Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Daniel Lazwar Irkhami

Kelas

: X NKPI

No.Absen : 11
A. PENGERTIAN RESIKO
Resiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari
keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. resiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti.
B.

KLASIFIKASI RESIKO USAHA

1. Resiko murni
Resiko murni adalah resiko yang menyebabkan kerugian dantidak mungkin menimbulkan keuntungan.
resiko murni terjadi karena ketidaksengajaan dan dapat dicegah.
2. Resiko Spekulatif
Resiko Spekulatif adalah resiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan
memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
C. JENIS-JENIS RESIKO
1. Menurut sifatnya Resiko dibedakan dalam :
a. Resiko murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
disengaja. Misal: kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian dsb.
b. Resiko speculatif, yaitu resiko yng sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan
keuntungan bagi pihak tertantu. Contoh: utang-piutang, perdagangan berjangka, pembelian saham dsb.
c. Resiko fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang dan
menderita cukup banyak. Misal: banjir, gempa bumi, gunung meletus dsb.
d. Resko Khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah
diketahui penyebabnya, misal : kapal kandas, pesawat jatuh, dsb.
e. Resiko dinamis, yaitu resiko yang timbul karen perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang
ekonomi, ilmu pengetahuan,,teknologi, contoh: resiko penerbangan luar angkasa, nuklir dsb.
2. Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain (diasuransikan).
a. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan
terkena resiko pada perusahaan asuransi.
b. Resiko yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain, misal barang-barang purbakala, barang
bersejarah.

3. Menurut sumber/penyebab timbulnya


a.

Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, contoh: keusakan aktiva

karena kesalahan karyawan itu sendiri (kecelakaan kerja)


b. Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan itu, misal: pencurian, persaingan
bisnis, fluktuasi harga dsb.
D. FAKTOR PENYEBAB RESIKO USAHA
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.
1).

Perubahan meliputi :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Lingkungan dan global


Sosial dan ekonomi
Persaingan
Gaya hidup
Tren pasar
Teknologi
Budaya
Peraturan pemerintah

2). Kesalahan strategi dan perencanaan.


a) Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian di luar rencana.
b) Persiapan yang kurang matang.
c) Kelengkapan pribadi atau penanggung jawab.
E. KLASIFIKASI ORANG DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHA
Berdasarkan cara pandang dan menghadapi risiko, setiap orang/ wirausaha dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
1.

Risk Avoider

Risk avioder adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung menghindari
risiko. Menurutorang-orang ini, risiko merupakan sumber masalah. Risk avoider juga dikenal dengan risk
free atau orang yang ingin bebas dari risiko.
2.

Risk Calculator

Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa
dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3.

Risk Taker

Risk taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan dengan
mengukur risiko secara intuitif saja. Para risk taker ini sering disebut speculator atau gambler.

4.

Risk Manager

Risk manager adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan
perhitungan tingkat risiko dan ketidakpastian dengan mengandalkan intuisinya untuk memperoleh
keuntungan bisnis.

F. CARA MENGATASI RESIKO USAHA


1. Sebelum memulai usaha, Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang
dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini
mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan
bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
2. Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, Jangan sampai Anda memulai
usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat,
setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala
resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini
dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
3. Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk
menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa
saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
4. Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan
terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang
Anda miliki juga masih terbatas.
5. Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan
keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ideide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik.
6. Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak
peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam
hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda
menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
7. Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda. Semakin besar tingkat
kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya
resiko dalam memasarkan produk.

G. CARA MEMPERKECIL RESIKO USAHA


1. Melakukan Riset
Sebelum memulai usaha, sebaiknya kita melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang
dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu kita dapat menyiapkan strategi sedini
mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan
bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
dianjurkan : Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang kita miliki, jangan sampai kita
memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan
minat, setidaknya kita memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala
resiko yang muncul di tengah perjalanan kita.
2.Carilah Referensi-referensi kunci sukses dalam berbisnis
Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis . Hal tersebut bisa membantu kita untuk
menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha kita berkembang, dan langkah apa
saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
3.Berfikir bijak tentang Resiko
Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan
terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang
Anda miliki juga masih terbatas.
4.Keteguhan Hati dan Kreatifitas
Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas.
Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha
dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa kita atasi dengan baik.
5.Cari informasi tentang prospek bisnis yang kita jalani
Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini
banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama.
Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar.
Sebaiknya kita menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
6.Lihat tingkat kebutuhan Konsumen

Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk kita. Semakin besar tingkat
kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya
resiko dalam memasarkan produk.

Anda mungkin juga menyukai