LAPORAN PENELITIAN
Disusun Sebagai Tugas Akhir Pada Mata kuliah
Bahasa Indonesia Kelas 61
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Yusuf Imanuel (212410103014)
Devita Putri Fadilah (212410103040)
Dinda Berliana Yanuar (211710101043)
Muhammad Rafly A (201910201043)
Reofaldo Michelangelo (212410103074)
UNIVERSITAS JEMBER
2022
1
PERNYATAAN
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Yusuf Imanuel
212410103014
2
PENGESAHAN
Hari, tanggal :
Tempat :
Mengesahkan
Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia,
3
PRAKATA
Puji Syukur yang kami panjatkan sebagai penulis untuk Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa untuk menyelesaikan Laporan
Penelitian ini yang dilakukan dalam rangka untuk memenuhi tugas akhir dari mata
kuliah Bahasa Indonesia kelas 61 Universitas Jember.
Laporan Penelitian ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari Dra. A.
Erna Rochiyati S., M. Hum selaku dosen mata kuliah kami yang selalu memberikan
bimbingan dan sebuah evaluasi kepada kami jika terdapat kesalahan yang kami
lakukan dalam menyusun Laporan Ilmiah ini. Serta bantuan dari berbagai pihak
yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini kami juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada anggota dari kelompok 1 Bahasa
Indonesia kelas 61 yang telah banyak berkontribusi dalam menyelesaikan Laporan
Penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Laporan Penelitian ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Dan kritik atau saran kami sebagai
penulis persilahkan untuk menjadi bahan evaluasi kami dalam belajar.
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………..………………… i
HALAMAN PERNYATAAN…………………………….…………..……. ii
PRAKATA…………………………………………..……..…..…………… iv
DAFTAR ISI……………………………………...…………………...…..... v
BAB 1 PENDAHULUAN
2.3 Hipotesis……………………..………...….…………………. 13
2.3.1 Analisis……………………..…..……….……..….…... 13
5
3.1.2 Waktu Penelitian………………………..…………....... 16
BAB 4 PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan…….……………………..………….……...……. 24
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan…….………………..…….....….…….……..……. 26
5.2 Saran…………………………………..……….…………...…. 26
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..… 28
LAMPIRAN………………………………………………………..……..… 29
6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
7
tidak terjerumus ke dampak teknologi yang negatif. Perkembangan teknologi ini
tidak hanya berdampak negatif saja namun dengan adanya media sosial ini akan
mendorong kreativitas anak anak dalam membuat suatu karya.
Teknologi dapat mempengaruhi kebiasaan manusia baik yang positif dan
negatif. Muhamad Ngafifi (2014:41) mengatakan, “Saat diambil positifnya maka
manusia tersebut akan semakin cepat memperoleh informasi informasi terbaru
dari internet dan menghemat biaya dan waktu dalam menyelesaikan
permasalahan.” Namun saat manusia tersebut menggunakan negatif dari
teknologi maka akan berdampak buruk diantaranya memudarnya nilai nilai
budaya asli, memudarnya karakter sopan santun dari orang tersebut dan
berkurangnya interaksi atau hubungan sosial kepada masyarakat sekitar.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan dalam latar belakang tersebut, maka kami
merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
Secara umum, batasan masalah adalah ruang lingkup masalah yang ingin
dibatasi oleh peneliti yang disebabkan masalah yang terlalu luas atau lebar
yang bisa mengakibatkan penelitian itu tidak bisa fokus. Oleh karena itu,
batasan diperlukan supaya penelitian bisa memberikan hasil yang tepat. Dalam
kasus ini kami melakukan batasan masalah yaitu, peran keluarga di era
teknologi digital seperti saat ini berpengaruh dalam perkembangan anak dalam
mengikuti maupun dapat menggunakan dengan baik kecanggihan teknologi
yang ada, contohnya penggunaan gadget/telepon pintar, laptop maupun
teknologi digital yang lain, pengawasan dan bimbingan orang tua di dalam
keluarga benar-benar serius, penyampaian dan komunikasi terhadap anak
8
dalam menggunakan gadget/laptop harus menyesuaikan dengan kebutuhan
anak tersebut, jika dalam penggunaanya memiliki manfaat yang positif dan
dapat mencari literasi, informasi, dan ilmu yang bermanfaat dapat diarahkan
dengan baik.
Begitupun sebaliknya jika orang tua lengah atau terlalu sibuk dengan
urusan masing-masing, maka anak tidak mendapat pengawasan dan bimbingan
yang cukup dikhawatirkan dapat membuat anak menjadi intens dengan
gadget/laptop yang ia gunakan tanpa berkomunikasi dengan anggota keluarga
yang lain dan timbulnya permasalahan yang cukup serius di dalam diri individu
jika tidak segera diatasi, maka dari itu peran keluarga terkhusus orang tua
mampu menyeimbangkan penggunaan teknologi digital agar dapat sesuai
dengan kebutuhan anak.
9
memberikan manfaat kepada pembaca dan penulis. Adapun manfaat penelitian
yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan
pengetahuan bagi orang tua dan peneliti lainnya mengenai pengaruh
dari perkembangan teknologi terhadap anak anak pada era society 5.0.
B. Manfaat praktis
1. Bagi Orang Tua
a. Memberikan sumber informasi tentang dampak
perkembangan teknologi terhadap anak anak
b. Mengawasi anak dalam penggunaan teknologi
2. Bagi Peneliti
a. Memberikan wawasan mengenai pengaruh perkembangan
teknologi bagi anak anak di era society 5.0
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
11
seluruh teknologi informasi dan sebagainya. Disini juga peneliti memberikan
dampak buruk dan baiknya dari perkembangan teknologi informasi tersebut.
Keempat, jurnal penelitian yang ditulis oleh Gilang Wisnu Saputra, dkk
dengan judul “Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kecerdasan
Intelektual, Spiritual, Emosional, dan Sosial Terhadap Anak-Anak” pada tahun
2017. Pada jurnal penelitian ini lebih banyak mengarah ke dalam kecerdasan
intelektual, spiritual, emosional, dan sosial seperti di judul. Peneliti disini
dengan rinci menjelaskan masing-masing pengaruh teknologi informasi di
setiap kecerdasannya, bagaimana itu berpengaruh untuk anak, bagaimana
dampak baik dan buruknya dan lain sebagainya.
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas terdapat persamaan dan
perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya. Persamaan pada
penelitian ini yaitu membahas mengenai pengaruh teknologi dengan objek
anak-anak, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini terletak pada era society
5.0 yang kami angkat sebagai topik bahasan. Dari penelitian ini kami lebih
mengangkat pada era society 5.0 karena memang sekarang kita berada pada era
itu dimana semua hal sekarang menuju hal yang serba digital. Karena itu kami
lebih cenderung membahas dampak pengaruh perkembangan teknologi pada
era society 5.0 terhadap anak-anak.
12
Era Society 5.0 dimana masyarakat dapat menyelesaikan berbagai
tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi
yang lahir di era revolusi industri 4.0 seperti internet untuk segala hal,
kecerdasan buatan, data besar yang disimpan di internet, dan robot untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Jika pada revolusi industri 4.0
memungkinkan kita untuk mengakses juga membagikan informasi di internet.
Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu
sendiri. Internet bukan hanya sekadar untuk berbagi informasi melainkan untuk
menjalani kehidupan.
Dengan lahirnya Society 5.0 diharapkan dapat membuat teknologi di
bidang pendidikan yang tidak merubah peran pendidik dalam mengajarkan
pendidikan moral dan keteladanan bagi anak anak. Untuk menghindari resiko
yang akan muncul dalam masalah sosial, maka ada beberapa komponen untuk
diterapkan dalam pendidikan, dimana anak tidak hanya sebatas memahami atau
diberikan sebuah teori saja. Melainkan harus dibiasakan untuk berpikir secara
kritis, konstruktif, dan inovatif.
Menurut teori ini tujuan pembelajaran pada anak di era society 5.0 adalah
untuk mengubah tingkah laku anak. Perubahan tingkah laku harus tertanam
dalam diri anak anak sehingga menjadi suatu kebiasaan. Bambang Warsita
(2011:92) Mengatakan “Agar tingkah laku menjadi suatu kebiasaan, perlu
diberikan penguatan (reinforcement) berupa pemberitahuan bahwa apa yang
dilakukan adalah betul dalam setiap terjadinya perubahan perilaku positif ke
arah tujuan yang dikehendaki.”
2.3 Hipotesis
2.3.1 Analisis
13
pribadi bangsa yang bermartabat untuk mencapai salah satu tujuan bangsa,
mencerdaskan kehidupan bangsa (Pembukaan UUD 1945 Alenia 4).
Di sisi lain, anak di bawah umur banyak memainkan game online
yang menampilkan konten kekerasan. Hal ini tidak sesuai dengan
pembentukan karakter yang diharapkan. Tidak hanya itu, banyak konten di
media sosial yang dapat dengan mudah diakses oleh anak, padahal tidak
sesuai untuk mereka tonton. Ini merupakan masalah yang harus dihadapi
untuk mengembangkan pendidikan. Dari pembahasan di atas dapat
diketahui bahwa kita sedang menghadapi permasalahan besar dalam
bidang pendidikan. Hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mencari
solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Era Society 5.0 yang sekarang tengah terjadi di kehidupan kita ini
tentunya banyak memberikan dampak bagi kita entah itu dampak yang
baik maupun buruk karena apapun itu pasti terdapat kekurangan dibalik
kelebihannya. Di sini kita akan lebih memfokuskan pada bidang
pendidikan yang ada di Indonesia yang terdapat di dekat kita yaitu anak-
anak. Seiring dengan berjalannya era yang semakin bertambah canggih
tentunya untuk anak-anak perlu untuk bisa beradaptasi pada pergerakan
globalisasi yang sangat pesat. Jika anak-anak sudah lepas dari pandangan
orang tua, ketika mereka berada di sekolah maka tugas para pendidik
untuk membimbing anak-anak untuk bisa tau mana yang cocok untuk
usianya dan mana yang tidak cocok.
Dalam penelitian ini ditekankan pada perlunya upaya pemecahan
masalah yang dihadapi para pendidik di zaman sekarang, yang tidak bisa
terlepas dari persoalan remaja atau anak-anak yang selalu berkembang
pesat apalagi didukung kepemilikan perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang hampir merata. Memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi untuk membentuk
jiwa dan watak anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik yang
dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak dan potensi
14
masing-masing. Lebih-lebih, secara umum usia remaja atau anak itu
merupakan usia pubertas yang sangat labil, cenderung emosional, dan
kurang menerima pendapat orang lain. Tidak aneh lagi bagi orang yang
mengerti kalau melihat sikap dan sifat anak yang sesekali bergairah tiba
tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang
sangat, rasa yakin diri berganti rasa ragu diri yang berlebihan.
15
BAB 3
METODE PENELITIAN
Mei Juni
Minggu Ke
No Uraian 2 3 4 1 2 3
1. Persiapan
2. Perencanaan
3. Penelitian
4. Pengolahan Data
5. Penyusunan Laporan
Tabel 3.1
(Waktu Penelitian)
16
3.1.3 Jadwal Penelitian
17
3.3.1 Jenis Penelitian
Jika dilihat dari perspektif ini, bentuk penelitian ini berkaitan dengan
penelitian kualitatif dimana masalah yang diteliti memiliki karakteristik
metode kualitatif. Metode kualitatif berguna untuk mengkaji dan mencoba
memahami suatu makna yang dikaitkan dengan masalah masalah sosial
kemanusiaan. Metode kualitatif adalah prosedur yang menjaga keorisinilan
data.
Ada dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sebuah
pengetahuan yang didapat dari tangan pertama dalam sebuah peristiwa
yang terjadi atau biasa disebut kesaksian yang melihat peristiwa tersebut
dengan mata kepalanya sendiri atau dengan panca indera lainnya serta
sumber ini dapat berupa rekaman, photo, atau dokumen.
Sedangkan sumber data sekunder adalah informasi yang didapatkan
dari kesaksian seorang bukan merupakan saksi pandangan mata yakni
seorang tersebut mendapatkan informasi dari seorang yang tidak hadir
dalam peristiwa itu saat sedang berlangsung atau juga informasi yang
didapat dari sumber yang berupa laporan hasil penelitian, karya ilmiah,
(skripsi, tesis dan disertasi), biografi dan lain sebagainya.
18
➔ Guru berperan sebagai pembimbing untuk anak-anak yang
kebanyakan sudah memiliki peralatan elektronik/teknologi masing-
masing.
➔ Teknologi akan selalu berkembang pesat dengan disertai juga dengan
perkembangan aplikasi yang semakin canggih.
➔ Kemajuan teknologi tidak akan bisa kita halang apalagi dihentikan.
● Variabel terikat
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini dengan
indikator sebagai berikut:
➔ Larangan menggunakan handphone di sekolah pada jam Kegiatan
Belajar Mengajar.
➔ Menghimbau supaya mengurangi menggunakan handphone di
rumah.
➔ Meningkatkan pemanfaatan penggunaan handphone untuk kegiatan
pembelajaran.
19
Wawancara merupakan teknik memperoleh data dengan
proses tanya jawab lisan. Pertanyaan diberikan oleh yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.
20
BAB 4
PEMBAHASAN
Variabel yang diteliti adalah usia, nilai semester, dan pendidikan orang
tua. Setelah data diperoleh dilakukan analisis secara . Berdasarkan penelitian
diperoleh data sebagai berikut:
7-8 12 31,6
9-10 11 28,9
11-12 15 39,5
Total 38 100,0
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Peserta Berdasarkan Usia.
A-B 12 31,6
C-D 26 69,4
E-F 0 00,0
Total 38 100,0
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peserta Berdasarkan Nilai Semester
21
Usia (tahun) Frekuensi Presentase
SD 3 7,9
SMP 13 34,2
SMA 19 50,0
Total 38 100,0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Peserta Berdasarkan Pendidikan Orang tua.
>1 5 13,2
1-3 20 52,6
4-6 13 34,2
Total 38 100,0
Tabel 4. Distribusi Durasi Peserta Menggunakan Smartphone.
22
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui hasil crosstab antara usia dengan
lama penggunaan smartphone pada siswa sebagian besar siswa usia 11-12
tahun yang berjumlah 8 anak menggunakan smartphone selama 4-6 jam per
hari.
Nilai % % %
E-F 0 0 0 0 0 0 0 0
Pendidikan % % %
Orangtua
23
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui hasil crosstab antara pendidikan
orangtua dengan lama penggunaan smartphone pada siswa sebagian besar
siswa yang memiliki orang tua berpendidikan SMA yang berjumlah 9 anak
menggunakan smartphone selama 4-6 jam per hari.
4.2 Pembahasan
Dari sini dapat dilihat pada hasil penelitian mulai dari tabel 1 yaitu tabel
distribusi frekuensi peserta berdasarkan usia. Didapat pada usia 11 hingga 12 tahun
memiliki persentase 39,5 %, yang berarti sebagian besar responden berusia 11 – 12
tahun. Setelah dari responden didapat data pada tabel 2 yaitu distribusi frekuensi
peserta berdasarkan nilai semester. Kebanyakan dari responden memiliki nilai
semester yang kurang atau tergolong rendah. Peserta responden yang mendapat
nilai A – B hanya sebesar 12 responden saja sedangkan yang mendapat nilai C – D
cukup banyak yaitu sebanyak 26 responden dari sini dapat dipastikan kebanyakan
responden memiliki nilai yang kurang baik.
24
pendidikan orang tuanya memiliki frekuensi terkecil yaitu SD dan Perguruan Tinggi
yaitu 3 responden atau dengan persentase sebesar 7,9 %. Pendidikan orang tua
sangat berpengaruh pada perkembangan anak tentunya pada perkembangan
teknologi. Dapat dikatakan sebagian besar orang tua yang tamat di bawah SMA
tidak terlalu memahami teknologi zaman sekarang. Banyak hal negatif dan positif
yang diperoleh anak saat menggunakan handphone namun saat orang tua tidak
dapat mengontrol anaknya dalam penggunaan handphone akan berakibat tidak baik
pada sikapnya. Dari sini perlunya diadakan sosialisasi terhadap orang tua agar dapat
mengawasi anaknya dalam menggunakan handphone.
25
anak tidak terjerumus dengan dampak negatif perkembangan teknologi khususnya
HP.
Pada tabel 7 merupakan data tabulasi silang antara pendidikan orang tua
dan penggunaan smartphone. Sebagian besar pengguna smartphone dengan waktu
penggunaan terlama yaitu pada orang tua lulusan SMA dan penggunaan
smartphone selama 4 hingga 6 jam. Pada jenjang orang tua tamatan SMA juga
mendapat frekuensi terbanyak yaitu sebesar 19 anak. Tidak hanya merusak mata
dan merusak sikap. Penggunaan HP yang berlebihan juga akan terpengaruh dari
layar HP yaitu radiasi khususnya pada anak sangat berpengaruh pada otak dan
sistem imunnya.
26
tersebut. Selain menghambat perkembangan juga dapat membuat obesitas, biasanya
pengguna smartphone yang berlebihan akan kurang bergerak yang akan membuat
obesitas. karena terbiasa dengan menggunakan HP akan mempengaruhi istirahat
biasanya akan memiliki gangguan tidur.
27
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
28
Solusi yang tepat untuk menghadapi masalah-masalah yang dijelaskan dalam
masalah ini adalah peran orang tua. Karena disini peranan dari kedua orang tua
sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat membimbing dan mengawasi
anak-anaknya dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi di era
saat ini. Sehingga anak - anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang
baik dan hal yang kurang baik atau buruk.
29
DAFTAR PUSTAKA
Rini Astuti. 2017. “Strategi Kualitas Kinerja Customer Service Pada PT. Angkasa
Pura I” Nusa Tenggara Barat, Karya Tulis Ilmiah
Riska Ardia Pramesti. 2019. “Gambaran Peran Ibu Dalam Membimbing Menyikat
Gigi Pada Anak TK Dharma Wanita Kandangan” Yogyakarta, Karya Tulis Ilmiah
Muhamad Ngafifi. 2014. “Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam
Perspektif Sosial Budaya” Wonosobo, Jurnal
30
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Penelitian
7-8 12 31,6
9-10 11 28,9
11-12 15 39,5
Total 38 100,0
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Peserta Berdasarkan Usia.
A-B 12 31,6
C-D 26 69,4
E-F 0 00,0
Total 38 100,0
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peserta Berdasarkan Nilai Semester
SD 3 7,9
SMP 13 34,2
SMA 19 50,0
Total 38 100,0
31
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Peserta Berdasarkan Pendidikan Orang tua.
>1 5 13,2
1-3 20 52,6
4-6 13 34,2
Total 38 100,0
Tabel 4. Distribusi Durasi Peserta Menggunakan Smartphone.
Nilai % % %
A-B 5 13,2 7 18,4 0 0 12 31,6
32
C-D 0 0 13 34,2 13 34,2 26 68,4
E-F 0 0 0 0 0 0 0 0
Pendidikan % % %
Orangtua
33