Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

BERINTERAKSI SOSIAL DI KAWASAN GEOPARK BAYAH

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


FASE D (KELAS VII)
MODUL AJAR
BERINTERAKSI SOSIAL DI KAWASAN GEOPARK BAYAH

INFORMASI UMUM
Nama Sekolah -
Nama Guru -
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester 7/1
Tahun 2022
Alokasi Waktu 2 Pertemuan (160 menit)
Fase D
Kata Kunci Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Kompetensi Awal Peserta didik telah menyadari tentang nama daerah, lokasi,
karakteristik fisik dan sosial di lingkungan sekitarnya.
Capaian Pembelajaran Elemen Pemahaman:
Peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan
terdekatnya

Elemen Keterampilan Proses:


Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi
pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses dalam
belajarnya.

Profil Pelajar Pancasila 1. Bergotong Royong


a. Mampu melakukan kolaborasi dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama
b. Berusaha menghargai pendapat orang lain dan melihat
kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh setiap orang
c. Dapat mencegah terjadinya konflik dengan cara tidak
memaksakan kehendak pada orang lain.
2. Bernalar Kritis
a. Berpikir secara objektif, sistematis dan rasional dengan
mempertimbangkan berbagai aspek dan berdasarkan
data dan fakta yang mendukung
b. Membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan social
c. Terbuka terhadap penemuan baru untuk pembangunan
masyarakat
Sarana dan Prasarana Laptop, LCD, video, traning kit (spidol, kertas A0, dan lain-
lain)
Jumlah Peserta Didik -
Model Pembelajaran Blended Learning
yang digunakan
KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengeksplorasi peristiwa sejarah keluarga dan sejarah lokal
sehingga tercipta lingkungan masyarakat di sekitarnya
2. Peserta didik memahami keberadaan dirinya di lingkungan geopark nasional Bayah
3. Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah setempat
dengan karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas
4. Perserta didik memahami interaksi masyarakat sekitar dalam upaya mereka
mememuhi kebutuhan hidupnya
5. Peserta didik dapat membuat karya dan aksi sosial untuk mencegah adanya interaksi
sosial yang dapat merusak tatanan sosial lingkungan masyarakat sekitar

B. Pertanyaan Pemantik
1. Apa itu interaksi sosial?
2. Bagaimana terjadinya interaksi sosial?
3. Mengapa manusia memerlukan interaksi social?
4. Dengan siapa saja, kalian dapat melakukan interaksi sosial?
5. Apakah manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa melakukan interaksi
social?
6. Ceritakan sejarah keluarga kalian hingga dapat menempati Kawasan Geopark Bayah?
7. Apakah kalian pernah menjumpai wisatawan yang berkunjung di kawasan Geopark
Bayah?
8. Apa yang kalian lakukan jika ada wisatawan menanyakan sesuai kepada kalian
tentang arah jalan di kawasan Geopark bayah, nama tempat, warung makan, atau
pertanyaan lainnya?
9. Apakah kehadiran wisatawan atau orang dari daerah lain dapat memengaruhi
kehidupan masyarakat di lingkungan kalian?

C. Persiapan Pembelajaran
1. Menata bahan ajar sehingga ruang lingkup materi dan susunan materi mudah difahami
oleh peserta didik
2. Menyiapkan sumber belajar yang relevan dan memadai seperti buku teks, LKPD,
video, link website yang relevan, dan lain-lain
3. Menentukan metode pembelajaran yang memperhatikan karakteristik bahan ajar,
sumber belajar, waktu tersedia, dan perangkat pembelajaran.
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan menyapa
2. Apersepsi (mengingatkan kembali materi yang sudah disampaikan sebelumnya)
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Menyampaikan langkah pembelajaran berorientasi

Inti
5. Guru menayangkan video tentang gambaran interaksi sosial
6. Peserta didik menulis satu konsep, nama benda, suatu aktivitas, atau lainnya yang
berkaitan dengan interaksi social sambil membaca buku teks. Tulisan pada secarik
kertas
7. Guru menyediakan beberapa konsep proses interaksi social pada secarik kertas.
Konsep yang ditulis oleh guru bertujuan untuk mengendalikan capaian
pembelajaran.
8. Guru mengumpulkan pekerjaan siswa (kertas berisi konsep) dan digabung dengan
konsep yang dibuat guru.
9. Guru menempelkan dua kertas konsep secara berdampingan di depan tulis, dan
meminta peserta didik untuk menjelaskan menghubungkan antar konsep sehingga
berkaitan secara logis. Kertas konsep buatan guru dapat digunakan untuk
menyesuikan dengan capaian pembelajaran. Pada harapkan 4 – 5 pasangan konsep
yang ditampilkan di papan tulis.
10. Guru menempelkan kembali dua pasangan konsep yang berbeda, peserta didik
diminta untuk membuat pertanyaan dari dua konsep tersebut. Peserta lain diminta
untuk menjawab atas pertanyaan tersebut. Simulasi membuat pertanyaan, dilakukan
4 - 5 putaran.

Penutup
11. Guru meminta 1 – 2 orang peserta didik untuk merefleksi pelaksanaan pembelajaran
(untuk perbaikan di pertemuan berikutnya)
12. Guru memberi penegasan manfaat materi pelajaran geografi
13. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di rumah

Pertemuan 2

Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan menyapa
2. Apersepsi (mengingatkan kembali materi yang sudah disampaikan sebelumnya)
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Menyampaikan langkah pembelajaran berorientasi

Inti
5. Guru menampilkan sebuah gambar tentang berbagai bentuk interaksi yang diambil
di kawasan geopark Bayah. Guru dapat menyampaikan kata kunci untuk dapat
menyimpulkan makna gambar tentang keragaman interaksi pada saat Geopark bayah
mulai berkembang sebagai distinasi wisata
6. Pada setiap gambar, guru meminta 2 – 3 orang siswa untuk menyimpulkan makna
gambar. Pada bagian ini disediakan 3 – 4 gambar
7. Guru meminta peserta didik untuk membaca bahan ajar (atau bagian tertentu dari
bahan ajar tentang interkasi social dan tentang masyarakat di kawasan geopark
Bayah.
8. Peserta didik diminta untuk membuat peta konsep tentang jenis-jenis interaksi social
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikan. Pembuatan peta konsep
dikerjakan oleh 2 – 4 orang dengan teman sebangkunya (teman terdekat). Peta
konsep ditampilkan di papan tulis, dan 2 – 3 kelompok menjelaskanya.
9. Guru merangkum materi pertemuan dengan bantuan power point.
Penutup
10. Guru meminta 1 – 2 orang peserta didik untuk merefleksi pelaksanaan pembelajaran
(untuk perbaikan di pertemuan berikutnya)
11. Guru memberi penegasan manfaat materi pelajaran geografi
12. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di rumah

E. Assesmen
- Tes Tulis
o Tes pilihan berganda
o Tes uraian
- Tes Kinerja
o Presentasi
o Keterampilan berpikir kritis
o Keterampilan berkolaborasi
o Keterampilan berkomunikasi
- Non-tes
o Skala sikap

F. Pengayaan dan Remedial

Pengayaan
1. Pengayaaan diberikan kepada peserta didik yang telah memperoleh nilai test (rata-
rata) 75
2. Tugas pengayaan berupa mengamati peta kawasan Geopark Bayah untuk
menentukan titik-titik lokasi terjadinya puncak-puncak interaksi sosial. Produk tugas
pengayaan adalah peta yang telah ditandai dengan titik-titik puncak interaksi

Remedial
1. Remedial diberikan kepada peserta didik yang memperoleh nilai test (rata-rata)
kurang dari 75
2. Tugas remedial adalah mengulang test pilihan ganda (her)
3. Tugas mencari gambar-gambar interaksi sosial dari berbagai sumber (diutamakan
dari internet)

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Kegiatan refleksi dilakukan di akhir perkuliahan dan setelah proses pengayaan dan
remedial diberikan.
Guru dapat mengakjukan pertanyaan refleksi seperti:
1. Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana modul
2. Apakah guru sudah cukup waktu memberikan perhatian kepada peserta didik yang
belum aktif dalam diskusi?
3. Apakah penanaman karakter prifil Pancasila dapat tercapai? - Kesulitan apa yang
dialami guru selama proses pembelajaran?
4. Bagaimana langkah nyata dari guru untuk memperbaiki proses belajar.
5. Apakah peserta didik yang mengikuti pelajaran sudah semua memahami materi
pelajaran?
LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik

Pertemuan ke-1
Lembar Kerja Peserta berupa tugas koneksi antar konsep

Konsep 1 Konsep 2 Konklusi (Tema interaksi social)


Geopark Bayah Tranportasi Wisatawan yang akan berkunjung ke
kawasan Geopark Bayah dipastikan
akan melakukan interaksi dengan
pihak jasa transportasi. Jika
menggunakan kendaraan pribadi dapat
dipastikan akan berinteraksi dengan
penjual BBM.
Warga Kanekes Pemenuhan bahan ………………………………….
pangan ………………………………….
………………………………….
………………………………….
Buku Peserta Didik ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Pantai Cibodas Foto Selfie ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Ramah Imitasi ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Air Jernih Sungai ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Empati Bencana Gempa ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Pertemuan ke-2

Tugas:
Perhatikan gambar berikut!

Pertanyaan:
1. Menurut kalian, wisatwaan yang berkunjung ke kampus Kanekes (baduy) berasal
dari mana?

2. Jelaskan interaksi social yang dilakukan wusatawan tersebut kepada anak-anak


tersebut sehingga mau diajak jalan-jalan dan difoto.

3. Sebutkan factor interaksi sosial yang akan terjadi antara wisatawan asing dengan
anak-anak dalam gambar.

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


BENTUK INTERAKSI SOSIAL DI KAWASAN WISATA

1. Pengertian Interaksi Sosia


Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Bentuk proses interaksi sosial jumlahnya sama dengan jumlah
kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia dalam untuk makanan, minuman, pakaian,
dan tempat tinggal akan diperoleh melalui proses interaksi. Orang akan membeli
makanan, meminta pengantaran barang ke rumah, memnangun rumah, dan lain-lain
dapat dipastikan akan meminta orang lain untuk membantunya. Pada saat meminta
bantuan akan diawali dari proses interaksi.
Bentuk interaksi yang paling umum adalah berkomunkasi baik dengan menggunakan
bahasa lisan maupun dengan bahasa isyarat. Pada saat terjadi interaksi dan
komunikasi maka terjadilah apa yang dinamakan proses sosial. Proses sosial adalah
suatu interaksi atau hubungan saling memengaruhi antarmanusia. Proses sosial ini
akan terjadi kalau ada interaksi sosial karena tanpa ada interaksi sosial tidak akan
mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan. Proses interaksi dapat terjadi antara perorangan, perorangan dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok lainnya.
Dari uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu,
interaksi sosial dimulai saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, dan saling
berbicara. Aktivitas semacam itu merupakan bentuk interaksi sosial.

2. Proses Terjadinya Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2003), kata
“kontak” berasal dari bahasa Latin, yaitu berasal dari kata con dan tangere. Kata con
berarti bersama-sama sedangkan tangere mengandung pengertian menyentuh.
Sentuhan tidak hanya dimaknai dengan sentuhan fisik atau pertemuan muka, kontak
dapat terjadi melalui surat-menyurat, telepon, media sosial, dan lain-lain.
Interaksi atau kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat
positif akan mengarah pada kerjasama, terjalinnya persahabatan atau persaudaraan,
terbangunnya rasa nyaman, dan bersedia untuk saling membantu dan tolong
menolong. Sdangkan kontak sosial yang bersifat negative akan mengarah pada suatu
pertentangan, permusuhan, konflik, saling mencederai, dan tidak terjalin kerjasama.
Menurut Karl Mannheim, (2003) kontak dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu
kontak primer dan kontak sekunder.
a. Kontak Sekunder langsung, yaitu kontak yang terjadi antara masing-masing pihak
melalui alat tertentu, misalnya telepon surat menyurat, email, internet, whatsupp,
dan lain-lain.
b. Kontak Sekunder tidak langsung, yaitu kontak yang memerlukan pihak ketiga.
Misalnya, minta bantuan teman untuk mentampaikan pesan kepoada orang lain
karena alasan tertentu tidak dapat dilakukan secara langsung.
Kontak sosial dapat terjadi tiga bentuk, yaitu:
a. Antara orang perorangan. Misalnya seorang bayi yang beriteraksi dengan ibunya
melalui tangisan ingin digendong. Rengekan anak merupakan bentuk interaksi.
Walaupun tanpa kata-kata, tetapi ibunya memahami keinginan anaknya. Pada
waktu yang lain, bisa jadi bentuk interaksinya bersifat negatif, misalnya kakak
dan adik bertengkar.
b. Antara perorangan dengan kelompok. Misalnya seorang pemandu wisata sedang
menjelaskan tentang geosite Geopark Bayah kepada sekelompok wisatawan.
c. Antara kelompok dengan kelompok. Misalnya kesebelasan sepak bola
berhadapan dengan kesebelasan lainnya.
Dari penjelasan di atas, sangat jelas bahwa adanya interaksi sosial dibutuhkan
komunikasi dan kontak sosial. Dalam proses kontak dan komunikasi akan
mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku yang saling berinteraksi.
Dalam proses interaksi, mungkin saja terjadi suatu kontak sosial namun tidak terjadi
komunikasi. Misalnya saja, orang wisatawan asing (berbahasa Inggris) bertemu
dengan masyarakat lokal di kawasan geopark bayah yang belum bisa berbahasa
inggris. Mereka terjadi kontak sosial namun mungkin belum dapat berkomunikasi.

3. Faktor–Faktor Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial akan memiliki pengaruh terhadap para pihak yang saling
berinteraksi sosial. Para ahli menyebutkan factor-faktor interaksi sosial. Berikut ini
adalah factor pendorong dan sekaligus dampak dari adanya proses interaksi yaitu:
a. Terjadinya Imitasi
Imitasi artinya peniruan. Akibat dari adanya interaksi sosial, biasanya akan terjadi
imitasi sikap atau tingkah laku. Imitasi dapat bersifat positif dan negatif. Contoh
proses imitasi, misalnya siswa SMP di Kawasan Geopark pernah bertemu dengan
wisatawan asing. Pada waktu interaksi sosial, siswa melihat wisatawan asing
sedang memungut sampah di lokasi wisata dan memasukkan ke tempat sampah.
Siswa melihat kagum terhadap perilaku wisatawan asing tersebut, sehingga siswa
melakukan imitasi perilaku yang positif. Namun pada waktu lain, wisatawan
tersebut berpakaian minim di tempat umum. Siswa tersebut ternyata
mengikutinya, karena dianggap baik padahal tidak sesuai dengan budaya
setempat. Siswa yang meniru budaya yang tidak sesuai dengan norma adat
masyarakat setempat disebut imitasi yang negatif.
b. Sugesti
Sugesti adalah terjadinya perilaku yang dipengaruhi oleh perkataan, sikap, dan
perilaku orang lain. Orang yang mudah tersugesti disebut sugestible sedangkan
orang yang mudah memengaruhi atau memberikan sugesti kepada orang lain
disebut sugestif. Ada pula sugesti yang berasal dari diri sendiri atau autosugesti.
Proses autosugesti sering terjadi pada setiap orang. Kerika seseorang merasa
cemas, biasanya akan memberikan sugesti yang buruk pada dirinya sendiri
sehingga sering stres.
Contoh nyata sugesti misalnya pada saat nonton sepak bola secara langsung di
stadion. Ketika ada seseorang yang meluapkan kekesalannya melempar botol
minum mineral, maka orang lain akan tersugesti untuk mengikuti melempar
botol.
c. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan yang lain, biasanya dengan seseorang yang ia sukai atau idolakan.
Misalnya penggemar bintang sepak bola, maka ia akan mengikuti gaya rambut,
kaos, dan cara berjalan sang bintang yang diidolakan.
d. Simpati
Simpati merupakan proses di mana seseorang tertarik dengan orang lain, sehingga
ia mampu memahami pihak lain. Misalnya, siswa SMP merasa simpati terhadap
siswa lain yang pergi pulang jalan kaki. Karena merasa simpati maka sesekali
diajak pulang bersama naik sepeda. Contoh lainnya, simpati banyak terjadi ketika
kita mendengar adanya musibah bencana, maka banyak orang yang menyumbang
membantu korban.
e. Empati
Empati mirip dengan simpati. Perbedananya, empati merupakan perasaan yang
mendalam terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain. Contohnya, kita merasa
ikut sedih ketika ada tetangga yang sedang mengalami musibah. Ia ikut menangis
bersama dengan tetangga yang terkena musibah.
f. Motivasi
Motivasi berasal dari Latin "movere", yang berarti menggerakkan. Menurut
Weiner (1990) motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan seseorang
untuk bertindak, mendorong seseorag untuk mencapai tujuan tertentu, dan
membuat indivdiu tersebut untuk tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut
Uno (2007), motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan,
harapan dan cita-cita, penghargaan, dan penghormatan. Contohnya, siswa SMP
bersemangat belajar karena ingin melanjutkan ke SMA yang terbaik di tingkat
provinsi.

4. Bentuk interaksi di Kawasan Wisata


Di kawasan wisata, banyak terjadi interaksi. Dibawah ini akan dijelaskan hanya
beberapa komponen saja.
a. Interaksi untuk transaksi wisata
Bentuk interaksi yang terkait dengan transaksi wusata misalnya wisatawan
menginap di rumah pemilik homestay, wusatawan berbelanja makanan,
membelian tiket pertunjukkan, pembelian suvenir, dan lain-lain. Interaksi ini
berlangsung singkat apabila tujuannya hanya pada tercapainya transaksi.
b. Interaksi untuk bertukar informasi.
Pada bentuk interaksi ini, wisatawan dan masyarakat lokal melakukan kontak
demi mendapatkan informasi, baik tentang pariwisata ataupun diri pribadi.
c. Interaksi untuk penelitian di lokasi wisata
Interaksi antara pengunjung yang bertujuan penelitian di kawasan wisata dengan
masyarakat lokal. Para peneliti melakukan interaksi untuk memperoleh data
penelitian
d. Interaksi untuk pengembangan kawasan wisata
Interaksi ini dapat dilakukan oleh pemerintah, lembaga swadata masyarakat
(LSM), perguruan tinggi. Interaksi terjadi antara para pengembang dengan
masyarakat setempat dalam bentuk pertemuan, rapat, dan diskusi bersama
masyarakat setempat
e. Interaksi untuk pembelajaran
Interaksi untuk pembelajaran di kawasan wisata misalnya ada rombongan siswa
SMP dari provinsi Jawa Barat berkunjung ke Kawasan Geopark Bayah Provinsi
Banten. Pada saat kunjungan, siswa SMP melakukan interaksi dengan masyarakat
setempat di Geopark Bayah

C. Instrumen dan Rubrik Penilaian


1. Tes Tulis
a. Tes pilihan berganda
(1) Perasaan yang mendalam terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain
disebut:
A. Simpati
B. Empati
C. Imitasi
D. Indentifikasi

(2) Berikut ini adalah bentuk interaksi yang dapat terjadi di kawasan objek
wisata…
A. Mengirim pesan ke teman lewat whatupp
B. Menawar barang untuk oleh-olah wisata
C. Membayar uang toilet umum tanpa diminta
D. Memungkut sampah di sekitar objek wisata

(3) Menanya kepada seseorang di kawasan objek wisata Geopark bayah tentang
arah menuju Curug Cisuren merupakan bentuk interaksi untuk
A. transaksi wisata
B. bertukar informasi.
C. penelitian di lokasi wisata
D. pembelajaran

(4) Berikut ini adalah contoh kontak sosial tanpa adanya komunikasi.
A. Bau keringat wisatawan yang tidak dikenal
B. Menunjukkan arah hanya dengan tekunjuk
C. Memungut sampah dengan penuh kesadaran
D. Menawar barang dagangan dengan isyarat

(5) Seorang guru memberi tugas kepada siswa yang tidak hadir mata pelajaran
IPS melalui media sosial
A. Kontak Primer langsung
B. Kontak Primer Tidak langsung
C. Kontak Sekunder langsung
D. Kontak Sekunder tidak langsung
o Tes uraian
Jawablah pertanyaan betikut dengan singkat!
(1) Jelaskan perbedaan antara simpati dan empati!
(2) Mengapa di lokasi wiisata Geopark Bayah banyak interaksi social
(3) Kertika banyak wisatawan berkunjung ke Geopark Bayah, factor proses
interaksi sosial apakah yang akan banyak terjadi!

- Rubrik Tes Kinerja


o Presentasi
No Nama Siswa Skala Penilaian Penampilan
Kurang Cukup Baik Sangat
baik
1
2
3
Dst

o Keterampilan berpikir kritis


Skala Penilaian Berpikir Kritis
No Nama Siswa Kurang Cukup Kritis Sangat
kritis kritis Kritis
1
2
3
Dst

o Keterampilan berkolaborasi
Skala Penilaian Keterampilan Berkolabrasi
No Nama Siswa Kurang Cukup Terampil Sangat
terampil Terampil Terampil
1
2
3
Dst

o Keterampilan berkomunikasi
Skala Penilaian Keterampilan Berkimunikasi
No Nama Siswa Kurang Cukup Terampil Sangat
terampil Terampil Terampil
1
2
3
Dst
- Non-tes
o Skala penilaian karakter Profil Pancasila

Nama Peserta didik Aspek yang diobservasi


Bergotong Royong Bernalar Kritis
1
2

o Rubrik Penilaian Profil Pelajar Pancasila


Belum Mulai Berkembang Sangat
Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
Bergotong Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Royong belum sepenuhnya sudah mulai telah mampu telah sepenuhnya
mampu melakukan mampu melakukan kerja mampu
kerja sama dalam melakukan kerja sama dalam melakukan kerja
diskusi sama dalam diskusi sama dalam
diskusi diskusi
Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kritis belum sepenuhnya sudah mampu telah mampu telah sepenuhnya
mampu mengemukakan, mengemukakan, mampu
mengemukakan, atau menyetujui, atau menyetujui, mengemukakan,
atau menyetujui, atau menyangkal atau menyangkal atau menyetujui,
atau menyangkal beberapa ide atas banyak ide atas atau menyangkal
suatu ide atas dasar dasar dasar penalaran banyak ide atas
penalaran penalaran logis logis dasar penalaran
logis logis

b. Glosarium
Empati merupakan perasaan yang mendalam terhadap apa yang dirasakan oleh orang
lain. Contohnya, kita merasa ikut sedih ketika ada tetangga yang sedang
mengalami musibah. Ia ikut menangis bersama dengan tetangga yang terkena
musibah.
Identifikasi merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
yang lain, biasanya dengan seseorang yang ia sukai atau idolakan. Misalnya
penggemar bintang sepak bola, maka ia akan mengikuti gaya rambut, kaos, dan
cara berjalan sang bintang yang diidolakan.
Imitasi artinya peniruan. Contoh proses imitasi, misalnya siswa SMP di Kawasan
Geopark pernah bertemu dengan wisatawan asing. Pada waktu interaksi sosial,
siswa melihat wisatawan asing sedang memungut sampah di lokasi wisata dan
memasukkan ke tempat sampah. Siswa melihat kagum terhadap perilaku
wisatawan asing tersebut, sehingga siswa melakukan imitasi perilaku yang
positif.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk
menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan. Proses interaksi dapat terjadi
antara perorangan, perorangan dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok lainnya.
Kontak Sekunder langsung, yaitu kontak yang terjadi antara masing-masing pihak
melalui alat tertentu, misalnya telepon surat menyurat, email, internet,
whatsupp, dan lain-lain.
Kontak Sekunder tidak langsung, yaitu kontak yang memerlukan pihak ketiga. Misalnya,
minta bantuan teman untuk mentampaikan pesan kepoada orang lain karena
alasan tertentu tidak dapat dilakukan secara langsung
Motivasi berasal dari Latin "movere", yang berarti menggerakkan. Motivasi adalah
kondisi internal yang membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong
seseorag untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat indivdiu tersebut untuk
tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan saling memengaruhi antarmanusia.
Proses sosial ini akan terjadi kalau ada interaksi sosial karena tanpa ada
interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Simpati merupakan proses di mana seseorang tertarik dengan orang lain, sehingga ia
mampu memahami pihak lain. Misalnya, siswa SMP merasa simpati terhadap
siswa lain yang pergi pulang jalan kaki. Karena merasa simpati maka sesekali
diajak pulang bersama naik sepeda.
Sugesti adalah terjadinya perilaku yang dipengaruhi oleh perkataan, sikap, dan perilaku
orang lain. Orang yang mudah tersugesti disebut sugestible sedangkan orang
yang mudah memengaruhi atau memberikan sugesti kepada orang lain disebut
sugestif.

c. Daftar Pustaka
Mannheim, Karl. 2003. Ideology and Utopia, An Introduction to the Sociology of
Knowledge. Terjemahan F. Budi Hardiman, Ideologi dan Utopia: Menyingkap
Kaitan Pikiran dan Politik. Jakarta: Penerbit Kanisius.
Soekanto, S. 1998. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Weiner, B. (1990). History of motivational research in education. Journal of Educational
Psychology, 82(4), 616–622. https://doi.org/10.1037/0022-0663.82.4.616

Anda mungkin juga menyukai