Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN

ANAK USIA DINI

MAKALAH INI MERUPAKAN SYARAT UNTUK MENGIKUTI

UJIAN AKHIR SEMESTER

DISUSUN OLEH :

RATIH NADA 1610111014

ADEY JULIA ALKAUTSAR 1610111025

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAKARTA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang telah
dicurahkan sehingga penulisan makalah yang berjudul “Pengaruh Gadget
Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini” dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini penulis buat tidak lain adalah sebagai syarat untuk mengikuti
Ujian Akhir Semester Bahasa Indonesia dan melatih kemampuan penulis dalam
menyusun makalah.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih


banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Dr. Nini
Ibrahim, M.Pd., yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini
hingga selesai. Terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan penulis semoga untuk kedepannya makalah ini dapat


bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis, pembaca dan orang tua agar
lebih kritis dalam berpikir dan bertindak dalam memperlakukan anak usia dini agar
bijak terhadap penggunaan gadget dan memberikan pengetahuan bagi anak usia
dini.

Jakarta, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1

B. Masalah………………………………………………………...............

C. Tujuan……………………………………………………………………

D. Manfaat………………………………………………………………….

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Teknologi Informasi………………………………….

B. Pengertian Gadget…………………………………………………

C. Pengertian Perkembangan secara Umum………………………

D. Pengertian Anak Usia Dini……………………………………….

BAB III METODOLOGI

A . Waktu dan Tempat………………………………………………

B . Metode…………………………………………………………...

C . Analisa Data……………………………………………………..

BAB IV PEMBAHASAN

A . Penguasaan Gadget Pada Anak Usia Dini……………………

B . Peran Orang Tua dalam Penggunaan Gadget Untuk Anak Usia Dini..

C . Pengaruh Gadgaet Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini dan

Penanganannya……………………………………………………………

BAB V PENUTUP

A . Kesimpulan……………………………………………………………….

B . Saran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..

LAMPIRAN……………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat kemajuan pesat teknologi yang semakin canggih dan


memanjakan manusia kini semakin global. Termasuk Indonesia yang tidak bisa
menolak adanya teknologi yang menggandeng serta dampak positif dan
negatifnya. Salah satu teknologi yang praktis dan secara spesifik dirancang
lebih canggih adalah gadget. Dahulu sebelum era 2000, umumnya pengguna
teknologi komputerisasi atau mobile handling / telepon genggam merupakan
masyarakat golongan masyarakat perekonomian menengah keatas dan tingkat
usia remaja sampai dewasa. Tetapi pada zaman sekarang, hampir setiap orang
punya gadget. Baik golongan masyarakat perekonomian bawah hingga atas dan
berbagai usia. Banyak faktor yang mendukung teknologi dapat diterima di setiap
lapisan masyarakat, karena mudah didapat, banyak variasi baik harga ataupun
merk, dan memiliki fitur menarik dan praktis. Dan hampir setiap hari orang-orang
berhubungan dengan gadgetnya. Entah hanya untuk berkomunikasi, mencari
informasi, urusan pekerjaan, atau untuk sekedar hiburan.

Dan pada akhir-akhir ini sering sekali ditemukan orang tua yang
membelikan gadget untuk anaknya yang masih berusia dini. Masa anak-anak
merupakan tahap untuk mengeksplor dan berinteraksi secara langsung
terhadap dunia sekitar yang nantinya akan berpengaruh kepada pembentukan
pribadi anak. Masa anak usia dini secara umum menghabiskan waktu untuk
bermain,belajar verbal terhadap lingkungan sekitar,bersosialisasi dengan teman
sebaya dan mencoba hal-hal yang baru. Disadari atau tidak kebiasaan
lingkungan terhadap anak usia dini akan membentuk perkembangan anak. Pada
saat ini seiring berkembangnya teknologi, banyak sekali yang berpengaruh pada
anak salah satunya adalah penggunaan gadget. Gadget sangat mudah sekali
menarik perhatian dan minat anak dan sudah menjadi hal yang biasa jika anak-
anak saja sudah memakai gadget dalam kehidupan sehari-hari. gadget memiliki
dampak positif dan negatif, Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam
perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Perlu adanya
langkah perfentif dari orang dewasa yang membatasi kegiatan dalam menuruti
rasa ingin tahu sang anak.

Dahulu peran orang tua sebagai teman bermain bagi anaknya, lebih
memprihatinkan lagi orang tua memberikan gadget untuk mendiamkan anaknya
dan peran itu kini digantikan oleh gadget. Mungkin ada anggapan bahwa gadget
dapat membuat anak semakin canggih beriringan dengan kecanggihan
teknologi.Padahal masa balita adalah masa tumbuh kembangnya fisik dan psikis
anak. Tergantinya peran orang tua dengan gadget, nantinya akan
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Walaupun tidak sepenuhnya gadget
berdampak buruk bagi anak, ada pula dampak positif dari penggunaan gadget .

Gadget akan membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak.


Artinya kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkembangan zaman
sekarang muncul gadget, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya.
Seorang anak harus tahu fungsi gadget dan harus bisa menggunakannya
karena salah satu fungsi adaptif manusia zaman sekarang adalah harus mampu
mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti
perkembangan teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang
secara normal. Namun, fungsi adaptif juga harus menyesuaikan dengan budaya
dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di sebuah desa dimana
gadget adalah barang langka, maka wajar kalau anak tidak tahu dan tidak kenal
yang namanya gadget.
Menambah Pengetahuan dengan menggunakan gadget yang
berteknologi canggih, anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan
informasi mengenai tugas nya disekoloah. Misalnya kita ingin browsing internet
dimana saja dan kapan saja yang ingin kita ketahui. Dengan demikian dari
internet kita bias menambah ilmu pengetahuan. Memperluas Jaringan
Persahabatan, gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat
dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media. Jadi, kita dapat dengan
mudah untuk berbagi bersama teman. Dan berpengaruh terhadap perolehan
bahasanya, kebanyakan games atau media belajar menggunakan bahasa
asing.
Bersamaan dengan dampak positif gadget perlu sadari dampak negatif
gadget bagi orang tua. Mungkin sebagia orang tua memberikan gadget selain
untuk mendiamkan anak juga untuk melatih problem solving anak. sebaiknya
tidak dari hal tersebut karena kreativitas anak terpaku dari teknologi nantinya.

Problem solving bisa diajarkan dengan bahasa, sentuhan, dan sikap yang
orang tua tanamkan kepada anak dan berkelanjutan agar terbiasa untuk
menangani hal-hal yang datang dari luar. Problem solving berupa permainan
dalam bentuk gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan musikal dan
kecerdasan kinestetik sehingga memainkan peranan penting bagi
perkembangan psikomotorik, kemampuan kognitif dan kemampuan afeksi.

Anak yang terpaku pada gadgetnya akan kurang melakukan kegiatan


fisik sehingga menyebabkan obesitas. Kesehatan mata anak juga beresiko
paling tinggi karena menatap layar gadget akan membuat mata bekerja ekstra.
Kebanyakan website belum memiliki proteksi akan konten yang tidak pantas
dilihat bagi anak seperti iklan, gambar, video dan games yang senonoh. Anak
yang umumnya kecanduan gadget memiliki pribadi tertutup tidak peduli dengan
lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. sehinggga
menjadi orang yang sulit untuk ditangani jika terjadi suatu masalah pribadi atau
pada lingkungan. Anak cenderung berkurang dalam komunikasi secara verbal,
cenderung bersikap egosentris dan individualis, anak tampak begitu lekat
dengan smartphonenya. Dan juga anak pecandu teknologi biasanya menjadi
manja dan membangkang kepada orang tua.
B. Masalah

1. Mengapa pada saat ini anak usia dini mampu menguasai gadget
dengan cepat ?

2. Bagaimana pengaruh gadget terhadap perkembangan anak usia dini?

3. Bagaimana peran orang tua terhadap penggunaan gadget oleh anak


usia dini dan langkah penanganan yang tepat untuk anak?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk menganalisis hal apa saja yang
mendorong anak usia dini mampu menguasai gadget, untuk mendeskripsikan
peran orang tua terhadap penggunaan gadget oleh nak usia dini, dan untuk
mengetahui pengaruh gadget dan langkah penanganan yang tepat untuk
mengatasinya. Selain itu, penulis membuat makalah sebagai syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Semester.

D. Manfaat

Makalah untuk judul ini bisa berguna bagi orangtua yang memiliki anak
usia dini yang kecanduan gadget, masyarakat yang membaca makalah ini untuk
kepentingan menulis karya ilmiah, dan penulis untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang dipelajari dan diimplementasikan, menambah wawasan,
sebagai latihan dan memahami cara penulisan makalah, dan belajar
memecahkan permasalahan dengan solusi, mengukur kemampuan penulis.
BAB II

KAJIAN TEORI

A.Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa
pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi
dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika,


terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan
informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford,
1995).

Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda


bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996).

Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi


komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses
atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999).
B. Pengertian Gadget

Gadget (Bahasa Indonesia :Gawai) adalah suatu prinati atau instrumen


yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih
canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya. Gadget
dalam pengertian umum dianggap sebagai suatu perangkat elektronik yang
memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya. Contohnya: komputer,
handphone, permainan konsole, dan lainnya.

Gadget (Bahasa Indonesia: acang) adalah suatu istilah yang berasal


dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang
memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya
diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget Gratis dianggap dirancang
secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan teknologi normal yang ada pada
saat penciptaannya. (Wikipedia,2012)

“Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan


sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus.”
(Osland,2013). “istilah gadget sebagai benda dengan karakteristik unik, memiliki
sebuah unit dengan kinerja yang tinggi dan berhubungan dengan ukuran serta
biaya” (Rayner, 1956)
Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya
adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan
menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih
praktis.
C. Pengertian Perkembangan Secara Umum
Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti di alami oleh setiap
individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan
dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat
progresif serta sistematis di dalam diri manusia.
Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa “Perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan
dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan
atau kematangannya.” Sesorang individu mengalami perkembangan sejak masa
konsepsi, serta akan berlangsung selama hidupnya.
“Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan
sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia
dini, anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan
sepanjang hidup. hal ini didefinisikan oleh”( Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K). :
2008).
Maka dengan kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita
merupakan suatu rangkaian proses yang terus berlanjut, proses tersebut meliputi
perkembangan (development), pertumbuhan (growth) serta kamatangan
(maturation) baik fisik maupun psikis.
Proses ini terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki fase – fase
tertentu yang menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti yang
dikemukakan oleh Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6 fase yaitu ;
Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis, Fase
Anal, Fase Falis atu alat kelamin, Fase Latent, Fase Pubertas dan Fase Genital atau
proses menginjak kedewasaan.
D. Pengertian Anak Usia Dini
Di Indonesia pengertian anak usia dini ditujukan kepada anak yang berusia
0-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah atau kindergarten.
Sedangkan di Indonesia umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan
anak dan kelompok bermain (play group).Menurut basil penelitian Osbora, White
dan Bloom perkembangan intelektual manusia pada usia empat tahun sudah
mencapai 50%, usia 8 tahun 80%, dan pada usia 18 tahun bisa mencapai 100%.
Berdasarkan penelitian tersebut maka masa usia dini adalah masa golden age yang
harus dioptimalkan karena sebagian besar perkembangan otak anak didominasi
pada masa tersebut yakni mencapai 80% sedangkan 20% selanjutnya akan
berkembang setelah masa usia dini hingga umur 18 tahun.

Snowman mengemukakan ciri-ciri anak usia dini (3–6) tahun yang meliputi
aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak. Keempat ciri-ciri tersebut dijelaskan
sebagai berikut :

1. Ciri fisik
a. Anak pada umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan
(kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang
dilakukan sendiri
b. Otot-otot besar pada anak usia dini lebih berkembang dari pada kontrol
terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum
terampil melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya mengikat tali
sepatu. Namun dalam keadaan saat ini banyak anak usia dini yang
terampil menguasai gadgetnya.
c. Anak masih mengalami kesulitan bila harus menfokuskan
pandangannya pada obyek-obyek yang ukurannya kecil. Itulah
sebabnya koordinasi tangan kurang sempurna dalam menggunakan
gadgetnya.
d. Anak perempuan lebih terampil dari pada anak laki-laki dalam
mengerjakan tugas yang bersifat praktis, khususnya motorik halus.
Dan kebanyakan anak usia dini berjenis kelamin perempuan lebih
cepat menguasai gadget.
2. Ciri sosial
a. Pada umumnya anak cepat menyesuaikan diri secara sosial memiliki
satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti. Mereka
umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial. Sahabat yang
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya.
b. Anak lebih mudah sering kali bermian bersebelahan dengan anak
yang lebih besar. Perselisihan sering terjadi namun dengan cepat
kemudian berbaikan kembali.
c. Telah menyadari peran jenis kelamin

3. Ciri emosional
a. Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut. Tak jarang gadget menjadi pelampiasan emosi anak.
b. Iri hati pada anak usia dini sering terjadi, sering memperebutkan
perhatian.
4. Ciri kognitif
a. Anak pra sekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari
mereka senang berbicara, dan mereka juga dilatih untuk menjadi
pendengar yang baik. Kebanyakan anak usia dini yang mengenal
gadget juga mampu berbahasa asing.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat,
kesempatan, mengagumi dan kasih sayang.

Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children)


adalah anak usia dni anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun, yang
tercakup dalam program pendidikan di Taman Penitipan Anak, penitipan anak
pada keluarga, pendidikan prasekolah baik itu swasta ataupun negeri, TK, dan
SD. Untuk karakteristik anak usia dini bisa dilihat d bawah ini :

1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar

Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada usia 3-
4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi
rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa
yang masih sangat sederhana. Terutama ketertarikan pada fitur pada gadget
yang menarik perhatian anak.

2. Merupakan pribadi yang unik

Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak


usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat,
gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan
juga lingkungan.

3. Suka berfantasi dan berimajinasi.

Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan


pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak
untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti
Aisyah, 2008).

Dalam sejarah perkembangan anak usia dini terdapat beberapa filsuf yang
pemikirannya mendasari pendidikan anak usia dini hingga saat ini, secara ringkas
pemikiran para filsuf tersebut adalah sebagai berikut:
1. John Locke (1632-1704)
John locke terkenal dengan teori “Tabula Rasa”. Teori ini berpendapat bahwa
anak lahir dalam keadaan seperti kertas putih sehingga lingkunganlah yang
berpengaruh terhadap pembentukan dirinya. Lingkungan yang akan mengisi kertas
kosong tersebut dinamakan sebagai pengalaman. Pengalaman-pengalaman anak
itu sendiri yang akan berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak.
2. Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Jean Jaques Rousseau adalah salah satu filsuf yang mendasari teori
maturisional yang beranggapan bahwa yang berpengaruh terhadap perkembangan
anak berasal dari anak itu sendiri atau berkembang secara alami. Pendidikan yang
membiarkan anak tumbuh tanpa intervensi dengan cara tidak membandingkan anak
antara satu dengan yang lainnya.
3. Friedrich Froebel (1782-1852)
Froebel beranggapan bahwa sejak lahir manusia menjalani masa kanak-
kanak, seseorang harus menjalani hidup sesuai dengan perkembangannya. Seacara
kodrat, seorang anak membawa sifat baik. Sifat buruk anak muncul karena adanya
pendidikan yang salah.

Maka dari itu anak harus dilatih dengan pengamatan, eksploitasi atau
peragaan terhadap makhluk hidup. Melalui hal tersebut anakakan belajar, berpikir,
kemudian melakukan hal-hal yang sudai diserap oleh anak tersebut. Peran orang
tua sangat penting dalam pengawasan dan tindakan pembatasan penggunaan
gadget pada anak, karena berdampingan dampak positif gadget terdapat dampak
negatif yang harus diperhatikan orang tua.

Disadari atau tidak kebiasaan lingkungan terhadap anak usia dini akan
membentuk perkembangan anak. Dalam gadget terdapat konten bebas yang tidak
pantas dilihat oleh anak,maupun dalam game online yang digunakan anak.
Penggunaan jangka panjang pada gadget secara nonstop beresiko pada mata anak
dan fisik anak yang kurang aktif. Berbagai penelitian dari kedokteran maupun dunia
psikolog mengenai dampak gadget telah dilakukan.

BAB III
METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat

Penyusunan makalah ini di selesaikan di Universitas Pembangunan Nasional


“Veteran” Jakarta dan observasi dilakukan di sekitar kawasan Palmerah dan
komplek DDN.

2. Waktu

Proses pengerjaan makalah dimulai pada bulan Oktober dan rampung pada
pertengahan bulan November. Sementara wawncara dilakukan pada 31
Oktober 2016.

B. Metode

Penulis melakukan penilitian secara kualitatif dengan menggunakan


penelitian non eksperimen. Penelitian non eksperimen adalah penelitian yang
observasinya dilakukan dengan melihat sejumlah variabel subjek penelitian
menurut keadaan apa adanya dan juga melakukan wawancara tanpa
manipulasi data. Subyek dari penilitian merupakan orang tua dan anak diusia
dini sebagai sasarannya.
Metode yang digiunakan dalam penulisan makalah adalah studi
kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data
dengan menghimpun informasi yang relevan sesuai dengan topic
permasalahan yang sedang di teliti.

C. Analisis Data
Langkah analisis data akan melalui beberapa tahap yaitu:
a) pengumpulan data,
Penulis melakukan pengumpulan data dengan metode studi
kepustakaan dan melakukan wawancara pada orang tua yang mempunyai
anak pengguna gadget. Adapun pertanyaan yang diajukan pada
responden saat wawancara adalah :
1) Apakah bapak/ibu mempunyai anak berumur 0-8 tahun ?
2) Bagaimana cara bapak/ibu untuk mengalihkan perhatian anak saat
bapak/ibu ada kegiatan yang harus dikerjakan?
3) Mengapa bapak/ibu memberikan gadget pada anak sebagai
alternatif untuk mengalihkan perhatian anak?
4) Apakah anak bapak/ibu bermain gadget lebih dari 2 jam setiap
minggunya?
5) Selagi anak bermain dengan gagdetnya apakah orang tua
mendampingi anak bapak/ibu?
6) Apakah anak bapak/ibu saat ini mampu mengoperasikan fitur
tertentu didalam gadgetnya?
7) Apakah anak bapak/ibu mampu mengoperasikan internet pada
gadget?
8) Apakah anak bapak/ibu susah dijauhkan dengan gadget?
9) Bagaimana cara ibu mengatasi anak pengguna gadget jika
gadgetnya sedang bermasalah?
10) Apakah bapak/ibu mengetahui dampak dari penggunaan gadget
pada anak?
11) Apakah ada kejadian merugikan atau menarik pada anak yang
disebabkan karena gadget?
12) Apa reaksi bapak/ibu setelah kejadian merugikan atau menarik
pada anak yang disebabkan gadget tersebut?

b) pengelompokkan data
Penulis mengklasifikasikan data dari berbagai sumber kemudian
dijadikan sebagai bahan analisa. Data yang akan dikelompokkan
bersumber dari data yang diperoleh dengan metode kepustakaan dan
wawancara.
c) lalu kemudian menganalisanya.
Analisa data ini berupa narasi dari rangkaian hasil penelitian yang
muaranya untuk menjawab rumusan masalah.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penguasaan Gadget Pada Anak Usia Dini

Dewasa ini seiring dengan kuatnya arus globalisas, perkembangan


teknologi yang sangat modern tidak bias kita pungkiri lagi kenyataannya.
Teknologi dapat menjamah berbagai kalangan usia, mulai dari dewasa hingga
anak-anak sekalipun. Belakangan ini, fenomena dimana sebagian besar anak
mampu dalam menguasai gadget sangat mudah kita temui jika melihat
lingkungan sekitar dan sebagian besar anak-anak yang berasal dari keluarga
menengah keatas, dimana gadget merupakan suatu kebutuhan dan bukan
lagi menjadi barang mewah bagi mereka. Namun, sebagian kecilnya anak
memang difasilitasi gadget oleh orang tuanya agar si anak menyibukkan diri
untuk bermain dengan gadgetnya agar orang tua lebih leluasa dalam
beraktivitas tanpa perlu khawatir untuk mendampingi anaknya, sehingga
dalam konteks ini gadget berfungsi sebagai alat pengalihan anak agar anak
hanya terfokus pada gadgetnya. Tetapi, ada juga orang tua yang mungkin
bermaksud mengenalkan teknologi terkini sejak dini kepada anak-anaknya,
agar sang anak tidak buta teknologi saat ia beranjak dewasa.

Anak usia dini sedang dalam fase dimana sang anak mempunyai rasa
keingintahuan yang sangat tinggi. Dalam fase ini, sang anak akan menerima
dengan tangan terbuka jika diberikan suatu barang apalagi oleh orang tuanya
seperti contoh gadget. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi,
anak-anak sekarang ini rasanya jauh lebih sadar teknologi dibandingkan
dengan generasi-generasi terdahulunya. Jika diperhatikan anak-anak
sekarang bisa dengan mudah mengakses aplikasi dalam gadget yang baru
didapatinya. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menguasai fitur-fitur
gadget tersebut. Memang di satu sisi, ada beberapa manfaat bagi anak yang
sejak dini sudah berkenalan dengan gadget. Paling tidak sejak awal sang
anak sudah mengenal teknologi.
Gadget dilengkapi dengan aplikasi permainan khusus untuk mengasah
daya pikir anak, seperti puzzle, permainan edukasi, dan permainan
sejenisnya. Dengan adanya permainan inilah anak-anak menjadi tertarik
kepada gadget. Anak-anak yang senang bermain dengan gadgetnya akan
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tinggal di rumah, hal ini
merupakan keuntungan untuk orang tua yang memiliki kesibukan yang padat.
Beberapa orang tua juga membelikan anak-anaknya handphone, agar mudah
mengawasi keberadaan dan kondisi anak mereka. Di daerah-daerah yang
rawan terjadi penculikan anak, membiasakan anak untuk berkomunikasi
dengan handphone akan cukup membantu orang tua untuk mengawasi anak-
anaknya. Tapi di sisi lain, pemakaian gadget sejak usia dini juga dapat
membawa dampak negatif bagi anak-anak, baik bahaya yang langsung
kelihatan maupun bahaya yang dampaknya jangka panjang.

C. Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini

Pada zaman modern seperti saat ini, anak-anak sudah mengenal dan
bahkan mahir dalam menggunakan gadget. Hal ini tentunya sangat
membutuhkan peran penting orangtua untuk bersikap bijak dalam
memberikan alat komunikasi tersebut. Jika digunakan dengan bijak maka
gadget akan bermanfaat sebagai media pembelajaran untuk anak. Namun
jika penggunaannya tidak terkontrol maka pengaruh gadget sangat
berbahaya untuk kesehatan dan tumbuh kembang si anak. Manfaat gadget
bagi anak usia dini, yaitu sebagai berikut :

1. Melatih Kreativitas Anak

Gadget merupakan salah satu alat yang mempunyai teknologi yang


sangat canggih dan modern. Kemajuan teknologi telah banyak menciptakan
beragam permainan yang kreatif dan menantang salah satunya bagi anak.
Anak akan diberikan suatu tantangan dari permainan tersebut, sehingga anak
akan memutar otaknya agar bias menyelesaikna masalah yang ada didalam
gadget
2. Sebagai Media Pembelajaran

Gadget dapat berungsi sebagai media pembelajaran online. Jika oran


tua tidak mempunyai waktu untuk mencari referensi pembelajaan bagi anak,
dengan mudahnya orang tua bias menggunakan gadget sebagai media
pembelajaran bagi anak. Selain itu, fitur yang dirancang juga menarik
sehingga anak lebih semangat dalam belajar.

3. Mempermudah Komunikasi

Dengan hadirnya gadget, semua orang diseluruh penjuru dunia dapat


dengan mudah saling berhubungan satu sama lain menggunakan gadget
yang ada dengan tersambungkan oleh komeksi internet, yang akan
mempermudah komunikasi dengan praktis.

Di samping itu, dalam menyikapi perkembangan zaman dan teknologi


pada saat ini, setiap orang tua hendaknya mengetahui waktu yang tepat
untuk memberikan gadget pada anak. Selain itu, orangtua juga hendaknya
memberikan batasan pada anak dalam menggunakan gadget sehingga tidak
menjadi ketergantungan yang akan memberikan dampak negatif terhadap
tumbuh kembangnya. Pengaruh gadget dalam hal negatif bagi anak usia dini
yaitu sebagai berikut :

1. Bahaya radiasi

Pengaruh gadgetbagi anak yang pertama yaitu bahaya paparan radiasi.


Menurut sebuah penelitian, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya
bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Radiasi gadget ini sangat
beresiko tinggi mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan otak dan
sistem imunitas anak.
2. Menyebabkan Kecanduan

Pengaruh gadget terhadap anak yang selanjutnya yaitu menyebabkan


kecanduan dan ketergantungan. Hal ini tentunya akan berdampak negatif
terhadap perkembangan fisik dan motorik anak. Ketika sang anak asyik
bermain gadget akan lupa untuk makan, sehingga asupan nutrisi untuk
menunjang pertumbuhannya menjadi terganggu. Selain itu, kecanduan
gadget juga akan berdampak terhadap kepribadian anak sehingga lebih
cenderung memiliki sifat tertutup dan kurang bersosialisasi terhadap
sekitarnya.

3. Hambatan terhadap perkembangan dan mental

Anak usia dini yang telah memiliki ketergantungan dengan gadget


cenderung akan mengalami hambatan dalam proses perkembangannya. Hal
ini karena anak-anak yang sudah kecanduan bermain gadget akan jarang
bergerak sehingga membuat anak menjadi pasif dan dapat menghambat
proses pertumbuhan bagi anak usia dini. Kemudian, penggunaan gadget
yang tidak terkontrol dan terus menerus bisa menjadi salah satu pemicu
penyakit mental seperti depresi, gangguan bipolar dan autis.

4. Obesitas

Selain menghambat pertumbuhan, anak-anak yang candu bermain gadget


sangat beresiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini
karena kurangnya aktifitas anak-anak, sehingga terjadi penumpukan lemak
tubuh yang mempercepat kenaikan berat badan secara berlebihan.

5. Gangguan tidur

Sebaiknya orang tua tidak memberikan gadget pada anak di malam hari.
Hal ini bisa mengakibatkan gangguan tidur sehingga berdampak terhadap
tumbuh kembangnya. Permainan dalam gadget biasanya membuat anak
lebih terpacu dan membuat waktu tidurnya terganggu. Dalam hal ini peran
orang tua penting untuk mengontrol penggunaan gadget.
6. Pengaruh tayangan

Terkadang tanpa orang tua sadari kebanyakan anak-anak membuka situs


online yang mempertontonkan tayangan yang tidak seharusnya untuk mereka
lihat. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus bersikap bijak dan sebaiknya
tidak memberikan koneksi internet kepada anak ketika sedang menggunakan
gadget.

Untuk mencegah pengaruh buruk gadget terhadap perkembangan anak,


orang tua sebaiknya menerapkan aturan yang pasti dan tegas kepada anak
dengan membatasi penggunaan gadget, sehinga dengan begitu anak akan
lebih terkontrol dan tidak menyalahgunakan pemakaian gadget.

C. Peran Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget dan Penanganannya

Mengenalkan gadget kepada anak merupakan hal yang wajar dan


tidak salah, tetapi orang tua harus mempertimbangkan terlebih dahulu untuk
apa gadget diberikan kepada anak dan bagaimana perkembangan anak jika
sejak dini sudah mengenal gadget. Namun, sebagian besar dari orang tua
tidak memahami betul tentang bagaimana penggunaan gadget yang tepat
dan baik untuk anak. Sebagian besar orang tua cenderung memberi gadget
kepada anaknya hanya sebagai media pengalihan, agar anak menjadi tenang
dan tidak terganggu. Namun mereka tidak menyadari bahwa hal itu akan
membuat anak hanya akan terfokus pada gadgetnya saja yang nantinya akan
membuat anak menjadi pasif dan tidak menghiraukan lingkungan sekitarnya.

Padahal, gadget mempunyai manfaat yang dapat mendidik bagi anak


salah satunya melalui aplikasi-aplikasi yang terdapat di gadget. Aplikasi-
aplikasi ini dapat membantu orang tua agar lebih praktis dalam proses
pembelajaran khususnya bagi anak, yang nantinya dapat menambah
pengetahuan baru bagi anak usia dini. Gadget pada umumnya diberikan
orang tua agar dapat mengontrol kepada anak agar dapat terus
berkomunikasi. Maka dari itu orang tua diharapkan untuk tidak menjadian
kecanggihan teknologi untuk membatasi aktifitas dan kreativitas anak.
Meskipun gadget bisa menjadi sebuah barang yang menarik bagi anak, tetapi
anak harus tetap aktif. Penggunaan gadget oleh anak haruslah mendapatkan
pengawasan dari orang tua, hal ini penting agar penggunaannya bisa diawasi
dan tidak melampaui batas pemakaiannya. Hal-hal yang harus diperhatikan
orang tua pada saat akan memberikan gadget untuk anaknya, yaitu sebagai
berikut :

1. Faktor Keamanan

Sebaiknya pilihkan gadget yang tidak terlalu mahal untuk anak. Cukup
dengan membelikan gadget yang sudah memadai fungsi dan manfaat untuk
anak seusianya. Karena gadget yang mahal, hanya akan menjadikan orang
yang memiliki niat jahat tergerak untuk melakukan kejahatan, hingga akhirnya
anak akan menjadi korban kejahatan.

2. Faktor Kemanfaatan

Anak biasanya selalu menginginkan apa yang dimiliki oleh temannya,


tanpa memikirkan apakah dia membutuhkan barang itu atau tidak. Karena itu,
saat anak meminta sebuah gadget, orang tua seharusnya terlebih dahulu
menanyakan tujuan dan manfaat apa yang diinginkannya agar bisa
memilihkan gadget yang sesuai

3. Pengaruh Terhadap Mental Anak Usia Dini dan Efek Atas


Perkembangan

Saat membelikan gadget, pikirkan juga efeknya terhadap mental anak.


Jangan sampai anak anda terlalu bergantung kepada gadgetnya dan
melupakan potensi yang ada dalam dirinya. Penggunaan gadget yang baik
adalah bisa membagi waktunya dengan aktifitas lain selain bermain gadget.
Jangan sampai dengan adanya gadget, anak lupa untuk berinteraksi dengan
teman temannya, bermain layaknya anak kecil. Atur waktu penggunaannya,
kapan anak bisa bermain gadget dan kapan anak harus berinteraksi dengan
orang lain, termasuk orang tuanya sendiri. Agar perkembangan dirinya seiring
dengan perkembangan sosialnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan para
orang tua dalam mendidik anak usia dini agar masa perkembangannya
berjalan sesuai semestinya:
a) Memahami kemampuan anak dengan meluangkan waktu untuk menilai
seberapa tajam anak memilah hal-hal baru

b) Menyediakan atau menciptakan lingkungan belajar yang baik,


menyenangkan dan sesuai dengan keinginan si anak

c) Tidak memarahi anak ketika anak melakukan kesalahan, artinya


sebaiknya para orang tua membiarkan anaknya belajar dari kesalahan yang
telah ia perbuat dan membantu si anak dalam belajar progresif dengan
memperkuat landasan pendidikan mereka

d) Bersabar dan aktif dalam mendidik anak meskipun anak sudah


mendapatkan pendidikan melalui taman belajar atau lembaga pendidikan,
orang tua tetap memiliki peran terbesar dalam menciptakan suatu karakter
dalam diri seorang anak

e) Meluangkan banyak waktu untuk anak, agar anak tidak merasa


kesepian dan bosan dirumah karena tidak ada teman bicara.
Perlu disadari bahwa setiap anak usia dini istimewa karena satu dengan yang
lainnya berbeda. Hanya saja orang tua disini memegang peran utama dalam
pendidikan di masa emas anak usia dini. Bermain diluar rumah lebih baik
daripada diam terpaku dengan gadget. Bermain sepak bola dengan teman-
temannya di lapangan luas jelas memiliki perbedaan dengan bermain bola di
playstation atau gadget lainnya. Dan contoh ini berpengaruh terhadap
perkembangan psikologis anak usia dini mulai dari perkembangan fisik-
motorik, kognitif, sosio-emosional dan bahasa.

Perhatian dan pemberikan penjelasan pada anak adalah kunci untuk


menghindari kecanduan gadget. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan orang tua
agar anak terhindar dari pengaruh yang tidak diharapkan dari perkembangan
teknologi, langkah-langkah dalam mengatasi anak yang sudah terlanjur
kecanduan gadget, yaitu:

a.) Batasi Waktu Anak Bemain Gadget

Orang tua harus tegas dan bijak, berikan batasan waktu bagi anak untuk
bermain gadget agar anak tidak senantiasa bersama gadgetnya saja.
b.) Berikan Pemahaman Pada Anak

Orang tua harus memberikan pemahaman yang baik pada anak mengenai
cara yang baik dalam menggunakan gadget. Pada intinya berikan
pengarahan supaya anak tidak menggunakan gadget dalam waktu lama
nasihati si kecil secara perlahan dan jangan memaksanya untuk menghindari
gadget karena justru anak semakina membuatnya penasaran,

c.) Menghabiskan Waktu Bersama Anak

Bagi orang tua menghabiskan waktu bersama anak sangatlah penting.


Menghabiskan waktu bersama anak bisa dilakukan dengan cara mengajak
sang anak pergi berwisata, atau juga mengajak anak untuk memasak kue.
Terdapat banyak kegiatan unuk anak yang menghilangkan kecanduannya
pada gadget sedikit demi sedikit. Namun jangan lupa untuk mengajarkan
anak pentingnya teknologi bagi kehidupan.

d.) Tidak Memberikan Gadget ketika Anak Masih Terlalu Dini

Gadget memang tidak ditujukan untuk anak kecil, karena ketika mereka
sudah lama mengenal gadget maka susah untuk dipisahkan. Oleh karena itu
sebagai orang tua jangan memberikan hak langsung pada anak, melainkan
hanya mengenalkan terlebih dahulu dengan batasan waktu seperti tips di
atas. Untuk anak usia dini bisa diberikan mainan berupa boneka (untuk anak
perempuan), bola, dan juga mainan lainnya.

e.) Ajak Anak Bermain di Luar

Kesalahan yang biasa dilakukan oleh para orangtua adalah melarang


sang anak untuk memiliki aktivitas di luar umah. Ketika anak jarang bermain
dengan teman-temannya, anak tersebut cenderung menjadi pribadi yang
kurang aktif, sehingga menjadikan gadget sebagai maianan utama mereka.
Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua memberikan waktu untuk kegiatan luar
bersama dengan teman seusianya. Namun yang perlu diperhatikan adalah
tetap mengawasi dan memperhatikan lingkungan bermainnya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gadged tak lagi hanya sebagai sarana pendukung untuk bekerja dan
beraktifitas bagi orang dewasa, namun juga sudah menjadi perangkat yang
banyak digunakan oleh anak-anak maupun para balita. Kemajuan Teknologi
membuat berbagai produk Gadget memiliki fungsi dan kemampuan yang tak
kalah canggih dengan perangkat komputer. Gadged bisa berada dalam
genggaman setiap orang termasuk anak-anak. Anak-anak sering
menggunakan perangkat Gadged untuk bermain saja selebihnya untuk
bermain saja.

Begitu populernya Gadged bagi anak-anak tidak heran membuat aktifitas


bermain dan berinteraksi mereka di luar rumah menjadi berkurang, namun
pada akhirnya anak-anak lebih akrab dengan Gadged ketimbang dengan
orang lain termasuk orang tuanya sendiri. Ironisnya kesenangan mereka
dengan perangkat electronik mendapat dukungan dari orang tuanya sendiri.
Penyebabnya lantaran orang tua terlalu sibuk atau mereka tidak ingin
terganggu aktifitasnya. Memang tak ada salahnya para orang tua
mengenalkan agar si anak tidak gagap teknologi, namun orang tua juga harus
terus mengawasi anak agar tidak menyalah gunakan teknologi dengan hal-hal
yang tidak ada untungnya misal bermain game secara berlebihan.

Bagaimanapun ketergantungan anak-anak terhadap gadget pada akhirnya


tidak bisa dipungkiri. Di lain pihak, para orang tua merasa terbantu dengan
keberadaan Gadget karena aktifitas dan kesibukan mereka tidak terganggu
oleh anak-anak yang lebih fokus pada Gadgednya. Namun, dibalik itu semua
ada berbagai bahaya yang bisa mengancam jika para orang tua dan
lingkungan melepaskan perhatiannya serta membiarkan anak-anak mereka
terikat pada perangkat Gadget. Selain bisa mengasah keterampilan dan otak,
perangkat electronik juga bisa memberi pengaruh buruk bagi anak-anak.
Kemajuan teknologi dapat membuat keterbatasan ruang bermainyang
membuat anak-anak kini lebih banyak berada di dalam rumah dan kurang
berinteraksi dengan orang di lingkungan sekitarnya. Akibatnya anak yang
tumbuh pada zaman ini kurang banyak mengenal permainan tradisional,
ataupun permainan yang membutuhkan ketangkasan fisik diluar ruang.
Mereka lebih asik dan terampil memainkan jari-jarinya diatas layar telephone
genggam pintar ataupun tablet. Dalam masa perkembangannya anak-anak
memang tidak hanya membutuhkan proses belajar serta menambah
pengetahuan, namun juga sekaligus membutuhkan hiburan dan bermain.
Seluruh kebutuhan dan belajar sekaligus hiburan dan bermain inilah yang kini
juga disediakan oleh berbagai produsen elektronik, yaitu gadget. Pada anak
usia dini atau pra sekolah, sesungguhnya perangkat gadget bisa membantu
anak untuk menstimulasi indra dan imajinasi bagi anak-anak. Beberapa
permainan yang tersedia di gadget juga memiliki efek positif dalam
mendukung pembelajaran, menambah pengetahuan, serta mengembangkan
kemampuan analisis. Hal ini pada akhirnya membantu membangun pemikiran
yang inofatif dan strategis sekaligus dapat mendorong kreatifitas mereka.

Di balik berbagai manfaat positif dari gadget tersimpan juga dampak


negatif yang ditimbulkan bagi si pengguna seperti perubahan sikap pada
anak, tidak memperdulikan longkungan sekitarnya, misalnya pada saat di ajak
berkomunikasi secara langsung, dan anak cenderung suka marah-marah
tanpa sebab. Jika anak sering menggunakan gadget bukan hanya mental dan
sikisnya yang akan terganggu, gangguan yang disebabkan oleh gadget ini
bisa berdampak pada panca indra si pengguna seperti kesehatan mata. Hal
ini akan semakin buruk bila para orang tua tidak bisa membatasi penggunaan
gadget.
B. Saran

Pada zaman sekarang mungkin banyak di jumpai anak-anak kecil yang


sudah mahir dalam menggunakan gadget. Hal ini nampaknya kurangnya
pengawasan dari orangtua, sehingga beresiko terhadap kecanduan gadget.
Maka dari itu, sebaiknya gadget diperkenalkan pada anak ketika sudah
mengerti dan bisa membedakan mana yang baik atau tidak. Jangan
memperkenalkan gadget pada anak di usia yang masih terlalu dini karena
bisa berdampak terhadap kesehatan dan tumbuh kembangnya. Gadget tidak
dilarang untuk anak, hanya saja dalam hal ini orangtua harus memberikan
batasan dan kontrol penggunaan gadget. Dengan begitu maka si kecil tiak
akan menjadi pecandu gadget. Bimbingan dan pengawasan dari orangtua
memang menjadi salah satu faktor penting untuk menghindari dampak negatif
dari gadget.
DAFTAR PUSTAKA

http://tekno.liputan6.com/read/2305979/manfaat-positif-teknologi-untuk-orang-tua-
dan-anak

http://www.kompasiana.com/picalgadi/bahaya-mengenalkan-gadget-terlalu-dini-
pada-anak_54f3862c7455137f2b6c7a89

http://liana-oktaria.blogspot.co.id/2014/06/pengaruh-gadget-terhadap-anak-usia-
dini.html

https://5sepatuweb.wordpress.com/2016/05/31/dampak-positif-dan-negatif-
penggunaan-gadget-pada-anak-anak/

http://www.solusisehatku.com/solusi-untuk-mengatasi-kecanduan-gadget-pada-anak

Anda mungkin juga menyukai