MAKALAH
ANALISIS RESIKO
DISUSUN OLEH:
Dosen pengampu :
Alfikri, S.Pt, M.Si
DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
II. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Risiko ................................................................................................ 2
2.2 Kondisi dalam Pembuatan Keputusan ................................................................ 2
2.3 Identifikasi Risiko ............................................................................................... 3
2.4 Penanganan Risiko .............................................................................................. 4
a. Tahapan Penanganan (Perlakuan) Risiko............................................................ 5
b. Jenis-Jenis Perlakuan Risiko ............................................................................... 5
2.5 Analisis Risiko .................................................................................................... 6
a. Mengukur Risiko dengan Distribusi Probabilitas ............................................... 6
b. Ukuran Risiko Absolut (Deviasi Standart) ......................................................... 8
c. Analisis Risiko Dengan Pohon Keputusan ......................................................... 8
III. PENUTUP............................................................................................................. 12
Kesimpulan ................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Risiko merupakan kondisi yang tidak dapat ditentukan mengenai apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang dalam memutuskan segala kemungkinan
yan dipikirkan pada masa ini. Sementara itu manajemen risiko adalah upaya
rasional yang bertujuan untuk meminimalkan probabilitas (kemungkinan)
kerugian dari risiko yang sedang dihadapi. Dalam menanggulanginya perlu
adanya analisis risiko.
1
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Risiko
Risiko adalah suatu kejadian atau peristiwa yang apabila terjadi dapat
menghambat pencapaian tujuan atau sasaran divisi atau perusahaan. Kejadian atau
peristiwa tersebut dapat disebabkan karena faktor internal aupun eksternal
perusahaan. Risiko dapat menimpa siapa saja dan apa saja, mulai dari direksi
sampai office boy, dari logistik sampai pemasaran, dari logistik sampai
pemasaran, dari aset berwujud sampai aset tak berwujud. Aset informasi, reputasi,
dan nama baik juga tidak terlepas dari risiko.
2
o Bila kita akan pergi ke luar kota dengan pesawat terbang, dapat dipastikan
bahwa kita akan mendapatkan tiket kalau kita memesan jauh-jauh hari
sebelumnya. Sebaliknya, bila terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil
dari suatu keputusan, kita berhadapan dengan kondisi risiko atau
ketidakpastian.
b. Kondisi risiko adalah situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan
hasil dari suatu keputusan dan probabilitas dari masing-masing hasil
diketahui atau dapat diperkirakan. Kondisi risiko mensyaratkan bahwa
pembuat keputusan mengetahui semua kemungkinan hasil keputusan dan bisa
memperkirakan besarnya probabilitas munculnya setiap hasil.
c. Kondisi ketidakpastian, adalah situasi dimana terdapat lebih dari satu
kemungkinan hasil dari suatu keputusan tetapi probabilitas dari setiap
kemungkinan hasil yang muncul tidak diketahui atau tidak berarti. Dalam
kondisi yang ekstrim, dapat dimungkinkan hasilnya tidak diketahui. Hal ini
dapat terjadi karena tidak memadainya informasi yang dimiliki pembuat
keputusan tentang keadaan masa lalu atau ketidakstabilan kondisi dari hal
yang akan diputuskan tersebut. Contohnya melempar uang logam, investasi
dalam saham atau peluncuran produk baru, dan pengeboran ladang minyak
yang belum terbukti hasilnya memberikan ketidak pastian bagi investor.
Perbedaan Ketidakpastian dan Risiko
Ada beberapa perbedaan anatara ketidakpastian dan risiko, yaitu :
Ketidakpastian Risiko
Jenis subjek yang tidak kuantitatif Ukuran kuantitas (quantity
subject) ukuran empiris
Tidak dapat mengukur fluktuasi Dapat mengukur kemungkinan nilai
dengan probabilitas suatu kejadian dengan fluktuasi
Tidak ada data pendukung mengukur Ada data pendukung (pengetahuan)
kemungkinan kejadian mengenai kemungkinan kejadian
Unknown and unquantified outcomes Unknown but unquantified outcomes
KAJIAN DOKUMEN
RJPP, RKAP, Rencana Strategis, Target Fungsi/Cabang, dsb
TEKNIK PENCARIAN INFORMASI
Kuesioner
Brainstorming
Teknik Delphi
Wawancara
Root Cause Analysis
ANALISIS STAKEHOLDER
Menggunakan pendekatan analisis power dan interis terhadap pemangku
kepentingan yang memiliki ekspektasi terhadap operasi perusahaan
Stakeholder adalah pihak yang dilibatkan atau pihak yang terpengaruh oleh
aktivitas-aktivitas perusahaan. Strategi pengelolaan stakeholder adalah suatu
3
pendekatan untuk membantu mengingkatkan dukungan dari stakeholder pada
seluruh operasi perusahaan-dapat mencakup informasi yang sensitif.
Proses identifikasi risiko akan menghasilkan risk register. Risk register
adalah sebuah dokumen yang berisi hasil identifikasi risiko dan dari proses
manajemen risiko lainnya yang ketika dilakukan akan semakin melengkapi risk
register dengan informasi dari waktu ke waktu.
Brainstorming
Brainstorming adalah perangkat perencanaan yang dapat menampung
kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus
maupun untuk mendapatkan ide-ide sebanyak mungkin dalam kelompok. Verbal
brainstorming: saling tukar pikiran dalam suatu grup yang dilakukan secara verbal
dengan tatap muka dan pertemuan langsung. Nominal brainstorming:
Mengeluarkan ide secara terpisah (tidak saling berinteraksi) dengan menuliskan
idenya di kertas atau komputer. Elektronic brainstorming: Saling bertukar pikiran
dalam suatu grup secara elektronik dengan menggunakan tools tertentu.
Delphi
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Dalkey dan Helmer di Rand
Corporation pada tahun 1950-an. Delphi adalah suatu teknik untuk mencapai
konsensus pendapat yang diminta dari para ahli dalam bidang topik tertentu.
Asumsi dari metode atau teknik ini adalah bahwa “dua kepala lebih baik daripada
satu kepala, atau dengan kata lain bahwa n kepala lebih baik daripada 1 kepala”.
Delphi merupakan sebuah proses komunikasi kelompok dengan melakukan
diskusi secara rinci terhadap isu spesifik untuk kepentingan penetapan tujuan,
kebijakan penyelidikan, atau memprediksi kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa di masa mendatang.
Root Cause Analysis (RCA)
RCA adalah salahs atu alat (tool) yang digunakan dalam inisiatif problem
solving untuk membentu tim menemukan akar penyebab (root cause) dari masalah
yang kini sedang dihadapi atau potensi permasalahan.
Langkah 1: Definisikan masalah
Langkah 2: Kumpukan data
Langkah 3: Identifikasi penyebab yang mungkin
Langkah 4: Identifikasi akar masalah
Langkah 5: Ajukan dan Implementasikan solusi
4
tersebut diharapkan dapat menurunkan kadar kegawatan suatu risiko, baik dari
segi dampaknya maupun probabilitasnya ke arah yang lebih dapat ditolerir.
a. Tahapan Penanganan (Perlakuan) Risiko
1. Mengacu kepada risiko-risiko yang telah dicatat dalam risk register
2. Menentukan kegawatan dari masing-masing risiko
3. Melakukan root cause analysis terhadap risiko yang menjadi prioritas.
4. Tentukan treat atau no treat
5. Memilih jenis treatment untuk setiap risiko yang memang harus ditreat
6. Menyusun risk treatment plan
7. Melakukan cost and benefit analysis
8. Memilih opsi treatment plan
9. Implementasi
10. Progress monitoring
Tidak semua risiko harus di treat. Ada risiko-risiko tertentu yang tidak perlu
di treat karena beberapa alasan berikut:
Mempunyai kegawatan yang rendah atau sedang (tidak berada di zona
merah)
Sumber daya yang ada lebih diprioritaskan untuk men-treat risiko lain
yang berada di zona merah
Menghindari aktivitas risk treatment yang off-focus
Risiko belum terlalu dipahami dan treatment yang tepat belum diketahui
Kemungkinan terjadinya risiko sangat kecil
Risiko yang tidak di treat harus dicatat dan dijelaskan mengapa tidak di
treat. Di masa depan, risiko tersebut mungkin saja perlu ditreat sehingga secara
berkala perlu ditinjau ulang.
5
Menghindari
Dilakukan dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan
risiko
Risiko jauh melebihi manfaat dari aktivitas, atau risiko sulit diukur
Organisasi mempunyai opsi untuk menhindar
Menghindari dari risiko seringkali menghilangkan kesempatan
Berbagi (sharing)
Memecah proses menjadi tahapan yang ditangani oleh institusi lain dan
masing-masing bertanggungjawab atas tahapan kerjanya
Melakukan jont financing, jont venture
Harus dianalisa untuk menentukanapakah risiko dapat dibagi
Transfer
Membeli asuransi, reasuransi, melakukan hedging
Memastikan apakah risiko telah benar-benar ditransfer (tanpa recourse)
Mentransfer risiko menimbulkan risiko baru bahwa pihak yang menerima
transfer (transferfree) tidak melaksanakan kewajiban sesuai kesepakatan
Mengurangi atau Memitigasi Risiko
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko melalui pembuatan prosedur
dan pengawasan internal, pelatihan, sosialisasi internal
Mengurangi dampak atas terjadinya risiko melalui contingency plan,
penyediaan cadangan dana, meningkatkan public relation
Menerima Risiko
Risiko tidak dapat dihindari atau dikurangi karena sudah merupakan
bagian integral dari lingkup kerja organisasi
Sudah diamanatkan oleh undang-undang
Manajer apabila dihadapkan pada dua proyek alternatif dengan nilai
diperkirakan setara, tetapi koefisien variasi atau risiko berbeda, secara umum akan
memilih proyek yang tidak berisiko.
6
Jumlah dari semua probabilitas adalah 1, atau 100 persen, karena salah satudari 3
kondisi ekonomi yang mungkin, pasti akan terjadi. Konsep distribusi probabilitas
digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan proyek-proyek investasi.
Hasil atau laba dari suatu proyek investasi akan mencapai titik yang paling tinggi
pada saat kondisi perekonomian tumbuh pesat dan pada titik terendah pada resesi.
7
Hubungan antara kondisi ekonomi dengan laba, jauh lebih rapat (tidak
begitu tersebar) untuk proyek A dibanding proyek B.
8
Cabang yang keluar dari kotak menggambarkan alternatif strategi atau
kegiatan yang terbuka bagi perusahaan
Cabang yang keluar dari lingkaran menunjukkan berbagai sifat kondisi
yang mempengaruhi hasil dan probabilitas kemunculannya.
Contoh sebuah perusahaan yang akan menentukan apakah akan
memodifikasi produk yang ada atau menciptakan produk baru dalam rangka
mempertahankan pangsa pasar. Hal ini digambarkan dalam struktur pohon
keputusan seperti di bawah ini.
Karena perusahaan mempunyai kontrol atas strategi ini (yaitu perusahaan dapat
memilih salah satu di antara kedua alternatif strategi tersebut), maka tidak ada
probabilitas yang perlu dicantumkan pada cabang ini.
Tahap selanjutnya adalah melihat bagaimana reaksi pesaing terhadap
strategi ini dimana reaksi pesaing merupakan faktor/kejadian yang tidak dapat
dikontrol oleh perusahaan. Oleh karena itu, bisa ditampilkan besarnya probabilitas
reaksi pesaing terhadap kedua alternatif strategi yang akan dilakukan. Misal,
perusahaan memperkirakan bahwa bila dilakukan modifikasi produk, probabilitas
bahwa pesaing akan merespon dengan melakukan hal serupa adalah 60%, dan
hanya 40% probabilitas bahwa pesaing akan merespon dengan cara menciptakan
produk baru. Sebaliknya bila perusahaan memilih strategi menciptakan produk
baru, probabilitas pesaing akan menanggapinya dengan memodifikasi produknya
hanya sebesar 20% atau 80% probabilitas pesaing juga menciptakan produk baru.
Struktur pohon keputusan menjadi seperti di bawah ini.
9
20%. Dengan demikian, terdapat 12 kemungkinan hasil (6 kemungkinan dari
strategi modifikasi produk dan 6 kemungkinan dari strategi menciptakan produk
baru). Probabilitas kedua belas kemungkinan hasil tersebut merupakan
probabilitas bersyarat (conditional probability) yang besarnya merupakan hasil
kali probabilitas dari setiap kondisi ekonomi dengan probabilitas dari setiap
kemungkinan reaksi pesaing. Misal, probabilitas kondisi ekonomi boom dan
strategi modifikasi produk adalah merupakan perkalian antara probabilitas kondisi
ekonomi boom (0,2) dengan strategi modifikasi produk (0,6) atau sebesar 0,12.
Demikian juga untuk probabilitas kondisi ekonomi normal dan strategi
menciptakan produk baru adalah sebesar 0,6 x 0,4 = 0,24, dan seterusnya.
10
Dengan menjumlahkan expected profit yang berkaitan dengan strategi
modifikasi produkakan didapatkan expected profit total sebesar 41.832 dan yang
berkaitan dengan strategi menciptakan produk baru sebesar 46.108. Dari sini
dapat diketahui bahwa perusahaan akan memilih strategi menciptakan produk
baru yang memberikan expected profit yang lebih besar.
Hal-hal yang perlu dicatat dalam menggunakan pohon keputusan adalah
sebagai berikut :
a. Jumlah probabilitas dari strategi modifikasi produk dan strategi
menciptakan produk baru masing-masing harus sama dengan satu.
b. Walaupun struktur pohon keputusan ini dibuat mulai dari kiri ke kanan,
tetapi analisa dari pohon keputusan ini mulai dari kanan kembali ke kiri.
c. Pohon keputusan dapat menjadi lebih kompleks bila terdapat lebih
banyak alternatif strategi dan sifat kondisinya.
11
III. PENUTUP
Kesimpulan
1. Risiko adalah pengaruh ketidakpastian terhadap pencapaian sasaran atau
target perusahaan.
2. Suatu keputusan dapat dibuat dalam kondisi adanya: kepastian, kondisi yang
mengandung risiko, dan kondisi ketidakpastian.
- Kepastian, situasi dimana hanya ada satu kemungkinan hasil dan diketahui
secara pasti.
- Risiko, situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dan
probabilitas dari hasil diketahui atau dapat diperkirakan.
- Ketidakpastian, situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil
tetapi probabilitas tidak diketahui atau tidak berarti.
3. Teknik identifikasi risiko yang dapat dilakukan yaitu kajian dokumen, teknik
pencarian informasi, dan analisis stakeholder
4. Risk treatment atau penanganan risiko adalah sebuah proses untuk
memodifikasi risiko sehingga suatu risiko dapat dihilangkan atau dikurangi.
Dalam perlakuan risiko, ada beberapa reaksi yang akan dilakukan seorang
manajer, diantarnya yaitu hindari, sharing, transfer, mitigasi, terima, dan
create record.
5. Teknik analisis risiko yang bisa dilakukan adalah teknik distribusi
probabilitas, deviasi standar, dan dengan pohon keputusan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13