Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

NEGATIVE IMPACT:
FENOMENA XENOFOBIA DALAM PERSPEKTIF GENDER

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Winda Permata Sari; C100180274; 2018
Rina Nur Widyastuti; C100180257; 2018
Erry Widya Kustanti; A310170154; 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 1
1.4 Urgensi Penelitian ........................................................................ 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ............................................................... 2
1.6 Manfaat ......................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3


2.1. Kajian Teori ................................................................................... 3
2.2 Penelitian Relevan ......................................................................... 5

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 7


3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 7
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 7
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 7
3.4 Prosedur Penelitian ........................................................................ 7
3.5 Instrument Penelitian..................................................................... 7
3.6 Teknik Validasi Data .................................................................... 7
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................... 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9


4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9
4.2 Jadwal Penelitian ........................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10


Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ..................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .......... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................................ 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ringkasan Anggaran Biaya ..................................................................... 9


Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................…….9

iv
1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Information, Communication, and Technology (ICT ) memang
cepat dan mendadak hingga membawa perubahan yang radikal. Kita dibuat
tergopoh-gopoh dengan akibat fenomena online. Beragam perubahan yang
dilakukan oleh para elit dapat diikuti dengan baik oleh masyarakat Indonesia
khususnya menyangkut adopsi teknologi baru. Pada saat ini, mulai muncul hal-hal
negatif yang patut untuk diwaspadai. Diantaranya adalah penggunaan internet dan
media sosial sebagai media ujaran kebencian, pemicu konflik, dan sebagai saran
saling menghujat dan memprovokasi sebagai bagian dari potret Bullying Society.
Hal ini merusak ruang publik dan benar adanya bahwa bahwa teknologi yang
positif menyimpan potensi untuk membawa becana jika digunakan oleh
masyarakat yang tidak beradab untuk tujuan yang tidak terpuji.
Melalui penggunaan internet dan media sosial setiap informasi yang terjadi
disekitar kita bisa dengan mudah dan cepat dibagikan ke kawan dan masyarakat
luas. Media sosial bisa mengubah tataan politik dan sosial budaya. Ia bisa
memberi tekanan dan tuntutan atas peristiwa yang terjadi disekitar kita. Dampak
kehidupan modern yang diebabkan perkembangan teknologi internet telah
mempengaruhi seluruh sistem kehidupam masyarakat terutama remaja bahkan
anak-anak yang masih dibawah umur. Gadget dan Smartphone yang difungsikan
sebagai sarana modern ternyata dapat mengalami disfungsi apabila tidak
digunakan dengan bijak.
Media sosial yang sedang ramai digunakan akhir-akhir ini adalah Instagram.
Karena perkembangan media soaial instagram yang semakin canggih ini banyak
kalangan remaja yang lebih sering mengunakan instagram daripada media sosial
yang lain. Instagram adalah media yang memberi kemudahan cara berbagi secara
online foto-foto, video, dan juga layanan jejaring sosial yang dpat digunakan
pengguna untuk mengambil dan membagikan ke teman (2015:48). Instagram
menjadi media sosial dengan peningkatan jumlah pengguna aktif terbesar dalam
enam bulan terakhir ini. Jumlah pengguna aktif instagram melonjak 23 persen dari
130 juta pengguna pada tahun 2013 menjadi 150 juta pengguna per bulan pada
kuartal keempat tahun yang lalu. Angka ini muncul berdasarkan survey lembaga
Global Web Index terhadap 170 ribu pengguna media sosial di 32 negara.
Xenophobia atau Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap
orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Beberapa definisi
menyatakan Xenofobia terbentuk dari keirasionalan dan ketidakmasukakalan.
Berasal dari bahasa Yunani ξένος (xenos), artinya “orang asing”, dan φόβος
(phobos), artinya “ketakutan”). Dalam arti yang lebih luas apa itu Xenophobia,
adalah suatu rasa takut terhadap atas semua yang berbeda dari kita, perbedaan itu
bisa berupa cara berpakaian, ideologi, bahkan pemikiran yang berbeda. Pada
penderita Xenofobia, rasa benci merupakan suatu wujud atas rasa takut tersebut.
2

Di kalangan ahli masih berlangsung diskusi yang panjang, apakah Xenofobia


masuk dalam kategori gangguan emosianal.
Adapun yang dimaksud dengan gender ialah konstruksi sosial dan budaya
yang melahirkan sifat yang melekat bagi laki-laki dan perempuan (Fakih dalam
Ma’mur,2015:96). Selain itu, gender juga dipahami sebagai jenis kelamin yang
didasarkan pada aspek sosial, budaya, politik, dan agama yang direpresentasikan
melalui kekuatan fisik perempuan dan laki-laki (Hasym dalam Ma’mur,2015:96).
Pendapat lain mengenai gender juga diungkapkan oleh Davis (dalam
Hamdi,2014:119) yaitu konstruksi sosial yang lahir melalui produksi, reproduksi,
dan transformasi. Kemudian, Denzau dan North (dalam Dzuhayatin,2015:118)
menambahkan bahwa gender merupakan suatu bentuk praktik sosial yang
mencakup pencitraan, peran, status, dan relasi laki-laki dan perempuan dalam
konteks sosio-kultural, politik, dan ekonomi tertentu sebagai manifestasi
kesadaran sistem kognitif yang tercipta dari suatu kelompok masyarakat dalam
memahami lingkungannya.
Berdasarkan beberapa pernyataan mengenai gender tersebut maka dapat
diberikan suatu konsep mengenai gender. Dalam hal ini, konsep gender yang
dimaksud adalah bahwa gender merupakan konstruksi sosial dan budaya yang
melahirkan sifat yang melekat bagi laki-laki dan perempuan yang didasarkan pada
aspek sosial, budaya, politik, dan agama sebagai manifestasi kesadaran sistem
kognitif yang tercipta dari suatu kelompok masyarakat dalam memahami
lingkungannya.
Berdasarkan uraian-uraian diatas perlu adanya dilakukan penelitian mengenai
bagaimana Xenofobia dapat terjadi jika dilihat dari perspektif gender kaitannya
dengan Negative Impact Intagram.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Negative Impact sebagai fenomena Xenofobia dalam perspektif
gender ?
2. Bagaimana ketentuan hukum Negative Impact sebagai fenomena Xenofobia
dalam perspektif gender?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan Negative Impact sebagai fenomena Xenofobia dalam
perspektif gender.
2. Menjabarkan ketentuan hukum terhadap Negative Impact sebagai fenomena
Xenofobia dalam perspektif gender.
1.4 Urgensi Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka urgensi penelitian ini adalah penting
dilakukan agar mengetahui apakah Xenofobia merupakan salah satu Negative
3

Impact dari Instagram, serta melihat Xenofobia berdasarkan perkembangn


perspektif gender.
1.5 Manfaat
Berdasarkan urgensi penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini sebagai
berikut:
1.5.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk meberikan pengetahuan
mengenai Negative Impact : Xenofobia dalam Perspektif Gender.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini disusun untuk menambah pengetahuan, ilmu, dan wawasan bagi
penulis.
b. Bagi pembaca
Penelitian ini disusun agar para pembaca dapat terbuka wawasannya sehingga
dapat memahami apa yang dimaksud dari penelitian ini sehingga dapat
mengambil manfaat dari penelitian ini.
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini disusun agar masyarakat pada umumnya dapat mengerti dan
paham serta menambah pengetahuannya dan dapat menyebarluaskan kepada
masyarakat yang belum mengerti.
1.6 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari PKM-P ini yaitu jurnal publikasi ilmiah
terakreditasi nasional. Artikel penelitian tersebut membahas tentang Negative
Impact sebagai fenomena Xenofobia dalam perspektif gender

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori
Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini didiskripsikan dalam uraian
berikut ini.
2.1.1 Negative Impact dalam Perspektif Hukum
Negative Impact berasal dari bahasa inggris yang memiliki makna dampak
buruk. Menurut KBBI Negatif memiliki makna kurang baik, menyimpang dari
aturan umum, sedangkan dampak memiliki makna pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Secara garis besar negative
impact dapat diartikan sebagai suatu dampak buruk yang timbul dan mampu
membawa pengaruh yang buruk pula. Negative impact ini dapat timbul dari
sesuatu yang diterima oleh manusia melalui panca indranya. Dapat melalui
tulisan, gambar, video dan media lainnya yang nantinya membawa pengaruh bagi
orang yang melihatnya, kemudian menerapkan hal tersebut hingga dapat
dikatakan menular. Di era digital ini tentu dengan mudah seseorang menerima
informasi melalui media sosial, dengan kemudahan tersebut tentu tak hanya
menguntungkan saja akan tetapi juga memiliki negative impact pada para
4

penggunanya. Generasi saat ini bisa kehilangan jati dirinya dan selalu berusaha
terlihat seperti orang lain yang dilihatnya.
2.1.2 Xenofobia
Xenofobia adalah ketakutan secara berlebihan dan ketidakpercayaan
terhadap kepada orang asing. Xenofobia dapat membentuk dirinya dalam banyak
hal yang melibatkan hubungan dan tanggapan suatu kelompok kepada kelompok
lainnya, ketakutan akan kehilangan identitas, kecurigaan terhadap aktifitas, dan
agresi. Xenofobia adalah istilah politik dan bukan istilah dari fobia medis. Istilah
Xenofobia dan raisime terkadang membingungkan dan digunakan secara
bergantian karena orang-orang yang memiliki keturunan nasional mungkin juga
termasuk dalam ras yang sama, xenophobia biasanya dibedakan dengan
menentang budaya asing UNESCO (2018).
2.1.3 Perspektif Gender
Perspektif gender mengarah pada suatu pandangan atau pemahaman tentang
peran, atribut, dan sikap tindak atau prilaku, yang dianggap masyarakat pantas
untuk pria dan perempuan, lain halnya dengan pembedaan antara pria dan
perempuan menurut seksnya adalah pembedaan secara biologis dan kodrati seperti
perempuan mengalami haid, sedangkan pria mengalami mimpi basah. Sedangkan
gender membedakan pria dan perempuan bukan secara kodrati, melainkan suatu
asumsi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, seperti pria itu perkasa,
dan wanita itu lemah lembut L.M Gandhi Lapian (2012:23).
The United Nations Development Found for Women memiliki pandangan
mengenai Perspektif Gender, diantaranya:
(a) Membedakan istilah seks dan gender, yang mana seks membedakan secara
biologis, dan kodrati antara pria dan wanita, dan istilah gender yang
membedakan peran, atribut dan sikap atau perilaku yang dianggap pantas
oleh masyarakat.
(b) Berpersektif gender berarti bahwa kita mengacu dan merujuk pada status
dan kedudukan pria dan wanita serta ketidaksetaraan yang merugikan
perempuan dalam masyarakat yang ditentukan secara sosial.
(c) Mengakui bahwa penilaian rendah atau kurang terhadap peran-peran
perempuan, memarginalisasi perempuan dari hak memiliki, mengakses,
menikmati, dan mengontrol atas harta keluarga atau harta benda
perkawinan, serta partisipasi dalam bidang politik.
(d) Mempertimbangkan intereaksi antar gender dan kategori sosial lain, seperti
kelas, dan suku.
(e) Meyakini bahwa ketidaksetaraan gender terkondisi secara sosial, oleh
karena itu dapat diubah ke arah keadilan (justice) dan kesebandingan atau
kepatutan (equity) dan kesetaraan antara pria dan wanita.
2.2 Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Pradana Agung dan Fitri Marisa dengan
penelitiannya yang berjudul “ Analisis Statistik pada Dampak Negatif dari Sosial
5

Media Terhadap Perilaku Manusia”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penggunaan media sosial pada
perilaku manusia, (2) untuk mengetahui bagaimana model perilaku penggunaan
media sosial dikalangan masyarakat, (3) memberikan saran dan masukan kepada
pengguna media sosial pada umumnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa individu dapat memunculkan kecanduan media sosial
berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penguasaan terhadap tingkah
lakunya atau kontrol diri. Kemampuan kontrol diri yang dimiliki perorangan
sanggup membuat mereka terhindar pada kecanduan media sosial maupun belanja
online yang berlebihan.
Hubungan penelitian ini dengan milik Pradana Agung dan Fitri Marisa adalah
sama sama mengkaji tentang dampak negatif perbedaannya adalah pada sasaran
penelitian lebih condong pada seluruh pengguna sosial media, sedangkan pada
penelitian ini lebih mengarah pada perspektif gender sebagai sasaran bagi dampak
yang akan ditimbulkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Harum Natasha (2018) dengan penelitiannya
yang berjudul “Kekerasan di Media Sosial Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi
Islam Dalam Perspektif Gender”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pelecehan atau kekerasan perempuan melalui media sosial yang
marak terjadi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan media sosial yang negatif memicu terjadinya kejahatan dan kekerasan
pada mahasiswi maupun mahasiswa. Kekerasan dapat bersifat fisik, dan psikis
juga dapat terjadi di media sosial, seperti kekerasan verbal, atau pelecehan secara
verbal. Pelecehan ini juga bisa terjadi dalam berbagai bentuk lewat media sosial,
diantaranya pelecehan fisik, pelecehan lisan, pelecehan isyarat, dan pelecehan
emosional.
Hubungan penelitian ini dengan milik Harun Natasha adalah sama sama
mengkaji tentang perspektif gender bedanya adalah pada contoh kasus kasus
dalam pelecehan dalam Media Sosial, sedangkan pada penelitian ini lebih
mengarah pada Xenofobia (ketakutan) yang muncul akibat pelecehan pelecehan
secara verbal dalam media sosial.
Penelitian yang dilakukan oleh Dhyah Ayu Retno Widyastuti dan Ina Nur
Ratriyana (2017), dengan penelitiannya yang berjudul “Interaktivitas Media
Sosial Facebook Axe dan Dove dalam Perspektif Gender”. Penelitain ini bertujuan
untuk melihat bagaimana perspektif gender dari sebuah produk yang notabennya
disasarkan khusus untuk perempuan dan disasarkan khusus untuk laki-laki. untuk
melihat bagaimana perspektif gender dari sebuah produk yang notabennya
disasarkan khusus untuk perempuan dan disasarkan khusus untuk laki-laki. Yaitu
pada produk Axe sebuah produk parfum laki-laki dan Dove sebuah produk
perawatan bagi perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua merek
menggunakan akun media sosial sebagai sarana komunikasi pemasaran melalui
unggahan yang berupa iklan. Iklan yang muncul di dalam status mereka tersusun
6

atas pesan verbal maupun nonverbal. Akun ini mampu menciptakan interaktivitas
yang tampak pada interaksi dan respons yang diberikan, baik dari sisi merek
maupun audiensnya. Interaktivitas yang terbangun terdiri dari tiga kategori, yaitu
positif, negatif, dan netral. Kecenderungan respons dominan bersifat netral, yaitu
respons yang cenderung tidak relevan dengan isi pesan yang disampaikan pada
status kedua akun atau bahkan respons acuh yang justru memunculkan produk lain
pada sisi comment atau reply.
Hubungan penelitian ini dengan penelitian Dyah Ayu Retno Widyastuti dan
Ina Nur Ratriyana adalah sama sama membahas tentang perspektif gender pada
media sosial bedanya pada objek yang dibahas dalam penelitian ini pada iklan
sebuah produk di Media sosial Facebook. Sedangkan pada penelitian ini memiliki
objek salah satu akun media sosial Instagram.

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif (normative
law research), yaitu penelitian hukum yang mengkaji hukum tertulis dari berbagai
aspek, yaitu aspek teori, sejarah, filosofi, perbandingan, struktur dan komposisi,
lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan umum pasal demi pasal, formalitas
dan kekuatan mengikat suatu undang-undang, serta bahasa hukum yang
digunakan, tetapi tidak mengkaji aspek terapan atau implementasinya.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun pelaksanaan dan penyusunan laporan dilakukan dalam kurun waktu 4
bulan. Waktu dilaksanakan dalam jangka tiga bulan secara fleksibel. Tempat
penelitian dilaksanakan bersifat fleksibel.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah manusia sendiri berdasarkan gendernya.
Objek dalam penelitian ini adalah sosial media instagram dengan konten
kekerasan yang menimbulkan negative impact sehingga menyebabkan adanya
Xenofobia. Objek adalah hal, benda dan sebagainya yang dijadikan untuk diteliti
maupun diperhatikan.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah dengan cara melihat konten-konten,
video maupun foto yang berbau kekerasan pada sosial media instagram yang
diduga berpotensi menimbulkan negative impact sehingga menyebabkan
Xenofobia dari berbagai gender maupun usia. Kemudian menganalisis
mennggunakan linguistik forensik dan disesuaikan dengan undang-undang yang
berkaitan konten-konten kekerasan ini.
3. 5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah akun sosial
media Instagram @maell_lee dan konten-konten yang ada didalamnya. Instrumen
7

penelitiannya berupa media elektronik sehingga dapat mengakses data-data yang


berhubungan dengan penelitian ini.
Instagram adalah media yang memberi kemudahan cara berbagi secara online
foto-foto, video, dan layanan jejaring sosial yang dapat digunakan pengguna
untuk mengambil dan membagi ke teman mereka Eko B. Supriyanto (2015:48).
Menurut hasil survei WeAreSocial.net dan Hootsuite, Instagram merupakan
platform media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh di dunia.
Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, Instagram digunakan untuk
memasarkan produk bisnis. Total pengguna Instagram di dunia mencapai 800 juta
pada Januari 2018. Pengguna aktif Instagram terbesar berasal dari Amerika serikat
sebanyak 110 juta, Brasil 57 juta, dan Indonesia 55 juta.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan
pengguna menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial termasuk milik Instagram sendiri. Banyaknya feedback yang
diperoleh dari penggunaan media sosial Instagram. Setiap unggahan mestinya
memiliki pesan moral didalamnya, baik postif maupun negarif. Cukup besar pula
Negative Impact yang ditimbukan dari adanya kemudahan memperoleh informasi.
Negative sebagai sesuatu yang buruk, melanggar norma dan Impact merupakan
suatu dampak yang nantinya ditimbulkan. Begitu pula dengan akun instagram
@maell_lee. Dianggap mengandung nilai negatif yang berdampak pada Xenofobia
dalam perspektif gender.
3.6 Teknik Validasi Data
Teknik validasi data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi
sumber data. Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar dari data-data itu (Moelong,2010:330).
Patton (dalam Moelong,2010:330) mengatakan bahwa teknik trianggulasi sumbur
data berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data terkait penelitian ini menggunakan metode padan
referensial dan metode agih. Metode padan referensial digunakan teknik daya
pilah unsur tertentu untuk mengetahui perbedan sosok yang diacu dan ditunjuk
oleh satuan lingual “kata atau frasa” yang melibatkan daya pilah yang bersifat
mental. Sedangkan metode agih ini dilaksanakan menggunakan teknik bagi unsur
langsung dilanjutkan dengan teknik ganti dan teknik perluas
(Sudaryanto,1993:22).
Contoh analisis yang pertama adalah dalam unggahan video berjudul
“Pembantaian Ojol Baru” pada akun instagram @maell_lee yang di Upload
tanggal 17 Mei 2019 dengan caption #PEMBANTAIANOJOLBARU, udah ada
lagi ni ojol mangkal?. Dari judul unggahan video tersebut dapat diketahui bahwa
“Pembantaian” adalah mengarah ke sesuatu yang negatif artinya perbuatan ini
8

sangat dilarang karena merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagaimana


diatur dalam Statuta Roma yang diadopsi dalam Undang- Undang No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Menurut UU tersebut
definisi kejahatan terhadap kemanusiaan ialah perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau sistematis yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditujukan langsung terhadap penduduk sipil. Sedangkan
menurut KBBI arti dari pembantaian itu sendiri yaitu (1) pembunuhan secara
kejam dengan korban lebih dari seseorang (2) proses, cara, perbuatan membantai
(3) tempat menyembelih sapi, kerbau, dan sebagainya. Apabila kita melihat
KUHP , kejahatan yang dilakukan terhadap nyawa seseorang secara sengaja diatur
dalam Buku II Bab XIX yang terdiri dari tiga belas pasal, yaitu pasal 338-350. Di
dalam video unggahan dan caption yang dituliskan akun @maell_lee ini dapat
menimbulkan rasa kekhawatiran bagi para ojek online maupun pengguananya.
Karena dalam video tersebut tampat pemilik akun instagram @maell_lee mencaci
maki dan memukuli dua driver ojek online yang sedang duduk di atas motor
sambil menunggu orderan. Karena sangat ketakutan akhirnya salah satu driver
ojek online tersebut pergi dengan membawa motornya, sementara satu driver
lainnya masih ditempat itu tetapi kemudian ia melarikan diri setelah menabrak
pemilik akun @maell_lee ini hingga terjatuh dan terbentur tembok. Dari
pemaparan di atas dapat disimpulkan tidak menutup kemungkinan hal yang
demikian juga dapat terjadi kepada siapapun baik itu kepada laki-laki maupun
perempuan.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Jadwal Penelitian
Tabel 1 Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang (25%) RP. 3.500.000,00
2. Bahan Habis Pakai (35%) Rp. 4.500.000,00
3. Perjalanan (25%) Rp. 2.000.000,00
4. Lain-lain (15%) Rp. 2.000.000,00
Jumlah Rp. 12.500.000,00

4.2 Anggaran Biaya


Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pembuatan Proposal
3. Penelitian
4. Pengolahan Data
9

5. Pembuatan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chazawi, Adami. 2002. Kejahatan Terhadap Keamanan dan Keselamatan


Negara. Jakarta:Rajawali Press.

Gumay, Akbar Nugroho. 2019. Kivlan Zein Ditetapkan sebagai tersangka Kasus
makar (online), (https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasio
nal/read/2019/05/28/00143071/kivlan-zein-ditetapkan-sebagai-tersangkaka
sus-makar, diakses pada tanggal 14 Mei 2018).

Hamzah, Andi. 2010. Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta:Rineka Cipta.

Hendrikus, Dori Wuwur. 2017. Retorika (Terampil Berpidato, Berdskusi,


Berargumentasi, dan Bernegosiasi). Tangerang:PT Kanisius.

ICJR. 2017. Mengembalikan Makna “Makar” dalam Hukum Pidana Indonesia.


Jakarta Selatan: Institute for Criminal Justice Reform.

Jowett, Garth S. dan Victoria O’Donnell. 2012. Propaganda & Persuasion.


California : SAGE Publications.

Lamintang, P.A.F. Theo Lamintang. 2010. Delik-delik Khusus Kejahatan


Terhadap Kepentimngan Hukum Negara. Jakarta:Sinar Grafika.

Lukman, Syefri Alpat. 2016. Tindak Pidana Makar Terhadap Keutuhan Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pasal 87 KUHP
(Analisis Yuridis Terhadap Gerakan Riau Merdeka Tahun 1999). JOM
Fakultas Hukum, III (2): 1-15.

Martinus, Yaspen. 2019. Permadi Mengaku Berbeda Pandangan Soal People


Power dengan Eggy Sudjana (online),
(https://wartakota.tribunnews.com/2019/05/21/permadi-mengaku-
bedapandangan-soal-people-power-dengan-eggi-sudjana, diunduh pada
tanggal 14 Mei 2018).

Mintowati. 2016. Pencemaran Nama Baik: Kajian Linguistik Forensik.


PARAMASASTRA, 3 (2): 197-208.
10

Panjaitan, Lani Sujiagnes, Alvi Syahrin, Marlina, dan Jelly Leviza. 2016.
Penerapan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Makar oleh Organisasi
Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Jayawijaya. USU Law Journal, 4 (3):
88-98.

Raditya, Iswara N. 2019. Sejarah Mahkamah Konstitusi (MK) & Seruan People
Power Amien Rais", (online), (https://tirto.id/sejarah-mahkamah-konstitusi-
mk-seruan-people-power-amien-rais-dkRL, diunduh pada tanggal 14 Mei
2019).

Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Retorika Modern. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Rismawan, Irwan. 2019. Menurut Kapolri, People Power untuk Gulingkan


Pemerintah adalah Tindakan Makar (online), (http://m.tribunnews.com/na
sional/2019/05/08/menurut-kapolri-people-power-untuk-gulingkan-pemeri
ntah-adalah-tindakan-makar, diakses pada tanggal 14 Mei 2019).

Salman,Doddy. 2019. Amien Rais dan “People Power” (online),


(https://www.kompasiana.com/doddysalman/5cad6177cc52833a7c4ae792/a
mien-rais-dan-people-power?page=all, diunduh pada tanggal 14 Mei 2018).

Sammana, Idham Ardiansyah. 2019. Begini Ucapan Kontroversial Permadi, Hingga


Dipolisikan (online), (https://m.detik.com, diakses pada tanggal 14 Mei 2018).

Sutrisno, Isbandi dan Ida Wiendijarti. 2014. Kajian Retorika Untuk


Pengembangan Pengetahuan dan Ketrampilan Berpidato. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 12 (1): 70-84.

Wulandari, Widati dan Tristan P. Moeliono. 2017. Problematika Pengertian


Aanslag-Aanslag tot en feit Perbandingan Makar dalam KUHP, WvSNI,
dan SR. Jurnal Ilmu Hukum, 04 (03):473-492.
13

Biodata Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Erry Widya Kustanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4 NIM/NIDN A310170154
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 02 Juni 1999
6 E-mail a310170154@student.ums.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081213530637

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Status dalam
Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. PPKM dan Soft Skill Peserta Auditorium Moh.Djazman, 03
April 2018
2. Semarak Bulan Bahasa Panitia Taman Auditorium
Moh.Djazman Auditorium dan
Hall C FKIP UMS, 18 Oktober
2018
3. International Panitia Auditorium Moh.Djazman, 01-
Conference on 02 Mei 2019
Language, Literature
and Teaching
4. PIMPEL (Pekan Ilmiah Panitia 1. Gedung C.4 FKIP UMS,
Mahasiswa dan Pelajar) Rabu, 05 September 2018
tahun 2018 2. Auditorium Mohamad
Djazman, Gedung B.2.7b,
dan Taman Auditorium Moh.
Djazman FKIP UMS, 03
September 2018
3. Gedung C.4 FKIP UMS,
Senin, 03 September 2018
4. Keseketariatan HMP PBI
gedung Eks. Student Center
Lantai 2, atau e-mail:
hmppbi.ums@gmail.com,
Pengiriman Poster Ilmiah
paling lambat tanggal 10
September 2018
5. Seminar Nasional (Umum)
pada 12 September 2018 di
Auditorium Mohamad
Djazman
5. LKMMD dan Tawangmangu, 15-17
Peserta
SARASMARU September 2017
15

Lampiran 1.3 Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Sri Waljinah, S.Pd., S.H., M.Hum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Bahasa Indonesia
4 NIDN 0609037203
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batang, 9 Maret 1972
6 Email sw122@ums.ac.id
7 Nomor Telepon/Hp 08122598888
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UMS UGM
Jurusan 1. Pendidikan Bahasa dan Linguistik Ilmu
Sastra Indonesia Hukum
2. Ilmu Hukum
Tahun Masuk- 1. 1991-1996 1999-2003 2015-2019
Lulus 2. 2014-2018
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
NO. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Morfologi Wajib 2
2. Linguistik Terapan Wajib 2
3. Analisis Wacana Wajib 2
4. Filsafat Ilmu Wajib 2
5. Pembinaan Bahasa Indonesia Wajib 2
6. Bahasa Indonesia Wajib 2
7. Keterampilan Membaca Wajib 2

C.2. Penelitian
NO. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1. Analisis Register Kepolisian PID UMS 2017
Surakarta: Karakteristik Komunikasi
dengan Handy Talky
2. Analisis Kepercayaan Masyarakat PID UMS 2018
terhadap Profesi Hukum:Pendapat
Dosen UMS Mengenai Etika Profesi
Polisi dalam Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang di Surakarta
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
No Material Volum Biaya Satuan Nilai (Rp)
. e (Rp)
1. Flashdisk 8GB 2 pcs Rp 100.000,00 Rp 200.000,00
2. Sewa Laboratorium 4 bulan Rp 250.000,00 Rp 1.000.000
3. Sewa kamera digital 2 pcs Rp 350.000,00 Rp 700.000,00
4. Pengadaan buku 1 Paket Rp Rp 1.100.000,00
penunjang penelitian 1.100.000,00
5. Pengadaan jurnal 1 Paket Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
penelitian
Subtotal Rp 3.500.000,00

2. Bahan Habis Pakai


No Material Volume Biaya Satuab Nilai (Rp)
(Rp)
1 Kertas A4 3 rim Rp 85.000,00 Rp 225.000,00
2 Bolpoin 12 pcs Rp 5.000,00 Rp 60.000,00
3 Spidol 12 pcs Rp 8.000,00 Rp 96.000,00
4 Buku tulis 8 buah Rp 7.000,00 Rp 56.000,00
5 Pensil 12 pcs Rp 4.000,00 Rp 48.000,00
6 Penghapus 12 pcs Rp 4.000,00 Rp 48.000,00
7 Tipe X 12 pcs Rp 4.000,00 Rp 48.000,00
8 Folio 1 rim Rp 24.000,00 Rp 54.000,00
9 Mendatangkan pakar 3 orang Rp 555.000,00 Rp 1.665.000,00
10 Biaya operasional 4 bulan Rp 275.000,00 Rp 1.100.000,00
11 Internet 4 bulan Rp 275.000,00 Rp 1.100.000,00
Subtotal Rp 4.500.000,00

3. Perjalanan
No Tujuan Volum Biaya Satuan Nilai (Rp)
e (Rp)
1 Transportasi dan 4 bulan Rp 500.000,00 Rp 2.000.000,00
akomodasi guna
pengambilan data, dan
seminar
Subtotal Rp 2.000.000,00
18

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, lokakarua/seminar laporan, lainnya


sebutkan)
No Uraian Kegiatan Volum Biaya Satuan Biaya (Rp)
e (Rp)
1 Pengadaan proposal dan 5 paket Rp 50.000,00 Rp 250.000,00
jilid
2 Kepingan disk @1 1 pcs Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
3 Penyusun laporan 2 paket Rp 75.000,00 Rp 150.000,00
4 Revisi hasil laporan 2 paket Rp 115.000,00 Rp 230.000,00
5 Penyusunan artikel 1 paket Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
6 Konsumsi 4 bulan Rp 50.000,00 Rp 200.000,00
7 Seminar luaran penelitian 2 Rp 750.000,00 Rp 1.500.000,00
periode
Subtotal Rp 2.500.000,00
Total (Keseluruhan) Rp 12.500.000,00
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/mingg
u)
1. Winda Ilmu Humaniora 4 Menyusun
Permata Sari/ Hukum jam/minggu proposal
C100180274 PKM-P,
Koordinasi
tugas,persiapa
n
administrasi,pe
ngumpulan
data,analisis
data,penyajian
data,
pembuatan
laporan.
2. Rina Nur Ilmu Humaniora 3 Menyusun
Widyastuti/C Hukum jam/minggu proposal
100180257 PKM-P,
persiapan
administrasi,
pengumpulan
data,analisis
data, penyajian
data,
pembuatan
laporan.
3. Erry Widya Pendidikan Humaniora 3 Menyusun
Kustanti/A31 Bahasa jam/minggu proposal
0170154 dan Sastra PKM-P,
Indonesia persiapan
administrasi,
pengumpulan
data, analisis
data,
pembuatan
laporan.

Anda mungkin juga menyukai