Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENTINGNYA MENGETAHUI DAMPAK IMPLIKASI PENGGUNAAN GADGET


PADA ANAK SERTA PERLUNYA PENGELOLAAN POLA ASUH ORANG TUA DAN
BIMBINGAN GURU YANG CEMERLANG PADA ANAK DI ERA DIGITAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Dosen Pengampu : Nuur Wachid Abdul Majid, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Aqiel Mubarok
NIM : 1804765
Kelas : 3A PSTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2020
ABSTRAKSI
Tujuan dokumen ini disusun bertujuan untuk mengetahui dampak implikasi pada anak
terhadap penggunaan gadget di era digital, dari data yang dihasilkan bahwa di Era digital
merupakan era di mana teknologi dan informasi dapat diakses oleh siapapun, dimanapun dan
dalam kondisi apapun, sehingga dapat berdampak positif dan negatif terhadap tanggung
jawab orang tua dan guru kepada anak dan perkembangan anak. Salah satu yang termasuk
dan begitu penting dalam tanggung jawab orang tua dan guru di era sekarang adalah
bagaimana cara orang tua memberikan pola asuh yang tepat dan cemerlang dalam mengelola
penggunaan gadget pada anak, karena dengan adanya perkembangan di era digital terutama
pada gadget yang dapat berdampak pada generasi penerus bangsa, baik itu positif maupun
negatif, maka penulis memberikan saran kepada setiap orang tua untuk lebih giat dan selektif
dalam menanggapai perkembangan sistem informasi dan teknologi, serta orang tua tetap
menanamkan nilai-nilai ajaran agama sehingga memperkuat keyakinan anak untuk selalu
melakukan hal yang baik dan terbaik. Serta untuk guru dapat memberikan pola bimbingan
yang dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang baik agar siswa-siswinya dapat
menirukan aktivitas gurunya dalam menggunakan gadget yang baik.
Kata Kunci : Gadget; Era digital; Peran bimbingan orang tua dan guru

ABSTRACT
The purpose of this document is intended to determine the impact of the implications on
children for the use of gadgets in the digital age, from the data generated that in the digital
age is an era where technology and information can be accessed by anyone, anywhere and
under any conditions, so that it can have positive and negative impacts. towards the
responsibilities of parents and teachers to children and child development. One that is
included and so important in the responsibilities of parents and teachers in the current era is
how parents provide appropriate and brilliant parenting in managing the use of gadgets in
children, because with the development in the digital era, especially in gadgets that can have
an impact on the nation's next generation, both positive and negative, the authors advise
every parent to be more active and selective in responding to the development of information
systems and technology, and parents continue to instill the values of religious teachings so as
to strengthen children's confidence to always do the things good and best. As well as for
teachers to provide guidance patterns that can take advantage of good technological
developments so that their students can imitate the activities of their teachers in using good
gadgets.
Keywords: Gadgets; Digital era; The role of parent and teacher guidance

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “pentingnya mengetahui dampak implikasi penggunaan gadget
pada anak serta perlunya pengelolaan pola asuh orang tua dan bimbingan guru yang
cemerlang pada anak di era digital” dengan baik serta tepat pada waktunya. Laporan ini
telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan
ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah pentingnya mengetahui dampak implikasi
penggunaan gadget pada anak serta perlunya pengelolaan pola asuh orang tua dan
bimbingan guru yang cemerlang pada anak di era digital dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca.

Purwakarta, 15 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR IS

I
ABSTRAKSI..............................................................................................................................i
ABSTRACT...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah..................................................................................2
1.2.1 Identifikasi Masalah...................................................................................................2
1.2.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian.........................................................................................................2
BAB II HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................................3
2.1 Hasil Penelitian.................................................................................................................3
2.1.1 Lokasi Penelitian........................................................................................................3
2.1.2 Fokus Penelitian.........................................................................................................3
2.1.2 Penentuan Informan...................................................................................................4
2.1.3 Identitas Responden...................................................................................................4
2.2 Pembahasan dan solusi dari peneliti.................................................................................5
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan zaman di bidang ilmu teknologi pada abad ke 21 ini semakin berkembang
pesat. Berbagai macam penemuan dengan tujuan mempermudah ruang gerak dan ruang
lingkup manusia diciptakan satu persatu setiap tahunnya. Ini membuktikan bahwa daya
pikir masyarakat dan juga pola perilaku manusia semakin maju dan berkembang dengan
pesat. Dimulai dari munculnya telepon koin di tiap pinggir jalan lingkungan rumah,
telepon genggam (HP), hingga saat sekarang ini orang-orang lebih akrab mengenalnya
dengan istilah smartphone atau gadget. Hampir setiap individu mulai dari orangtua
hingga anak-anak kini memiliki gadget atau smartphone. Tentu saja hal ini bukan hanya
terjadi tanpa alasan karena daya konsumsi dan kebutuhan masyarakat saat ini sudah
sangat jauh berbeda dibandingkan beberapa dekade ke belakang. Kini kebutuhan akan
komunikasi dan informasi menjadi hal yang paling penting bagi semua kalangan
masyarakat, di tambah dengan mudahnya mengakses berbagai macam fitur yang
ditawarkan dari penyedia jasa layanan dari produsen smartphone itu sendiri dan berbagai
provider pendukung.
Gadget memiliki fitur menarik yang ditawarkan dan seringkali membuat anak-anak
cepat akrab dengannya. Banyak manfaat positif yang diperoleh dari penggunaan gadget
yang dikemukakan oleh psikolog Hadiwidjodjo, Psi (2014). Namun penggunaan gadget
secara continue akan berdampak buruk bagi pola perilaku anak dalam kesehariannya,
anak-anak yang cenderung terus-menerus menggunakan gadget akan sangat tergantung
dan menjadi kegiatan yang harus dan rutin dilakukan oleh anak dalam aktifitas sehari-
hari, tidak dipungkiri saat ini anak lebih sering bermain gadget dari pada belajar dan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, Hal ini mengkhawatirkan, sebab pada masa
anak-anak mereka masih tidak stabil, memiliki rasa keingin tahuan yang sangat tinggi,
dan berpengaruh pada meningkatnya sifat konsumtif pada anak-anak untuk itu
penggunaan gadget pada anak-anak perlu mendapatkan perhatian khusus bagi orang tua.
Beberapa kasus mengenai dampak negatif dari smartphone ini sering sekali menimpa
anak-anak. Mulai dari kecanduan internet, game, dan juga konten-konten yang berisi
pornografi.
Oleh karena itu peran orang tua terhadap anak-anaknya harus selalu dilakukan. Jangan
sampai orangtua mengandalkan gadget untuk menemani anak, dan orangtua membiarkan
anak lebih mementingkan gadget supaya tidak merepotkan orangtua. Dengan cara
mengontrol setiap konten yang ada di gadget anak-anaknya. Orangtua harus bisa
mengajak diskusi dalam arti adanya tanyajawab mengenai isi dari semua gadget yang
dimiliki anak-anaknya. Ini artinya waktu bermain adalah waktu yang bermanfaat. Anak
bisa belajar lewat waktu bermain. Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku orang
dewasa, mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya.

1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
1. Masih banyak ditemukan para pelajar yang menggunakan gadget tidak diberi
pengontrolan oleh pihak orang tuanya
2. Masih terdapati para pelajar yang menggunakan gadget dengan waktu yang tidak
ideal dengan seusianya.
1.2.2 Rumusan Masalah
1. Berapa lama penggunaan gadget dalam sehari pada para pelajar ?
2. Konten atau Platform apa yang sering diakses oleh para pelajar ?
3. Bagaimana cara orang tua mengontrol penggunaan gadget anaknya ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan observasi ini adalah:
1. Untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis tentang penggunaan gadget (konten
dan intensitas penggunaan gadget) pada para pelajar ditingkat sekolah dasar dan
sekolah mengengah pertama.
2. Untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis tentang dampak penggunaan gadget
pada para pelajar ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
3. Untuk mengetahui cara memberikan bimbingan dan pola asuh yang tepat serta
cemerlang kepada anak di era digital saat ini.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah sumber referensi,
memperkaya pengetahuan dan memperkuat keilmuan bagi pembaca pada umumnya
sehingga bisa memberikan kontribusi dalam menentukan sikap untuk menghadapi
permasalahan tanggung jawab orang tua dan guru kepada anak di era digital dengan
pandangan hukum keluarga Islam di indonesia.
2. Secara Praktis
Secara subtansi, penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti mempunyai kegunaan
antara lain :
a. Dapat memberikan sumbangsi ilmu dan bekal pengabdian kepada masyarakat
khususnya orang tua tentang tanggung jawab orang tua kepada anaknya di era
digital saat ini sehingga dapat meminimalisir pengaruh buruk yang terjadi akibat
kecanggihan teknologi dan sistem informasi saat ini.

2
b. dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengetauan lebih dalam mengenai
penggunaan gadget pada anak-anak dengan pengawasan orang tua dan juga
menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca.

BAB II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


2.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian serta pembahasan dari data-
data yang diperoleh melalui observasi yang dilakukan yaitu data responden dan data
penelitian mengenai dampak implikasi anak terhadap penggunaan gadget. Hasil
observasi disajikan dalam bentuk tabel yang merupakan yang merupakan rangkuman dari
hasil observasi.
2.1.1 Lokasi Penelitian
Menurut Lexi J. Moleong (2008) menyatakan bahwa dalam penentuan lokasi
penelitian, ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantive dan
menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada
dilapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu, biaya
dan tenaga juga perlu dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.
Penelitian mengenai dampak implikasi anak terhadap penggunaan gadget ini
berlokasi di tiga tempat yang berbeda, untuk penjelasannya lihat pada tabel berikut:
No Lokasi Penelitian Metode Jumlah
. Responden
1. SDN Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur Wawancara 3 Orang
2. SMPN 33 Manggarai, Jakarta Selatan Wawancara 4 Orang
3. Rumah. Manggarai, Jakarta Selatan Kuisioner 3 Orang
lewat google
form

Berdasarkan prariset yang dilakukan di lokasi smp peneliti melihat ada beberapa
anak saat waktu istirahat sedang menggunakan gadgetnya untuk memainkan game
kesukaannya bersama teman lainnya, dan adapula yang membuka konten youtube
dan konten lainnya. Hal ini pun juga telah dibuktikan dari informan yang telah saya
temui, dalam sesi wawancara ia menceritakan bahwasanya memang kebanyakan
pelajar pada saat istirahat tiba, para pelajar lebih mementingkan bermain games
atau memainkan gadgetnya daripada mengulas kembali materi yang telah
diajarkan. Dan dalam penggunaan gadget tersebut tidak ada pengontrolan yang
dilakukan oleh pihak guru, dan menurut peniliti ini bisa menjadi kekhawatiran
terhadap psikologis anak, karena dengan terbiasanya hal seperti itu akan
menjadikan anak lebih meyukai bermain gadgetnya daripada belajarnya serta tanpa
pengontrolan yang ada ini bisa menimbulkan rasa keingintahuan yang lebih tanpa
dasar atau pedoman yang benar akan mengakibatkan anak dapat mengakses
konten yang seharusnya seusia mereka belom pantas mengakses konten tersebut

3
2.1.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Fokus penelitian
bertujuan agar data responden tidak meluas. Dengan adanya focus penelitian, maka
ada pembatas yang menjadi obyek penelitian, dan peneliti tidak akan terjebak oleh
banyaknya data yang diperlukan ketika terjun ke lapangan.
Moleong dalam Jiwandono (2013) mengemukakan dalam fokus penelitian perlu
ada batasan – batasan tertentu untuk mendapatkan data yang relevan dan valid.
Penentuan focus penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membatasi studi
kualitatif, sekaligus membatasi peneliti guna memilih mana data yang relevan dan
mana pula yang tidak Adanya fokus penelitian akan menghadirkan data yang valid
dan relevan serta tidak menimbulkan hasil data yang melimpah ruah tanpa ada
hasil yang baik. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
1. Penggunaan gadget pada anak pelajar ditingkat sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama yang meliputi konten penggunaan gadget (game, browsing,
komunikasi, dan lainnya), Intensitas penggunaan gadget (tinggi, sedang,
rendah).

2. Dampak penggunaan gadget pada anak pelajar ditingkat sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama.

a. Dampak positif yaitu melatih imajinasi, melatih kepekaan, kecerdasan anak.

b. Dampak negatif yaitu menurunkan konsentrasi belajar, penurunan dalam


bersosialisasi, menghambat kemampuan berbahasa, kecanduan.
2.1.2 Penentuan Informan
Moleong, (1989), Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi harus
mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian dan harus sukarela
menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal.
Teknik penentuan informan dalam penelitian ini purposive sampling dimana
pemilihan informan dipilih dengan sengaja berdasarkan kriteria tertentu yang telah
ditetapkan dan ditentukan berdasarkan dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria
informan yang sesuai dengan penjelasan dan ketetapan serta ketentuan tujuan
penelitian adalah :
1. Pelajar yang sedang menggunakan gadget
2. Pelajar yang sedang melihat temannya menggunakan gadget
2.1.3 Identitas Responden
Identitas Responden ini didapati dari metode wawancara yang dilakukan serta dari
pengisian kuisioner, identitas yang diamati dari nama, jenis kelamin, kelas, umur,
serta data wajib yang harus diisi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
No. Nama Jenis Kelas Lama Konten yang

4
Kelamin Penggu sering diakses
naan
1 Muhammad iqbal Laki-laki 6 SD 7 Jam Youtube, games
2 Aldi Setiawan Laki-laki 6 SD 5 Jam Youtube, games
3 Rudi Pangestu Laki-laki 5 SD 8 Jam Youtube, games
4 Intan lestari Perempuan 2 SMP 10 Jam Youtube, ig, wa
5 Dwi Handayani Perempuan 3 SMP 12 Jam Youtube,ig,wa,line,
games, google
6 Tanti Maryani Perempuan 2 SMP 8 Jam Youtube,googl
e,wa,ig
7 Rafli Lesmana Laki-laki 2 SMP 7 Jam Games,youtube, wa
8 Aziz Eka Laki-laki 3 SMP 14 Jam Games,youtube,wa,
google
9 Ibrahim Laki-laki 3 SMP 10 Jam Games,youtube,
wa, google
10 Muhammad Rizal Laki-laki 3 SMP 9 Jam Games,youtube,
wa, google

2.2 Pembahasan dan solusi dari peneliti

Dari data tabel hasil observasi yang telah dilakukan bahwasanya Jenis kelamin dapat
memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu kegiatan, jenis kelamin
seringkali dapat menjadi pembeda yang dilakukan oleh individu. Dari tabel tersebut
dapat dilihat bahwa semua responden yang berjenis kelamin laki-laki dalam penggunaan
gadget lebih cenderung mengakses konten games atau permainan ketimbang dari semua
responden perempuan yang tidak ada sama sekali mengakses konten permainan atau
games. Dan tidak dipungkiri pula bahwa konten youtube juga tidak lepas dari tiap anak
menggunakan gadget. dari responden yang saya dapati pula kebanyakan dari mereka
dalam menggunakan gadget tidak diberi pengawasan yang ketat saat menggunakannya,
dan ada yang sebagian dari mereka berkata bahwa ia menggunakan gadget pasti ditemani
dengan orang tuanya jadi pasti orangtuanya akan tau apa saja yang dia akses. Akan tapi
hal tersebut menurut saya belom begitu cukup untuk mencegah efek negatif yang bisa
saja timbul, oleh karena itu menurut saya harus dibutuhkan tindakan preventif yang lebih
yaitu dari orangtua sendiri harus dapat memahami konten atau aplikasi apa saja yang ada
pada gadget, dan paham cara memberikan batasan pada konten tersebut agar tidak
melenceng ke konten yang seharusnya tidak diakses oleh anak. Karena Kemudahan
untuk mengakses informasi yang ditawarkan oleh samrtphone membuat anak-anak
cenderung kesulitan memilih hal yang memang disajikan untuk anak-anak atau untuk
orang dewasa. Dari kemudahan tersebut timbul rasa ingin tahu anak-anak untuk lebih
dalam mengakses konten dewasa yang memicu terjadinya tindakan kriminal atau asusila
yang didasari oleh rasa ingin tau yang tinggi sehingga membuat mereka
mempraktekannya.
Seperti halnya kasus mengenai pelecehan seksual yang terjadi di provinsi lampung yang
ditulis dalam berita online saibumi.com (2015) :
Untuk diketahui, BD (12) bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar,
diduga telah mencabuli 4 gadis kecil. Adapun keempat gadis kecil yang diduga

5
telah dicabuli oleh pelaku, ZS (1,6) AL (8,6) AM (8) ML (8). Sebelumnya
diberitakan, warga kelurahan Fajaresuk kecamatan Pringsewu kabupaten
Pringsewu, digegerkan dengan seorang siswi yang masih duduk dibangku kelas
VI Sekolah Dasar BD (12) mencabuli anak yang baru berusia 1,5 tahun.
Sementara BD (12) saat ditemui di halaman rumahnya, mengakui telah
melakukan perbuatan tersebut karena menirukan film video porno yang dilihat di
HP milik temannya. "Iya saya melakukan perbuatan itu karena habis melihat
video porno di handphone teman saya," katanya dengan polos menjawab.(*)
Irianto, (2015).

Dari pernyataan kasus diatas sudah dapat disimpulkan bahwa memang memberikan
gadget pada anak tanpa adanya pengawasan orang dewasa atau orang yang lebih tua
memang akan cenderung menimbulkan beberapa dampak negatif. Kasus diatas tentu
anak akan lebih mudah mengakses berbagai konten pornografi dari gadget yang
dimiliki karena lebih mudah dan juga praktis. Inilah mengapa memberikan gadget
pada anak masih menjadi suatu hal yang pro dan kontra di kalangan masyarakat. Oleh
karena itu menurut saya peran orang tua terhadap anak-anaknya harus selalu
dilakukan. Jangan sampai orang tua hanya mengandalkan gadget untuk menemani
anak, dan orangtua membiarkan anak lebih mementingkan gadget agar tidak
merepotkan orangtua. Dengan cara mengontrol setiap konten yang ada di gadget anak-
anaknya. Orangtua harus bisa mengajak diskusi dalam arti adanya tanya-jawab
mengenai isi dari semua gadget yang dimiliki anak-anaknya. Ini artinya waktu
bermain adalah waktu yang bermanfaat. Anak bisa belajar lewat waktu bermain.
Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku orang dewasa, mengembangkan daya
imajinasi dan kreatifitasnya.
Atau dapat mengikuti solusi yang dikemukakan oleh Winoto dalam (Giga Kurnia,
2014), bahwa :
“Anak-anak pada dasarnya belum waktunya untuk diberikan sebuah telepon
seluler pribadi, hal ini dikarenakan pada anakanak dikawatirkan anak-anak
akan berubah menjadi memiliki perilaku konsumtif yang berlebih. Memang
anak-anak sekolah dasar dan juga menengah pertama masih sangat dilarang
atau memerlukan pengawasan yang ketat dalam menggunakan gadget dalam
aktivitas sehari-hari mereka”.

BAB III

KESIMPULAN
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penggunaan gadget pada anak harus
dalam jangka waktu tertentu dan dengan pengawasan yang baik oleh orang tua. Peran orang
tua sangat penting sebagai figur untuk menemani, mengawasi, dan mengarahkan pemakaian
gadget agar bermanfaat bagi tumbuh kembangnya anak. Pada akhirnya pemakaian gadget
akan tidak mempengaruhi perilaku kehidupan seorang anak ketika sudah dewasa dan bisa
menjadi media yang infomatif dan komunikatif untuk belajar anak – anak. Untuk itu juga
perlu adanya filtrasi dari dampak positif dan negatif dari gadget. Namun unuk anak-anak
yang menggunakan gadget banyak ditemukan dampak negatifnya dari pada dampak

6
positifnya, dan hal itu tergantung bagaimana orang tua mendidik dan mengawasi anak pada
saat menggunakan gadget.

DAFTAR PUSTAKA
Nur Ahmad Yasin (2018). Skripsi Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak di Era Digital

Perspektif Hukum Keluarga Islam di Indonesia


dari digilib.uinsby.ac.id

M. Hafiz Al-Ayouby (2017). Skripsi Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini
dari digilib.unila.ac.id

Nurhaeda (2018). Jurnal Dampak Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini dalam
Pandangan

Islam di Paud Terpadu Mutiara Hati Palu


dari Jurnal.unismuhpalu.ac.id

Mubashiroh (2013). Gadget, Penggunaan dan Dampak pada Anak-anak

dari http:// jurnalilmiahtp2013.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai