Anda di halaman 1dari 17

KARYA ILMIAH

PENGARUH DARI BAHAYA MENGGUNAKAN INTERNET


ATAU MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL
DAN PEMIKIRAN SEORANG ANAK PADA ZAMAN
SEKARANG

Dosen Pengampu :
Maha Putra., S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
ELSAWATI MANULLANG 112210229

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat,
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah tentang
“Pengaruh dari Bahaya Menggunakan Internet atau Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental
dan Pemikiran Seorang Anak pada Zaman Sekarang”. Dan penulis juga berterima kasih
kepada Bapak Maha Putra selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap dalam penulisan karya ilmiah ini dapat berguna bagi siapapun
yang membacanya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang
Pengaruh dari bahaya menggunakan internet atau media sosial terhadap kesehatan mental dan
pemikiran seorang anak pada zaman sekarang. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Akhir kata, semoga penulisan karya ilmiah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun perbaikan di masa
depan.

Bekasi, 6 Desember 2022


Penyusun,

Elsawati Manullang
112210229

ii
DAFTAR ISI

COVER KARYA ILMIAH ………………………………………………………..…….... i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..….... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..…... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………....… 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………..... 2
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………………....... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Sosial ……………………………………………………………….. 3
2.2 Pengertian Kesehatan Mental ………………………………………………………….. 3
2.3 Penggunaan Media Sosial dikalangan Remaja………………………………………..... 4
2.4 Dampak Positif dan Negatif Media Social dikalangan Remaja ……………................... 5
2.5 Pengaruh Media Social Terhadap Kesehatan Mental dan Pemikiran Anak Remaja .…. 6-7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….…. 8
3.2 Saran …………………………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah
sedemikian pesatnya. Awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi lahir dari pemikiran manusia
yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya. Seiring dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi perkembangan informasi dan
komunikasi. Internet merupakan salah satu contoh hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi buatan manusia. Internet menyediakan berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan
dengan mudah oleh penggunanya. Internet dapat menghubungkan orang-orang yang berjarak
jauh agar dapat berkomunikasi, berpartisipasi dan berbagi dengan memanfaatkan sarana
pergaulan sosial secara online yang biasa disebut media social. Beberapa jenis media sosial
yang popular di Indonesia adalah facebook, Instagram, youtube, twitter. (Wibisono & Sri
Mulyani, 2018)
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan seseorang. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial
sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan
pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat
dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini
dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau
melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari
identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja
beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin
dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya
dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. (Putri et al., 2016)
Di sisi lain, kehadiran media sosial memberikan dampak negatif yang serius bagi
remaja, bahkan dalam hal berisiko kecanduan dan gangguan mental seperti kecanduan.
Hubungan sosial di dunia maya diantaranya instagram, facebook dan whatsapp cukup
berpengaruh pada kesehatan mental seseorang, khususnya kesehatan mental pada kalangan
remaja. Menurut para peneliti, hubungan antara kecanduan media sosial dan depresi berkaitan
dengan frekuensi atau durasi penggunaannya, seperti kurang tidur, produktivitas kerja
berkurang, lebih sedikit waktu yang dihabiskan dengan orang lain, dan perasaan yang muncul
saat tidak menggunakan internet, seperti perasaan depresi, suasana hati yang murung,
kebodohan, dan kekosongan. (Kesehatan et al., 2022)

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian media sosial?
2. Apa pengertian kesehatan mental?
3. Bagaimana penggunaan media sosial dikalangan remaja?
4. Apakah dampak dari penggunaan media sosial dikalangan remaja?
5. Bagaimana media sosial bisa mempengaruhi mental dan pemikiran seorang anak
remaja zaman sekarang?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui pengertian media sosial.
2. Mengetahui pengertian kesehatan mental.
3. Mengetahui bagaimana penggunaan media sosial dikalangan remaja.
4. Mengetahui apa dampak dari penggunaan media sosial dikalangan remaja.
5. Mengidentifikasi dan memahami pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental
dan pemikiran seorang anak remaja zaman sekarang.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
bahaya dari menggunakan internet dan media sosial agar seorang anak tidak
terganggu kesehatan mental dan pemikirannya.

2. Manfaat Praktis
Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang pengaruh dari bahaya
menggunakan internet atau media sosial bagi remaja terhadap kesehatan mental dan
pemikiran seorang anak pada zaman sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dimana para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media
sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan
teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Jejaring sosial
merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung
dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar
antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.
Sosial media mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun.
Jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media karena hanya Friendester yang
mendominasi sosial media di era tersebut, kini telah banyak bermunculan sosial media
dengan keunikan dan karakteristik masing-masing. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat
ini bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masing-
masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Wiser, Google+ dan lain sebagainya.
Sosial media juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing, seperti sosial media
maintenance, sosial media endorsement dan sosial media activation. Oleh karena itu, sosial
media kini menjadi salah satu servis yang ditawarkan oleh Digital Agency. (Istiani & Islamy,
2020)
Media sosial juga sebagai media yang bisa menghasilkan sebuah keberhasilan bagi
seseorang yang bisa benar memahami dalam menggunakan media sosialnya. Dalam
penggunaan media sosial yang kurang bijak dapat menurunkan kemampuan interaksi sosial
remaja yang berujung pada sikap antisosial terutama terhadap di lingkungan sekitar. Hal ini
ditandai dengan kurangnya kontak sosial secara langsung atau tatap muka dengan orang lain
dan komunikasi yang bersifat tidak langsung karena sudah dipermudah dengan adanya media
sosial. Maka dari itu media sosial adalah sebuah bentuk media sosial yang canggih dan
membuat seseorang yang awalnya tidak mengerti sampai bisa mengerti dari media sosial
serta dalam penggunaan media sosialnya. (Mubaroq & Hidayati, 2022)

2.2 Pengertian Kesehatan Mental


Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan
kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental juga penting diperhatikan selayaknya
kesehatan fisik. Kesehatan mental merupakan komponen mendasar dari definisi kesehatan.
Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang untuk menyadari potensi mereka,
mengatasi tekanan kehidupan yang normal, bekerja secara produktif dan berkontribusi pada
komunitas mereka. Oleh karena itu adanya gannguan kesehatan mental tidak bisa kita
remehkan, karena jumlah kasusnya saat ini masih cukup mengkhawatirkan. Kondisi mental

3
yang sehat pada tiap individu tidaklah dapat disamaratakan. Kondisi inilah yang semakin
membuat urgensi

3
4

pembahasan kesehatan mental yang mengarah pada bagaimana memberdayakan individu,


keluarga, maupun komunitas untuk mampu menemukan menjaga, dan mengoptimalkan
kondisi sehat mentalnya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Kesehatan mental jelas merupakan bagian integral dari definisi sehat sehingga tujuan
dan tradisi kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan dapat diterapkan sama
bermanfaatnya dalam bidang kesehatan mental. Kesehatan mental membahas lebih daripada
tidak adanya penyakit mental, yang sangat penting bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Kesehatan mental merupakan pendekatan multidisiplin yang mencakup promosi
kesejahteraan, kesehatan mental dan pencegahan penyakit. (Ayuningtyas et al., 2018)
Kesehatan mental itu sendiri mengacu pada kesejahteraan kognitif, perilaku, dan
emosional. Hal ini terkait bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Istilah
kesehatan mental terkadang diartikan bahwa tidak adanya gangguan mental dalam diri
seseorang, hal ini berarti seseorang tersebut sehat secara psikis. Namun banyak faktor dalam
kehidupan masyarakat, hubungan antarpribadi, dan faktor fisik yang dapat berkontibusi
terhadap gangguan kesehatan mental. (Septiana, 2021)

2.3 Penggunaan Media Sosial di Kalangan Remaja


Saat ini teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan terhadap media sosial.
Mereka begitu identik dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat
sibuk berselancar di dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Apalagi kini untuk
mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya
dengan menggunakan sebuah mobile phone. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di
media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan
menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman,
sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka posting
di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan sosial life mereka yang sebenarnya.
Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidupnya yang penuh kesenangan, tidak jarang
kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif
mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya.(Putri et
al., 2016)
Pada kalangan remaja menjalin hubungan erat dan harmonis dengan teman sebaya
sangatlah penting pada masa remaja. Pengaruh teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat,
penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga. Demikian halnya dengan
media sosial, salah satu contohnya didapat dari jejaring sosial yang diperoleh remaja melalui
teman sebaya dapat mempengaruhi pola penggunaan jejaring sosial oleh remaja. Banyak
fitur-fitur menarik dalam media sosial yang membuat mereka cenderung malas dan
kecanduan. Keadaan tersebut membuat mereka banyak waktu yang terbuang dan aktivitas
yang terganggu, seperti sekolah, belajar, makan, tidur, bersosialisai dengan lingkungan
sekitar dan membantu orang tua. Karena anak tersebut terlalu lelah dengan kesenangan dalam
media sosial tersebut.
Penggunaan media sosial dilihat oleh remaja sebagai salah satu wadah yang dapat
membantu penemuan identitas dirinya. Melalui media sosial, remaja memiliki komunitas
4

online yang memberikan kesempatan bagi remaja untuk berinteraksi secara sosial dengan
orang lain dan mendapatkan umpan balik tentang dirinya dari komunitas tersebut. Umpan
balik dan
5

evaluasi diri dari komunitas dunia maya ini dianggap penting bagi individu untuk dijadikan
pedoman membentuk konsep dirinya. Selain itu, komunikasi melalui dunia maya tidak terlalu
membebani dan menakutkan bagi remaja karena remaja dapat mengganti karakternya secara
mudah pada media sosial. Dengan kata lain, bagi para remaja komunikasi dunia maya melalui
media sosial dianggap sebagai tempat ideal untuk bereksperimen dan melakukan eksplorasi
pencarian identitas. Dikarenakan kemudahan dalam menjelajahi dunia media sosial, remaja
mengakses media sosial secara terus menerus dan seringkali menimbulkan fenomena
penggunaan berlebihan atau ketagihan (addiction). (Raharja, 2019)

2.4 Dampak Positif dan Negatif Media Sosial dikalangan Remaja


Dampak Positif
1. Memudahkan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Dengan media sosial, kita
dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja termasuk artis favorit kita yang
juga menggunakan media sosial terkenal seperti Facebook, Twitter dan Instagram.
2. Memperluas pergaulan. Media sosial membuat kita bisa memiliki banyak koneksi dan
jaringan yang luas. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi orang yang ingin
mendapatkan teman atau pasangan hidup dari tempat yang jauh atau negara asing.
3. Jarak dan waktu bukan lagi masalah. Di era media sosial seperti sekarang ini,
hubungan jarak jauh bukan lagi halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi
dengan orang lain kapan saja walaupun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh.
4. Lebih mudah mengekspresikan diri. Media sosial memberikan sarana baru bagi
remaja dalam mengekspresikan diri. Orang biasa, pemalu, atau yang selalu gugup
mengungkapkan pendapat di depan umum akhirnya mampu menyuarakan diri mereka
secara bebas.
5. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat. Dengan media sosial, siapapun
dapat menyebarkan informasi baru kapan saja, sehingga orang lain juga dapat
memperoleh informasi yang tersebar di media sosial kapan saja.
6. Biaya lebih murah. Bila dibandingkan dengan media lainnya. Maka media sosial
memerlukan baiya yang lebih murah karena kita hanya perlu membayar biaya internet
untuk dapat mengakses media sosial.
Dampak Negatif
1. Kemerosotan moral dikalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar.
2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin
lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai
bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak
kejahatan.
3. Pola interaksi antarmanusia yang berubah. Kehadiran komputer maupun telpon
genggam pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga.(Fitri, 2017)
6

4. Remaja menjadi kecanduan untuk menggunakan media sosial tanpa tahu waktu.
Kebanyakan apabila seorang remaja menggunakan jejaring sosial mereka bisa saja
berjam-jam untuk menggunakannya.
5. Remaja menjadi malas berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa
pun menjadi terganggu. Jika remaja tersebut terlalu banyak berkomunikasi di dunia
maya.
6. Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka
menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
7. Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan
jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan
layanan game yang membuat remaja menjadi kecanduan game.
8. Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial,
semakin banyak para remaja yang mengguakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan
bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah
bahasa modern anak zaman sekarang.
9. Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini
membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs
jejaring sosial dan di dunia nyata. (Arini, 2020)
Sebenernya dampak media sosial bisa menjadi positif atau negatif tergantung
bagaimana para guru atau pendidik maupun orang tua anak mengarahkan. Manajemen
penggunaan media sosial dari segi tanggung jawab dan waktu penggunaan tersebut
sangatlah penting sehingga butuh waktu banyak peran seluruh masyarakat terutama
orang dewasa untuk bisa membimbing anak-anak dalam usia remaja.

2.5 Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental dan Pemikiran Anak Remaja
Media sosial sudah menjadi media yang paling mendominasi dalam menyebarkan
berita terkini mengenai kehidupan di masyrakat. Media sosial terhubung secara luas ke
platform web dan seluler yang memungkinkan setoap individu yang menggunakannya dapat
terhubung dengan orang lain dalam jaringan virtual, seperti Facebook, Twitter Instagram atau
aplikasi jejaring lainnya. Sekarang ini, media sosial sudah dapat diakses oleh berbagai
kalangan masyarakat, salah satunya adalah remaja. Sebuah studi pada tahun 2015 terhadap
lebih dari 2.000 remaja berusia 13 hingga 17 tahun menunjukkan bahwa 92% remaja berada
di jejaring sosial (online) setiap harinya, dengan hampir 25 % melaporkan penggunaan media
sosial secara konstan. Perbedaan yang paling menonjol antara penggunaan media sosial pada
orang dewasa adalah untuk tetap terkini dan terhubung dengan teman dekat, sedangkan pada
remaja lebih kepada tidak membatasi postingan mereka hanya untuk teman.
Semakin berkembangnya teknologi, tidak hanya memberikan dampak yang positif
pada penggunaan sosial media, namun ada risiko yang terlibat. Penggunaan media sosial
yang secara terus-menerus dapat membahayakan kesehatan mental. Perasaan iri, tidak
mampu dan kurang puas dengan hidup menjadi salah satu dampak yang munkin terjadi akibat
terlalu banyak dan lama dalam menggunakan media sosial secara pasif seperti melihat
postingan pengguna lain. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa hal tersebut dapat
6

menimbulkan gejala ADHD, depresi, dan kecemasan. (Al Yasin et al., 2022). Berkaitan
dengan psikologis anak dan remaja,
7

pada usia tersebut tentunya pembaca memiliki emosi yang labil dan mudah terpengaruh.
Mereka tidak segan-segan untuk menghina, berkata kasar untuk menunjukkan
kekecewaannya, dan kebenciannya terhadap suatu berita.(García Reyes, 2013)
Para remaja merasa bahwa bagi beberapa rekan mereka, media sosial dapat
menyebabkan depresi dan dalam kasus yang lebih ekstrim bunuh diri, mereka memposisikan
media sosial sebagai penyebab langsung dari emosi ini. Untungnya, kasus bunuh diri jarang
terjadi, tetapi mereka mengangkat profil hubungan antara media sosial dan risiko, dan di sini
orang-orang muda menganggap risiko ini sebagai potensi bahaya yang dapat memengaruhi
beberapa orang, sementara tidak termasuk pengalaman mereka sendiri. Selain itu, ia
diposisikan sebagai efek yang berkepanjangan, dengan orang-orang menjadi sasaran di
media sosial, yang terkait dengan munculnya cyberbullying dan jenis perilaku antisosial
lainnya. Dapat diperdebatkan bahwa ini berpotensi lebih bermasalah bagi remaja yang secara
khusus mudah dipengaruhi dan/atau rentan, meskipun tidak harus demikian. (Sudrajat, 2020)
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Media sosial memang memiliki efek positif pada anak-anak dan remaja, baik dengan
mengajarkan keterampilan sosial, memperkuat hubungan, maupun hanya bersenang-senang.
Namun, penggunaan terus-menerus dari media sosial juga dapat memiliki dampak negatif,
terutama pada kesehatan mental seorang anak remaja. Karena pada usia remaja kesehatan
mental itu penting untuk dijaga, karena mereka masih tergolong anak muda yang mudah
terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dan dengar. Dan media sosial juga bisa merusak otak
atau pola berfikir pada anak remaja sehingga prestasi menurun, membuat kecanduan dan
malas dalam hal belajar. Karena pesatnya perkembangan teknologi dalam media sosial,
remaja sekarang juga terus mengikuti perkembangan tersebut, kalangan remaja yang menjadi
hiperaktif di media sosial juga memposting kegiatan seahri-hari mereka seakan
menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman,
sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka posting
di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan sosial life mereka yang sebenarnya, ini
bisa disebut kebohongan publik.

2. SARAN
Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya dan
membatasi penggunaan gadget kepada anak. Seharusnya remaja perlu mendidik
tentang arti kesehatan dan kesejahteraan mental, agar mereka memahami dampak
buruk dari media sosial yang dapat menggangu kesehatan mentalnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al Yasin, R., Anjani, R. R. K. A., Salsabil, S., Rahmayanti, T., & Amalia, R. (2022).
Pengaruh Sosial Media Terhadap Kesehatan Mental Dan Fisik Remaja: a Systematic
Review. Jurnal Kesehatan Tambusai, 3(2), 82–90.
Arini, D. (2020). Penyuluhan Dampak Positif dan Negatif Media Sosial Terhadap Kalangan
Remaja Di Desa Way Heling Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Abdimas Universal, 2(1), 49–53. https://doi.org/10.36277/abdimasuniversal.v2i1.38
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental
Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10
Fitri, S. (2017). Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial Anak.
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(2), 118–
123. https://doi.org/10.35568/naturalistic.v1i2.5
García Reyes, L. E. (2013). PENGARUH LITERASI DIGITAL BERUPA FACEBOOK
TERHADAP PSIKIS REMAJA ANAK USIA 13-17 TAHUN DIKABUPATEN
SERANG Lulu. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Istiani, N., & Islamy, A. (2020). Fikih Media Sosial Di Indonesia. Asy Syar’Iyyah: Jurnal
Ilmu Syari’Ah Dan Perbankan Islam, 5(2), 202–225.
https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586
Kesehatan, F., Uin, M., & Utara, S. (2022). REVIEW ARTICLE : PENGARUH
KECANDUAN BERMAIN MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA
REMAJA PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa menyebabkan masa remaja
disebut dengan masa labil . Berdasarkan Data Kemetrian Komunikasi dan Infromatika
pada tahun 2013. 20(1), 1367–1376.
Mubaroq, H., & Hidayati, Y. nurul. (2022). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram
Dan Facebook Dalam Pembentukan Budaya Alone Together Pada Kalangan Remaja Di
Desa Ambulu Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Populika, 10(2), 54–61.
https://doi.org/10.37631/populika.v10i2.497
Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku
Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625
Raharja, I. F. (2019). Bijak Menggunakan Media Sosial di Kalangan Pelajar Menurut
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Jurnal Selat, 6(2), 235–246. https://doi.org/10.31629/selat.v6i2.1437
Septiana, N. Z. (2021). 15632-Article Text-20361-1-10-20210613. Nusantara Of Research,
8(1), 1–13.
Sudrajat, A. (2020). Apakah Media Sosial Buruk untuk Kesehatan Mental dan
Kesejahteraan? Jurnal Tinta, 2(1), 41–52.
Wibisono, T., & Sri Mulyani, Y. (2018). Analisis Dampak Penggunaan Media Sosial
Terhadap Prestasi Akademik Pelajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Jurnal

9
Ekonomi Manajemen, 4(1), 1–7. http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem

9
10

Anda mungkin juga menyukai