Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“RESIKO BISNIS”

(Pengantar Manajemen dan Bisnis)

DI BAWAH BIMBINGAN OLEH

SURYANI M. NUR S.SOS .M.M

DI SUSUN OLEH

BERNITA PURNAMA PUTRI (1951010299)

DIMAS KURNIAWAN(1951010318)

EKA FEBRIANI (1951010332)

EVIYANTI (1951010338)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

2019
RESIKO BISNIS

A. PENGERTIAN RESIKO DAN BISNIS


Resiko adalah akibat atau konsenkuensi yang dapat terjadi akibat atau konsenkuensi yang
dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Resikodapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan
yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Resiko bisnis secara sederhana dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin
memiliki dampak negatif pada operasi atau probitabilitas suatu perusahaan.

Resiko bisnis menurut sifat nya yaitu :


1. Resiko murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadi nya
tanpa disengaja. Contoh : kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian dan
sebagainya
2. Resiko speculative, yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh orang yang bersangkutan
agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Contoh : utang piutang, perdagangan
berjangka, pembelian saham dan lainnya.
3. Resiko fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada
seseorang dan menderita. Contoh : banjir, gempa bumi, gunung meletus dan sebagainya.
4. Resiko khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabnya. Contoh : kapal kandas, pesawat jatuh dan sebagainya.
5. Resiko dinamis, yaitu resiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan
masyarakat di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi. Contoh: resiko penerbangan
luar angkasa, nuklir, dan sebagainya.

Jenis-jenis resiko bisnis secara umum :

a. Risiko Strategik
Dilihat dari namanya, sudah jelas bahwa risiko ini sangat erat kaitannya dengan strategi. Dengan
kata lain risiko ini bisa disimpulkan sebagai risiko atau ketidakpastian yang diakibatkan dari kurang
matangnya strategi Anda dalam menjalankan bisnis. Anda mungkin banyak melihat bisnis yang kini
berkibar sukses di penjuru dunia, namun seringkali Anda tidak tahu betapa beratnya masa-masa yang
mereka hadapi ketika membangun sebuah bisnis.
 
Seperti misalnya bisnis Aqua yang dahulu sempat tidak diterima pasar, karena bisnisnya hanya menjual
air putih yang ditempatkan dalam kemasan. Namun sekarang siapa yang tak kenal perusahaan tersebut?
Strategi sangat dibutuhkan dan dipersiapkan matang dalam menjalankan bisnis, atau terkadang strategi
bisnis itu harus dijalankan ketika ada persaingan yang mungkin mengancam bisnis kita. Seperti misalnya
perusahaan ponsel yang dulu sempat hingar bingar terkenal di segala penjuru, namun setelah kedatangan
sistem operasi terbaru yaitu Andoid tetapi perusahaan ponsel tersebut justru menggunakan sistem operasi
lain, maka yang terjadi adalah kerugian yang besar. Karena pada waktu itu sistem operasi Android sedang
sangat di idam-idamkan masyarakat berbagai kalangan karena beberapa kelebihannya.

 Solusi Dari Risiko Strategik


Jadi pada intinya kita harus mempersiapkan strategi apa yang mungkin akan kita jalankan ketika kita akan
atau sedang memulai membangun bisnis, agar nantinya bisnis kita bisa berjalan di jalur yang benar
sehingga dapat meminimalisir kerugian yang mungkin bisa ditimbulkan
Kita tidak boleh kekeh dan egois dengan kehendak kita, kita tentu harus mengikuti keinginan pasar yang
ada. Atau kita harus memiliki manfaat dari produk atau jasa yang kita tawarkan agar produk yang kita
tawarkan ke pasar lebih mudah diterima.

b. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan berarti risiko atau ketidakpastian yang disebabkan karena ketidakpatuhan kita
terhadap peraturan atau regulasi atau hukum yang ditetapkan pemerintah setempat baik secara tertulis
maupun tidak tertulis. Risiko kepatuhan dalam berbisnis misalnya di suatu daerah melarang kegiatan
bisnis yang bertema dengan permainan anak, yang mungkin dapat menyebabkan anak malas belajar,
misalnya.
Maka jika kita memiliki bisnis rental playstation sebaiknya kita musyawarahkan dengan pemerintah
setempat terlebih dahulu, Bisa saja mereka meminta beberapa syarat agar Anda bisa tetap menjalankan
bisnis, atau Anda tetap tidak bisa meneruskan bisnis dan harus segera melakukan revolusi dalam
berbisnis. Jika Anda tidak mematuhi peraturan daerah setempat, mungkin bisnis Anda akan merugi
karena ketika hukum yang sudah tertulis tidak Anda patuhi bisa saja Anda akan dikenakan denda yang
cukup besar.
 Solusi Dari Risiko Kepatuhan
Sebaiknya jika anda ingin membangun bisnis bangunlah secara bertahap, sambil kita mempelajari tentang
bisnis yang mungkin bisa menjadi masa depan untuk kita, pelajari manfaatnya, kerugian yang mungkin
dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar dan kerugian lain yang mungkin sudah tertera pada hukum dan
adat istiadat yang berlaku.

c. Risiko Operasional
Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak diharapkan dan
biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan. Hal itu mungkin saja dapat terjadi
dikarenakan beberapa kegagalan teknis, seperti server yang sudah eror, atau dapat juga disebabkan oleh
perseorangan (karyawan) maupun proses pada kegiatan operasional perusahaan Anda.
Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih dari satu penyebab. Sebagai contoh,
misalkan ada salah satu karyawan Anda yang menulis jumlah salah dalam sebuah cek, atau pembukuan
keuangan perusahaan. Misalnya angka yang ditulis sebenarnya Rp10.000.000 (Sepuluh juta rupiah).
namun karena kesalahan penulisan, maka ditulislah Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). Padahal itu
adalah jumlah yang harus dibayarkan perusahaan untuk sebuah denda atau keperluan lainnya, maka hal
itu akan dapat menyebabkan kerugian. Dan hal itu menjadi salah satu risiko operasional.
Dalam beberapa kasus lainya, risiko operasional juga dapat muncul dari kejadian yang mungkin terjadi di
luar kendali, seperti bencana alam, kebakaran perusahaan, pemutusan daya, atau masalah dengan website
hosting. Apapun yang dapat mengganggu operasi utama perusahaan maka hal itu dikategorikan dalam
risiko operasional.
Kejadian tersebut mungkin terlihat lebih kecil jika dibandingkan risiko strategik yang bisa membawa
dampak kerugian lebih besar yaitu kebangkrutan. Namun risiko operasional juga tetap dapat memiliki
dampak yang besar bagi perusahaan. Bukan hanya akan menimbulkan biaya tambahan untuk perbaikan
masalah. Namun isu kegagalan operasional juga dapat memengaruhi nilai pelanggan, di mana bisa juga
pesanan pelanggan tidak akan terkirim atau membuatnya tidak mungkin untuk menghubungi Anda. Jika
server atau koneksi internet mengalami masalah dapat dipastikan akan dapat menyebabkan kerugian
pemasukan serta merusak reputasi perusahaan Anda.
 Solusi Risiko Operasional
Beberapa hal yang mungkin bisa mencegah risiko operasional adalah dengan menggunakan Sumber Daya
Manusia yang terlatih dan profesional dibidangnya, Jika pemasaran dan pemesanan Anda menggunakan
teknologi website mungkin ada baiknya jika Anda memiliki website kedua untuk membantu melakukan
proses pemesanan atau bisa juga sebagai pemberitahuan mengenai info-info yang perusahaan Anda
berikan melalui website ke dua di luar website utama. Atau Anda juga bisa memanfaatkan social media
untuk mengatasi masalah di dalam perusahaan untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan Anda.

d. Risiko Finansial
Risiko ini memiliki dampak kepada finansial perusahaan, dalam istilahnya sering juga dikaitkan
dengan biaya ekstra atau kerugian pemasukan perusahaan. Namun, kategori risiko finansial biasanya
lebih mengacu secara khusus terhadap arus masuk dan keluar uang dalam perputaran bisnis anda, dan
kemungkinan akan menyebabkan kerugian finansial. Sebagai contoh, Anda memiliki perusahaan yang
sebagian besar pemasukan perusahaan Anda berasal dari sejumlah klien besar yang melakukan proses
pembayaran produk anda dengan sistem kredit jangka waktu yang cukup lama.
Dalam kasus tersebut, perusahaan Anda tentu akan memiliki risiko finansial yang cukup signifikan. Jika
beberapa pelanggan tersebut tidak dapat membayar kredit yang harus dibayar, atau menunda pembayaran
untuk jangka waktu yang lama, bahkan membatalkan perjanjian dengan tidak melunasi kredit yang
dibayarkan maka bisnis Anda sedang dalam masalah besar.
Risiko finansial lainnya adalah mengenai utang. Memiliki utang yang banyak tentu juga meningkatkan
risiko finansial bagi perusahaan, khususnya jika kebanyakan utang yang sedang dimiliki adalah utang
jangka panjang dan akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Dan kemudian  suku bunga tiba-tiba naik,
misalnya seharusnya Anda cukup membayar 8% pinjaman, namun karena kenaikan suku bunga yang
secara tiba-tiba sekarang Anda jadi membayar 15%.
 Solusi Risiko Finansial
Tentu risiko finansial adalah risiko yang termasuk sulit untuk dicegah, mengingat hal ini terjadi karena
perubahan yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika sistem jual beli dilakukan
dengan ketentuan yang lebih aman, misalnya untuk penjualan dengan kredit sebaiknya diamankan dengan
jaminan yang harus diberikan pelanggan.
Jika memungkinkan sebaiknya perusahaan tidak mengambil utang, cukup dengan menjual beberapa
saham jika ingin mengembangkan bisnisnya, dan jika transaksinya sudah ke dalam skala internasional
tentu sebaiknya diperhitungkan terlebih dahulu sebelum melakukan persetujuan, karena tentu harga
produk akan berubah sewaktu-waktu.

e. Risiko Reputasional
Reputasi bisa dibilang sebagai nama baik perusahaan. Jadi risiko reputasi adalah risiko yang
berkaitan erat dengan masalah nama baik perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur atau reputasinya
buruk tentu hal tersebut akan menyebabkan kerugian besar yaitu berupa ketidakpercayaan pelanggan
terhadap bisnis.
Jika reputasi perusahaan rusak, Anda akan melihat kerugian yang besar dalam waktu singkat, seperti klien
yang tentu akan mulai ragu berbisnis dengan Anda. Lalu pekerja yang bekerja di perusahaan Anda akan
menurun moralnya bahkan akan memutuskan untuk pergi meninggalkan perusahaan. Anda mungkin akan
kesulitan untuk mencari pekerja dan pelanggan pengganti yang bagus, karena calon kandidat sudah
mendengar reputasi perusahaan Anda yang jelek dan tidak ingin bergabung dengan usaha Anda karena
ketakutan mereka. Pemasok juga mulai tidak menawarkan produk dan jasanya kepada Anda, tidak
menyenangkan sekali bukan.
 Solusi Risiko Reputasional
Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga, maka sebaiknya untuk menghindari
risiko yang mungkin disebabkan reputasional tersebut, Anda harus menjaga semua karyawan agar selalu
berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan. Jaga selalu kualitas produk dan pelayanan prima.
Jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang terkesan instan dan meragukan. Tetap loyal terhadap produk
dan mutu yang Anda berikan kepada pelanggan.  
 
Sekarang Anda telah mengetahui beberapa risiko utama yang mungkin dapat terjadi dalam bisnis. Kami
telah mengulas lima jenis risiko bisnis, dan contoh bagaimana itu dapat mempengaruhi bisnis anda. Serta
sedikit solusi dari berbagai risiko yang di mungkin dihadapi dalam perjalanan bisnis.
Kelima risiko bisnis tersebut adalah salah satu pondasi strategi manajemen risiko untuk bisnis. Namun
tentu saja ada tugas yang lebih banyak untuk Anda kerjakan, yaitu melihat lebih dalam tiap jenis risiko,
kemudian mengidentifikasi hal-hal yang dapat berdampak menjadi sebuah risiko, dan dampak apa yang
mungkin akan ditimbulkan.
Bisnis memang memiliki risiko rugi, tapi juga berdampak kepada keberhasilan jika bisa dikelola dengan
baik. Untuk meminimalisir kerugian yang besar terutama menyangkut risiko finansial usaha, Anda bisa
mengandalkan software akuntansi online Jurnal untuk membantu mengelola keuangan perusahaan.
Temukan informasi lengkap tentang Jurnal di sini, dan dapatkan kesempatan mencoba gratis selama 14
hari dari kami.

Cara menanggulangi atau memperkecil resiko kerugian dalam bisnis diantaranya yaitu

Resiko teknis, resiko ini terjadi akibat kurang nya kemampuan manajer/ wirausaha dalam mengambil
keputusan, sehingga berakibat:

 Biaya produksi yang tinggi (in efisien)


 Pemakaian sumber-sumber daya yang tidak seimbang, misalnya terlalu banyak
tenaga kerja
 Sering terjadi kebakaran, target produksi tidak tercapai, penempatan tenaga
tidak tepat/ tidak sesuai, perencanaan dan desain produk salah.
 Sering terjadi pencurian, akibat pengawasan/ penjagaan yang kurang baik
 Penempatan tenaga kerja tidak tepat/ tidak sesuai perencanaan dan desain
produk salah dsb…

Upaya menanggulangi atau memperkecil resiko teknis :

1. Manajer / wirausaha harus menambah pengetahuan tentang :


 Ketrampilan teknis/teknologikal skill, terutama yang berkaitan dengan
proses produksi. Diupayakan dengan memakai metode yang dapat
menururunkan biaya produksi, missal dengan teknologi tepat guna/modern.
 Keterampilan mengorganisasi/organitazation skill, yaitu kemampuan
meramu yang tepat dari faktor-faktor produksi dalam melakukan usahanya.
 Ketrampilan memimpin/managerial skill, yaitu kemampuan untuk mencapai
tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang
yang ada pada organisasi tersebut.
Tugas dari seorang manajer yaitu :

1. Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi
keuangan, strategi sumber daya(SDA dan SDM), strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi
penelitia dan pengembangan. Tujuan strategi ini ada tiga yaitu ; tetap memperoleh keuntungan, hari
depan tetap lebih baik dari sekarang (usaha berkembang) dan tetap bertahan (survive). Upaya yang
dilakukan adalah keandalan menganalisis dan memprognosa keadaan didalam dan diluar lingkup
organisasi.
2. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar
premi asuransi yang akan menjadi pengeluaran biaya.
3. Resiko Pasar

Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku dipasar. Produk telah
menjadi kuno (absolensense) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Akibatnya
penerimaan/revenue yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugianterus. Hal ini akan menjadi
bencana usaha yang berakibat usahanya sampai diterminal alias gulung tikar.

 Upaya yang dapat ditempuh pengusaha adalah sbb :

1. Mengadakan inovasi produk/product inovation, yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi
calon pembeli. Dalam usaha pertanian, misal budidaya kelinci, lele dumbo,asparagus dsb. Relatif sulit
untuk inovasi, tetapi hal ini akan dipermudah bila ada upaya kearah agro industri.
2. Mengadakan penelitian pasar/market research untuk memperoleh informasi pasar secara
berkisinambungan. Cara ini memerlukan dana yang cukup besar dan hanya layak untuk perusahaan
besar, misal pabrik mobil, tekstil, perabot rumah tangga, dan hiburan. Sedang dalam bidang pertanian
hal ini cukup berat dilakukan.
3. Resiko Kredit

Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak mampu membayar pinjaman sesuai waktu yang
telah disepakati. Sering terjadi produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian. Atau
debitor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal, akibatnya timbul kredit macet

 Upaya untuk mengatasi hal tersebut (resiko kredit) diantarnya sebagai berikut :

1. Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sbb:

 Dapat dipercaya,(character), yaitu watak dan reputasi yang telah diketahui


 Kemampuan untuk membayar (capcity), hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari
usahanya (laba usaha).
 Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga merupakan net personal
assets.
 Keadaan usahanya selama ini (conditions) adalah menunjukan trend naik mendatar atau menurun.

2.Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor.

3.Memperhatikan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan. Dan yang perlu
diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba-rugi tahunan dan aliran Dana setiap tahunnya.

1. Resiko Alam.
Resiko ini terjadi diluar pengetahuan dan kemampuan manusia, misalnya gempa
bumi,banjir,anginputing beliung, kemarau panjang dsb. Karena peristiwa ini kemungkinan sangat kecil
resikonya dapat dianggap tidak ada, tetapi bila takut menghadapi resiko tersebut,ada perusahaan asuransi
yang berani menanggung resiko tersebut.

Di dalam berbisnis Kita harus mengasumsikan bahwa setiap bisnis memiliki Resiko, sehingga kita dapat
mengelola untuk mengurangi ke titik hingga kita dapat menghilangkannya sama sekali. Jika kita tidak
berpikir sejauh itu, sehingga kita tidak melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengelola
Resiko dengan cara positif. Dengan mengakui Resiko adalah faktor penting dalam bisnis, maka anda
memiliki kesempatan untuk mengurangi dan atau bahkan menghilangkan faktor Resiko tersebut, dengan
manajemen Resiko yang terencana dengan baik. Membuat rencana manajemen Resiko merupakan pusat
pengoperasian setiap bisnis yang sukses.

Manajemen Resiko adalah suatu proses dimana Resiko yang paling penting dapat diidentifikasi,
diprioritaskan, dan dikurangi atau dihilangkan. Proses untuk mengidentifikasi dan mengelola Resiko
bisnis cukup standar dan terdiri dari lima langkah dasar, diantaranya adalah :

1. Mengidentifikasi Resiko aset perusahaan


2. Mengukur, dan memenuhi kemungkinan kerusakan
3. Rencanakan strategi untuk membatasi kerusakan
4. Menerapkan strategi.
5. Perusahaan dan manajer Resiko harus terus memantau Resiko untuk melihat apakah strategi yang
dilaksanakan berjalan efektif.

1. Peranan Pemerintah Dalam Dunia Bisnis

Pemerintah mempunyai 4 peranan dalam dunia bisnis, diantaranya yaitu :

1. Sebagai pengatur dan pemaksa, pemerintah akan mengatur perusahaan, mentaati dan menjaga
lingkungan dari bahaya polusi, pelestarian alam dengan manajemen terpuji dalam berbagai bidang
seperti kualitasproduksi, kebersihan lingkungan, kesejahteraan karyawan,mutu karyawan terhadap
masyarakat, dll dengan memberikan berbagai sertifikat kelayakan.
2. Sebagai konsumen, pemerintah memiliki anggaran belanja terbesar di negara kita. Dengan anggaran
belanja tersebut sebagian digunakan untuk membeli barang dan jasa.para produsen memanfaatkan dana
besar yang ada pada pemerintah, agar mereka dapat ditunjuk sebagai leveransir atau penjual buat
pemerintah.pemerintah membeli sebagian macam barang,seperti bahan bangunan, kayu, besi, pakaian,
mobil, alat-alat tulis, sampai perlengkapan teknologi canggih.
3. Sebagai saingan, pemerintah menguasai usaha bisnis tertentu, terutama yang menyangkut hajat hidup
orang banyak, akan tetapi para pengusahaswasta juga diberi kesempatanbergerak dibidang
tersebut.pemerintah menguasai perusahaan air minum, listrik, telekomunikasi, pos, perbankan, kereta
pai, gedung-gedung, dll.
4. Sebagai pemberi subsidi, subsidi diberikan oleh pemerintah agar kegiatan perekonomian berjalan
dengan semestinya.

Selain dari itu peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi suatu negara yakni berupaya untuk
menstabilkan gejolak ekonomi didalam negaranya, diantaranya yaitu :

1. Agar dapat memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi (produsen, konsumen, lembaga penunjang
ekonomi)
2. Membangun sitem perekonomian dalam bentuk system kelembagaan ekonomi, syste perundang-
undangan dan kebijakannya, system pengelolaan manajemen pemerintah, perumusan kebijakan
ekonomi, juga system distribusidan pengembangan infrastuktur public.
3. Terus mengawasi agar terjadi pertumbuhan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchari. 2014. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta. Cet.17

http://yusniar97.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-resiko-usaha.html

http://rajapresentasi.com/2011/09/jenis-jenis-risiko-dalam-bisnis-manajemen-risiko/

http://akunt.blogspot.com/2012/04/pengertian-resiko-bisnis-dan-finansial.html

http://aji-pangestu.blogspot.com/2012/04/peran-pemerintah-dalam-perekonomian-dan.html

Anda mungkin juga menyukai