Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Risiko Agribisnis

Risiko ?
(1) Kesempatan timbulnya kerugian atau
kemungkinan timbulnya kerugian.
(2) Ketidaktentuan (uncertainty) yang
mungkin melahirkan kerugian (loss).
Unsur ketidaktentuan ini bisa
mendatangkan kerugian dalam asuransi.

Jadi pada intinya risiko adalah suatu


kerugian yang timbul sebagai akibat dari
suatu tindakan pengambilan keputusan, dan
risiko dapat menimbulkan pengeluaran
biaya yang harus ditanggung oleh
seseorang/perusahaan.
Sumber Risiko

1) Masyarakat (risiko sosial), yaitu berupa tindakan


orang-orang yang menciptakan
. kejadian yang dapat
menyebabkan terjadinya kerugian.
.

Contoh: dengan semakin bergesernya perilaku


konsumen dalam memilih tempat belanja di pasar
swalayan (super market), maka kondisi tersebut
dapat menimbulkan risiko tergesernya pasar-pasar
tradisional
2) Fisik (risiko fisik), yaitu berupa fenomena
alam dan kesalahan manusia.

Contoh: Banjir sebagai akibat perilaku


manusia yang suka melakukan pembabatan

hutan (merusak lingkungan)

3) Ekonomi (risiko ekonomi), yaitu berupa keadaan


ekonomi yang biasanya bersifat dinamis karena
sangat dipengaruhi oleh nilai mata uang (inflasi),
ketidak stabilan perusahaan, dan sebagainya
RISIKO DALAM AGRIBISNIS

ALAM

PRODUKSI

KEUANGAN DAN
PEMBIAYAAN

HARGA

KESALAHAN DALAM
MENERAPKAN TEKNOLOGI

PERUBAHAN STATUS
MANAJEMEN RISIKO
Merupakan suatu usaha untuk mengetahui,
menganalisis serta mengendalikan risiko dalam
setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan
untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi
yang lebih tinggi
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO

Untuk mencegah perusahaan dari kegagalan


berproduksi baik dari segi kuantitas maupun mutu,
mengurangi biaya kegagalan, mengurangi
kerugian, mengurangi kehilangan konsumen

Untuk kelangsungan hidup perusahaan (survival)

Ketenangan dalam berpikir

Memperkecil biaya (least cost)

Menstabilisir pendapatan perusahaan


Memperkecil/meniadakan gangguan dalam
berproduksi

Mengembangkan pertumbuhan perusahaan

Mempunyai tanggung jawab sosial


terhadap karyawannya
• Tahapan dalam mengelola risiko dapat diikhtisarkan sebagai
berikut :
• Melakukan identifikasi risiko
Identifikasi risiko bertujuan menemukan secara sistematis risiko
(kerugian potensial) yang mungkin dihadapi usaha. Dalam hal ini
apabila risiko tidak teridentifikasi, maka berarti usaha tersebut
menanggung risiko secara tidak sadar.
• Melakukan pengukuran/analisis risiko
Tujuan pengukuran/analisis terhadap risiko adalah untuk
menentukan relatif pentingnya risiko yang dihadapi. Pengukuran
risiko dilakukan dengan melihat frekuensi atau jumlah dan tingkat
kerugian yang akan terjadi.
• Melakukan penanganan risiko
Setelah diketahui dan dilakukan pengukuran risiko, pengusaha memutuskan
bagaimana menangani risiko.

• Beberapa metode yang dapat digunakan dalam menangani risiko adalah :


a. Menghindari risiko
• Risiko kerugian terhadap barang tertentu dihindari dengan tidak memiliki
barang tersebut, misalnya dengan cara menyewa barang daripada membeli.
b. Mencegah dan mengendalikan risiko
• Pencegahan dan pengendalian risiko dilakukan dengan tujuan
menghilangkan segala kerugian, atau mengurangi kerugian seminimal
mungkin. Keputusannya akan tergantung kelayakan program dari sudut
teknis dan produksinya.
c. Menahan risiko
• Menahan risiko berarti memikul risiko kemungkinan terjadinya
kerugian, dengan cara menganggapnya sebagai biaya operasi
perusahaan atau menyisihkan cadangan untuk membayar kerugian
sesuangguhnya yang diderita.
d. Memindahkan risiko
• Cara terpenting untuk memindahkan risiko adalah asuransi.
Dengan asuransi, seseorang atau perusahaan memindahkan atau
menggeser risiko tertentu yang dipikulnya kepada perusahaan
asuransi dengan membayar premi.
• Dari beberapa aspek tersebut dapat dijelaskan beberapa
komponen yang dianggap penting yaitu :

Risiko pasar dan pemasaran


• Risiko pemasaran dapat mengakibatkan turunnya penjualan serta
rusaknya citra perusahaan yang ditandai antara lain oleh turunnya
pangsa pasar dan kurangnya distribusi barang yang pada akhirnya
akan mengakibatkan turunnya pendapatan. Turunnya pendapatan
akan merupakan ancaman besar bagi perusahaan karena
pendapatan ini akan dipakai sebagian untuk membayar hutang.
• Risiko pemasaran dapat bersumber dari misalnya kenaikan pajak
yang akan mengakibatkan meningkatnya biaya produksi
perusahaan sehingga menaikkan harga jual barang, perubahan
selera konsumen, persaingan antar pengusaha yang tidak sehat,
ketergantungan yang tinggi pada sedikit pembeli utama,
terbatasnya distribusi produk dll.
Risiko Teknis dan Produksi
• Kegiatan produksi dapat menciptakan risiko terutama dalam proses
produksi maupun risiko produk itu sendiri. Risiko dapat timbul
apabila ternyata pengusaha tidak mampu menguasai teknologi
yang diterapkan dalam usaha, sehingga gagal mencapai tingkat
produktivitas yang telah diperhitungkan sebelumnya.
Risiko Keuangan
• Risiko keuangan dapat disebabkan oleh banyak hal yang terkait
dengan aspek-aspek lainnya antara lain :
• Pengusaha tidak mampu mengelola dana hasil penjualan untuk
diutamakan bagi kepentingan pengeluaran yang bersifat produktif,
namun digunakan untuk pengeluaran konsumtif
• Meningkatnya beban bunga.
• Makin besarnya piutang yang tidak dapat ditagih.
• Meningkatnya biaya produksi.
MENGELOLA RISIKO DALAM AGRIBISNIS

Diversifikasi
Integrasi Vertikal
Penerapan Teknologi

Kontrak Produksi
Kontrak Pemasaran
Perlindungan Nilai (Hedging)

Anda mungkin juga menyukai