Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH HUKUM FORENSIK

ANALISIS KEJAHATAN TINDAK PIDANA PENCEMARAN


NAMA BAIK MELALUI INTERNET BERDASARKAN
HUKUM DAN LINGUISTIK FORENSIK

Disusun Oleh:
Rifat Fansyuri Datau
092114653005

Program Magister Ilmu Forensik


Sekolah Pascasarjana
Universitas Airlangga
Surabaya
2021
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun

sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “Analisis

Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui Internet

Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik”

Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat

bantuan dan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih

dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun

demikian, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh

karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima

masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

Surabaya, November

Penulis

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 1
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 3

1. LATAR BELAKANG ..................................................................... 3

2. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 5

BAB II ISI ..................................................................................................... 6

2.1 TEORI KONSEPTUAL .................................................................. 6

2.1.1 TEORI KEBIJAKAN HUKUM............................................6

2.1.2 TEORI LINGUISTIK FORENSIK.......................................7

2.2 PENDEKATAN PENELITIAN...................................................... .8

2.2.1 PENDEKATAN KEBIJAKAN HUKUM.............................8

2.2.2 PENDEKATAN LINGUISTIK FORENSIK... ....................9

2.3 PEMBAHASAN..............................................................................10

2.3.1 DITINJAU DARI KEBIJAKAN HUKUM..........................10

2.3.2 DITINJAU DARI LINGUISTIK FORENSIK.....................11

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13

1. KESIMPULAN ............................................................................... 13

2. SARAN ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 2
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Information technology (IT) atau dalam bahasa Indonesia dikenal

dengan Teknologi Informasi berkembang begitu pesat dan membawa banyak

dampak diberbagai sektor salah satunya disektor ekonomi di Indonesia. Seperti

istilah dunia dalam genggaman yang berarti dengan kemajuan teknologi

informasi yang dapat dengan mudah mengakses apapun dari handphone kita

sendiri tanpa harus keluar rumah. Sebagai contoh untuk melakukan transaksi

pembelian barang, transfer uang, ataupun melakukan bisnis hanya dengan sekali

klik semua kebutuhan kita sudah bisa terpenuhi berkat kemajuan teknologi

informasi.

Selain itu juga dengan kemajuan teknologi kita dapat mengakses

informasi nasional dan bahkan informasi international dari berbagai sumber

ataupun media sosial. Seseorang dapat mengetahui berita yang hangat yang

terjadi di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Dengan kemajuan teknologi juga,

seseorang dapat terhubung melalui komunikasi jarak jauh seperti melakukan

panggilan langsung ataupun melakukan video call dari berbagai media sosial.

Inilah arti dari dunia dalam genggaman karena kita dapat dengan melakukan

komunikasi, melakukan transaksi bisnis atau apapun itu tanpa harus melakukan

dengan cara konvensional lagi.

Berbagai dampak positif dari perkembangan teknologi informasi

tersebut berbanding lurus dengan dampak negatif yang ditimbulkan, yaitu

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 3
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

dengan maraknya kejahatan-kejahatan yang menggunakan manfaat dari

kecanggihan teknologi informasi tersebut. Kejahatan-kejahatan ini terbilang

cukup baru berkembang dikarenakan imbas dari perkembangan teknologi yang

baru-baru ini berkembang secara pesat seperti pemalsuan data, konten ilegal,

mengakses sistem komputer dengan cara tidak resmi, pemerasan di media

sosial, dan juga kejahatan pencemaran nama baik di media sosial .

Di Indonesia sendiri kasus kejahatan seperti cybercrime atau yang biasa

disebut kejahatan di dunia maya merupakan kasus kejahatan yang baru,

sehingga pemerintah dalam hal ini Presiden dikala itu pada tahun 2005 yaitu

bapak Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan usulan untuk membuat

aturan untuk mengatasi masalah cybercrime tersebut. Maka lahirlah aturan yang

dapat mengatasi kejahatan cybercrime ini yang kita kenal dengan Undang-

undang No. 11 tahun 2008 (UU ITE) yaitu Undang-undang tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik. Akan tetapi aturan ini menimbulkan masalah bagi

sebagian orang yang aktif dalam menyuarakan kritikan mereka terhadap

pemerintah melalui media sosial karena dalam aturan tersebut juga mengatur

tentang penghinaan yang menggunakan media teknologi informasi yang

tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE.

Dalam menyuarakan pendapat-pendapat mereka tidak sedikit yang

menggunakan bahasa-bahasa yang dianggap penghinaan ataupun pencemaran

nama baik. Di dalam ilmu linguistik forensik, penggunaan bahasa merupakan

alat vital dan bukti yang kuat bagi setiap orang yang dapat diperkarakan dalam

berbagai kasus, seperti contoh penggunaan bahasa di media sosial yang

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 4
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

berujung penghinaan ataupun pencemaran nama baik. Oleh karena itu

dibutuhkan peninjauan lebih lanjut untuk menyikapi masalah tindak pidana

pencemaran nama baik di media sosial berdasarkan kebijakan hukum pidana

dan juga dilihat dari kacamata linguistik forensik.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menyikapi masalah kejahatan tindak pidana pencemaran nama

baik di media sosial ditinjau berdasarkan hukum pidana?

2. Bagaimana menyikapi masalah kejahatan tindak pidana pencemaran nama

baik di media sosail bisa diselesaikan berdasarkan linguistik forensik?

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 5
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

BAB II

ISI
2.1 Teori Konseptual

2.1.1 Teori Kebijakan Hukum

Metode yang dipakai pada penelitian hukum ini yaitu metode

penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif merupakan

penelitian hukum yang memegang prinsip bahwa hukum sebagai sebuah

sistem norma. Sistem norma ini merupakan asas-asas ataupun kaidah dari

aturan perundang-undangan, putusan peradilan, perjanjian ataupun sebuah

doktrin. Penelitian ini berawal dari norma-norma yang kemudian merujuk

kepada fakta-fakta sosial, maka dari itu jika terjadi adanya kesenjangan,

fakta sosial harus dirubah sesuai fakta hukum.

Penelitian hukum normatif melakukan pengkajian objek dari

struktur hukum secara hierarkis untuk memberikan pendapat hukum sesuai

dengan bentuk justifikasi tergantung pada suatu masalah hukum tertentu.

Sistem norma yang merupakan objek kajian ini yaitu unsur-unsur dari

norma hukum ataupun aturan yang mengatur bagaimana manusia

berperilaku. Unsur-unsur tersebut antara lain, yaitu :

a. Norma dasar.

b. Asas-asas hukum.

c. Kitab Undang-undang atau perundang-undangan.

d. Doktrin atau ajaran hukum.

e. Dokumen perjanjian.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 6
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

f. Keputusan pengadilan.

g. Keputusan birokrasi.

h. Segala bentuk dokumen hukum yang dibuat secara formal dan

mempunyai kekuatan mengikat.

2.1.2 Teori Linguistik Forensik

Cabang ilmu linguistik forensik merupakan salah satu pemanfaatan

ilmu kebahasaan yang mengkaji suatu kasus atau permasalahan di

masyarakat yang terkaitkan dengan ranah hukum. Seperti yang kita ketahui

bahwa dalam proses penyidikan banyak menggunakan metode seperti

wawancara, interogasi, maupun pada saatu proses peradilan, seorang

penyidik atau juga hakim pasti menggunakan strategi kebahasaan untuk

melakukan proses tersebut. Dengan adanya ahli linguistik forensik atau bisa

juga disebut ahli kebahasaan, mereka dapat mengaplikasikan teori-teori

linguistik dalam suatu peristiwa kebahasaan yang terlibat dalam proses

hukum.

Dalam perkembangan ilmu pada saat ini, penerapan linguistik

forensik mengalami banyak perkembangan, seperti contoh dalam

penyelesaian kasus pencemaran nama baik, pengancaman, pemerasan, dan

lain lain. Menurut I Ketut Suar Adnyana (Wakil Rektor I Dwijendra

University Denpasar) kajian linguistik forensik memiliki fokus pada tiga (3)

kajian, yaitu :

a. Bahasa sebagai produk hukum.

b. Bahasa dalam proses peradilan.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 7
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

c. Bahasa sebagai alat bukti.

2.2 Pendekatan Penelitian

2.2.1 Pendekatan Penelitian Kebijakan Hukum

Dalam penelitian hukum, dikenal beberapa pendekatan yang

diharapkan bahwa dengan pendekatan inilah akan mendapatkan informasi

dari berbagai aspek mengenai masalah yang sedang diteliti. Untuk

pendekatan di dalam penelitian normatif sendiri memiliki beberapa, yaitu :

a. Pendekatan Undang-undang (Statue Approach)

Pendekatan Undang-undang atau dalam bahasa inggris Statue

Approach merupakan pendekatan dengan mengkaji aturan/regulasi atau

dalam hal ini semua Undang-undang yang memiliki keterkaitan dengan

masalah atau isu yang sementara diteliti. Dalam penelitian hukum

normatif, pendekatan Undang-undang ini dapat digunakan oleh praktisi

ataupun oleh akademisi.

- Kegunaan bagi seorang praktisi yaitu dengan melakukan penelitian

suatu hubungan antar regulasi/aturan yang berlaku di Indonesia,

seperti contoh mengkaji hubungan sesuai atau tidak sesuainya antara

undang-undang yang satu dengan lainnya, atau juga konsistensi antara

Undang-Undang Dasar dengan undang-undang.

- Kegunaan yang kedua bagi akademisi sebagai individu pemikir yang

diharapkan memberikan ide-ide atau pemikiran yang baru. Penelitian

bagi para akademisi dilakukan dengan mengkaji hubungan antara

tujuan lahirnya suatu aturan hukum (ratio legis) dengan apa saja

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 8
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

kandungan atau arti filosofis dalam aturan hukum tersebut (dasar

ontologis). Dari kajian tersebut maka peneliti dapat melihat ada

tidaknya benturan antara dasar-dasar ontologis dan rasio legis dengan

isu/masalah yang dihadapi.

b. Pendekatan Kasus (Case Approach)

Pada pendekatan kasus, yang menjadi tolak ukur yaitu reasoning

(alasan) atau pertimbangan di dalam pengadilan sampai jatuh putusan

pada satu kasus tertentu. Kasus-kasus tersebut yang menjadi objek untuk

nantinya akan diteliti terkait dengan isu yang sedang dihadapi.

c. Pendekatan Histori (Historical Approach)

Pendekatan historis diperlukan jika dianggap pola pikir ataupun

latarbelakang sesuatu yang terjadi dilahirkan mempunyai hubungan

dengan masa kini. Karena pada praktek pendekatan historis ini

merupakan pendekatan yang mengkaji latarbelakang perkembangan

aturan mengenai isu hukum yang diteliti.

d. Pendekatan Komparatif (Comparative Approach)

Pendekatan komparatif berasal dari bahasa asing yaitu “compare”

yang berarti membandingkan. Sehingga, pendekatan komparatif ini

dilakukan dengan membandingkan undang-undang satu negara dengan

negara lain ataupun membandingkan putusan pengadilan dari berbeda

negara pada kasus yang sama.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 9
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

e. Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach)

Pendekatan konseptual yaitu pendekatan yang memiliki titik acuan

pada konsep-konsep ataupun pandangan yang berkembang di dalam ilmu

hukum tersebut. Diharapkan dari pendekatan ini, peneliti akan

mendapatkan referensi konsep atau ide-ide dalam masalah hukum yang

terkait dengan masalah yang akan diteliti.

2.2.2 Pendekatan Penelitian Linguistik Forensik

Menurut doktor linguistik forensik dari Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) bapak Andika Dutha Bachari, linguistik forensik memiliki

tiga (3) area, yaitu :

a. Languange as legal instrument yang artinya bahasa sebagi instrumen

hukum.

b. Languange as legal process yang artinya bahasa sebagai proses hukum.

c. Languange as legal evidence yang artinya bahasa sebagai alat bukti sah.

Ada dua (2) tujuan pada proses penyidikian terutama pada proses

pemeriksaan yang melibatkan langsung proses linguistik forensik. Tujuan

pertama yaitu verbal van verhoy yaitu proses pemeriksaan guna mencari

keterangan pada orang-orang sekitar yang merasakan (melihat, mendengar,

dan lain lain) tindak pidana dengan menggunakan metode wawancara. Maka

dari itu ahli linguistik forensik dibutuhkan dalam keahlian kebahasaan yang

dia miliki.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 10
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

2.3 Pembahasan

2.3.1 Ditinjau Dari Kebijakan Hukum

Dari Undang-Undang ITE No. 11 Tahun 2008 yang telah dilahirkan,

masyarakat Indonesia sekarang berhak mendapatkan perlindungan hukum

dari maraknya kejahatan di dunia maya atau cybercrime. Dari regulasi yang

dilahirkan, para penyidik dari Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)

dimudahkan dalam mengungkap kejahatan di dunia maya ini, walaupun kasus

cybercrime ini terbilang cukup unik. Keunikan dari kejahatan di dunia maya

atau yang biasa disebut cybercrime ini terletak dari keunikan tempat

terjadinya suatu tindak pidana (locus delicti). Seperti yang kita ketahui bahwa

tempat dari kejadian tindak pidana cybercrime ini, jika ditinjau dari pelaku

dan korban memiliki tempat yang berbeda dan mungkin sangat jauh. Maka

dari itu dengan meninjau dari kebijakan hukum sesuai dengan Undang-

Undang ITE No. 11 Tahun 2008, penyidik memiliki beberapa seperti :

a. Pertama dengan terjun langsung ke dalam sistem jaringan internet (dunia

maya) dengan menggunakan komputer/laptop untuk mencari pelaku

ataupun bukti-bukti digital yang mengarahkan penyidik kepada pelaku

kejahatan cybercrime.

b. Kedua, dari bukti-bukti digital yang telah didapatkan dari penyidikan

pertama, bisa dilakukan uji forensik digital dari barang bukti, sehingga

penyidik dapat menentukan pelaku, waktu kejadian (tempus delicti),

lokasi kejadian (locus delicti), dan lain-lain yang dapat membantu di

dalam persidangan.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 11
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

2.3.2 Ditinjau Dari Linguistik Forensik

Pemecahan masalah dari tindak pidana pencemaran nama baik tidak

lepas dari bagaimana penyidik menentukan konten-konten yang dinilai

mencemarkan nama baik seseorang atau suatu lembaga, karena boleh jadi

pelaku mengatakan bahwa dia tidak melakukan ataupun tidak berniat untuk

mencemarkan nama baik seseorang. Jika yang terjadi demikian, untuk

menemukan solusi dari masalah terjsbut dibutuhkanlah proses kajian

kebahasaan yang menjadi ahli dalam menentukan suatu tindak pidana

pencemaran nama baik di dunia maya. Ahli dari bidang tersebut bisa ditinjau

dari linguistik forensik.

Linguistik forensik juga hadir dengan perkembangan teknologi sangat

pesat ini, yang menimbulkan banyak dampak positif dan tidak sedikit juga

dampat negatif yang ditimbulkan seperti kasus tindak pidana di media sosial

atau yang biasa disebut cybercrime. Adanya lingusitik forensik dapat dengan

mudah membantu penyidik dalam mengkaji bahasa-bahasa yang dipakai

dalam kasus-kasus pencemaran nama baik di media sosial dengan merujuk

pada konteks-konteks yang dituturkan. Maka dari itu tugas ahli lingusitik

forensik sangat diperlukan untuk menaganalisa hal-hal yang dinilai

melanggar dalam konteks kebahasaan tersebut. Namun, di Indonesia sendiri

karena mengacu pada sistem peradilan kontinental, dimana semua

penyelidikan dilakukan oleh pihak kepolisian, karenanya untuk menentukan

pelaku bersalah ataupun tidak, diluar tanggung jawab dari ahli linguistik

forensik.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 12
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa dibagikan yaitu:

a. Di negara Indonesia telah mempunyai regulasi khusus yang mengatur

tentang tata cara masyarakat memanfaatkan perkembangan teknologi

informasi dengan baik dan benar.

b. Pelaku tindak pidana pencemaran nama baik di media sosial dapat dijerat

dengan pada Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Undang-Undang

Informasi dan Transaksi Elektronik, karena menggunakan sarana teknologi

informasi untuk melakukan pencemaran nama baik.

c. Untuk membantu penyidikan, kepolisian dapat dibantuk oleh ahli linguistik

forensik yang memiliki keahlian dalam bidang kebahasaan untuk dapat

menentukan seseorang atau pelaku berdasarkan konten kebahasaan yang

dituturkan.

B. Saran

Ada beberapa saran yang dapat penulis tuliskan sebagai bahan rujukan bagi

yang ingin meneliti lebih lanjut ataupun bagi pemerintah, dan penyidik

kepolisian, yaitu :

a. Pertama yaitu dengan mengkaji lagi beberapa aturan atau pasal di dalam UU

ITE tersebut, sehingga masyarakat tidak lagi khawatir untuk menyuarakan

pendapat, opini maupun kritikan mereka bagi pemerintah ke media sosial.

Karena Indonesia sendiri adalah negera yang menjunjung tinggi demokrasi.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 13
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

b. Kedua, sekalipun sistem peradilan di Indonesia memakai sistem kontinental

yang artinya semua penyidikan tergantung dari penyidik/polisi, tidak

melepas kemungkinan banyak ahli-ahli diluar sana sebagi ai praktisi yang

bisa diandalkan untuk membantu penyidikan, ataupun yang dapat

memberikan masukan-masukan kepada pihak penyidik. Maka dari itu pihak

penyidik lebih aktif lagi untuk meminta bantuan terkait beberapa

permasalahan tersebut.

c. Terakhir untuk yang mau melanjutkan penelitian ini, dapat mengkaji dari

beberapa teori atau mengkaji regulasi yang lebih spesifik untuk

mendapatkan solusi ataupun pandangan bagi pemrintah dalam kasus

pencemaran nama baik di media sosial.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 14
Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik
Melalui Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Simbolon, T. Dkk. (2018). Kebijakan Hukum Pidana Terhadap

Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui Internet Di Indonesia

Sebagai Cybercrime. Jurnal Daulat Hukum. 1(1).

[2] Rudiansyah. (2020). Hukum Dan Linguistik Forensik. Al-Amwal :

Journal of Islamic Economic Law. 5(1).

[3] Ismoyo, Jarot D. 2019. Metodologi Penelitian Hukum Mendapatkan

Kebenaran Berdasarkan Konsep Hukum. Depok: Rajawali Pers.

[4] Abdulla Wahid. Dkk. 2005. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), Refika

Aditama.Bandung, hlm. 9.

[5] Didik M. Arif, Mansur dan Elisataris Ghultom, 2005, Cyber Law: Aspek

Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama, Bandung, hlm. 9-10.

[6] Indriaswati Dyah Saptaningrum, 2011, Hak Asasi Manusia dalam

Pusaran Politik Transaksional, J Elsam, Jakarta, hlm. 119.

Makalah Analisis Kejahatan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui


Internet Berdasarkan Hukum Dan Linguistik Forensik 15

Anda mungkin juga menyukai