NEGATIVE IMPACT:
FENOMENA XENOFOBIA DALAM PERSPEKTIF GENDER
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Winda Permata Sari; C100180274; 2018
Rina Nur Widyastuti; C100180257; 2018
Erry Widya Kustanti; A310170154; 2017
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Information, Communication, and Technology (ICT ) memang
cepat dan mendadak hingga membawa perubahan yang radikal. Kita dibuat
tergopoh-gopoh dengan akibat fenomena online. Beragam perubahan yang
dilakukan oleh para elit dapat diikuti dengan baik oleh masyarakat Indonesia
khususnya menyangkut adopsi teknologi baru. Pada saat ini, mulai muncul hal-hal
negatif yang patut untuk diwaspadai. Diantaranya adalah penggunaan internet dan
media sosial sebagai media ujaran kebencian, pemicu konflik, dan sebagai saran
saling menghujat dan memprovokasi sebagai bagian dari potret Bullying Society.
Hal ini merusak ruang publik dan benar adanya bahwa bahwa teknologi yang
positif menyimpan potensi untuk membawa becana jika digunakan oleh
masyarakat yang tidak beradab untuk tujuan yang tidak terpuji.
Melalui penggunaan internet dan media sosial setiap informasi yang terjadi
disekitar kita bisa dengan mudah dan cepat dibagikan ke kawan dan masyarakat
luas. Media sosial bisa mengubah tataan politik dan sosial budaya. Ia bisa
memberi tekanan dan tuntutan atas peristiwa yang terjadi disekitar kita. Dampak
kehidupan modern yang diebabkan perkembangan teknologi internet telah
mempengaruhi seluruh sistem kehidupam masyarakat terutama remaja bahkan
anak-anak yang masih dibawah umur. Gadget dan Smartphone yang difungsikan
sebagai sarana modern ternyata dapat mengalami disfungsi apabila tidak
digunakan dengan bijak.
Media sosial yang sedang ramai digunakan akhir-akhir ini adalah Instagram.
Karena perkembangan media soaial instagram yang semakin canggih ini banyak
kalangan remaja yang lebih sering mengunakan instagram daripada media sosial
yang lain. Instagram adalah media yang memberi kemudahan cara berbagi secara
online foto-foto, video, dan juga layanan jejaring sosial yang dpat digunakan
pengguna untuk mengambil dan membagikan ke teman (2015:48). Instagram
menjadi media sosial dengan peningkatan jumlah pengguna aktif terbesar dalam
enam bulan terakhir ini. Jumlah pengguna aktif instagram melonjak 23 persen dari
130 juta pengguna pada tahun 2013 menjadi 150 juta pengguna per bulan pada
kuartal keempat tahun yang lalu. Angka ini muncul berdasarkan survey lembaga
Global Web Index terhadap 170 ribu pengguna media sosial di 32 negara.
Xenophobia atau Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap
orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Beberapa definisi
menyatakan Xenofobia terbentuk dari keirasionalan dan ketidakmasukakalan.
Berasal dari bahasa Yunani ξένος (xenos), artinya “orang asing”, dan φόβος
(phobos), artinya “ketakutan”). Dalam arti yang lebih luas apa itu Xenophobia,
adalah suatu rasa takut terhadap atas semua yang berbeda dari kita, perbedaan itu
bisa berupa cara berpakaian, ideologi, bahkan pemikiran yang berbeda. Pada
penderita Xenofobia, rasa benci merupakan suatu wujud atas rasa takut tersebut.
2
penggunanya. Generasi saat ini bisa kehilangan jati dirinya dan selalu berusaha
terlihat seperti orang lain yang dilihatnya.
2.1.2 Xenofobia
Xenofobia adalah ketakutan secara berlebihan dan ketidakpercayaan
terhadap kepada orang asing. Xenofobia dapat membentuk dirinya dalam banyak
hal yang melibatkan hubungan dan tanggapan suatu kelompok kepada kelompok
lainnya, ketakutan akan kehilangan identitas, kecurigaan terhadap aktifitas, dan
agresi. Xenofobia adalah istilah politik dan bukan istilah dari fobia medis. Istilah
Xenofobia dan raisime terkadang membingungkan dan digunakan secara
bergantian karena orang-orang yang memiliki keturunan nasional mungkin juga
termasuk dalam ras yang sama, xenophobia biasanya dibedakan dengan
menentang budaya asing UNESCO (2018).
2.1.3 Perspektif Gender
Perspektif gender mengarah pada suatu pandangan atau pemahaman tentang
peran, atribut, dan sikap tindak atau prilaku, yang dianggap masyarakat pantas
untuk pria dan perempuan, lain halnya dengan pembedaan antara pria dan
perempuan menurut seksnya adalah pembedaan secara biologis dan kodrati seperti
perempuan mengalami haid, sedangkan pria mengalami mimpi basah. Sedangkan
gender membedakan pria dan perempuan bukan secara kodrati, melainkan suatu
asumsi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, seperti pria itu perkasa,
dan wanita itu lemah lembut L.M Gandhi Lapian (2012:23).
The United Nations Development Found for Women memiliki pandangan
mengenai Perspektif Gender, diantaranya:
(a) Membedakan istilah seks dan gender, yang mana seks membedakan secara
biologis, dan kodrati antara pria dan wanita, dan istilah gender yang
membedakan peran, atribut dan sikap atau perilaku yang dianggap pantas
oleh masyarakat.
(b) Berpersektif gender berarti bahwa kita mengacu dan merujuk pada status
dan kedudukan pria dan wanita serta ketidaksetaraan yang merugikan
perempuan dalam masyarakat yang ditentukan secara sosial.
(c) Mengakui bahwa penilaian rendah atau kurang terhadap peran-peran
perempuan, memarginalisasi perempuan dari hak memiliki, mengakses,
menikmati, dan mengontrol atas harta keluarga atau harta benda
perkawinan, serta partisipasi dalam bidang politik.
(d) Mempertimbangkan intereaksi antar gender dan kategori sosial lain, seperti
kelas, dan suku.
(e) Meyakini bahwa ketidaksetaraan gender terkondisi secara sosial, oleh
karena itu dapat diubah ke arah keadilan (justice) dan kesebandingan atau
kepatutan (equity) dan kesetaraan antara pria dan wanita.
2.2 Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Pradana Agung dan Fitri Marisa dengan
penelitiannya yang berjudul “ Analisis Statistik pada Dampak Negatif dari Sosial
5
Media Terhadap Perilaku Manusia”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penggunaan media sosial pada
perilaku manusia, (2) untuk mengetahui bagaimana model perilaku penggunaan
media sosial dikalangan masyarakat, (3) memberikan saran dan masukan kepada
pengguna media sosial pada umumnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa individu dapat memunculkan kecanduan media sosial
berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penguasaan terhadap tingkah
lakunya atau kontrol diri. Kemampuan kontrol diri yang dimiliki perorangan
sanggup membuat mereka terhindar pada kecanduan media sosial maupun belanja
online yang berlebihan.
Hubungan penelitian ini dengan milik Pradana Agung dan Fitri Marisa adalah
sama sama mengkaji tentang dampak negatif perbedaannya adalah pada sasaran
penelitian lebih condong pada seluruh pengguna sosial media, sedangkan pada
penelitian ini lebih mengarah pada perspektif gender sebagai sasaran bagi dampak
yang akan ditimbulkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Harum Natasha (2018) dengan penelitiannya
yang berjudul “Kekerasan di Media Sosial Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi
Islam Dalam Perspektif Gender”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pelecehan atau kekerasan perempuan melalui media sosial yang
marak terjadi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan media sosial yang negatif memicu terjadinya kejahatan dan kekerasan
pada mahasiswi maupun mahasiswa. Kekerasan dapat bersifat fisik, dan psikis
juga dapat terjadi di media sosial, seperti kekerasan verbal, atau pelecehan secara
verbal. Pelecehan ini juga bisa terjadi dalam berbagai bentuk lewat media sosial,
diantaranya pelecehan fisik, pelecehan lisan, pelecehan isyarat, dan pelecehan
emosional.
Hubungan penelitian ini dengan milik Harun Natasha adalah sama sama
mengkaji tentang perspektif gender bedanya adalah pada contoh kasus kasus
dalam pelecehan dalam Media Sosial, sedangkan pada penelitian ini lebih
mengarah pada Xenofobia (ketakutan) yang muncul akibat pelecehan pelecehan
secara verbal dalam media sosial.
Penelitian yang dilakukan oleh Dhyah Ayu Retno Widyastuti dan Ina Nur
Ratriyana (2017), dengan penelitiannya yang berjudul “Interaktivitas Media
Sosial Facebook Axe dan Dove dalam Perspektif Gender”. Penelitain ini bertujuan
untuk melihat bagaimana perspektif gender dari sebuah produk yang notabennya
disasarkan khusus untuk perempuan dan disasarkan khusus untuk laki-laki. untuk
melihat bagaimana perspektif gender dari sebuah produk yang notabennya
disasarkan khusus untuk perempuan dan disasarkan khusus untuk laki-laki. Yaitu
pada produk Axe sebuah produk parfum laki-laki dan Dove sebuah produk
perawatan bagi perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua merek
menggunakan akun media sosial sebagai sarana komunikasi pemasaran melalui
unggahan yang berupa iklan. Iklan yang muncul di dalam status mereka tersusun
6
atas pesan verbal maupun nonverbal. Akun ini mampu menciptakan interaktivitas
yang tampak pada interaksi dan respons yang diberikan, baik dari sisi merek
maupun audiensnya. Interaktivitas yang terbangun terdiri dari tiga kategori, yaitu
positif, negatif, dan netral. Kecenderungan respons dominan bersifat netral, yaitu
respons yang cenderung tidak relevan dengan isi pesan yang disampaikan pada
status kedua akun atau bahkan respons acuh yang justru memunculkan produk lain
pada sisi comment atau reply.
Hubungan penelitian ini dengan penelitian Dyah Ayu Retno Widyastuti dan
Ina Nur Ratriyana adalah sama sama membahas tentang perspektif gender pada
media sosial bedanya pada objek yang dibahas dalam penelitian ini pada iklan
sebuah produk di Media sosial Facebook. Sedangkan pada penelitian ini memiliki
objek salah satu akun media sosial Instagram.
5. Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Gumay, Akbar Nugroho. 2019. Kivlan Zein Ditetapkan sebagai tersangka Kasus
makar (online), (https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasio
nal/read/2019/05/28/00143071/kivlan-zein-ditetapkan-sebagai-tersangkaka
sus-makar, diakses pada tanggal 14 Mei 2018).
Lukman, Syefri Alpat. 2016. Tindak Pidana Makar Terhadap Keutuhan Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pasal 87 KUHP
(Analisis Yuridis Terhadap Gerakan Riau Merdeka Tahun 1999). JOM
Fakultas Hukum, III (2): 1-15.
Panjaitan, Lani Sujiagnes, Alvi Syahrin, Marlina, dan Jelly Leviza. 2016.
Penerapan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Makar oleh Organisasi
Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Jayawijaya. USU Law Journal, 4 (3):
88-98.
Raditya, Iswara N. 2019. Sejarah Mahkamah Konstitusi (MK) & Seruan People
Power Amien Rais", (online), (https://tirto.id/sejarah-mahkamah-konstitusi-
mk-seruan-people-power-amien-rais-dkRL, diunduh pada tanggal 14 Mei
2019).
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Erry Widya Kustanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4 NIM/NIDN A310170154
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 02 Juni 1999
6 E-mail a310170154@student.ums.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081213530637
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Sri Waljinah, S.Pd., S.H., M.Hum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Bahasa Indonesia
4 NIDN 0609037203
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batang, 9 Maret 1972
6 Email sw122@ums.ac.id
7 Nomor Telepon/Hp 08122598888
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UMS UGM
Jurusan 1. Pendidikan Bahasa dan Linguistik Ilmu
Sastra Indonesia Hukum
2. Ilmu Hukum
Tahun Masuk- 1. 1991-1996 1999-2003 2015-2019
Lulus 2. 2014-2018
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
NO. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Morfologi Wajib 2
2. Linguistik Terapan Wajib 2
3. Analisis Wacana Wajib 2
4. Filsafat Ilmu Wajib 2
5. Pembinaan Bahasa Indonesia Wajib 2
6. Bahasa Indonesia Wajib 2
7. Keterampilan Membaca Wajib 2
C.2. Penelitian
NO. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1. Analisis Register Kepolisian PID UMS 2017
Surakarta: Karakteristik Komunikasi
dengan Handy Talky
2. Analisis Kepercayaan Masyarakat PID UMS 2018
terhadap Profesi Hukum:Pendapat
Dosen UMS Mengenai Etika Profesi
Polisi dalam Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang di Surakarta
17
1. Peralatan Penunjang
No Material Volum Biaya Satuan Nilai (Rp)
. e (Rp)
1. Flashdisk 8GB 2 pcs Rp 100.000,00 Rp 200.000,00
2. Sewa Laboratorium 4 bulan Rp 250.000,00 Rp 1.000.000
3. Sewa kamera digital 2 pcs Rp 350.000,00 Rp 700.000,00
4. Pengadaan buku 1 Paket Rp Rp 1.100.000,00
penunjang penelitian 1.100.000,00
5. Pengadaan jurnal 1 Paket Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
penelitian
Subtotal Rp 3.500.000,00
3. Perjalanan
No Tujuan Volum Biaya Satuan Nilai (Rp)
e (Rp)
1 Transportasi dan 4 bulan Rp 500.000,00 Rp 2.000.000,00
akomodasi guna
pengambilan data, dan
seminar
Subtotal Rp 2.000.000,00
18