Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MANAJERIAL

MAKALAH
ANALISIS RESIKO

DISUSUN OLEH:

DINDA SITI NURSA’ADAH


(21254217006)

Dosen pengampu :
Alfikri, S.Pt, M.Si

PROGRAM ALIH JENJANG


PROGRAM STUDI PENGELOLAAN AGRIBISNIS
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
II. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Risiko ................................................................................................ 2
2.2 Kondisi dalam Pembuatan Keputusan ................................................................ 2
2.3 Identifikasi Risiko ............................................................................................... 3
2.4 Penanganan Risiko .............................................................................................. 4
a. Tahapan Penanganan (Perlakuan) Risiko............................................................ 5
b. Jenis-Jenis Perlakuan Risiko ............................................................................... 5
2.5 Analisis Risiko .................................................................................................... 6
a. Mengukur Risiko dengan Distribusi Probabilitas ............................................... 6
b. Ukuran Risiko Absolut (Deviasi Standart) ......................................................... 8
c. Analisis Risiko Dengan Pohon Keputusan ......................................................... 8
III. PENUTUP............................................................................................................. 12
Kesimpulan ................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Risiko merupakan kondisi yang tidak dapat ditentukan mengenai apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang dalam memutuskan segala kemungkinan
yan dipikirkan pada masa ini. Sementara itu manajemen risiko adalah upaya
rasional yang bertujuan untuk meminimalkan probabilitas (kemungkinan)
kerugian dari risiko yang sedang dihadapi. Dalam menanggulanginya perlu
adanya analisis risiko.

Selain sebagai upaya untuk menanggulangi kerugian yang mungkin terjadi


akibat risiko, analisis risiko juga berfungsi pada saat suatu perusahaan
menetapkan sasaran strategisnya, maka tentu saja bahwa dalam rangka mencapai
sasaran tersebut perusahaan harus berani mengambil risiko, karena pada dasarnya
selalu terdapat perbandingan lurus antara potensi keuntungan (hasil) dengan
risiko. Semakin tinggi potensi keuntungan yang diharapkan akan diimbangi oleh
potensi risiko yang semakin besar, oleh karena itu perlu adanya analisis risiko.
1.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian risiko?


 Bagaimanakah kondisi dalam membuat keputusan?
 Bagaimanakah teknik dalam identifikasi risiko?
 Bagaimanakah teknik dalam penanganan risiko?
 Bagaimanakah teknik analisis risiko?

1
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Risiko

Risiko adalah suatu kejadian atau peristiwa yang apabila terjadi dapat
menghambat pencapaian tujuan atau sasaran divisi atau perusahaan. Kejadian atau
peristiwa tersebut dapat disebabkan karena faktor internal aupun eksternal
perusahaan. Risiko dapat menimpa siapa saja dan apa saja, mulai dari direksi
sampai office boy, dari logistik sampai pemasaran, dari logistik sampai
pemasaran, dari aset berwujud sampai aset tak berwujud. Aset informasi, reputasi,
dan nama baik juga tidak terlepas dari risiko.

Menurut ISO 31000:2009, risiko adalah pengaruh ketidakpastian terhadap


pencapaian sasaran atau target perusahaan. Pengaruh (the effect) didefinisikan
sebagai ketidaksesuaian (penyimpangan) terhadap sesuatu yang telah
diperkirakan, bisa positif dan atau negatif. Sedangkan ketidakpastian (uncertainty)
didefiniskan sebagai kurangnya informasi (baik informasi mengenai kemungkinan
kejadiannya maupun dampaknya) terkait dengan suatu peristiwa.
Contoh kejadian atau peristiwa yang disebabkan karena faktor internal
perusahaan adalah rusaknya mesin produksi, terlambatnya proses pengiriman atau
distribusi barang, pemborosan sumber daya, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh kejadian atau peristiwa yang disebabkan karena faktor
eksternal perusahaan (diantaranya) adalah terkait dengan kompetisi global,
kemajuan teknologi, regulasi pemerintah, perubahan perilaku konsumen, kenaikan
upah buruh, dan lain sebagainya. Kenaikan upah buruh tentu saja akan membuat
profit usaha menjadi menurun. Kesadaran masyarakat mengenai bahaya merokok
akan mengurangi keuntungan perusahaan rokok.
Larangan dari pemerintah untuk tidak mengekspor raw material ke luar
negeri (sebagai salah satu contoh dari perubahan regulasi pemerintah) akan
berdampak terhadap bisnis industry tambang mineral yang ada di dalam negeri.
Dengan adanya internet (sebagai salah satu contoh dari kemajuan teknologi),
industry pos menghadapi risiko keberlanjutan usaha. Industri tekstil yang ada di
Indonesia kemungkinan akan mengalami pelemahan daya saing sebagai akibat
adanya impor tekstil dari luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah.

2.2 Kondisi dalam Pembuatan Keputusan

Analisis risiko perlu dilakukan oleh seorang pembuat keputusan karena


pembuat keputusan sering tidak tahu dengan pasti hasil dari setiap tindakannya di
masa datang. Suatu keputusan dapat dibuat dalam kondisi adanya kepastian,
kondisi yang mengandung risiko, dan kondisi ketidakpastian. Penjelasan atas
masing-masing kondisi adalah sebagai berikut:
a. Kondisi kepastian adalah situasi dimana hanya ada satu kemungkinan hasil
dari suatu keputusan dan hasil ini diketahui secara pasti. Berikut contoh
kondisi kepastian:
o Bila kita membeli saham sebuah perusahaan, kita berada dalam kondisi
kepastian bahwa kita pasti akan mendapatkan dividen dari saham yang kita
miliki. Yang tidak pasti adalah besarnya dividen yang akan diterima
dimana besarnya akan tergantung pada kondisi kinerja perusahaan.

2
o Bila kita akan pergi ke luar kota dengan pesawat terbang, dapat dipastikan
bahwa kita akan mendapatkan tiket kalau kita memesan jauh-jauh hari
sebelumnya. Sebaliknya, bila terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil
dari suatu keputusan, kita berhadapan dengan kondisi risiko atau
ketidakpastian.
b. Kondisi risiko adalah situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan
hasil dari suatu keputusan dan probabilitas dari masing-masing hasil
diketahui atau dapat diperkirakan. Kondisi risiko mensyaratkan bahwa
pembuat keputusan mengetahui semua kemungkinan hasil keputusan dan bisa
memperkirakan besarnya probabilitas munculnya setiap hasil.
c. Kondisi ketidakpastian, adalah situasi dimana terdapat lebih dari satu
kemungkinan hasil dari suatu keputusan tetapi probabilitas dari setiap
kemungkinan hasil yang muncul tidak diketahui atau tidak berarti. Dalam
kondisi yang ekstrim, dapat dimungkinkan hasilnya tidak diketahui. Hal ini
dapat terjadi karena tidak memadainya informasi yang dimiliki pembuat
keputusan tentang keadaan masa lalu atau ketidakstabilan kondisi dari hal
yang akan diputuskan tersebut. Contohnya melempar uang logam, investasi
dalam saham atau peluncuran produk baru, dan pengeboran ladang minyak
yang belum terbukti hasilnya memberikan ketidak pastian bagi investor.
Perbedaan Ketidakpastian dan Risiko
Ada beberapa perbedaan anatara ketidakpastian dan risiko, yaitu :
Ketidakpastian Risiko
Jenis subjek yang tidak kuantitatif Ukuran kuantitas (quantity
subject) ukuran empiris
Tidak dapat mengukur fluktuasi Dapat mengukur kemungkinan nilai
dengan probabilitas suatu kejadian dengan fluktuasi
Tidak ada data pendukung mengukur Ada data pendukung (pengetahuan)
kemungkinan kejadian mengenai kemungkinan kejadian
Unknown and unquantified outcomes Unknown but unquantified outcomes

2.3 Identifikasi Risiko

Teknik-teknik Identifikasi Risiko

KAJIAN DOKUMEN
 RJPP, RKAP, Rencana Strategis, Target Fungsi/Cabang, dsb
TEKNIK PENCARIAN INFORMASI
 Kuesioner
 Brainstorming
 Teknik Delphi
 Wawancara
 Root Cause Analysis
ANALISIS STAKEHOLDER
 Menggunakan pendekatan analisis power dan interis terhadap pemangku
kepentingan yang memiliki ekspektasi terhadap operasi perusahaan
Stakeholder adalah pihak yang dilibatkan atau pihak yang terpengaruh oleh
aktivitas-aktivitas perusahaan. Strategi pengelolaan stakeholder adalah suatu

3
pendekatan untuk membantu mengingkatkan dukungan dari stakeholder pada
seluruh operasi perusahaan-dapat mencakup informasi yang sensitif.
Proses identifikasi risiko akan menghasilkan risk register. Risk register
adalah sebuah dokumen yang berisi hasil identifikasi risiko dan dari proses
manajemen risiko lainnya yang ketika dilakukan akan semakin melengkapi risk
register dengan informasi dari waktu ke waktu.

 Brainstorming
Brainstorming adalah perangkat perencanaan yang dapat menampung
kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus
maupun untuk mendapatkan ide-ide sebanyak mungkin dalam kelompok. Verbal
brainstorming: saling tukar pikiran dalam suatu grup yang dilakukan secara verbal
dengan tatap muka dan pertemuan langsung. Nominal brainstorming:
Mengeluarkan ide secara terpisah (tidak saling berinteraksi) dengan menuliskan
idenya di kertas atau komputer. Elektronic brainstorming: Saling bertukar pikiran
dalam suatu grup secara elektronik dengan menggunakan tools tertentu.
 Delphi
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Dalkey dan Helmer di Rand
Corporation pada tahun 1950-an. Delphi adalah suatu teknik untuk mencapai
konsensus pendapat yang diminta dari para ahli dalam bidang topik tertentu.
Asumsi dari metode atau teknik ini adalah bahwa “dua kepala lebih baik daripada
satu kepala, atau dengan kata lain bahwa n kepala lebih baik daripada 1 kepala”.
Delphi merupakan sebuah proses komunikasi kelompok dengan melakukan
diskusi secara rinci terhadap isu spesifik untuk kepentingan penetapan tujuan,
kebijakan penyelidikan, atau memprediksi kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa di masa mendatang.
 Root Cause Analysis (RCA)
RCA adalah salahs atu alat (tool) yang digunakan dalam inisiatif problem
solving untuk membentu tim menemukan akar penyebab (root cause) dari masalah
yang kini sedang dihadapi atau potensi permasalahan.
Langkah 1: Definisikan masalah
Langkah 2: Kumpukan data
Langkah 3: Identifikasi penyebab yang mungkin
Langkah 4: Identifikasi akar masalah
Langkah 5: Ajukan dan Implementasikan solusi

2.4 Penanganan Risiko


Risk treatment berkaitan dengan tindak lindung risiko, yaitu bagaimana cara
terbaik untuk menangani peristiwa-peristiwa risiko yang dapat timbul. Dengan
kata lain, risk treatment berkaitan dengan pengelolaan potensi risiko, sesuai
dengan rencana tindakan penanganan risiko yang sudah ditetapkan dalam risk
register. Jadi, risk treatment adalah sebuah proses untuk memodifikasi risiko
sehingga suatu risiko dapat dihilangkan atau dikurangi.
Proses ini bertujuan utnuk menemukan metode atau rencana treatment yang
paling tepat, dalam rangka mengelola risiko dengan alokasi biaya dan suber daya
yang paling efisien dan implementable. Dengan adanya treatment yang tepat

4
tersebut diharapkan dapat menurunkan kadar kegawatan suatu risiko, baik dari
segi dampaknya maupun probabilitasnya ke arah yang lebih dapat ditolerir.
a. Tahapan Penanganan (Perlakuan) Risiko
1. Mengacu kepada risiko-risiko yang telah dicatat dalam risk register
2. Menentukan kegawatan dari masing-masing risiko
3. Melakukan root cause analysis terhadap risiko yang menjadi prioritas.
4. Tentukan treat atau no treat
5. Memilih jenis treatment untuk setiap risiko yang memang harus ditreat
6. Menyusun risk treatment plan
7. Melakukan cost and benefit analysis
8. Memilih opsi treatment plan
9. Implementasi
10. Progress monitoring
Tidak semua risiko harus di treat. Ada risiko-risiko tertentu yang tidak perlu
di treat karena beberapa alasan berikut:
 Mempunyai kegawatan yang rendah atau sedang (tidak berada di zona
merah)
 Sumber daya yang ada lebih diprioritaskan untuk men-treat risiko lain
yang berada di zona merah
 Menghindari aktivitas risk treatment yang off-focus
 Risiko belum terlalu dipahami dan treatment yang tepat belum diketahui
 Kemungkinan terjadinya risiko sangat kecil
Risiko yang tidak di treat harus dicatat dan dijelaskan mengapa tidak di
treat. Di masa depan, risiko tersebut mungkin saja perlu ditreat sehingga secara
berkala perlu ditinjau ulang.

b. Jenis-Jenis Perlakuan Risiko

Gambar 1 Bagan Perlakuan Risiko

5
Menghindari
 Dilakukan dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan
risiko
 Risiko jauh melebihi manfaat dari aktivitas, atau risiko sulit diukur
 Organisasi mempunyai opsi untuk menhindar
 Menghindari dari risiko seringkali menghilangkan kesempatan
Berbagi (sharing)
 Memecah proses menjadi tahapan yang ditangani oleh institusi lain dan
masing-masing bertanggungjawab atas tahapan kerjanya
 Melakukan jont financing, jont venture
 Harus dianalisa untuk menentukanapakah risiko dapat dibagi
Transfer
 Membeli asuransi, reasuransi, melakukan hedging
 Memastikan apakah risiko telah benar-benar ditransfer (tanpa recourse)
 Mentransfer risiko menimbulkan risiko baru bahwa pihak yang menerima
transfer (transferfree) tidak melaksanakan kewajiban sesuai kesepakatan
Mengurangi atau Memitigasi Risiko
 Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko melalui pembuatan prosedur
dan pengawasan internal, pelatihan, sosialisasi internal
 Mengurangi dampak atas terjadinya risiko melalui contingency plan,
penyediaan cadangan dana, meningkatkan public relation
Menerima Risiko
 Risiko tidak dapat dihindari atau dikurangi karena sudah merupakan
bagian integral dari lingkup kerja organisasi
 Sudah diamanatkan oleh undang-undang
Manajer apabila dihadapkan pada dua proyek alternatif dengan nilai
diperkirakan setara, tetapi koefisien variasi atau risiko berbeda, secara umum akan
memilih proyek yang tidak berisiko.

2.5 Analisis Risiko


a. Mengukur Risiko dengan Distribusi Probabilitas
Probabilitas adalah peluang atau kemungkinan suatu kejadian akan muncul.
Contoh : probabilitas suatu perekonomian tumbuh pesat pada tahun depan adalah
0.25 atau 25%, berarti terdapat “1 peluang dalam 4”.
Jika menampilkan semua kemungkinan hasil atas suatu kejadian dan
probabilitasnya masing-masing, akan diperoleh distribusi probabilitas (probability
distribution).
Contoh : hanya ada 3 kondisi perekonomian di masa depan (tumbuh pesat,
normal, atau resesi, dan probabilitas masing-masing kondisi ini dapat ditentukan,
distribusi probabilitasnya.
Tabel Distribusi Probabiitas Kondisi Perekonomian
Kondisi Perekonomian Probabilitas Terjadi
Pesat 0.25
Normal 0.50
Resesi 0.25
Total 1.00

6
Jumlah dari semua probabilitas adalah 1, atau 100 persen, karena salah satudari 3
kondisi ekonomi yang mungkin, pasti akan terjadi. Konsep distribusi probabilitas
digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan proyek-proyek investasi.
Hasil atau laba dari suatu proyek investasi akan mencapai titik yang paling tinggi
pada saat kondisi perekonomian tumbuh pesat dan pada titik terendah pada resesi.

Laba yang diperkirakan (expected profit) dari suatu investasi : rata-rata


tertimbang dari semua tingkat laba yang mungkin dalam berbagai kondisi
perekonomian.
Laba yang diperkirakan: alat yang sangat penting dalam mempertimbangkan
layak tidaknya pelaksanaan sebuah proyek atau untuk menentukan proyek mana
yang akan dipilih diantara 2 atau lebih alternatif proyek.
Tabel Perhitungan Laba yang diperkirakan dari 2 proyek
Probabilitas Hasil Nilai yang
Proyek Kondisi Perekonomian
Terjadi Investasi diperkirakan
A Tumbuh Pesat 0.25 $600 $150
Normal 0.50 $500 $250
Resesi 0.25 $400 $100
Laba yang diperkirakan dari $500
proyek A
B Tumbuh Pesat 0.25 $800 $200
Normal 0.50 $500 $250
Resesi 0.25 $200 $50
Laba yang diperkirakan dari $550
proyek B
Nilai yang diperkirakan dari masing-masing proyek adalah $500, tetapi
kisaran hasil proyek A (dari 400 – 600) jauh lebih kecil dari proyek B (200 –
800), maka proyek A lebih aman dari proyek B.

7
Hubungan antara kondisi ekonomi dengan laba, jauh lebih rapat (tidak
begitu tersebar) untuk proyek A dibanding proyek B.

b. Ukuran Risiko Absolut (Deviasi Standart)


Semakin rapat distribusi probabilitas, semakin kecil risiko dari suatu
keputusan atau strategi.Alasannya, penyimpangan secara signifikan thd hasil yang
diperkirakan probabilitasnya semakin kecil.Kerapatan atau derajat penyebaran
distribusi probabilitas dapat diukur dengan deviasi standar ( ).Semakin kecil nilai ,
semakin rapat distribusi, dan semakin kecil risiko.
Proses menghitung nilai deviasi standar:
 Tentukan deviasi (tiap kemungkinan hasil – mean)
di = Xi - X
 Kuadratkan tiap deviasi dan kalikan dengan probabilitas dari setiap nilai
yang diperkirakan, dan jumlahkan semuanya, disebut varians.
 Hitung akar kuadrat dari varians untuk mendapatkan deviasi standar ()

Deviasi Deviasi kuadrat Probabilitas Deviasi kuadrat x


Probabilitas
(i-) (i-)2 (Pi) (i-)2 . (Pi)
$600-500 = $100 $10.000 0,25 $2.500
500-500 = 0 0 0,50 0
400-500 = -100 10.000 0,25 2.500

Varians = ()2 = $ 5.000


Deviasi standar =  = V $ 5.000
= 70,71
Deviasi Deviasi kuadrat Probabilitas Deviasi kuadrat x
Probabilitas
(i-) (i-)2 (Pi) (i-)2 . (Pi)
$800-500 = $300 $90.000 0,25 $22.500
500-500 = 0 0,50 0 0
200-500 = -300 90.000 0,25 22.500

Varians = ()2 = $ 45.000


Deviasi standar =  = $ 212,13

c. Analisis Risiko Dengan Pohon Keputusan

Disebut pohon keputusan karena urutan keputusan ditampilkan secara grafik


sebagai cabang-cabang sebuah pohon.
Struktur pohon keputusan dimulai dengan keputusan yang paling awal dan
bergerak menuju keputusan-keputusan selanjutnya. Berikut beberapa hal baku
dalam konstruksi pohon keputusan :
 Kotak () untuk mewakili keputusan
 Lingkaran () untuk mewakili kejadian tidak pasti

8
 Cabang yang keluar dari kotak menggambarkan alternatif strategi atau
kegiatan yang terbuka bagi perusahaan
 Cabang yang keluar dari lingkaran menunjukkan berbagai sifat kondisi
yang mempengaruhi hasil dan probabilitas kemunculannya.
Contoh sebuah perusahaan yang akan menentukan apakah akan
memodifikasi produk yang ada atau menciptakan produk baru dalam rangka
mempertahankan pangsa pasar. Hal ini digambarkan dalam struktur pohon
keputusan seperti di bawah ini.

Karena perusahaan mempunyai kontrol atas strategi ini (yaitu perusahaan dapat
memilih salah satu di antara kedua alternatif strategi tersebut), maka tidak ada
probabilitas yang perlu dicantumkan pada cabang ini.
Tahap selanjutnya adalah melihat bagaimana reaksi pesaing terhadap
strategi ini dimana reaksi pesaing merupakan faktor/kejadian yang tidak dapat
dikontrol oleh perusahaan. Oleh karena itu, bisa ditampilkan besarnya probabilitas
reaksi pesaing terhadap kedua alternatif strategi yang akan dilakukan. Misal,
perusahaan memperkirakan bahwa bila dilakukan modifikasi produk, probabilitas
bahwa pesaing akan merespon dengan melakukan hal serupa adalah 60%, dan
hanya 40% probabilitas bahwa pesaing akan merespon dengan cara menciptakan
produk baru. Sebaliknya bila perusahaan memilih strategi menciptakan produk
baru, probabilitas pesaing akan menanggapinya dengan memodifikasi produknya
hanya sebesar 20% atau 80% probabilitas pesaing juga menciptakan produk baru.
Struktur pohon keputusan menjadi seperti di bawah ini.

Misalkan kemudian bahwa setiap strategi yang dipilih oleh perusahaan


maupun pesaing sebagai reaksi dapat terjadi dalam tiga kondisi ekonomi: boom,
normal, dan resesi. Probabilitas masing–masing kondisi adalah 20%, 60%, dan

9
20%. Dengan demikian, terdapat 12 kemungkinan hasil (6 kemungkinan dari
strategi modifikasi produk dan 6 kemungkinan dari strategi menciptakan produk
baru). Probabilitas kedua belas kemungkinan hasil tersebut merupakan
probabilitas bersyarat (conditional probability) yang besarnya merupakan hasil
kali probabilitas dari setiap kondisi ekonomi dengan probabilitas dari setiap
kemungkinan reaksi pesaing. Misal, probabilitas kondisi ekonomi boom dan
strategi modifikasi produk adalah merupakan perkalian antara probabilitas kondisi
ekonomi boom (0,2) dengan strategi modifikasi produk (0,6) atau sebesar 0,12.
Demikian juga untuk probabilitas kondisi ekonomi normal dan strategi
menciptakan produk baru adalah sebesar 0,6 x 0,4 = 0,24, dan seterusnya.

Seperti halnya dengan metode distribusi probabilitas, hasil yang diharapkan


dari 12 kemungkinan hasil dapat diperoleh dengan mengalikan perkiraan hasil
dari tiap-tiap kemungkinan dengan probabilitas masing–masing kemungkinan
hasil. Misal, kalau perkiraan hasil strategi modifikasi produk pada kondisi boom
adalah 60.000, maka hasil yang diharapkan (expected profit) keadaan tersebut
adalah 0,12 x 60.000 atau 7.200, dan seterusnya.

10
Dengan menjumlahkan expected profit yang berkaitan dengan strategi
modifikasi produkakan didapatkan expected profit total sebesar 41.832 dan yang
berkaitan dengan strategi menciptakan produk baru sebesar 46.108. Dari sini
dapat diketahui bahwa perusahaan akan memilih strategi menciptakan produk
baru yang memberikan expected profit yang lebih besar.
Hal-hal yang perlu dicatat dalam menggunakan pohon keputusan adalah
sebagai berikut :
a. Jumlah probabilitas dari strategi modifikasi produk dan strategi
menciptakan produk baru masing-masing harus sama dengan satu.
b. Walaupun struktur pohon keputusan ini dibuat mulai dari kiri ke kanan,
tetapi analisa dari pohon keputusan ini mulai dari kanan kembali ke kiri.
c. Pohon keputusan dapat menjadi lebih kompleks bila terdapat lebih
banyak alternatif strategi dan sifat kondisinya.

11
III. PENUTUP
Kesimpulan
1. Risiko adalah pengaruh ketidakpastian terhadap pencapaian sasaran atau
target perusahaan.
2. Suatu keputusan dapat dibuat dalam kondisi adanya: kepastian, kondisi yang
mengandung risiko, dan kondisi ketidakpastian.
- Kepastian, situasi dimana hanya ada satu kemungkinan hasil dan diketahui
secara pasti.
- Risiko, situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dan
probabilitas dari hasil diketahui atau dapat diperkirakan.
- Ketidakpastian, situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil
tetapi probabilitas tidak diketahui atau tidak berarti.
3. Teknik identifikasi risiko yang dapat dilakukan yaitu kajian dokumen, teknik
pencarian informasi, dan analisis stakeholder
4. Risk treatment atau penanganan risiko adalah sebuah proses untuk
memodifikasi risiko sehingga suatu risiko dapat dihilangkan atau dikurangi.
Dalam perlakuan risiko, ada beberapa reaksi yang akan dilakukan seorang
manajer, diantarnya yaitu hindari, sharing, transfer, mitigasi, terima, dan
create record.
5. Teknik analisis risiko yang bisa dilakukan adalah teknik distribusi
probabilitas, deviasi standar, dan dengan pohon keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. M. 2021. Ekonomi Manajerial. Penerbit LPU-UNAS. Jakarta. 480


hal.
Hery. 2015. Manajemen Risiko Bisnis Enterprise Risk Management. Penerbit PT
Grasindo. Jakarta. 142 hal.

13

Anda mungkin juga menyukai