HASIL PENELITIAN
OKTOBER 2023
1
HASIL PENELITIAN
Pembimbing
2
DAFTAR ISI
DAFTAR BAGAN......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................4
E. Keaslian Penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................8
A. Telaah Pustaka.....................................................................................................8
1. Kontrol Diri.....................................................................................................8
2. Fear of Missing Out.......................................................................................10
3. Gangguan Kecemasan...................................................................................12
4. Hubungan Kontrol Diri dengan Fear of Missing Out...................................14
B. Kerangka Teori..................................................................................................16
C. Kerangka Kosep................................................................................................17
D. Landasan Teori..................................................................................................17
E. Hipotesis............................................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................19
A. Jenis Penelitian..................................................................................................19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................19
C. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................19
D. Ukuran Sampel..................................................................................................20
E. Variabel dan Definisi Operasional....................................................................21
F. Instrumen Penelitian..........................................................................................22
G. Alur Penelitian...................................................................................................24
2
H. Pengolahan Data................................................................................................24
I. Analisis Data.....................................................................................................25
J. Etika Penelitian..................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................vi
2
DAFTAR BAGAN
2
DAFTAR TABEL
2
DAFTAR SINGKATAN
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era tahun 2000 sebagai puncak dalam kemajuan bidang teknologi yang
perkembangannya sangat pesat, teknologi bidang komunikasi dan informasi
menjadi trend dalam bersosial. Kemajuan teknologi ini memberikan dan
menawarkan kemudahan dari komunikasi, mendapatkan informasi, edukasi, hiburan
sampai pada kebutuhan yang pribadi dapat dilayani dengan adanya teknologi ini.
Pemanfaatan teknologi bidang infomasi dan telekomunikasi menjadi tujuan utama
mendapatkan pengetahuan baru dan menciptakan hubungan baru antara manusia
dengan mesin dan antara dunia nyata dengan maya. Manfaat perkembangan
teknologi ini menciptakan kehidupan yang lebih baik dalam komunikasi antar
individu hingga bermasyarakat (Danuri, 2019). Salah satu kemajuan teknologi
2
bidang komunikasi adalah dengan adanya internet. Internet merupakan bentuk
komunikasi modern masyarakat yang daya tariknya luar biasa. Internet tidak hanya
memberikan hiburan dan pengetahuan saja, tetapi internet memberikan fasilitas
dalam rangka penyampaian informasi kepada individu atau sekolompok orang
tertentu (Yuliana, 2022). Sebagian besar masyarakat Indonesia berbagai usia
memiliki dan menggunakan media sosial untuk berkomunikasi kepada publik atau
hanya sekedar menyampaikan informasi semata. Akibat munculnya media sosial
adalah perubahan perilaku masyarakat dri budaya, etika hingga norma yang berlaku
(Kustiawan, 2022).
Media sosial merupakan media yang paling banyak diminati, survey yang
telah dilakukan oleh APJII pada 2500 responden pengguna internet ditemukan
bahwa sekitar 87,13% masyarakat Indonesia memiliki media sosial. Banyak
individu menggunakan media sosial untuk berinteraksi dan berkomunikasi,
khususnya pada individu berusia 19—34 tahun. Usia 19—34 tahun merupakan
masa transisi dari remaja menuju dewasa biasa disebut dengan emerging adulthood
yang mencakup usia 18—25 tahun. Masa transisi adalah masa dimana individu
mulai mengeksplor jati diri tetapi belum mencapai taraf stabil. Pada umumnya masa
ini merupakan usia mahasiswa yang menempuh S1 (Shodiq, 2020). Dengan seiring
berkembangnya teknologi sehingga sebagian individu pada masa transisi bertumpu
pada media sosial. Pengguna media soosial memiliki efek yang dapat berisiko
mengalami gangguan mental seperti halnya kecemasan apabila ketinggalan
informasi (Trikandini, 2021).
Kecemasan dan ketakutan ini biasa disebut dengan fear of missing out atau
disingkat dengan FoMO. Fear of missing out merupakan rasa takut yang muncul
akibat tertinggalnya informasi, gossip atau tren yang beredar pada lingkungan
sosial. Individu yang mengalami FoMO memiliki keinginan untuk terus mengikuti
apa yang dilakukan oleh individu lain di media sosial (Shodiq, 2020). Departement
of physicology, school of social science, Nottingham Tren University, di inggris,
menyatakan bahwa Fear of Missing Out merupakan suatu kondisi yang
menyebabkan seseorang berperilaku di luar batas kewajaran di media sosial mereka.
Bukan hanya merasa cemas karena ketinggalan suatu informasi, terkadang mereka
2
akan melakukan sesuatu seperti mempromosikan diri atau memajang foto maupun
tulisan agar mereka terlihat sangat update yang jatuhnya seperti sedang mencari
sensasi (Aisafitri, 2020). Seperti yang dikatakan (McGinnis; xii). Fear of missing
out bukan merupakan fenomena untuk lucu-lucuan. Fenomena ini dapat
menyebabkan rasa tertekan, minder, iri, bahkan sampai membuat seseorang itu
depresi (McGinnis, 2020).
Mengontrol diri untuk bijak bermain media sosial mencegah kecanduan dari
media sosial. Hal ini diperkuat hasil penelitian Karnadi (2019) bahwa kontrol diri
dapat mempengaruhi kecanduaan dalam bermain media sosial, jika semakin rendah
rendah indeks kontrol diri akan meningkatkan indeks dari kecanduan media sosial
begitu juga sebaliknya, semakin tinggi indeks kontrol diri maka indeks kecanduan
media sosial rendah.
2
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah di dalam penelitian
ini adalah Hubungan antara Kontrol Diri dengan Fear of Missing Out
Syndrome Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Angkatan 2022.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan fear of missing
out syndrome pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
angkatan 2022.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan referensi untuk
penelitian berikutnya yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu: korelasi
antara kontrol diri dengan fear of missing out syndrome pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2022.
2. Bagi Peneliti
a. Diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan, dan pengetahuan
peneliti mengenai hubungan antara kontrol diri dengan fear of missing out
syndrome.
10
b. Menjadi suatu proses pembelajaran bagi peneliti dalam menerapkan
disiplin ilmu kedokteran yang telah dipelajari di Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
3. Bagi Masyarakat
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai
fear of missing out syndrome dan cara mengontrol diri.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal kontrol diri yang baik
mengenai kecenderungan fear of missing out syndrome.
11
E.Keaslian Penelitian
12
Fear of Missing Out korelasional responden yang menjadi waktu penelitian
(FoMO) pada sampel penelian ternyata subjek penelitian dan
Remaja Pengguna Teknik sampling: teknik terdapat kontribusi lokasi penelitian
Aktif Media Sosial pengambilan sampel non variabel neurotisme
probability sampling terhadap FoMO sebesar
berupa purposive 21,5%. Semakin tinggi
sampling kecenderungan remaja
untuk mengalami dan
berperilaku berdasarkan
emosi-emosi negatif maka
semakin tinggi pula
kekhawatiran bahwa
orang lain sedang
mengalami peristiwa yang
lebih berharga atau
menyenangkan dan ia
merasa kehilangan
kesempatan untuk dapat
terlibat dalam peristiwa
13
tersebut.
Siddik (2020) Peran Harga Diri Metode: Penelitian Hasil penelitian yang Variabel bebas,
terhadap Fear of kuantitatif dilakukan terhadap 349 Teknik sampling,
Missing Out pada responden didapatkan waktu penelitian
remaja Pengguna Teknik sampling: teknik 11,3% harga diri memiliki subjek penelitian dan
Situs Jejaring Sosial pengambilan sampel non peran signifikan terhadap lokasi penelitian
probability sampling FoMO pada remaja yang
berupa accidental menggunakan SNS.
sampling FoMO pada remaja
dimana semakin tinggi
apabila harga diri yang
dimiliki juga tinggi
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kontrol Diri
a. Definisi
15
terdapat di lingkungan sekitarnya. Para ahli berpendapat bahwa
kontrol diri dapat digunakan sebagai suatu intervensi yang bersifat
preventif dan dapat mereduksi efek – efek negatif dari lingkungan
sekitar (Tripambudi, 2020).
16
internal dan faktor ekternal. Faktor internal meliputi usia dan
kematangan individu. Seiring bertambahnya usia akan semakin
baik pula kontrol atas dirinya individu yang matang secara
psikologis dapat mengontrol perilaku dan mampu
mempertimbangkan hal yang baik maupun yang tidak baik. Faktor
eksternal meliputi lingkungan keluarga dan budaya. Keluarga
berperan penting dalam pola asuh dan membangun karakter dari
individu salah satunya yaitu kontrol diri. Jika individu dibangun
dengan lingkungan keluarga yang baik maupun budaya yang baik
dapat menghasilkan individu yang memiliki kontrol diri yang baik
pula (Zulfah, 2021).
3. Gangguan Kecemasan
23
B. Kerangka Teori
Mahasiswa Kedokteran
angkatan 2022
Baik
Kontrol diri
Buruk
Gangguan cemas
menyeluruh
Gangguan
cemas
Gangguan cemas
sosial
Fear of
Missing Out
Keterangan:
: variable yang diteliti
: variable yang tidak diteliti
24
C. Kerangka Kosep
D. Landasan Teori
Salah satu faktor Fear of Missing Out, yaitu banyak stimulus atau
dorongan untuk mendapatkan banyak informasi dari media sosial, hal ini
25
dapat menyebabkan individu selalu ingin mengetahui perkembangan
informasi terkini pada setiap saat, stimulus dalam mendapatkan informasi
yaitu salah satunya bermain media sosial. Pemakaian tidak bijak dalam
bermain media sosial akan berdampak negatif apabila individu tidak memiliki
kontrol diri untuk dapat mengatur waktu serta membatasi informasi melalui
media sosial (Maza, 2022).
E. Hipotesis
𝐻0 : Tidak ada hubungan antara kontrol diri dengan sindrom FoMO pada
mahasiswa FK Universitas Tadulako angkatan 2022
𝐻1 : Ada hubungan antara kontrol diri dengan sindrom FoMO pada mahasiswa
FK Universitas Tadulako angkatan 2022
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi Penelitian
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Angkatan 2022 yang berjumlah 159 orang dengan rincian 115 orang
merupakan perempuan dan 44 orang merupakan laki-laki. Diperoleh
jumlah keseluruhan Mahasiswa FK Untad angkatan 2022, yaitu 159
orang.
2. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan salah satu jenis
teknik non probability sampling, yaitu purposive sampling. Dimana
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan
menggunakan purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan
untuk penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2022 Universitas Tadulako
dengan melakukan pengisian skala terstruktur.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang dapat dijangkau dan yang akan di teliti.
27
Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :
D. Ukuran Sampel
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
159
𝑛 = 1+159 (0,1)2
159
𝑛 = 1+159(0,01)
2,59
159
𝑛=
28
= 61,389 = 61
29
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus slovin didapatkan
sampel minimal yaitu 61 mahasiswa. Data mahasiswa yang diambil pada
penelitian ini adalah Mahasiswa FK Untad angkatan 2022, dengan rincian 115
orang merupakan perempuan dan 44 orang merupakan laki-laki. Diperoleh
jumlah keseluruhan Mahasiswa FK Untad angkatan 2022, yaitu 159 orang.
F. Instrumen Penelitian
30
berisi pernyataan mengenai kontrol diri dengan FoMO yang diadopsi Humaira
(2022) dengan judul Hubungan Kontrol Diri dengan Kecenderungan Fear of
Missing Out (FoMO) Pada Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert adalah
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu
atau berkelompok dengan fenomena sosial yang kemudian dijabarkan menjadi
indikator variabel. Indikator variabel ini dijadikan titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Pernyataan yang ada dalam kedua skala terdiri dari aitem favourable dan
aitem unfavorable. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang
mendukung variabel yang diteliti. Sedangkan pernyataan unfavourable adalah
pernyataan yang tidak mendukung atau memihak pada variabel yang diteliti.
Jawaban dalam skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif dengan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak
Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Adapun nilai item favourable dan item
unfavorable dapat dilihat di tabel 3.
Tabel 3. Skor item favourable dan item unfavorable
Item
Jawaban Favourable Unfavourable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
31
Item Jumlah
Aspek Indikator Item
Favorable Unfavorable
Kontrol a. Kemampuan 1, 17 16, 27 8
Perilaku individu untuk
memodifikasi
keadaan yang tidak
menyenangkan
berkaitan dengan
kemampuan dalam
mengatur
2. pelaksanaan
b. Kemampuan 2, 18 15, 26
individu untuk
memodifikasi
keadaan yang tidak
menyenangkan
berkaitan dengan
kemampuan dalam
mengatur stimulus
Kontrol c. Kemampuan 3, 19 14 8
Kognitif individu dalam
menafsirkan,
menilai, atau
menggabungkan
suatu kejadian dalam
suatu kerangka
kognitif
d. Kemampuan 4, 20 13, 25
individu dalam
mengolah informasi
yang tidak
diinginkan untuk
menurangi tekanan
Kontrol e. Kemampuan 5 12, 24 12
Keputusan individu untuk
memilih dan
menentukan tujuan
yang diinginkan
f. Kemampuan 6, 21 11
individu untuk
mengontrol
keputusan karena
memiliki
kesempatan
g. Kemampuan 7 10, 23 32
individu untuk
mengontrol
keputusan karena
memiliki kebebasan
Skala Fear of Missing Out (FoMO)
G. Alur Penelitian
SCS FoMOS
Informed consent
Pemberian skala
Pelaporan
H. Pengolahan Data
I. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan langkah selanjutnya dari data mentah untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua variable yang diteliti. Dalam
tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Analisis data
34
penelitian ini menggunakan program SPSS forwindows. Untuk melihat adanya
hubungan pada kedua variabel akan digunakan uji Spearman’s rho.
J. Etika Penelitian
35
BAB IV
A. Hasil Penelitian
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
36
(Sumber: Data Primer, 2023)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden
dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan
responden dengan jenis kelamin laki-laki. Dimana responden
perempuan berjumlah 71 orang (76,3%) sedangkan laki-laki
berjumlah 22 orang (23,7%).
b) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Analisis data yang menjelaskan mengenai karakteristik
responden berdasarkan usia, dapat dilihat pada tabel di bawah :
Rendah 0 0
Sedang 28 30,1
Tinggi 65 69,9
Total 93 100,0
Rendah 75 80,6
Sedang 18 19,4
Tinggi 0 0
Total 93 100,0
38
Bisa disimpulkan dari tabel di atas bahwa tingkat Fear of
Missing Out pada mahasiswa kedokteran angkatan 2022
didominasi oleh mahasiswa dengan tingkat FoMO yang rendah
sebanyak 75 orang dengan persentase 80,6% dari jumlah sampel.
Sedangkan pada kategori tinggi hanya terdapat 18 orang (19,4%).
Kemudian kategori tinggi memiliki persentase 0% atau bisa
disimpulkan tidak terdapat mahasiswa dengan kategori FoMO
tersebut.
3. Analisis Bivariat
Tabel 10. Tingkat Kontrol Diri dengan Tingkat Fear of Missing Out
crosstab
FoMO Total
Rendah Sedang
Tingkat Sedang Count 10 18 28
Kontrol % of 10,8% 19,4% 30,1%
diri Total
Tinggi Count 65 0 65
% of 69,9% 0,0% 69,9%
Total
Total Count 75 18 93
% of 80,6% 19,4% 100,0
Total %
(Sumber: Data Primer, 2023)
39
missing out rendah dan sedang berturut-turut sebanyak 10 (10,8%)
orang dan 18 (19,4%) orang.
B. Pembahasan
Dalam buku yang ditulis oleh Patrick J. McGinnis dengan judul “Fear
of Missing Out: tepat mengambil keputusan di dunia yang menyajikan terlalu
banyak pilihan”, fear of missing out (FoMO) ialah kata benda yang memiliki dua
makna. Makna yang pertama ialah, FoMO merupakan rasa cemas yang tidak
40
diinginkan dan timbul sebab adanya persepsi terhadap pengalaman orang lain
yang lebih memuaskan daripada milik sendiri, biasanya melalui terpaan media
sosial. Kemudian yang kedua, FoMO ialah tekanan sosial yang timbul karena
adanya perasaan akan tertinggal suatu kejadian maupun suatu peristiwa, atau
tersisih dari pengalaman kolektif yang positif maupun berkesan.
Sesuai dengan penelitian yang saya telah dilakukan pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angakatan 2022 dengan jumlah
responden sebanyak 93 orang yang masuk dalam kriteria inklusi, hasil
didominasi oleh mahasiswa dengan tingkat kontrol diri kategori tinggi. Terdapat
65 responden dengan persentase 69,9% dengan kategori fear of missing out
rendah 65 (69,9%) orang dan kategori fear of missing out sedang terdapat 0
(0,0%) orang. Dapat dilihat jawaban dari responden pada Self Control Scale
(SCS) dimana mayoritas dari responden mengetahui dan sadar akan kontrol
dirinya agar tidak bermain media sosial saat berlangsungnya proses
pembelajaran ataupun perkuliahan. Kemudian, jawaban pada Fear of Missing
Out Scale (FoMOS), mayoritas mahasiswa tidak begitu peduli terhadap apa yang
sedang dilakukan teman-teman mereka di luar sana dan mayoritas dari mereka
juga tidak begitu peduli pada trending topik di media sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri
dengan fear of missing out pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako Angkatan 2022. Setelah dilakukan uji korelasi dari Spearman’s rho,
maka diperoleh koefesien korelasi sebesar -0,746 dengan didapatkan Sig. 2-
tailed sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan (α) atau Sig. 2-tailed < 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
diterima, yaitu terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri
dengan fear of missing out pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako Angkatan 2022. Dapat diartikan semakin tinggi kontrol diri pada
mahasiswa maka semakin rendah fear of missing out yang dimunculkan,
sebaliknya semakin rendah kontrol diri pada mahasiswa maka semakin tinggi
fear of missing out yang dimunculkan. Dapat dilihat dari jawaban responden
yang mana kontrol diri memiliki mayoritas kategori tinggi menunjukan
Mahasiswa FK Untad angkatan 2022 dapat menahan diri untuk tidak bermain
41
media sosial saat pembelajaran berlangsung sangat baik. Sedangkan tingkat Fear
of Missing Out di kalangan Mahasiswa FK Untad angkatan 2022 juga tergolong
rendah yang artinya banyak responden tidak begitu peduli terhadap kejadian
apapun yang berada media sosial. Hal ini dikarenakan banyak responden
menyadari jika sering membuka media sosial akan membuat responden malas
belajar dan memilih mematikan atau menonaktifkan handphone saat
pembelajaran berlangsung. Didukung penelitian yang dilakukan oleh Sujarwo
(2023) kontrol diri dapat mempengaruhi kejadian fear of missing out pada
pengguna media sosial yang mana ada hubungan negatif signifikan pada 195
responden, sekitar 87 responden (54,8%) mengalami fear of missing out kategori
sedang dan 108 responden (68,1%) mengalami fear of missing out kategori
rendah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Maza (2022) dan Wulandari
(2020) yang menyatakan bahwa adanya hubungan negatif secara signifikan dan
kuat antara variabel kontrol diri dengan variabel fear of missing out (FoMO)
pada remaja pengguna media sosial. Artinya semakin tinggi kontrol diri maka
semakin rendah fear of missing out (FoMO) yang dimiliki remaja pengguna
media sosial tersebut dan apabila semakin rendah kontrol diri remaja maka
semakin tinggi tingkat fear of missing out (FoMO) yang dimiliki. Penelitian
Marina & Richard (2018) menemukan bahwa internet menjadi faktor penting
yang menyebabkan fear of missing out (FoMO). Hal ini menunjukkan bahwa
seseorang yang mempunyai kontrol diri tinggi akan mempunyai fear of missing
out (FoMO) yang rendah karena ia mampu mengontrol emosi, pikiran dan
perasaannya saat terkoneksi dengan orang lain di media sosial sehingga tidak
menimbulkan perasaan cemas, takut dan khawatir akan tertinggal dengan
peristiwa atau pengalaman orang lain di media sosial atau yang disebut dengan
fear of missing out (FoMO). Obsert (2017) juga menyatakan bahwa fear of
missing out yang menyebabkan adanya keinginan untuk terus menerus
terhubung dengan seseorang secara langsung yang kemudian menyebabkan
penggunaan media sosial meningkat.
Pada hasil penelitian ini responden terbanyak menduduki usia 19 tahun.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadri (2022) pada
42
mahasiswa Universitas Islam Riau, bahwa usia 18--25 mendominasi dalam
perilaku fear of missing out hal ini disebabkan usia tersebut memasuki usia
belajar yaitu sebagai mahasiswa yang mana banyak beban tugas kuliah maupun
skripsi. Oleh karena itu untuk mencegah fear of missing out diperlukan kontrol
diri yang baik dalam diri individu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Dari hasil analisis penelitian ini didapatkan adanya hubungan kuat antara
kontrol diri dengan fear of missing out syndrome pada mahasiswa FK
Untad.
B. Saran
43
Dapat menjadi sumber bacaan dan sebagai bahan atau referensi untuk
menambah ilmu pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa kedokteran
mengenai kejadian fear of missing out dan faktor yang mempengaruhinya
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat lebih mencermati kembali
mengenai fenomena-fenomena mengenai Fear of Missing Out (FoMO) dan
juga kontrol diri. Juga disarankan agar lebih mencermati faktor-faktor lain
yang berpengaruh terhadap Fear of Missing Out (FoMO) dan memperluas
sampel penelitian agar data yang disajikan lebih representatif.
44
DAFTAR PUSTAKA
Aisafitri, L., & Yusrifah, K. 2020. Sindrom Fear Of Missing Out Sebagai Gaya
Hidup Milenial Di Kota Depok. Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah dan
Komunikasi. Vol 2(4). Viewed on 23 Maret 2023. From : http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/jrmdk/article/view/11177
Akbar, R. S., Aulya, A., Apsari, A., Sofia, L. 2018. Ketakutan Akan Kehilangan
Momen (FOMO) Pada Remaja Kota Samarinda. Psikostudia: Jurnal
Psikologi. Vol 7 (2). Viewed on 9 Juli 2023. From:
http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/jrmdk/article/view/11177
Alvin, H., Fitriana, S., & Lestari, F. W. 2018. Pengaruh Bimbingan Klasikal Dengan
Metode Jigsaw Terhadap Kontrol Diri Siswa Dalam Penggunaan Handphone
Di Sekolah Pada Kelas IX SMP Negeri 7 Pemalang: The Influence Of
Gradeical Guidance With Jigsaw Method On The Self Controls Of Students
In The Use Of Handphone In Schools In Grade IX SMP Negeri 7
Pemalang. Pedagogik: Jurnal Pendidikan. Vol 15(1). Viewed on 9 Juli 2023.
From : https://journal.umpr.ac.id/index.php/pedagogik/article/view/1301
Asriandi., Irwanto., Wardhna, A., et al. 2022. Psikologi Sosial Suatu Pengantar.
Azizah, E. 2021. Hubungan Antara Fear of Missing Out (Fomo) Dengan Kecanduan
Media Sosial Instagram Pada Remaja. Humanistik'45. Vol 9(1). Viewed on 9
Juli 2023. From:
https://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/humanistik/article/view/197
Chand, S.P., Marwaha, R. Anxiety. 2021. Anxiety. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing.
Christina, R., Yuniardi, M. S., & Prabowo, A. 2019. Hubungan Tingkat Neurotisme
Dengan Fear of Missing Out (FoMO) Pada Remaja Pengguna Aktif Media
Sosial. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol 4(2). Viewed on 14 Maret
vii
2023. From:
https://journals.ums.ac.id/index.php/indigenous/article/view/8024
Gupta, M., & Sharma, A. 2021). Fear of missing out: A brief overview of origin,
theoretical underpinnings and relationship with mental health. World journal
of clinical cases. Vol 9(19). Viewed on 26 Maret 2023. From
https://doi.org/10.12998/wjcc.v9.i19.4881
Karnadi, H., Zuhdiyah, Z., & Yudiani, E. 2019. Hubungan Antara Kontrol Diri
dengan Kecanduan Internet pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 16
Palembang. JIKSS. Vol 8(2). Viewed on 12 Maret 2023. From:
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intelektualita/article/view/65
Kustiawan, W., Nurlita, A., Siregar, A., Siregar, S. A., Ardianti, I., Hasibuan, M. R.,
& Agustina, S. 2022. Media Sosial dan Jejaring Sosial. Maktabatun: Jurnal
Perpustakaan dan Informasi. Vol 2(1). Viewed on 15 Maret 2023. From:
https://ummaspul.e-journal.id/RMH/article/view/4989
Marsela, R. D., & Supriatna, M. 2019. Konsep diri: Definisi dan Faktor. Journal of
Innovative Counseling: Theory, Practice, and Research. Vol 3(2). Viewed on
12 Maret 2023. From:
http://www.journal.umtas.ac.id/index.php/innovative_counseling/article/view/
567
Maza, S., & Aprianty, R. A. 2022. Hubungan Kontrol Diri Dengan Fear Of Missing
Out (Fomo) pada Remaja Pengguna Media Sosial. Jurnal Mahasiswa BK An-
Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia. Vol 8(3) Viewed on 26 Maret 2023. From:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/9139
Putri, L. S., Purnama, D. H., & Idi, A. 2019. Gaya Hidup Mahasiswa Pengidap Fear
Of Missing Out Di Kota Palembang. Jurnal Masyarakat & Budaya. Vol 21(2).
Viewed on 2 April 2023. From: https://Jmb.Lipi.Go.Id/Jmb/Article/View/8 67
Robichaud, M., Dugas, M. J. 2015. The generalized anxiety disorder. Canada: New
Harbinger Publication.
Salinding, J. M., & Soetjiningsih, C. H. 2022. Fear Of Missing Out pada Pengguna
Media Sosial dan Kaitannya dengan Loneliness Di Masa Pandemi Covid-
19. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol 10(4). Viewed on 21 Maret
2023. From: https://ocs.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/article/view/9227
Setiadi, F., & Agus, D. 2020. Hubungan antara durasi penggunaan jejaring sosial
dan tingkat fear of missing out di kalangan mahasiswa kedokteran di Jakarta.
Damianus Journal of Medicine. Vol 19(1). Viewed on 9 Juli 2023. From
http://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/1199
Shodiq, F., Kosasih, E., & Maslihah, S. 2020. Need To Belong Dan Of Missing Out
ix
Mahasiswa Pengguna Media Sosial Instagram. Jurnal Psikologi Insight. Vol
4. Viewed on 12 Maret 2023. From:
https://pdfs.semanticscholar.org/1e80/1ba4483a9725db6f8afc87e5920624fcc
ce3.pdf
Sianipar, N. A., & Kaloeti, D. V. S. 2019. Hubungan antara regulasi diri dengan
fear of missing out (FoMO) pada mahasiswa tahun pertama Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal Empati. Vol 8(1). ). Viewed on 18
Maret 2023. From:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/23587
Siddik, S., Mafaza. 2020. Peran Harga Diri Terhadap Fear of Missing Out Pada
Remaja Pengguna Situs Jejaring Sosial. Jurnal psikologi teori dan terapan.
Vol 10(2). Viewed on 12 Maret 2023. From:
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2402881&val=1
0798&title=Peran%20Harga%20Diri%20terhadap%20Fear%20of%20Missin
g%20Out%20pada%20Remaja%20Pengguna%20Situs%20Jejaring%20Sosia
l
x
Yuliana, N., & Sos, Y. S. S. 2022. Pemanfaatan Media Internet Dalam
Meningkatkan Peran Komunikasi Generasi Milenial Di Masa Pandemi
Covid-19 Di Desa Waetele, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru. Jurnal
Ilmu Komunikasi Pattimura. JUM. Vol 1(2). Viewed on 11 Maret 2023.
From: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/transceiver/article/view/7874
xi
LAMPIRAN
Skala Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Fear of Missing Out pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan 2022.
A. Identitas
Nama/inisial :
Akhiran Stambuk (ex: 010) :
Umur :
Jenis Kelamin :
B. Keternagan Tambahan
I. Mengidap gangguan kecemasan: Ya/Tidak
II. Jika “Ya” , gangguan kecemasan seperti apa (jelaskan seperti apa
yang anda rasakan, ex: takut akan keramaian. Takut tertinggal
sesuatu yang baru, dll)
III. Sedang mengkonsumsi obat anticemas 3 bulan terakhir: Ya/Tidak
C. Inform Consent
1. Saya bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan akan
mengisi dengan jujur dan apa adanya: Setuju/Tidak Setuju
Petunjuk:
Poin tanggapan:
xii
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
xiii
daripada belajar
21. Saya tidak akan mengecek hp untuk membuka media sosial
jika sedang membuat tugas
22. Saya tidak bisa menghilangkan kejenuhan saya dengan hal
lain tanpa bermain hp dan mengakses media sosial
23. Saya tidak bermain media sosial terlalu sering dirumah
walalupun orangtua membebaskan
24. Saya tidak bisa meninggalkan hp dirumah itu membuat saya
terganggu
25. . Saya tetap membuka media sosial saat dikelas karena jenuh
jika selalu belajar
26. Saya ikut gabung ketika ada kawan yang lagi ngobrol dikelas
27. Saya aktif bermain hp walaupun sedang berlangsungnya
perkuliahan
Poin tanggapan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
xiv
liburan tanpa saya dan membagikannya di media sosial
5. Saya merasa cemas ketika tidak tahu apa yang
dilakukan teman saya di media sosial
6. Saya cemas jika tidak mengetahui trending topik hari
ini di media sosial
7. Saya tidak peduli dengan trending topik terbaru di
media sosial
8. Saya santai saja jika melewatkan apa yang dilakukan
teman saya di media sosial
9. Tidak masalah bagi saya saat mengetahui di media
sosial teman saya liburan tanpa saya
10. Saya santai saja jika tidak update status di media sosial
saya
11. Tidak masalah bagi saya jika melewatkan story teman
saya di media sosial
12. Saya tetap tenang jika teman saya mempunyai pengikut
lebih banyak di media sosial dibandingkan saya
13. Saya takut jika teman saya lebih sering membagikan
aktifitasnya di media sosial daripada saya
14. Saya merasa tenang saat tidak memantau aktifitas orang
lain di media sosial
15. Saya khawatir saat memposting foto di media sosial
jika tidak banyak yang sukai
16. Saya santai saja jika teman saya tidak mengajak saya
foto di tempat yang lagi hits di media sosial
17. Tidak masalah bagi saya jika tidak buka akun gosip di
media sosial
xv
Lampiran 2 Surat izin
xvi
Lampiran 3 Surat Pernyataan Komite Etik
xvii
Lampiran 4 master data
xx
Lampiran 5 hasil analisis dan pengolahan data
Statistics
N Valid 93 93 93 93
Missing 0 0 0 0
Mean 2,70 1,19 1,76 19,17
Std. Error of Mean ,048 ,041 ,044 ,069
Median 3,00 1,00 2,00 19,00
Mode 3 1 2 19
Std. Deviation ,461 ,397 ,427 ,670
Variance ,213 ,158 ,183 ,448
Skewness -,882 1,577 -1,260 ,897
Std. Error of Skewness ,250 ,250 ,250 ,250
Kurtosis -1,250 ,497 -,421 2,897
Std. Error of Kurtosis ,495 ,495 ,495 ,495
Range 1 1 1 4
Minimum 2 1 1 18
Maximum 3 2 2 22
Sum 251 111 164 1783
Percentiles 25 2,00 1,00 2,00 19,00
Frequency Table
Kontrol_diri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
FoMO
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
xxi
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Kontrol_diri * FoMO Crosstabulation
Count
FoMO
Kontrol_diri sedang 10 18 28
tinggi 65 0 65
Total 75 18 93
Nonparametric Correlations
Correlations
Kontrol_diri FoMO
N 93 93
N 93 93
xxii
Lampiran 6 dokumen penelitian
Publikasikan analytics
Nama/inisial
119 jawaban
Hajjar ustawana D
Irwan R
Muthiara.M
Sudarman
xxiii
Chavara Fulgentius Parhusip Janita
tibe Erah
Brigita dela
Marsamad Andriansyah/Andre
Jelita puji lestari Rahmi Amalia
Mawar Rahmi
Nabila Nurzakiyyah
Mall Ashila
N10122144 M A
MS
Wawa Nurfadila
xxiv
Thalia Danti Dachlan MAB
Luna
Bayu
Wirman MRM
AHP
Sara Bara'langi' M
Nicolas Toding Rongko’ Muhammad Rahman Dewa Saputra Ni luh chindi ayu antika
xxv
Akhiran Stambuk (ex: 010)
119 jawaban
139
092
059
150
078
021
050
121
085
025
104
044
015
145
138
082
156
088
046
N10122085 099
002
030
xxvi
107
154
137
051
038
091
087
161
130
141
010
054
142
108
003
066
079
014
081
006
118
114
060
043
101
xxvii
144
126
067
157
048
074
068
080
016
029
020
009
013
094
062
077
024
063
037
147
071
034
140
076
xxviii
129
056
xxix
159
143
019
005
069
075
064
008
026
083
012
032
018
136
001
103
004
111
102
132
041
146
N10122134
160
112
105
17
18
23,5% 19
20
21
63,9% 10,9% 22
23
24
xxx
Jenis Kelamin Salin
119 jawaban
Laki-laki
Perempuan
73,9%
26,1%
119 jawaban
Ya
Tidak
78,2%
21,8%
xxxi