Disusun Oleh:
Rifat Fansyuri Datau
092114653005
KATA PENGANTAR
bantuan dan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
seluruh pembaca.
Penulis
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 1
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
DAFTAR ISI
UNDANG ....................................................................................... .9
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 2
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
BAB I
PENDAHULUAN
cepat dibanding dengan yang lainnya. Perkembangan yang sangat cepat ini
membuat teknologi diibaratkan sebagai pisau yang bermata dua, yang artinya
memiliki manfaat baik dan akibat buruk tergantung pengguna teknologi itu
teknologi yang begitu cepat ini, sehingga dapat menekan angka kejahatan di
dunia maya atau yang biasa disebut cybercrime. Barang bukti pada tindak
kejahatan cybercrime dibedakan menjadi dua bagian, yaitu barang bukti digital
bukti nyata bahwa kejahatan pada saat ini semakin hari semakin meningkat.
bagi masyarakat dalam menjelajahi dunia maya atau yang biasa disebut dengan
1Siregar,
M., & Pakpahan, Z. (2018). Kewenangan Mengajukan Pra Peradilan Atas Penetapan Tersangka Di Tinjau Dari
Segi Hukum. Jurnal Ilmiah Advokasi, 6(2), 34-54. doi:https://doi.org/10.36987/jiad.v6i2.249
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 3
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
dalam berkegiatan di dunia maya, Polri dalam hal ini penyidik harus dapat
yang begitu pesat, proses penyelidikan ataupun penyidikan tindak pidana pada
masa sekarang, juga mengalami kemajuan. Salah satu kemajuan dalam hal
Perkembangan dari ilmu alam seperti kimia forensik, biologi forensik, dan juga
fisika forensik. Selanjutnya jika dilihat dari masalah yang timbul di masyarakat
dengan adanya perkembangan teknologi informasi, salah satu bagian dari ilmu
forensik yaitu digital forensik yang mengatasi tindak perkara pidana pada
2Rachmad, Andi. (2019). Peranan Laboratorium Forensik Dalam Mengungkap Tundak Pidana Pada Jurnal Ilmiah
“Advokasi” Vol 09 No. 01 Maret 2021
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 4
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
Oleh sebab itu, dalam mengatasi masalah seperti kejahatan di dunia maya,
maka diperlukan peranan ahli digital forensik dalam melakukan penanganan bukti
informasi elektronik sehingga dapat dipakai dalam perkara pidana sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku atau yang mengacu pada Kitab Undang-
Dari penjelasan pada latar belakang tersebut, maka penulis dapat mengambil
- Sejauh apa peran bukti informasi elektronik bisa digunakan sebagai alat
maksimal.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 5
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
BAB II
ISI
2.1 Metode
Metode dalam penulisan makalah ini yaitu dengan cara penjelasan
deskriptif melalui pendekatan studi literatur atau yang biasa disebut dengan
Pidana (KUHP).
yaitu dengan mewujudkan tujuan dari hukum acara pidana. Sedangkan tujuan
hukum acara pidana itu sendiri yaitu dengan semaksimal mungkin mencari
kebenaran-kebenaran materiil3.
kepada hakim yang memimpin persidangan perkara pada saat itu, yang bertujuan
meyakinkan hakim atas kebenaran perkara yang diajukan. Dengan kata lain,
pembuktian bisa diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh pihak yang berperkara
dan juga memiliki argumen yang dapat meyakinkan hakim (Yuyun, Yuliana,
2002:7).
3Hamzah, Andi. 2004. Hukum Acara Pidana Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Sinar Grafika.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 6
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
Ada empat (4) hal yang diuraikan tentang sistem pembuktian dalam hukum
- Pertama yaitu conviction-in time, yang memiliki arti bahwa pada sistem
atau tidak terdapat pada penilaiannya sendiri, tidak jarang dari beberapa
- Kedua yaitu conviction-rasionee, pada sistem yang kedua ini tidak jauh
Sistem ini sangat bertentangan dengan apa yang ada pada sistem
4Manthovani, Reda. 2006. Problematika dan Solusi Penanganan Kejahatan Cyber di Indonesia. Jakarta: PT. Malibu
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 7
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
dalam undang-undang.
kemampuan yang dimiliki oleh penyidik yang menangani kasus tersebut kurang
Maka dari itu pada masa sekarang instansi penyidik banyak yang telah
berkerja sama dengan tenaga-tenaga ahli yang memiliki kemampuan atau ilmu
pengetahuan yang dapat menangani kasus-kasus khusus yang sulit tersebut. Salah
satu ilmu pengetahuan yang telah berkembang pada era moderen saat ini yaitu
ilmu digital forensik. Ilmu digital forensik sangat berperan dalam mengungkap
kasus-kasus khusus yang berkaitan dengan kejahatan di dunia maya atau yang
biasa disebut dengan cybercrime. Kejahatan ini juga sering melibatkan barang
bukti digital dan barang bukti elektronik yang oleh penyidik polisi masih kurang
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 8
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
Peran ahli digital forensik juga dalam membantu penyidik dalam membantu
penyidikan dan penyelidikan terhadap bukti informasi elektronik yang diatur dalam
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE). Menurut UU ITE, yang dimaknai dengan transaksi elektronik yaitu “dokumen
elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirim, diterima, dan disimpan dalam bentuk
ditampilkan, dan di dengar melalui komputer atau sistem elektronik lainnya, namun
tidak terbatas tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, huruf, angka, tanda,
kode, akses, simbol, atau perforasi yang memiliki makna dan arti yang dapat
Tepatnya pada tahun 2008 seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu
5Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 Informasi dan
Transaksi Elektronik.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 9
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
tentang bukti elektronik juga sudah ada, tetapi diatur secara terpisah pada
Pasal 26A yang menyebutkan bahwa alat bukti yang sah dalam bentuk petunjuk
seperti “alat bukti lain yang berupa informasi yang diucapkan, dikirim, diterima,
atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu...” 6.
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic
data inchargce (EDI), surat elektronik (email), telegram, teleks, telecopy, atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah
diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
bukti yang sah, ini diatur di dalam Pasal 5 dari UU Nomor 11 Tahun 2008 ayat 1
Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah7”.
6Pasal 26A Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi.
7Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 10
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
alat bukti yang sah di dalam persidangan diatur pada Pasal 6 UU Nomor 11 Tahun
2008 yang berbunyi “Dalam hal ini terdapat ketentuan lain selain yang diatur pada
Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk
tertulis atau asli, Informasi Elektronik dan/atau dokumen Elektronik dianggap sah
suatu keadaan”8.
Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau yang biasa disebut dengan KUHAP
cara hukum yang berlaku di Indonesia. Dimana acuan Hukum Acara Pidana di
Indonesia sendiri termasuk sangat tua karena masih mengacu pada Undang-
1981 bahwa alat bukti hanya terbatas pada “keterangan saksi, keterangan ahli,
surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa”9. Jadi bukti informasi elektronik tidak
dapat dipakai atau dijadikan sebagai alat bukti pada tindak pidana umum.
8Pasal 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
9Pasal 184 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 11
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
Oleh karena itu untuk membuat bukti informasi elektronik bisa dijadikan
sebagai alat bukti yang sah di dalam persidangan, maka bukti informasi elektronik
ini dibuat menjadi alat bukti yang bersifat khusus yang nantinya akan dipakai pada
tindak pidana khusus juga. Kasus-kasus ini bersifat khusus karena memuat aturan-
aturan atau undang-undang yang mengatur alat bukti khusus seperti alat bukti
informasi elektronik ini bisa digunakan, seperti contoh kasus Tindak Pidana
Korupsi, tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pornografi, atau
dipakai pada tindak pidana umum yang diatur pada Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana yang tidak mencatumkan alat bukti elektronik sebagai alat bukti
yang dapat dipakai, tetapi diatur dalam tindak pidana khusus seperti Tindak
Pidana Korupsi, Tindak Pidana ITE, dan lain-lain. Karena keterbatasan tersebut,
maka dari itu diperlukan adanya perubahan pada KUHAP tentang alat bukti
elektronik tersebut.
Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) pada draft Tahun 2008. Sedangkan
bukti elektronik terdapat pada draft RUU KUHAP tersebut diatur pada pasal 177
Ayat (1) huruf (c) menjelaskan bahwa “alat bukti yang sah mencakup a) barang
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 12
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
KUHAP) menjelaskan secara detail perubahan pada draft tersebut. Pada draft
RUU KUHAP ini yang mendapatkan penjelasan lebih rinci dari yang lainnya
merupakan alat bukti elektronik yang diatur pada huruf (c), menjelaskan bahwa
diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa
dengan itu, termasuk setiap rekaman data atau informasi yang dapat dilihat,
dibaca, dan/atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu
sarana baik tertuang di atas kertas, benda fisik apapun selain kertas maupun yang
terekam secara elektronik yang berupa tulisan, gambar, peta, rancangan, foto,
10Draft RUU Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pasal 177 Ayat (1) huruf (c)
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 13
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan pada makalah kali ini
yaitu, peran dari perkembangan ilmu pengetahuan yang salah satunya merupakan
Sebagai salah satu contoh dari cabang ilmu forensik yaitu peran digital forensik
dalam melakukan kejahatan lebih khusus kejahatan di dunia maya atau yang
biasa disebut cybercrime. Peran ahli digital forensik sangat membantu dalam
sebagai alat bukti yang sah di dalam hukum Indonesia, tetapi masih sebatas pada
tindak pidana khusus seperti contoh Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana
alat bukti yang sah, sehingga kedepannya alat bukti informasi elektronik ini akan
bisa dipakai pada semua tindak pidana umum maupun yang khusus.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 14
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
DAFTAR PUSTAKA
Arini, K., & Sujarwo, H. (2021). Kedudukan Saksi Ahli Dalam Pesidangan
KDRT Yang Dilakukan Istri Terhadap Suami (Studi Kasus Putusan No.
Hakim, P., & Siregar, R. (2021). Peranan Saksi Ahli Forensik Dalam Peneteapan
Hasanah, U., & Monita, Y. (2020). Sidik Jari Sebagai Pendukung Alat Bukti
Tundak Pidana Pada Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 09 No. 01 Maret 2021
Siregar, M., & Pakpahan, Z. (2018). Kewenangan Mengajukan Pra Peradilan Atas
Hamzah, Andi. 2004. Hukum Acara Pidana Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Sinar
Grafika.
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 15
Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi
Elektronik Dalam Perkara Pidana
Pasal 26A Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi.
Transaksi Elektronik.
Elektronik.
Pasal 184 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara
Pidana.
Draft RUU Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pasal 177 Ayat (1) huruf
(c)
Makalah Peranan Ilmu Digital Forensik Terhadap Penanganan Bukti Informasi Elektronik
Dalam Perkara Pidana 16