Anda di halaman 1dari 21

ANALISI KINERJA KEUANGAN ALOKASI DANA DESA

(Studi pada Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya)

PROROSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Metodologi


Penelitian

Dosen Pengampu : Sani Haryati SE.,MM

Oleh :

Miftah Parij

NPM. 2001014

KOSENTRASI KEUANGAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH

SURYALAYA – TASIKMALAYA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5
BAB II....................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................7
2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................................7
2.2 Teori Yang Digunakan.................................................................................13
2.2.1 Manajemen Keuangan.......................................................................13
2.2.2 Analisi Laporan Keuangan................................................................14
2.2.3 Analisis Kinerja Keuangan................................................................14
2.2.4 Pengelolaan Alokasi Dana Desa........................................................15
2.2.5 Rasio Efektivitas.................................................................................16
2.2.6 Rasio Pertumbuhan............................................................................17
2.3 Kerangka Pikir..............................................................................................18
2.4 Hipotesis Penelitian.......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa merupakan satuan pemerintah terendah di bawah kecamatan, desa
sebagai suatu pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat
setempat merupakan fokus utama dalam pembangunan pemerintah. Karena
sebagian besar wilayah berada di perdesaan. Dalam bidang pemerintahan
ekonomi dan sosial kemasyarakatan desa berfungsi sebagai ujung tombak
pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
Desa adalah salah satu pemerintahan yang kekuasaannya berada di bawah
pemerintah daerah. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah Pasal 1 ayat 12 dan Undang-Undang khusus tentang Desa
Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa yang dimaksud desa
adalah satuan masyarakat hokum yang mempunyai batas wilayah yang
disetujui untuk mengatur dan menangani kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul/atau adat istiadat masyarakat di
daerahnya dan pengaturan penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) memandang dan menghormati hak tradisional. Kewenangan
Desa adalah untuk mengontrol dan menangani pemerintahannya sendiri,
termasuk pengelolaan keuangannya.(Fathah 2017)
Berdasarkan Pemendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa dapat
dievaluasi secarat material sama seperti uang tunai dan/atau barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Pengelolaan
keuangan desa adalah semua kegian yang mencakup pemasukan, pengaturan,
pelaksanaan, pengorganisasian, perincian, dan tanggungjawab keuangan desa.
Pengelolaan keuangan desa diselesaikan oleh pemerintah desa sendiri,
khususnya Kepala Desa dan Otoritas Desa.
Pengelolaan keuangan desa yang dilaksanakan dengan tepat akan
berdampak baik bagi kemajuan desa. Jadi pengelolaam keuangan desa tidak
hanya membutuhkan SDM yang handal tetapi juga harus didukung oleh uang
yang memadai. Dalam pengelolaan keuangan desa, hal ini mempengaruhi dana
desa karena dapat terbentuk atau tidak, tergantung pada bagaimana desa itu
dibiayai. Karena pengelolaan keuangan yang baik akan menunjukkan
pelaksanaan pemerintah desa yang baik pula.
Namun demikian, banyak kasus yang kerap menimbulkan keraguan
masyarakat atas kinerja keuangan yang ada. Dimana banak rencana keuangan
desa berlawanan dengan jumlah pengeluaran yang diperkirakan.
Rencana pengeliaran besar untuk dana desa yang didistribusikan oleh
pemerintah pusat ke desa-desa membuat masalah di antara wilayah setempat.
Hal ini tergantung pada tidak adanya kepercayaan daerah terhadap pelaksanaan
kinerja keuangan yang ada dan disebabkan oleh tidak adanya kontribusi daerah
setempat dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan banyaknya kasus korupsi
yang tak terhitung jumlahnya, jelas bukan misteri. Maslah ini terus menyebar,
membuat otoritas desa menghadapi proses hukum hingga pengadilan dan
penahanan karena penyalahgunaan dana desa. Pemerintah desa diharapkan
memiliki pilihan untuk memanfaatkan dana desa secara tepat dan sebaik
mungkin untuk kegiatan pembangunan di desa serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa sehingga dapat memperbaiki keadaan desa.
Pemahaman tentang pengelolaan alokasi dana desa adalah aspek penting
dan mendasar yang harus dimiliki oleh kepala desa dan otoritas desa. Standar
penting pengelolaan alokasi dana desa mulai dari tahap pengaturan hingga
pengungkapan dan tanggungjawab keuangan desa hanya sebagai kewajiban
dan tugas pengelola, untuk menghindari kejadian ini, sebaiknya jika kegiatan
anggaran alokasi dana desa direncanakan, dan dievaluasi secara terbuka dengan
melibatkan warga desa.
Untuk mengetahui seberapa baik kinerja keuangan alokasi dana desa dari
bagian cadangan desa, penting untuk dilakukan analisis kinerja keuangan.
Analisis kinerja keuangan dana desa (ADD) sangat penting karena sangat baik
untuk digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan pelaksanaan kinerja
keuangan di kemudian hari, dengan menunjukkan pencapaian target kinerja
keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya, melakukan evaluasi kinerja
keuangan, membantu mengungkapkan dan menangani masalah yang ada.
Dalam mengevaluasi kinerja keuangan, dapat diselesaikan dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai mulai dari satu periode kemudian ke
periode berikutnya. Rasio ini digunakan oleh penulis pada Kantor Desa Geresik
Kecamatan Jamanis Kab Tasikmalaya adalah rasio Efektivitas dan rasio
Pertumbuhan. Rasio ini digunakan untuk memberikan gambaran data terkait
pelaksanaan kinerja keuangan selama 3 tahun terakhir (2019-2021)
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Analisi Kinerja Keuangan Alokasi
Dana Desa (Studi pada Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten
Tasikmalaya)”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telat dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah: “seberapa baik Kinerja Keuangan Pengelolaan
Alokasi Dana Desa berdasarkan Rasio Efektivitas dan Rasio Pertumbuhan pada
kantor Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik Kinerja
Keuangan Pengelolaan Alokasi Dana Desa Berdasarkan Rasio Efektivitas dan
Rasio Pertumbuhan pada kantor Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten
Tasikmalaya.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1 Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang seberapa baik kinerja
keuangan pengelolaan alokasi dana desa berdasarkan rasio efektivitas
dan rasio pertumbuhan pada kantor Desa Geresik Kabupaten
Tasikmalaya.
1.4.2 Kantor desa
Sebagai masukan dan informasi kepada kantor Desa Geresik
Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya dalam kaitannya
mengenai kinerja keuangan dalam mengelola alokasi dana desa di
masa yang akan datang.
1.4.3 STIE Latifah Mubarokiyah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di
perpustakaan STIE Latifah Mubarokiyah.
1.4.4 Pihak lain
Sebagai referensi dan atau masukan bagi peneliti lain yang menangani
masalah yang sama, dan sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
NO Peneliti ( Judul variabel Alat Hasil Penelitian
Tahun) Penelitian Analisis
1 Asri Analisis kinerja Rasio Hasil penelitian
Djauhar, Kinerja menunjukan bahwa
Keuangan Efektivitas
Nurlela Keuangan secara umum
(2022) Alokasi dan Rasio kinerja keuangan
Dana Desa Pemerintah Desa
Pertumbuha
Lahunggumbi
(Studi Pada
n Kecamatan
Desa
Lashunggu Pondidaha Kabu
mbi paten Konawe
sudah baik dalam
)
mengelola
keuangan Alokasi
Dana Desa. Hal ini
dapat
dilihat dari hasil
perhitungan dari
Rasio Efektivitas
dikategorikan
Efektif atau Baik,
karena
rata
-
rata efektivitasnya
100%. Sedangkan
Rasio Pertumbuhan
tumbuh secara
Positif atau
Baik, karena rata
-
rata Rasio
Pertumbuhan
Pendapatan Alokasi
dana Desa sebesar
18,4% dan
Rasio Pertumbuhan

Belanja Alokasi
Dana Desa sebesar
18,4%.
2 Dicky Analis kinerja rasio Hasilnya
Firmansy pengelolaa Keuangan kemandirian menunjukan bahwa
n alokasi daerah,
ah, dana desa rasio kinerja Pemerintah
Ardiansy di desa efesiensi, Desa Banjarrejo
banjar rejo rasio
ah dari aspek
kecamatan efektivitas
Japlani, batanghari kemandirian masih
Suwarto begitu rendah.
Suwarto Sedangkan dari
(2022) Kefektivitasan
kinerja pada tahun
2020 dan 2021
sudah sangat efektif
begitu juga dengan
aspek Efesiensi
yang dinilai masih
kurang Efesien pada
tahun 2020 maupun
2021

3 Iin Analisis kinerja Analisis Hasil penelitian


Ivanda rasio Keuangan Rasio menunjukkan
efektivitas, bahwa secara umum
Listari, rasio Efektivitas, kinerja keuangan
Kukuh efisiensi, Rasio Pemerintah Desa
dan rasio Karangdagangan
Harianto, Efisiensi
kemandiria sudah baik dalam
Trisnia dan Rasio
n dalam mengelola
Kemandiria
Widuri pengelolaa keuangan Alokasi
n
(2022)
n alokasi Dana Desa. Hal ini
dana desa dapat dilihat dari
(20182021)
hasil perhitungan
Rasio Efektivitas
dikategorikan
Efektif, karena
persentase nya
diatas 90% yaitu
100%. Sedangkan
Rasio Efisiensi
dikategorikan
Kurang Efisien,
karena rata-rata
persentase nya
diatas 90% yaitu
95,83%. Rasio
Kemandirian
dikategorikan
Tinggi, karena
ratarata persentase
nya diatas 75% yaitu
100%
4 I Wayan Efektivitas Kinerja teknik Hasil penelitian
Saputra, I Pengelolaa keuangan efektivitas menunjukkan (1)
dan rasio Efektivitas
Nyoman n Alokasi kreteria pengelolaan alokasi
Sujana, Dana Desa efektivitas. dana desa dari tahun
2009-2014 sudah
Iyus (ADD)
berada dalam
Akhmad Pada Desa kategori efektif.
Haris Lembean Tingkat efektivitas

(2016) Kecamatan
Kintamani
Kabupaten pengelolaan alokasi
Bangli dana desa pada desa
Tahun Lembean yaitu
2009-2014 tahun 2009
(98,98%), 2010
(100%), 2011
(100%), 2012
(98,24%), 2013
(100%), dan 2014
(99,57%). (2)
Hambatan yang
dialami dalam
merealisasi alokasi
dana desa pada desa
Lembean adalah
pemahaman
masyarakat
terhadaap ADD,
miss komunikaasi ,
dan pencairan
alokasi dana desa
yang terlambat. (3)
menanggulangi
hambatan dalam
merealisasi alokasi
dana desa dapat
dilakukan dengan
pelatihan,
meningkaatkan
koordinasi unit
kerja, dan anggaran
dana cadangan.
5 Dwi Analisis Kinerja Rasio Hasil penelitian
Supriati Kinerja keuangan Efektifitas menunjukkan
(2022) Keuangan dan Rasio bahwa secara umum
Pengelolaa Pertumbuha kinerja
n Alokasi n keuanganPemerinta
Dana Desa h Desa Sumber Sari
Berdasarka Kabupaten Kampar
n Rasio sudah baik dalam
Efektivitas mengelola
Dan Rasio keuangan Alokasi
Pertumbuh Dana Desa. Dimana
an Pada rasio efektivitas
Desa Dana Desa Provinsi
Sumber Riau selama Tahun
Sari 20162020
Kecamatan berkategori sudah
Tapung efektif. Hal ini
Hulu menunjukkan
bahwa
Kabupaten
kemampuan
Kampar pemerintah Desa
Sumber Sari dalam
mencapai target
Dana Desa sudah
berjalan dengan
baik. Rasio
Pertumbuhan
pendapatan,
pertumbuhan
pendapatan Dana
Desa setiap tahun
mengalami
fluktuasi. Namun
jika dilihat dari
persentase
pertumbuhannya
masih rendah pada
tahun 2016-2019
dan berakategori
tinggi pada tahun
2020. Angka ini
menunjukkan
bahwa kemampuan
pemerintah desa
Sumber Sari dalam
mempertahankan
dan meningkatkan
keberhasilannya
yang telah dicapai
setiap tahunnya
meningkat dan
semakin baik. Rasio
pertumbuhan
Belanja Dana Desa
meningkat setiap
tahun.
Artinya kinerja
keuangan Desa
Sumber Sari
Kabupaten Kampar
ditinjau dari
pengelolaan Belanja
Desa pada tahun
2016-2019
berkategoro rendah
namun tahun 2020
berkategori tinggi.
Hal ini
menunjukkan
adanya
peningkatan
Belanja Dana Desa
setiap tahun
sehingga kinerja
semakin baik.

2.2 Teori Yang Digunakan

2.2.1 Manajemen Keuangan


Menurut Anton Athoillah (2013:13) mengemukakan bahwa
manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti untuk mengatur,
mengurus dan mengelola. Dari arti tersebut, secara subtantif, pentingnya
manajemen memuat komponen-komponen pengelolaan. Sehingga
memunculkan masalah apa yang dikelola, bagaimana mengelolanya, untuk
apa dikelola, dan siapa yang bertindak sebagai pengelolanya.

V. Wiratna Sujarweni (2017: 9-10), mengemukakan manajemen


adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian aset untuk sampai pada suatu organisasi, organisasi tersebut
harus mengontrol dan mengendalikan pelaksanaan operasional dalam
organisasinya dengan 11 menggunakan pihak-pihak di dalam organisasi
yang memiliki kekuasaan, kewajiban, dan tugas dalam target tersebut.
Sutrisno (2009:3), mengemukakan bahwa manajmen keuangan atau yang
sering disebut dengan pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua
kegiatan organisasi diidentikkan dengan upaya mendapatkan aset
organisasi dengan biaya rendah dan untuk memanfaatkan dana dan
mendistribusikan aset secara efektif.

2.2.2 Analisi Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2011: 66-72) mengemukakan bahwa secara
keseluruhan agar laporan keuangan jadi signifikan sehingga dapat
dilakukan dan dipahami oleh pertemuan yang berbeda, maka penting untuk
melakukan analisis laporan keuangan. Selanjutnya Kasmir menyatakan
bahwa untuk pihak pemilik dan manajemen, alasan mendasar untuk
analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah
dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat
apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan
sebelumnya atau tidak.

2.2.3 Analisis Kinerja Keuangan


Menurut Irham Fahmi (2014:226) mengemukakan kinerja adalah
hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi, baik organisasi tersebut terletak
pada manfaat dan tidak diatur manfaat yang dibuat dalam beberapa
kerangka waktu yang tidak ditentukan. Armstrong dan Aristokrat semakin
tegas mengatakan kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, loyalitas konsumen, dan
menambah ekonomi (Armstrong dan Noble 1998: 15). Lebih lanjut Indra
Bastian mengungkapkan kinerja merupakan penggambaran tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu tindakan/program/strategi dalam
memahami tujuan, misi dan visi suatu perkumpulan yang tertuang dalam
pengertian penataan esensial suatu perkumpulan
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2017: 71-73) menyatakan bahwa
kinerja merupakan hasil dari penilaian atas pekerjaan yang telah dilakukan,
akibat-akibat dari pekerjaan tersebut dikontraskan dan aturan-aturan yang
telah ditetapkan bersama. Setiap pekerjaan yang telah selesai harus
dievaluasi/ diperkirakan secara berkala.

2.2.4 Pengelolaan Alokasi Dana Desa


Desa adalah kumpulan individu yang tinggal di wilayah yang sama,
yang memiliki suatu organisasi pemerintahan dengan serangkaian
pedoman yang ditentukan sendiri, dan berada di bawah otoritas desa
yang dipilih dan dikendalikan tanpa bantuan dari orang lain. Selain
itu, desa merupakan pemerintahan yang terdekat dengan wilayah
setempat dalam melaksanakan pemerintahan umum, pedoman umum,
dan penguatan. Karena sebagian besar orang Indonesia tinggal di
desa-desa yang dikutip dalam skripsi Riska Apriliana (2017: 34-56).
Menciptakan desa diharapkan desa menjadi desa ciptaan, yang
memiliki potensi aset sosial, finansial dan inovatif namun belum
mengawasinya secara ideal untuk meningkatkan bantuan pemerintah
terhadap jaringan pedesaan, sifat keberadaan manusia dan mengurangi
kebutuhan (Permendesa No. 2016). Desa Maju adalah desa yang
memiliki potensi aset sosial, moneter dan mekanis, serta mampu
mengawasinya untuk meningkatkan bantuan pemerintah dalam
jaringan negara, sifat keberadaan manusia, dan meringankan kebutuhan.
Desa Mandiri adalah desa maju yang dapat menyempurnakan
kemajuan desa untuk meningkatkan kepuasan pribadi dan memberikan
bantuan pemerintah kepada jaringan provinsi dengan pertumbuhan
finansial dan keserbagunaan biologis yang wajar (Permendesa No.
22/2016)
Dana desa harus difokuskan untuk kemajuan dan penguatan
wilayah setempat (PP No. 60 Tahun 2014 Pasal 19). Kemajuan desa
adalah untuk meningkatkan bantuan pemerintah dari jaringan pedesaan
dan sifat keberadaan manusia serta meringankan kemiskinan. Prinsip
prioritas penggunaan Dana Desa (DJPPMD, 2015), lebih spesifiknya:
Keadilan, dengan menitikberatkan pada hak atau kepentingan semua warga
desa tanpa segregasi. Kebutuhan prioritas, dengan berfokus pada intrik
desa yang lebih serius, lebih dibutuhkan dan secara langsung
diidentifikasikan dengan kepentingan sebagian besar desa. Tripologi desa,
mempertimbangkan kondisi dan pemborosan kualitas topografi, sosiologis,
antropologis, moneter dan alam desa yang normal, sama sepert
perkembangan atau kemajuan kemajuan desa.

2.2.5 Rasio Efektivitas


Menurut Rahardjo (2011:170) dalam jurnal Mega Oktaviano
Ropa (2016:741), mengatakan efektivitas adalah tingkat pencapaian
hasil program dengan tujuan yang ditetapkan, suatu hasil dianggap
layak jika hasilnya sesuai dengan pengaturan yang telah ditetapkan
sebelumnya, termasuk ketentuan yang berlaku. Efektivitas berhubungan
dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga
suatu kegaiatan dikatakan efektif jika kegiatan tesebut mempunyai
pengaruh yang besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan
masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Faud (2016: 140) menyatakan rasio efektivitas
menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan
pendapatan daerah yang diatur dibandingkan dengan target yang
ditetapkan bergantung pada potensi asli.
Analisis rasio keuangan yang digunakan adalah analisis rasio
yang dibuat berdasarkan informasi keuangan yang bersumber dari
anggaran pendapatan belanja daerah (Halim, 2014: 267), khususnya
rasio efektivitas untuk menggambarkan kemampuan pemerintah daerah
untuk mengakui pendapatan teritorial yang diatur dibandingkan dengan
target yang ditetapkan bergantung pada potensi asli daerah.
I Wayan Saputra (2016:4) dalam jurnalnya yang berjudul
Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Desa Lembean
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli 2009-2014. Mengatakan
bahwa Rasio Evektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah desa
dalam merealisasi keuangan alokasi dana desa untuk melaksanakan
program yang direncanakan dibandingakan dengan target yang telah
detetapkan berdasarkan potensi nilai rill,
Menurut I Wayan Saputra (2016) Rumus Rasio Efektivitas sebagai
berikut:
Realisasi ADD
Rasio Efektivitas = X 100%
Anggaran ADD

Tabel Penilaian Efektivitas


Kriteria Persentase
Efektivitas Efektivitas

Sangat Efektif Di atas 100%


Efektif 90% - 100%
Cukup Efektif 80% - 90%
Kurang Efektif 60% - 80%
Tidak Efektif Kurang dari 60%
Sumber : Mohammad Mahsum (2016: 130)

2.2.6 Rasio Pertumbuhan


Menurut Welio Wonda (2016: 198), rasio pertumbuhan mengukur
seberapa besar kapasitas pemerintah daerah untuk mengimbangi dan
meningkatkan pencapaian satu periode kemudian ke periode berikutnya.
Semakin menonjol rasio pertumbuhan atau realisasi penerimaan dari
pendapatan asli daerah pada tahun sebelumnya, maka kinerja pemerintah
daerah tersebut dinyatakan baik.

Menurut Kasmir (2013:116), rasio pertumbuhan merupakan rasio


yang menggambarkan kemampuan suatu organisasi dalam menjaga
keadaan keuangannya di tengah perkembangan prekonomian dan wilayah
usahanya.
Arthaigan H. Mutiha (2016: 110) dalam jurnalnya yang berjudul
Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bogor Tahun
Anggaran 2010-2014,

Rasio Pertumbuhan PenerimaanADD

Realisasi PenerimaanADD Xn-Xn-1

= X100%

Realisasi PenerimaanADD Xn-1

Rasio Pertumbuhan Belanja ADD

Realisasi Belanja ADD Xn-Xn-1

= X 100%

Realisasi BelanjaADD Xn-1

2.3 Kerangka Pikir


Analisis laporan keuangan pengelolaan alokasi dana desa membutuhkan
rasio keuangan yang akan digunakan sebagai acuan dalam menganalisis kinerja
keuangan. Dalam perbedaan analisis kinerja keuangan, ada dua rasio yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan.
Dengan melihat hasil dari rasio tersebut dapat diketahui Kinerja Keuangan
Alokasi Dana Desa di Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.

2.4 Hipotesis Penelitian


Melihat permasalahan yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian
yang dihadapi Kantor Desa, sebagai berikut: “Diduga bahwa, Kinerja Keuangan
Alokasi Dana Desa di Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten
Tasikmalaya dianggap Baik”

DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, Riska. 2017. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam


Mewujudkan Good Governance [skripsi]. Surakarta (ID): Institut Agama Islam
Negeri Surakarta

Athoillah, Anton. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. CV Pustaka Setia:


Bandung.

Fathah, Rigel Nurul. 2017. Analisis Rasio Keuangan untuk Penilaian


Kinerja pada Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal EBBANK.
Vol.8 No.1.

Asri Djauhar, Nurlela (2022), Analisis Kinerja Keuangan Alokasi Dana


Desa (Studi Pada Desa Lashunggumbi).
Dicky Firmansyah, Ardiansyah Japlani, Suwarto Suwarto (2022), Analisis
pengelolaan alokasi dana desa di desa banjar rejo kecamatan batanghari
Iin Ivanda Listari, Kukuh Harianto, Trisnia Widuri (2022), Analisis rasio
efektivitas, rasio efisiensi, dan rasio kemandirian dalam pengelolaan alokasi dana
desa (2018-2021)
I Wayan Saputra, I Nyoman Sujana, Iyus Akhmad Haris (2016),
Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Pada Desa Lembean
Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014
Dwi Supriati (2022), Analisis Kinerja Keuangan Pengelolaan Alokasi
Dana Desa Berdasarkan Rasio Efektivitas Dan Rasio Pertumbuhan Pada Desa
Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar

Anda mungkin juga menyukai