Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Khusus Penelitian ................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 2
1.4 Keutamaan Penelitian.......................................................................................... 3
1.5 Temuan yang Diharapkan ................................................................................... 3
1.6 Kontribusi Penelitian terhadap Bidang Ilmu Sosiologi, Ilmu Psikologi dan
Pendidikan....................................................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
2.1 Casual Sex Relationships .................................................................................... 4
2.2 Kencan Daring dan Aplikasi Tinder .................................................................... 5
2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 5
2.4 Alur Pikir Penelitian............................................................................................ 6
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 7
3.1 Desain Penelitian................................................................................................. 7
3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian ........................................................................ 7
3.3 Prosedur Penelitian ............................................................................................. 7
3.4 Instrumen Penelitian............................................................................................ 7
3.4.1 Observasi..................................................................................................... 7
3.4.2 Wawancara Mendalam ................................................................................ 7
3.4.3 Studi Dokumentasi ...................................................................................... 8
3.5 Teknik Analisis data dan Penafsiran Data ........................................................... 8
3.6 Luaran dan Indikator Capaian ............................................................................. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
4. 1 Anggaran Biaya................................................................................................... 8
4. 2 Jadwal Kegiatan .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11

i
ii

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ..................... 11


Lampiran 2. Justifikasi Anggara Kegiatan ...................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................ 22
Lampiran 5. Angket Wawancara .......................................................................23
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya 8


Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan 9
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Pikir Penelitian 6


1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Hubungan antar lawan jenis pada jenjang kedewasaaan awal diidentikkan
dengan terciptanya romansa yang terjadi dengan mengombinasikan percampuran
antara rasa cinta dan hasrat untuk memenuhi kebutuhan psikis yang bersinggungan
dengan seksualitas di dalamnya. Di Indonesia sendiri, khususnya negara yang
menganut budaya ketimuran, masyarakat membentuk suatu aturan tidak tertulis
secara turun-temurun yang membentuk stigma bahwa pola hubungan yang
dikatakan benar dan dilegalkan antar lawan jenis yang menginjak masa dewasa
ialah dengan bersatu dalam mahligai lembaga pernikahan. Sebab aktivitas seks
masih dilihat dalam perspektif yang lebih dari sekadar kebutuhan biologis saja,
namun bersinggungan pula dengan unsur kesakralan yang bersifat suci (Malihah
dan Kolip, 2011). Sehingga tuntutan demi tuntutan masyarakat mengenai
kepemilikan jalinan hubungan percintaan menjadi tuntutan yang harus dipenuhi
para muda mudi yang sudah menginjak fase kedewasaan. Hal tersebut mendorong
para muda mudi yang menginjak masa dewasa lebih memerhatikan pola hubungan
dengan pihak lawan jenis karena hubungan percintaan dan seksualitas dianggap
sudah dalam ranah privasi yang primer dan dianggap sebagai suatu kebutuhan dasar
manusia.
Dalam kehidupan modern yang serba dikelilingi oleh kecanggihan
teknologi, berbagai aplikasi pun hadir dengan tujuan untuk mempermudah
tercapainya tujuan manusia dalam menjalankan berbagai hal yang ada di dalam
kehidupannya, salah satunya menjamah sektor percintaan. Teknologi yang
dikawinkan dengan urusan interpersonal manusia ini berwujud aplikasi kencan
online atau dating apps. Salah satu jenis aplikasi kencan untuk memudahkan
seseorang mencari teman, pasangan bahkan jodoh ini ialah Tinder yang diciptakan
pada tahun 2012 dan telah menjadikannya sebagai salah satu aplikasi kencan
ternama dengan 100 juta unduhan dan 10 juta pengguna harian (Sevi, Aral dan
Eskenazi, 2018). Sehingga pada hakikatnya, aplikasi kencan online yang diciptakan
oleh Sean Rad, Jonathan Badden, Justin Mateen, Joe Munoz, Dinesh Moorjani,
Chris Gylczynski, dan Whitney Wolfe untuk mencari teman kencan yang dipercaya
akan berakhir dengan terjalinnya hubungan romantisme. Namun, seiring dengan
penggunaan aplikasi kencan daring Tinder secara luas dan masif, hal ini justru
bergeser maknanya dikarenakan adanya stigmatisasi terhadap aplikasi Tinder yang
dianggap sebagai platform tanpa aturan yang menawarkan kebebasam untuk
menemukan pasangan sementara dalam menjalin hubungan yang bersifat sementara
juga dalam mengeksplor hubungan interpersonal dan kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan seksual atau lebih dikenal dengan istilah casual sex relationships yang
didefinisikan sebagai hubungan di luar dari hubugan romantis yang didasari oleh
hasrat seksual dan ketertarikan secara fisik (Grello, Welsh dan Harper, 2006).
Di masa pandemi Covid-19 tahun 2020, banyak negara memberlakukan
aturan karantina di rumah atau lockdown sementara waktu untuk meminimalisir
2

penyebaran virus Covid-19 ini membuat pengaruh baru dalam penggunaan aplikasi
kencan daring Tinder, mengutip dari CNN Indonesia (2020), data dari Tinder
menunjukan peningkatan percakapan pengguna aplikasi Tinder di Indonesia
sebesar 23 persen. Google Trend (2020) menyajikan bagaimana kata ‘Aplikasi
Tinder’ mengalami peningkatan tajam selama bulan Februari hingga September
2020. Lebih detail terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami
peningkatan tajam dalam pencarian kata ‘Aplikasi Tinder’, diantaranya adalah;
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar 100 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta
98 persen, Bali sebesar 98 persen, Banten sebesar 85 persen, Jawa Barat sebesar 78
persen, dan wilayah di Indonesia lainnya berkisar antara 65 sampai 27 persen.
Keaktifan pengiriman pesan penguna Tinder di Indonesia memuncak pada 12 April
2020 sebesar 61 persen dibandingkan pada masa di rumah saja pada Maret 2020
dan dilakukan oleh pengguna Tinder berusia di bawah 26 tahun sebanyak 64 persen
lebih banyak (Bisnis.com, 2020). Hal tersebut dapat memperlihatkan bagaimana
aplikasi kencan daring Tinder dapat menjadi medium yang mudah dan aman
terutama pada masa pandemi Covid-19 untuk para penggunanya menemukan
pasangan, baik secara romantisme atau hal-hal yang berada di luar hubungan
romantisme salah satunya ialah partner casual sex relationships.
1.2 Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan aplikasi
Tinder di masa pandemi Covid-19 dan jalinan hubungan casual sex lebih mendalam
untuk mendeteksi bagaimana hubungan casual sex dengan perantara aplikasi Tinder
di masa pandemi Covid-19 ini menjamur di kalangan muda mudi yang telah berusia
dewasa. Pandemi Covid-19 yang menciptakan secara paksa aturan karantina atau
lockdown di berbagai wilayah di Indonesia memberikan sumbangsih dalam
pembentukan fenomena baru mengenai penggunaan aplikasi kencan daring dan
hubungan interpersonal pencarian para muda mudi di Indonesia untuk melakukan
interaksi dengan lawan jenis dengan kesepakatan menjalani casual sex
relationships yang bertumpu pada penghilangan unsur romantisme, dan
berorientasi pada aktivitas seksual secara aktif.
1.3 Manfaat Penelitian
a. Mengidentifikasi penggunaan aplikasi kencan daring Tinder di masa Pandemi
Covid-19.
b. Mengidentifikasi tujuan khusus penggunaan aplikasi kencan daring Tinder di
masa Pandemi Covid-19.
c. Mengidentifikasi jenis casual sex relationships yang dicari dalam penggunaan
aplikasi kencan daring Tinder.
d. Mendeskripsikan pola hubungan casual sex yang dijalani dengan partner yang
dikenal dari aplikasi kencan daring Tinder.
3

1.4 Keutamaan Penelitian


Fenomena casual sex relationships yang dicari dengan memanfaatkan
medium aplikasi kencan daring Tinder menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti
sebab dapat memberikan gambaran budaya fenomena lain di masa pandemi Covid-
19 tidak hanya sekadar fenomena yang berkaitan dengan ekonomi, politik dan
kesehatan, melainkan terciptanya fenomena sosial baru yaitu budaya kencan di
zaman modern yang semakin cair dan beragam tidak hanya sekadar pernikahan
yang legal. Jika tidak ditindaklanjuti lebih dalam akan dapat memberikan efek yang
tidak baik, seperti pengekspresian seksualitas yang tidak aman dan berpotensi
menimbulkan penyakit menular seksual dan anggapan bahwa seks bebas sebagai
bagian dari kehidupan modern yang nyata. Dengan demikian, dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat menjabarkan fenomena kencan modern yang ada di
Indonesia dan bersinggungan dengan fenomena seks bebas dan dapat memberikan
pandangan mengenai pentingnya memberikan seks edukasi sebab tidak dapat
dipungkiri bahwa aktivitas seksual sudah menjadi gaya hidup yang dapat berkaitan
dengan keberadaan teknologi dalam penggunaannya.
1.5 Temuan yang Diharapkan
Temuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah menemukan informan
yang menjalani casual sex relationships yang memanfaatkan penggunaan aplikasi
kencan daring Tinder yang digunakan selama masa pandemi Covid-19. Hal tersebut
diharapkan dapat menunjukan fenomena sosial yang berhubungan dengan
seksualitas melonjak naik selama masa pandemi Covid-19 dan menjadi sebuah tren
yang didorong karena kejenuhan aktivitas yang dibatasi selama masa karantina di
rumah saja.
1.6 Kontribusi Penelitian terhadap Bidang Ilmu Sosiologi, Ilmu Psikologi dan
Pendidikan
Kontribusi pada bidang ilmu sosiologi adalah mampu menjawab
permasalahan serta fenomena terkait budaya kencan di masa modern yang
melibatkan aktivitas seksual secara aktif dan menganalisis bagaimana pandemi
Covid-19 menjadi salah satu masa yang menciptakan fenomena sosial tersebut.
Kontribusi dalam bidang psikologi adalah untuk melihat bagaimana efek dari
pandemi Covid-19 dan dorongannya kepada individu untuk mengekspresikan
seksualitasnya secara aktif kepada seseorang yang baru ditemui di aplikasi kencan
daring Tinder. Serta dalam bidang pendidikan, hal ini dapat menjadi kajian yang
mendorong terlaksananya seks edukasi secara komprehensif yang didukung dengan
terungkapnya fenomena budaya kencan casual sex relationships.
1.7 Luaran Penelitian
a. Laporan kemajuan
b. Laporan akhir
c. Artikel ilmiah pada Salasika (Indonesian Journal of Gender, Women, Child, dan
Social Inclusion’s Studies)
d. Hak Kekayaan Intelektual
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Casual Sex Relationships
Casual sex relationships diartikan oleh Weaver and Herold (dalam Beres, 2007)
sebagai hubungan yang dijalin oleh dua belah pihak yang saling mengenal dan
memiliki ketertarikan satu dengan yang lainnya. Di sisi lain, casual sex
relationships pun diartikan sebagai dua pihak yang tidak pernah saling bertemu
sebelum mereka melakukan hubungan seksual, hubungan yang dilakukan dengan
seorang teman atau seseorang yang sudah saling mengenal, atau mempunyai
hubungan berkelanjutan dengan seseorang yang dijalani untuk memenuhi
kebutuhan seksual tanpa mempunyai komitmen dan juga hubungan seksual dengan
partner yang dilakukan hanya sesekali. Pada dasarnya, casual sex relationships
diartikan sebagai suatu hubungan yang dilandasi oleh ketertarikan satu sama lain
yang akan berakhir dengan penempatan aktivitas seksual sebagai tujuan primer.
Dilakukan dengan seseorang yang tidak dikenal sebelumnya, atau bahkan sudah
mengenal satu sama lain sebagai seorang teman. Hubungan casual sex juga dapat
dilakukan hanya dalam satu malam, dilakukan beberapa kali dan juga dilakukan
secara kontinuitas sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah
pihak.
Hubungan casual sex terbagi menjadi empat, yaitu; one night stand, friend with
benefits, fuck buddy, dan booty call (Fahs dan Munger, 2015). Dengan penjelasan
sebagai berikut:
a) One night stand
(Manning, Giordano dan Longmore, 2006) mendefinisikan hubungan one night
stand sebagai hubungan yang diorientasikan hanya untuk pemuasan kebutuhan
seksual yang berjangka pendek, dangkal dan seringkali tidak adanya hubungan
yang ekslusif diantara kedua belah pihak. Di Indonesia sendiri, hubungan one
night stand populer dengan istilah ‘cinta satu malam’, biasanya dilakukan
dengan orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya dan berlangsung hanya
satu kali, memungkinkan akan berlanjut atau hanya sampai saat itu saja.
b) Friend with Benefits
Hubungan friend with benefits diartikan oleh VanderDrift et al. (dalam
(Weaver, MacKeigan dan MacDonald, 2011) sebagai hubungan yang terlibat
dalam aktivitas pertemanan platonis atau pertemanan murni antarlawan jenis
yang tidak memiliki unsur romantis dan menggabungkannya dengan kegiatan
berhubungan aktif secara seksual. Hubungan friend with benefits biasanya
berlangsung sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang menyetujui
penjalinan hubungan tersebut. Kedua belah pihak yang menjalin hubungan ini
diawali dengan hubungan pertemanan saja, namun terdapat konsensual dalam
menjalani aspek ‘benefits’ itu sendiri, salah satunya adalah pemenuhan
kebutuhan seksual untuk kedua belah pihak yang dirasa akan menguntungkan
satu dengan yang lainnya tanpa menghilangkan unsur pertemanan yang
sebelumnya sudah terjalin.
5

c) Fuck Buddy
Hubungan casual sex lainnya yaitu fuck buddy diartikan oleh (Cornelisse et al.,
2018) sebagai hubungan yang diciptakan sedari awal sudah memiliki tujuan
hanya untuk pemenuhan kebutuhan seksual yang dijalani kedua belah pihak,
dan seiring waktu berjalan hubungan tersebut dapat berubah menjadi hubungan
pertemanan yang murni.
d) Booty Call
Hubungan booty call didefinisikan oleh (March, Van Doorn dan Grieve, 2018)
sebagai jalinan hubungan jangka yang bertujuan untuk terlibat dalam aktivitas
seksual secara aktif, komunikasi yang dibangun dari hubungan ini biasanya
menggunakan panggilan telepon dan pesan singkat. Booty call dikategorikan
sebagai hubungan panggilan karena dilakukan dengan komunikasi sebelum
waktu yang ditentukan untuk melakukan hubungan seksual dengan pihak yang
dihubungi.
2.2 Kencan Daring dan Aplikasi Tinder
Aplikasi kencan daring menyoretkan sejarahnya diawali pada tahun 1995 di
negara Amerika Serikat saat terluncurnya situs Match.com yang masif digunakan
oleh masyarakat urban kala itu. Keberhasilannya menciptakan sebuah pengaruh
baru dalam dunia percintaan masyarakat urban, dengan kata lain fenomena kencan
daring mulai meredupkan pola perjodohan secara konvensional. Kepraktisan yang
dihadirkan dalam situs kencan daring menjadi salah satu faktor utama dalam
keberhasilan situs Match.com (Arvidsson, 2006). Seiring melesatnya
perkembangan kehidupan digital dengan terciptanya aplikasi yang dapat diunduh
kapan saja dan secara gratis oleh para pengguna smartphone. Salah satu aplikasi
kencan daring terpopuler adalah Tinder. Cara kerja aplikasi Tinder ini cukup
mudah, pengguna akan ditampilkan profil lawan jenis yang dapat ia atur jarak dan
usianya. Lalu terdapat fitur ‘swipe’ yang mengartikan bahwa jika pengguna
mengusap profil yang ditampilkan ke kiri, pengguna berarti tidak menyukainya.
Jika pengguna mengusap profil yang ditampilkan ke kanan, pengguna berarti
menyukainya. Jika kedua pengguna tersebut sama sama mengusap profil pihak
yang ditemui di Tinder ke kanan, maka mereka akan ‘match’ atau berjodoh, dan
keduanya dapat melakukan chit chat di kolom pesan yang bisa digunakan ketika
keduanya telah berjodoh.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penemuan partner dalam menjalin casual sex relationship jenis friend with
benefits ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Azzizah (2020)
mengenai penggunaan aplikasi kencan daring Tinder yang mana informan dalam
penelitiannya mengetahui istilah friend with benefits dari penjelasan singkat atau
bio yang dipasang para pengguna aplikasi Tinder dan akhirnya ia menjalani casual
sex relationship jenis friend with benefits dengan seseorang yang ia kenal dari
aplikasi Tinder. Didukung dengan data penelitian yang dilakukan oleh Ferdiana,
Susanto dan Aulia (2020) mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi Tinder
6

digunakan seorang informan untuk menemukan pasangan untuk bersenang-senang


dan jauh dari hubungan yang serius, sehingga aplikasi Tinder digunakan untuk
mencari partner one night stand. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tahun
2019, mengungkapkan bahwa dari total 287 responden yang terdiri dari mahasiswa
dan mahasiswi Bandung Raya, sebanyak 133 mahasiswa dan 101 mahasiswi pernah
menjalin hubungan friend with benefits juga 91 mahasiswa dan 37 mahasiswi
pernah menjalin hubungan one night stand. Hal ini memberikan gambaran bahwa
kedua jenis casual sex relationships ini yaitu friend with benefits dan one night
stand. Data pun dikembangkan oleh peneliti dan mendapatkan responden sebanyak
286 mahasiswa dan mahasiswi yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Memperlihatkan bahwa 148 mahasiswa dan 113 mahasiswi pernah menjalani
hubungan friend with benefits serta 101 mahasiswa dan 41 mahasiswi pernah
menjalani hubungan one night stand. Hal ini mengisaratkan bahwa fenomena
penjalinan hubungan casual sex sudah menjadi hal yang diketahui dan dijalani
secara lumrah oleh para muda mudi di Indonesia.
2.4 Alur Pikir Penelitian

Pandemi Covid-19

Mengunduh
Rasa jenuh aplikasi kencan
daring Tinder

Mencari pasangan

Menghilangkan Memenuhi
kejenuhan kebutuhan seksual

Melakukan casual sex

Gambar 2.1 Alur Pikir Penelitian

Penelitian ini memiliki alur pikir dari masalah yang selalu ada, yaitu
penggunaan teknologi dengan pemanfaatannya untuk berbagai pemenuhan
kebutuhan seksual. Hal ini menjadi pijakan peneliti dalam mengungkap fenomena
yang berkembang di masa pandemi Covid-19 yang berhubungan dengan
seksualitas.
7

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomeologi dengan
pendekatan kualitatif. Penggunaan metode fenomenologi pendekatan kualitatif
dirasa mampu mendalami fakta-fakta secara akurat dan apa adanya mengenai
hubungan casual sex relationships menggunakan aplikasi kencan daring Tinder di
masa pandemi Covid-19. Selain itu, peneliti hendak menjabarkan secara deskriptif
mengenai hubungan casual sex relationships yang telah atau sedang dijalani oleh
para informan.
3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan berusia 18-
25 tahun yang bertempat tinggal di wilayah Bandung Raya. Tentunya memiliki
spesifikasi yang lebih mengerucut atau dalam prosedur penelitian, peneliti
menentukan sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling atau
penetapan suatu kriteria khusus yang dirasa mampu menghantarkan peneliti pada
kekayaan data yang akan disampaikan oleh informan. Dalam penelitian ini, kriteria
informan mencakup penggunaan aplikasi kencan daring Tinder, pernah atau sedang
menjalani salah satu atau beberapa jenis hubungan casual sex secara aktif di masa
pandemi Covid-19.
3.3 Prosedur Penelitian
Tahap penelitian ini terdiri dari 4 tahapan utama, yaitu:
a. Tahap perencanaan, dilakukan dengan melaksanakan kegiatan penelitian
meliputi tahap persiapan, studi literatur dan observasi objek penelitian.
b. Tahap pelaksanaan, dilakukan untuk mncari data penelitian meliputi pencarian
informan, wawancara mendalam untuk mengungkapkan secara komporehensif
data yang dibutuhkan, serta tahap penulisan hasil penelitian.
c. Tahap evaluasi, meliputi penyuntingan tulisan hasil penelitia.
d. Tahap publikasi, diharapkan dapat dipublikasikan melalui jurnal artikel ilmiah,
serta seminar nasional yang dapat memberikan informasi mengenai fenomena
sosial di masa pandemi Covid-19.
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang bertumpu pada
pengamatan yang melibatkan pada kegiatan sehari-hari informan. dilakukan
untuk menjalani suatu pengamatan menyeluruh dalam mengkaji makna dari
kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian. Observasi juga dilakukan untuk
mengamati fenomena di lingkungan sekitar yang berhubungan dengan
penggunaan aplikasi kencan daring Tinder dan penjalinan hubungan casual sex
relationships.
3.4.2 Wawancara Mendalam
Wawancara menurut Rukajat (2018) mengartikan hal tersebut sebagai
suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai sebuah proses
8

komunikasi antara peneliti dengan informan yang bertujuan untuk mendapatkan


data secara mendalam, hal ini bersifat word view yang bertujuan untuk
mengungkapkan makna yang disampaikan informan.
3.4.3 Studi Dokumentasi
Pada dasarnya, studi dokumentasi mengarah pada pencarian informasi
mendalam dari dokumen-dokumen yang diperoleh peneliti dari subjek
penelitian yang berkaitan dengan penggunaan aplikasi kencan daring Tinder
dalam penemuan partner menjalin casual sex relationships di masa pandemi
Covid-19.
3.5 Teknik Analisis data dan Penafsiran Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan adalah deskriptif
yang memungkinkan fenomena yang terjadi akan dapat terjabarkan secara
mendalam. Data yang dianalisis secara deskriptif tersebut kemudian disentasakan
dengan melibatkan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu sehingga dapat ditarik
makna dari hasil analisis data untuk menjawab masalah yang telah diidentifikasi
dalam penelitian ini.
3.6 Luaran dan Indikator Capaian
Luaran yangh diharapkan dalam penelitian ini berupa artikel maupun jurnal
ilmiah yang dipublikasikan, hak kekayaan intelektual, laporan kemajuan dan
laporan akhir.
Indikator capaian dalam penelitian ini adalah terdeskripsikannya fenomena
sosial di masa pandemi Covid-19 yang bersinggungan dengan budaya kencan
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, diantaranya mengenai penggunaan
aplikasi kencan Tinder, tujuan penggunaan aplikasi kencan tersebut, jenis-jenis dari
casual sex yang didorong oleh penggunaan aplikasi kencan tersebut, serta
meenyelidiki pola hubungan yang dimiliki oleh pengguna aplikasi dengan casual
sex partner yang didapatkannya.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4. 1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Kebutuhan kegiatan virtual 2.600.000
2 Bahan habis pakai 2.075.000
3 Perjalanan 1.000.000
4 Lain-lainnya 3.500.000
Jumlah 9.075.000
9

4. 2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan awal
2 Menentukan responden
3 Menyebar kuesioner
4 Menganalisis data
5 Wawancara dan studi dokumentasi
6 Penyusunan laporan

DAFTAR PUSTAKA
Arvidsson, A. (2006) ‘“Quality singles”: Internet dating and the work of fantasy’,
New Media and Society. doi: 10.1177/1461444806065663.
Azzizah, A. N. (2020) Friends With Benefit: Agensi Seksual Kaum Muda dalam
Kontestasi Nilai dan Norma.
Beres, M. A. (2007) ‘Sexual consent to heterosexual casual sex among young adults
living in Jasper (Alberta).’, Dissertation Abstracts International Section A:
Humanities and Social Sciences.
Bisnis.com (2020) Pembatasan Sosial, Kencan Online di Tinder Kian Populer.
Available at: https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200806/
54/1275842/pembatasan-sosial-kencan-online-di-tinder-kian-populer.
CNN Indonesia (2020) Wabah Corona Bikin Aplikasi Kencan Online Laris Manis.
Available at: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200402144747-185-
489624/wabah-corona-bikin-aplikasi-kencan-online-laris-manis.
Cornelisse, V. J. et al. (2018) ‘Fuckbuddy partnerships among men who have sex
with men – A marker of sexually transmitted infection risk’, International Journal
of STD and AIDS, 29(1), pp. 49–50. doi: 10.1177/0956462417717647.
Fahs, B. and Munger, A. (2015) ‘Friends with benefits? Gendered performances in
women’s casual sexual relationships’, Personal Relationships, 22(2), pp. 188–203.
doi: 10.1111/pere.12073.
Ferdiana, C., Susanto, E. H. and Aulia, S. (2020) ‘Penggunaan Media Sosial Tinder
dan Fenomena Pergaulan Bebas di Indonesia’, Koneksi, 4(1), pp. 112–118. doi:
10.24912/kn.v4i1.6622.
Google Trend (2020) Google Trend Kata Pencarian Tinder Aplikasi. Available at:
https://trends.google.co.id/trends/explore?q=%2Fm%2F0wfqsst&geo=ID.
Grello, C. M., Welsh, D. P. and Harper, M. S. (2006) ‘No strings attached: The
nature of casual sex in college students’, Journal of Sex Research, 43(3), p. 225.
doi: 10.1080/00224490609552324.
Malihah, E., & Kolip, U. (2011) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Paramedia
Grup.
10

Manning, W. D., Giordano, P. C. and Longmore, M. A. (2006) ‘Hooking up: The


relationship contexts of “nonrelationship” sex’, Journal of Adolescent Research,
21(5), pp. 459–483. doi: 10.1177/0743558406291692.
March, E., Van Doorn, G. and Grieve, R. (2018) ‘Netflix and Chill? What Sex
Differences Can Tell Us About Mate Preferences in (Hypothetical) Booty-Call
Relationships’, Evolutionary Psychology, 16(4). doi: 10.1177/1474704918812138.
Rukajat (2018) Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach).
Deepublish.
Sevi, B., Aral, T. and Eskenazi, T. (2018) ‘Exploring the hook-up app: Low sexual
disgust and high sociosexuality predict motivation to use Tinder for casual sex’,
Personality and Individual Differences, p. 1. doi: 10.1016/j.paid.2017.04.053.
Weaver, A. D., MacKeigan, K. L. and MacDonald, H. A. (2011) ‘Experiences and
perceptions of young adults in friends with benefits relationships: A qualitative
study’, Canadian Journal of Human Sexuality, 20.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1 Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Frismayanti Fitrianingrum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Sosiologi
4 NIM 1701157
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 24 Januari 1999
6 Alamat Email frismafn@upi.edu
7 No. Telepon/HP 085156280096

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 IMAGI (Ini Majalah Ketua Pelaksana 22 Desember 2018,
Sosiologi) Vol.VI JMPS Universitas
UPI Pendidikan
Indonesia
2 Bidang Hubungan Ormaw Ketua Bidang 2019-2020,
Departemen Sosial-Politik Universitas
HMPS UPI Pendidikan
Indonesia
3 PERMATA (Program Mahasiswa Terpilih Agustus-
Pertukaran Mahasiswa November 2019,
Tanah Air) Universitas Universitas Negeri
Negeri Semarang Semarang
Kemendikbud RI
4 Paguyuban Penerima Anggota 2020-2021,
Beasiswa KSE (Karya Universitas
Salemba Empat) UPI Pendidikan
Indonesia

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. Juara 2 Lomba Esai Tolibun 2019
dan Cerpen
‘Kekerasan Terhadap
Perempuan’
2. PKM 5 Bidang DIKTI 2019
Didanai
3. Nominee Most Pendidikan Sosiologi UPI 2019
Inspiring Student
2019
4. KIBM Didanai Kemendikbud RI 2020
12
13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Jalu Rafli Ismail
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Geografi
4 NIM 1800065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 7 Maret 2001
6 Alamat Email jalugeo@upi.edu
7 No. Telepon/HP 085861190042

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Asistensi Mata Kuliah Asisten Departemen Pendidikan
Kartografi Praktikum Geografi, FPIPS UPI.
Semester Ganjil 2019/2020
2 Pertukaran Mahasiswa Mahasiswa Universitas Gadjah Mada,
Tanah Air Sistem Alih Pertukaran Semester Ganjil 2020
Kredit dengan Teknologi
Informasi (PERMATA
SAKTI)
3 2nd International Paper 24 November 2020.
Conference on Community Presenter Universitas Gadjah Mada,
Engagement and Yogyakarta.
Education for Sustainable
Development
4 2nd International Paper 4 Desember 2020, Institut
Conference on Global Presenter Teknologi Sepuluh
Development November, Surabaya.
th
5 4 International Paper 30 September 2020,
Geography Seminar Presenter Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
th
6 6 International Summit Paper 16 Desember 2020,
on Science Technology Presenter Universitas Muhammadiyah
and Humanity Surakarta, Surakarta.
(International Conference
on Learning and Advanced
Education)
7 Hasanuddin Student Paper 23 November 2020,
Global Conference Presenter Universitas Hasanuddin,
Makassar.
14

8 Youth Peatland Paper 26-28 Oktober 2020,


Conference, 2020. Presenter Universitas Kristen
Indonesia, Jakarta.
9 International Conference Abstract 13 Desember 2020,
LABMA Scientific Fair Presenter Universitas Islam Indonesia,
Jakarta
10 Seminar Nasional Paper 26 November 2020, Sekolah
Geografi, Sekolah Presenter Pascasarjana Universitas
Pascasarjana Pendidikan Indonesia

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Pihak Tahun
th
1 Best Paper Presenter 4 International Geography 2020
Seminar Universitas
Pendidikan Indonesia
2 Student Achievement Award Universitas Pendidikan 2020
Kategori Individu Indonesia

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Bandung, 12 Februari 2021


Anggota Tim

Jalu Rafli Ismail


15

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nadhila Zulfa Khairani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Psikologi S-1
4 NIM 1908110
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 3 Mei 2001
6 E-mail nadhilazulfa@upi.edu
7 Nomor Telepon 081214832435

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Musyawarah Mahasiswa
1 BEM Psikologi UPI Anggota 5 Mei 2020

Pengabdian Pada
2 Masyarakat Departemen Anggota 3 Maret 2021
Psikologi UPI

C. Penghargaan yang pernah diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Waktu dan Tempat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R.
16

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Shafira Dewi Faza
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi S-1
4 NIM 2000108
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 31 Januari 2002
6 E-mail shafirafaza@upi.edu
7 Nomor Telepon 085317775391

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Musyawarah
29-30 Desember 2020
1 Mahasiswa IMAKSI Bendahara I
XX 13 Januari 2021

C. Penghargaan yang pernah diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Waktu dan Tempat
Juara II Essai Universitas Pendidikan
1 Sosiologi Indonesia 2019
Indonesia
Juara Umum 1 Direktorat Pembelajaran dan
2 Kategori Stand Kemahasiswaan Direktoran 2020
Pameran Terbaik Jenderal Pendidikan Tinggi
Student Universitas Pendidikan 2020
3 Achievement Award Indonesia
Kategori Kelompok
17

Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping


18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggara Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


1. Kebutuhan kegiatan virtual
a. Kuota internet 4 orang x 4 100.000 1.600.000
bulan

b. Zoom Meeting 4 bulan 250.000 1.000.000


Premium
SUB TOTAL (Rp) 2.600.000
2. Bahan Habis Pakai
Akses Jurnal Premium 2 300.000 600.000
Buku Referensi 3 100.000 300.000
Souvenir untuk informan 8 100.000 800.000
ATK:
a. Kertas 1 rim 55.000 185.000
b. Ballpoint 1 lusin 30.000
c. Notes 4 Buah 25.000
Masker 3 pack 40.000 120.000
Handsanitizer 2 buah 35.000 70.000
SUB TOTAL (Rp) 2.075.000
3. Perjalanan
Transportasi 4 250.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
4. Lain-lainnya
Publikasi Artikel 1 2.000.000 2.000.000
HKI atau Paten 1 1. 500.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 3.500.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.075.000
(Terbilang Sembilan Juta Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)

Ketua Peneliti
1. Frismayanti Pendidikan Sosial 12 Jam/ berkoordinasi
Fitrianingrum/ Sosiologi Humaniora Minggu dengan anggota
1701157 dan berperan di
segala bentuk
kegiatan.
Membantu
dalam
pembuatan
proposal,
2. Jalu Rafli Pendidikan Sosial 10 Jam/ melakukan
Ismail/ Geografi Humaniora Minggu survei lapangan,
1800065 melakukan
kegiatan di
lapangan
(penelitian),
membantu
dalam
menganalisis
hasil penelitian,
membuat
laporan akhir.
Membantu
dalam
pembuatan
proposal,
3. Nadhila Zulfa Psikologi Sosial 10 Jam/ melakukan
Khairani/ Humaniora Minggu survei lapangan,
1908110 melakukan
kegiatan di
lapangan
(penelitian),
membantu
dalam
menganalisis
hasil penelitian,
membuat
laporan akhir.
21

Membantu
dalam
pembuatan
proposal,
4. Shafira Dewi Akuntansi Sosial 10 Jam/ melakukan
Faza/ Humaniora Minggu survei lapangan,
2000108 melakukan
kegiatan di
lapangan
(penelitian),
membantu
dalam
menganalisis
hasil penelitian,
membuat
laporan akhir.
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


23

Lampiran 5. Angket Wawancara


No. Pertanyaan Wawancara
1. Seperti apa pemahaman Anda mengenai aplikasi kencan daring Tinder?
2. Sejak kapan Anda menggunakan aplikasi kencan daring Tinder dan
bagaimana Anda bisa mengetahui aplikasi tersebut?
3. Apa yang Anda harapkan dari penggunaan aplikasi kencan daring Tinder?
4. Apakah selama masa pandemi Covid-19 intensitas Anda dalam bermain
aplikasi kencan daring Tinder semakin meningkat?
5. Apa yang Anda ketahui mengenai konsep casual sex relationships?
6. Apakah aplikasi kencan daring Tinder menjadi medium yang Anda
gunakan dalam mencari partner casual sex relationships?
7. Mengapa menurut Anda aplikasi kencan daring Tinder memudahkan
Anda dalam mencari partner hubungan casual sex?
8. Bagaimana kriteria partner casual sex relationships yang Anda cari?
9. Apakah masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan Anda untuk
menjalin hubungan casual sex? Jika ya, mengapa?
10. Apa jenis hubungan casual sex yang pernah atau sedang Anda jalani?
11. Bagaimana hubungan casual sex yang pernah atau sedang Anda jalani?
12. Apakah lingkungan pertemanan Anda mengetahui mengenai hubungan
casual sex yang Anda pernah atau sedang jalani?
13. Bagaimana tanggapan lingkungan pertemanan Anda mengenai hubungan
casual sex yang Anda pernah atau sedang jalani?
14. Apakah sebelum menjalani hubungan casual sex Anda mempelajari
mengenai seks edukasi terlebih dahulu?
15. Apakah penggunaan aplikasi kencan daring dan jalinan hubungan casual
sex masih Anda anggap tabu untuk dibahas dalam keseharian? Jika ya,
mengapa?
24

Anda mungkin juga menyukai