TEAM BUILDING
KELOMPOK 9
Nurul Yulaika
101511123072
Nur Chabibah
101511123074
101511123079
101511123085
101511123089
Awan Santoso
101511123128
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2
1.4 Manfaat ..............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tim .....................................................................................................................3
2.1.1 Definisi Tim ..............................................................................................3
2.1.2 Perbedaan Tim dan Kelompok ..................................................................4
2.1.3 Karakteristik Tim ......................................................................................6
2.1.4 Jenis Tim .................................................................................................13
2.2 Team Building ..................................................................................................16
2.2.1 Prinsip Team Building .............................................................................18
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Team Building ........................................................19
2.2.3 Team Development ..................................................................................22
2.2.4 Maturitas Tim ..........................................................................................25
2.2.5 Teknik Team Building .............................................................................28
2.3 Teamwork .........................................................................................................31
2.4 Pengukuran Kinerja Tim ..................................................................................33
BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN ..............................................................35
BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................37
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah mengenai Team Building ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
dalam menjelaskan konsep yang perlu diketahui dari Tim, Team Building, dan
Teamwork, meliputi:
A. Definisi tim, perbedaan antara tim dan kelompok, karakteristik tim,
jenis tim, dan maturitas.
B. Team Building beserta tujuan dan manfaatnya serta bagaimana
mengembangkan sebuah tim melalui Team Development.
C. Teamwork serta contoh kasus untuk dapat memberikan gambaran
aplikatif dari teori-teori yang telah disusun.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan referensi atau rujukan pembelajaran bagi
mahasiswa kelas Alih Jenis B Kesehatan Masyarakat pada khususnya dan
seluruh civitas akademika Fakultas Kesehatan Mayarakat pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tim
2.1.1
Definisi Tim
A team is a small number of people with complementary skills
who are committed to a common purpose, performance goals, and
approach for which they are mutually accountable. (Katzenbach and
Smith 1993)
Sebuah tim adalah sejumlah kecil orang dengan keterampilan
yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk tujuan yang sama,
tujuan kinerja, dan pendekatan yang mereka saling akuntabel.
Barker (2003), dalam bukunya yang berjudul How to be Better
at Managing People menyebutkan bahwa tim adalah sekelompok
orang yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama.
Istilah tim juga dapat didefinisikan sebagai sebuah kelompok
kerja, yang terdiri dari beberapa orang dengan kompetensi yang
setara, dimana mereka bekerja secara interdependen/ketergantungan
dalam melaksanakan pekerjaan di satu organisasi (Burns 2004).
Nazzaro (2009), dalam jurnalnya yang berjudul Group
Dynamics and Team Building menyebutkan definisi tim beserta
karakteristiknya sebagai berikut, Tim adalah kelompok yang memiliki
pekerjaan yang harus dilakukan, apakah sebagai seseorang yang
dibayar atau relawan. Tim adalah kelompok yang telah menghabiskan
waktu bersama-sama, secara bertahap selama periode waktu yang
panjang, atau hanya di akhir pekan atau hanya bekerja sama pada
sesuatu hal saja. Tim adalah kelompok yang mencapai kekompakan;
kekuatan sebuah tim ditemukan dalam hubungan antara anggota tim.
Tim adalah kelompok dengan tujuan. Anggota tim saling bergantung
dan dapat mengenali kekuatan masing-masing anggota, anggota tim
2.1.2
Tim
saling
menyadari
akan
terlibat
diberitahu
apa
dilakukan
yang Anggota
berkontribusi
tanpa mengaplikasikan
dengan
keterampilan
dan
pendekatan atas apa yang sebaiknya pengetahuan mereka yang unik untuk
dilakukan.
mencapai tujuan
Anggota tidak mengerti peran satu Anggota bekerja di iklim yang terbuka
sama lain, opini dan pertidaksetujuan untuk
mengekspresikan
ide,
opini,
namun
didorong
pengaplikasiannya mengembangkan
untuk
keterampilan
apa
yang
dan
mereka
menyadari
bahwa
konflik
berada dalam masalah yang mereka adalah normal dalam hubungan antar
tidak
tau
Supervisor
cara
mungkin
memberikan intervensi hingga masalah untuk ide baru dan kreatifitas. Mereka
tersebut teratasi.
Anggota
bisa
berpartisipasi
atau
dalam
tidak
bisa Anggota
berpartisipasi
dalam
2.1.3
Karakteristik Tim
Kinerja tim (team performance) merupakan faktor penentu
utama dan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan suatu
perusahaan (Stashevsky dan Koslowsky 2006). Diperlukan suatu tim
yang efektif untuk dapat mengoptimalkan kinerja tim, namun, terdapat
beberapa karakteristik yang perlu dipenuhi untuk membangun atau
membentuk tim yang efektif.
6
tim
memiliki
sedikit
kesempatan
untuk
dua
jenis
peran:
spesialis
tugas
dan
sosioemosional.
7
Memberikan
untuk
Opini.
solusi-solusi
Menawarkan
tugas,
opini
memberikan
yang
menggunakan
peran
pihak-pihak
yang
berselisih
Mengurangi
Ketegangan.
Menceritakan
Berkompromi.
Mengubah
opini
sendiri
tim
menggambarkan
interaksi
dan
pola
karakteristik;
koordinasi,
komunikasi,
kohesi,
digambarkan
yang
teratur
tugas-tugas
dan
sebagai
tindakan
diperlukan
kompleks.
Tim
untuk
perlu
Sepanjang
perkembangan
tim,
kebutuhan
Tim
yang efektif
tanggung
yang
jawab
tepat.
yang
Individu
jelas
perlu
dan
saling
9
mendengarkan
sehingga
dapat
meningkatkan
komunikasi.
Sebagai
bentuk
utama
batas-batas
tim
di
organisasi
akan
pengetahuan
dan
keterampilan
atau
Bagaimanapun,
berbagai
otonomi
alternatif
individu
keputusan.
bergantung
dan
f. Hubungan Sosial
10
balik
kinerja
diperlukan
untuk
peran
(role
clarification)
dan
negosiasi
(negotiation).
c. Kontribusi individual seharusnya sangat diperlukan, unik
dan teruji. Dampak keengganan sosial sangat berkurang
pada anggota tim secara menyeluruh.
d. Seharusnya ada tujuan tim yang jelas dengan umpan balik
kinerja yang tetap. Penting bagi para individu mempunyai
tujuan yang jelas dan umpan balik kinerja (performance
feedback) yang sama pentingnya bagi tim.
11
12
2.1.4
Jenis Tim
Menurut Robbins (2003), terdapat empat bentuk umum dari tim
yaitu: Tim Problem-Solving, Tim Self-Managed Work, Tim CrossFunctional, dan Tim Virtual. Berikut adalah penjelasan dari keempat
jenis tim tersebut:
1. Tim Problem-Solving
Tim Problem-Solving merupakan sebuah tim yang
dibentuk untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
dalam upaya memperbaiki produktivitas suatu organisasi.
Tim ini terdiri atas 4 hingga 12 pekerja yang dibayar per
jam dan berasal dari level yang sama dalam organisasi.
Mereka bertemu dalam beberapa jam tiap minggu guna
mendiskusikan cara-cara perbaikan kualitas, efisiensi kerja,
dan lingkungan kerja.
penilaian
pekerjaan,
pemecahan
masalah
14
3. Tim Cross-Functional
Dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang bersifat
khusus, organisasi harus mengembangkan sebuah tim yang
terdiri atas pekerja-pekerja dari tingkat hierarki yang serupa
tetapi beda wilayah pekerjaannya.
15
16
17
2.2.1
yang
pertama
dalam
Team
Building
adalah
banyak
instansi,
anggota
tim
biasanya
memiliki
by
Example
berarti
memperlihatkan
perilaku
2.2.2
19
yang
tim
mampu
kepimimpinannya,
dengan
menyesuaikan
lebih
gaya
memperhatikan
20
masalah
tim/kelompok
yang
antar
pribadi
selama
ini
sesama
mengganjal
anggota
dapat
perbaikan
kerja
dalam
mencapai
sasaran,
21
2.2.3
Team Development
Istilah
Team
Development
digunakan
untuk
menjelaskan
22
1. Forming
Tahap pertama dimulai dengan pembentukan tim dan
mendefinisikan tujuan yang harus dan dapat dicapai. Pemimpin tim
perlu memahami kekuatan dari masing-masing anggota tim untuk
merakit sebuah tim yang kohesif. Anggota tim di tahap ini, merasa
saling memiliki satu sama lain dan saling menghargai, mereka
sepakat untuk bergabung dan menjadi satu kesatuan dalam tim.
Tujuan yang ditetapkan akan menjadi sebuah proyek, misal
pada tim konstruksi, terdapat banyak tahapan dari proyek yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, untuk memastikan
bahwa proyek dapat selesai tepat waktu, tim desain mendesain
waktu yang tepat untuk konstruksi. Hal ini penting untuk disetujui
dan direncanakan sejak awal.
2. Storming
Tahap kedua melibatkan koordinasi usaha-usaha pencapaian
tujuan dan pemecahan masalah. Jika kerja sama tim mulai tidak
baik karena masalah yang sulit, penting bagi tim mengembalikan
diri mereka kembali ke jalur. Anggota tim harus sadar akan
kepentingan tim dan apakah tim ini mengambil langkah-langkah ke
arah yang benar untuk mencapai gol.
Perlu pemikiran kreatif tentang pendekatan pemecahan
masalah. Komunikasi sangat penting untuk kinerja tim yang efektif
dalam tahap storming. Tim yang efektif berkomunikasi dengan
jelas dan secara terbuka tentang suatu masalah sedangkan
komunikasi yang tidak efektif dapat menyebabkan ketegangan
yang tidak perlu dan stres untuk anggota tim. Komunikasi relevan
dan responsif dalam hal ini juga sangat penting. Komunikasi yang
relevan adalah berorientasi pada tugas dan terfokus. Komunikasi
responsif melibatkan kesediaan anggota tim untuk mengumpulkan
informasi,
untuk
secara
aktif
mendengarkan,
dan
untuk
23
3. Norming
Norma-norma merupakan standar perilaku yang memandu
perilaku anggota tim. Peran tim, hak, dan tanggung jawab masingmasing anggota tim didefinisikan pada tahap ini. Penting untuk
membangun norma diawal proses. Sehingga dalam hal ini, Team
Building yang dimaksudkan untuk menghindari masalah sepanjang
proses pencapaian tujuan dapat terlaksana. Selain mengalokasikan
tanggung jawab, pengalokasian risiko yang akan didapat atau
dilakukan oleh masing-masing tim anggota juga diperlukan. Setiap
anggota tim harus memiliki rasa kepemilikan akan peran dan tugas
terhadap pencapaian tujuan.
Mengalokasikan tanggung jawab juga berarti membangun
kepemimpin tim. Kepemimpinan tim bukan merupakan upaya yang
dilakukan secara top-down, tetapi horizontal dan memerankan
peran pembinaan. Pemimpin tim harus bertindak sebagai pemandu
sorak, mendorong anggota tim untuk bekerja sama, memberikan
ide-ide, dan melayani tim sebagai panutan. Sering terdapat konflik
setelah tim terbentuk namun di tahap ini, sebuah tim akan sangat
berusaha untuk tidak pecah atau bubar.
4. Performing
Pada tahap ini, tim bekerja sama secara efektif, masalah mulai
teratasi, dan pencapaian mulai terlihat. Sebuah kesepakatan besar
atas pekerjaan akan dilakukan pada tahap ini. Tim akan mampu
menangani tugas-tugas baru dengan mudah dan percaya diri.
Mereka akan nyaman menggunakan cara yang kreatif. Pada tahap
ini, penting untuk mengevaluasi dan melaporkan kemajuan yang
telah dibuat
5. Adjourning
Ketika sebuah proyek berakhir tim akan berada di tahap ini. Ini
bukan tahap perkembangan. Ini adalah tahap penutupan. Di tahap
ini, sebuh tim sudah dapat memutuskan apakah tim akan bubar atau
berlanjut dengan project yang berbeda dan disepakati (Suzy 2013).
24
2.2.4
Maturitas Tim
Maturitas bermakna kematangan atau menuju kedewasaan.
Sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
maturitas
adalah
proses
1. Immature
Pada tahap ini tim dikatakan baru mulai tumbuh, kompetensi
yang di peroleh masih kecil tidak kompleks, rasa tanggung jawab
antar anggota tim juga sangat minim, bahkan cenderung tidak
memiliki rasa tanggung jawab. Hal tersebut terjadi karena
kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota tim, selain itu,
keputusankeputusan yang diambil oleh pemimpin tim lebih
cenderung bersifat otoriter tanpa memikirkan kebutuhan timnya
2. Precocious
Pada tahap atau proses ini tim telah memiliki kompetensi yang
kompleks namun perkembangan kompetensi tersebut belum
diimbangi dengan perkembangan tanggung jawab terhadap tim.
Perkembangan tersebut
mulai
adanya
gaya
lebih
kepemimpinan
memilih
yang
menggunakan
bersifat
gaya
otoriter,
kepimipinan
2.2.5
1. Initiating
Anggota tim mulai membangun hubungan dan tujuan bersama
yang dimulai dengan membuat rasa saling memiliki dan saling
percaya satu sama lain.
Seorang teologis,
David
Steindl-Rast
menduga
bahwa
yang luar
biasa dalam
rasa
kebebasan
dan
kelegaan
dalam
30
2.3
Teamwork
Tim adalah kelompok orang dengan keterampilan yang saling
melengkapi yang berkomitmen untuk satu tujuan bersama dan saling
menyatukan diri bertanggung jawab atas pencapaiannya. Idealnya, mereka
membangun identitas yang berbeda dan bekerja sama dalam cara yang
terkoordinasi dan saling mendukung untuk mencapai
tujuan mereka.
Efektivitas tugas adalah sejauh mana tim berhasil dalam mencapai tujuantugas yang berhubungan dengannya.
Teamwork has traditionally been described in terms of classical
systems theory in which team inputs, team processes, and team outputs are
arrayed over time. Here, team inputs include the characteristics of the task
to be performed, the elements of the context in which teamwork occurs, and
the attitudes team members bring to a team situation. Team process
includes the interaction and coordination among members required for
performing team tasks and achieving specific goals. Team outputs consist of
the products that result from team performance (Hackman, 1987; Ilgen,
1999; McGrath, 1984).
Kerja sama tim (teamwork) secara tradisional telah dijelaskan dalam
teori sistem klasik, yaitu terdapat fase input tim, proses tim dan output tim.
Input tim meliputi karakteristik tugas yang akan dilakukan, unsur-unsur
konteks di mana kerja sama tim terjadi, dan sikap anggota tim. Proses tim
termasuk interaksi dan koordinasi antara anggota diperlukan untuk
melakukan tugas-tugas tim dan mencapai tujuan tertentu. Output tim terdiri
dari produk yang dihasilkan dari kinerja tim (Hackman, 1987; Ilgen, 1999;
McGrath, 1984).
Berkenaan dengan kerja sama tim, fase proses adalah titik yang
mendefinisikan kerja sama tim terjadi; yaitu selama fase ini anggota tim
berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output tim. Kerja sama
tim mencakup membangun hubungan dan bekerja dengan orang lain
menggunakan sejumlah keterampilan dan kebiasaan yang penting, di
antaranya:
31
32
2.4
33
34
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
1.1 Kasus
Di tahun 2014, Rumah Sakit Ibu dan Anak X membentuk tim PPI
(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) yang anggotanya terdiri dari
perwakilan unit instalasi Farmasi, instalasi IGD dan Rawat Jalan, instalasi
Rawat Inap, Kamar Bersalin, Kamar Operasi, CSSD, Instalasi Gizi, IPS dan
Rumah Tangga. Pembentukan tim PPI ini adalah untuk mempersiapkan
akreditasi versi 2012 yang telah dijadwalkan pada tahun 2015.
Rumah Sakit Ibu dan Anak X memberikan anggaran kepada tim PPI
sebesar Rp 20 juta pada proses persiapan akreditasi tersebut. Seluruh
anggaran tersebut digunakan untuk penyelenggaraan program PPI dan
pemenuhan fasilitas/sarana PPI. Namun, anggaran tersebut dirasa kurang,
terlebih karena sering kali anggaran tersebut lebih banyak digunakan untuk
membeli
alat-alat
penunjang
PPI
misalkan
tempat
sampah
yang
36
BAB IV
KESIMPULAN
sama
yang
ideal
serta
membangun
action
plans
untuk
37
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Mark. 1985. The Team Effectiveness Critique, The 1982 Annual:
Developing Human Resources. San Diego, CA: University Associates.
Aryanto, Riza. 2013. Membentuk Tim yang Efektif. Retrieved from
https://manajemenppm.wordpress.com/2013/06/12/membentuk-tim-yang-efektif/
Bachroni, M., 2011. Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan Kohesivitas
Tim pada Kopertis V Yogyakarta. Jurnal Psikologi Volume 38, No. 1, Juni 2011:
40 51
Barker, Alan. 2003. How to be Better at Managing People. PT Elex Media
Komputindo: Jakarta
Baseball Almanac. (n.d.). Babe Ruth Quotes.
http://www.baseballalmanac.com/quotes/quoruth.shtml
Retrieved
from
Burns, T. & Lloyd, H. 2004. Is a team approach based on staff meetings costeffective in the delivery of mental health care? Current Opinion in Psychiatry, 17,
311-314
Chang, Richard Y. 1994. Building a Diynamic Team. terj. Ramelan (1999).
Membangun Tim yang Dinamis. Jakarta : PT Binaman Pressindo
Free Management Ebook. 2013. Principles of Team Building. Retrieved from
www.free-management-ebooks.com
Glover, Donald and Daniel W. 2005. Essentials of Team Building: Principles and
Practice. United States of America: Human Kinetics
Hayati, Nur dan Imelda C. S. 2014. Pengaruh Karakteristik Individu Dan
Karakteristik Tim Terhadap Kinerja Tim. Jurnal sains manajemen dan akuntansi
Vol.VI No.1.
Heerman, Barry. 1997. Building Team Spirit: Activities For Inspiring And
Energizing Teams. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc
John Snow. 2012. Team Building Module. United States Government
Katzenbach, J.R. & Smith, D.K. 1993. The Wisdom of Teams: Creating the Highperformance Organization. Boston: Harvard Business School
Maddux, Robert B. And Barb Wingfield. 2003. Team Building: An Exercise in
Leadership. A Crisp Fifty-Minute Series Book.
Manurung, Hendro Nataniel. 2013. Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap
Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur
Batu. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.
Marciano, Paul L. 2010. Carrots and Sticks Dont Work Build a Culture of
Employee Engagement with the Principles of RESPECT. Mexico : McGraw Hill
Mickan, Sharon. 2000. Characteristic of Effective Teams: a Literature Review.
Australian Health Review Vol 23. No 31
Nazzaro, Ann-Marie. 2009. Group Dynamics and Team Building. World of
Hemophilia: Canada
Nurina, Anding. 2012. Team Building Sebagai Program Intervensi Dalam
Mengatasi Masalah Hubungan Atasan Dan Bawahan Untuk Menurunkan Tingkat
Turnover Staf Lokal Di Organisasi XYZ. Tesis. Universitas Indonesia.
Robbins, Stephen P. 2003. Essentials of Organization Behavior, 7th Edition.
Prentice Hall: Upper Saddle River, New Jersey
Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia; Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, cetakan kedua, Penerbit : Aditama,
Bandung.
Sigetich, Andrea. 2012. Team Development Checklist, Leadership at Work,
Management Consulting Executive Coaching, accessed March 16th 2012,
http://www.yourleadershipatwork.com/PDFs/Team%20Development%20Checkli
st.pdf
Stashevsky, Shmuel and Levy, Shalom, 2006, Effects Of Teamwork Quality On
Personal Success And Team Performance. Work values: Stability and change in
the global context, pp. 395-402
Stephen P. Robbins. 2003. Essentials of Organization Behavior, 7th Edition.
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.
Thorman, Suzy. 2013. Team Building Toolkit. University of California: Berkeley
Tin, SE., 2007. Membentuk Softskill Mahasiswa Akuntansi Melalui Effective
Team Building Dalam Ruang Kelas: Sebuah Aplikasi Mcgraths Model.
Simposium Nasional Akuntansi X
Tonkin, Lea A.P. 1994. Peer Evaluation: When Team Members Determine
Performance Criteria. Western Region.
University of California. Chapter 14: Team Building. Retrieved from
http://ucsfhr.ucsf.edu/index.php/pubs/hrguidearticle/chapter-14-team-building/
West, Michael, 2002. Kerja Sama yang Efektif, Cetakan Kelima, Penerjemah:
Srikandi Waluyo, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
WHO. 2003. Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK.
NO
1
PERTANYAAN
Luh Wayan Ema Natarini (101511123108)
JAWABAN
Uraian mengenai team in name only dan real team
merujuk pada fenomena yang salah mengartikan tim
Perbedaan team in name only dengan sebagai suatu kelompok belaka, mengingat adanya
real team? tolong dijelaskan kembali dan perbedaan tim dan kelompok.
berikan contoh.
Beberapa organisasi menggunakan istilah tim sebagai
sebuah kata benda yang merujuk kepada suatu
kelompok pekerja yang melakukan tugas sejenis,
contoh Accounts Receivable Team, dimana orangorang di departement tersebut sama-sama memiliki
tugas untuk mengurusi keterlambatan pembayaran
rekening namun tidak saling berinteraksi karena setiap
orang memiliki customer yang berbeda. Namun,
sebenarnya terdapat a real team yaitu sekelompok
orang yang bekerja bersama secara sinergis untuk
mencapai sesuatu dan tidak harus memiliki
keterampilan atau tugas yang sama (Klein 2007),
seperti team yang membentuk start up eFishery, yang
beranggotakan satu orang dengan keahlian
management, satu orang dengan keahlian di teknologi,
dan satu orang dengan keahlian di biologi.
Ada, konflik (conflict) adalah interaksi antagonis
dimana satu pihak berusaha untuk membendung
Adakah kelemahan atau masalah yang kehendak atau tujuan yang lainnya, (Daft, 2003:192).
mungkin timbul dalam pebentukan tim? Konflik dalam tim mengarah pada pembuatan
Bagaimana mengatasinya?
keputusan yang lebih baik karena berbagai cara
pandang turut dipertimbangkan.
Merujuk pada proses pembentukan tim atau team
development, masalah biasa timbul pada tahap
storming dimana para anggota tim mulai menemukan
perbedaan-perbedaan karakter masing masing anggota.
Untuk mengatasi hal tersebut, team meeting dan
brainstorming perlu dilakukan sehingga mengingatkan
anggota kembali akan alasan dan komitmen atas
pembentukan tim.
Zahidatul Rizkah (101511123083)
Tim PPI yang dikemukakan oleh kelompok merupakan
salah satu dari jenis tim problem-solving, yaitu tim
Tim PPI yang disajikan oleh kelompok pada yang dibentuk untuk mengatasi masalah penyakit
kasus itu termasuk ke dalam jenis tim apa infeksi di rumah sakit tersebut.
dan apa alasannya?
Tim PPI memiliki anggota yang berasa dari level yang
sama dalam suatu organisasi, yaitu merupakan
perwakilan dari setiap unit yang berada di Rumah Sakit
perbedaannya mengingat kedua hal tersebut Komunikasi adalah upaya dalam berbagi dan bertukar
berkaitan satu sama lain?
informasi melalui media tulis, lisan, perilaku dan
gesture.
10
Clairine (101511123068)
11
12