Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH MEDIA KONTEN TIKTOK TERHADAP KARAKTER

DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA N 1


WURYANTORO

Disusun oleh,

Pramudya Dhana Brata

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO TAHUN
AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 1

BAB I……………………………………………………………………………………… 1

PENDAHULUAN………………………………………………………………………... 1

1. Latar Belakang…………………………………………………………………… 1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 5
3. Tujuan Penelitian………………………………………………………………... 5
4. Manfaat Penelitian………………………………………………………………. 5

BAB II……………………………………………………………………………………. 7

KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………………….. 7

1. Penelitian yang Relevan………………………………………………………….. 7


2. Teori dan Konsep…………………………………………………………………. 8
3. Kerangka Berpikir………………………………………………………………… 20
4. Hipotesis Penelitian………………………………………………………………. 21
5. Variabel Penelitian………………………………………………………………... 21

BAB III……………………………………………………………………………………..22

METODE PENELITIAN…………………………………………………………………22

1. Waktu dan Lokasi…………………………………………………………………. 22


2. Jenis dan Tipe Penelitian………………………………………………………….. 22
3. Populasi dan Sampel……………………………………………………………… 22
4. Teknik dan Pengumpulan Data…………………………………………………… 24
5. Uji Validitas………………………………………………………………………. 24
6. Uji Reliabilitas…………………………………………………………………….. 25
7. Uji Normalitas……………………………………………………………………. 25
8. Uji Linieritas………………………………………………………………………. 26
9. Pengujian Hipotesis……………………………………………………………….. 27

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 28

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan

banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Kemajuan inovatif teknologi

adalah keajaiban karakteristik asli yang tidak dapat dihindari dan telah menjadi

persyaratan penting untuk budaya saat ini. Inovasi data pada masa modernisasi dan

globalisasi memegang peranan penting dalam berbagai bidang, salah satunya pada

bidang pendidikan. Kerangka pembelajaran atau pelatihan dalam ranah pengajaran

semakin mengalami kemajuan. Seiring dengan kemajuan teknologi, maka banyaknya

media yang dapat digukan manusia untuk dijadikan alat dalam berkomunikasi, demikian

pula dengan media sosial yang dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet.

Pada umumnya fungsi dari media sosial di antaranya untuk berbagi pesan dengan

banyak pengguna media sosial itu sendiri, yaitu berupa berita (informasi), gambar (foto)

dan juga tautan video. Media sosial tidak hanya dapat di akses di perangkat komputer,

tetapi dengan adanya aplikasi di smartphone atau telepon pintar, maka semakin

memudahkan masyarakat untuk mengakses media sosial kapan pun dan di mana pun

(Ilahin, 2022). Dengan adanya kehadiran internet yang dapat menjangkau dan

menghubungkan banyak manusia sekaligus di seluruh dunia baik di mana pun dan

kapan pun telah menciptakan ruang dunia baru untuk saling berinteraksi, baik itu dalam

urusan pekerjaan, pendidikan, jual beli atau hanya sekedar ingin membangun citra diri

tanpa bertemu secara langsung. Para pengembang aplikasi pun bermunculan dengan

1
ragam inovasi baru, menyediakan banyak platform digital yang ditawarkan untuk

kebutuhan manusia terutama meningkatan mutu pendidikan peran guru profesional

sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peraturan Pemerintah

Nomor 17 tahun 2010 pasal 48 dan 59 yang meng-isyaratkan dikembangannya sistem

informasi pendidikan yang berbasis teknologi dan informasi. Dengan sistem pendidikan

yang baik maka akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia melalui penciptaan

sumber daya manusia yang baik. Seiring perkembangan zaman, pemilihan media

pembelajaran dilakukan guru untuk menyesuaikan materi yang diajarkan agar peserta

didik dapat memahami materi dengan baik (Luluk Makrifatul Madhani, Indah Nur

Bella Sari, 2021).

Aplikasi Tik Tok merupakan aplikasi berupa video atau foto yang memberikan efek-

efek menarik yang dapat digunakan oleh pengguna aplikasi ini. Banyaknya siswa

menghabiskan waktu di dunia maya mengakibatkan remaja kurang berinteraksi dengan

orang lain dalam dunia nyata. Menurut tekno.kompas.com ada sekitar 10 juta pengguna

aktif aplikasi Tik Tok di Indonesia. Mayoritas dari pengguna aplikasi Tik Tok di

Indonesia sendiri adalah anak sekolah, atau biasa dikenal dengan generasi milenial

(Novi Cithia Damayanti, Agus Supriyanto, 2021) Lahir dan dibesarkan seiring

dengan kemajuan-kemajuan dalam dunia digital ini membuat Generasi milenial berbeda

dengan generasi sebelumnya. Perbedaan yang sangat mencolok dari generasi milenial

dengan generasi lainnya ialah penggunaan telepon seluler. Penggunaan akses internet

dengan mudah melalui telepon seluler seiring hidup di era globalisasi pada Generasi

milenial menghasilkan generasi yang dependen dengan internet. (Fadhlizha Izzati

Rinanda Firamadhina, 2021) Aplikasi Tik Tok pernah di blokir pada 3 Juli 2018, Tik

Tok mulai diblokir di Indonesia. Kemenkominfo telah melakukan pemantauan

2
mengenai aplikasi ini selama sebulan dan mendapati akan banyak sekali masuknya

laporan yang mengeluh tentang aplikasi ini. Terlepas dari kontrovesi tersebut, melihat

fakta jumlah pengguna yang mencapai10 juta lebih di Indonesia dan mayoritas

merupakan anak usia sekolah (siswa), maka dapat diketahui bahwa aplikasi Tik Tok

menjadi primadona, digandrungi dan menarik minat para milenial, yang mayoritas anak

usia sekolah. Tik Tok dapat diolah menjadi media pembelajaran yang menarik dan

interaktif bagi siswa (Aji, 2018). Menurut Mao (2014) dalam menjelaskan bahwa

penggunaan media sosial di bidang pendidikan yakni, penggunaan media sosial dalam

bidang pendidikan oleh guru untuk pengajaran dan pembelajaran di kelas bersifat

sporadis atau jarang, sementara penggunaan oleh siswa sendiri untuk tujuan

pembelajaran tampaknya berlimpah tetapi juga insidental dan informal. Pencapaian

dalam pengambilan ilmu pengetahuan mampu berasal dari mana saja. Entah itu

pendidikan formal seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah

Atas (SMA) atau pendidikan informal seperti dari keluarga bahkan media sosial

sekalipun. Sudah banyak diperdebatkan oleh para tenaga pendidik hingga peneliti,

apakah media sosial mampu menjadi prasarana pendidikan formal maupun informal.

Namun, fokus utama dalam artikel ini adalah tentang media sosial sebagai media

edukasi dan aktivisme secara informal. (Esti Astuti, 2021) Menurut Mulyana, dalam

penggunaan Tik Tok terdapat dua faktor yakni Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

Faktor Internal seperti perasaan, sikap dan karakteristik individu, prasangka,keinginan

atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, nilai dan kebutuhan juga

minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, informasi yang

diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,

hal-hal baru dan familiar atau ketidakasingan suatu objek. Harus adanya perubahan

3
dalam sistem akademik dan media sosial sebagai metode yang lebih inovatif dalam

mencapai tujuan pendidikan (Kalia, 2013). Jejaring media sosial dalam kalangan remaja

merupakan bagian dari budaya mereka. Perilaku Generasi milenial dalam menggunakan

TikTok sebagai media penyaluran edukasi dan aktivisme merupakan suatu perilaku

manusia dalam periode umur remaja yang inovatif dan kreatif. Melihat berbagai fitur

yang ada pada aplikasi Tik Tok, maka sangat dimungkinkan untuk didesain sebagai

media pembelajaran dengan menggunakan fitur yang ada di aplikasi Tik Tok peserta

didik dapat bermain sambil mengolah aspek keterampilan, kognisi, psikis, dan

spiritualitas peserta didik. (Wisnu Nugroho Aji, 2020) Menurut Marsun dan Martaniah

berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana

peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya

perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Indikator prestasi belajar

adalah pengungkapan hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis yang

berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Marini, 2019).

Perilaku/karakter adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup)

yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena

mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Pengertian perilaku dapat dibatasi

sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang

merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Perilaku

juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi

yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni bentuk pasif (tanpa tindakan nyata

atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit). (SITORUS, 2018)

Perilaku yaitu sebagai bentuk respon atapun reaksi suatu individu terhadap stimulus

4
atau rangsangan yang ia dapat dan berasal dari area eksternal atau juga dapat dari dalam

internal dirinya. Sedangkan menurut Skiner dalam Notoatmodjo (2011) mengutarakan

bahwa perilaku adalah suatu bagian respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Definisi ini biasa disebut sebagai teori S—O—R atau “Stimulus-

Organisme-Respon”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas peneliti mengambil sebuah rumusan masalah yakni seberapa

besar “Pengaruh Media Konten Tik Tok Terhadap Karakter dan Prestasi Belajar Siswa

Kelas X di SMA N 1 Wuryantoro?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu hal yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian.

Adapun tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui seberapa

besar “Pengaruh Media Konten Tik Tok Terhadap Karakter dan Prestasi Belajar Siswa

Kelas X di SMA N 1 Wuryantoro.”

D. Manfaat Penelitian

a) Manfaat Teoritis

5
Dalam hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui Pengaruh Media

Konten Tik Tok Terhadap Karakter dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMA N 1

Wuryantoro dan diharapkan hasil penelitian ini pula dapat menambah wawasan bagi

mereka yang masih berstatus seorang pelajar. Bagi peneliti diharapkan dapat

mengembangkan pengetahuan tentang media sosial ini sendiri.

b) Manfaat Praktis

Diharapkan peneliti dapat menambah wawasan tentang media sosial tik tok ini agar

dapat menyebarluaskan pengetahuan tentang dampak positif dan negatif dalam

menggunakan media sosial tik tok ini. Dan diharapkan peneliti dapat mengetahui dan

memahami seberapa besar pengaruh dari media sosial tik tok tersebut terhadap karakter

dan prestasi belajar peserta didik.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan :

No Nama&Judul Jenis&Metod Hasil Penelitian Perbedaan

. Penelitian e Penelitian

1. Skripsi: “Pengaruh Menggunakan Media Sosial TikTok Penelitian

TikTok Terhadap Metode memberikan pengaruh sebelumnya siswa

Prestasi Siswa SMAN 5 Penelitian kepada remaja hanya menggunakan

Bone Kecamatan Kuantitatif khususnya di SMA N 5 TikTok untuk

Lappariaja Kabupaten Bone terhadap prestasi menunjang

Bone belajar mereka di prestasinya saja

sekolah yang membuat sedangkan penelitian

mereka terhibur dan sekarang

terbawa oleh memanfaatkan

penggunaan aplikasi TikTok sebagai

tersebut. media pembelajaran

untuk menunjang

7
karakter dan prestasi

belajar siswa.

2. Skripsi: “Pengaruh Menggunakan Media Sosial TikTok Penelitian

Media Sosial TikTok Metode memberikan pengaruh sebelumnya siswa

Terhadap Prestasi Penelitian kepada siswa hanya menggunakan

Belajar Siswa Kelas VIII Kuantitatif khususnya di SMPN TikTok untuk

di SMPN 227 Jakarta” 227 Jakarta terhadap menunjang

prestasi belajar mereka prestasinya saja

di sekolahnya dengan sedangkan penelitian

berbagai fitur yang sekarang

disediakan hingga bisa memanfaatkan

menghilangkan rasa TikTok sebagai

jenuh serta beban media pembelajaran

pikiran. untuk menunjang

karakter dan prestasi

belajar siswa agar

berkembang.

B. Teori dan Konsep

i. Komunikasi Digital

Media baru disebut juga new media digital. Media digital adalah media yang kontennya

berbentuk gabungan data, teks,suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam

format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband,

8
satelit, dan system gelombang mikro.Media baru merupakan media yang pada saat ini

sedang berkembang dan akan terus berkembang mengikuti zaman. Media ini

berkembang baik dalam segi teknologi, komunikasi, maupun informasi”. Contoh media

baru misalnya internet, computer, dll. Selain teknologi, media baru juga tidak dapat

dipisahkan dengan dunia digital. Hal ini disebabkan karena sebagian besar media baru

didnominasi oleh produk berteknologi digital yang seringkali memiliki karakteristik

yang dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mudah, dan interaktif serta tidak

memihak. Internet misalnya kita bisa mengambil banyak manfaat dari internet termasuk

yang lagi tren saat ini yakni jejaring sosial atau aplikasi messenger semacam

WhatssApp, Instagram, Line, Telegram, Twitter, Facebook, dan TikTok.

ii. Media Sosial

Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang

memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi.Karena itu media sosial

dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar

pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial. Media sosial dapat dilakukan berbagai

aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan

dalam bentuk tulisan, visual, maupun audiovisual. Sosial media diawali dari tiga hal

yaitu Sharing, Collaborating, dan Connecting.

Ada beberapa karakteristik dari media sosial yakni,

a) Jaringan(Network)

9
Adalah infrastruktur yang menghubungkan antara computer dengan perangkat keras

lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika antar computer

terhubung, termasuk di dalamnya perpindahan data.

b) Informasi(Informations)

Menjadi identitas penting di media sosial karena pengguna media sosial mengkreasikan

representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi.

c) Arsip (Archive)

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan bahwa

informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun.

d) Interaksi (Interactivity)

Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar memperluas

hubungan pertemanan atau pengikut semata, tetapi harus dibangun dengan interaksi

antar pengguna tersebut.

iii. Pengaruh Media Sosial terhadap Komunikasi Belajar

Perubahan dalam pola pembelajaran menurut Husain (2014:8) amat sangat dibutuhkan

untuk melakukan pembaharuan dalam system Pendidikan konvensional yang dinilai

sudah using dn tidak relevan dengan dinamika perkembangan zaman yang semakin

cepat yang dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi

informasi dan komunikasi dalam pembelajaran berperan sebagai penghubung dalam

pelaksanaan transfer ilmu pengetahuan tanpa sama sekali menghilangkan model awal

pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di dalam kelas.Pemanfaatan

10
teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dilakukan dalam rangka

meningkatkan efektfitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang pada akhirnya

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta mutu individu para peserta

didik dalam hal penggunaan teknologi secara lebih tepat dan bermanfaat. Pemanfaatan

internet dalam pembelajaran diharapkan dapat merangsang siswa untuk belajar secara

lebih mandiri serta berkelanjutan sesuai kecakapan serta potensi alami yang dimiliki.

Pengembangan kreativitas serta kemandirian peserta didik juga terbuka sangat lebar

dengan menjadikan internet sebagai sebuah system pembelajaran baru. Pemanfaatan

internet sebagai sebuah system pembelajaran cukup bermanfaat untuk mengurangi jarak

antara guru dan siswa.

iv. Fenomena Penggunaan TikTok

Tiktok telah menjadi menjadi media sosial yang sedang naik daun. Kemunculannya

sangat menarik perhatian dari berbagai kalangan, bahkan dari berbagai lapisan konten

kreator dengan apik menyajikan dan meringkas konten hanya dalam 60 detik.

a. Awal Mula Penggunaan Tiktok

Aplikasi TikTok merupakan salah satu platform musik dan video yang saat ini banyak

digunakan oleh berbagai kalangan khususnya adalah para mahasiswa, baik itu hanya

sebagai penikmat hiburan atau konsumen saja maupun sebagai konten kreator. Pada

saat kemuculan awal TikTok yaitu berkisar tahun 2016 dengan sebutan Douyin

mengikuti bahasa asalnya China, kemudian saat peluncurannya ke seluruh dunia pada

tahun 2017 berubah nama menjadi TikTok. Proses terbentuknya TikTok sendiri karena

banyaknya perspektif konstruksionis sosial, yang artinya berasal dari hasil interpretasi

11
interaksi-interaksisosial sehingga membentuk sense of self terhadap para pengguna dan

penontonnya yang tertarik pada suatu konten tertentu yang diminati di TikTok.

Hal yang membuat TikTok semakin dilirik oleh para pesaing teknologi industri lainnya

adalah karena aplikasi hiburan ini memungkinkan semua orang untuk bisa menjadi

konten kreator tanpa memandang kalangan, jabatan, kepopuleran, dan ini hanya

bergantung pada skill kreatif dalam mengekspresikan konten yang hendak dibagikan.

Kehadiran aplikasi TikTok juga sebagai salah satu bentuk kemajuan komunikasi dalam

teknologi modern, dimana dapat saling membagi berita atau suatu informasi ke belahan

dunia tanpa bertemu secara tatap muka dan didukung oleh akses dengan bantuan

internet menambah kecepatan informasi yang diterima sehingga telah mampu membuat

dunia menjadi semakin mudah digenggam dan dicapai. Sehingga ini menunjukkan

bahwa kehadiran TikTok memang memiliki berbagai pengaruh dan keuntungan lainnya.

Dari awal mula ia dikembangkan hingga kini berbagai informasi dapat dengan cepat dan

mudah didapatkan di TikTok dan ini bahwa semakin diakui bahwa teknologi modern

kini semakin berkembang sangat pesat.

b. Fasilitas/Fitur Tiktok

Penggemar Tiktok juga semakin melonjak karna fitur-fiturnya yang mudah, praktis dan

unik. Pada ikon saat ingin mengunggah video, akan tersedia beberapa filter untuk

mencerahkan dan mengganti agar lebih cantik, adapula ikon untuk mentransisi,

mengezoom, dan ikon unik agar video terlihat kebih keren. Kemudian adapula ikon

untuk menambahkan suara asli ketika ingin memberikan efek suara pada video, yang

paling utama berada pada durasi yang cukup singkat dan ikon penambah musik yang

dapat mengikuti sesuai tren.

12
Fitur Kegunaan

Rekam Suara Merekam suara melalui gawai, kemudian diintegrasikan ke dalam

akun Tik Tok personal.

Rekam Merekam video melalui gawai, kemudian diintegrasikan ke dalam

Video akun Tik Tok personal.

Backsoun(suara Menambahkan suara latar yang bisa diunduh dari media

latar) penyimpanan Aplikasi Tik Tok

Edit Memperbaiki dan menyunting draft video yang telah dibuat

Share Membagikan video yang sudah

Duet Berkolaborasi dengan pengguna Aplikasi Tik Tok lainnya.

c. Dampak Aplikasi Tiktok

Beriringan dengan berbagai perilaku dan respon individu yang dikaitkan dengan dunia

digital utamanya Tiktok yang sedang marak digunakan, tentu penting untuk

mengartikan bagaimana seharusnya bersikap atau berperilaku dengan baik dan

semestinya. Dan tak jarang pula selain nilai negatif dari aplikasi TikTok sangat rentan

menimbulkan dampak pada penggunanya. Terlebih pada hal nilai Islami ada atau

tidaknya dampak bagi pengguna yang dapat diambil, karena intisari merupakan hal

penting yang dapat merubah perilaku bahkan mindset seseorang.

a) Dampak Positif

13
Adanya konten-konten yang disajikan dalam aplikasi TikTok ini menuai berbagai

macam pengaruh baik itu pengaruh positif maupun negatif. Berikut empat poin yang

merupakan pengaruh positif aplikasi Tiktok:

 Kreatif

Aplikasi Tik Tok memicu seseorang membuat berbagai karya untuk menunjukan

kreatifitasnya dari berbagai bidang, seperti bakat berjoget, melukis, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, Tik Tok mampu menambah kemampuan pembuatan video. Tik Tok juga

menyuguhkan berbagai macam musik untuk latar video, sehingga penggunanya dapat

menciptakan video yang menarik.

 Meningkatkan suasana hati

Saat sendiri seringkali muncul rasa bosan, salah satu cara untuk membuat suasana hati

menjadi lebih baik adalah dengan cara bermain Tik Tok. Bahkan bermain gadget disaat

berkumpul dengan teman atau keluarga bukan lagi hal yang tidak bisa dilakukan. Kita

bisa saja membuat suasana berkumpul semakin asik dengan membuat berbagai video

bersama-sama

 Mengajarkan seseorang untuk berani dan percaya diri

Ketika seseorang menggunakan media TikTok dengan segala fitur” yang disediakan

oleh aplikasi tersebut, baik dari fitur editing sampai bisa untuk mencari informasi” yang

disukai maka tak heran jika seseorang bisa saja tergiur ingin memanfaatkan aplikasi

tersebut dengan penuh rasa percaya diri walaupun harus ditonton oleh ribuan bahkan

jutaan pengguna lain dari aplikasi tersebut. Berharap kreatifitasnya bisa memberi

14
manfaat untuk orang lain dan bisa disebarluaskan guna berbagi ilmu kepada pengguna

lain dari apilkasi TikTok.

b) Dampak Negatif

1) Menyia-nyiakan Waktu

Dengan adanya konten-konten yang bervariasi dalam TikTok menjadikan para

pengguna TikTok ini melalaikan waktu produktif mereka untuk belajar dan melakukan

hal positif lainnya,

2) Tidak dibatasi Umur

Kemudahan dalam mengakses konten-konten yang ada di TikTok ini menjadikan

konten-kontennya terbuka untuk segala usia sehingga konten yang kurang pantas di

lihat oleh anak-anak menjadi bebas siapapun dapat mengaksesnya.

3) Ujaran Kebencian

Disamping kebermanfaatan konten di aplikasi TikTok, tidak sedikit pula konten-konten

yang tidak bermanfaat dan cenderung kearah negatif menjadi santapan penonton

khususnya para remaja dan anak-anak untuk ditiru.

Dalam pembentukan sikap terdapat tiga komponen yakni kognitif, afektif dan

psikomotor. Dari berbagai pendapat memunculkan poin-poin tentang dampak terhadap

perilaku pengguna TikTok terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

15
a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)

Rana kognitif yang di dalamnya berisi perilaku-perilaku yang menekankan kepada

aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian dam keterampilan proses berfikir.

b. Affective Domain (Ranah Afektif)

Ranah afektif ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek- aspek perasaan

dan emosional, seperti minat, respon, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)

Ranah psikomotor ini berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek

keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, membuat suatu karya,

dan mengoperasikan mesin.

v. Rekomendasi Pengguna TikTok

Untuk mengatasi pengaruh negatif dari TikTok perlu adanya masukan untuk mencegah

para pengguna TikTok terjerumus dalam penyalahgunaan media sosial khususnya pada

Aplikasi TikTok.

a. Dibatasi umur

Banyaknya konten yang kurang pantas untuk dilihat dari sisi pakaian dan isi konten

konten itu sendiri, jika tidak ada batasan untuk menonton bisa berdampak buruk untuk

anak-anak yang menonton bahkan menirukan video yang ada di aplikasi TikTok.

b. Pengendalian Diri

16
Selain dukungan dari platform aplikasi itu sendiri perlu juga dukungan dalam diri

sendiri untuk pintar dalam mengelola dan mengendalikan diri untuk memilah dan

memilih konten-konten yang bermanfaat. Pengendalian diri sendiri sangat penting agar

tidak terjerumus dalam hal negatif oleh karenanya langkah awal dalam pencegahan

dampak negatif penggunaan aplikasi TikTok dimulai dari diri sendiri yakni dengan

memilih konten bermanfaat saat dikonsumsi oleh diri sendiri tidak menimbulkan hal

negatif dan kemudharatan. Kemudian selain itu disarankan untuk memliki time

management dalam penggunaan aplikasi TikTok agar tidak lalai terhadap waktu dan

membuang kesempatan produktifitasnya secara percuma..

vi. Aplikasi Tik Tok sebagai Media Pembelajaran

Menurut Santyasa (2007:30), proses pembelajaran memiliki lima komponen inti;

komunikator (guru), bahan pembelajaran, media pembelajaran, komunikan (peserta

didik), dan tujuan pembelajaran. Sedangkan media pembelajaran sendiri merupakan

alat, bahan atau materi ajar yang telah disusun secara sistematis yang digunakan guru

dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Pannen dan Purwanto: 2001). Dengan

demikian media pembelajaran adalah suatu kesatuan di dalam sistem pembelajaran yang

tidak dapat dipisahkan. Tanpa adanya media pembelajaran, proses pembelajaran tidak

mungkin terlaksana, paling tidak perlua adanya medium untuk menyampaikan bahan

ajar tersebut. (Isroqm, 2013). Yusufhadi Miarso dalam (Mahnun, 2012) mengemukakan

hal pertama yang harus dilakukan guru dalam menggunakan media pembelajaran secara

sangkil dan mangkus adalah mencari, menemukan, dan memilih media yang sesuai atau

memenuhi kebutuhan belajara anak, dapat menarik minat motivasi anak, sesuai dengan

17
tingklat kematangan dan pengalaman anak serta mampu memberikan pengalaman

pengalaman, kondisi mental yang berhubungan dengan usianya. Selain masalah

ketertarikan peserta didik terhadap media pembelajaran, keterwakilan pesan yang akan

disampaikan guru juga semestinya dipertimbangkan dalam pemilihan media

pembelajaran. Setidaknya ada tiga fungsi yang saling terintegrasi dalam keberadaan

media pembelajaran. Fusngsi pertama adalah stimulasi yang menumbulkan ketertarikan

untuk memdalami dan mempelajari serta mengetahui lebih lanjut segala hal terhadap

media. Fungsi kedua yaitu mediasi yang merupakan penghubung dan perantara antara

guru dan peserta didik. Ketiga fungsi informasi yang menampilakan penjelasan yang

hendak diutarakan oleh guru. Dengan adanya media pembelajaran, peserta didik dapat

menangkap keterangan atau penjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin

disampaikan oleh guru.

vii. Aplikasi TikTok dan Prestasi Belajar

Dalam pemakaian TikTok ada dua aspek. Aspek internal serta aspek eksternal. Aspek

internal semacam perasaan, perilaku, serta ciri orang, prasangka, kemauan atau harapan,

focus, proses belajar, kondiri raga, nilai serta motivasi.Aspek eksternal semacam latar

balik keluarga, data yang diperoleh, pengetahuan serta kebutuhan dekat, keseriusan,

dimensi, keberlawanan, hal-hal baru yang sering didengar dan familiar.Aspek internal

berasal dari dalam diri seseorang semacam perasaan. Perasaan yaitu aspek internal yang

pengaruhi pemakaian aplikasi TikTok. Karena bila perasaan ataupun jiwa seseorang

tidak menggemari ataupun tidak bahagia dengan pemakaian aplikasi TikTok ini hingga

seseorang tersebut tidak hendak memakainya.Aspek internal pula dapat dikatakan suatu

18
proses belajar dalam pemakaian media sosial TikTok. Jadi dalam pemakaian media

sosial TikTok tidak Cuma buat hiburan semata, namun dapat pula buat belajar

berhubungan terhadap orang orang baru, setelah itu pula pemakaian aplikasi TikTok

bisa tingkatkan kreatifitas tiap orang. Dalam aplikasi TikTok orang-orang mendapatkan

data dari berbagai video contohnya peristiwa yang bertabiat video semacam kapal

tenggelam maupun video pembelajaran” dari konten” tertentu dengan langsung

tersampaikan kepada pengguna lain. Bila seseorang tidak memperoleh data tentang

TikTok bisa jadi saja mereka tidak memahami aplikasi TikTok. Pengaruh dari media

sosial ialah bagian dari media data salah satunya merupakan bisa mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Dengan begitu, melalui data pula seseorang dapat terbawa-

bawa pengetahuannya menimpa pengetahuan dari media sosial semacam TikTok.

viii. Dampak yang didapatkan dalam penggunaan aplikasi tik tok terhadap

perkembangan karakter siswa yaitu

1. Mengubah sikap seseorang itu menjadi tidak baik, yaitu contohnya anak sering marah

marah disaat sedang membuat video tersebut diganggu oleh teman atau orang

disekitarnya.

2. Membuat anak lalai akan smartphone dalam membuat video hingga lupa akan shalat

dan waktu belajar.

3. Membuat anak tidak jujur contohnya ketika mereka meminta uang untuk jajan

mereka mempergunakannya untuk hal yang lain yaitu membeli kuota.

4. Membuat anak tidak menghormati orang yang lebih dewasa ataupun sesama teman.

19
5. Membuat anak tidak disiplin.

6. Membuat anak tidak sadar dalam membuat sebuah video yang berkonten tidak baik.

7. Menghabiskan waktunya hanya untuk memainkan smartphone.

C. Kerangka Berpikir

Siswa SMA N 1 Wuryantoro

Pengaruh Media Tiktok Terhadap


Indikator Prestasi Belajar Menurut
Karakter Siswa dapat Diukur dari :
Muhibbin Syah (2013:148)
1. Pemahaman
1.Rana kognetif
2. Kesenangan
3. Pengaruh Pada Sikap 2.Rana afektif
4. Hubungan yang makin Baik
3.Rana psikomotor
5. Tindakan/keaktifan.

Dampak Penggunaan Media


TikTok terhadap Karakter dan
Prestasi Belajar Siswa

20
D. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya

melalui data empirik yang terkumpul.

Adapun Hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

a. Ho : Media sosial TikTok berpengaruh positif_terhadap karakter dan prestasi siswa

SMA N 1 Wuryantoro?

b. Ha : Media sosial TikTok tidak berpengaruh positif terhadap karakter dan prestasi

siswa SMA N 1 Wuryantoro?

E. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013: 38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Bebas (X), merupakan variable yang pengaruhi ataupun yang jadi

karena pergantian ataupun munculnya variable terikat Sugiyono (2013). Dalam

penelitian ini yang jadi variable bebasnya merupakan media sosial Tiktok.

21
2. Variabel Terikat (Y), ialah variable yang dipengaruhi ataupun yang jadi akibat

Sugiyono (2013). roDalam penelitian ini yang menjadi variable terikat

merupakan Karakter dan Prestasi Belajar Siswa SMA N 1 Wuryantoro.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 1(satu)

bulan, mulai dari tanggal 25 Juli sampai dengan 23 Agustus 2022. Lokasi penelitian ini

berada pada Sekolah SMA N 1 Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro Kabupaten

Wonogiri. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena pada sekolah SMA N 1

Wuryantoro ini merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada khususnya di Kec.

Wuryantoro

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif sedangkan Tipe penelitian ini menggunakan

korelasional. Sebagaimana dijelaskan Azwar (2010: 5) penelitian dengan menggunakan

Pendekatan Kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang menekankan analisis pada data-

data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Metode penelitian yang

akan digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif

korelasional. penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi

22
pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

berdasarkan koefisien korelasi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui suatu kriteria tertentu

yang akan dikategorikan ke dalam objek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2017)

populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah semua

siswa kelas X SMAN 1 Wuryantoro Kecamatan Wurayntoro, Kabupaten Wonogiri

tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari delapan kelas.

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh

peneliti. Menurut Sugiyono (2011: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian

dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara

tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik

pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono

(2011:84) menjelaskan bahwa: “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas agar memudahkan penelitian,

penulis menetapkan sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini.

Rumus Pengambilan Sampel :

23
N
n= 2
1+ Ne

n: Ukuran sampel

N: Ukuran Populasi

e: persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat di tolerir atau diinginkan, misalnya 2%.

D. Teknik dan Pengumpulan Data

a) Data Primer

Menurut Sugiyono (2017) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data”. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

 Observasi

 Kuesioner

 Studi Kepustakaan

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara yang diperoleh dan dicatat pihak lain. Menurut Sugiyono (2017) “Data

sekunder adalah sumber data yang tidak langsung yang memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya orang lain atau dokumen”. Data sekunder dalam penelitian

24
ini antara lain mencakup data historis sekolahan, lingkungan kerja non fisik, komunikasi

dan jumlah karyawan sekolahan.

E. Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik pengujian rumus Product

Moment dengan rumus :

n Σxy−( Σ x ) .( Σ y )
r xy =
√¿ ¿ ¿

Keterangan :

r xy =Koefisien Validitas item yang dicari

x=Skor respondenuntuk tiap item

y=Total skor tiap responden dari seluruh item

Σx=Jumlah skor dalam distribusi x

Σ y=Jumlah skor dalam distribusi y

F. Uji Reliabilitas

Untuk menghitung reliabilitas dari alat pengukur menggunakan rumus Cronbach

alphas yaitu:

[ ][ ]
2
k Σs
r 11 = 1− 2 i
k−1 st

Keterangan :

25
r 11 =Reliabilitas Instrumen

k =Banyaknya butir item


2
Σ s i =Jumlah Varian Skor dari tiap−tiap butir item

2
st =Varian Total

G. Uji Normalitas

Adapun untuk menghitung uji normalitas dapat menggunakan rumus chi kuadrat

sebagai berikut :
2
2 (f 0 −f h)
3 =∑
fh

32 : Uji chi kuadrat

f0 : Data frekuensi yang diperoleh dari

sampel 3

fh : Frekuensi yang diharapkan dalam

populasi

H. Uji Linieritas

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh

satu variabel bebas atau variabel independen terhadap variabel terikat atau

variabel dependen. Jika skor variabel bebas diketahui, maka skor variabel

terikatnya dapat diprediksi besarnya. Persamaan regresi linear yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah:

26
y=a+bx

( ∑ y )( ∑ x 2 )−(∑ x)(∑ y)
a=
n ∑ x−(∑ x)

n ∑ xy−∑ x ∑ y
b=
n ∑ x 2−(∑ x 2)

Keterangan :

Y = Prestasi Belajar

a = Konstanta

b = Koefesien regresi

X = Komunikasi Efektif dalam Media Sosial TikTok

I. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji f)

c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

27
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, D. P. R. (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap

Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi, 14(2), 135–

148. https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504

Aji, W. N. (2018). Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa Dan Sastra

Indonesia, 431, 431–440.

ERYA FAHRA SALSABILA, GURUH SUKMA HANGGARA, R. D. A. (2021).

Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Perilaku Sopan Santun Siswa SMK PGRI

2 Kediri. Prosiding Konseling Kearifan Nusantara (KKN), 32–41.

Esti Astuti, S. A. (2021). Intensitas Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku

Imitasi Remaja. Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 18(2), 134–142.

Euis Nur Amanah Asdiniah, T. L. (2021). Pengaruh Media Sosial Tiktok terhadap

28
Perkembangan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai,

5(Vol. 5 No. 1 (2021): 2021), 1675–1682.

Fadhlizha Izzati Rinanda Firamadhina, H. K. (2021). PERILAKU GENERASI Z

TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TIKTOK: TikTok Sebagai

Media Edukasi dan Aktivisme. Share : Social Work Journal, 10(2), 199.

https://doi.org/10.24198/share.v10i2.31443

Felicia, Frederica Ristaruli, Vini Arianti, Hairunisah, Putri Bintang Timur, A. M.

(2016). PENGARUH MEDIA SOSIAL TIK TOK TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS VIII di SMPN 227 JAKARTA (Vol. 15, Issue 2).

Universitas Nasional.

Ilahin, N. (2022). PENGARUH PENGUNAAN MEDIA SOSIAL TIK-TOK TERHADAP

KARAKTER SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH. 03(01), 112–119.

Kalsum, U. (2022). PENGARUH TIKTOK TERHADAP PRESTASI SISWA SMAN 5

BONE KECAMATAN LAPPARIAJA KABUPATEN BONE. Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Luluk Makrifatul Madhani, Indah Nur Bella Sari, M. N. I. S. (2021). Dampak

Penggunaan Media Sosial Tiktok Terhadap Perilaku Islami Mahasiswa Di

Yogyakarta. At-Thullab Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 3(1), 604–624.

Marini, R. (2019). PENGARUH MEDIA SOSIAL TIK TOK TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 1GUNUNG SUGIH KAB. LAMPUNG

TENGAH. In Skripsi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

29
Nazhifah, M. Fadhil Andika Putra, Ilham Syaputra, Popi Saputra Zalukhu, A. K. (2021).

Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok Terhadap Perilaku Adicted Siswa SLTA

Di Kota Pekanbaru. Mediakita, 5(1). https://doi.org/10.30762/mediakita.v5i1.3602

Novi Cithia Damayanti, Agus Supriyanto, S. H. (2021). Analisis Konseptual: Peran

Konseling Kedamaian Strategi untuk Mereduksi Kecanduan Media Sosial Aplikasi

Tik Tok. Seminar Nasional “Bimbingan Dan Konseling Islami,” 1201–1212.

Nurin Salma Ramdani, Angga Hadiapurwa, H. N. (2021). Potensi Pemanfaatan Media

Sosial Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Daring.

Akademika, 10(02), 425–436. https://doi.org/10.34005/akademika.v10i02.1406

SITORUS, F. G. (2018). PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI TIK-TOK

TERHADAP PERILAKU ANAK (Studi pada Pengguna Aplikasi Tik-Tok Pada

Remaja di Kota Medan). Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Wisnu Nugroho Aji, D. B. P. S. (2020). APLIKASI TIK TOK SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERSASTRA. METAFORA, 6(2).

30

Anda mungkin juga menyukai