Oleh:
NIM : 2001020052
Prodi : Informatika
Matkul : IT Forensik
DENPASAR 2024
i
KATA PENGANTAR
Dalam dunia akademik, jurnal ilmiah menjadi salah satu sumbser informasi yang sangat
penring dalam mengembangkan pengetahuan dan memperluas wawasan. Oleh karena itu, saya
merasa terhormat untuk dapat memberikan review jurnal mengenai topik yang sangat menarik
dan relevan dalam bidang ilmu komputer.
Dalam review jurnal ini, saya akan membahas artikel yang berjudul “ Investigasi Digital
pada Facebook Messenger Menggunakan National Institute of Justice” yang ditulis oleh Syifa
Riski Ardiningtias, Sunardi, dan Herman. Artikel ini membahas tentang analisis forensik pada
Facebook Messenger dalam rangka mengungkap tindakan kejahatan dalam penyebaran konten
pornografi melalui aplikasi tersebut.
Dalam review ini, saya akan membahas secara detail mengenai metodologi yang
digunakan, hasil penelitian, serta kesimpulan yang dapat diambil dari artikel tersebut. Saya
berharap review ini dapat memberikan gambaran bermanfaat bagi para pembaca yang tertarik
daalam bidang investigasi forensik dan keamanan.
Terimakasih atas kesempatan ini dan smoga review jurnal ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1
dalam menggunakan alat forensik digital untuk mengumpulkan bukti elektronik dari
aplikasi pesan instan, seperti Facebook Messenger, yang dapat digunakan dalam
proses penyidikan dan penuntutan kasus kejahatan digital.
2. Kontribusi terhadap Pengembangan Teknik Forensik Digital: Temuan dari penelitian
ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teknik investigasi forensik
digital, khususnya dalam konteks aplikasi pesan instan dan media sosial, sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengumpulkan bukti elektronik
dari platform-platform komunikasi digital.
3. Dukungan terhadap Penegakan Hukum: Hasil penelitian ini dapat memberikan
dukungan yang signitifkn dalam penegakan hukum terkait dengan kasus kejahatan
digital, seperti penyebaran konten pornografi, dengan menyediakan bukti-bukti digital
yang dapat digunakan dalam proses penyidikan, penuntutan, dan pengadilan.
4. Perlindungan Masyarakat dan Keadilan: Dengan menghasilkan bukti-bukti digital
yang dapat digunakan dalam penegakan hukum, penelitian ini dapat memberikan
manfaat dalam perlindungan masyarakat dari kejahatan digital serta dalam memastikan
tercapainya keadilan dalam penanganan kasus-kasus kejahatan digital.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tahun : 2021
Institusi: Program Studi Magister Informatika, Universitas Ahmad Dahlan dan Program
Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan
3
a. Preservation (Pelestarian): Tahap ini mencakup upaya menjaga keutuhan
dan pengamanan barang bukti digital yang telah ditemukan agar tidak
berubah atau hilang selama proses investigasi.
b. Collection (Pengumpulan): Melibatkan kegiatan pengumpulan data dan
bukti elektronik yang relevan untuk mendukung proses penyidikan dan
analisis forensik.
c. Examination (Pemeriksaan): Tahap ini melibatkan investigasi data yang
diperoleh dengan proses forensik, baik secara otomatis maupun manual,
untuk menentukan keaslian dan keotentikan bukti digital yang ditemukan.
d. Analysis (Analisis): Melibatkan ekstraksi data dengan tujuan untuk
menentukan bukti-bukti digital yang signifikan dan relevan dalam proses
penyidikan dan penuntutan.
e. Reporting (Pelaporan): Tahap terakhir melibatkan pembuatan laporan dari
barang bukti digital yang telah ditemukan melalui proses pemeriksaan dan
analisis forensik.
4. Penerapan pada Kasus Penelitian:
a. Dalam konteks penelitian ini, kerangka kerja NIJ digunakan untuk
melakukan investigasi forensik terhadap aplikasi Facebook Messenger pada
kasus penyebaran konten pornografi.
b. Tahapan-tahapan metode NIJ diterapkan untuk mengumpulkan bukti
elektronik seperti versi aplikasi, akun, email, percakapan, waktu kejadian,
gambar, audio, dan video terkait dengan kasus tersebut.
Menurt Yudhana, et al. (2018), digital forensik juga sebagai suatu ilmuan untuk
menemukan barang bukti dari suatu bukti dari suatu tindak kejahatan yang telah
terjadi.
4
Facebook Messenger merupakan aplikasi pesan instan yang dapat mengirimkan
teks, gambar, video dan pesan suara. Aplikasi Facebook Messenger
mempermudah pengguna Facebook dalam pengiriman pesan antar sesama
pengguna Facebook
Wondershare dr. Fone for Android merupakan salah satu apkikasi komputer
yang berfungsi untuk mengembalikan data yang terhapus atau terformat secara
tidak sengaja pada perangkat smartphone android. Wondershare adalah aplikasi
terbaik untuk mengembalikan data yang terhapus berupa pesan, kontak, log
panggilan, foto, video, audio, dan dokumen.
5
BAB III METODE PENELITIAN
1. Perancangan Sistem
Dalam proses investigasi digital pada penelitian ini menggunakan kerangka
kerja National Institute of Justice (NIJ). Hal ini diperlukan untuk memudahkan
menjelaskan proses penelitian dengan tahapan penelitian secara sistematis. Tahapan
dalam NIJ adalah sebagai berikut:
a. Preservation, yaitu melakukan kegiatan pengumpulan dtaa untuk
membantu segala proses kegiatan penyidikan barang bukti
b. Collection, yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data untuk
membantu segala proses kegiatan penyidikan untuk mencari barang
bukti
c. Examination, yaitu melakukan investigsi data yang didapatkan dengan
proses forensik, otomatis atau manual dan menentukan bahwa yang
didapat adalah file otentik atau asli
d. Analysis, yaitu extraksi data yang ertujuan untuk menentukan bukti
signitigfkan dan bernilai dalam pembuktian
e. Reporting, yaitu melakukan pembuatan laporan dari barang bukti digital
yang didapat melalui proses pemeriksaan dan analisis.
6
2. Alat dan Bahan
(1) Alat Forensik
Proses untuk memperoleh barang bukti pada smartphone dilakuakn dengan
menggunakan dua tools yaitu:
a. MobileEdit Forensics: Aplikasi yang digunakan dalam menemukan
barang bukti digital pada smartphone yang berbasis pada windows
b. Wondershare dr Fone: Aplikasi yang digunakan dalam menemukan
barang bukti digital pda smartphone yang berbasis windows
(2) Alat Penlitian
a. Smartphone: Samsung J2 Prime G532G, Android 6.0.1
b. Laptop: Asus A456U, Intel i5- 6440 8.00 GB RAM
c. USB Conector: Media penghubung smartphone dengan workstation
d. Facebook Messenger: Aplikasi pesan instan versi 304.2.0.17.118
3. Rancangan Skenario
Simulasi kejahatan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2 dilakukan diawali
dengan pelaku menyiapkan dan menggunakan smartphone Samsung J2 Prime.
Aktivitas yang dilakukan adalah menggunakan aplikasi Facebook Messenger untuk
melakukan percakapan pada tanggal 23 Maret 2021 pukul 00.53 dengan pengguna
lain. Pelaku melakukan penyebaran konten pornogrfi dengan mengirimkan dua
gambar dengan nama file pap1.jpg dan pap2.jpeg serta dua file multimedia .mp3
dan .mp4. Setelah pengiriman selesai dilakukan, penerima melakukan penyimpanan
informasi dan data yang diterima. Aktivitas selanjutnya adalah pelaku melakukan
penghapusan data untuk menghilangkan jejak.
3.2.Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian ini mencakup investigasi forensik digital terkait dengan aplikasi
pesan instan Facebook Messenger, khususnya dalam konteks kasus penyebaran konten
pornografi. Penelitian ini fokus pada penggunaan kerangka kerja National Institute of
Justice (NIJ) sebagai panduan untuk melakukan investigasi forensik digital. Lingkup
penelitian meliputi:
7
b. Metode Investigasi Forensik:
Penelitian menggunakan metode investigasi forensik digital berdasarkan
kerangka kerja National Institute of Justice (NIJ) untuk mengumpulkan bukti
elektronik yang relevan dari aplikasi Facebook Messenger.
c. Jenis Bukti Digital:
Lingkup penelitian mencakup berbagai jenis bukti digital yang terkait dengan
aplikasi Facebook Messenger, termasuk versi aplikasi, akun, email, percakapan,
waktu kejadian, gambar, audio, dan video.
d. Alat Forensik yang Digunakan:
Penelitian ini melibatkan perbandingan dua alat forensik, yaitu MOBILEdit
Forensics dan Wondershare Dr. fone, untuk memperoleh bukti digital dari
aplikasi pesan instan Facebook Messenger.
e. Kasus Penyebaran Konten Pornografi:
Fokus penelitian adalah pada kasus konkret penyebaran konten pornografi
melalui aplikasi Facebook Messenger, yang melibatkan aktivitas pengiriman
dan penghapusan data untuk menghilangkan jejak.
8
Data dalam aktivitas pengiriman dan penghapusan kemudian diambil kembali
menggunakan alat forensik seperti MOBILEdit Forensics dan Wondershare dr
Fone untuk mendpaatkan bukti digital yang dihapus
e. Proses Rooting
Dilakukan proses rooting pada smatphone pelaku untuk medapatkan akses
secara total dalam rangka ekstraksi data.
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Identification
2. Collection
Pada tahap collection, bukti elektronik yang diperlukan untuk
membantu dalam melakukan penelitian dalam mengumpulkan bukti digital
yang diharapkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat bukti
elektronik yaitu satu smartphone Samsung Samsung Galaxy J2 Prime android
versi lolipop dengan seri 6.0.1 dengan nomor model SM-G532G.
3. Examination
Tahap examination adalah pemeriksaan yang ada terdapat pada bukti elektronik.
Bukti tindak kejahatan didapatkan dengan melakukan proses ekasminasi data
yang terdapat pada smartphone Android ke PC dengan menggunakan kabel
data. Proses eksaminasi menggunakan software MobilEdit Forensics dan
Wondershare Dr fone pada smartphone Samsung J2 Prime
4. Analysis
Hasil ekstraksi data menggunakan MobilEdit Forensics dan
Wondershare Dr fone didapatkan data pada storage smartphone. Proses
ekstraksi menggunakan MobilEdit Forensics Express didapatkan data yang
mencakup file dan direktori yang berada pada storage pada smartphone tersebut.
Hasil dari ekstraksi didapatkan file dalam memori perangkat mobile, metode ini
mendapatkan akses ke semua file yang didapatkan pada ekstraksi yang terdapat
pada aplikasi pesan instan Facebook Messenger. Hasil yang didapatkan dari
ekstraksi menggunakan Wondershare Dr fone hanya mendapatkan 2 folder.
Langkah selanjutnya adalah mencari barang bukti gambar, video, dan barang
bukti lainnya yang mendukung. Berdasar dari hasil ekstraksi yang sudah
didapatkan yang berisi gambar dan video pada Facebook Messenger, ditemukan
barang bukti digital berupa gambar hasil reporting menggunakan Software
10
MobilEdit Foresics. Ditemukan barang bukti digital berupa video hasil
reporting menggunakan MobilEdit Forensics dan barang bukti digital berupa
video. Kemudian ditemukan bukti percakapan menggunakan Software
MobilEdit Forensics sedangkan Wondershare Dr. fone tidak menemukan bukti
percakapan. Dari bukti yang didapatkan dari proses ekstraksi terdapat 1 akun
Facebook Messenger yang digunakan berupa 2 foto yang seorang wanita yang
sedang selfie membuktikan bahwa terdapat unsur yang menjurus kepada kasus
pornografi. Serta satu video seorang wanita yang mengandung unsur pornografi
dan 1 bukti percakapan. Pada Wondershare Dr. fone tidak ditemukan bukti
informasi tentang akun.
5. Reporting
Setelah dianalisis terhadap barang bukti dapat disimpulkan bahwa
dengan menerapkan forensik pada Android maka artefak digital yang berkaitan
sebagai barang bukti berhasil didapatkan. Berdasarkan skenario dan simulasi
yang dilakukan bahwa artefak digital bukti penyebaran dan pengunggahan
gambar dan video yang dilakukan oleh tersangka dan pengguna jasa pornografi
berhasil didapatkan. Setelah dilakukan analisis terhadap aplikasi Facebook
Messenger menggunakan MOBILEdit Forensics dan Wondershare Dr fone
diketahui perbedaan dari fitur yang ditawarkan kedua aplikasi dan juga software
yang digunakan.
4.2.Hasil penelitian
Dari uraian yang dijabarkan di atas dengan kerangka kerja NIJ menggunakan
tools MobilEdit Forensics dan Wondershare Dr. fone mampu melakukan
investigasi forensik terhadap salah satu aplikasi instant messenger pada Android
yaitu Facebook Messenger. Hasil yang didapat dari penelitan dapat digunakan
11
untuk bukti penunjang oleh investigator atau penyidik dalam menangani kasus
kejahatan dan acuan penyidik dalam mencari barang bukti pada kasus-kasus
penyebaran konten pornografi pada aplikasi Facebook Messenger. MobilEdit
mendapatkan hampir semua barang bukti dengan tingkat keberhasilan 85,71%,
sedangkan Wondershare Dr. fone hanya mendapatkan 28,57%. Penelitian lebih
lanjut dapat dilakukan menggunakan tool-tool forensik dan metode lain yang
dimungkinkan untuk digunakan sehingga saling melengkapi dan mendapatkan
hasil terbaik
12
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengembangan Metode Investigasi Forensik: Perlu dilakukan pengembangan
metode investigasi forensik yang lebih efektif dan efisien dalam mengidentifikasi
dan mengumpulkan bukti digital dari aplikasi Facebook Messenger. Hal ini dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti keamanan data,
kecepatan, dan akurasi.
2. Pemilihan Alat Forensik yang Tepat: Dalam melakukan investigasi forensik pada
aplikasi Facebook Messenger, pemilihan alat forensik yang tepat sangat penting
untuk mendapatkan bukti digital yang akurat dan otentik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan evaluasi dan perbandingan antara berbagai alat forensik yang tersedia
untuk memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan investigasi.
3. Penerapan Hasil Penelitian dalam Konteks Penyidikan dan Peradilan: Hasil
penelitian ini dapat menjadi dasar untuk proses penyidikan dan peradilan terkait
dengan kasus penyebaran konten pornografi melalui aplikasi Facebook Messenger.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penerapan hasil penelitian ini dalam konteks
penyidikan dan peradilan untuk memastikan keadilan bagi korban dan pelaku
kejahatan.
4. Pengembangan Penelitian Selanjutnya: Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
untuk mengembangkan metode investigasi forensik yang lebih efektif dan efisien
dalam mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti digital dari aplikasi Facebook
Messenger. Selain itu, penelitian dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai jenis kejahatan digital lainnya yang melibatkan aplikasi
Facebook Messenger.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ardinitiangs, S., Sunardi, & Herman. (2021). Investigasi Digital Facebook Messenger Menggunakan
National Institute of Justice. Jurnal Informatika Polinema, 19-25.
Hadi, A. R., & Sunardi. (2019). Forensik Bukti Digital pada Solid State (SSD) NVMe Menggunakan
Metode Nationl Institute Standart and Technology (NIST0. Seminar Nasional Teknologi
Fakultas Teknik Universitas Krisadwipayana.
Ikhsani, S., & Hidayanto, B. (2016). Analisa Forensik WhatsAPP dan Line Messenger pada Smartphone
Android Sebagai Rujukan Dalam Menyediakan Barang Bukti yang kuat dan Valid di Indonesia.
Jurnal Teknik ITS, A728-A736.
Mahendra, K., & Mogi, K. (2021). Digital Forensic Analysis of Michat Aplicatons on Android as Digital
Proof in Handing Online Prostitution Cases. Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Udayana, 381-
390.
Mukti, W. M., & Khairani, D. (2017). Analisa dan Perbandingan Bukti Forensik Aplikasi Media Sosial
Facebook dan Twiter pada Smartphone Android. Jurnal Teknik Informatika (JTI), 73-84.
Riadi, I. U., & Nasrulloh, I. (2018). Analisis Forensik Digital pada Frozen Solid State Drive dengan
Metode National Institute of Justice (NIJ). Electronics, Informatics, and Vocational Educations,
70-82.
Saad, S. U., & Faddil, A. (2020). Analisi Forensik Aplikasi Dropbox pada Android Menggunakan Metode
NIJ pada Kasus Penyembunyian Berkas. Jurnal Sains Komputer & Informatika, 293-299.
Setyawan, M. Y., & Fadlil, A. (2019). Identifikasi Bukti Digita Skype di Smartphone Android dengan
Metode National Institute of Justice (NIJ), Seminar Nasional Teknologi Fakultaas Teknik
Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019.
14