Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH MEDIA SOSIAL

TERHADAP REMAJA

Disusun Oleh :

Nama . . : Cynthia Aurelia Wijaya

Kelas . : X.3

No. Absen : 05

NISN . . : 0076062558

SMAN 2 MATARAM
TAHUN AJARAN 2023/2024

HALAMAN PENGESAHAN

Telah di terima/di sahkan pada :

Hari :

Tanggal/bulan/tahun : November 2023

Oleh : pembimbing

DRA. HJ. NURAINI S. H

NIP. 196404231991032003
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Media
Sosial Terhadap Remaja” dengan baik dan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak orang.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuraini selaku pemimbing selama mengerjakan
laporan ini. Selanjutnya saya juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya
yang selalu merawat saya dan mendoakan saya setiap harinya. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak pembuat artikel serta jurnal yang telah membagi pengetahuan
mereka dengan saya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Laporan Penelitian
Sosial pada zaman globalisasi ini. Pada zaman yang sudah modern ini tentu teknologi
semakin maju dan salah satunya adalah media sosial. Tentunya media sosial memiliki
dampak bagi manusia. Laporan ini akan membahas mengenai pengaruh media sosial bagi
remaja.

Saya menyadari bahwa hasil laporan ini masih jauh dari kata sempurna maka, saya memohon
maaf yang sebesar besarnya apabila terdapat kesalahan dan kekurangan pada laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan hasil
laporan ini. Terima kasih sudah membaca hasil laporan ini.
Mataram, November 2023

Cynthia Aurelia Wijaya

0076062558

DAFTAR ISI

COVER .....................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................
K ATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................................

BAB II : KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................


2.1 Landasan Teori ......................................................................................................
BAB III : METODE PENELITIAN...............................................................................
3.1 Pendekatan/Jenis penelitian.................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................................
3.4 Teknik Analisis Data..............................................................................................................
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................
4.1 Hasil dan Pembahasan...........................................................................................................
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................................
5.2 Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih,
penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan
mudah. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah
satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial
merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang
memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang
lain dalam skala yang besar. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan
bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak diikuti remaja jaman sekarang adalah
Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan situs jejaring sosial yang lainnya.
Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan secara kekerabatan maupun
dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal
saja tetapi dari berbagai macam kalangan lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut
menjadi suatu keharusan bagi remaja untuk memilikinya. Media sosial bagi para remaja
merupakan hal yang penting, tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang
menarik tetapi juga sebagai hiburan dan sarana berteman sehingga sudah menjadi lifestyle
atau gaya hidup remaja. Banyak pelajar yang tidak ingin dianggap jadul karena tidak
memiliki akun media sosial. Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk
mengekspresikan diri, berbagai segala tentang dirinya kepada banyak orang terutama
teman-teman dan media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk menghasilkan
uang.
Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Namun dengan
adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya dihadapan
orang lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja.
Hal ini jelas mengakibatkan remaja melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang
seharusnya mereka ketahui. Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan
dampak postif tetapi juga memberikan dampak negatif kepada manusia yang telah di
pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu pola
budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media sosial dapat membuat
seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja?
2. Apa saja batasan-batasan yang harus dilakukan remaja terhadap media sosial?

1.3 Tujuan Penelitian


Secara terperinci, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja.
2. Mengetahui apa saja batasan-batasan yang harus dilakukan remaja terhadap media
sosial.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Bagi penulis, manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa seluruh tahapan
penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan
sekaligus memperoleh pengetahuan empirik mengenai Pengaruh Media Sosial Bagi
Remaja. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, penulis
berharap manfaat hasil penelitian dapat diterima dan bermanfaat.

2. Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat dijadikan
rujukan bagi upaya untuk meminimalisasi pengaruh media sosial bagi remaja. Dan
berguna juga untuk menjadi referensi bagi masyarakat yang melakukan kajian
terhadap pengaruh sosial media terhadap remaja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di
dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling
kirim pesan, saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Menurut
Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generatedcontent” (Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein
[2010] “Usersoftheworld, unite! The challengesandopportunitiesofSocial Media”. Business
Horizons 53(1): 59–68).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh
dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobilephone. Demikian cepatnya
orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model konten lainnya.
b. Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

 Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
 Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
 Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
 Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

c. Pertumbuhan Media Sosial


Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model
contentlainnya.
d. Peran dan Fungsi Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa
saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat
diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik
untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial Spertiblog, Facebook, Twitter, dan
youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional
seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
e. Kelebihan Media Sosial
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :

 Sangat mudah digunakan


 Dapat membangun hubungan secara luas
 Media sosial dapat menjangkau secara global dengan cepat
 Pengiriman pesan dapat terukur

f. Fungsi Media Sosial


Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus
mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
§ Administrasi
Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif
dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan
pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog
organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar untuk
menemukan dimana pasar anda.
§ Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang
relevan dengan mereka.
§ Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimananda akan tetap didepan pasar dan begaimananda
berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional
hubungan pasar.
§ Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode
yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi
dan hubungan pasar anda.

Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh
status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki
masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja
menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan
dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa adolescene diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Dari pengertian remaja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan sebagaimana yang
dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan
masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
b. Batasan Usia Remaja
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa
remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan Haditono, masa remaja dibedakan menjadi
empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa
remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:
192).
c. Tahapan Masa Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
1) Remaja awal (earlyadolescent)
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu.
Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah
terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi
erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap
ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2) Remaja madya (middleadolescent)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman
yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri dengan
menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi
kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau
sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya.
3) Remaja akhir (lateadolescent)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian
lima hal yaitu:
• Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
• Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam
pengalaman- pengalaman baru.
• Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
• Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
• Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dan masyarakat
umum.

d. Ciri-Ciri Perkembangan Remaja


Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) :
1. Perkembangan Biologis
Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitas hormonal dibawah pengaruh sistem
saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik
dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder.
2. Perkembangan Psikologis
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada masa remaja
menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat dirinya
sebagai individu yang lain.
3. Perkembangan Kognitif
Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja tidak lagi
dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja juga
memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
4. Perkembangan Moral
Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang dewasa,
sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa mereka harus
menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.
5. Perkembangan Spiritual
Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterpretasikan analogi serta simbol-
simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.
6. Perkembangan Sosial
Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah
identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja adalah masa dengan
kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini termasuk ke dalam Eksplanasi. Eksplanasi adalah teknik pengumpulan
data dengan menggunakan angket/kuesioner.
3.2 Tempat dan objek Penelitian
Pengisian kuisioner ini diambil pada:
Hari, Tanggal : Kamis, 22 Desember 2016
Jumlah sampel : 15 Remaja
Subjek sampel : Pelajar tingkat SMP, SMA, dan MAHASISWA

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari lapangan penelitian, seperti data yang di peroleh dari angket/kuesioner yang
dibagikan langsung dengan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik sampel acak (random sampling) dan dan teknik sampel terstratifikasi
(stratified sampling). Teknik sampel acak yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap
anggota populasinya memiliki kesempatan sama untuk menjadi anggota sampel sedangkan
teknik sampel terstratifikasi , yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan pada sampel
apabila terdiri atas beberapa tingkat. Pembagian sampel dari tiap-tiap tingkatan mulai dari
SMP, SMA, dan Mahasiswa sebagai berikut.
SMP = 5 orang
SMA = 5 orang
MAHASISWA = 5 orang
------------------------ +
Jumlah = 15 orang

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data kuantitatif dilakukan melalui proses editing, coding, dan tabulating.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


Menurut hasil angket kami, didapatkan hasil data sebagai berikut :
Dari seluruh sampel, 100 % responden menyatakan bahwa mereka mempunyai situs jejaring
sosial, 53 % dari responden tersebut menyatakan pentingnya untuk mempunyai media sosial,
47 % menyatakan bahwa semua orang tidak harus mempunyai media sosial dan 80 % sampel
menyatakan media sosial membantu kehidupan dalam bersosial. Dari 60 %responden,
hampir setiap hari membuka media sosial dengan kuantitas waktu tersendiri dalam
penggunaan porsi situs jejaring sosial, 40 % responden menyatakan banyak menghabiskan
waktu untuk bermain media sosial (47 % responden bisa disebut sebagai pecandu media
sosial), 47 % sampel menyatakan media sosial menganggu kegiatan belajar, 60 % sampel
tidak melakukan aktifitas sambil menggunakan media sosial, 40 % merasa bosan
menggunakan media sosial, 47 % pernah berfikir untuk berhenti bermain media sosial, 80 %
responden menyatakan mereka merasa lebih asik dengan kehidupan nyata daripada media
sosial. Ditinjau dari hal tersebut, terlihat bahwa presentase seringnya membuka situs jejaring
sosial oleh remaja masa kini masih terasa cukup tinggi, sehingga hal tersebut pastilah
mempunyai dampak tersendiri bagi seorang pelajar.
C. Kesimpulan Angket
Dari hasil penelitian diatas, pastilah responden mempunyai dampak yang berbeda-beda yang
akan didapatkannya dari situs jejaring sosial tersebut. Berdasarkan angket kami yang
selanjutnya, responden menyatakan bahwa, 67 % responden menyatakan bahwa manfaat
media sosial adalah menambah berbagai informasi, 13 % menambah teman, 7 %
menghilangkan kejenuhan, dan 13 % lainnya.
1. Pengaruh Positif dan Negatif Media Sosial
Adapun pengaruh positif dari media sosial sebagai berikut.
a) Dapat menambah informasi yang lebih luas, asalkan bisa menyaring informasi yang ada
kemudian diambil manfaatnya.
b) Mengetahui dunia luar dan perkembangannya. Karena setiap orang harus berkembang
menjadi lebih baik seiring waktu.
c) Mengetahui sesuatu yang baru dari dalam negeri maupun luar negri dengan cepat.
d) Menambah banyak teman dengan sosial media dan dapat berkomunikasi dengan teman
jauh/teman lama.
e) Bisa mendapatkan uang dari media sosial dengan cara berjualan online.
f) Menemukan dunia baru dengan berita yang nyatanya tak pernah lagi menonton televisi
karena yang isinya tidak ada yang bermanfaat dan berpendidikan.
Adapun pengaruh negatif media sosial adalah.
a) Bisa merusak otak atau pola berfikir sehingga prestasi menurun.
b) Membuat kecanduan untuk remaja saat ini.
c) Membuat remaja malas dalam hal belajar dan dapat Menganggu saat belajar.
d) Sering lupa waktu karena orang yang nyaman dengan sosial media jika tidak bisa
mengontrol kegiatannya maka akan melupakan dunianya yang nyata.
e) Menghabiskan banyak uang untuk membeli kuota internet .
f) Menampilkan iklan konten dewasa (17++) .
g) Jika sudah sering menggunakan media sosial kalau sehari tidak menggunakan rasanya
susah .
h) Membuat orang unsos, kurang respect dengan sekitar, tidak mempunyai attitude, bad
behavior, menghalalkan segala cara demi keeksisan semata, tidak bisa menghormati orang
yang lebih tua, judment everywhere.
i) Mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain yang belum tentu nyatanya dan susah
mengontrol apa yg seharusnya tidak baik untuk di cerna ataupun ditiru.
j) Terkadang sosial media sekarang sering disalahkan gunakan contohnya mendekatkan
yang jauh menjauhkan yang dekat.
2. Batasan-batasan Remaja Terhadap Sosial Media
Maraknya hal-hal negatif yang terjadi di sosial media, yang menjadikan remaja sebagai
korban utama dari hal-hal negatif tersebut. Untuk itu semestinya para remaja dituntut untuk
mengetahui batasan-batasan dalam berkomunikasi di media sosial. Adapun batasan-batasan
remaja terhadap sosial media antara lain:
1) Menggunakan teknologi yang dikuasai untuk menjalin hubungan yang telah intents
dengan teman atau orang-ornag yang sebelumnya telah dikenal di dunia nyata.
2) Ketika berada didalam rumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar
dan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti handphone, internet, dan lain-lain.
3) Menghindari mengakses situs porno atau mendowload konten-konten porno.

BAB V
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Media sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya
(internet). Para pengguna media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan
saling berbagi dan membangun jaringan. Sedangakan remaja adalah masa peralihan dari
masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada
masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Dari hasil penelitian diatas, pastilah responden mempunyai dampak yang berbeda-beda yang
akan didapatkannya dari situs jejaring sosial tersebut. Berdasarkan angket kami yang
selanjutnya, responden menyatakan bahwa, 67 % responden menyatakan bahwa manfaat
media sosial adalah menambah berbagai informasi, 13 % menambah teman, 7 %
menghilangkan kejenuhan, dan 13 % lainnya. Adapun pengaruh positif dari media sosial
adalah daapat menambah informasi yang lebih luas, menambah banyak teman dengan sosial
media, mendapatkan uang dari media sosial dengan cara berjualan online, menemukan dunia
baru dengan berita yang nyatanya tak pernah lagi menonton televisi karena yang isinya tidak
ada yang bermanfaat dan berpendidikan, dan lain-lain. Adapun pengaruh negatif media
sosial, yaitu bisa merusak otak atau pola berfikir sehingga prestasi menurun, membuat
kecanduan dan malas dalam hal belajar dan dapat Menganggu saat belajar, sering lupa waktu,
menghabiskan banyak uang untuk membeli kuota internet, menampilkan iklan konten dewasa
(17++), dan lain-lain.

5.2 Saran
Seperti yang telah kita ketahui, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif tersendiri
dalam penggunaannya. Kita sebagai remaja, harus pandai-pandai dalam memilah-milah
bagaimana penggunaan jejaring sosial yang baik dan benar supaya kita tidak terjerumus ke
hal-hal yang negatif. Jejaring sosial harus dimanfaatkan secara baik dan benar. Apabila itu
dimanfaatkan dengan benar, maka banyak juga dampak positif yang bisa kita dapat. Kita juga
dapat mengatur pola kegiatan kita, sehingga dapat lebih bermanfaat dan tidak membuang-
buang waktu percuma dengan hal-hal yang kurang penting. Kita sebagai seorang remaja
memiliki tugas utama yaitu belajar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan tugas
utama kita karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita di masa depan. Memang tidak ada
larangan tertulis yang melarang kita untuk mengakses atau bermain di jejaring sosial, namun
alangkah baiknya jika kita bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat. Orang tua seharusnya
juga dapat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita. Orang tua dapat melakukan
pengawasan dan membimbing putra-putrinya dengan adanya dampak-dampak dari jejaring
sosial. Dengan adanya bimbingan dari orang tua maka akan mengurangi dampak-dampak
negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku
Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625

Fatmawati Nurul (2023),Pengaruh Positif dan Negatif Media Sosial Terhadap Masyarakat,
Semarang
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14366/Pengaruh-Positif-dan-
Negatif-Media-Sosial-Terhadap-Masyarakat.html

Anda mungkin juga menyukai