Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ERWIA FEBRIYANTAMA MINANGJAWA NINGTYAS

NPM : 1810011211172

KELAS : M.3.D

MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMASARAN 1

DOSEN PENGAMPU: WIRY UTAMI,S.E, M.S

SOAL KASUS :

1. Apa faktor-faktor pendorong dan penolak konsumen untuk berpindah dari


menggunakan minyak goreng ke margarin?
Jawab :
Faktor pendorong terdiri atas :
a) Iklan yang bersifat pemberi informasi, sejak dulu konsumen berasumsi bahwa
minyak goreng merupakan bahan utama untuk menggoreng, namun setelah
munculnya iklan yang menyatakan bahwa margarin dapat dijadikan sebagai minyak
goreng, sehingga para konsumen dapat menjadikan margarin sebagai minyak goreng.
b) Adanya persepsi para marketer mmencoba memunculkan suatu penggunaan baru
dan nilai pelanggan yang tinngi untu merebut pelanggan minyak goreng dengan
mengatakan bahwa dengan menggunakan margarin membuat masakan jauh lebih
enak.
c) Psikologi konsumen, rangsangan yang diberikan oleh para marketer melalui berbagai
iklan, slogan, dan para atis yang digunakan untuk membuat konsumen termotivasi
menggunakan margarin untuk menggoreng makanan.

Faktor penolak terdiri atas :

a) Faktor budaya, dari dulu masyarakat terbisa menggunakan minyak goreng sebagai
bahan untuk menggoreng yang sudah menjadi kebiasaan dan rasa yang sudah melekat
di lidah dan kebudayaan merupakan penentu dari keinginandan perilaku yang paling
mendasar untuk mendapatkan nilai dan persepsi.
b) Faktor pribadi, kepribadian dan konsep diri jelas mempengaruhi keputusan pembeli,
margari ditolakoleh konsumen karena gaya hidup, usia,, pekerjaan, selera, dan konsep
diri yang dipengaruhi faktor budaya yang menolak margarin dalam keputusan
pembelian.
c) Harga, produk margarin yang lebih mahal. Harga minyak goreng lebih terjangkau
selain itu karena isinya juga lebih banyak (ada kemasan 1 liter dsb) sehingga lebih irit
dan tahan lama digunakan untuk memasak

2. Apa strategi yang perlu dilakukan supaya meningkatkan keinginan konsumen memakai
margarin?
Jawab :
yang dilakukan para merek margarin adalah memengaruhi konsumen dengan cara
menawarkan nilai pelanggan yang lebih tinggi, mereka mengklaim bahwa jika memasak
dengan margarin akan mendapat manfaat yang lebih baik seperti ; masakan menjadi enak,
beraroma, nikmat, gurih, mantap, dan lain-lain.

3. Bagaimana reaksi yang sebaiknya dilakukan oleh minyak goreng? Diam sajakah atau
harus melakukan serangan balasan?
Jawab :
Reaksi dari perusahaan minyak goreng tentu saja tidak tinggal diam dan tetap
mewaspadainya. karena pasar minyak goreng sedikit mulai sedikit direbut oleh pasar
margarin. Hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penekanan positioning pada
branding dan pemasaran minyak goreng agar lebih melekat dan selalu diingat oleh
konsumen. Serta mengembangkan inovasi dalam atribut yang bisa menjadi keunggulan
minyak goreng. Selain itu juga bisa mendoktrin masyarakat melalui periklanan bahwa
mengkonsumsi minyak goreng lebih sehat daripada menggunakan margarin ataupun
mentega yang mengandung lemak trans di dalamnya yang berakibat meningkatkan kadar
kolesterol jahat dalam tubuh dan sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Selain itu perusahaan minyak goreng dapat memanfaatkan harga dari produknya yang
lebih murah dengan memasarkan produk minyak goreng dengan harga yang lebih
terjangkau dengan volume minyak goreng lebih banyak daripada margarin.

Anda mungkin juga menyukai