Anda di halaman 1dari 12

KONTROL TEGANGAN STATOR TIGA

PHASE PADA MOTOR INDUKSI


4
DENGAN SIMULINK MATLAB

4.1 Tujuan Praktikum


a) Mempelajari karakeristik kecepatan motor induksi 3 fasa terhadap masukan

kontrol tegangan.
b) Menerapkan thyristor pada pengaturan kecepatan motor DC

4.2 Landasan Teori


Motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik yang berupa tenaga putar. Motor listrik terdiri dari dua bagian yang
sangat penting yaitu stator atau bagian yang diam dan Rotor atau bagian berputar.
Pada motor AC, kumparan rotor tidak menerima energi listrik secara langsung,
tetapi secara induksi seperti yang terjadi pada energi kumparan transformator.
Olehkarena itu motor AC dikenal dengan motor induksi.
Wtng Cove
Stator
Rotor
Pan
Blades
Beanng
Eech End Be
d

PHOm Sletor
ctr
anete
Megnets

Gambar 4.1 Konstruksi Motor Induksi


Pada dasarnya motor induksi terdiri dari suatu bagaian yang tidak berputar
(stator) dan bagian yang bergerak memutar (rotor).

24 Buku Petunjuk Praktikum


Sistem Kontrol
1. Stator (bagian motor yang diam)
Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat
(konduktor) dari tiga kumparan yang masing -masing berbeda phasa dan
menerima arus dari tiap phasa tersebut yang disebut kumparan stator. Stator
terdiri dari plat -plat besi yang disusun sama besar dengan rotor dan pada
bagiandalam mempunyai banyak alur yang diberi kumparan kawat tembaga
yang berisolasi. Jika kumparan stator mendapatkan suplai arus tiga fasa maka
pada kumparan tersebut akan timbul flux magnit putar. Karena adanya flux
magnit putar pada kumparan stator, mengakibatkan rotor berputar karena
adanya induksi magnet dengan kecepatan putar rotor sinkon dengan kecepatan
putar stator.

ns= P120f.... ...(2.1)


Dimana
Ns Kecepatan sinkron (rpm) f
=
Besarnya frekuensi (Hz)
P Jumlah kutub

Gambar 4.2 Stator


2. Rotor (bagian motor yang bergerak)
Berdasarkan hukum faraday tentang imbas magnet, maka medan putar
yang secara relatif merupakan medan magnet yang bergerak terhadap
penghantar rotor akan mengibaskan gaya gerak listrik (ggl). Frekuensi ggl
imbas ini sama dengan frekuensi jala -jala.Besar ggl imbas ini berbanding
lurus dengna kecepatan relatif antara medan putar dan penghantar rotor.
Penghantar -penghantar dalam rotor yang membentuk

25 Buku Petunjuk Praktikum


Sistem Kontrol
suatu rangkaian tertutup, merupakan rangkaian melaju bagi arus rotor dan

searah dengan hukum yang berlaku yaitu hukum lenz.Arahnya melawan fluksi
yang mengimbas, dalam hal ini arus rotor itu ditimbulkan karena adanya
perbedaan kecepatan yang berada diantara fluksi atau medan putar stator
dengan penghantar yang diam. Rotor akan berputar arah yang sama
dengan arah medan putar stator, untuk mengurangi beda kecepatan diatas. Jika
rotor dibebani, maka putaran rotor akan turun sehingga terjadi perbedaan
kecepatan putaran antara rotor dan stator, perbedaan kecepatan putaran ini
disebut slip.

4.3 Prosedur Kerja


a) Bukalah rangkaian Simulink seperti gambar 4.3 dan gambar 4.4 dengan
mendownload file pada link berikut:
http://bit.ly/praktikumsistemkontrolbab4unei
Continu
poergud

Gambar 4.3 Gambar rangkaian simulink monitoring tegangan

26 Buku Petunjuk Praktikum


Sistem Kontrol
Cenbnuo
STATIC STATOR VOLTAGE CONTROLLER FOR INDUCTION MOTOR DRIVEE

TRIGOERING PULSES

va

stUnits
VC

Gambar 4.4 Gambar rangkaian simulink kontrol tegangan stator motor


induksi 3 phase

b) Pastikan semua rangkaian dan sambungan pada simulink sudah benar.


c Pada data threephaseacvol1 jalankan simulink dan pahamilah gambar 4.3
untuk mengetahui karakteristik tegangan 3 fasa yang dihubungkan pada suatu

beban.
d) Ubahlah nilai input tegangan dan sudut cos setiap phase. Ambil 4 data dengan
ketentuan <220 volt, 220 volt, >220 volt dan 380 volt.
e) Simulasikan dengan mengklik "run" pada Simulink matlab yang telah dibuat,
lalu klik Autoscale.
f Amati nilai dari input phase to netral motor pada sumber tegangan (source side)
serta keluaran phase to netral pada tegangan beban (load side).
g) Analisis perubahan dan pengaruh dari setiap nilai yang dimasukkan.
h) Setelah mengetahui karakteristik tegangan 3 fasa pada gambar 4.3. Pada data
threephaseacvolim, jalankan simulink pada gambar 44 untuk mengetahui
karakteristik dari rotor speed (wm) dan torque keluaran dari motor 3 fasa.
i) Ubahlah nilai input tegangan dan sudut cos 6 setiap phase. Ambil 4 data dengan
ketentuan <220 volt, 220 volt, >220 volt dan 380 volt.
j) Simulasikan dengan mengklik "run" pada Simulink matlab yang telah dibuat,
lalu klik Autoscale.

27 Buku Petunjuk Praktikum


Sistem Kontrol
k) Amati nilai keluaran dari rotor speed (wm) dan torque (N*m).
) Analisis perubahan dan pengaruh dari setiap nilai yang dimasukkan.

4.4 Alat-alat dan Komponen

Percobaan ini menggunakan:


c) Laptop/PC
d) Software Matlab

28 Buku Petunjuk Praktikum


Sistem Kontrol
4.5 Data dan Gambar Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Pengukuran Tegangan Source Side dan Load Side.

No Tegangan dan Sumber Tegangan (Source Side) Tegangan Beban (Load Side).

Sudut (cos 6)
Tegangan:
Va 210V
Vb-210 Vv

Vc 210 V
Sudut (cos 0)
Va 0
Vb -1200 Gambar 4.5 Pengukuran Tegangan Source
210V
Slae Gambar 4.6 Percobaan Pengukuran Tegangan Load
Vc 120 Side 210V

Tegangan:
Va 220V
Vb 220 V
Vc =220 V
Sudut (cos 0)
Va= 0

Vb=-120 Gambar 4.7 Pengukuran Tegangan Source Side


220V Gambar 4.8 Percobaan Pengukuran Tegangan Load
Vc=120 Side 220V
3 Tegangan:
Va 270V
Vb 270 V

Vc 270 V

Sudut(cos 0)
Va-0
Vb=-1200 | Gamnar 4.9 Pengukuran Tegangan Source Side
270V |Gambar 4.10 Percobaan Pengukuran Tegangan Load
Vc=120 Side 270V

Tegangan:
Va 380V
Vb 380 V
Vc 380 V
Sudut (cos )
Va- 0

Vb -120 Gambar 4.11 Pengukuran Tegangan Source


Side 380V Gambar 4.12 Percobaan Pengukuran Tegangan Load
Vc 120 Side 380V
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Kecepatan dan Torsi Motor 3 Phase

No Tegangan dan Kecepatan dan Torsi

Sudut (cos 0)
Rotor speed (wm
Tegangan
Va 200V
Vb 200bV
Vc 200 V

Sudut (cos 0) 0.2 3 0.4

Electromagnetic torque Te (N'm)}>


Va =0
Vb -120
Vc 120

0.2 U.6

Gambar 4.13 Percobaan Kecepatan dan Torsi Motor 3 Phase 210V


Rotor speed(wm)>_
Tegangan :

Va= 220 V
D0

Vb 220 VV

Vc220 V
Sudut(cos 0)
<Electromagnetic torque Te(N"m)>_
Va=0
Vb -120
Vc 120

02 06

Gambar 4.14 Percobaan Kecepatan dan Torsi Motor 3 Phase 220 V


3 Tegangan
<Rotor speed (wm)>
Va= 270 V
50

Vb 270 V
Vc 270V

Sudut (cos 0)
Va= 0
CElectromagnetic torque le (NmP_
Vb -120
Ve 120

0.1

Gambar 4.15 Percobaan Kecepatan dan Torsi Motor 3Phase 270V


Tegangan: Rotor speed(wm)>
Va=380 V 200

Vb 380V
Vc 380 V
Sudut(cos 6)
Va=0
SElectromagnetic torque Te (N'm)>
Vb=-120
Vc= 120D

.2 u. u.o

Gambar 4.16 Percobaan Kecepatan dan Torsi Motor 3 Phase 380V


T
Fera pe
Mei ami den ha neerahur qo nanan P

Seuomhang fimus
huH Sanaas
ourc beru
Loat 7 a n g MmGhafa yama erpe
pe lea an aar
unjAsan peng a
angaes het lcen
POnonhahan
lan
a tom pilan.
Parhaan

per Coboam n &pu he h i pengarum

bescrFegong an np t r hat* p gompang hai


eg ang berpengan d hg4n gubmsane e \,7
men y f n a r An hianttganepn np
Per coLaan eue3 ngGunalsar ramg sas a m eentro
2garan aor Meor ph . hywiean
for motor uarabA
acepaan q hnjau ta

tayangan lapm
Meng anar
Eepakan
ama odt gera Gan ore men hge capot a
Pads
0ennh tn S2dast
P r u nan hune, y
Pa 9ra ccopat as r h a , ar p

Eceota arue wermg sot Fn pLn runar t i a t t i sanpe

P pon7 Sb.

tamab bea fgarsa Fuheap c e atan an orh

SmAi beter
tegana aka

P ram meror

MulmSergerat MeAPw

eCatm
ter had ap perb ahan

a Metor aear SennapAn

Stabit bi
30 Buku Petunjuk Praktikum
Sistem Kontrol
N

Anda mungkin juga menyukai