Anda di halaman 1dari 17

NAMA : ELSAWATI MANULLANG

NIM : 112210229
KELAS : MA.22.C.4
MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS : REVIEW MATERI PERTEMUAN 5-14

BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI


BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah system makna Bersama yang menentukan pada kadar yang tinggi,
cara karyawan bertindak.
Dimensi budaya organisasi :
1. Perhatian pada detail
2. Orientasi hasil
3. Orientasi orang
4. Orientasi tim
5. Keagresifan
6. Stabilitas
7. Inovasi dan pengembalian risiko
Budaya kuat merupakan organisasi di mana nilai-nilai kunci dipegang teguh dan diikuti
secara luas.
Adapun cara karyawan mempelajari budaya, yaitu :
1. Cerita
2. Upacara
3. Symbol materi, dan
4. Bahasa
Keputusan manajer yang dipengaruhi oleh budaya :
 Perencanaan
 Kadar resiko yang harus dikandung oleh rencana
 Apakah rencana harus disusun oleh individu atau tim
 Kadar pengamatan lingkungan yang akan dilakukan manajemen
 Pengorganisasian
 Seberapa besar otonomi harus dirancang oleh pekerjaan karyawan
 Apakah tugas harus dilakukan oleh individua tau dalam tim
 Kadar seberapa besar interaksi para manajer departemen dengan masing-
masing yang lain
 Kepemimpinan
 Kadar kepedulian para manajer pada peningkatan kepuasan kerja karyawan
 Gaya kepemimpinan apa yang memadai
 Apakah seluruh ketidaksepakatan bahkan yang konstruktif sekali pun harus
dihilangkan
 Pengendalian
 Apakah harus memaksakan kendali eksternal atau memberi kesempatan pada
karyawan untuk mengendalikan tindakan mereka sendiri
 Apa kriteria yang harus ditekankan pada pengevaluasian kinerja karyawan
 Dampak buruk apa yang terjadi jika melampaui anggaran seseorang
LINGKUNGAN ORGANISASI
Cara lingkungan mempengaruhi manajer :
 Melalui derajat ketidakpastian lingkungan yang ada sekarang
Derajat ketidakpastian ditentukan oleh 2 dimensi :
1. Derajat perubahan
2. Derajat kerumitan lingkungan organisasi
Kerumitan lingkungan merupaka jumlah komponen yang ada di lingkungan
organisasi dan sejauh mana pengetahuan yang dimiliki organisasi itu tentang
berbagai komponen tadi.
 Melalui berbagai hubungan stock holder yang terjadi antara organisasi dengan
kelompok pendukung eksternal
Stock holder adalah semua unsur dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh keputusan
dan kebijakan organisasi dan dapat mempengaruhi organisasi.
Pengelolaan dapat berakibat pada hasil organisasi lainnya seperti :
1. Membaiknya prediksi terhadap perubahan lingkungan
2. Inovasi yang lebih sukses
3. Kadar kepercayaan yang lebih besar di antara stock holder
4. Fleksibilitas organisasi yang lebih besar untuk mengurangi dampak perubahan
WEWENANG, DELEGASI, DESENTRALISAS
1. WEWENANG (AUTHORITY)
Merupakan hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan /
tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Contoh : seorang manajer suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi perintah dan
tugas, serta menilai pelaksanaan kerja karyawan dibawahnya.
Sumber-sumber Wewenang :
1. Posisi / urutan orang tersebut
2. Atribut pribadi
3. Keahlian / pengetahuan
Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik
dalam organisasi.
Wewenang terbagi menjadi :
 Wewenang Formal
Tipe kekuasaan yang kita bisa hubungkan dengan struktur organisasi dan manajemen.
Kekuasaan itu berdasarkan pengakuan keabsahan usaha manajer untuk menggunakan
pengaruh.
Dasar wewenang formal :
a. Pandangan klasik, wewenang berasal dari tingkat yang amat tinggi, dan
kemudian secara hukum diteruskan ke bawah melalui tingkat demi tingkat.
b. Pandangan penerimaan, dasar wewenang terletak dalam diri orang yang
dipengaruhi bukannya orang yang mempengaruhi.
 Wewenang Lini
Wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung di seluruh rantai komando
organisasi untuk mencapai sasaran organisasi.
Contoh :
Manajer di perusahaan manufaktur mungkin membatasi fungsi lini pada produksi dan
penjualan sedangkan manajer di department store dengan elemen kunci adalah
pembelian akan mempertimbangkan department pembelian dan department penjualan
sebagai aktivitas lini.
 Wewenang Staf
Wewenang kelompok individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini
Contoh :
Seorang staf menawarkan manajer lini saran perencanaan dengan lewat penelitian,
analisis, dan pengembangan pilihan ataupun telah digunakannya staf penasihat untuk
pembuatan keputusan dari kaisar, raja, diktator dan parlemen selama masa sejarah
yang tercatat.
 Wewenang Fungsional
Wewenang anggota staf department untuk mengendalikan aktivitas department lain
karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.
Contoh :
Seorang manajer keuangan divisi A melapor lewar rantai komando kepada manajer
umum divisi A, tetapi juga bertanggung jawab kepada wakil presiden untuk keungan
di tingkat korporasi.

2. DELEGASI (DELEGATION)
Tindakan memberikan wewenang dan tanggung jawab formal untuk menyelesaikan aktivitas
spesifik kepada bawahan.
Contoh : Di Institut, sebuah perusahaan perangkat lunak di Palo Alto California, seorang
supervisor dukungan teknis mengorganisasikan sekelompok pakar untuk membantu
menjawab pertanyaan pelanggan dalam bidang yang amat khusus.
Alasan adanya Pendelegasian yaitu :
 Pencapaian lebih bagi manajer dalam menangani setiap tugas sendiri
 Memusatkan tenaganya pada tugas yang tugas-tugas yang lebih penting
 Memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang
 Dibutuhkan dalam membuat keputusan
Hal yang membuat manajer gagal mendelegasikan, antara lain :
1. Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak pembuat keputusan.
2. Manajer tidak bersedia menghadapi resiko bahwa bawahan akan melaksanakan
wewenangnya dengan salah dan gagal.
3. Manajer kurang mempunyai kepercayaan akan kemampuan bawahannya.
4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan
keputusan yang luas.
5. Manajer takut tersaingi bawahannya atau manajer sama sekali tidak mempunyai
kemampuan managerial untuk mendelegasikan tugasnya.
Keuntungan Delegasi :
1. Manajer akan terbatas untuk berfungsi dengan efektivitas maksimal untuk organisasi.
2. Menyebabkan karyawan menerima tanggung jawab dan mempraktekkan cara menilai.
3. Memperbaiki rasa percaya diri dan kemauan untuk mengambil inisiatif.
4. Membuat lebih baik sekaligus mempercepat pembuatan keputusan.
Hambatan Delegasi :
1. Rasa tidak tentram dan bingung mengenai siapa saja yang akhirnya bertanggung
jawab untuk tugas spesifik, manajer atau karyawan.
2. Beberapa orang manajer terlalu kacau atau tidak fleksibel untuk mendelegasikan
pekerjaan secara efektif.
3. DESENTRALISASI & SENTRALISASI
DESENTRALISASI
Delegasi kekuasaan dan wewenang dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
rendah dari organisasi, seringkali tercapai dengan membuat unit organisasi yang kecil berdiri
sendiri.
Contoh :
Eksekutif AT & T melakukan desentralisasi pembuatan keputusan di divisi AT & T
Universal Card Services guna menghadapi persaingan ketat dalam pasar kartu kredit.
Keuntungan Desentralisasi :
1. Kedekatan dengan pasar
2. Pengetahuan lokal
3. Penerimaan dan pengetahuan pelanggan
4. Kenyamanan penyalur
Kerugian Desentralisasi :
Tujuan organisasi ataupun Integritas efisien dari subunit untuk mencapai sasaran organisasi
lewat rencana strategis akan gagal bila Desentralisasi dilakukan secara total tanpa koordinasi
dan kepemimpinan dari puncak.
Fakto-faktor yang mempengaruhi Desentralisasi
Dalam menentukan jumlah desentralisasi yang memadai untuk sebuah organisasi, faktor-
faktor berikut yang dapat dijadikan sebagai acuan utama :
1. Pengaruh lingkungan, seperti karakteristik pasar, tekanan kompetitif, dan ketersediaan
material.
2. Ukuran organisasi dan kecepatan pertumbuhan.
3. Karakteristik lain dari organisasi, seperti biaya suatu keputusan, preferensi
manajemen puncak, budaya organisasi, dan kemampuan manajer tingkat bawah.

SENTRALISASI
Delegasi wewenang dan tanggung jawab yang cukup besar dengan kedudukan tetap berada di
puncak hierarki.
Contoh :
Nobuhiko Kawanoto, Presiden Honda Motor Company, bertindak atas pemikiran mengenai
prospek penjualan untuk Honda Accord yang paling laris dengan mengambil pesan langsung
dalam mengelola divisi mobil honda.
FUNGSI PERENCANAAN
Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuaskan ternyata dapat direalisasikan dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Terkait dengan hal tersebut di atas, George R. Terry
menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik atu tidak dapat dijawab
melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai perencanaan, yaitu WHAT, WHY, WHERE,
WHEN, WHO, HOW.
Konsep dasar perencanaan dalam manajemen :
1. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuam dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan
dan kegiatan organisasi.
3. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan
untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan
dilakukan, bagaiman melakukannya, bilaman dan siapa yang melakukannya, dimana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan
tersebut dibuktikan di kemudian hari.
Fungsi dari perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, yaitu :
1. Perencanaan sebagai pengarah
2. Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
3. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
4. Perencanaan sebagi penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Persyaratan perencanaan (Planning Requirments)
1. Faktual dan realistis
2. Logis dan rasional
3. Fleksibel
4. Komitmen
5. Komprehensif
Melakukan perencanaa (Planning Process)
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting, yaitu :
1. Tujuan (goals), pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau
dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi. Objectives sebagai tujuan
dan goals sebagai target.
2. Rencana (plans), adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan
bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaiman sumber daya perusahaan akan
dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan.
Beberapa jenis tujuan (Types of Goals)
1. Sisi jumlah tujuan yang ingin dicapai
a. Tujuan tunggal (single goals)
b. Tujuan yang banyak (multiple goals)
2. Sisi kejelasan
a. Tujuan yang dinyatakan (stated goals)
b. Tujuan yang aktual dan nyata (real goals)
3. Segi keluasan dan waktu pencapaian
a. Tujuan strategis (strategic goals)
b. Tujuan taktis (tactical goals)
c. Tujuan operasional (operational goals)
4. Segi kejelasan
a. Rencana spesifik (specific plans)
b. Rencana direktif (directional plans)
5. Frekuensi penggunaan
a. Rencana sekali pakai (single use plans)
b. Rencana yang penggunaannya secara terus-menerus (standing plans)
Beberapa pendekatan dalam perencanaan
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dalam penetapan tujuan menjelaskan bahwa perumusan dan
penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak ( top level management)
untuk kemudian tujuan itu diturunkan lagi menjadi tujuan bagi manajer di tingkat
bawahnya secara spesifik.
2. Pendekatan yang menggunakan Management by Objectives (MBO)
Management of Objectives sering kali diterjemahkan sebagai manajemen berdasarkan
sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan, dilakukan berdasarkan asumsi mendasar
bahwa apa yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan apa yang dipahami
oleh pimpinan.
PENGARAHAN (ACTUATING)
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para
bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.
Prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu:
1. Prinsip mengarah kepada tujuan
Makin efektifnya proses pengarahan akan semakin besar sumbangan bawahan
terhadap usaha mencapai tujuan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Kebutuhan terpenuhi maka saat itu mereka menyumbangkan kemampuannya untuk
tujuan organisasi
3. Prinsip kesatuan komando
Untuk menyatukan arah dan tujuan
Untuk mencapai pengarahan yang efektif ada cara-cara pengarahan yang dilakukan, yaitu :
1. Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk
melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang
yang dimilikinya kepada bawahnannya.
Adapun fungsi pengarahan, antara lain :
1. Motivasi (memotivasi)
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Model-model motivasi :
a. Model tradisonal, model ini mengasumsikan bahwa manajer menentukan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakan sistem
pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja.
b. Model hubungan manusiawi, dalam model ini dikemukakan oleh Elton Mayo
bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting
dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah
faktor-faktor pengurangan motivasi.
Karyawan diberi kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam
pekerjaanya, perhatian lebih besar diarahkan pada kelompok-kelompok kerja
informal, dan lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang
perhatian manajer dan operasi organisasi.
c. Model sumber daya manusia, model ini dikemukakan oleh Mc Gregor,
Maslow, dkk, memberikan kritik pada model hubungan manusiawi dan
mengemukakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak
hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan tetapi juga kebutuhan
untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti. Karyawan lebih
menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik.
Teori Motivasi
1. Teori Petunjuk (Prescriptivr Theories)
Mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan. Teori ini didasarkan
pengalaman coba-coba.
2. Teori Isi (Content Theories)
Teori ini disebut juga dengan teori kebutuhan dan membahas mengenai
penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari
motivasi. Dalam teori ini antara lain ;
a. Teori hirarki kebutuhan dari psikologis (Abraham A Maslow)
b. Teori motivasi pemeliharaan (Federick Herzberg)
c. Teori prestasi
3. Teori proses (Process Theories)
Teori ini berkaitan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau
menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi. Yang termasuk dalam teori ini
antara lain ;
a. Teori pengharapan
b. Teori pembentukan perilaku
c. Teori Porter-Law
d. Teori keadilan
FUNGSI PENGAWASAN (CONTROLING)
1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGAWASAN
A. Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi atau tugas dari pimpinan untuk mencocokan sampai
dimanakah program atau rencana yang telah ditetapkan dilaksanakan. Dalam istilah Arab,
pengawasan yang bersifat hakiki diidentikan dengan kata murabah, yang berarti pengawasan
melekat yang sebenarnya, karena ia merupakan sistem pengawasan bagi individu bukan
hanya sebatas dalam kaitannya dengan aspek materi dan keduniaan belaka, melainkan jauh
menembus batas dan bertemu dengan nilai-nilai keabadian dan kekuatan yang berada diluar
kemanusiaan dan kealaman itu sendiri. Dengan pengawasan akan diketahui adanya
kekurangan, hambatan-hambatan, kelemahan, kesalahan dan kegagalan untuk kemudian
dicari jalan dengan suatu proses pengamatan dari berbagai organisasi bahwa semua kegiatan
yang dicapai dengan rencana selanjutnya. Sasaran pengawasan itu adalah untuk menunjukkan
kelemahan dan kesalahan dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah agar tidak
terulang kembali.
B. Tujuan Pengawasan
Tujuan pengawasan dapat diartikan sebagai keadaan untuk mengetahui apakah segala
pekerjaan berjalan lancar dan efisien sesuai dengan rencana, petunjuk dan perintah yang
diberikan, yang meliputi bidang-bidang penggunaan budget, mutu maupun jumlah hasil
pekerjaan, bahan (material), waktu, dan tenaga mencari jalan keluar untuk memperbaiki
kesalahan, kekurangan dan kegagalan serta mencegah terjadinya hal yang sama.
2. TEKNIK ATAU CARA PENGAWASAN
Ada dua macam teknik atau cara pengawasan secara langsung dan pengawasan secara tidak
langsung.
1. Pengawasan secara langsung, yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh
pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang
sedang dijalankan oleh bawahan. Pengawasan cara ini juga disebut observasi sendiri.
2. Pengawasan secara tidak langsung, dilaksanakan lewat pembuatan laporan baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Ada dua macam/jenis lapaoran antara lain ;
a. Laporan yang dibuat untuk menjelaskan kemajuan dari sebagian atau seluruh
bidang kegiatan yang biasa disebut progress report.
b. Laporan yang menyangkut keadaan dari suatu bidang tertentu, seperti keuangan,
perlengkapan, kekayaan dan sebagainya.
Adapun 3 tipe pengawasan, yaitu :
1. Pengawasan Pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan dan
memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan
Merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau
syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, untuk
menjadi semacam pealatan ‘double check’ yang telah menjamin ketepatan
pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan
Tahap-tahap proses pengawasan yang perlu diperhatikan, antara lain ;
1. Penetapan standar kegiatan
2. Penentuan pengukuran kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan
5. Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu
6. Permasalahan yang dihadapi oleh eksekutif dalam pengawasan karena harus
melakukan koordinasi terhadap tiga komunikasi, koordinasi dan kerjasama sangatlah
vital, sehingga diperlukan sekali perhatian terhadap masalah orang dan cara
pengawasan terhadapnya (cara kerja dan sikapnya).

3. MACAM-MACAM PENGAWASAN
Tergantung dari cara melihatnya, ada berbagai macam bentuk pengawasan. Pengawasan
dapat dilihat dari sudut orang yang menjalankan pengawasan (subyek), bidang yang diawasi
(obyek), dan dari segi waktu atau kapan pengawasan itu dijalankan.
1. Berdasarkan orang yang menjalankan pengawasan ;
a. Pengawasan internal
b. Pengawasan eksternal
c. Pengawasan langsung
d. Pengawasan tidak langsung
e. Pengawasan formal
f. Pengawasan informal
2. Berdasarkan bidang yang diawasi ;
a. Pengawasan terhadap penggunaan keuangan
b. Pengawasan terhadap mutu dan jumlah produksi atau hasil kerja
c. Pengawasan terhadap efisiensi waktu kerja
d. Pengawasan terhadap personal atau petugas
3. Berdasarkan kapan pengawasan itu dijalankan ;
a. Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum hal-hal yang
tidak diinginkan terjadi atau untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan.
b. Pengawasan represif, yaitu pengawasan yang dilakukan setelah terjadinya sesuatu
yang tidak diinginkan, dengan tujuan untuk mencegah terulangnya kembali
kejadian yang sama.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi adalah proses yang digunakan manusia dalam usaha untuk berbagi arti lewat
pesan simbolik, yang juga merupakan proses yang menggambarkan ornag-orang bermaksud
memberikan pengertian melalui pengiriman berita secara simbolis, dapat menghubungkan
para anggota di berbagai organisasi.
Pentingnya komunikasi bagi manajer yaitu karena komunikasi merupakan proses melalui
fungsi-fungsi manajemen dan juga suatu kegiatan bagi para manajer mencurahkan sebagian
besar proporsi waktu mereka.
Ada 3 unsur dalam komunikasi, antara lain ;
1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti
2. Suatu sarana pengaliran informasi di dalam suatu organisasi
3. Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu anggota organisasi
Peran komunikasi bagi manajer dalam organisasi
1. Peran antarpribadi, manajer bertindak sebagai figur dan pemimpin dari unit organisasi
yang berinteraksi dengan pihak lain dalam dan luar organisasi.
2. Peran informasi, manajer mencari informasi tentang segala hal yang mungkin
mempengaruhi pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
3. Peran keputusan, manajer harus dapat mengambil keputusan kepada pihak yang
membutuhkan.
Ada 4 fungsi dalam komunikasi, yaitu ;
1. Pengendalian, tindakan komunikasi formal dan informal untuk mengendalikan
perilaku individu dalam organisasi
2. Motivasi, komunikasi yang jelas bagi karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana
sebaiknya mereka melakukan, dan dapatkah mereka melakukan untuk meningkatkan
kinerja.
3. Ungkapan emosi, interaksi sosial dalam bentuk komunikasi kelompok kerja yang
menyediakan cara bagi karyawan untuk menujukkan diri mereka sendiri.
4. Informasi, individu dan kelompok kerja yang membutuhkan informasi untuk
membuat keputusan atau bekerja.
Proses Komunikasi Interpersonal
Ada 7 unsur yang terlibat dalam menyampaikan maksud dari satu orang ke orang lain.
1. Pesan, sumber:maksud yang akan disamapikan
2. Encoding, mengubah pesan menjadi simbol
3. Saluran, media yang dilalui pesan
4. Decoding, menterjemahkan ulang pesan pengirim
5. Gangguan, segala gangguan yang terjadi pada penyampaian, penerimaan, atau umpan
balik pesan
Metode Komunikasi Interpersonal ;
1. Tatap muka
2. Telepon
3. Rapat kelompok
4. Presentasi resmi
5. Memo
6. Surat tradisional
7. Mesin faks
8. Majalah karyawan
9. Kaset dan video
10. Hotlines
11. E-mail
12. Konferensi komputer
13. Voice mail
14. Teleconferences
15. Videoconferences
Penghalang keefektifan komunikasi Interpersonal
1. Penyaringan, manipulasi informasi agar lebih menyenangkan bagi si penerima.
2. Emosi, sikap yang tidak acuh dan proses pemikiran objektif serta pergantian penilaian
perasaan ketika menterjemahkan pesan.
3. Kebanjiran Informasi, informasi yang diolah melebihi kapasitas pemrosesan.
4. Perilaku Defensif, ketika terancam akan bereaksi dengan cara mengurangi
kemampuan untuk saling pengertian.
5. Bahasa, maksud yang berbeda dimana pengiri menggunakan kata-kata yang dapat
menyebabkan salah arti suatu pesan.
6. Budaya nasional, budaya mempengaruhi bentk, formalitas, keterbukaan, pola, dan
penggunaan informasi dalam komunikasi
Hambatan komunikasi efektif
1. Hambatan Organisasional
a. Tingkatan hirariki
b. Wewenang manajerial
c. Spesialisasi
2. Hambatan Antarpribadi
a. Mendengar apa yang kita ingin dengar
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui
c. Menilai sumber
Mengatasi Penghalang Keefektifan Komunikasi Interpersonal
1. Gunakan umpan balik
2. Menyederhanakan bahasa
3. Menyimak dengan aktif
4. Kendala emosi
5. Perhatikan isyarat nonverbal
6. Gunakan komunikasi tatap muka
7. Peka terhadap dunia penerima pesan
8. Gunakan bahasa yang langsung dan sederhana
Jenis komunikasi organisasi ;
1. Komunikasi Formal, komunikasi yang terjadi dalam rancangan kerja organisasi yang
telah ditentukan sebelumnya.
2. Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak didefinisikan oleh struktur organisasi.
Aliran komunikasi ;
1. Komunikasi ke bawah, komunikasi yang mengalir ke bawah dari manajer ke para
karyawan.
2. Komunikasi ke atas, komunikasi yang mengalir ke atas dari karyawan ke manajer
3. Komunikasi Lateral (horizontal), komunikasi yang terjadi antara semua karyawan di
tingkatkan organisasi yang sama.
4. Komunikasi Diagonal, komunikasi yang memotong bidang kerja dan tingkatan
organisasi.
Jenis jaringan komunikasi ;
1. Jaringan komunikasi, berbagai pola arus komunikasi organisasi vertikal dan
horizontal.
2. Jaringan rantai, komunikasi mengalir sesuai dengan rantai komando formal, baik ke
bawah maupun ke atas.
3. Jaringan roda, komunikasi yang mengalir antara pemimpin yang kuat dan mudah
dikenal dan orang lain atau tim kerja.
4. Jaringan semua saluran, komunikasi mengalir dengan bebas di antara smeua angota
tim kerja
Teknologi Informasi
1. Manfaat Teknologi Informasi (IT)
a. Meningkatkan kemampuan untuk memantau kinerja tim dan individu
b. Membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang lebih lengkap
c. Lebih banyak kolaborasi dan pembagian informasi
d. Lebih banyak pekerja yang di-access
2. Sistem Jaringan Komputer
Keterkaitan komputer dan individu untuk menciptakan jaringan organisasi dalam
berkomunikasi dan berbagai informasi, seperti e-mail, intanst messaging, voice-mail,
fax machines, electronic data exchange (EDI), teleconferencing, dan
videoconferencing
3. Jenis-jenis Sistem Jaringan
a. Intranet, jaringan komunikasi organisasi yang menggunakan teknologi internet
dan dapat di akses hanya oleh para karyawan organisasi
b. Extranet, jaringan komunikasi organisasi yang menggunakan internet dan
memberi kesempatan para pengguna yang berwenang di dalam organisasi untuk
berkomunikasi dengan pihak luar tertentu.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A. KONSEP DASAR SISTEM
Definisi sistem yaitu sekumpulan unsur (elemen/kegiatan/prosedur) yang saling terpadu dan
bekerjasama satu sama lain, keberadaannya membentuk sebuah fungsi untuk mencapai
tujuan.
Contoh :
a. Sistem komputer
Unsur : Keyboard, CPU, Monitor, Mouse, Printer, Modem
Tujuan : Pengolahan Data
b. Sistem tubuh
Unsur : Organ tubuh, panca indra
Tujuan : Kelangsungan hidup
c. Sistem pabrik
Unsur : Orang, mesin, order
Tujuan : Produksi
Karakteristik Sistem
1. Komponen, sesuatu yang menjadi bagian sistem (benda, aturan, orang)
2. Batas, sesuatu yang membedakan dengan sistem lainnya
3. Lingkungan, sesuatu yang berada di luar sistem (mempengaruhi sistem)
4. Penghubung, menjembatani fungsi antar komponen
5. Masukan, sesuatu yang digunakan sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut
6. Pengolahan, kegiatan memproses bahan masukan menjadi hasil keluaran
7. Keluaran, berbagai macam bentuk yang dihasilkan melalui pengolahan
8. Sasaran, sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka pendek dan atau panjang
9. Tujuan, pencpaian akhir yang hendak dicapai dalam waktu yang panjang
10. Kendali, menjaga sistem agar tetap berjalan sesuai rencana dan tujuannya
11. Umpan balik, mengukur operasional proses sistem (mengembalikan kondisi
menyimpang menjadi standar)
Klasifikasi Sistem
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Abstract sistem, tidak tampak nyata (OS, Program Komputer)
b. Physical sistem, tampak nyata bisa dijama (komputer, manusia)
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
a. Natural sistem, terjadi dengan sendirinya (sistem tata surya)
b. Human made sistem, hasil karya manusia (komputer, mobil)
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
a. Deterministic sistem, diprediksi dan dideteksi dengan pasti
b. Probablilistic sistem, prediksi tidak pasti, ada probabilitas
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
a. Closed sistem, tidak dipengaruhi lingkungan diluar sistem, menerima masukan
tertentu menghasilkan keluaran tertentu
b. Open sistem, dipengaruhi lingkungan luar, menerima masukan dari subsistem lain
dan membrikan keluaran untuk subsistem lain
B. KONSEP DASAR INFORMASI
- Hasil pengolahan data yang sudah menjadi bentuk yang memiliki arti tertentu
- Data : sekumpulan fakta yang menjadi bahan pengolahan lebih lanjut
- Bentuk data : objek, kualitatif, kuantitatif
Contoh :
1. Informasi kependudukan
Data : biodata penduduk (nama, jenis kelamin, ttl, pekerjaan)
Informasi : jumlah penduduk, penduduk miskin, DPT
2. Informasi akademik
Data : biodata mahasiswa, nila, aktivitas
Informasi : absen perkelas, transkrip, IP, IPK, Ijazah
Faktor informasi
1. Fungsi informasi
a. Menambah pengetahuan
b. Mengurangi ketidakpastian
c. Mengurangi resiko kegagalan
d. Mengurangi keanekaragaman/varian
e. Memberi standar (aturan/ukuran/batasan)
2. Nilai informasi
a. Kemudahan dalam memperolehnya
b. Bersifat luas dan lengkap
c. Memperhatikan ketelitian (accuracy)
d. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
e. Ketepatan waktu (timeliness)
f. Kejelasan (clarity)
g. Keluwesan (flexibility)
h. Dapat dibuktikan (bukan prasangka/perkiraan)
i. Dapat diukur
3. Mutu informasi
a. Kontrol sistem untuk mengeliminir kesalahan
b. Pemeriksaan internal dan eksternal
c. Penambahan batas ketelitian data
d. Feedback dari pemakai untuk menilai kesalahan yang mungkin terjadi
4. Biaya informasi
a. Biaya perangkat keras
b. Biaya analisis, perancangan dan pelaksanaan sistem
c. Biaya tempat dan lingkungan
d. Biaya perubahan (perubahan metode)
e. Biaya operasi
C. KONSEP DASAR MANAJEMEN
Definisi Manajemen
- Pengolahan kegiatan untuk menjalankan tugas dan fungsi serta tujuan suatu organisasi
- Proses memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai tujuan
Kegiatan dalam Manajemen
- Perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan pengambilan keputusan
Sumber daya
- Manusia, material, modal
- Informasi
Tingkatan kegiatan manajemen
- Perencanaan dan pengendalian operasional : low level management
- Perencanaan taktis dan pengendalian manajemen : middle level management
- Perencanaan strategis : top level management
Pengaruh pengelolaan SI dalam Organisasi
1. Cost of running : penekanan biaya, menaikan profit
2. Customer Service : kemudahan pelayanan, meningkatkan performa layanan
3. Management Process : tertib tata laksana pengelolaan organisasi
Contoh-contoh Sistem Informasi
1. Sistem reservasi pesawat terbang pada biro perjalanan (travel agent)
2. Sistem transaksi kredit (mobil, elektronik, perabot)
3. Sistem transaksi pembayaran tunai di supermarket
4. Sistem pembuatan SIM di kepolisian
5. Sistem akademik di perguruan tinggi

Anda mungkin juga menyukai