664.742.000,00 115.220.022.385,00
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan 13.591.767.000,00 13.389.022.041,72
6 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 57.405.085.000,00 64.615.641.548,88
7 Jumlah Pendaptan Asli Daerah 992.147.612.000,00 828.871.892.852,66
8 PENDAPATAN TRANSFER
9 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN
10 Dana Bagi Hasil Pajak 102.982.632.000,00 65.213.907.250,00
11 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 2.538.659.000,00 1.840.245.234,00
12 Dana Alokasi Umum 1.198.866.380.000,00 1.198.866.380.000,00
13 Dana Alokasi Khusus 138.133.780.000,00 136.847.060.000,00
14 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 1.442.521.451.000,00 1.402.767.592.484,00
31 BELANJA
32 BELANJA OPERASI
33 Belanja Pegawai 1.347.685.076.000,00 1.193.551.732.693,31
34 Belanja Barang 1.309.453.003.756,00 1.162.028.991.434,08
67
40 BELANJA MODAL
41 Belanja Tanah 44.290.318.700,00 23.572.150.840,00
42 Belanja Peralatan dan Mesin 287.281.899.869,00 261.558.387.760,00
43 Belanja Gedung dan Bangunan 153.277.886.307,00 121.682.989.491,00
44 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 288.441.893.468,00 263.918.045.260,00
45 Belanja Aset Tetap Lainya 1.726.299.400,00 796.352.478,00
46 Belanja Aset Lainnya 4.036.972.100,00 1.543.900.000,00
47 Jumlah Belanja Modal 779.055.269.844,00 673.026.825.829,00
52 TRANSFER
53 TRANSFER BAGI HASIL KE KELURAHAN
54 Bagi Hasil Pajak - -
55 Bagi Hasil Retribusi - -
56 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - -
57 JUMLAH TRANSFER/ BAGI HASIL KE KELURAHAN - -
64 PEMBIAYAAN
65 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
66 Penggunaan SiLPA 258.151.841.000,00 258.145.116.393,31
67 Pencairan Dana Cadangan - -
68 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - -
69 Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat - -
70 Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Daerah Lainnya - -
71 Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bank - -
72 Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bukan Bank - -
73 Pinjaman Dalam Negeri-Obligasi - -
74 Pinjaman Dalam Negeri-Lainnya - -
75 Penerimaan Kembali Pinjaman Keapada Perusahaan Negara - -
76 Penerimaan Piutang Daerah - -
77 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -
78 Penerimaan Piutang Daerah - 34.697.000,00
88 Penerimaan Kewajiban Pihak Ketiga - -
89 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 258.151.841.000,00 258.179.813.393,31
68
daerah, neraca pembukuan menjadi suatu yang harus dimiliki oleh setiap
ini bentuk neraca Pemerintah Kota Makassar dapat di lihat pada lampiran.
Pemerintah kota Makassar juga telah melihat dari segi biaya atau
kewjiban yang harus dikeluarkan baik itu berupa modal maupun hutang.
Dalam hal ini pemerintah kota Makassar mempunyai suatu catatan sistem
kredit.
tentang catatan transaksi akan siap menjadi sebuah laporan yang akan
A. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya dalam penelitian
Padahal hal tersebut menjadi sangat urgen karena di era modern saat ini,
teknologi dan kecanggihan zaman menjadi bagian yang erat yang tidak
dapat dipisahkan.
70
71
berkelanjutan.
B. Saran
pada Pemerintah Daerah Kota Makassar Tahun 2016 meskipun belum secara
Tupoksi BPKA dan lain – lain. Hal tersebut sebagai bagian dan
72
serta akuntabilitas.
daya manusa (SDM) yang baik, yaitu tugas dan kewajiban dari petugas –
yang sudah adapun akan berjalan baik. hal tersebut akan menjadi
A.W. Solichin, 2005. Analisis Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Anderson, James F. 1979. Public Policy Making. Second Edition. Chicago, Holt
Rinehart and Winston. USA dalam Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan
Publik. Banyumedia Publishing. Malang.
Bastian, Indra. 2002. “Sistem Akuntansi Sektor Publik”; Modal Untuk Pelatihan
Penyusunan Laporan Keuangan, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Dajang Sarung. 2011. Otonomi Daerah Dalam Transisi, pada Seminar Nasional
Manajemen Keuangan Daerah Era Global, 12 April, Yogyakarta.
Haryanto, Sahmuddin dan Arifuddin. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
73
74
Juliantara, Dadang. 2000. “Arus Balik Kekuasaan dari Pusat Ke Daerah”. Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
……….., 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta
……….., 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2007.
RIWAYAT HIDUP
Makassar, di SMP Dirgantara dan tamat pada Tahun 2009, kemudian melanjutkan
Makassar dan tamat pada tahun 2012, pada tahun 2012 penulis melanjutkan pada
Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas
Berkat pertolongan Allah SWT, perjuangan dan kerja keras disertai iringan
doa dari orang tua dan saudara, perjuangan panjang penulis dalam mengikuti
75