Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Siti Khoiriyah

NIM : E20173001
KELAS : AKS1 (satu)
MATKUL : Manajement Resiko

1. Adakah investasi yang pasti, tidak ada risiko ? Jelaskan !


Tidak ada investasi yang pasti dan tidak memiliki risiko. Sebagai contoh, Investasi yang kita
miliki di dalam harga pasar sedang mengalami kenaikan harga maka kita akan mendapatkan
keuntungan. Sebaliknya, jika investasi yang kita miliki di dalam harga pasar sedang mengalami
penurunan harga bisa menyebabkan kerugian pada kita. Ketidakpastian inilah yang
menyebabkan munculnya risiko yang dapat terjadi pada investasi yang kita lakukan, semakin
besar investasi yang kita lakukan maka semakin besar pula kemungkinan resiko yang dapat
terjadi.

2. Kenapa globalisasi dan liberalisasi meningkatkan risiko ? Apakah hal tersebut


berarti globalisasi dan liberalisasi tidak baik ?
Globalisasi dunia membuat perekonomian dunia lebih erat keterkaitannya. Kejadian di suatu
negara akan lebih cepat mempengaruhi negara lain. Dengan kondisi seperti itu, fluktuasi akan
cenderung meningkat. Liberalisasi dunia (membuka pasar domestic terhadap investor asing)
mempunyai efek yang sama dengan globalisasi. Hambatan antar negara menjadi berkurang.
Aliran modal menjadi lebih mudah untuk masuk atau keluar. Hal semacan ini akan
meningkatkan fluktuasi dunia. Dengan demikian bisa diambil kesimpulan bahwa risiko ada
dimana-mana, bukan berarti dengan tidak adanya globalisasi dan liberalisasi risiko tidak akan
terjadi, justru dengan adanya globalisasi dan liberalisasi ini justru dapat meningkatkan
perekonomian dunia, dan risiko cenderung semakin meningkat dari tahun ke tahun.

3. Banyak sekali kejadian yang bisa merugikan kita. Identifikasikan kejadian atau
sumber risiko tersebut ! Kemudian rangking risiko tersebut berdasarkan kriteria
yang kita anggap paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap kita.
Urutkan 10 risiko yang paling relevan dan penting ! Risiko apa saja yang Anda
anggap paling penting ? Jelaskan (jawaban bisa berbeda dari satu ke lain orang)!
a. Resiko kematian
b. Resiko kecelakaan
c. Resiko kesehatan
d. Resiko kehilangan
e. Resiko kerusakan
f. Resiko pencurian
g. Resiko terlambat
h. Resiko macet
i. Resiko jatuh
j. Resiko telat makan
Resiko yang paling relevan adalah saat kita sedang bepergian menggunakan transportasi
umum, resiko kendaraan yang kita naiki rem blong kemudian bertabrakan dengan kendaraan
lain (kejadian yang tidak kita inginkan) cukup besar sehingga kita harus lebih berhati-hati.

4. Jelaskan situati atau beri contoh dimana orang tertentu memutuskan untuk
menahan risiko yang dihadapinya ! Kontraskan dengan pilihan mentransfer
risiko tersebut !
Dalam beberapa situasi, akan lebih baik jika kita menghadapi sendiri risiko tersebut (menahan
risiko tersebut, atau risk retention). Sebagai contoh, misalkan seseorang membeli sebuah laptop
untuk kebutuhan pekerjaannya, laptop tersebut tidak diasuransikan. Orang tersebut merasa
asuransi terlalu repot, mahal sementara dia tidak tau apa yang dapat terjadi pada laptopnya saat
digunakan seperti hal-hal yang tidak diinginkan (jatuh, rusak, mati) maka orang tersebut akan
menggunakan laptopnya dengan berhati-hati. Dalam contoh tersebut, orang tersebut
memutuskan untuk menanggung sendiri (menahan, retention) risiko kerusakan.

5. Asuransi merupakan cara yang paling popular untuk mentransfer risiko. Risiko-
risiko apa saja yang bisa ditanggung oleh asuransi ?
Jika kita tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita bisa mentransfer risiko tersebut ke pihak
lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut. Sebagai contoh, kita bisa membeli asuransi
kendaraan. Jika terjadi kecelakaan dan kerusakan pada kendaraan yang kita asuransikan,
perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dari kerusakan kendaraan tersebut. Selain itu,
risiko yang dapat ditanggung asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, maupun
asuransi kecelakaan.

6. Beri contoh pengendalian risiko !


Pengendalian risiko dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko
atau kejadian yang tidak kita inginkan. Sebagai contoh, untuk mencegah terjadinya pencurian,
kita memasang camera cctv di tok0 kita, dengan bantuan cctv kita akan mengetahui segala
aktivitas yang terjadi di dalam toko juga mengetahui pihak-pihak yang keluar masuk toko.
Cctv tersebut merupakan salah satu cara kita mengendalikan risiko pencurian.

7. Salah satu jenis Resiko adalah Resiko operasional. Jelaskan yang dimaksud
Resiko Operasional, dan uraikan resiko apa saja dalam Resiko Operasional;
Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak diharapkan dan
biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan. Hal itu dapat terjadi karena
beberapa kegagalan teknis, seperti server yang sudah error, perseorangan (karyawan) maupun
proses pada kegiatan operasional perusahaan Anda.
Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih dari satu penyebab. Sebagai
contoh, salah satu karyawan Anda yang menulis jumlah salah dalam sebuah cek atau
pembukuan keuangan perusahaan. Angka yang ditulis seharusnya Rp10.000.000 (sepuluh juta
rupiah). Akan tetapi, tertulis sebesar Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). Maka hal itu akan
dapat menyebabkan kerugian, terlebih jika hal tersebut sering terjadi.
Dalam beberapa kasus lainnya, risiko operasional juga dapat muncul dari kejadian yang terjadi
di luar kendali seperti bencana alam, kebakaran perusahaan, pemutusan daya atau masalah
dengan website hosting. Apapun yang dapat mengganggu operasi utama perusahaan maka hal
itu dikategorikan dalam risiko operasional.

a. Uraikan cara menentukan Capitaluntuk memperhitungkan Resiko Operasional.


BIA (Basic indicator approach) otau PID (Pendekatan Indikator Dasar) Pendekatan Indikator
Dasar atau PID merupakan pendekatan yang paling sederhana dan tidak sensitif terhadap risiko
sehingga akan menghasilkan beban modal yang cenderung besar.
PID cocok digunakan oleh bank-bank yang lebih kecil dengan aktivitas bisnis yang sederhana.
Untuk bank-bank yang aktif secara internasional, dan bank-bank yang memiliki risiko
operasional tinggi didorong untuk menggunakan pendekatan yang lebih mendekati risiko
sebenarnya.
PID dapat diaplikasikan oleh seluruh Bank tanpa memandang kompleksitas dan kecanggihan
suatu Bank. Namun demikian, bank perlu mematuhi pedoman yang diatur dalam “Sound
Practice for Management and Supervision of Operational Risk”. Perhitungan ATMR untuk
Risiko Operasional dalam perhitungan KPMM dengan menggunakan BIA dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
ATMR untuk Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko Operasional.

Yang dimaksud dengan beban modal risiko operasional adalah rata-rata dari penjumlahan
pendapatan bruto (gross income) tahunan yang mempunyai nilai positif pada 3 (tiga) tahun
terakhir, dikalikan faktor alpha 15% (limabelas persen).

b. Sebutkan kategori bisnis yang terkait dengan Resiko Operasional


Semua bisnis pasti memiliki resiko operasional, besar kecilnya resiko operasional tergantung
pada besar kecilnya usaha ataupun bisnis yang dijalankan.
Contoh-contoh usaha dengan resiko kecil antara lain: jasa kurir, bimbingan belajar, jasa cuci
pakaian atau jasa pengetikan dan usaha home industry. Anda tidak membutuhkan modal yang
sangat besar untuk membuka usaha yang bergerak di bidang jasa dan home industry, serta
sangat kecil kemungkinan untuk merugi, karena modal yang Anda keluarkan pun tidak terlalu
besar. Sebagai sebuah contoh konkret usaha pembuatan kerupuk adalah contoh usaha dengan
resiko kecil, modal utama yang diperlukan adalah tepung dan tempat mengolahnya.

Anda mungkin juga menyukai