Anda di halaman 1dari 23

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGALANGAN DANA YANG DILAKUKAN

SUATU KOMUNITAS DI MEDIA SOSIAL

Pembimbing : Ryan Pandu Wiyata, S.Pd, M.Pd


Nayla Pasha Sukma Dewandari
X-H (28)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TUBAN


Jalan W. R. Supratman 2 Tuban, Telepon (0356) 321272 Fax. (0356) 32137
E-mail / Website : sman1tuban@gmail.com / www.smansatuban.sch.id
DAFTAR ISI

BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Penelitian................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................7
BAB II....................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................8
2.1 Efektifitas...........................................................................................................8
2.2 Efisiensi..............................................................................................................8
2.3 Media Sosial.......................................................................................................9
2.4 Penggalangan dana online..................................................................................9
2.5 Komunitas........................................................................................................10
2.6 Penelitian Terdahulu........................................................................................10
BAB III.................................................................................................................................12
METODE PENELITIAN.....................................................................................................12
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................12
3.2 Sumber Data, Alat dan bahan..........................................................................12
3.2.1 Sumber Data............................................................................................12
3.2.2 Jenis Data................................................................................................12
3.2.3 Alat..........................................................................................................12
3.2.4 Bahan.......................................................................................................13
3.3 Metode Pemerolehan Data...............................................................................14
3.4 Metode Pengolahan Dan Analisis Data...........................................................14
3.4.1 Metode Pengolahan.................................................................................14
3.4.2 Analisis Data...........................................................................................15
BAB IV................................................................................................................................16
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................16
4.1 Hasil Penelitian................................................................................................16
4.2 Pembahasan......................................................................................................20
BAB V..................................................................................................................................21
PENUTUP...........................................................................................................................21
5.1 Kesimpulan......................................................................................................21
5.2 Saran................................................................................................................21
UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Di Indonesia, teknologi komunikasi dan informasi sekarang ini sudah
mengalami kemajuan yang pesat. Manusia mulai mempertukarkan informasi sejak
dahulu kala, sekitar 3000 tahun sebelum masehi atau jika dihitung sudah lebih dari
5000 tahun yang lalu. Seiring berkembangnya zaman, teknologi komunikasi dan
informasi semakin kompleks dan meluas penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari. Kemajuan teknologi ini, secara tidak langsung juga membuka ruang informasi
yang semakin luas dan tanpa batas. Hal ini membuat kehidupan sehari-hari
masyarakat lebih efisien, dikarenakan semua informasi dapat mereka peroleh melalui
media social yang dapat dengan mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Akibat
dari kemajuan teknologi ini, maka dalam perspektif ekonomi muncul istilah ekonomi
digital sebagai sebuah konsep aktivitas ekonomi berbasis teknologi digital.
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan
dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa
dibatasi ruang dan waktu.Ditinjau dari hal tersebut dapat diartikan bahwa media
social berperan penting dalam sarana penyebaran informasi yang dimana
membebaskan penggunanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyebaran
informasi. Hal ini juga tak luput dari banyaknya pengguna media social di Indonesia,
hingga Januari 2023 tercatat jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai
167 juta orang. Jumlah tersebut setara 78 persen dari jumlah total pengguna internet
di Indonesia yang mencapai 212,9 juta. Tingginya tingkat penggunaan media social
memberi pengaruh besar dalam kehidupan sehari- hari masyarakat terlebih di era
digital ini media social dimanfaatkan sebagai alat penyebaran informasi aktivitas
social yang cepat, efektif dan efisien.
Media social yang awalnya sebagai sarana komunikasi dan pertukaran
informasi terkait peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, kini bertambah fungsi
menjadi sebagai sarana penggalangan dana. Dari hal tersebut banyak akun media
social yang berkontribusi dalam penyebaran konten sosial sehingga mampu
menggiring masyarakat untuk ikut melaksanakan tindakan sosial tersebut.
Pemanfaatan media sosial ini tak selalu berjalan lancar, masih banyak oknum-oknum
yang menyalahgunakan fungsi media sosial sebagai sarana penggalangan dana untuk
kepentingan pribadinya.
Paparan media sosial di era digital ini memiliki pengaruh besar terhadap segala
tindakan, pandangan serta pikiran yang akan dilakukan oleh para penggunanya.
Semakin banyak suatu akun memiliki followers semakin banyak orang yang akan
terpapar oleh konten pemilik akun. Beberapa akun media sosial yang fokus pada
kondisi sosial di lingkungan sekitar mempengaruhi masyarakat untuk membantu
sesama yang membutuhkan melalui tindakan menggalang dana online.
Hal ini diwujudkan oleh platform media sosial @kitabisacom yang merupakan
pelopor kegiatan sosial di media sosial Instagram, konten - konten yang dihadirkan
oleh akun ini mampu menarik minat pengikutnya untuk ikut serta dalam melakukan
tindakan sosial yang bermanfaat bagi lingkungan.
Platform kitabisacom juga biasa digunakan oleh beberapa komunitas dalam
melakukan aksi penggalangan dana. Konsep penggalangan dana online ini
memanfaatkan media sosial sebagai wadah mengumpulkan uang yang diprakarsai
oleh seseorang atau suatu komunitas terkait. Dengan system ini masyarakat
mendapatkan keuntungan berupa kemudahan dalam mengulurkan bantuan kepada
siapapun, kapanpun dan dimanapun. Tak hanya masyarakat, komunitas yang
mengadakan kegiatan ini tentunya memperoleh keuntungan berupa citra baik yang
mereka dapatkan, dari hasil pengamatan di media sosial saat terjadinya tragedi atau
musibah yang terjadi, suatu komunitas cenderung berkontribusi dalam kegiatan
sosial untuk membangun citra mereka di masyarakat.
Salah satunya yaitu komunitas kpop, dimana komunitas ini seringkali
dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dianggap selalu bersikap
berlebihan, gila, histeris, obsesif, adiktif dan konsumtif ketika mereka sangat gemar
menghambur – hamburkan uang untuk membeli merchandise idola, melihat konser
idola bahkan mengejar idola hingga ke belahan dunia manapun. Stereotip tersebut
salah satunya dapat dilihat di dunia maya. Dari hal itulah mereka mulai melakukan
kegiatan sosial untuk mengubah sterotip masyarakat pada mereka.
Hal yang bisa mereka lakukan untuk mengubah pandangan buruk masyarakat
pada mereka adalah dengan mengadakan donasi bagi korban bencana, melakukan
penggalangan dana untuk disumbangkan ataupun melakukan kegiatan yang bersifat
menjaga kelestarian lingkungan.
Biasanya yang mengawali campaign galang dana kebanyakan adalah seorang
public figure dan mengajak masyarakat untuk membantu menggalang dana bagi yang
membutuhkan. Hal ini menjadi salah satu perhatian komunitas yang
mengatasnamakan penggemar Kpop. Tujuan para penggemar Kpop selain
menggalang dana dan melakukan kegiatan sosial lainnya, mereka juga ingin
mengubah image penggemar Kpop yang dianggap buruk.
Adanya penilaian negatif dari masyarakat membuat para penggemar Kpop dari
berbagai Fandom mengadakan program campaign penggalangan dana dengan nama
K-Popers Bangun Hunian Sementara untuk Lombok melalui Instagram
@kitabisacom dan Website Kitabisa.com.
Keberhasilan suatu komunitas dalam melaksanakan kegiatan penggalangan
dana online tak luput dari terpaan media sosial yang berhasil menarik perhatian
masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Pengaplikasian konsep crowdfunding
dalam perkembangan dunia digital mampu meningkatkan minat donasi masyarakat
karena dirasa lebih mudah dan praktis dalam penyalurannya.
Minat berdonasi merupakan salah satu efek yang timbul dari terpaan media
sosial. Terdapat tiga efek dapat timbul dari terpaan media massa, yaitu efek kognitif
(khalayak menerima serta mempelajari informasi), efek afektif (khalayak memahami
informasi yang diterimanya), dan efek behavioral (khalayak melakukan suatu
tindakan).
Selain dari ketiga efek tersebut, minat berdonasi masyarakat juga dipengaruhi
beberapa factor seperti, factor ekstrinsik dan intrinsik Memanfaatkan media sosial
sebagai media penyebaran dalam melakukan kegiatan penggalangan dana online
mampu mengumpulkan dana dengan lebih efektif dan efisien. Dengan banyaknya
orang yang mengulurkan tangan untuk membantu maka suatu komunitas yang
mengadakan campaign ini akan dengan mudah mengumpulkan dana hingga ratusan
milar rupiah yang nantinya akan disalurkan pada pihak yang membutuhkan.
Penggalangan dana yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan tersebar luas
di jejaring sosial mampu menarik minat dan kepercayaan konsumen untuk
menyalurkan dananya melalui platform yang tersedia. Kecepatan dan besarnya hasil
yang diinginkan juga tak luput dari siapa yang mengadakan kampanye tersebut, lebih
besar atau terkenal suatu komunitas yang mengadakan kampanye tersebut maka
semakin cepat dana terkumpul. Hal itu dipengaruhi dengan luasnya koneksi
komunitas tersebut sehingga mudah bagi mereka untuk menyebarluaskan informasi
terkait tindakan yang mereka lakukan.
Pengumpulan dana melalui online ini dapat dikatakan sangat efektif dan efisien
karena di Indonesia merupakan pengguna media sosial yang termasuk tinggi yakni
sebesar 19,1% Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2018). Seperti yang
sudah dipaparkan pada halaman sebelumnya terdapat platform yang memberikan
fasilitas layanan transaksi donasi secara online, yaitu kitabisacom. Dimana platform
ini mampu menjadi fasilitas bagi 1,5 Juta donasi dan 4000 transaksi penggalangan
dana sosial. Pada tahun 2020 saja, menurut firma audit EY (Ernst & Young) Kitabisa
berhasil mengumpulkan donasi sebesar 835 Miliar rupiah.
Dari data tersebut, kecepatan penyebaran informasi berdampak pada seberapa
efektif dan efisienkah dana tersebut terkumpul serta dapat dengan cepat disalurkan
pada pihak yang membutuhkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor serta
efek yang kemudian dapat menimbulkan minat dalam diri seseorang untuk
melakukan hal tersebut yang menarik perhatiannya.
Semakin tinggi minat atau ketertarikan seseorang terhadap suatu tindakan
maka mereka cenderung akan menonjolkan hal tersebut. Jika dikaitkan dengan
efektivitas dan efisiensi penggalangan dana online ini maka orang yang memiliki
ketertarikan akan mendonasikan dengan nominal yang cukup besar, sehingga dana
akan lebih cepat terkumpul dalam waktu singkat dengan perolehan nominal yang
tinggi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan, penelitian ini
selaras dengan teori stimulus-organism-respons (S-O-R). Teori tersebut menjelaskan
bahwa manusia memberikan respons pada stimulus yang ia dapatkan dan media
massa memiliki pengaruh yang besar dalam mempengaruhi khalayak. Untuk
mengetahui lebih lanjut tentang fenomena yang telah dijelaskan, maka peneliti akan
melakukan penelitian dengan mengambil judul yaitu “Efektivitas dan Efisiensi
penggalangan Dana Yang Dilakukan Suatu Komunitas di Media Sosial”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang dirumuskan dan akan menjadi fokus
bahasan pada penelitian ini adalah :
1. Seberapa efektif dan efisienkah penggalangan dana yang dilakukan secara
online?
2. Seberapa besar pengaruh aktivitas penggalangan dana online tersebut terhadap
citra komunitas yang mengadakannya?
3. Adakah eksistensi suatu komunitas mempengaruhi cepat lambatnya suatu dana
terkumpul dalam kegiatan penggalangan dana online.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang harus dicapai saat melakukan penelitian.
Didasari masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
peneliti pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan tingkat efektivitas dan efisiensi
penggalangan dana yang dilakukan secara online
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh aktivitas penggalangan dana
online tersebut terhadap citra komunitas yang mengadakannya
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh eksistensi suatu komunitas
terhadap cepat lambatnya suatu dana terkumpul dalam kegiatan penggalangan
dana online

1.4. Manfaat Penelitian


Peneliti memiliki harapan agar penelitian ini mampu berguna dan bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya. Serta harapannya dengan penelitian ini akan semakin banyak
orang yang memiliki minat berdonasi
1. Manfaat akademis
Peneliti mengharapkan dari penelitian ini dapat menjadi sebagai media
referensi bagi peneliti selanjutnya yang nantinya menggunakan konsep dan
dasar penelitian yang sama, yaitu mengenai pemanfaatan media sosial sebagai
sarana penggalangan dana.
2. Manfaat praktis
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi lembaga untuk memilih
media yang paling efektif dan efisien agar hemat biaya dan tenaga namun tetap
mendapat donasi yang besar. Peneliti juga mengharapkan penelitian ini mampu
membantu pengembangan wawasan masyarakat terutama mengenai
penggunaan media sosial sebagai platform untuk melakukan gerakan sosial.
Sehingga dikemudian hari media sosial tak lagi sebagai wadah penyebaran
informasi belaka namun juga dapat menjadi jembatan dalam penyaluran dana
pada sesama kita yang membutuhkan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Efektifitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang diambil dari salah satu kosakata
bahasa Inggris yaitu effective yang memiliki arti berhasil atau sesuatu yang
dilakukan dan berakhir dengan hasil yang baik. Efektivitas adalah suatu penilaian
terhadap tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan atau program yang akan dinilai
efektif apabila telah memenuhi tujuan yang diharapkan. Efektivitas adalah suatu
ukuran pada tercapainya tujuan akhir yang telah ditentukan sebelumnya.
Efektivitas mengacu pada pengukuran terhadap hasil tercapainya suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, pada penelitian ini
tujuan awal suatu komunitas mengdakan penggalangan dana secara online
untukmengubah citra mereka di mata masyarakat, yang mulanya mereka selalu
dianggap membawa dampak negative kini dengan adanya kegiatan tersebut mereka
berharap pandangan masyarakat dapat berubah menjadi lebih baik. Selain itu tujuan
penggunaan media sosial sebagai wadah kampanye sosial adalah untuk menarik
minat masyarakat dalam melakukan donasi melalui platform crowdfunding.
Jika konten komunitas tersebut di media sosial terbukti mampu menarik
minat berdonasi masyarakat dan suatu komunitas yang mulanya dipandang negative
kini mulai beralih dipandang lebih baik serta dari hal tersebut mampu
mengumpulkan donasi sesuai dengan target mereka maka penggunaan platform
media sosial sebagai media pemasaran kegiatan sosial tersebut dapat dikatakan
efektif.

2.2. Efisiensi
Efisiensi adalah salah satu cara yang digunakan perusahaan dalam hal
mengelola sumber keuangan, proses, material, tenaga kerja, peralatan perusahaan,
maupun biaya secara efektif. Efisiensi bisa juga digartikan sebagai dimana suatu
pengorbanan dicapai untuk memperoleh suatu manfaat meskipun pengorbanan
sekecil mungkin.
Dari sini Efisiensi secara umum merupakan usaha mencapai hasil sebaik-
baiknya secara maksimal dengan menggunakan modal maupun sumber daya manusia
yang tersedia dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, dalam keadaaan nyata tanpa
mengganggu keseimbangan antara faktor – faktor tujuan alat, tenaga dan waktu.
Misalnya pada penelitian ini tujuan awal suatu komunitas mengadakan
kegiatan sosial adalah untuk memperbaiki citra mereka serta penggunaan media
sosial sebagai wadah kempanye sosial untuk menarik minat donasi masyarakat.
Jika hal tersebut dapat mengumpulkan dana donasi sesuai dengan target dan
dapat memperbaiki citra mereka dengan waktu singkat serta tenaga yang tidak
banyak maka dapat dikatakan kegiatan sosial ini efisien.
2.3. Media Sosial
Media Sosial adalah alat bantu dalam menyampaikan informasi dari
seseorang kepada seseorang atau kelompok orang, untuk mencapai tujuan individu
maupun tujuan kelompok.
Memanfaatkan teknologi yang berbasis website, media sosial merubah
proses komunikasi langsung menjadi komunikasi interaktif secara online. Facebook,
Twitter dan Instagram adalah tiga platform media yang paling sering digunakan oleh
masyarakat untuk bersosialisasi
Menurut Van Dijk (2013), berdasarkan kutipan yang dibuat oleh Nasrullah
dalam buku Media Sosial (2016;11), bahwa “Media sosial adalah platform media
yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam
beraktivitas maupun berkolaborasi, Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai
medium( fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus
sebagai sebuah ikatan sosial.”
Berbagai definisi, Dr.Rulli Nasrullah M.Si. dalam buku Media Sosial ( 2016
; 13 ), menyimpulkan bahwa Media Sosial merupakan medium di internet yang
memungkinkan penggunanya mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerjasama, saling berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lainnya, dan
membentuk ikatan sosial secara virtual.”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan
wadah bagi masyarakat untuk saling bertukar informasi dengan memanfaatkan
jejaring internet. Media sosial juga menghapus Batasan-batasan dalam bersosialisasi,
seperti batas ruang dan waktu

2.4. Penggalangan dana online


Penggalangan dana online atau biasa dikenal dengan donasi digital
merupakan kegiatan donasi dengan cara yang berbeda pada umumnya, yakni
melalui platform online. Donasi dengan cara ini memudahkan masyarakat untuk bisa
berbagi dengan sesama tanpa harus bertatap muka secara langsung. Penggalangan
dana secara online ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
1. Praktis
Di era yang serba digital ini kita semakin dimudahkan dengan semua hal
yang menjadi lebih praktis, termasuk dalam hal berdonasi. Kita tidak
perlu keluar rumah untuk bisa berdonasi, melainkan cukup
melalui smartphone yang didukung oleh internet. Kita pun bisa
berdonasi kapan saja dan di mana saja, serta tidak perlu melampirkan
persyaratan khusus.
2. Target yang Lebih Luas
Penggalangan dana online atau donasi digital memiliki cakupan yang
lebih luas sehingga tidak terbatas pada kalangan tertentu. Contohnya
donasi untuk bencana alam, penyandang disabilitas, pendidikan, bahkan
hewan-hewan terlantar. Dengan begitu, semakin banyak pihak-pihak
yang bisa terbantu, dan donatur pun bisa memilih dengan bebas dalam
bentuk apakah mereka akan berdonasi.
3. Pengumpulan Donasi yang Lebih Cepat
Penggalangan dana online atau donasi digital juga membuat proses
pengumpulan donasi menjadi lebih cepat. Pasalnya, satu unggahan
donasi di media sosial saja dapat menarik minat donatur. Dengan begitu,
dana yang terkumpul akan lebih cepat tersalurkan pula kepada mereka
yang membutuhkan.
4. Lebih Transparan
Donasi merupakan kegiatan yang membutuhkan transparansi guna
membangun kepercayaan antara donatur dengan pihak yang
menggalang dana. Dalam hal ini, donasi digital mampu menampilkan
total dana yang terkumpul, dana yang tersalurkan, hingga dokumentasi
terkait. Berbeda halnya dengan donasi offline yang tidak begitu
transparan dan rawan akan oknum penipu yang mengatasnamakan
yayasan atau lembaga tertentu.
5. Terasa Lebih Privat
Tidak semua orang merasa nyaman ketika berdonasi, terlebih apabila
diketahui berapa jumlahnya. Dengan donasi digital, donatur bisa
berdonasi secara lebih privat dan tidak diketahui siapa pun. Donatur
bahkan bisa menyamarkan nama asli atau dengan menggunakan
identitas anonim.

2.5. Komunitas
Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas
merupakan kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki,
terikat di antara satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan
terpenuhi selama para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama.
Jauh sebelum McMillan & Chavis mengutarakan pendapatnya tentang
komunitas, Hillery, George Jr. (1955) telah mengutarakan terlebih dulu dengan
melakukan studi tentang komunitas dalam psikologi rural, komunitas adalah hal yang
dibangun dengan fisik atau lokasi geografi (Physical or geographical location) dan
kesamaan dasar akan kesukaan (interest) atau kebutuhan (needs).
Dari penjabaran diatas dapat diartikan bahwa suatu komunitas merupakan
sekumpulan orang dengan berbagai kesamaan yang mereka miliki, hal itu yang
membuat mereka terikat secara emosional. Suatu komunitas biasanya juga memiliki
pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, tentang bagaimana mereka berperilaku dan
bersikap akan menjadi pengaruh atau penilaian tersendiri bagi lingkungannya.
Tindakan yang dilakukan salah satu anggota komunitas tersebut juga bisa memiliki
pengaruh terhadap keseluruhan anggota komunitas.

2.6. Penelitian Terdahulu


Peneliti menggunakan hasil penelitian terdahulu sebagai referensi sekaligus
perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat perspektif atau pandangan
penelitian. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang selaras dan mempunyai
kaitan dengan penelitian ini :
Silviana. 2022 ”Efektivitas Konten Instagram @Kitabisacom Terhadap Minat
Berdonasi Mahasiswa Di Surabaya.” Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi
terkait efektifitas konten Instagram @kitabisacom terhadap minat berdonasi
mahasiswa. Penelitian ini selaras dengan judul penelitian yang peneliti ambil. Kedua
penelitian ini memiliki kesamaan yaitu meneliti efektifitas konten sosial media dalam
kegiatan penggalangan dana, namun terdapat beberapa perbedaan, dimana penelitian
yang dilakukan Silviana terkait efektifitas konten kitabisacom terhadap minat donasi
mahasiswa, sedangkan peneliti mencari tahu efektifitas dan efisiensi penggalangan
online oleh suatu komunitas.

Khaulah. 2022 “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Penggalangan


Dana Oleh Lembaga Non-Profit.” Hasil penelitian menunjukkan pemanfaat media
sosial sebagai sarana penggalangan dana oleh lembaga non-profit, dimana
pemanfaatan media sosial dengan kegiatan penggalangan dana yang dilakukan
dengan baik, yaitu mengalami peningkatan jumlah donator. Kedua penelitian ini
memiliki kesamaan yaitu meneliti media sosial sebagai sarana penggalangan dana,
namun terdapat beberapa perbedaan, dimana penelitian yang dilakukan Khaulah
terkait pemanfaatan media sosial sebagai sarana penggalangan dana oleh Lembaga
non-profit, sedangkan peneliti mencaritahu efektifitas dan efisiensi penggalangan
online oleh suatu komunitas.

Veldyan. 2020 “Analisis Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik


Masyarakat Indonesia Dalam Melakukan Donasi Terhadap Charity-Based
Crowdfunding.” Hasil menunjukkan adanya motivasi ekstrinsik serta intrinsik dari
tingkat individu dan sosial yang mempengaruhi kemauan masyarakat Indonesia
dalam melakukan donasi. Kedua penelitian ini memiliki kesamaan yaitu meneliti
terkait penggalangan dana di media sosial, namun terdapat beberapa perbedaan,
dimana penelitian yang dilakukan Veldyan terkait pengaruh motivasi ekstrinsik dan
intrinsik dalam melakukan donasi, sedangkan peneliti mencari tahu efektifitas dan
efisiensi penggalangan online oleh suatu komunitas.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian merupakan lama waktu yang dibutuhkan peneliti untuk
mengumpulkan informasi serta responden untuk mengisi kuisioner yang disediakan.
Peneliti memerlukan kurun waktu kuang lebih satu bulan untuk dapat memperoleh
hasil dari kuesioner dan beberapa data informasi terkait judul penelitian.
Tempat atau lokasi penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan
dan tempat peneliti untuk mencari informasi serta data yang diperlukan. Peneliti
mengambil sampel dari teman-teman SMA yang ada di Tuban untuk mengisi
kuesioner yang peneliti sediakan dan sebarkan. Sehingga lokasi penelitian ini berada
di Salah satu kabupatren di Jawa Timur yaitu Kabupaten Tuban.
3.2. Sumber Data, Alat dan bahan
3.2.1. Sumber Data
Dalam pengumpulan sumber data kali ini, peneliti melakukan
pengumpulan suber data dalam bentuk primer dan data sekunder, dimana
data primer sendiri merupakan data yang berasal langsung dari narasumber.
Pemerolehan data promer ini saya lakukan dengan menyediakan beberapa
pertanyaan untuk kemudian dijawab oleh responden, pertanyaan yang
peneliti sajikan dalam bentuk kuesioner yang kemudian disebarkan pada
responden. Sedangkan untuk memperoleh data sekunder peneliti
memperoleh data tersebut dari penelitian terdahulu serta sumber tertulis
lainnya
Kuesioner yang peneliti sajikan berupa pertanyaan dalam bentuk
multiple choice atau pilihan ganda, dimana dibeberapa pertanyan responden
dapat menulis responnya sendiri tanpa memilih opsi yang disediakan
penulis. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat mengetahui sekiranya apa
tanggapan lain dari responden.
3.2.2. Jenis Data
Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan jenis data kuantitatif.
Dimana data kuantitatif merupakan informasi yang didapatkan dari hasil
penelitian bersifat terstruktur atau berpola dari suatu riset, data jenis ini
biasanya tersaji dalam bentuk angka sehingga dapat dibaca lebih mudah
oleh peneliti. Penggunaan data jenis kuantitatif ini dikarenakan peneliti
ingin mengetahui prosentase maupun hasil dalam bentuk numerik terkait
efektifitas dan efesiensi penggalangan dana oleh komunitas di media sosial
3.2.3. Alat
Alat merupakan segala sesuatu yang diperlukan atau dibutuhkan
dalam melakukan suatu tindakan. Dalam penelitian ini peneliti memilih
menggunakan alat berupa angket kuesioner daripada wawancara, alasan
pemilihan kuesioner sebagai alat penelitian dikarenakan lebih cepat
mengumpulkan data dari responden. Jika peneliti memutuskan
menggunakan wawancara sebagai alat penelitian maka peneliti perlu
menyesuaikan jadwal dari narasumber, tentunya dalam suatu penelitian
memerlukan lebih dari satu narasumber dan itu memerlukan waktu yang
cukup banyak, oleh sebeb itu peneliti memilih kuesioner untuk memperoleh
tanggapan dari responden.
3.2.4. Bahan
Bahan merupakan segala sesuatu yang diolah untuk kemudian
dimanfaatkan hasil pengolahannya. Dalam hal ini peneliti memiliki
beberapa bahan berupa pertanyaan yang diolah dan disajikan dalam bentuk
kuesioner. Berikut adalah pertanyaan yang akan peneliti paparkan :

No Kisi-kisi pertanyaan
1 Rentan usia responden

2 Akun media sosial apa yang sering anda gunakan

3 Seberapa aktif anda dalam menggunkan media sosial

4 Apakah selama menggunakan sosial media anda sering melihat


postingan terkait penggalangan dana online?

5 Setelah melihat postingan tersebut apakah anda memiliki keinginan


untuk ikut andil dalam penggalangan dana tersebut?

6 Setelah melihat postingan tersebut saya pernah memutuskan untuk ikut


andil dalam kegiatan penggalangan dana tersebut

7 Berdasarkan postingan tersebut, menurut anda apakah penggalangan


dana secara online ini efektif dan efisien dalam pengumpulan dan
penyaluran dana?

8 Bagaimana tanggapan anda terkait komunitas yang mengadakan


kegiatan penggalangan dana ini

9 Adakah eksistensi suatu komunitas mempengaruhi cepat lambatnya


suatu dana terkumpul dalam kegiatan penggalangan dana online?

Table 3.1
3.3. Metode Pemerolehan Data
Dalam penelitian ini peneliti memperoleh dua jenis data, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan
secara langsung dari narasumber, sedangkan data sekunder merupakan data
pendukung yang dikumpulkan melalui sumber data lain yang relevan dengan
penelitian.
1. Angket
Angket berisi data primer yang diperoleh melalui responden atau
narasumber penelitian serta dapat berupa opini dari individu maupun
kelompok. Angket atau kuesioner adalah serangkaian pertanyaan yang
telah disusun secara sistematis, yang kemudian disebarkan kepada para
responden. Setelah serangkaian pertanyaan tersebut terisi, kuesioner akan
dikembalikan pada peneliti untuk diolah datanya.
Responden yang dipilih sebagai sumber data dari penelitian ini
adalah siswa SMA yang ada di Tuban, dimana beberapa siswa SMA yang
ada di Tuban diminta untuk memberikan respon serta tanggapannya
terkait pertanyaan yang disediakan peneliti. Peneliti menargetkan siswa
SMA di Tuban karena sebagai gen z mereka tentunya aktif bermedia
sosial dan mampu berpikir secara rasional, sehingga memudahkan
peneliti untuk memperoleh tanggapan yang relevan terkait judul
penelitian “Efektifitas Dan Efisiensi Penggalangan Dana Yang
Dilakukan Suatu Komunitas Di Media Sosial.”
2. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan salah satu dari contoh data sekunder, data
sekunder ialah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti.
Studi Pustaka dilakukan untuk melengkapi penelitian ini, dan akan
dilakukan dengan menelaah maupun mengutip langsung dari penelitian
terdahulu serta sumber tertulis lainnya yang relevan.

3.4. Metode Pengolahan Dan Analisis Data


3.4.1. Metode Pengolahan
Data yang telah dikumpulkan masih berupa data mentah dimana
masih memerlukan beberapa prosedur lagi untuk data tersebut dapat di
sajikan.Metode pengolahan data menjelaskan prosedur pengolahan dan
analisis data agar dapat menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis
dalam penelitian. Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil
pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur
merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan penelitian. Pengolahan
data meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta
penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-masing
objek untuk setiap variabel yang diteliti.

1. Pengeditan data
Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang
telah dikumpulkan. Pengeditan data ini dilakukan untuk
meminimalisir kemungkinan data yang masuk tidak memenuhi
syarat atau tidak sesuai kebutuhan. Sehingga pada tahap inilah
peneliti akan melengkapi kekurangan atau menghilaangkan
kesalahan yang terdapat dalam data mentah. Kekurangan dapat
dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan
cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat
dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat
untuk dianalisis.
2. Transformasi data dan coding
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode
tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk
jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk
huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang
diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif
(berbentuk skor). Kuantikasi atau transformasi data menjadi data
kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap
setiap jenis data dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam skala
pengukuran.
3. Tabulasi data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk
tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai
dengan kebutuhan analisis. Tujuan pembuatan tabel ini yaitu
untuk memudahkan peneliti memilah data yang diperlukan dan
mana data yang tidak diperlukan
3.4.2. Analisis Data
Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan teknik statistik.
Terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan untuk menyajikan
dan mendeskripsikan data kuantitatif, mulai dari yang sederhana sampai
yang kompleks tergantung jenis data serta tujuan atau masalah penelitian.
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan penyajian dalam bentuk
tabel untuk mengetahui prosentase tanggapan responden terkait pertanyaan
yang telah disediakan. Serta mencari tahu pengaruh penggalangan dana
yang dilakukan suatu komunitas di media sosial itu efektif dan efisien.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan dari hasil yang di dapat oleh peneliti selama proses observasi,
peneliti memperoleh hasil terkait efektifitas dan efesiensi penggalangan dana yang
dilakukan suatu komunitas di media sosial yang menggunakan metode
pengumpulan data berupa angket dan studi Pustaka. Penelitian ini memperoleh
kurang lebih 40 responden terkait dari beberapa siswa SMA di Tuban. Peneliti
menemukan bagaimana pengaruh komunitas terhadap efektifitas dan efisiensi
penggalangan yang mereka lakukan di media sosial.

Diagram 4.1
Rentan Usia Responden

Data dari diagram 4.1 diatas menjelaskan, bahwa pada penelitian ini
terdapat responden berusia 15 tahun sejumlah 10%, berusia 16 tahun sejumlah
45%, berusia 17 tahun sejumlah 30% dan berusia >17 tahun sejumlah 10%. Dari
hasil diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMA di Tuban yang
menjadi responden berkisar usia 16-17 tahun

Diagram 4.2
Akun Media Sosial Apa Yang Sering Anda Gunakan
Data dari diagram 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih
banyak menggunkan akun media sosial Instagram dari pada akun media sosial
lain. Hal ini dapat terjadi karena akun media sosial lain masih terlihat ketinggalan
jaman dibandingkan Instagram yang memiliki banyak fitus yang mampu
mendukung kreatifitas siswa
Diagram 4.3
Seberapa Aktif anda dalam menggunakan media sosial

Data dari diagram 4.3 menunjukkan bahwa sejumlah 17,5% responden


termasuk dalam kategori sangat aktif dalam bersosial media, sedangkan 72,5%
responden termasuk dalam kategori aktif bersosial media dan 10% nya termasuk
kategori tidak terlalu aktif bermedia sosial.

Diagram 4.4
Apakah selama menggunakan sosial media anda sering melihat postingan terkait
penggalangan dana online

Data dari diagram 4.4 menunjukkan bahwa 10% responden yang sangat
sering menjumpai postingan sosial media terkait penggalangan dana online,
sedangkan 37,5% responden memilih sering menjumpai postingan penggalangan
dana online, 50% diantara mereka memilih tidak terlalu sering menjumpai
postingan terkait penggalangan dana online dan sisanya mereka memilih tidak
pernah sama saekali menjumpai postingan tersebut.

Diagram 4.5
Setelah melihat postingan tersebut apakah anda memiliki keinginan untuk
ikut andil dalam penggalangan dana tersebut

Data dari diagram 4.5 menujukkan bahwa 45% responden menyatakan


memiliki keinginan untuk melakukan penggalangan dana secara online. Sejumlah
32,5% responden tidak tertarik untuk melakukan penggalangan dana online,
sedangkan sisanya sebanyak 2,5% per warna diagram menunjukkan alasannya
masing-masing. Rata-rata diantara mereka yang memilih opsi lain
mengungkapkan kekhawatiran mereka Ketika menyalurkan dana melalui media
sosial.

Diagram 4.6
Setelah melihat postingan tersebut saya pernah memutuskan untuk ikut
andil dalam kegiatan penggalangan dana tersebut

Data dari diagram 4.6 menujukkan bahwa 30% responden menyatakan


pernah memutuskan akan ikut andil dalam penggalangan dana online. Sejumlah
60% responden tidak tpernah memutuskan untuk melakukan penggalangan dana
online, sedangkan sisanya sebanyak 2,5% per warna diagram menunjukkan
alasannya masing-masing. Rata-rata diantara mereka yang memilih opsi lain
memiliki keraguaan dalam diri mereka untuk mengambil keputusan atau bisa
dikatakan mereka belum berani menganmbil keputusan tersebut.

Diagram 4.7
Berdasarkan postingan tersebut, menurut anda apakah penggalangan
dana secara online ini efektif dan efisien dalam pengumpulan dan penyaluran
dana

Data dari diagram 4.7 menunjukkan bahwa 77,5% responden yang setuju
bahwa penggalangan dana secara online ini lebih efektif dan efisien dalam
pengumpulan dan penyaluran dana, sedangkan 7,5% responden tidak setuju
bahwa penggalangan dana online ini lebih efektif dan efisien dalam pengumpulan
dan penyaluran dana, sisanya sejumlah 2,5% disetiap warna menunjukkan alasan
mereka masing-masing terkait efektifitas dan efisiensi penggalangan dana online
daam penyaluran dan pengumpulan dana seperti yang tertera pada diagram di atas

Digram 4.8
Bagaimana tanggapan anda terkait komunitas yang mengadakan kegiatan
penggalangan dana ini

Data dari diagram 4.8 menunjukkan bahwa 82,5% responden beranggapan


komunitas mengadakan kegiatan ini karena didasari perasaan empati antar sesama
serta untukmembangun citra baik di masyarakat, sedangkan 15% responden
beranggapan komunitas mengadakan kegiatan ini semata-mata hanya karena
perasaan empati sesame tanpa didasari alasan lain, sisanya sejumlah 2,5%
beranggapan bahwa suatu komunitas mengadakan kegiatan ininhanya untuk
membangun citra mereka tanpa didasari perasaan empati.

Diagram 4.8
Adakah eksistensi suatu komunitas mempengaruhi cepat lambatnya suatu dana
terkumpul dalam kegiatan penggalangan dana online

Data dari diagram 4.8 menunjukkan 10 dari dari 40 responden tersebut


beranggapkan bahwa eksistensi komunitas memiliki pengaruh dalam
pengumpulan dan penyaluran dana, sedangkan dari keseluruhan hasil kuisioner
bahwa 40 responden beranggapan penggalangan dana di media sosial itu efektif
dan efisien.

4.2 Pembahasan
Pada tahapan ini, peneliti akan membahas terkait hasil dari serangkaian
proses penelitian yang telah dilakukan. Dari hasil kuesioner tersebut didapati
bahwa Sebagian besar responden beranggapan bahwa penggalangan dana di
media sosial itu efisien dan efektif dalam hal pengumpulan dan penyaluran dana.
Disisi lain didapati pula sebagian responden yang setuju dengan ekisistensi suatu
komunitas itu memiliki peranan yang penting dalam hal pengumpulan dan
penyaluran dana.
Ditinjau dari hasil kuesioner terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
keinginan responden untuk berdonasi. Dibeberapa butir soal yang menyediakan
opsi jawaban lain sebagian responden mengungkapkan bahwa mereka masih ragu
untuk mempercayakan uang mereka pada owner penggalangan dana online, hal
ini dikarenakan adanya pengaruh secara ekstrinsik dan intrinsik yang mereka
terima saat akan memutuskan melakukan penggalangan dan online. Seperti
pengaruh lingkungan sekitar (ekstrinsik) yang dimana mereka seringkali
menemukan kasus penipuan yang berkedok penggalangan dana yang kemudian
dari hal tersebutlah akan berdampak pada motifasi dari diri sendiri (intrinsik)
dimana kita pasti akan memikirkan ulang sebelum mengambil keputusan untuk
melakukan penggalangan online tersebut. Dari sinilah keputusan yang telah kita
buat dan pikirkan dengan matang akan mulai kita ragukan.
Ditinjau dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar
responden setuju bahwa suatu komunitas mengadakan kegiatan penggalangan
dana online ini untuk memperbaiki citra mereka di masyarakat serta didasari oleh
peraaan empati antar sesame.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Sesuai hasil analisis data dari penelitian yang telah dilaksanakan terkait “Efektivitas Dan
Efisiensi Penggalangan Dana Yang Dilakukan Suatu Komunitas Di Media Sosial”. Maka
peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagi berikut ini :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat dinyatakan
bahwa adanya efektifitas dan efisiensi penggalangan dana yang
dilakukan oleh suatu komunitas di media sosial. Hal ini tentu tak luput
dari esistensi komunitas yang mengadakannya serta kemajuan teknologi
yang ada
2. Berdasarkan hasil penelitian telah diperoleh hasil yang tersirat bahwa
aktivitas penggalangan dana dalam pengunpulan dan penyaluran dana
sangat mempengaruhi citra komunitas yang mengadakan kegiatan
tersebut menjadi lebih baik di mata masyarakat. Hal ini didasari pada
banyaknya dana yang terkumpul serta kecepatan dalam penyaluran dana
sehingga membuat nama atau citra suatu komunitas di mayarakat
menjadi lebih baik.
3. Pada hasil akhir kuesioner penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
eksistensi suatu komunitas mempengaruhi cepat lambatnya suatu dana
terkumpul dalam kegiatan penggalangan dana online
5.2. Saran
Berdasarkan pada pelaksanaan penelitian ini, maka peneliti berharap alangkah
baiknya jika para owner penggalangan dana mampu meningkatkan serta
mengembangkan lebih jauh konten-konten mereka. Sehingga mampu menarik
donator lebih banyak lagi terutama pada kalangan muda
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampumenjangkau lebih luas dan
memiliki pembahasan lebih detail terkait penelitian serupa yang akan diambil
kedepannya.
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir studi kasusu sosiologi ini dengan baik
dan lancar. Jurnal ini saya lakukan semata-mata untuk memenuhi nilai akhir sosiologi serta
untuk menambah pengalaman dan pengetahuan saya terkait pembuatan sebuah jurnal yang
baik. Tanpa dukungan dari pihak yang terkait mungkin saya tidak dapat menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ryan Pandu Wiyata S.Pd, Mpd selaku guru mata pelajaran sosiologi kelas
10
2. Kepada orang tua saya, saya ucapkan terimakasih dengan sangat karena telah
memberikan dukungan pada saya secara mental, sehingga saya mampu
mengerjakan tugas ini dengan tenang
3. Kepada teman-teman saya yang sudah membantu dalam mengisi kuesioner yang
saya berikan. Ucapan terimakasih terkhusus pada dua teman saya Vallen dan
Nisa, terimakasih karna sudah menemani saya dalam mengerjakan tugas ini.
Terimakasih juga berkat saran dan masukan dari Arrimby dan Nisa sehingga
saya mampu menyelesaikan tugas ini
4. Terimakasih kepada NCT dan drama china yang sudah menemani saya
menyelesaikan tugas ini. Terimakasih karena sudah menjaga kestabilan mood
saya
5. Last but no least untuk diri saya sendiri, terimkasih karena sudah berusaha
dengan maksimal untuk mengerjakan tugas sosiologi ini. Walaupun tentunya
masih memiliki banya celah kekurangan tetapi saya tetap akan ber terimakasih
atas usahanya dan saya akan mencoba lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Accurate, “Apa Itu Donasi Digital dan Contoh Platformnya yang Ada di Indonesia.”
Diakses pada 3 Juni 2023 dari https://accurate.id/ekonomi-keuangan/apa-itu-donasi/

BINUS University, “Pengertian Dan Jenis-jenis Komunitas Menurut Ahli.” Diakses pada
3 Juni 2023 dari https://comdev.binus.ac.id/blog/2017/01/pengertian-dan-jenis-jenis-
komunitas-menurut-ahli/
Khaulah Azkarillah, Sekartaji. 2022 “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana
Penggalangan Dana Oleh Lembaga Non-Profit.” Jurnal Communicator Sphere, Volume 2,
No. 2.
Neni Aftina. 2018. “Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dalam Meningkatkan Laba Usaha
Tahu.”
Nur Mutia Sundawati .K. 2018. “Penggunaan Media Sosial Instagram Dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Kelas Xi Pada Materi Sel”
Universitas Medan Area, “Sejarah Perkembangan Sistem Informasi.” Diakses pada 13 Mei
2023 dari https://barki.uma.ac.id/2021/03/02/sejarah-perkembangan-sistem-informasi/
Silvian Dwi Tifani. 2021 “Efektivitas Konten Instagram @Kitabisacom Terhadap Minat
Berdonasi Mahasiswa Di Surabaya.” Makasar : UIN Alaudin Makasar

Anda mungkin juga menyukai