TUGAS 6
MENGELOLA RESIKO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
S1 TEKNIK SIPIL B
Uraikan secara singkat dan jelas tentang mengelola resiko dalam kewirausahaan?
1. Memahami Risiko
Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya sendiri dan
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan merupakan
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam
berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang
berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.
Salah satu karakteristik seorang wirausaha yaitu berani mengambil resiko. Apakah
yang dimaksud dengan resiko? Bagaimana pandangan wirausaha mengenai resiko? dan
apakah pengambilan resiko itu sama pengertiannya bagi setiap orang? Resiko dapat diartikan
sebagai suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang dan dapat diartikan juga sebagai suatu
konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih
kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih
menyuka ihal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka
menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka
tidak ada tantangan.
Resiko yang sering dijumpai dalam bisnis, khususnya start-up bisnis adalah resiko
murni dan resiko spekulatif. Resiko murni merupakan resiko yang muncul sebagai akibat dari
sebuah situasi atau keputusan yang konsekwensinya adalah kerugian. Contoh resiko murni :
1) resiko rusak atau hilangnya aset yang dimiliki diakibatkan oleh kebakaran, pencurian,
penggelapan, dll. 2) kecelakaan kerja pada proses produksi. 3) resiko akibat tuntutan hukum
pihak lain, misal keracunan dari makanan yang kita jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian
kita, dll. 3) bencana alam (force majeure) seperti banjir, gempa, tsunami, angin topan, dll.
Resiko kedua adalah resiko spekulatif, yaitu resiko yang muncul akibat situasi atau
keputusan yang konsekwensinya bisa berupa keuntungan ataupun kerugian. Contoh resiko
spekulatif, 1) resiko perubahan harga. Harga dapat berubah-ubah, kadang naik kadang turun.
Bila harga bahan baku naik, wirusaha dapat mengalami penurunan margin keuntungan,
begitu juga sebaliknya. Ketika harga jual naik, wirausaha akan mendapat keuntungan margin,
begitu juga sebaliknya. 2) resiko kredit, yaitu resiko yang muncul dari transaksi kredit, seperti
utang dagang. Bila pihak yang kita berikan kredit mengalami gagal bayar maka kita akan
mengalami kerugian.
Resiko dapat menimbulkan kerugian langsung maupun tak langsung. Bila jumlah
nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari resiko itu namanya kerugian
langsung. Misalkan bila kios kita yang ada di pasar terkena kebakaran, maka jumlah rupiah
dari barang dagangan yang hangus terbakar ataupun kerusakan kios, merupakan bentuk
kerugian langsung. Kerugian tidak langsung berupa poteni dari keuntungan barang dagangan
yang telah terbakar tadi. Setiap resiko dapat dikelola dengan 4 pilihan strategi yaitu dikontrol,
ditransfer kepada pihak lain, dibiayai sendiri atau dihindari.
Tips praktis yang dapat digunakan oleh wirausaha pemula untuk mengelola resiko
yang mungkin terjadi:
1) Pahamilah bahwa resiko yang dihadapi bukanlah penghambat untuk maju. Resiko
harus disikapi sebagai konsekwensi karena kita menginginkan sesuatu yang lebih baik
(keberhasilan). Hukum alam, semakin tinggi hasil yang kita inginkan, semakin besar
resiko yang harus dihadapi dan dikelola.
2) Tidak perlu panik. Dengan cara mengidentifikasi resiko apa berpotensi muncul, mulai
dari lingkungan sekitar, hubungan dengan pemasok, pelanggan maupun kompetitior,
serta dari internal bisnis. Kemudian tentukan seberapa sering muncul dan seberapa
besar potensi dampak yang mungkin terjadi.
3) Siapkan langkah-langkah mitigasi resiko “hanya” pada resiko yang dominan atau
prioritas. Dapat menggunakan pendekatan “manfaat-biaya”, dengan menghitung
berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengelola resiko dan pastikan manfaat
yang kita dapatkan dari pengelolaan resiko tersebut lebih besar dari biaya yang kita
keluarkan.
a) Risiko Produksi
Namun, dikarenakan human error atau alat yang tidak memadai dan
sebagainya dapat membuat kekacauan dalam proses produksi, sehingga barang yang
dihasilkan tidak sesuai dengan kualitas yang dikehendaki.
Dampak dari produksi yang kacau adalah barang cacat, bahan yang terbuang
percuma, dan berakibat fatal jika barang tersebut sampai ke tangan konsumen.
Parahnya lagi jika konsumen tersebut menyebarluaskan barang perusahaan Juragan ke
khalayak umum yang berpotensi menurunkan rating perusahaan. Inilah yang
disebut dengan risiko produksi.
b) Risiko Pemasaran
d) Risiko Finansial
Salah satu risiko yang sering terjadi di perusahaan adalah risiko finansial.
Risiko finansial terjadi karena ketidakpastian pendapatan yang perusahaan peroleh
setiap waktunya.
Oleh karena itu, untuk menghindari atau meminimalisir risiko finansial dapat
dilakukan dengan cara memanajemen keuangan perusahaan yang sehat. Perlu juga
untuk mempersiapkan dana cadangan jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan yang
membutuhkan dana untuk menyelesaikannya.
e) Risiko Lingkungan
Beberapa sektor bisnis yang bergerak di bidang lingkungan tentu akan timbul
berbagai macam risiko lingkungan. Misalnya saja perusahaan pembuatan makanan
ternak. Risiko lingkungan yang ditimbulkan adalah pencemaran udara, air, dan tanah.
Namun, tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan karena kini telah banyak
media yang mengedukasi dan dengan perkembangan teknologi membuat polusi dapat
terminimalisir.
f) Risiko Teknologi
Misalnya saja yang dulunya melakukan promosi dengan sales dan membuka
event-event secara offline. Dengan adanya perkembangan teknologi kita tidak boleh
mengadopsi cara lama seperti itu. Namun, harus melakukan perubahan. Misalnya,
mengadakan event-event virtual melalui media sosial. Mengandalkan internet sebagai
media promosi, dan lain sebagainya.
Pasar memang sangat dinamis pergerakannya. Saat ini minat pada teknologi
sangatlah besar. Bahkan, banyak penyedia jasa yang bergerak di bidang teknologi
seperti agency periklanan digital.
Namun, apakah 10 tahun kedepan minat pasar akan sama? Tentu saja tidak!
Dengan adanya peristiwa tersebut maka seorang pebisnis diharapkan selalu
melakukan inovasi terhadap perkembangan yang terjadi di pasar.
i) Risiko Kerjasama
j) Risiko Birokrasi
Setiap peraturan yang telah dibuat harus ditaati oleh perusahaan tersebut
sesuai dengan sektornya masing-masing. Terkadang birokrasi yang ada sangat
merepotkan dan tidak jarang pemilik usaha yang enggan untuk mengurus izinnya
yang berakibat pada penyegelan tempat usaha.
Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan tetap mengikuti peraturan yang
ada dengan baik-baik dan tidak mencoba untuk melakukan suap agar birokrasi dapat
terpangkas.
4. Risiko juga sudah menanti saat usaha mulai berjalan, di bagian produksi beberapa
risiko yang bisa terjadi adalah:
7. Mengelola Risiko
8. Beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menentukan prioritas risiko adalah:
1) Kalau risiko tersebut sering terjadi dan bila terjadi dampaknya besar, lebih baik
hindari saja melakukan usaha tersebut, karena potensi ruginya menjadi sangat
besar. Misalnya bila suatu usaha terletak di daerah yang sering terjadi gempa
bumi. Jangan berusaha di tempat tersebut.
2) Kalau risiko tersebut jarang terjadi namun sekali terjadi dampaknya besar, lebih
baik diasuransikan. Misalnya adanya pencurian.
3) Kalau risiko tersebut sering terjadi namun dampaknya kecil, lakukan langkah
pencegahan saja. Misalnya terjadinya hujan di tengah-tengan jam operasional
usaha.
4) Kalau risiko tersebut jarang terjadi dan dampaknya juga kecil, hadapi saja risiko
tersebut. Kehabisan persediaanplastik pembungkus misalnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/desybintang29.blogspot.com/55107778813311d738bc65d5/
pengambilan-resiko-dalam-perspektif-wirausaha#:~:text=Pengambilan%20resiko
%20menurut%20perspektif%20wirausaha,bagi%20mereka%20tidak%20ada%20tantangan.
http://kewirausahaan.amikom.ac.id/index.php/main/berita/4913/berani-mengambil-resiko
https://berempat.com/tips-trik/8556/lima-langkah-mengelola-risiko-usaha/