Anda di halaman 1dari 45

RENCANA USULAN KEGIATAN

(RUK)
KECACINGAN
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS KESEHATAN DAERAH

OLEH :
KOORDINATOR KECACINGAN
Erna Yulia Astuti

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINGOJURUH
TAHUN 2023
JL.Raya Gendoh No. 91Telp. (0333) 631747Singojuruh 68464
Email :pkmsingojuruh@yahoo.co.id
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya


Rencana Usulan Program (RUK) Kecacingan Puskesmas Singojuruh tahun
2023. Rencana Usulan Program (RUK) ini merupakan pedoman pelaksanaan
kegiatan Kecacingan Puskesmas Singojuruh. Tentunya amat penting
kegiatan Kecacingan ini untuk mencegah terjadinya Kecacingan pada anak
usia 1-12 tahun.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan usaha


dalam rangka pencapaian kinerja Kecacingan melalui berbagai kegiatan
upaya kesehatan promotif dan preventif yang berdaya ungkit tinggi sehingga
diharapkan akan tercapai pada tahun 2023.

Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih


kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) ini. Tentunya dalam penyusunannya masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunannya di waktu
mendatang dapat lebih sempurna.

Singojuruh, Januari 2023

Penyusun
Penanggung Jawab

Erna Yulia Astuti

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. v
DAFTAR GRAFIK ............................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat ......................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus ..................................................... 2
1.2.3 Manfaat ................................................................ 2
1.3 Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas Singojuruh .. 3
1.3.1 Visi Puskesmas Singojuruh .................................. 3
1.3.2 Misi Puskesmas Singojuruh ................................. 3
1.3.3 Motto Puskesmas Singojuruh ............................... 4
1.3.4 Tata Nilai Puskesmas Singojuruh......................... 4
1.4 Dasar Hukum .................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan..................................................... 5

BAB II ANALISA SITUASI


2.1 Data Umum .................................................................... 6
2.1.1 Data Puskesmas Singojuruh ................................ 6
2.1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Singojuruh ......... 6
2.1.3 Sumber Daya Puskesmas Singojuruh .................. 10
2.1.4 Data Wilayah Puskesmas Singojuruh .................. 14
2.2 Data Khusus ................................................................... 18
2.2.1 Satus Kesehatan .................................................. 18
2.2.2 Cakupan Kinerja Pogram Kecacingan.................. 22
2.2.3 Peran Serta Masyarakat ....................................... 23
2.3 Analisis Masalah ............................................................. 44
2.3.1 Identifikasi Masalah .............................................. 44
2.3.2 Rumusan Masalah ............................................... 45
2.3.3 Prioritas Masalah.................................................. 45
2.3.4 Analisis Akar Penyebab Masalah ......................... 47
2.3.5 Pemecahan Masalah............................................ 49

BAB III EVALUASI


Evaluasi ................................................................................. 50

BAB 4 RENCANA USULAN KEGIATAN


Rencana Usulan Kegiatan .................................................... 51

BAB 5 PENUTUP
Penutup ................................................................................. 52

LAMPIRAN

Matriks RUK

iii
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi Puskesmas ................. 7


Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Singojuruh ... 14

iv
v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Sarana UPTD Puskesmas Singojuruh ................. 13


Tabel 2.2 Realisasi Keuangan UPTD Puskesmas Singojuruh...... 14
Tabel 2.3 Jumlah RT RW Wilayah Kerja
Puskesmas Singojuruh ................................................. 15
Tabel 2.4 Data Pembagian Administrasi Pemerintahan di
Puskesmas Singojuruh ................................................. 15
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Wilayah di Kerja UPTD
Puskesmas Singojuruh ................................................. 16
Tabel 2.6 Tabel Jumlah sasaran remaja ...................................... 17
Tabel 2.7 Data Sarana Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan di
wilayah Puskesmas Singojuruh .................................... 19
Tabel 2.8 Data Kesakitan di Puskesmas Singojuruh tahun 2021 . 21
Tabel 2.9 Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak Rawat Jalan
Puskesmas Singojuruh 2021 ........................................ 24
Tabel 2.10 Capaian Kinerja Program Kecacingan tahun 2021 ....... 28
Tabel 2.11 Rekap K3 Wilayah Kecamatan Singojuruh tahun 2021 39
Tabel 2.12 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan ............... 42
Tabel 2.13 Identifikasi Masalah dari Penilaian Kinerja Puskesmas
Program Kecacingan tahun 2021 ................................. 45
Tabel 2.14 Rumusan Masalah Puskesmas Singojuruh tahun 2021 46
Tabel 2.15 Hasil Prioritas Masalah dengan Metode USG di
Puskesmas Singojuruh Tahun 2021 ............................. 47
Tabel 2.16 Pemecaham Masalah dan Rencana Kegiatan .............. 51

v
vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Jenis Pegawai di UPTD Puskesmas Singojuruh........... 11


Grafik 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan .............. 11
Grafik 2.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang ..... 12
Grafik 2.4 Grafik Angka Kematian Ibu di Puskesmas Singojuruh.. 20
Grafik 2.5 Besar Penyakit Terbanyak Rawat Jalan
Puskesmas Singojuruh 2020 ........................................ 24

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,


salah satu diantaranya ialah cacingan yang ditularkan melalui tanah. Cacing ini
dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan
produktifitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian.
Cacingan menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah,
sehingga menurunkan kualitas sumberdaya manusia. Prevalensi cacingan di
Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk
yang kurang mampu, dengan sanitasi buruk.

Hasil pemeriksaan tinja pada anak Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah


yang dilakukan oleh Sub Dit Diare, Kecacingan dan Infeksi Saluran Pencernaan Lain
pada tahun 2002 – 2009 di 398 SD/MI yang tersebar di 33 Provinsi menunjukkan
rata-rata prevalensi cacingan adalah 31,8%. Di Banyuwangi telah melaksanakan
kegiatan survey prevalensi kecacingan tahun 2019 pada anak sekolah dasar Dari
417 anak yang diperiksa ditemukan 3 anak positif cacing cambuk, prevalensi 0.7%.

Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan pemberian obat cacing pada


anak usia 1 s.d 12 tahun dengan angka cakupan pemberian obat cacing pada tahun
2015 adalah 99.35 %, pada tahun 2016 adalah 99.78%, pada tahun 2017 adalah
99,6%,pada tahun 2018 adalah 99.48% pada tahun 2019 adalah 99%.

Kegiatan Pengobatan Kecacingan bagi Anak Usia Pra Sekolah dan Anak
Sekolah Dasar bertujuan untuk mengobati dan mencegah infeksi cacing pada anak
usia 1-12 tahun di Jawa Timur. Sasaran pengobatan adalah anak usia pra sekolah
yang berumur 12 bulan (1 tahun) sampai dengan 6 tahun dan Anak Sekolah Dasar
dengan usia 7 sampai dengan 12 tahun. Data sasaran usia prasekolah diambil dari
data posyandu, jumlah murit PAUD dan jumlah murid TK/RA, sedangkan Anak
Sekolah Dasar di ambil dari data jumlah murid SD dan MI serta Sekolah Aak
Berkebutuhan Khusus kelas 1 sampai dengan kelas 6. Jika data murid belum ada
(murid kelas 1 SD/MI) dapat diambil dari pagu sekolah penerimaan baru. Diharapkan
juga mencakup sasaran yang berada di pondok pesantren, shelter, rumah singgah,
panti asuhan, Lapas Anak di masing-masing wilayah. Koordinasi dengan Dinas
Sosial, TP UKS.

1
2

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

1.2.1 MAKSUD

Penyusunan RUK Program Kecacingan ini dapat dipergunakan


sebagai acuan bagi petugas dalam pemberian pelayanan yang lebih
mengutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud pelayanan kesehatan
yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional.

1.2.2 TUJUAN

1.2.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkannya upaya kesehatan yang bersifat promotif ,


preventif dan kuratif untuk meningkatkan derajat kesehatan.

1.2.2.2 Tujuan Khusus

1. Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk pelayanan


kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dan kuratif di
wilayah kerja Puskesmas Singojuruh .

2. Tersusunnya perencanaan tingkat Puskesmas untuk


penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Singojuruh.

3. Memudahkan pelaksanaan kegiatan pelayanan di wilayah


Kerja Puskesmas Singojuruh.

4. Sebagai acuan pelaksana kegiatan program Kecacingan


dalam memonitor kegiatan yang telah dilakukan.

1.2.3 MANFAAT

1. Tersusunnya rencana kerja program Kecacingan yang efektif,


efisien dan proporsional.
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan program Kecacingan yang
komprehensif di Puskesmas Singojuruh

2
3

1.3 VISI, MISI, MOTTO, DAN TATA NILAI PUSKESMAS SINGOJURUH


1.3.1 VISI PUSKESMAS SINGOJURUH

Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Singojuruh yang Semakin Maju,


Sejahtera dan Berkah.
Yang dimaksud dengan semakin maju adalah masyarakat yang hidup
di dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta
meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung dalam pembangunan
kesehatan serta mampu mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sedangkan Makna “Semakin Sejahtera” ini merupakan manifestasi kondisi
Masyarakat Singojuruh yang harmonis kehidupan sosial masyarakatnya dan
kondusif kondisi ketentraman dan ketertiban lingkungannya, dengan tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai lokalitas budaya dan kharakter masyarakat
Banyuwangi. makna berkah ini dapat diartikan pula sebagai karunia Tuhan
yang mendatangkan kebaikan/manfaat bagi kehidupan manusia. Artinya,
pembangunan yang diberkahi pastilah akan mendatangkan manfaat dan
kebaikan. Keberkahan pasti tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral
kehidupan sosial, maka pembangunan yang diberkahi pasti berdampak pada
meningkatnya nilai kesalehan sosial masyarakat.

1.3.2 MISI PUSKESMAS SINGOJURUH


Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan
yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan
adanya misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan
seluruh karyawan Puskesmas Singojuruh dan pihak lain yang
berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas Singojuruh dan
mengetahui program – program serta hasil yang akan diperoleh pada masa
yang akan datang.
Misi Puskesmas Singojuruh tahun 2022-2026 adalah sebagai berikut:

“Membangun SDM unggul berkarakter dan harmonisasi social yang


kondusif.
.
1.3.3 MOTTO PUSKESMAS SINGOJURUH
Motto Puskesmas Singojuruh adalah Ramah Dalam Layanan, Cepat
Dalam Penanganan, Sehat Menjadi Tujuan.

3
4

Adapun Kebijakan mutu Puskesmas Singojuruh adalah sebagai


“memberikan pelayanan kesehatan yang tepat, aman, nyaman, dan sesuai
standar kebutuhan dan harapan masyarakat’’.

1.3.4 TATA NILAI PUSKESMAS SINGOJURUH


Tata nilai Puskesmas Singojuruh yaitu :
SETIA
“Semangat, Terampil, Inovatif, dan Aman”
1. Terciptanya semangat kerja semua karyawan puskesmas
singojuruh
2. Semua petugas puskesmas singojuruh terampil dalam memberikan
pelayanan dan menyelesaikan tugas
3. Semua petugas Puskesmas Singojuruh memiliki inovatif dalam
meningkatkan kinerja puskesmas singojuruh
4. Aman dalam melakukan tindakan pelayanan baik untuk petugas
maupun pengguna layanan

1.4 DASAR HUKUM

1. Permenkes No. 44 th 2016 tentang Pedoman Manajemen


Puskesmas
2. Peraturan Mentri Kesehatan No. 15 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan
3. Permenkes No. 43 Th 2019 tentang Puskesmas
4. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 40 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
5. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 92 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi.
6. Keputusan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
Nomor 188/11411/429.112/2023 tentang Struktur Organisasi
Puskesmas di Kabupaten Banyuwangi

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

4
5

Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas secara garis besar disusun


dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas
1.4 Dasar Hukum
1.5 Sistematika
BAB II ANALISA SITUASI
1.1 DATA UMUM
2.1.1 Data puskesmas
2.1.2 Struktur Organisasi
2.1.3 Sumberdaya Puskesmas
2.1.4 Data wilayah Puskesmas
2.2 DATA KHUSUS
2.2.1 Status Kesehatan
2.2.2 Cakupan Kinerja Puskesmas
2.2.3 Peran Serta Masyarakat
2.3 ANALISIS MASALAH
2.3.1 Identifikasi Masalah
2.3.2 Rumusan Masalah
2.3.3 Prioritas Masalah
2.3.4 Analisa Akar Penyebab Masalah
2.3.5 Pemecahan Masalah
BAB III EVALUASI
BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
Matriks RUK

BAB II
ANALISA SITUASI

5
6

2.1 DATA UMUM


2.1.1 DATA PUSKESMAS SINGOJURUH
Luas wilayah kerja Puskesmas Singojuruh 4.119 Ha, dimana
Puskesmas Singojuruh merupakan wilayah dataran rendah. Akses jalan
semua desa bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4. . Puskesmas
Singojuruh merupakan satu–satunya puskesmas yang ada di Kecamatan
Singojuruh, dengan keterangan sebagai berikut:
No. Kode Puskesmas : 429. 112.16
Nama Puskesmas : SINGOJURUH
Alamat : JL. GENDOH NO. 91
Kecamatan : BANYUWANGI
Kabupaten : BANYUWANGI
Propinsi : JAWA TIMUR
Telepon : (0333) 631747
Email : pkmsingojuruh@yahoo.co.id
Wordpress : pkmsingojuruhbwi.wordpress.com

2.1.2 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SINGOJURUH


Puskesmas Singojuruh merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Struktur Organisasi UPTD Puskesmas
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi Nomor 188/11411/429.112/2023 tanggal 18 Juli 2023 dimana
dalam struktur tersebut telah mengakomodasi Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2019.
Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Singojuruh
sebagaimana berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Singojuruh


tahun 2021

Kepala Puskesmas

6
7

Penanggungg jawab
Koordinator Program Tata Usaha
Ahmat Kundori, S.Kep.Ns.
Budi Harsono

Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung


Jawab UKM Jawab UKM Jawab UKP, Jawab Jawab Jawab Mutu
Essensial Pengem- Kefarmasian Jaringan Bangunan,
dan dan Pelayanan Prasarana
bangan
Laboratoriu Puskesmas dan
Keperawata
m dan Jaringan Peralatan
n Kesehatan
Puskesmas
Masyarakat
Heny Luluk
Purwaningsih Wulandari, dr. Nurul Rahmawati, Didik
Maria Ulfa,
, A.Md.Keb. A.Md.Keb. Farida A.Md.Keb. Kusworo
S.Tr.Keb.

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Singojuruh Kabupaten/Kota


Banyuwangi terdiri dari:

a. Kepala Puskesmas
b. Penanggung Jawab Koordinator Program
c. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab
membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan
Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta Perencanaan dan
Pelaporan. Terdiri dari:
- Perencanaan dan pelaporan / Sistem Informasi
puskesmas
- Kepegawaian
• Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
- Pelaksana Pelaksana Umum/ Rumah tangga
• Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
• Pelaksana Pengelolaan Barang
• Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Keuangan
• Pelaksana Bendahara JKN
• Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
• Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
• Pelaksana Bendahara BOK

7
8

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


dan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkemas)
✓ Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
- Pelaksana Yankesling (Klinik sanitasi)
c) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana
- Pelaksana Kesehatan Ibu
- Pelaksana Kesehatan Anak Usia Remaja
- Pelaksana Keluarga Lansia
- Pelaksana Keluarga Berencana (KB)
d) Pelaksana gizi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Atas)
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kusta
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian PMS
dan HIV/ AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Hepatitis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Malaria
- Pelaksana Pencegahan dan Penanggulangan
Rabies
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Pengendalian Penyakit (Survilance
Epidemologi)

8
9

- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
- Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
✓ Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
1. Pelaksana Kesehatan Gigi
2. Pelaksana Kesehatan Indera
3. Pelaksana Penanggulangan Kesehatan Napza
4. Pelaksana Kesehatan Matra
5. Pelayanan Kesehatan Olahraga
6. Pelayanan Kesehatan Kerja
e. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium:
1. Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Administrasi dan
Rekam Medis
2. Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
3. Penanggung Jawab Ruang Konseling Gizi
4. Penanggung Jawab Ruang Sanitasi
5. Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu,
Anak, Keluarga Berencana dan Imunisasi
6. Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit
Menular (Pemeriksaan IVA, IMS-HIV)
7. Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
8. Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
9. Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
10. Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
11. Penanggung Jawab Rawat Inap
12. Penanggung Jawab Ruang PONED
f. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa
Cantuk
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa
Sumberbaru
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa
Gambor

9
10

- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa


Singolatren
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa
Lemahbang kulon
2) Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)
- Penanggung Jawab Ponkesdes Desa Kemiri
- Penanggung Jawab Puskesmas Ponkesdes
Desa Padang
3) Pondok Bersalin Desa
- Penanggung Jawab Pondok Bersalin Desa
Benelan Kidul
- Penanggung Jawab Pondok Bersalin Desa
Alasmalang
- Penanggung Jawab Pondok Bersalin Desa
Gumirih
g. Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan
1) Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
2) Pelaksana Pengelolaan Barang
3) Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
h. Penanggung Jawab Mutu
1) Pelaksana Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
2) Pelaksana Audit Internal
3) Pelaksana Keselamatan Pasien
4) Pelaksana Manajemen Resiko
5) Pelaksana Indeks Kepuasan Pasien
6) Pelaksana Standar Pelayanan Minimal

2.1.3 Sumber Daya Puskesmas Singojuruh


A. DATA TENAGA KESEHATAN
Berkaitan dengan tugas dan fungsinya, sumber daya manusia (Human
Resources) UPTD Puskesmas Singojuruh Kabupaten Banyuwangi
merupakan akumulasi dari berbagai jenis tingkatan pendidikan yang terdiri
dari berbagai disiplin ilmu, pengkat/golongan serta masa kerja dalam rangka
menunjang peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2022-2026.

10
11

Grafik 2.1 : Jenis Pegawai di UPTD Puskesmas Singojuruh

40 33
PNS
30 21
PPPK
20 THL
10 3

Jumlah karyawan UPTD Puskesmas Singojuruh sejumlah 64 orang


yang meliputi 33 Pegawai Negeri Sipil (PNS), PPPK (Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kontrak) berjumlah 3 orang, jumlah Tenaga Harian Lepas
(THL) sejumlah 21 orang, sedangkan data Tenaga Latian Kerja (TLK)
sejumlah 7 orang.
Untuk mengetahui jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan,
dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
Grafik 2.2 : Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

36 S2
40
S1
30 D4
D3
20 13
9 SMA
10 SMP
1 2 2 1
SD
0

Berdasarkan grafik di atas, untuk klasifikasi tingkat pendidikan Strata 2


(S2) berjumlah 1 orang atau proporsinya sebesar 1,56 persen dari agregat
jumlah pegawai. Strata 1 (S1) berjumlah 9 orang atau proporsinya sebesar
14,06 persen dari seluruh jumlah pegawai. Diploma 4 (D4) berjumlah 2 orang
atau proporsinya 3,12 persen dari seluruh jumlah pegawai. Diploma 3 (D3)
mendominasi tingkat pendidikan pegawai yakni sebanyak 36 orang dengan
proporsi 56,25 persen dari keseluruhan jumlah pegawai, untuk klasifikasi
SMA/SMK berjumlah 13 orang dengan proporsi 20,31 persen dari seluruh
jumlah pegawai. Klasifikasi SMP berjumlah 2 orang dengan proporsi 3,12

11
12

persen dari agregat jumlah pegawai. Dan Klasifikasi SD berjumlah 1 orang


dengan proporsi 1,56 persen dari agregat jumlah pegawai.
Untuk mengetahui jumlah pegawai berdasarkan jenjang
kepangkatannya dan Golongannya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
Grafik 2.3 : Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang

16
16
IV C
14
III D
12
III C
10
III B
8 6
5 III A
6
II D
4 2 2
1 1 II C
2
0

Berdasarkan grafik di atas, jumlah pegawai berdasarkan pangkat dan


golongan dari total keseluruhan Pegawai Negeri Sipil (PNS), didominasi oleh
golongan dan pangkat II C (Pengatur) berjumlah 16 orang atau 48,48 persen
dari seluruh jumlah pegawai.
Sejalan dengan tugas dan fungsinya, disamping sumber daya
manusia, perlengkapan juga menjadi syarat mutlak dalam menunjang,
mendorong serta memfasilitasi kinerja serta dalam mekanisme pencapaian
target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022-2026.

B. DATA SARANA KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN


Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas
Singojuruh dengan jumlah 48.182 penduduk adalah Puskesmas induk, 5
Puskesmas Pembantu, 1 unit mobil puskesmas keliling, 3 Polindes, 2
Ponkesdes, 70 Posyandu , 11 Desa Siaga, dan 350 orang kader posyandu
terlatih
Sarana dan prasarana UPTD Puskesmas Singojuruh cukup lengkap.
Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan
sedang. UPTD Puskesmas Singojuruh belum memiliki mobil jenazah yang
memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawadaruratan.

12
13

Berikut ini data sarana yang ada di UPTD Puskesmas Singojuruh :


Tabel 2.1 Data Sarana UPTD Puskesmas Singojuruh
Kondisi
Jumlah/
No Sarana Rusak Rusak
Kecukupann Baik
Sedang Berat
1. Gedung Puskesmas 1 1
2. Gedung Pustu 5 5
3. Gedung Ponkesdes 2 2
4. Gedung Polindes 3 3
5. Mobil Operasional - -
6. Puskesmas Keliling 1 1
7. Ambulans 1 1
8. Mobil Jenazah - -
9. Motor Operasional 4 2 1 1
10. Alat Kesehatan 761 630 36 95
JUMLAH 778 645 37 96

Sedangkan Jenis-jenis pelayanan yang tersedia di UPTD Puskesmas


Singojuruh meliputi:
a. Rawat Jalan:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Gigi
3) Pemeriksaan Anak/MTBS
4) Pemeriksaan Ibu dan Anak
5) Pemeriksaan Pre-Eklampsia
6) Pelayanan Keluarga Berencana
7) Pelayanan Imunisasi Balita
8) Konseling Gizi dan Sanitasi
9) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
10) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
11) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV
12) Pelayanan Obat
13) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat dan Rawat Inap
1) Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelayanan PONED

C. DATA SUMBER DAYA KEUANGAN


Sumber daya keuangan UPTD Puskesmas Singojuruh berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas dan Bantuan Operasional Kesehatan.
Berikut ini realisasi keuangan UPTD Puskesmas Singojuruh dari
berbagai sumber dana:

13
14

Tabel 2.2 Realisasi Keuangan UPTD Puskesmas Singojuruh


No Sumber Dana Realisasi Tahun Realisasi Tahun 2021
2020

1. JKN Kapitasi 1.095.136.207 902.300.561


2. Bantuan Operasional 218.000.000 210.101.500
Kesehatan
JUMLAH 1.313.136.207 1.112.402.061

2.1.4 DATA WILAYAH PUSKESMAS SINGOJURUH


A. PETA WILAYAH
Peta Wilayah Kerja Puskemas Singojuruh ditunjukkan gambar berikut
ini:

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Singojuruh


Batas-batas wilayah :
➢ Sebelah Utara : Kec. Kabat
➢ Sebelah Timur : Kec. Rogojampi
➢ Sebelah Selatan : Kec. Srono
➢ Sebelah Barat : Kec. Songgon
B. LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOJURUH
Luas wilayah kerja Puskesmas Singojuruh 4.119 Ha . Puskesmas
singojuruh terdiri dari 11 Desa yang terdiri dari jumlah RT 347 jumlah RW 132

Tabel 2.3 Jumlah RT RW Wilayah Kerja Puskesmas Singojuruh


LUAS WILAYAH
NO NAMA KELURAHAN
(Km2)
1 SINGOJURUH 3,43
2 SUMBERBARU 5,27
3 GUMIRIH 4,56
4 GAMBOR 7,89
5 BENELAN KIDUL 5,43
6 LEMAHBANG KULON 4,61
7 KEMIRI 8,66

14
15

LUAS WILAYAH
NO NAMA KELURAHAN
(Km2)
8 CANTUK 6,10
9 ALASMALANG 4,29
10 SINGOLATREN 5,23
11 PADANG 4,42

C. DATA PEMBAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


Data pembagian administrasi Puskesmas Singojuruh dapat dilihat dari
Tabel di bawah ini :

Tabel 2.4 Data Pembagian Administrasi Pemerintahan di


Puskesmas Singojuruh
NAMA
NO NAMA LINGKUNGAN RT RW
KELURAHAN
1 SINGOJURUH - Krajan Barat 7 2
- Krajan Timur 4 2
- Krajan Selatan 5 2
- Juruh 4 2
- Klatakan 4 2
- Kemiren 4 2
- Pasinan Barat 12 3
- Pasinan Timur 9 3
- Kunir 12 2

2 SUMBERBARU - Paeloan 10 3
- Kendal 12 3
- Umbul Rejo 4 2
3 GUMIRIH - Krajan 14 5
- Kumbo 16 5
- Gayam Lor 7 2
- Gayam Kidul 5 2
4 GAMBOR - Krajan 9 2
- Sidorejo 10 2
5 BENELAN - Cawang 6 2
KIDUL - Gombol 5 2
- Gebang 5 2
- Padang Bulan 2 1
- Suko 5 2
- Tabanan 4 2
6 LEMAHBANG - Krajan lor 6 2
KULON - Krajan Kidul 4 2
- Sukorejo 17 5
- Baru rejo 4 2
- Talang rejo 4 2
7 KEMIRI - Kedung Liwung 9 4
- Rukem 7 3
- Kemiri 12 4
8 CANTUK - Cantuk kidul 11 3
- Cantuk lor 12 3
- Klampokan 4 2
- Rampan 5 2

9 ALASMALANG - Krajan 6 3
- Wonorekso 2 2
- Karangasem 3 2

15
16

NAMA
NO NAMA LINGKUNGAN RT RW
KELURAHAN
- Garit 3 2
- Bangunrejo 2 5
10 SINGOLATREN - Krajan 6 3
- Pangestulan 4 2
- Cermean 4 2
- Wijenan kidul 4 2
- Wijenan Lor 6 3
- Blumbang 2 1
- Andong 2 1
11 PADANG - Padang Krajan 10 3
- Gentengan 7 2
- Padang kidul 7 2
- Andongsari 7 2
347 132
Sumber Data : Data Dispenduk Banyuwangi tahun 2020

a. Jumlah Penduduk
Kecamatan Singojuruh terbagi dalam 11 Desa dengan jumlah
penduduk sebesar 48.182 jiwa dengan luas wilayah 59.98 km2.

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas


Singojuruh tahun 2020

No. Desa Laki-laki Wanita Jumlah


1.521 1.454 2.975
1 Gambor
3.408 3.681 7.089
2 Singojuruh
2.200 2.363 4.563
3 Alas Malang
2.261 2.379 4.640
4 Benelan Kidul
1.652 1.835 3.487
5 Lemahbang
Kulon
2.053 2.071 4.124
6 Singolatren
2.017 2.092 4.109
7 Padang
2.174 2.301 4.475
8 Cantuk
2.010 2.020 4.030
9 Gumirih
2.233 2.326 4.559
10 Kemiri
2.094 2.037 4.131
11 Sumber Baru
23.623 24.559 48.182
Jumlah

b. Jumlah sasaran Anak Usia 1 – 12 Tahun

16
17

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Anak Usia 1 -12 Tahun di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas
Singojuruh tahun 2021

No. Desa Laki-laki Wanita Jumlah


1 Gambor 233 225 458
2 Singojuruh 504 486 990
3 Alas Malang 413 374 787
4 Benelan Kidul 195 181 376
5 Lemahbang 224 228 452
Kulon
6 Singolatren 382 377 759
7 Padang 348 302 650
8 Cantuk 435 286 721
9 Gumirih 307 279 586
10 Kemiri 347 363 710
11 Sumber Baru 467 435 902
Jumlah 3855 3536 7391

D. DATA SEKOLAH
Wilayah Kerja Puskesmas Singojuruh yang terdiri dari 11 Desa
keseluruhannya mempunyai TK/PAUD sebanyak 12/11, SD/MI sebanyak
30/3, SMP/MTS sebanyak 4/5, SMA/MA/SMK sebanyak 1/1/3, dan Ponpes
sebanyak 8. Dalam setiap sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK dan
Ponpes sudah ada ruang UKS, Kader UKS terlatih dan Guru UKS.

E. DATA KESEHATAN LINGKUNGAN DI WILAYAH KERJA


Data Kesehatan Lingkungan yang terdiri dari Tempat – tempat Umum
tersebar di Sarana Pendidikan berjumlah 47 dan Sarana Kesehatan 11.
Dengan total keseluruhan 58 Sarana. Untuk Tempat Produksi makanan dan
minuman tersebar di Restoran atau Rumah Makan 3 tempat, Kantin 15,
Catering 1, Home Industri/ pabrik mamin 9, dan DAM (Depot Air Minum) 15.
Dengan total keseluruhan 43 Sarana. Data Akses Jamban Sehat Puskesmas
Singojuruh sejumlah KK 14.879, artinya seluruh KK di wilayah kerja
Puskesmas Singojuruh telah mengakses jamban secara keseluruhan.
F. DATA PERAN MASYARAKAT
Jumlah posyandu balita di wilayah kerja Puskesma Singojuruh
sebanyak 70 posyandu, sedangkan posyandu lansia sebanyak 20 posyandu.
Selain itu, posyandu prima masih belum terbentuk. Data kader pelayanan

17
18

kesehatan yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Singojuruh dapat dilihat


pada tabel berikut

Tabel 2.8 Data Sarana Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan di wilayah Puskesmas
Singojuruh
No KADER JUMLAH KET
1 Kader posyandu balita 350
2 Kader jiwa 33
3 Kader Posyandu 62
Lansia
4 Kader Posbindu 24
5 Kader kesling 350 Sama dengan
kader posyandu
balita
6 Kader TBC 11
7. Kader HIV 22
JUMLAH 502
Sumber data: Data Puskesmas Singojuruh tahun 2020

2.2 DATA KHUSUS


2.2.1 STATUS KESEHATAN
A. DATA KEMATIAN
Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat
mencerminkan kondisi kesehatan masyarakat dan keberhasilan pelayanan
kesehatan serta berbagai program pembangunan kesehatan. Salah satu
indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di bidang kesehatan ibu,
bayi baru lahir dan anak balita dapat di lihat dari besarnya angka kematian
ibu, bayi dan balita. Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000
Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKBAL) per 1.000 Kelahiran Hidup
dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup. Kabupaten
Banyuwangi masih berkomitmen untuk menerapkan dua program Inovasi
Unggulan di bidang kesehatan ibu dan anak yaitu HarGa PAS dan Anak
TOKCer ini yang diyakini mampu menjadi salah satu upaya percepatan
pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s). Melalui inovasi
promosi kesehatan, peningkatan akses layanan dan mutu pelayanan
kesehatan menjadi strategi untuk mewujudkan tujuan program. Selain itu
diharapkan program ini dapat menjadi tolak ukur dalam peningkatan
kesehatan ibu dan anak yang nantinya berdampak pada peningkatan
kesejahteraan keluarga.

1. Angka Kematian Bayi

18
19

Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah


banyaknya bayi yang meninggal sebelum 11 bulan yang dinyatakan dalam
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi
merupakan aspek penting dalam menilai keberhasilan pembangunan
kesehatan.
Berdasarkan data hasil kompilasi pencatatan dan pelaporan yang
didapatkan Puskesmas Singojuruh khusus dari laporan kematian bayi selama
tahun 2020 kematian bayi sebanyak 5 bayi.
2. Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita (AKABA) menggambarkan peluang untuk
meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 Tahun.
Berdasarkan hasil dari kompilasi data yang didapatkan khusus dari laporan
Kematian Balita selama tahun 2020 sebanyak 0 kasus kematian balita.
Secara ideal angka kematian tersebut harus mencakup seluruh pelayanan
kesehatan swasta (PMB, Klinik) dan Pemerintah. Harus ditekankan pula pada
sistem pencatatan dan pelaporan terkait dengan kematian balita, sehingga
akan didapatkan solusi yang lebih baik dari permasalahan terbanyak
penyebab angka kematian balita.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait
dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Angka Kematian Ibu sendiri adalah
banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan dan penanganannya (tidak termasuk kasus
kecelakan atau insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42
hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan usia kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan kasus kematian ibu terkait dengan masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang dilaporkan di Puskesmas Singojuruh Kabupaten
Banyuwangi terdapat 5 kasus kematian ibu di tahun 2021. Secara ideal
angka kematian ibu dihitung per 100.000 kelahiran hidup mencakup seluruh
pelayanan kesehatan.

19
20

Grafik 2.4 Grafik Angka Kematian Ibu dan Bayi


di Puskesmas Singojuruh

15 AKI
14
AKB
10 11
5
6
5 5
2 2
0 0
2018 2019 2020 2021

Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan berbagai upaya terkait


pencapaian target SDGs dengan program inovatif dan berbagai kebijakan
yang tujuannya tidak lain untuk menurunkan Angka Kesakitan Ibu dan Angka
Kematian Ibu yang disebabkan oleh berbagai macam komplikasi yang
ditimbulkan selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.

B. DATA KESAKITAN
Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari
suatu penyakit yang terjadi pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu.
Morbiditas berhubungan dengan terjadinya penyakit di dalam populasi, baik
fatal dan non fatal. Angka morbiditas lebih cepat menentukan keadaan
kesehatan masyarakat dari pada angka mortalitas. Karena banyak penyakit
yang mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas yang rendah
(Depkes, RI 2009).
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga dihadapkan
pada transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda (Double
Burden). Di satu sisi masih menghadapi tingginya penyakit darah tinggi
primerbagi kelompok usia produktif, kesakitan sangat mempengaruhi
produktivitas dan pendapatan keluarga yang pada akhirnya menyebabkan
kemiskinan.
Data Kunjungan Sakit di Puskesmas Singojuruh dapat dilihat dari Tabel
berikut ini yang diperoleh dari Sistem Kesehatan Puskesmas :

20
21

Tabel 2.9 Data Kesakitan di Puskesmas Singojuruh


JUMLAH KASUS TOTAL
N BARU LAMA KUNJ BARU KUNJ LAMA
KODE PENYAKIT
O
L P L P L P L P
I10 Penyakit darah 6
1 6 20 12 117 262 369 674 1525
tinggi (Hipertensi) 5
J06.9 Infeksi Akut Sal
2 4 6 4 6 426 477 40 39 1002
Pernafasan Atas
M79.1 Myalgia
3 9 26 1 1 135 306 21 40 539

A15.0 Tuberculosis of
lung, confirmed
4 by sputum 0 0 0 1 24 32 229 213 499
microscopy with
or without culture
Z36.9 Screening/Pemeri
5 0 9 0 4 5 547 0 5 570
ksaan Antenatal
I11.9 Hypertensive
heart disease
6 without 0 0 0 0 20 21 132 170 343
(congestive) heart
failure
J00 Nasofaringitis
7 Akut (common 1 3 0 0 160 214 3 8 389
cold)
E11 Non-insulin-
8 dependent 0 0 2 1 15 20 128 156 322
diabetes mellitus
HIV disease
resulting in
9 B20.0 0 0 0 1 13 6 195 134 349
mycobacterial
infection
10 R51 Headache 0 0 1 1 99 171 8 22 302
Sumber: Simpuswangi Puskesmas Singojuruh 2020

C. POLA SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK


Pola Sepuluh Penyakit terbanyak yang sering terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Singojuruh adalah sebagai berikut:
Tabel 2.11 Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak Rawat Jalan
Puskesmas Singojuruh 2020
Urutan Nama Penyakit Kode ICD10 Jumlah
1 Penyakit darah tinggi (Hipertensi) I10 2021
2 Infeksi Akut Sal Pernafasan Atas J06.9 1410
3 Myalgia M79.1 767
4 Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with or A15.0 749
without culture
5 Screening/Pemeriksaan Antenatal Z36.9 702
6 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure I11.9 615
7 Nasofaringitis Akut (common cold) J00 527
8 Non-insulin-dependent diabetes mellitus E11 515
9 HIV disease resulting in mycobacterial infection B20.0 450
10 Headache R51 442
Sumber: Simpuswangi Puskesmas Singojuruh

21
22

Grafik 2.5 Besar Penyakit Terbanyak Rawat Jalan


Puskesmas Singojuruh 2020

Headache 442
HIV disease resulting in mycobacterial infection 450
Non-insulin-dependent diabetes mellitus 515
Nasofaringitis Akut (common cold) 527
Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure 615
Screening/Pemeriksaan Antenatal 702
Tuberculosis of lung, confirmed by sputum microscopy with… 749
Myalgia 767
Infeksi Akut Sal Pernafasan Atas 1410
Penyakit darah tinggi (Hipertensi) 2021
0 1000 2000 3000
Jumlah

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas


Singojuruh tahun 2020
.
2.2.2 CAKUPAN KINERJA PROGRAM KECACINGAN
Berikut Cakupan Kinerja Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Singojuruh berdasarkan laporan tahun 2021 adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Target Pencapa Kesenja
ian ngan
1. Anak balita usia 1-5 tahun yang 100% 0
mendapatkan obat pencegahan massal 84 %
(Albendazol)
2 Anak usia 4 – 6 tahun yang mendapatkan 100% 0
obat pencegahan massal (Albendazol) 84 %

3 Anak usia 7-12 tahun yang mendapatkan 100% 0


84 %
obat pencegahan massal (Albendazol)

Capaian program Kecacingan masih belum mencapai target


diantaranya anak balita usia 1-5 tahun yang mendapatkan obat pencegahan
massal (Albendazol) sebesar 84% dari target 100%. Anak usia 4-6 tahun
yang mendapatkan obat pencegahan massal (Albendazol) sebesar 84% dari
target 100%. Anak usia 7-12 tahun yang mendapatkan obat pencegahan
massal (Albendazol) sebesar 84% dari target 100%.

22
23

Hambatan dalam pelaksanaan program kecacingan tahun 2021


dikarenakan adanya pandemi Covid-19, sehingga kegiatan popm kecacingan
dapat dilaksanakan tetapi kurang maksimal.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas program kecacingan dengan meningkatkan koordinasi lintas sector
dan lintas program melalui dan BOK. Kegiatan yang dilakukan diperlukan
koordinasi dengan bidan wilayah dan pihak sekolah untuk meningkatkan
capaian di tahun depan.

2.2.3 PERAN SERTA MASYARAKAT


A. Hasil SMD, MMD, MUSRENBANG, PIS-PK SURVEY KS, Survey
Kepuasan Pasien, IKM, Dan Umpan Balik Dari Pelanggan
1. HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
Pada Tahun 2020 telah dilakukan SMD di semua wilayah kerja
Puskesmas Singojuruh dengan cara penilaian K3 (Kartu Kesehatan
Keluarga) yang meliputi 10 indikator dengan hasil :

23
Tabel 2.21 Rekap K3 Wilayah Kecamatan Singojuruh tahun 2020
24
t
PERSALI- MENGGU TIDAK
ASI MENGGUN MEMBERAN MAKAN AKTIVI-
N NAN PENIMBA- CUCI TA- NAKAN MEROKOK KLASIFI-
DESA EKS- AKAN TAS SAYUR TAS
O OLEH NGAN NGAN AIR DILUAR KASI PHBS
LUSIF JAMBAN JENTIK BUAH FISIK
NAKES BERSIH RUMAH
1 SINGOJURUH 82/82 58/82 175/175 572/572 572/572 433/572 567/572 572/572 551/572 275/572 204/572
100% 70% 100% 100% 100% 75% 99% 100% 96% 48% 35,60%
2 CANTUK 60/60 30/59 59/60 299/299 299/299 271/299 299/299 299/299 299/299 60/299 60/299
100% 50% 99,90% 100% 100% 98,50% 100% 100% 100% 49,20% 49,20%
3 ALAS MALANG 46/46 40/46 97/97 299/299 299/299 299/299 299/299 299/299 299/299 138/299 169/299
100% 87% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 46% 57%
4 BENELAN
52/52 43/52 250/310 310/310 310/310 310/310 310/310 310/310 310/310 146/310 139/310
KIDUL
100% 82% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 46% 44,83%
5 GAMBOR 10/10 10/10 9/10 261/264 261/264 230/264 247/264 262/264 261/264 39/264 129/264
100% 100% 91% 98,80% 98,80% 87,10% 93,50% 99,20% 98,80% 52,60% 48,80%
6 LEMAHBANG
7/7 7/7 73/86 247/252 252/252 217/252 248/252 241/252 241/252 55/252 46/252
KULON
100% 100% 84,80% 98% 100% 86% 98% 95'6% 95,60% 21% 18%
7 PADANG 7/7 7/7 73/86 247/252 252/252 217/252 248/252 241/252 241/252 12/55 46/252
100% 100% 84,80% 98% 100% 86% 98% 95,60% 96% 22% 18,25%
8 SINGO
40/40 34/40 106/106 265/265 265/265 265/265 259/265 265/265 265/265 87/265 74/265
LATREN
100% 85% 100% 100% 100% 100% 97,7% 100% 100% 32,8% 10,2%
9 KEMIRI 34/34 22/34 205/281 350/350 350/350 277/350 350/350 350/350 349/350 122/234 92/234
100% 64,70% 88,74% 100% 100% 79,40% 100% 100% 99,10% 52,10% 39,30%
10 GUMIRIH 9/9 8/9 61/65 350/350 350/350 283/350 350/350 350/350 349/350 155/350 112/350
100% 89% 93% 100% 100% 80% 100% 100% 99% 44% 32%
11 SUMBER
5/5 3/5 45/50 234/234 234/234 234/234 228/234 234/234 234/234 122/234 92/234
BARU
100% 60% 90% 100% 100% 100% 97,40% 100% 100% 52,10% 39,30%
262/35 3423/344
352/352 1153/1326 3434/3447 3443/3447 3056/3447 3405/3447 3399/3447 1211/3447 1163/3447
TOTAL 1 7
100% 74,6% 86,9% 99,7% 99,9% 82% 100% 100% 100% 31,90% 35,90%

24
40

Dari hasil rekap K3 di atas menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang
tidak memenuhi 100%, yaitu indikator Asi Eksklusif, Penimbangan, Menggunakan
Jamban, Tidak Merokok di Luar Rumah, Klasifikasi PHBS.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini dan sebanyak mungkin sejak bayi
dilahirkan hingga bayi berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau pun makanan
lainnya bahkan air putih sekalipun. Dengan kata lain, ASI eksklusif berarti hanya ASI
sebagai makanan satu-satunya tanpa tambahan apapun.
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa untuk ASI Eksklusif masih belum 100%
dan hanya mendapatkan 71,90%. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab
rendahnya hasil dari K3 yaitu karena ada indikasi ASI yang tidak lancar atau tidak
keluar, puting pecah juga menjadi salah satu peyebab tidak memberikan ASI ke bayi.
Penimbangan dalam tabel di atas mendapatkan angka 86,60% dari 100%.
Dalam penimbangan ini yang menjadi faktor rendahnya angka yang diperoleh adalah
pengetahuan dari orang tua, dimana masih banyak orang tua yang tidak membawa
anaknya ke posyandu.
Indikator selanjutnya yang kurang memenuhi target adalah penggunaan jamban.
Penggunaan jamban hanya memperoleh 82%, dari hasil survey menunjukkan
banyak warga y ang mempuanyai jamban tapi masih banyak juga yang BAB di
sungai.
2. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
MMD atau Musyawarah Masyarakat Desa merupakan pertemuan perwakilan
warga desa beserta tokoh masyarakatnya untuk membahas hasil survei mawas diri
dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil
survey mawas diri (SMD) . Pada tahun 2020, 11 desa di wilayah kerja puskesmas
Singojuruh telah melaksanakan kegiatan MMD.
Kegiatan MMD ini dihadiri oleh perangkat desa, perwakilan kecamatan, kepala
desa, babinsa, bhabinkamtibnas, kepala dusun dan kader kesehatan masing-masing
desa, perwakilan karang taruna serta petugas dari Puskesmas Singojuruh.
Pelaksanaan MMD disusun dengan mempertimbangkan hasil analisa dari sisi
pandang masyarakat yang dilakukan melalui SMD. Pelaksanaan SMD dilakukan oleh
masyarakat yang dibantu oleh kader kesehatan posyandu balita. Pelaksanaan survei
mawas diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
oleh masyarakat. Setelah dilaksanakan SMD hasilnya dianalisa sehingga selanjutnya
dibahas bersama dengan perwakilan warga desa dan masyarakat untuk selanjutnya

40
41

dilakukan kegiatan perumusan dan penentuan prioritas masalah dalam sebuah


forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan MMD dapat disimpulkan bahwa masalah
yang terbesar di masing-masing desa yaitu Merokok di dalam rumah, Asi eksklusif,
dan penggunan jamban sehat.
Beberapa solusi untuk masalah merokok yang dapat dilakukan diantaranya
melakukan FGD yang mengundang pelaku perokok aktif dan mantan perokok yang
berhasil berhenti dari kebiasaan merokok, pemantauan penerapan Kawasan Tanpa
Rokok di sekolah
Sedangkan solusi untuk masalah asi eksklusif yaitu Pembinaan / Refresing
kader, kader motivator Gizi, Kader motivator ASI mengenai pendidikan gizi (teknis di
bidang gizi), Pembentukan KP ASI ( bagi desa yang belum membentuk dan
mengaktifkan kembali desa yang sudah terbentuk ).
Solusi untuk masalah akses jamban sehat yaitu melakukan FGD/ pemicuan pada
masyarakat yang belum memiliki jamban ( JKN ), pembagian stimulan jamban,
melakukan pemicuan ODF secara merata.
3. HASIL MUSRENBANG
Hasil Musrenbang tahun 2020 yang diadakan di kantor kecamatan Singojuruh
diperoleh hasil pengusulan anggaran kegiatan diantaranya Pengadaan Wastafel,
Pengadaan Printer polindes, APD untuk Petugas Polindes, Pengadaan Timbangan,
bayi digital dan panjang bayi, deteksi jantung bayi bestman, Pengadaan timbangan
dewasa digital, Mebelair Posyandu, APE Posyandu dan Taman Posyandu,
Pembinaan TRibina BKB, BKR, BKL, Tabung Oksigen dan Regulator.

4. SURVEY KEPUASAN
Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap unit penyelenggaraan
pelayanan publik menggunakan indikator dan metodologi survei yang sudah
ditentukan sesuai Peraturan KEMENPANRB No.14 Tahun 2017. Pengolahan data
dilakukan dengan computer, data entry dan penghitungan indeks dapat dilakukan
dengan program komputer/sistem data base. Berdasarkan pengolahan data tersebut
didapatkan Nilai SKM dari nilai rata-rata tertimbang 77,90 dengan skala.

41
42

Tabel 2.22 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,


Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

NILAI KINERJA
NILAI MUTU
NILAI INTERVAL UNIT
INTERVAL PELAYANAN
PERSEPSI KONVERSI PELAYANAN
( NI ) (x)
(NIK ) (y)

1 1,00 - 2,5996 25,00 - 64, 99 D Tidak Baik


2 2,60 - 3,064 65,00 - 76,60 C Kurang Baik
3,0644 -
3 76,61 - 88,30 B Baik
3,532
88,31 -
4 3,5324 - 4,00 A Sangat Baik
100,00

Berdasarkan skala diatas maka nilai 77,90 termasuk dalam skala interval mutu
pelayanan B dengan kinerja unit pelayanan Baik. Namun perlu dilakukan analisa per
responden dan per unsur layanan dalam peningkatan kualitas pelayanan
diprioritaskan kepada unsur yang mempunyai nilai paling rendah untuk lebih dahulu
diperbaiki, sedangkan unsur yang mempunyai nilai yang tinggi minimal harus tetap
dipertahankan.
5. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
Kegiatan survey IKM di tahun 2020 belum bisa dilaksanakan dikarenakan
sedang masa pandemic Covid-19 dan akan dijadwalkan kegiatan IKM pada tahun
depan. Survey akan dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni dan
Desember tahun 2023.

B. HASIL LOKAKARYA DENGAN MASYARAKAT, TOKOH MASYARAKAT, LINTAS


SEKTOR, SASARAN PROGRAM TENTANG MASUKAN DAN HARAPAN
TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS
1. LOKAKARYA MINI TRIBULAN (LINSEK)
Kegiatan masing-masing sector dalam mengembangkan peran serta masyarakat dan
Komitmen peran masing-masing lintas sector di dapatkan hasil sebagai berikut:
a) Cakupan program yang masih belum tercapai di tahun 2020 adalah
- Rendahnya cakupan anggota keluarga tidak ada yang merokok sebesar 38,98%;
- Rendahnya cakupan keluarga mengikuti KB (Keluarga Berencana) sebesar
12,34%;
- Rendahnya cakupan keluarga yang mempunyai akses/menggunakan jamban
sehat sebesar 75,48%

42
43

- Rendahnya cakupan penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur


sebesar 34,10%.
b) Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa pada
tingkat Musrenbang kecamatan.
Usulan bidang kesehatan untuk bahan musrenbangcam nanti diantaranya adalah
sebagai berikut : Pengadaan Wastafel, Pengadaan Printer polindes, APD untuk
Petugas Polindes, Pengadaan Timbangan, bayi digital dan panjang bayi, deteksi
jantung bayi bestman, Pengadaan timbangan dewasa digital, Mebelair Posyandu,
APE Posyandu dan Taman Posyandu, Pembinaan TRibina BKB, BKR, BKL,
Tabung Oksigen dan Regulator.
c) Peran lintas sektor yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
1) Camat
- Terus Mengawal kegiatan vaksinasi dan mengingatkan masyarakat untuk
patuh pada protocol kesehatan
2) Kepala Desa
- Turut memberikan sosialisasi untuk mengajak tim Desa dalam mendukung
pelaksanaan vaksinasi
- Ikut serta dalam menerapkan kawasan tanpa rokok dan mengupayakan
mudahnya penyebarluasan bahaya merokok
- Ikut serta dalam pelaksanaan pembagian stimulant jamban dan pemicuan di
tiap desa
3) TP-PKK
- Melakukan pendampingan keluarga yang belum KB bersama kader dan bidan
wilayah
- mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas kader
4) Babinkamtibmas dan Babinsa
- memberikan dukungan penuh jika sasran vaksin tidak datang dan
mengingatkan serta menjemput sasaran
5) Sarkorwildik
- Ikut serta dalam memberikan penyuluhan dan pendidikan bersama dengan
puskesmas tentang hidup sehat, dan dalam pengoperasian taman posyandu
- Selalu melakukan edukasi tentang covid-19 di sekolah

43
44

2.3 ANALISIS MASALAH


Perlu di lakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di
Puskesmas Singojuruh, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi
kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses
analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Prioritas Masalah
3. Mencari akar Penyebab Masalah
4. Mencari Pemecahan Masalah
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Singojuruh dengan cermat, diharapkan Puskesmas Singojuruh dapat
menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan
intervensi secara efektif dan efisien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan
pembangunan khususnya bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Singojuruh

2.3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Proses identifikasi permasalahan yang ada di Puskesmas Singojuruh dilakukan
karena adanya kesenjangan antara harapan /target yang diinginkan dengan
kenyataan/realisasinya. Adapun identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar
masalah yang dikelompokkan menurut jenis, upaya , target, pencapaian dan masalah yang
ditemukan. Secara lengkap identifikasi permasalah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.23 Identifikasi Masalah dari Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2020

No. Indikator Target Pencapaian Masalah


1. Anak balita usia 1-5 tahun 100 % Pandemi Covid 19
yang mendapatkan obat
84 %
pencegahan massal
(Albendazol)
2 Anak balita usia 4-6 tahun 100 % Pandemi Covid 19
yang mendapatkan obat
pencegahan massal 84 %
(Albendazol)

44
45

3 Anak balita usia 6-12 100 % Pandemi Covid 19


tahun yang mendapatkan
84 %
obat pencegahan massal
(Albendazol)

2.3.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan hasil Lokakarya Mini Puskesmas Singojuruh dengan mempertimbangkan
hasil evaluasi PKP ( Penilaian Kinerja Puskesmas ) UPT Puskesmas Singojuruh Tahun 2021,
maka permasalahan dalam penyelenggaraan program kesehatan di Puskesmas Singojuruh
akan ditentukan menggunakan metode USG.
Tabel 2.24 Rumusan Masalah Puskesmas Singojuruh tahun 2021
No.
RUMUSAN MASALAH

1. Anak balita usia 1-5 tahun yang mendapatkan obat pencegahan massal
(Albendazol)
Capaian popm kurang hanya tercapai 84% dari target 100%
2. Anak usia 4-6 tahun yang mendapatkan obat pencegahan massal (Albendazol)
Capaian popm kurang hanya tercapai 84% dari target 100%
3. Anak usia 6 – 12 tahun yang mendapatkan obat pencegahan massal (Albendazol)
Capaian popm kurang hanya tercapai 84% dari target 100%

2.3.3 PRIORITAS MASALAH


Jika dikaji secara mendalam satu per satu, masih cukup banyak masalah yang
dihadapi Puskesmas Singojuruh meskipun masih lebih banyak program-program yang sudah
melampaui target yang ditetapkan. Untuk memudahkan penyelesaian masalah-masalah
tersebut, maka selanjutnya dilakukan penentuan prioritas masalah untuk menentukan urutan
pentingnya masalah. Penentuan prioritas masalah di Puskesmas Singojuruh menggunakan
metode USG (Urgency, Serioussness, Growth) dengan mempertimbangkan kemampuan
tenaga, financial, sarana dan waktu yang dimiliki. Hasil yang diperoleh dari metode ini adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.25 Hasil Prioritas Masalah dengan Metode USG di


Puskesmas Singojuruh Tahun 2021
No. U S G TOTAL PRIORITAS
RUMUSAN MASALAH MASALAH
1. 1Pemberian obat cacing pada
5 5 5 15 1
usia 1 -12 tahun
KETERANGAN :
45
46

Berdasarkan skala likert 1-5 ( 5= sangat besar,4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil

Berdasarkan dari hasil USG untuk memperoleh Prioritas Masalah yaitu:


Kurangnya cakupan pemberian obat cacing pada usia 1-12 tahun tercapai 84% dari target
100%.

46
47

2.3.4 ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH


Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dianalisa dengan menggunakan diagram tulang ikan (Fish bone analysis) yang dapat
dilihat sebagai berikut :
Priortitas Masalah : Kurangnya cakupan pemberian obat cacing pada usia 1-12 tahun tercapai 84% dari target 100%.

MANUSIA DANA

Kurangnya
cakupan
pemberian obat
cacing pada usia
1-12 tahun
tercapai 84% dari
target 100%.

ALAT
LINGKUNGAN METODE

47
48

1. Penyebab Masalah : kurangnya Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar tercapai 2.52% dari target
100%
Berikut ini diagram fish bone yang menjelaskan penyebab masalah:

MANUSIA DANA

dikarenakan
adanya pandemi
Covid-19

ALAT
LINGKUNGAN METODE

48
49

2.3.5 PEMECAHAN MASALAH


Berikut pemecahan masalah dan rencana kegiatan yang akan dilakukan:
Tabel 2.26 Pemecaham Masalah dan Rencana Kegiatan
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Masalah Pemecahan Terpilih
Masalah
1. kurangnya - Karena - -
cakupan popm pandemi Covid
pada usia 1-12 19
tahun hanya
tercapai 84% dari
target 100%

49
50

BAB III
EVALUASI

Berdasarkan hasil identifikasi prioritas masalah yang ada di Puskesmas Singojuruh,


diperoleh pemecahan masalah terpilih yaitu :

Masalah : kurangnya cakupan popm pada usia 1-12 tahun hanya tercapai 84% dari target
100% ditemukan pemecahan masalah terpilih yaitu :
1. Melakukan koordinasi dengan bidan wilayah dan pihak sekolah
2. Melakukan sosialisasi untuk meningkatkan cakupan popm kecacingan.
3. Melakukan pendataan sasaran, pelacakan kasus serta sweeping untuk meningkatkan
cakupan

50
51

BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN

Perencanaan yang disusun melalui pengenalan permasalahan secara tepat


berdasarkan data yang akurat, serta diperoleh dengan cara dan dalam waktu yang tepat,
maka akan dapat mengarahkan upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam
mencapai sasaran dan tujuannya. Dalam upaya mencakup seluas mungkin sasaran
masyarakat yang harus dilayani, serta mengingat ketersediaan sumber daya yang
terbatas, maka pelayanan kesehatan harus dapat dilaksanakan secara terintegrasi baik
lintas program maupun lintas sektor.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah antara lain adalah:
1. Pelacakan kasus kronis atau kasus ikutan atau hasil reaksi minum obat pada popm.
2. Pemberian obat pencegahan massal untuk pencegahan penyakit cacingan.
3. Sosialisasi lintas program dan lintas sektor terkait pencegahan pengendalian
penyakit.
4. Pendataan sasaran popm.
5. Pengambilan obat popm.
6. Sweeping untuk meningkatkan cakupan popm.

Adapun Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023 (RUK) diuraikan dalam format
terlampir.

51
52

BAB V
PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan bagian dari manajemen puskesmas


yang sangat penting bagi UPTD Puskesmas Singojuruh untuk mempersediakan kegiatan-
kegiatan yang belum dilaksanakan atau belum tercapai tarket sasaran program dan akan
meningkatkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang serta
meningkatkan muttu pelayanan kepada masayarakat sesuai standar pelayanan minimal.
Demikianlah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Kecacingan tahun 2023 ini
kami sajikan, semoga RUK ini dapat memberikan suatu gambaran yang cukup jelas
mengenai data wilayah, pencapaian, permasalahan dan cara mengatasi permasalahan
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Singojuruh tahun 2023. Yang akan menjadi evaluasi dalam
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

52
53

PENGUSULAN RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK) PROGRAM KECACINGAN PKM SINGOJURUH TAHUN 2023

Wakt Sum
Penan Kebutuhan Sumber Daya u Kebutuhan Anggaran ber
Upaya Target Mitra Indikator
NO Kegiatan Tujuan Sasaran ggung Pelak Pem
Kesehatan Sasaran Kerja Kinerja
Jawab sanaa biaya
Mac n Uraian Volu Harga Jumlah an
Man Material Metode Satuan Jumlah
hine Belanja me Satuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. Pelacakan 1. Survei Kecacingan
kasus kronis Pelacakan
ataukasus kasus kronis
Anak
ikutan atau atau kasus Pemeg Pelacakan kasus
hasil reaksi Mengayomi Sekolah Uang
ikutan atau ang Petugas Febru ikutan reaksi
sasaran (SD/MI), transportas
minum obat hasil reaksi Progra pelaksana ari – 1.200.0 minum obat
karena Anak 100% - - - DINKES i local 24 2 50.000 2.400.000 BOK
pada minum obat m (Bidan Agust 00 pasca minum
dampak obat sekolah (Klaster 1)
pemberian pada Kecacin Wilayah) us obat cacing
obat cacing (TK/PAU PP
pemberian gan (albendazole)
D), Balita
pencegah obat pencegah
masal (POPM) masal (POPM)
2. Pemberian Pemberian Anak
Pemeg
Obat Obat Sekolah Uang Kegiatan
Pencegahan ang Febru
Pencegah Pencegah (SD/MI), transportas pemberian obat
penyakit Progra Kader ari – 12.600.
Masal (POPM) Masal (POPM) Anak 100% - - - i local 252 2 50.000 25.200.000 cacaing pada BOK
cacing secara m dan Guru Agust 000
untuk untuk sekolah (Klaster 1) anak usia 1-12
dini Kecacin us
pencegahan pencegahan (TK/PAU PP tahun
gan
penyakit penyakit D), Balita
3. Advokasi/Sosi Advokasi/Sosi
alisasi/Lokaka alisasi/Lokaka
rya/rapat rya/rapat
Rapat lintas
koordinasi koordinasi Pemeg
Meningkatkan Belanja sector penyakit
Lintas Sektor Lintas Sektor Guru, ang Febru
pengetahuan makanan menular (kusta,
(LS)/Lintas (LS)/Lintas Kader, Progra ari – 2.950.0
tentang 100% - - - DINKES dan 118 1 25.000 2.950.000 TBC, ispa, ims, BOK
Program (LP) Program (LP) Lintas m Agust 00
penyakit minuman hiv, malaria,
terkait terkait Sektor Kecacin us
cacing rapat dbd, pemberian
pencegahan pencegahan gan
obat cacing)
dan dan
pengendalian pengendalian
penyakit penyakit
Advokasi/Sosi Advokasi/Sosi
alisasi/Lokaka alisasi/Lokaka
rya/rapat rya/rapat
Rapat lintas
koordinasi koordinasi Pemeg
Meningkatkan Belanja sector penyakit
Lintas Sektor Lintas Sektor Guru, ang Febru
pengetahuan makanan menular (kusta,
(LS)/Lintas (LS)/Lintas Kader, Progra ari – 1.160.0
tentang 100% - - - DINKES dan 116 1 10.000 1.160.000 TBC, ispa, ims, BOK
Program (LP) Program (LP) Lintas m Agust 00
penyakit minuman hiv, malaria,
terkait terkait Sektor Kecacin us
cacing rapat dbd, pemberian
pencegahan pencegahan gan
obat cacing)
dan dan
pengendalian pengendalian
penyakit penyakit

53
Advokasi/Sos
ialisasi/Lokak
Advokasi/Sosia
lisasi/Lokakary 54
arya/rapat a/rapat
koordinasi koordinasi Pemeg Rapat lintas sector
Meningkatkan Uang
Lintas Sektor Lintas Sektor Guru, ang Februar penyakit menular
pengetahuan Kader, transporta B
(LS)/Lintas (LS)/Lintas Kader, Progra i– 1.500.0 (kusta, TBC, ispa,
4 tentang 100% - - - SD, si Lokal 30 1 50.000 1.500.000 O
Program (LP) Program (LP) Lintas m Agustu 00 ims, hiv, malaria,
penyakit TK/PAUD (Klaster K
terkait terkait Sektor Kecaci s dbd, pemberian
cacing 1) PP
pencegahan pencegahan ngan obat cacing)
dan dan
pengendalian pengendalian
penyakit penyakit

Anak
Pemeg
Sekolah Uang
Untuk ang Februar Pendataan
Pendataan (SD/MI), Kader, transporta
Pendataan mengetahui Progra i– sasaran kegiatan
5 sasaran Anak 100% - - - SD, si Lokal 12 2 50.000 600 1.200.000 BOK
sasaran POPM jumlah m Agustu pemberian obat
POPM sekolah TK/PAUD (Klaster
sasaran Kecaci s cacing
(TK/PAU 1) PP
ngan
D), Balita

Pengambilan Pemeg
Pengambilan Uang
obat POPM Koordinat ang Februar Distribusi saran
obat POPM ke Pengambilan transporta
ke dinas or Progra i– dan prasarana
6 dinas vaksin covid 100% - - - DINKES si Lokal 2 1 50.000 50.000 100.000 BOK
Kesehatan kecacinga m Agustu pelayanan
Kesehatan 19 (Klaster
kabupaten/ko n Kecaci s imunisasi
kabupaten/kota 2) PP
ta ngan

Pengambilan Pemeg
Uang
obat POPM Pengambilan Untuk ang Februar Pengambilan obat
Petugas transporta
ke dinas obat POPM ke memenuhi Progra i– 550.00 albendazole ke
Kesehata 100% - - - DINKES si Lokal 11 1 50.000 550.000 BOK
Kesehatan dinas kebutuhan m Agustu 0 dinas kesehatan
n (Klaster
kabupaten/ko kesehatan. obat cacing Kecaci s kab.banyuwangi.
2) PP
ta ngan

Sweeping Sweeping
Sweeping Anak
untuk Pemeg kegiatan
untuk Meningkatkan Sekolah Uang
meningkatka ang Februar pemberian obat
meningkatkan cakupan (SD/MI), Kader, transporta
n cukupan Progra i– 1.200.0 cacing untuk
7 cukupan supaya Anak 100% - - - SD, si Lokal 24 1 50 1.200.000 BOK
menular m Agustu 00 meningkatkan
menular POPM, tercapai sekolah TK/PAUD (Klaster
POPM, Kecaci s cakupan
imunisasi sesuai target (TK/PAU 1) PP
imunisasi ngan pemberian obat
lainnya D), Balita
lainnya cacing

54

Anda mungkin juga menyukai