Disusun Oleh:
1
ABSTRAK
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merubah pola pikir mereka dan mengikuti perkembangan zaman modernisasi pada
saat kebudayaan barat mulai tersebar dikalangan remaja. Pada dewasa ini,
khususnya terhadap kepribadian remaja itu sendiri. Pergaulan memiliki artian yang
untuk membentuk suatu kepribadian seseorang dalam bertingkah laku, dan dalam
berpola pikir. Pergaulan itu sendiri terbagi menjadi dua macam, pergaulan yang
negatif dan pergaulan yang positif. Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak
jelas memang pergaulan negatif yang lebih mengarah kepada para remaja dalam
bertingkah laku didalam kehidupan sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif
jarang sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja
banyak terpengaruh didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja harus bisa
memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang
baik atau positif. Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam
3
karena adaptasi dimana remaja dapat menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan
B. Rumusan Masalah
remaja?
kepribadiannya?
C. Tujuan Penulisan
kepribadian remaja
kepribadian remaja
terhadap kepribadian remaja
4
D. Manfaat Penulisan
dalam menyusun sebuah karya tulis selain ini dapat juga mengetahui bagaimana
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pergaulan
individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan
artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil,
mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang
baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
B. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari
6
masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi
untuk memasuki masa dewasa. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Hal senada
diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan
Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari
masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun,
dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis.
C. Pengertian Kepribadian
pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada
orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya
kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu
yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur
7
BAB III
PEMBAHASAN
Setiap interaksi pergaulan yang intens kepada seorang teman akan membawa
pengaruh. Karena sifat, sikap, tingkah laku jika bersentuhan dengan pribadi seseorang
maka akan memberikan dampak bagi orang tersebut. Perilaku yang buruk biasanya
akan lebih cepat menular kepada pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat penyakit
menular yang akan menjangkiti siapapun yang berada didekatnya. Sebagai contoh,
bila kita bergaul dengan anak-anak punk maka kita bisa ikut-ikutan menjadi anak
punk, bila kita bergaul dengan para motivator maka hidup kita akan berubah menjadi
semangat motivasi, jika kita bergaul dengan orang shalih maka kita bisa menjadi anak
yang shalih, jika kita bergaul dengan para penulis maka kemungkinan besar kita pun
bisa menjadi seorang penulis, jika kita bergaul dengan orang yang suka mencuri maka
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa
remaja, di mana kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap
sesuatu hal. Remaja sangat mudah tertarik pada “bagaimana sesuatu bekerja”. Bila
seorang yang kreatif mempunyai rasa ingin tahu tahu yang besar. Kita semua
8
berpotensi untuk menjadi orang yang kreatif. Jika kita yakin pada diri sendiri bahwa
kita adalah orang yang kreatif maka kita akan menemukan cara yang kreatif untuk
mengatasi setiap masalah yang kita hadapi. Sehingga kita menjadi manusia yang
bijak dalam menyikapinya. Kreatif kita dalam bergaul juga harus kita perhatikan
sehingga kita bisa memilih-milih teman yang layak menjadi teman kita.
Akan tetapi bila kreativitas kita yang tinggi digunakan untuk hal-hal yang
tidak baik maka akan terjadi suatu tindakan keburukan. Oleh karena itu setiap orang
setiap remaja harus berperilaku akhlak yang mulia dan terpuji. Sehingga selalu
memilih pikiran yang positif, kreatif dan bijak agar menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Ingatlah bahwa setiap apa yang kita
perbuat, Allah selalu melihat perbuatan kita itu. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam
bergaul. Jika teman kita mempunyai sifat atau kebiasaan yang umumnya tidak disukai
orang lain dan bisa menghambat pergaulannya maka menjadi kewajiban kita untuk
segera mengingatinya. Namun dalam memberi nasehat juga harus pake etika dengan
memilih situasi dan waktu yang tepat. Sehingga teman kita tidak salah paham
terhadap kita.
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada
9
keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan
Bangsa karena ditangan generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik buruknya
Bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda. Generasi muda saat ini kurang
memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda anak
bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita
ambil dari hal tersebut yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air
yang kurang produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan
Bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang
dapat menimbulkan Rasa cinta tanah air. Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni
pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan
Bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat
dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemekai NARKOBA dikalangan
remaja yakni pemakai narkoba dikalangan remaja, dan adanya seks bebas dikalangan
remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen
ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah . Ini sangat mengkawatirkan bagi
Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan kemandulan dalam Bangsa
karena perlu diingat lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi
muda, upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja
10
dengan Pendidikan formal yang didalamnya ada suatu pendidikan moral selain
hubungan Seks diluar nikah serta pentingnya pendidikan budi pekerti yang harus
dijalankan. Sebab baik buruk kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman
yang tertanam serta budi pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung jawab
seluruh elemen agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang
dapat dilakukan diantaranya yakni peran orang tua didalam keluarga dalam
mengawasi tingkah laku anak namun tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak,
dan dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya
memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih
terhadap sesame. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan dirinya serta
lingkungan keluarganya.
pengaruh lingkungan tidak dapat kita abaikan begitu saja, karena lingkungan
sedemikian baik dan tinggi dapat goyah diterpa pengaruh lingkungan dan pergaulan
11
disekitar mereka, bekal pendidikan yang diterima seseorang wajib hukumnya
dipelihara dan dilindungi dengan tidak bergaul kepada sembarang orang. Karena
pengaruh pergaulan dapat menempa seseorang menjadi sosok yang menakutkan dan
masa depan termasuk kerugian di alam akhirat. Perampokan semakin merajalela, baik
sebenarnya seseorang tersebut memiliki bekal ilmu pendidikan yang memadai tetapi
karena membiarkan dirinya ikut larut dalam pergaulan yang bebas tak terbatas, maka
ini belum mempengaruhi semua lapisan masyarakat, karena pada saat itu berlaku
mengadopsi budaya ini ( Matroji, 2006 : 122 ). Saat ini pengaruh budaya barat tidak
hanya sebatas cara berpakaian, pergaulan, tapi juga di bidang pendidikan dan gaya
hidup. Subjek yang paling terpengaruh adalah remaja. Bahkan bagi sebagian remaja,
12
gaya hidup barat merupakan suatu kewajiban dalam pergaulan. Banyak factor yang
Jika kau berkumpul dengan penjual minyak wangi maka kau akan berbau
wangi. Jika kau berkumpul dengan penjual ikan maka kau akan berbau ikan.
ilmuwan kita menjadi pintar. Berkumpul dengan pecundang kita akan menjadi
pecundang pula. Manusia memiliki naluri mengikuti dan meniru perilaku dan ucapan
orang yang berada disekitarnya. Oleh karena itu, watak atau sifat manusia terbentuk
dari lingkungan dan pergaulan. Manusia mulai bisa mendengar ketika masih berupa
janin dalam kandungan yang berusia 4 bulan. Makanya bagi seorang ibu waktu hamil
disarankan berkelakuan, berucap dan mendengarkan suara yang baik agar bayi yang
dilahirkan terbentuk wataknya sesuai dengan masukan dari orang tua. Sebuah nasehat
mengatakan rumahmu adalah sekolahanmu, orang tuamu adalah gurumu. Dari kata-
kata singkat penuh arti tersebut, jelas bahwa sekolah pertama dan utama dalam hidup
adalah lingkungan di rumah. Kelakuan kedua orang tua akan ditiru oleh anaknya.
Setelah lulus berguru dari orang tua, sekolah lanjutannya adalah pergaulan. Jadi
manusia itu secara gen anak produk dari kedua orang tua. Namun secara perilaku
anak produk dari lingkungan atau pergaulannya. Sifat atau watak kita juga terbentuk
dari dua lingkungan tersebut. Sebaik-baiknya sifat orang tua kalau lingkungan
pergaulannya buruk maka si anak akan berwatak buruk, begitu juga sebaliknya.
13
Dalam ketiga bahasan di atas pergaualan dalam lingkungan remaja yaitu
sekolah ataupun lingkungan rumah mempengaruhi pola pikir dan cara mereka hidup ,
jadi remaja di haruskan untuk bisa memilih pergaulan agar tidak salah langkah.
dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan
anak. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya
sosialisasi.
menyebabkan peran keluarga dalam proses sosialisasi anak adalah sebagai berikut:
secara tetap, dalam kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan
sesama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial
2. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena anak
14
3. Karena hubungan sosial dalam keluarga itu bersifat relatif tetap maka orangtua
Dalam lingkungan sekolah yang sehat dan baik serta memiliki semua fasilitas
yang dibutuhkan oleh anak, membuat anak lebih dapat membangun aktivitas,
sekolah seperti kurangnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid yang terlalu banyak
dalam satu kelas, ventilasi dan sanitasi yang buruk, dan sebagainya. Selanjutnya,
berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan,
duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel, dan apatis.
Anak merasa sangat dibatasi gerak-geriknya, dan merasa tertekan batinnya (dilarang
bertanya kalau tidak perlu). Kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh sekolah
untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Ada pula
guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasipada profesi, dan tidak
tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan masalah
15
H. Pengaruh Lingkungan Masyarakat
timbulnya kenakalan remaja selain lingkungan keluarga dan sekolah. Pada usia
daripada lingkungan keluarga, sebab masa remaja adalah masa yang sedang
diperhatikannya, maka persoalan masyarakat atau nasib orang banyak sering kali
menjadi perhatian mereka dan mereka berjuang untuk membela yang lemah dan
menderita itu. Pengaruh lain dari lingkungan masyarakat adalah pengaruh yang
bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain sebagainya yang pada pokoknya berbagai
kegiatan yang disenangi oleh muda-mudi zaman sekarang. Ini semua harus dibatasi
kalau perlu harus disesuaikan dengan ketentuan yang ada di dalam ajaran agama,
sebab kalau tidak pengaruhnya akan lebih berbahaya dibanding pengaruh lain. Faktor
lain juga sangat penting dalam pembinaan remaja di dalam mengenal lingkungan
kemasyarakatan (ormas).
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam pergaulan masa kini. Karena adanya pengaruh peran keluarga yang sangat
penting dalam diri mereka, sehingga mereka bisa mengkontrol diri mereka menjadi
pribadi yang baik, tidak hanya dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah pun
mereka dapat berteman dengan para remaja lainnya dengan tidak membentuk suatu
‘geng’ atau sekelompok teman. Karena teman adalah seseorang yang sangat kita
butuhkan. Namun teman juga bisa menjerumuskan kita pada hal-hal yang kurang
bermanfaat bahkan merusak diri kita serta masa depan kita. Untuk itu kita harus hati-
hati dalam berteman. Karena teman bisa memberikan efek egatif pada kepribadian
kita. Namun jangan sampai juga kita membuat kepribadian teman kita menjadi buruk.
Kita harus saling menjaga dan memelihara ikatan pertemanan kita. Jangan sampai
ikatan ukhuwah/persahabatan yang sudah terjalin secara positif dapat rusak karena
ego kita.
B. Saran
Sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik anaknya
dengan baik, dan menjauhkan para remaja dari pengaruh buruk lingkungan dan
istiqamah. Selain keluarga kita para remaja sebagai generasi berikutnya harus
17
membentuk moral dan kepribadian remaja dengan akhlak kharimah. Membentuk
kepribadian yang baik dapat dilakukan sejak dini, antara lain selalu mendekatkan diri
pada Tuhan agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat negatif serta
merusak. Dan juga kita harus pandai memilih teman dalam pergaulan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Maria, U. 2007. Tesis: Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga Dan Konsep Diri
Terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Yogyakarta : Pasca Sarjana UGM
Program Studi Psikologi.
https://www.alodokter.com/kesehatan-mental
http://digilib.unila.ac.id/19243/14/BAB%20I.pdf
19