LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester I
Tahun Akademik 2020-2021
Oleh
2020
ABSTRAK
Saat ini pada era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin canggih. Selain itu, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan
transportasi semakin cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu hasil dari
kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Tidak
menutup kemungkinan semua generasi terpengaruh dengan adanya internet terutama bagi
remaja. Dalam karya tulis ini, kami mengangkat judul penelitian yaitu “Penanggulangan
dampak kecanduan media sosial di kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020”.
Rumusan masalah yang kami ajukan antara lain Bagaimana penggunaan media sosial di
kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020, apakah dampak dari kecanduan media sosial
bagi mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020, dan bagaimana cara mengatasi kecanduan media
sosial di kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020. Adapun tujuan dari penulisan karya
tulis ini antara lain untuk mengetahui penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa
TPB FMIPA ITB 2020, menentukan dampak dari kecanduan media sosial bagi mahasiswa
TPB FMIPA ITB 2020, dan untuk menemukan cara efektif mengatasi kecanduan media
sosial dikalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020. Metode yang kami gunakan dalam
penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu mendeskripsikan data baik dari literatur
maupun sumber-sumber lain kemudian data yang didapat dari responden dianalisis serta
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data berupa
penyebaran angket melalui grup Line FMIPA 20. Seorang mahasiswa TPB FMIPA ITB
2020 kecanduan media sosial pasti akan terganggu proses belajarnya. Waktu untuk
belajar mandiri akan berkurang karena sibuk bermain media sosial. Selain itu,
konsentrasinya juga bisa terganggu saat ia sedang kuliah. Kata kunci:internet,
remaja, media sosial
PRAKATA
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya
sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul “Penanggulangan dampak kecanduan media
sosial di kalangan Mmahasiswa TPB FMIPA ITB 2020” dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Anniar Samanudi, M.Hum. sekalu Dosen Tata Tulis Karya Ilmiah yang
telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan, membimbing, dan
memotivasi penulis saat pengerjaan hingga penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
2. Orang tua yang telah mendukung dan memfasilitasi dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
3. Teman-teman Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Teknologi Bandung dan terutama keluarga besar Kelas 4 Tata Tulis Karya
Ilmiah yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat ditulis satu per satu.
Dalam kesempatan ini, penulis berharap bahwa karya tulis ilmiah ini bermanfaat
dan dapat menambah ilmu dan wawasan kepada para pembaca yang membaca
karya tulis ilmiah ini.
Terima kasih kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang tua . dan
Dra, Anniar Samanhudi, M.Hum. selaku dosen TTKI, semua mahasiswa TPB
FMIPA ITB 2020 selaku responden, dan semua pihak yang telah mendukung
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................ii
PRAKARTA..........................................................................................................iii
SANWACANA......................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah..................................................1
1.1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan...............................................................3
1.2.1 Tujuan Penulisan..............................................................................3
1.2.2 Manfaat Penulisan............................................................................3
1.3 Ruang Lingkup Kajian...........................................................................4
1.4 Anggapan Dasar.....................................................................................4
1.5 Hipotesis.................................................................................................5
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data.................................................5
1.6.1 Metode.............................................................................................5
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data...............................................................5
1.7 Sistematika Penulisan............................................................................5
Gambar 1 Facebook...............................................................................................
Gambar 2 Wordpress.............................................................................................
Gambar 3 Twitter..................................................................................................
Gambar 4 Snapfish................................................................................................
Gambar 6 Wikipedia..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, mayoritas dari penduduk Indonesia mulai dari anak sekolah
dasar sampai mahasiswa mempunyai akun media sosial, seperti facebook,
instagram, youtube, dan twitter. Mereka dapat mengakses media sosial
sewaktu-waktu dengan mudah. Banyak hal negatif yang dapat timbul dari
hal tersebut. Hal negatif tersebut di antaranya menghabiskan banyak waktu
untuk mengakses media sosial, individu menjadi tidak produktif, dan
cenderung menjadi pribadi yang malas. Selain itu, remaja juga akan
mengalami penurunan prestasi belajar. Jika banyak mahasiswa yang
mengalami kecanduan media sosial ini akan berdampak pada kualitas
pendidikan di Indonesia serta kualitas sumber daya manusia dari tahun ke
tahun akan makin menurun.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020 ?
2. Apakah dampak dari kecanduan media sosial bagi mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020?
3. Bagaimana cara mengatasi kecanduan media sosial di kalangan mahasiswa TPB FMIPA
ITB 2020?
1. Mengetahui penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020
2. Menentukan dampak dari kecanduan media sosial bagi mahasiswa TPB FMIPA ITB
2020
1. Mengetahui apa saja dampak kecanduan media sosial pada kalangan mahasiswa TPB
FMIPA ITB 2020
2. Mencari cara untuk mengatasi kecanduan media sosial untuk kalangan mahasiswa TPB
FMIPA ITB 2020
1.5 Hipotesis
1.6.1 Metode
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Internet
Internet (interconnected networking) merupakan susunan komputer yang
saling terhubung di dalam beberapa susunan jaringan. Internet merupakan sebutan
bagi kumpulan jaringan komputer yang dapat mengoneksikan beragam situs, seperti
situs pendidikan, pemerintahan, perdagangan, sekelompok orang, hingga
perseorangan. Internet juga dapat memberikan akses untuk fasilitas telekomunikasi
dan bergam informasi yang tersebar secara global. Internet memiliki bermacam-
macam layanan, seperti komunikasi secara langsung melalui email, dan chatting,
diskusi, contohnya Usebet News dan milis serta berbagai informasi yang terdistribusi
(World Wide Web, Gopher), remote login, dan lalu lintas file (Telnet, FTP).
Dalam bahasa, internet ialah jaringan komputer yang berkumpul dan
terhubung menjadi sebuah sistem. Secara khusus internet adalah jaringan komputer
yang sangat besar karena dapat mengoneksikan semua jaringan komputer di dunia.
Jaringan adalah cara untuk mengoneksikan beberapa komputer sehingga setiap
komputer yang memiliki jaringan dapat saling terhubung.
Terdapat berbagai layanan komputer yang popular di internet, contohnya
email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (file sharing), WWW
(World Wide Web), MUSH, WAIS, finger, IRC, MUD, akses sesi (session access),
dan Gopher. Di antara layanan tersebut, email/surat elektronik dan World Wide Web
lebih sering dipakai dan lebih banyak layanan yang diciptakan berdasarkannya,
seperti milis (mailing list) dan Weblog. Di dalam internet bisa saja terdapat layanan
terkini (Real-time service), seperti webcast, dan webradio yang dapat dijangkau
semua orang di dunia. Selain itu, internet juga dapat digunakan untuk berkomunikasi
secara langsung antar dua orang atau lebih.
2.2 Media sosial
Pengertian media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang berarti “perantara”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
media adalah alat komunikasi, seperti radio,spanduk , televisi, poster, film, dan
koran (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:461). Selain itu, media juga dapat
diartikan sebagai alat atau sarana yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan
dari komunikator kepada khalayak (Cangara, 2006:119).
Pengertian sosial
Sosial dapat diartikan sebagai kenyataan sosial bahwa setiap orang dapat
melakukan tindakan yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Hal
tersebut memberikan penegasan bahwa kenyataanya media dan seluruh
perangkat lunak (softwere) adalah sosial dalam arti keduanya ialah produk dari
proses sosial (Nasrullah, 2017:7). Jadi, sosial dapat diartikan sebagai tindakan
dan interaksi antar orang dengan cara bekerja sama untuk mencapai sebuah
tujuan.
Media sosial ialah sebuah platform yang terdapat dalam media siber. Oleh
karena itu, karakteristik media sosial tidak jauh beda dengan media siber.
Karakteristik media sosial yaitu:
1. Jaringan
Dalam terminologi bidang ilmu komputer, jaringan ialah infrastruktur
yang mengoneksikan antar komputer atau perangkat keras (hardwere) yang
lain. Media sosial mempunyai karakter jaringan sosial. Media sosial dibangun
dari struktur sosial yang ada dalam jaringan internet. Namun, struktur atau
organisasi sosial yang dibentuk dalam internet berdasarkan teknologi
informasi dalam mikro elektronik. Jaringan yang terbentuk antara pengguna
satu sama lain ialah jaringan yang dimediasi secara teknologi, seperti
komputer, tablet dan gawai. Karakteristik media sosial ialah membangun
jaringan antar pengguna dalam dunia maya. Walaupun para pengguna pada
kenyataanya tidak saling mengenal satu sama lain.
2. Informasi
Ada bagian entitas yang paling penting di dalam media sosial yaitu
informasi karena tidak seperti media lain yang ada di internet. Pengguna
media sosial melakukan interaksi berdasarkan informasi, membuat
representasi identitasnya, serta memproduksi konten. Informasi juga menjadi
seperti komoditas dalam information society. Informasi dipertukarkan,
dikonsumsi, dan dipredikasi yang dapat memebuat informasi menjadi
komoditas bernilai sebagai bentuk yang baru dari kapitalisme. Ada lima
karakteristik dasar teknologi informasi menurut Castells, yaitu:
a) Teknologi individu sudah menjadi suatu system yang terpadu
b) Teknologi informasi memiliki pengaruh luas pada masyarakat maupun
perseorangan.
c) Teknologi informasi dan logika jaringan memungkinkan fleksibelitas
yang jauh lebih besar dengan konsekuensi bahwa proses, organisasi
dan Lembaga dapat dengan mudah untuk diubah dan beebagai bentuk
baru terus diciptakan
d) Informasi adalah bahan baku ekonomi
e) Teknologi informasi memberi kemampuan atau kemudahan dalam
pengolahan informasi yang mungkin dapat menjadikan logika jaringan
diterapkan pada sebuah organisasi dan proses ekonomi
3. Arsip
Arsip menjadi sebuah karaker yang memaparkan informasi telah tersimpan dan
bisa diakses kapan pun dan melalui media apa pun bagi pengguna media
sosial. Setiap informasi apa saja yang diunggah sebuah platfrom tidak akan
hilang, meskipun hari telah berganti. Informasi itu akan tersimpan dan akan
hilang saat pengguna ingin menghapunya, contohnya ketika kita menerima
permintaan pertemanan di instagarm, saat itu juga semua akses terhadap
informasi dari pengguna sosial milik orang tersebut dapat kita ketahui.
Munculnya media sosial memberi akses yang memudahkan dalam
penyimpanan datanya. Saat mengakses media sosial dan mempunyai akunya,
secara langsung pengguna telah menciptakan ruangan data. Ruangan tersebut
nanti akan diisi oleh pengguna dan data yang telah diunggah pengguna
nantinya dapat diakses oleh siapa pun (Nasrullah, 2015:23).
4. Interaksi
Karakter yang paling dasar dari media sosial adalah jaringan yang
terbentuk antara pengguna. Jaringan ini tidak sekadar memperluas hubungan
pertemanan di media sosial, tetapi juga harus menciptakan interaksi antara
para pengguna. Contoh interaksi yang diciptakan adalah saling mengomentari
satu sama lain (Nasrullah, 2015:25).
5. Simulasi
Gagasan dari simulasi adalah kesadaran yang riil di benak masyarakat
makin berkurang dan digantikan dengan realitas semu. Penyebab dari kondisi
ini adalah imaji yang disajikan media secara terus-menerus. Masyarakat seolah
tidak dapat berada di antara kenyataan dan ilusi karena tanda yang ada di
media sepertinya telah terputus dari kenyataan (Nasrullah, 2015). Media tidak
lagi menampilkan kenyataan, tetapi sudah menjadi kenyatan tersendiri, bahkan
apa yang di media lebih riil dari kenyataan itu sendiri. Realitas media adalah
hasil dari proses simulasi. Representasi yang ada di media ini terkadang
direpresentasikan berbeda, bahkan bertolak belakang.
6. Konten pengguna (user generated content)
Karakteristik yang terakhir dari media sosial ialah konten oleh
pengguna atau biasanya disebut dengan user generated content (UGC). Hal ini
menunjukkan bahwa konten yang ada di media sosial sepenuhnya milik dan
berasal dari kontribusi pemilik akun. Konten pengguna ini menandakan bahwa
pengguna tidak hanya mengunggah konten miliknya sendiri, tetapi juga dapat
menikmati konten milik pengguna lain.
Gambar 1 Facebook
(sumber: biskom.web.id)
Saat ini, media jejaring sosial adalah medium yang paling sering digunakan.
Media ini adalah sarana yang biasa digunakan untuk berkomunikasi,
termasuk konsekuensi atau dampak dari hubungan sosial di dunia maya.
Karakter yang paling utama dari situs jejaring sosial adalah setiap pengguna
membangun jaringan pertemanan, baik terhadap pengguna yang sudah saling
mengenal maupun dengan pengguna yang belum kenal sama sekali. Contoh
dari media jejaring sosial yang sering digunakan adalah Facebook dan
LinkedIn.
Gambar 2 Wordpress
(sumber: internetsehat.id)
Blog adalah media sosial yang memberikan akses para
penggunanya untuk menggunggah aktivitasnya sehari-hari, saling
mengomentari dan berbagi tautan web ataupun informasi lainnya.
Awalnya blog ialah bentuk situs pribadi yang di dalamnya terdapat
kumpulan tautan ke situs lainnya yang unik dan terbaru setiap harinya.
Selanjutnya, blog berkembang menjadi jurnal (tulisan keseharian
pribadi) pemilik medium dan terdapat kolom komentar yang dapat diisi
oleh pengguna yang lain. Secara mekanis, jenis media sosial dibagi
menjadi dua. Pertama adalah personal homepage, pemilik dapat
menggunakan nama domain sendiri seperti .net atau .com. Kedua dengan
menggunakan fasilitas penyedia weblog gratis, seperti Blogspot atau
Wordpress.
Jurnal online sederhana atau microblog
Gambar 3 Twitter
(sumber: business.twitter.com)
Tidak jauh berbeda dengan blog, microblogging adalah jenis media sosial
yang memberikan fasilitas penggunanya untuk menulis dan mengunggah
aktifitas dan argumennya. Contoh dari microblogging adalah Twitter.
Media berbagi
Gambar 4 Snapfish
(sumber: support.snapfish.com)
Media berbagi adalah salah satu dari jenis media sosial yang memberikan
penggunanya layanan untuk berbagi. Para pengguna dapat berbagi
dokumen, video, audio, dan gambar. Contoh dari media berbaggi adalah
Youtube, Flickr, Photo-bucket, dan Snapfish
Social bookmarking
Gambar 5 Lintas Me
(sumber: idearik.com)
Social bookmarking adalah media sosial yang bekerja untuk menyimpan,
mengatur, mencari informasi, dan mengelola berita tertentu secara
online. Contoh dari social bookmarking adalah Delicious.com,
SumbleUpon.com, Digg.com, Redit.com, dan yang ada di Indonesia
adalah LintasMe.
Gambar 6 Wikipedia
(sumber: seeklogo.com)
Media konten adalah situs yang kontenya berupa hasil gabungan dari para
penggunanya. Mirip dengan kamus atau ensiklopedia, wiki memberikan
pengertian pada penggunanya berupa sejarah hingga rujukan buku atau
tautan tentang satu kata. Dalam praktiknya, penjelasan-penjelasan
tersebut dikerjakan oleh pengunjung wiki. Dalam artian, adanya kerja
sama antara pengunjung untuk mengisi konten dalam situs ini
2.2.3 Penggunaan media sosial di masyarakat
Saat ini, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sudah
menjangkau semua kalangan, termasuk masyarakat umum, bisnis dan
pemerintah. Data statistic global pada tahun 2016 menyatakan pengguna internet
yang aktif di Indonesia bsebesar 88,1 juta pengguna dan sebesar 79 pengguna
tersebut merupakan orang yang aktif di media social. Dibandingkan dengan
tahun sebelumnya ternyata penggunaan media sosial tumbuh sebesar 10%.
Beberapa media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia, yaitu
Facebook, Whatsapp, Tik Tok, Pinterest, WeChat, Instagram, Telegram, line,
danTwitter. Contoh tersebut merupakan media social yang paling sering
digunakan masyarakat Indonesia untuk salaing berkomunikasi.
Survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII)
memberikan hasil berapa lam para pengguna bermain media sosial. Ternyata
sebesar 97,4% merupakan pengguna media social dari seluruh pengguna
internet. Durasi mereka dalam bermain media social sebesar 2,9 jam per hari.
Data statistik di Indonesia membedakan rata-rata lamanya bermain para
pengguna media social berdasarkan jenis alat yang digunakan saat mengakses
media sosial. Berdasarkan penggolongan tersebut ternyata terdapat perbedaab
durasi antara para pengguna media sosial. Pengguna dengan media computer
personal atau table (4 jam 42 menit), mobile phone (3 jam 30 menit), televisi (2
jam 51 menit), dan melaui semua alat (2 jam 22 menit).
2.2.4 Kecanduan media sosial
Definisi kecanduan
Dalam bahasa Indonesia, kecanduan adalah suatu keadaan saat
seseorang mengalami ketergantungan kepada objek candu. Dalam bahasa
Inggris kecandduan memiliki padanan kata dengan kata dependence artinya
menggambarkan kondisi saat seseorang dependensi terhadap zat-zat lainnya
(Soetjipto, 2005:74-91). Hal ini sejalan dengan Rachlin (1990) dan Walker
(1989), menyatakn istilah kecanduan digunakan untuk kasus yang
melibatkan obat (Young, 2004:402-405).
Berbeda dengan pendapat sebelumnya kecanduan juga di definisikan
dilihat berdasarkan medis dan neurologis (Perdew, 2014:27-28). Dalam
istilah medis, kecanduan merupakan suatu dorongan untuk terlibat dalam
suatu hal atau memanfaatkan suatu zat yang memiliki efek buruk terhadap
spiritual, fisik, dan ekonomi. Dari prespektif neurologi, dasar dari
kecanduan adalah kecepatan otak dalam menerima rangsang. Selama hal
yang dilakukan menyenangkan, opengguna akan mengalami luapan
dopamine neurotransmitter yang mengaktifkan pusat kesenangan otak
(Perdew, 2014:27-28).
Kecanduan apapun juga dikaitkan dengandorongan yang tidak
terkendali. Biasanya akan dibarengi dengan keasyikan, hilangnya kontrol
dan akan terus menggunakan, meskipun menimbulkan gejalang yang tidak
baik seperti mabuk. Gangguan perilaku tersebut mmenyebabkan gejala
memabukkan, seperti perjudian kompulsif, bermain game, bermain internet,
bermain media sosial, makan yang berlebih, olahraga, percintaan, dan
menonton televisi (Young dkk, 2010:3-17).
3.1 Lama waktu penggunaan dan platform media sosial yang paling sering digunakan di
kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020
3.2 Konten yang paling banyak dicari mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020 saat
menggunakan media sosial
Komedi atau humor adalah konten yang paling banyak dicari oleh
mahasiswa FMIPA ITB 2020 dengan persentase sebesar 64,5%. Setelah
dilakukan analisis penulis menemukan bahwa konten komedi menarik bagi
mahasiswa TPB FMIPA ITB karena ini merupakan salah satu healing dari
banyaknya tugas perkuliahan yang sedang mereka jalani. Oleh karena itu,
mereka sering membuka media sosial untuk menonton video-video komedi
yang akan membuat mereka tertawa dan melupakan sejenak beban
perkuliahan.
Konten kedua yang paling banyak dicari adalah makanan atau
kuliner dengan persentase sebesar 56,2%. Sekarang ini, semakin banyak
konten-konten kuliner yang hadir dan di kemas menarik sehingga membuat
pengguna media sosial tertarik melihatnya. Selain itu konten mukbang
sedang naik daun dan banyak ditonton pengguna media sosial. Kata
mukbang sendiri berasal dari kata 'muk-ja' yang artinya makan dan 'bang-
song' yang artinya 'menyiarkan'. Jadi mukbang memang adegan makan yang
disiarkan secara bebas dan dapat ditonton banyak orang. Alasan mengapa
banyak orang suka menonton mukbang begitupun dengan mahasiswa TPB
FMIPA ITB 2020 adalah keintiman yang disuguhkan content creator.
Biasanya mereka melakukan mukbang di meja makan atau di ruang tamu
rumahnya yang nyaman. Hal ini secara tidak langsung membuat penonton
ikut berada di sana. Alasan lain, penonton yang makan sendiri bisa merasa
ditemani seseorang jika makan sambil menonton video mukbang atau
menjadikan video tersebut sebagai pelampiasan rasa lapar tanpa perlu
makan sungguhan.
3.3 Dampak penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020
Adapun pengaruh positif dari media sosial bagi mereka, seperti dapat menambah
wawasan dan informasi, mengetahui dunia luar dan perkembangannya, memiliki jejaring
pertemanan yang lebih luas, mendapatkan penghasilan (berjualan online), dan sebagainya.
Sedangkan mahasiswa TPB FMIPA ITB 2020 ketika ditanya mengenai apa yang merek
korbankan ketika menggunakan media sosial, kebanyakan dari mereka menjawab waktu
belajar mereka berkurang, tugas jadi tertunda, dan waktu tidur mereka berkurang.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Dari analisis yang telah dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa hampir semua
responden dari mahasiswa FMIPA ITB memiliki sosial media yang dipakai sehari-
hari. Sebagian besar dari mereka menggunakan sosial media selama lebih dari 6 jam
serta mengakui mereka kecanduan media sosial. Hal tersebut juga terlihat dari hasil
survei yang berbanding lurus antara lamanya waktu penggunaan media sosial dan
tingkat kecanduan akan media sosial.
Meskipun banyak dampak positif yang dirasakan dari penggunaan media sosial, tidak
dapat dipungkiri bahwa ada dampak - dampak negatif yang merugikan bila
menggunakan media sosial tanpa batas yang teapat. Dampak positif dari sosial media
di antaranya menambah wawasan dan informasi, mengetahui dunia luar dan
perkembangannya, memiliki jejaring pertemanan yang lebih luas, mendapatkan
penghasilan (berjualan online), dan sebagainya. Namun, kebanyakan dari mereka
menjawab dampak negatif dari kecanduan media sosial adalah waktu belajar dan tidur
yang berkurang serta suka menunda tugas.
Dari dampak - dampak tersebut, ada cara untuk mengatasi kecanduan media sosial
menurut penulis yaitu memahami masalah kecanduan yang sedang dialami dan
melakukan tindakan untuk menanggulanignya. Contoh tindakan yang dapat dilakukan
adalah membatasi penggunaan media sosial, mencari kesibukan atau kegiatan lain
yang lebih bermanfaat, serta menerapkan sikap bijak dalam menggunakan media
sosial seperti mengendalikan diri.
4.2. Saran
Untuk para pembaca, penulis menyarankan untuk tetap bijak dalam menggunakan
media sosial karena ada dampak buruk bila menggunakan media sosial tanpa batasan.
Oleh karena itu, kemampuan pengandalian diri sangat penting agar media sosial dapat
menunjang kehidupan sehari-hari, bukan merugikan penggunanya.
Daftar Pustaka
Soliha, S. F. (2015). Tingkat ketergantungan pengguna media sosial dan kecemasan
sosial. Jurnal Interaksi, 1-10.
Hapsari, A., & Ariana, A. D. (2015). Hubungan antara Kesepian dan Kecenderungan
Kecanduan Internet pada Remaja. Jurnal klinis dan kesehatan mental, 164-171.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/05/124110520/cara-mengendalikan-diri-agar-
tidak-kecanduan-media-sosial?page=all
Kumparan. (2017). Fanatisme Fans K-Pop: Candu dan Bumbu Remaja. Retrieved from
https://kumparan.com/@ kumparank-pop/fanatisme-fans-k-popcandu-dan-bumbu-
remaja
https://food.detik.com/info-kuliner/d-3901234/ini-alasan-kenapa-video-mukbang-disukai-
banyak-orang
RIWAYAT HIDUP
Sampai saat ini, ia masih mengenyam pendidikan di ITB sebagai mahasiswa FMIPA. Ia juga
sedang mengikuti kaderisasi unit Radio Kampus. Ia mengikuti unit tersebut untuk menambah
keterampilan berbicara di depan umum dan kesukaanya terhadap dunia penyiaran.
Mahasiswa alumi SMAN 1 Payakumbuh ini mulai terjun dalam penyusunan karya tulis
ilmiah sejak SMA . tepatnya sejak ia duduk di kelas 2. Saat itu ia mendapatkan tugas bahasa
indonesia untuk membuat karya tulis ilmiah.
Meskipun pengalaman penyusunan karya ilmiahnya dimulai sejak kelas 2 SMA atau
lebih tepatnya dua tahun yang lalu, ia kembali lagi berkutik dalam hal penyusunan karya
ilmiah pada semester pertama perkuliahannya di ITB. Hal ini disebabkan adanya mata kuliah
TTKI di perkuliahan tersebut. Ia jadi mempelajari lebih dalam mengenai tata tulis karya
ilmiah. Selain itu, mata kuliah TTKI tentunya sangat bermanfaat baginya, terutama untuk
penulisan makalah ini dan juga bekal untuk penulisan skripsi di semester akhir perkuliahan.
- Denays Violina Oktivani lahir di Banyuwangi, Jawa Timur. Pendidikan SD, SMP,
dan SMA diselesaikannya di Banyuwangi. Ia menyelesaikan SMA pada tahun 2020 di
SMAN 1 Genteng. 1a kemudian melanjutkan studinya di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Mahasiswa alumni SMP Negeri 1 Genteng ini mulai terjun dalam penyusunan
karya ilmiah sejak SMP. Ketika itu ia dan teman-temannya mengikuti lomba karya
tulis ilmiah intern di SMP-nya, tetapi sayangnya ia tidak mendapatkan juara. Karena
merasa lomba karya tulis ilmiah bukan bidangnya, ia mencoba mengikuti lomba yang
lain di bangku SMA, seperti lomba olimpiade kedokteran dan lomba di bidang kimia.