Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Pergaulan Terhadap Mental kepribadian Para Remaja

Disusun Oleh:

Nabila Jihan Safhira 1911102413187

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN 2019-2020
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI...........................................................................................................................7
A. Pengertian Pergaulan...................................................................................................7
B. Pengertian Remaja.......................................................................................................7
C. Pengertian Kepribadian................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
PEMBAHASAN..........................................................................................................................9
A. Pergaulan dan Kepribadian..........................................................................................9
B. Pergaulan Remaja Masa Kini......................................................................................10
C. Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kepribadian....................................12
D. Perkembangan Budaya Barat pada Pergaulan di Indonesia.......................................13
E. Pentingnya Pergaulan untuk Remaja.........................................................................14
F. Pengaruh Lingkungan Keluarga..................................................................................15
G. Pengaruh Lingungan Sekolah.....................................................................................16
H. Pengaruh Lingkungan Masyarakat.............................................................................17
BAB IV....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................20

1
ABSTRAK

Tujuan ditulisnya artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh


pergaulan terhadap mental kepribadian para remaja, dari pembahasan tersebut
Pergaulan memiliki artian yang mencakup luas, dari pergaulan dilingkungan
keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan hingga dilingkungan masyarakat sekitar.
Lingkungan pun mempunyai peran penting untuk membentuk suatu kepribadian
seseorang dalam bertingkah laku, dan dalam berpola pikir.
Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak jelas memang pergaulan
negatif yang lebih mengarah kepada para remaja dalam bertingkah laku didalam
kehidupan sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif jarang sekali
diperlihatkan para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja banyak
terpengaruh didalam lingkungan khususnya.

Kata Kunci : Pergaulan, Kepribadian, Remaja.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perkembangan zaman modernisasi saat ini pergaulan sangat berpengaruh

terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Pada saat itu seseorang mulai

merubah pola pikir mereka dan mengikuti perkembangan zaman modernisasi pada

saat kebudayaan barat mulai tersebar dikalangan remaja. Pada dewasa ini,

kebudayaan barat sangat jelas berpengaruh terhadap perkembangan para remaja

khususnya terhadap kepribadian remaja itu sendiri. Pergaulan memiliki artian yang

mencakup luas, dari pergaulan dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan

hingga dilingkungan masyarakat sekitar. Lingkungan pun mempunyai peran penting

untuk membentuk suatu kepribadian seseorang dalam bertingkah laku, dan dalam

berpola pikir. Pergaulan itu sendiri terbagi menjadi dua macam, pergaulan yang

negatif dan pergaulan yang positif. Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak

jelas memang pergaulan negatif yang lebih mengarah kepada para remaja dalam

bertingkah laku didalam kehidupan sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif

jarang sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja

banyak terpengaruh didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja harus bisa

memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang

baik atau positif. Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam

kehidupan sosialnya dalam berinteraksi maupun dalam pergaulan sehari-harinya,

3
karena adaptasi dimana remaja dapat menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan

cara berpikir didalam lingkungannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu :

1. Bagaimana peran dilingkungan keluarga terhadap mental kepribadian remaja?


2. Bagaimana peran dilingkungan sekolah terhadap mental kepribadian remaja?
3. Bagaimana peran dilingkungan masyarakat terhadap mental kepribadian

remaja?

4. Bagaimana pergaulan dapat merubah tingkah laku remaja pada

kepribadiannya?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas akhir pelajaran Bahasa indonesia


2. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan sekolah terhadap

kepribadian    remaja

3. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan keluarga terhadap

kepribadian remaja

4. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan masyarakat

terhadap    kepribadian remaja

4
D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah dapat menambah pengetahuan dan pemahaman

dalam menyusun sebuah karya tulis selain ini dapat juga mengetahui bagaimana

pengaruh-pengaruh pergaulan terhadap kepribadian para remaja pada kehidupan

sosialnya dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pergaulan

            Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan

individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan

oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang

artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan

manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan

kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan

kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.

Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna

melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih

mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja

yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil,

mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang

baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

B. Pengertian Remaja

                Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi

yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari

6
masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi

untuk memasuki masa dewasa. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja

adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Hal senada

diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai

masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan

Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari

masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun,

dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,

maupun psikologis.

C. Pengertian Kepribadian

  Kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri

individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian

pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada

orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya

kepribadian. Sedangkan berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa

kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang

merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu

yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur

tumbuh dan mengalami perubahan.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pergaulan dan Kepribadian

Setiap interaksi pergaulan yang intens kepada seorang teman akan membawa

pengaruh. Karena sifat, sikap, tingkah laku jika bersentuhan dengan pribadi seseorang

maka akan memberikan dampak bagi orang tersebut. Perilaku yang buruk biasanya

akan lebih cepat menular kepada pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat penyakit

menular yang akan menjangkiti siapapun yang berada didekatnya. Sebagai contoh,

bila kita bergaul dengan anak-anak punk maka kita bisa ikut-ikutan menjadi anak

punk, bila kita bergaul dengan para motivator maka hidup kita akan berubah menjadi

semangat motivasi, jika kita bergaul dengan orang shalih maka kita bisa menjadi anak

yang shalih, jika kita bergaul dengan para penulis maka kemungkinan besar kita pun

bisa menjadi seorang penulis, jika kita bergaul dengan orang yang suka mencuri maka

perilaku kita bisa menjadi seperti seorang pencuri dan lain-lain.

 Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa

remaja, di mana kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap

sesuatu hal. Remaja sangat mudah tertarik pada “bagaimana sesuatu bekerja”. Bila

kurangnya informasi, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, maka akan

menimbulkan banyak masalah. Di sinilah seorang yang kreatif diperlukan. Karena

seorang yang kreatif mempunyai rasa ingin tahu tahu yang besar. Kita semua

8
berpotensi untuk menjadi orang yang kreatif. Jika kita yakin pada diri sendiri bahwa

kita adalah orang yang kreatif maka kita akan menemukan cara yang kreatif untuk

mengatasi setiap masalah yang kita hadapi. Sehingga kita menjadi manusia yang

bijak dalam menyikapinya. Kreatif kita dalam bergaul juga harus kita perhatikan

sehingga kita bisa memilih-milih teman yang layak menjadi teman kita.

Akan tetapi bila kreativitas kita yang tinggi digunakan untuk hal-hal yang

tidak baik maka akan terjadi suatu tindakan keburukan. Oleh karena itu setiap orang

perlu dibekali pembelajaran agama, pembinaan dari orangtua di rumah agar

mendekatkan anak-anaknya dalam kebaikan, dalam mengingat kepada Allah dan

setiap remaja harus berperilaku akhlak yang mulia dan terpuji. Sehingga selalu

memilih pikiran yang positif, kreatif dan bijak agar menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Ingatlah bahwa setiap apa yang kita

perbuat, Allah selalu melihat perbuatan kita itu. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam

bergaul. Jika teman kita mempunyai sifat atau kebiasaan yang umumnya tidak disukai

orang lain dan bisa menghambat pergaulannya maka menjadi kewajiban kita untuk

segera mengingatinya. Namun dalam memberi nasehat juga harus pake etika dengan

memilih situasi dan waktu yang tepat. Sehingga teman kita tidak salah paham

terhadap kita.

B. Pergaulan Remaja Masa Kini

            Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada

masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan

perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta

9
keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan

Bangsa karena ditangan generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik buruknya

Bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda. Generasi muda saat ini kurang

memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda anak

muda untuk pergi kebioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan

bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita

ambil dari hal tersebut yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air

semenjak kecil , sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan

yang kurang produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan

Bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang

dapat menimbulkan Rasa cinta tanah air. Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni

pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan

Bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat

dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemekai NARKOBA dikalangan

remaja yakni pemakai narkoba dikalangan remaja, dan adanya seks bebas dikalangan

remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen

ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah . Ini sangat mengkawatirkan bagi

Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan

seks bebas dapat terjadi .

Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan kemandulan dalam Bangsa

karena perlu diingat lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi

muda, upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja

10
dengan Pendidikan formal yang didalamnya ada suatu pendidikan moral selain

pendidikan keagamaan yakni adanya pendidikan tentang bahaya NARKOBA,

hubungan Seks diluar nikah serta pentingnya pendidikan budi pekerti yang harus

dijalankan. Sebab baik buruk kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman

yang tertanam serta budi pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung jawab

seluruh elemen agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang

dapat dilakukan diantaranya yakni peran orang tua didalam keluarga dalam

mengawasi tingkah laku anak namun tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak,

dan dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya

memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih

terhadap sesame. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan dirinya serta

lingkungan keluarganya.

C. Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kepribadian

Baik buruknya prilaku sesorang dimasyarakat dan lingkungannya turut

ditentukan oleh latar pendidikan yang pernah dialaminya. Disamping tentunya

pengaruh lingkungan tidak dapat kita abaikan begitu saja, karena lingkungan

memiliki peranan penting dalam memberi pengaruh terhadap kepribadian seseorang.

Maraknya penembakan-penembakan senjata api, perampokan dan berbagai tindak

pidana di tengah-tengah kehidupan masyarakat memberikan suatu tanda bahwa telah

terjadi ketimpangan pendidikan ataupun gangguan kepribadian terhadap diri mereka

akibat pengaruh lingkungan yang menerpa mereka. Pendidikan seseorang yang

sedemikian baik dan tinggi dapat goyah diterpa pengaruh lingkungan dan pergaulan

11
disekitar mereka, bekal pendidikan yang diterima seseorang wajib hukumnya

dipelihara dan dilindungi dengan tidak bergaul kepada sembarang orang. Karena

pengaruh pergaulan dapat menempa seseorang menjadi sosok yang menakutkan dan

merugikan semua pihak. Bukan hanya memberikan kerugian kepada keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara tetapi juga menimbulkan kerugian kepada dirinya di

masa depan termasuk kerugian di alam akhirat. Perampokan semakin merajalela, baik

dalam bentuk perampokan toko mas, perampokan disertai kekerasan dan

pembunuhan, perampokan gang motor hampir dipastikan dalam titik kulminasi 85

persen akibat pengaruh buruk pergaulan dengan sembarang orang. Meskipun

sebenarnya seseorang tersebut memiliki bekal ilmu pendidikan yang memadai tetapi

karena membiarkan dirinya ikut larut dalam pergaulan yang bebas tak terbatas, maka

kepribadiannya menjadi rapuh dan ikut-ikutan. Apalagi kalau sampai sudah

terpengaruh menjadi penikmat Narkoba maka semuanya akan menjadi rusak.

D. Perkembangan Budaya Barat pada Pergaulan di Indonesia

Budaya barat masuk ke Indonesia semenjak zaman penjajahan. Semenjak

itulah budaya barat memulai perkembangannya di Indonesia. Pada mulanya, budaya

ini belum mempengaruhi semua lapisan masyarakat, karena pada saat itu berlaku

sistem kasta yang tidak memungkinkan kalangan masyarakat bawah untuk

mengadopsi budaya ini ( Matroji, 2006 : 122 ). Saat ini pengaruh budaya barat tidak

hanya sebatas cara berpakaian, pergaulan, tapi juga di bidang pendidikan dan gaya

hidup. Subjek yang paling terpengaruh adalah remaja. Bahkan bagi sebagian remaja,

12
gaya hidup barat merupakan suatu kewajiban dalam pergaulan. Banyak factor yang

menyebabkan remaja sangat mudah menyerap budaya barat.

E. Pentingnya Pergaulan untuk Remaja

Jika kau berkumpul dengan penjual minyak wangi maka kau akan berbau

wangi. Jika kau berkumpul dengan penjual ikan maka kau akan berbau ikan.

Begitulah perumpamaan betapa pentingnya memilih pergaulan. Berkumpul dengan

ilmuwan kita menjadi pintar. Berkumpul dengan pecundang kita akan menjadi

pecundang pula. Manusia memiliki naluri mengikuti dan meniru perilaku dan ucapan

orang yang berada disekitarnya. Oleh karena itu, watak atau sifat manusia terbentuk

dari lingkungan dan pergaulan. Manusia mulai bisa mendengar ketika masih berupa

janin dalam kandungan yang berusia 4 bulan. Makanya bagi seorang ibu waktu hamil

disarankan berkelakuan, berucap dan mendengarkan suara yang baik agar bayi yang

dilahirkan terbentuk wataknya sesuai dengan masukan dari orang tua. Sebuah nasehat

mengatakan rumahmu adalah sekolahanmu, orang tuamu adalah gurumu. Dari kata-

kata singkat penuh arti tersebut, jelas bahwa sekolah pertama dan utama dalam hidup

adalah lingkungan di rumah.  Kelakuan kedua orang tua akan ditiru oleh anaknya.

Setelah lulus berguru dari orang tua, sekolah lanjutannya adalah pergaulan. Jadi

manusia itu secara gen anak produk dari kedua orang tua. Namun secara perilaku

anak produk dari lingkungan atau pergaulannya. Sifat atau watak kita juga terbentuk

dari dua lingkungan tersebut. Sebaik-baiknya sifat orang tua kalau lingkungan

pergaulannya buruk maka si anak akan berwatak buruk, begitu juga sebaliknya.

13
Dalam ketiga bahasan di atas pergaualan dalam lingkungan remaja yaitu

sekolah ataupun lingkungan rumah mempengaruhi pola pikir dan cara mereka hidup ,

jadi remaja di haruskan untuk bisa memilih pergaulan agar tidak salah langkah.

F. Pengaruh Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melakukan proses

sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Di tengah  keluarga anak belajar mengenal

makna cinta-kasih, simpati, loyalitas, ideologi, bimbingan, dan pendidikan. Keluarga

memberikan pengaruh menentukan pada pembentukan watak dan kepribadian anak,

dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan

anak. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya

perkembangan jiwa dan jasmani anak. Keluarga mempunyai peranan dalam proses

sosialisasi.

Demikian pentingnya peranan keluarga maka disebutkan bahwa kondisi yang

menyebabkan peran keluarga dalam proses sosialisasi anak adalah sebagai berikut:

1. Keluarga merupakan kelompok terkecil yang anggotanya berinteraksi to face

secara tetap, dalam kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan

sesama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial

lebih mudah terjadi.

2. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena anak

merupakan cinta kasih hubungan suami istri. Motivasi yang kuat melahirkan

hubungan emosional antara orangtua dan anak.

14
3. Karena hubungan sosial dalam keluarga itu bersifat relatif tetap maka orangtua

memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.

G. Pengaruh Lingungan Sekolah

Dalam lingkungan sekolah yang sehat dan baik serta memiliki semua fasilitas

yang dibutuhkan oleh anak, membuat anak lebih dapat membangun aktivitas,

kreativitas, inventivitas anak sehingga terbentuklah kepribadian anak yang baik

dalam prestasi disekolahnya. Begitupun sebaliknya, kondisi buruk pada lingkungan

sekolah seperti kurangnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid yang terlalu banyak

dalam satu kelas, ventilasi dan sanitasi yang buruk, dan sebagainya. Selanjutnya,

berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan,

duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel, dan apatis.

Anak merasa sangat dibatasi gerak-geriknya, dan merasa tertekan batinnya (dilarang

bertanya kalau tidak perlu). Kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh sekolah

untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Ada pula

guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasipada profesi, dan tidak

menguasai didaktik-metodik mengajar. Perkembangan kepribadian anak sama sekali

tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan masalah

mengajar atau mengoperkan informasi belaka.

15
H. Pengaruh Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

timbulnya kenakalan remaja selain lingkungan keluarga dan sekolah. Pada usia

remaja, pengaruh lingkungan masyarakat kadang-kadang lebih besar pengaruhnya

daripada lingkungan keluarga, sebab masa remaja adalah masa yang sedang

mengembangkan kepribadiannya, yang membutuhkan lingkungan teman-teman dan

masyarakat perhatian mereka terhadap lingkungan masyarakat benar-benar

diperhatikannya, maka persoalan masyarakat atau nasib orang banyak sering kali

menjadi perhatian mereka dan mereka berjuang untuk membela yang lemah dan

menderita itu. Pengaruh lain dari lingkungan masyarakat adalah pengaruh yang

bersifat: pornografis, sadisme, film-film yang merusak moral, gambar-gambar,

bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain sebagainya yang pada pokoknya berbagai

kegiatan yang disenangi oleh muda-mudi zaman sekarang. Ini semua harus dibatasi

kalau perlu harus disesuaikan dengan ketentuan yang ada di dalam ajaran agama,

sebab kalau tidak pengaruhnya akan lebih berbahaya dibanding pengaruh lain. Faktor

lain juga sangat penting dalam pembinaan remaja di dalam mengenal lingkungan

misalnya adanya semacam kelompok dalam masyarakat yaitu organisasi

kemasyarakatan (ormas).

16
 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

            Kesimpulannya adalah mereka bukan remaja yang gampang terpengaruh

dalam pergaulan masa kini. Karena adanya pengaruh peran keluarga yang sangat

penting dalam diri mereka, sehingga mereka bisa mengkontrol diri mereka menjadi

pribadi yang baik, tidak hanya dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah pun

mereka dapat berteman dengan para remaja lainnya dengan tidak membentuk suatu

‘geng’ atau sekelompok teman. Karena teman adalah seseorang yang sangat kita

butuhkan. Namun teman juga bisa menjerumuskan kita pada hal-hal yang kurang

bermanfaat bahkan merusak diri kita serta masa depan kita. Untuk itu kita harus hati-

hati dalam berteman. Karena teman bisa memberikan efek egatif pada kepribadian

kita. Namun jangan sampai juga kita membuat kepribadian teman kita menjadi buruk.

Kita harus saling menjaga dan memelihara ikatan pertemanan kita. Jangan sampai

ikatan ukhuwah/persahabatan yang sudah terjalin secara positif dapat rusak karena

ego kita.

B. Saran

            Sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik anaknya

dengan baik, dan menjauhkan para remaja dari pengaruh buruk lingkungan dan

pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang bagus dan teman-teman yang

istiqamah. Selain keluarga kita para remaja sebagai generasi berikutnya  harus

17
membentuk moral dan kepribadian remaja dengan akhlak kharimah. Membentuk

kepribadian yang baik dapat dilakukan sejak dini, antara lain selalu mendekatkan diri

pada Tuhan agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat negatif serta

merusak. Dan juga kita harus pandai memilih teman dalam pergaulan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kartono. 2003. Patologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.

Maria, U. 2007. Tesis: Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga Dan Konsep Diri
Terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Yogyakarta : Pasca Sarjana UGM
Program Studi Psikologi.

https://www.alodokter.com/kesehatan-mental

http://digilib.unila.ac.id/19243/14/BAB%20I.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai