Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-1

MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI (ADBI4211)


Nama : Wahyu Prasetyo Adji
NIM : 044826401
UPBJJ : Jakarta

1. Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko yang bisa merugikan kita. Coba identifikasi
ketidakpastian dan risiko tersebut. Kemudian rangking ketidakpastian dan risiko tersebut
berdasarkan kriteria yang kita anggap paling relevaan dan paling besar dampaknya
terhadap kita. Urutkan 10 ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting
.Jawaban:
Hampir semua aktivitas kita akan menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini.
Ketidakpastian ini nantinya yang akan memunculkan risiko. Setiap hari manusi akan
menghadapi risiko, baik sebagai perorangan maupun sebagai perusahaan. Usaha yang
dilakukan manusia akan selalu berhadapan dengan dengan sejumlah ketidakpastian dan
risiko karena risiko dan ketidakpastian ada di mana-mana. Berikut ini adalah penjelasan
detail mengenai hal tersebut.
a. Ketidakpastian
Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan dimana ada
beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hal yang
berbeda. Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO
31000 mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian,
dari ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan
suatu peristiwa, dampaknya, dan kemungkinan terjadinya”. Tingkat kemungkinan
atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Ketidakpastian
itu disebabkan karena pengetahuan yang tidak sempurna (imperfect knowledge) dari
manusia. Berikut ini adalah contoh ketidakpastian : pandemi Covid-19 mengubah
banyak hal dari hidup kita mulai dari rutinitas sehari-hari hingga kondisi keuangan
dan juga relasi pertemanan. Kehidupan seperti bergerak ke arah yang tidak menentu
karena tidak ada orang yang bisa memastikan berapa lama pandemi ini akan
berlangsung. Ketidakpastian ini menimbulkan banyak risiko yang harus dihadapi. Ada
beberapa tingkat ketidakpastian dengan karakteristiknya masing-masing, yaitu
sebagai berikut:
• Ketidakpastian Sangat Tinggi (Relatif Pasti)
Pada tingkatan ini, hasil bisa diprediksi dengan relatif pasti. Contohnya adalah
hukum alam seperti bumi mengitari matahari selama 360 hari (satu tahun).
• Ketidakpastian Objektif
Hasil ketidakpastian tergantung objeknya. Contohnya adalah jika kita melempar
dadu maka ada 6 kemungkinan hasil sehingga probabilitasnya masing-masing
angka adalah 1/6.
• Ketidakpastian Subjektif
Ketidakpastian ini mengandung pengertian psikologis, yaitu suasana pemikiran
yang diliputi keraguan atau kesadaran akan kurangnya pengetahuan mengenai
hasil dari suatu peristiwa. Contohnya adalah kecelakaan mobil.
• Ketidakpastian Sangat Pasti
Ketidakpastian yang jelas-jelas sulit untuk memprediksi atau mengidentifikasi
hasil dari suatu peristiwa. Contohnya adalah eksplorasi angka.
b. Risiko
Risiko dalam berbagai bentuk dan sumbernya merupakan komponen yang tak
terpisahkan dari setiap aktivitas ekonomi. Hal ini dikarenakan masa depan merupakan
sesuatu yang sangat sulit diprediksi. Menurut Kountur (2004), risiko merupakan suatu
keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat
memberikan dampak merugikan. Sementara itu, Hillson (2001) dalam Rizqiah (2017)
mengemukakan bahwa risiko memiliki makna ganda yaitu risiko dengan efek positif
yang disebut sebagai kesempatan atau opportunity, dan risiko yang membawa efek
negatif yang biasa disebut ancaman atau threat. Contoh risiko misalnya pelaku usaha
yang menjalankan bisnis kopi kekinian dan baru membuat menu baru “Kopi Gula
Aren” yang saat ini sedang tren dan diminati banyak konsumen. Namun, tiba-tiba
konsumen beralih ke menu baru “Kopi Regal”. Padahal, pelaku usaha tersebut sudah
membeli banyak bahan untuk membuat kopi gula aren sehingga terdapat stok bahan
yang tinggi padahal tidak lagi dibutuhkan. Hal ini sering menjadi risiko yang harus
dihadapi oleh pelaku usaha.
Risiko selalu dikaitkan dengan ketidakpastian, namun risiko tidak selalu sama
dengan ketidakpastian. Perbedaan antara risiko dan ketidakpastian menurut Spekman
(2004) dalam Sherlywati (2016) adalah risiko diartikan sebagai probabilitas kerugian
dari suatu kejadian, sedangkan ketidakpastian dinyatakan sebagai gangguan eksogen
(exogenus disturbance).
Berikut ini adalah tabel perbedaan ketidakpastian dengan risiko.
Ketidakpastian Risiko
Jenis subjek yang tidak kuantitatif Ukuran kuantitas (quantity subject)
ukuran empiris
Tidak dapat mengukur fluktuasi dengan Dapat mengukur kemungkinan nilai
probabilitas suatu kejadian dengan fluktuasi.
Tidak ada data pendukung mengukur Ada data pendukung (pengetahuan)
kemungkina kejadian mengenai kemungkinan kejadian.
Unknown and unquantified outcomes Unknown but unquantified outcomes

c. Rangking ketidakpastian dan risiko tersebut berdasarkan kriteria yang kita


anggap paling relevaan dan paling besar dampaknya terhadap kita. Urutkan 10
ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting
1) Risiko Produksi
Misalnya saja di bidang industri fashion yang memproduksi baju, untuk
menghasilkan jumlah produk yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar,
maka perusahaan haruslah memiliki otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan
produk yang lebih banyak. Namun dikarenakan prosesnya yang otomatis dan
menggunakan mesin, biasanya dalam prosesnya sering menjadi tidak teliti.
Sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti satu-persatu sebelum dijual
kepada konsumen. Dampaknya adalah ketika telah sampai di tangan konsumen dan
kebetulan barang atau produk tersebut ada yang cacat, maka akan merugikan
perusahaan. Karena satu komplain dari pelanggan dapat berakibat fatal bagi
perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya kepada calon pembeli
yang lain.
2) Risiko Pemasaran
Resiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk.
Perusahaan harus menguasai bagaimana teknik dan strategi memasarkan produk
dengan efektif agar produk yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh
pembeli.
3) Risiko Sumber Daya Manusia (SDM)
Hal yang harus dilakukan berkaitan dengan SDM adalah merekrut karyawan atau
pegawai. Namun, seringkali masalah yang kerap terjadi adalah masalah SDM itu
sendiri. Misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak
negatif bagi perusahaan. Sifat dan sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung
jawab, tidak jujur, dan lain sebagainya.
4) Risiko Finansial
Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar.
Risiko kerugian dalam dunia usaha juga sangatlah besar. Perusahaan harus
mempersiapkan mitigasi risiko agar tidak terus menerus mengalami kerugian
finansial yang signifikan sehingga akan berakibat buruk bagi perusahaan.
5) Risiko Lingkungan
Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka perusahaan harus
memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan sehingga tidak merugikan lingkungan
sekitar.
6) Risiko Teknologi
Resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi yang sering
digunakan. Selain tenaga karyawan, perusahaan juga menggunakan bantuan mesin
atau teknologi. Waktu pemakaian mesin harus selalu dipantau. Jika pemakaian
mesin tersebut terlalu lama dan tidak dilakukan servis secara berkala, maka mesin
tersebut akan rusak dan tidak dapat dipergunakan,sehingga menimbulkan kerugian
bagi perusahaan. Oleh karena itu, perawatan mesin dan teknologi benar-benar
harus diperhatikan.
7) Risiko Permintaan Pasar
Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun ke depan.
Inovasi-inovasi produk sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar.
8) Risiko Perbaikan
Melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis harus melihat banyak faktor
seperti kebutuhan pasar, inovasi produk apakah yang akan dilakukan, dan lain
sebagainya. Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang dilakukan bisa berakibat
buruk dan negatif bagi perusahaan. Dengan kata lain perbaikan tersebut bisa jadi
kurang sesuai dengan yang diharapkan.
9) Risiko Kerja Sama
Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi perusahaan.
Memilih partner bisnis secara tepat dan hati-hati untuk menghindari resiko
penipuan.
10) Risiko Peraturan Pemerintah
Pemerintah mengeluarkan peraturan harus dilaksanakan oleh para pelaku bisnis.
Pastikan jenis usaha yang dijalankan tidak melanggar peraturan pemerintah
sehingga akan mendapatkan jaminan usaha yang baik.
2. Jelaskan prasarana apa saja yang diperlukan untuk mendukung kesuksesan manajemen
risiko!

Jawaban:
1) Prasarana Lunak
a. Mengembangkan Budaya Sadar Risiko
Tujuan dari budaya sadar risiko adalah agar setiap anggota organisasi sadar
akan adanya risiko dan mengambil keputusan tertentu dengan
mempertimbangkan aspek risikonya. Secara singkat, tujuan budaya sadar risiko
adalah agar anggota organisasi lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan.
Jika anggota tersebut sadar akan risiko, maka organisasi (yang terdiri atas
kumpulan individu) akan menjadi lebih peka terhadap risiko tersebut.
Mengembangkan kesadaran risiko juga bisa dilakukan melalui workshop atau
pertemuan secara berkala antar manajer atau anggota organisasi. Agenda dalam
workshop tersebut adalah membicarakan kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan dampak yang negatif terhadap organisasi dan menemukan
alternatif-alternatif pemecahannya. Workshop tersebut bisa dikelola oleh manajer
risiko perusahaan atau departemen risiko perusahaan. Melalui workshop atau
pertemuan yang dilakukan secara reguler dan membicarakan risiko dengan segala
aspeknya yang relevan, anggota organisasi diharapkan menjadi lebih sadar akan
risiko yang dihadapi organisasi.
b. Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen khususnya manajemen puncak terhadap program
manajemen risiko penting untuk dilakukan. Bentuk dukungan bisa secara eksplisit
maupun implisit. Dukungan manajemen puncak bisa dituangkan antara lain ke
dalam pernyataan tertulis, misalnya manajemen puncak mendukung atau ikut
merumuskan/menyetujui misi dan visi, prosedur dan kebijakan, yang berkaitan
dengan manajemen risiko. Dukungan manajemen juga bisa ditunjukkan melalui
partisipasi manajemen pada program-program manajemen risiko.
2) Prasarana Keras
Di samping prasarana lunak, prasarana keras juga perlu disiapkan. Contoh
prasarana keras yang perlu disiapkan adalah ruangan perkantoran, komputer, dan
prasarana fisik lainnya. Prasarana fisik tersebut perlu dipersiapkan agar pekerjaan
manajemen risiko berjalan dengan lancar dan sebagaimana mestinya.

Daftar Sumber dan Referensi Jawaban


• BMP ADBI4211 – Manajemen Risiko dan Asuransi
• www.ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-resiko-usaha
• Susilo, L. J. (2014, Februari 5). Re: Pertanyaan Seputar Manajemen Risiko.

Anda mungkin juga menyukai