Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Resiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi
sebagai akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Resiko
dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara kuantitatif. Kunci
untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan Anda hadapi adalah seberepa
anda mandapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mengetahui seberepa besar
resikonya.
Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar
keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam
mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang
menurut orang lain penuh dengan resiko. Yang membedakan seorang wirausaha
dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang
lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal
yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan
wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan
suatu hambatan yang menjadikan kita gagal
Secara umum, konsep risiko selalu dikaitkan dengan adanya suatu tingkat
ketidakpastian pada masa yang akan datang. Secara spesifik, risiko didefinisikan
sebagai adanya konsekuensi, sebagaindampak adanya ketidakpastian, yang
memunculkan dampak yang menguntungkan tidak dianggap sebagai risiko.
Konsekuensi positif ini dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan.
Resiko akan selalu ada dalam kehidupan usaha sehari-hari. Intensitas risiko
akan semakin meningkat manakala kita melakukan kegiatan bisnis. Jika ingin
mendapatkan hasil/keuntungan yang besar, maka risiko yang dihadapi pun besar juga
(high risk, high return). Oleh karenanya, seorang wirausaha tidak dapat dilepaskan
dengan bagaimana seorang wirausaha melakukan pengambilan risiko untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.

1
Bentuk resiko usaha dapat berupa kerugian finansial dan pengalaman buruk.
Dari resiko usaha ini, seorang wirausahawan dapat memperbaiki dengan cara belajar
lagi dengan cara yang yang baru, gigih, ulet, dan bekerja keras agar dapat meraih
keberhasilan. Adapun karakteristik resiko yaitu sesuatu ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa sehingga menimbulkan kerugian. Resiko selalu terjadi apabila
keputusan yang diambil menggunakan kriteria peluang atau kriteria ketidakpastian.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam resiko usaha sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan resiko?
2. Bagaimana pengambilan keputusan dalam kewirausahaan
3. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan bisnis?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah seperti
berikut ini:
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui arti resiko dalam kewirausahaan.
2. Agar Mahasiswa dapat mengetahui pembelajaran mengenai mengambil
keputusan dalam usaha
3. Agar Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui definisi perencanaan
bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengambilan Resiko


2.1.1 Pengertian Pengambilan Resiko
Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya
sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI,
wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan
produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkanya. Seorang
wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang berbeda dan mampu menangkap
peluang yang ada.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih
kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang
lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam
hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan
mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang
wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko
yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.
Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-
matang keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan
kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin
besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap
pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan
dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang
aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih
resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai
tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita
gagal.

3
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut
mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang
penuh dengan resiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, balap mobil
milik orang tuanya. Tetapi, contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olahraga
beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arum jeram karate atau
olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga penuh
resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan
sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dilakukan dengan penuh perhitungan.
Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi,
maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.
2.1.2 Mengambil Resiko dalam Peluang Usaha
Seorang wirausahawan adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko.
Ducker mengatakan bahwa ketika wirausawan menetapkan sebuah keputusan, sudah
memahami secara sadar risiko yanga bakal di hadapinya. Selanjutnya wirausaha
tersebut akan memperkecil risiko-risiko itu. Dalam hal ini,penerapan inovasi dalam
usaha merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
risiko. Dalam berwirausaha praktiknya penuh risiko. seperti adanya persaingan,
harga turun naik, barang tidak laku dijual,serta adanya resesi dan inflasi.
2.1.3 Pengambilan Resiko Karakretistik Entrepreuner
Ada tujuh ciri-ciri seorag wirausahawan menurut Meredith ( 1996 ) adalah
harus memiliki percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun. Sementara
menurut Kuratko dan Hodgetts menyebutkan ada sembilan karakteristik dari
entrepreneur, yaitu:
1) Entrepreneur adalah pelaku
2) Entrepreneur itu dilahirkan, bukan di buat atau diciptakan
3) Entrepreneur selalu menjadi penemu atau pencipta sesuatu
4) Entrepreneur adalah akademis
5) Entrepreneur harus memenuhi the profile
6) Kebutuhan entrepreneur adalah keberuntungan

4
7) Ketidak tahuan merupakan keberuntungan bagi entepreniur
8) Entrepreneur menginginkan keberhasilan dan pengalaman menyatakan
tingkat kegagalan cukup tinggi
9) Entrepreneur adalah seorang pengambil resiko
Wirausaha sukses harus cermat dalam mengkalkulasi resiko, Kecermatan,
ketelitian, kehati-hatian merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha. Penggabungan dari ketiga sifat diatas memberi dampak yang positif untuk
kemajuan usaha dimasa datang. Seorang wirausaha harus bisa mengkalkulasikan hal-
hal yang menghambat pada kemajuan usahanya, meskipun hal yang peling kecil
sekalipun. Ia tidak boleh ceroboh dalam mengambil sikap maupun mengambil suatu
keputusan, apalagi dianggap sepeleh, karena itu semua juga akan menghambat
perkembangan bisnis dan juga harus tetap mengontrol emosi.
2.2. Perencanaan Bisnis
2.2.1 Pengertian Perencaan Bisnis
Menurut Mahmud Machfoed, bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan.
Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab
perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati
dengan kenyataannya. Diharapkan dengan perencanaan bisnis yang baik maka
perencanaan dengan kenyataannya memiliki perbedaan yang cukup kecil. Karena itu
perencanaan bisnis ini dapat digunakan sebagai pedoman penciptaan usaha.
Kesimpulannya Business Plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun

5
eksternal mengenai perusahaan untuk memulai pada waktu usaha. Adapun isinya
sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan,
operasional dan sumber daya manusia.
2.2.2 Komponen Dalam Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan semua unsur
mengenai perusahaan untuk memulai pada waktu usaha. Berikut adalah komponen-
komponen dalam perencanaan bisnis:
1) Riwayat Singkat Usaha
Riwayat singkat atau executive summary akan menjadi sebuah perhatian
orang untuk dibaca. Saat orang lain mengenal perusahaan anda, pastikan
membaca executive summary dengan singkat dan benar. Mungkin akan
melibatkan beberapa dokumen penting yang mencakup penampilan data
dengan tujuan publik memang harus tahu. Dua alasan yang harus ada dalam
penjelasan executive summary ini yaitu (jawab pertanyaan tersebut):
a. Mengapa perusahaan tertarik dengan usaha yang digeluti saat ini atau
sedang berjalan?
b. Bagaimana cara perusahaan atau membangun usaha tersebut dari nol
sehingga implementasi dari keinginan yang ingin dicapai berhasil.
2) Latar Belakang Perusahaan
Dalam perencanaan bisnis setidaknya harus dijabarkan secara rinci, dimana
beberapa hal yang minimal harus ada dalam sebuah latar belakang perusahaan
yaitu:
a. Sekilas usaha atau sejarah berdirinya perusahaan, disini menggungkap
bagaimana perusahaan menjelaskan sedikit tentang apa saja dan kapan
perusahaan itu berdiri.
b. Pihak-pihak yang terlibat dalam usaha, dalam hal ini adalah siapa rekanan,
tokoh, dan pendampin yang terlibat dalam bisnis anda.
c. Kondisi keuangan perusahaan, harus tergambar walaupun bukan hasil
neraca keuangan sebenarnya. Intinya menunjukkan bahwa kondisi
keuangan perusahaan sehat.

6
d. Rencana pengembangan, perlu dimasukkan dengan tujuan untuk
menjelaskan arahan pengembangan usaha ini pada akhirnya berujung
dimana, apakah direncanan menjadi sebuah perusahaan multinasional atau
hanya perusahaan dengan tingkat pasar lokal saja.
3) Produk-Produk dan Jasa dari Perusahaan
Produk dan jasa apa saja yang peruhaan akan jual. Disini diperlukan
bagaimana analisis sebuah produk dan apakah perusahaan sanggup
menjualnnya. Tidak hanya itu dibutuhkan pula gambaran detail dari produk
yang akan dijual.
4) Kondisi Pasar Produk dan Strategi Pemasaran
Disini hal harus ada adalah analisis kondisi pasar, mengenai besarnya
permintaan terhadap barang atau jasa yang dibuat oleh perusahaan. Hanya ada
dua pilihan menciptakan pasar (driving market) atau mengikuti pasar (market
driven), sehingga dapat mengetahui kondisi pasar dan bisnis yang sedang
dijalankan.
5) Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran pada dasarnya membidik target market yang sesuai agar
sasarannya tepat efektif dan efisien. Beberapa komponen yang harus
diperhatikan, diantaranya adalah analisa pasar, analisa produk, strategi
pemasaran dan bauran pemasaran produk, kondisi persaingan, kondisi harga,
kondisi promosi dan iklan, kondisi dan strategi manajemen serta kondisi dan
strategi keuangan.
2.2.3 Format Perencanaan Bisnis
Rencana bisnis adalah pernyataan formal atas tujuan berdirinya sebuah bisnis,
serta alasan mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai, serta
rencana-rencana yang akan dijalankan untuk memenuhi tujuan tersebut. Adapun
format perencanaan bisnis adalah sebagai berikut:
1) Ringkasa Eksekutif
Berisi mengenai nama, alamat, dan nomor telepon perusahaan serta orang
orang penting dalam perusahaan. Menjelaskan uraian singkat mengenai
perusahaan, produk dan jasanya, serta masalah pelanggan yang mereka

7
pecahkan. Menjelaskan uraian singkat mengenai pasar bagi produk dan jasa
serta strategi yang akan mengantarkan perusahaan menuju kesuksesan.
Menjelaskan uraian singkat mengenai pengalaman manajemen dan
pengalaman teknis orang-orang penting di perusahaan. Berisi pernyataan
singkat mengenai kebutuhan dana dan cara penggunaannya dan bagan serta
tabel yang memperlihatkan pokok-pokok perkiraan keuangan.
2) Pernyataan Visi dan Misi
Berisi visi wirausahawan terhadap perusahaan dan nilai-nilai dan prinsip apa
yang dianut perusahaan.
3) Sejarah Perusahaan
Menjelaskan sejarah perusahaan dari siapa pendiri perusahaan, pokok-pokok
mengenai keuangan dan operasional serta prestasi yang telah dicapai.
4) Profil Bisnis dan Industri
Profil bisnis membahas mengenai analisis industri seperti latar belakang dan
tinjauan industri, tren yang penting, tingkat pertumbuhan, dan faktor kunci
kesuksesan dalam industri. Membahas pandangan untuk tahap-tahap
pertumbuhan di masa depan (awal, tumbuh, dewasa) dan sasaran dan tujuan
perusahaan seperi operasional dan keuangan.
5) Strategi Bisnis
Strategi bisnis menjelaskan mengenai citra dan posisi yang diinginkan dalam
pasar, penggunaan analisis SWOT (Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman)). Menjelaskan
pula mengenai strategi kompetitif seperti operasional dan keuangan.
6) Produk dan jasa Perusahaan
Produk dan jasa perusahaan mendeskripsikan menegenai ciri-ciri produk dan
jasa, manfaat untuk pelanggan dan konsumen, jaminan dan keunikan produk.
Menjelaskan pula mengenai perlindungan hak paten atau merek dagang.
Menguraian mengenai proses produksi (bila memungkinkan) seperti bahan
baku, biaya dan pemasok utama. Serta menjelaskan penawaran produk dan
jasa di masa yang akan datang.

8
7) Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran meliputi target pasar seperti profil demografis lengkap
dan karakteristik lain pelanggan yang penting. Motivasi pelanggan untuk
membeli serta ukuran dan tren pasar. Strategi melalui periklanan dan promosi
seperti media yang digunakan profil pembaca, pemirsa, pendengar, biaya
media, frekuensi penggunaan, dan rencana untuk membuat publisitas.
Menjelaskan juga mengenai penetapan harga berdasarkan struktur biaya, citra
yang diinginkan di dalam pasar, perbandingan terhadap harga-harga pesaing.
Strategi distribusi menjelaskan mengenai saluran distribusi yang digunakan
serta teknik dan insentif penjualan.
8) Lokasi dan Tata Letak
Menjelaskan mengenai lokasi berdasarkan analisis demografis antara lokasi
dengan profil pelanggan sasaran, jumlah lalu lintas, tingkat sewa, kebutuhan
dan pasokan tenaga kerja serta tingkat upah. Tata letak menjelaskan tentang
persyaratan ukuran, IMB, Amdal, dan sebagainya, masalah ergonomic ran
rencana tata letak (sesuai lampiran).
9) Analisis Pesaing
Memberikan penjelasan mengenai pesaing yang ada, siapa mereka dan
menciptakan matriks profil persaingan, kekuatan pesaing dan kelemahannya.
Serta mambahas pula calon pesaing atau perusahaan yang mungkin
memasuki pasar dan dampaknya pada perusahaan bila mereka masuk.
10) Uraian Tim Manajemen
Menyebutkan manajer dan karyawan kunci beserta latar belakang mereka,
pengalaman, keahlian, dan pengetahuan yang mereka bawa ke dalam
perusahaan. Menjelaskan pula daftar riwayat hidup dari manajer dan
karyawan (sesuai untuk lampiran).
11) Rencana Operasi
Menjelaskan mengenai bentuk kepemilikan yang dipilih dan alasannya,
struktur perusahaan (bagan organisasi), kewenangan pengambilan keputusan,
dan paket kompensasi dan tunjangan.

9
12) Perkiraan Keuangan
Menunjukkan laporan keuangan seperti laporan laba-rugi, neraca dan laporan
arus kas. Menjelaskan analisis impas dan analisis rasio dengan
membandingkannya dengan standar-standar industri (dapat diterapkan pada
perusahaan yang telah ada).
13) Proposal Pinjaman atau Investasi
Proposal pinjaman atau investasi berisi mengenai jumlah yang diajukan,
tujuan penggunaan dana, jadwal pembayaran kembali atau “pelunasan”
(strategi keluar) dan jadwal untuk menerapkan rencana dan meluncurkan
perusahaan.

10
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan ketatnya persaingan usaha,
Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien
dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
1. Di dalam berwira usaha kita harus memperhatikan faktor-faktor yang
menyebabkan munculnya risiko usaha
2. Seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan
dampak yang terjadi nantinya misalnya metode Analisa dari Pengalaman
dan Metode Pengamatan dan Survei
3. Faktor-faktor yang perlu dihindari dalam pembuatan business plan adalah
proyeksi finansial, proyeksi bisnis yang tidak realistis dan sulit dijalankan,
membutuhkan teknologi canggih yang cukup rumit. Rencana bisnis adalah
pernyataan formal atas tujuan berdirinya sebuah bisnis, serta alasan
mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai, serta
rencana-rencana yang akan dijalankan untuk memenuhi tujuan tersebut.
3.2 Saran
Dari pembahasan di atas, mudah-mudahan dengan ini kita dapat meningkatkan
ilmu pengetahuan khususnya dalam pembahasan Resiko Kewirausahaan.
Pembahasan di atas akan mengantar kita untuk mengenal dunia Usaha/business plan.
Mulai dari resiko, pengambilan keputusan, serta perencanaan bisnis. Dengan
demikian, pembahasan ini semua pengetahuan yang belum kita ketahui, akan
menambah ilmu pengetahuan walaupun pembahasan di atas bersifat sederhana.

11
DAFTAR PUSTAKA

Musrofi, Muhammad. 2008. Membuat Rencana Usaha. Pustaka Insani Madani:


Yogyakarta

Rudianty, Yeni. 2011. Makalah Perencanaan Bisnis. Universitas Negeri Jakarta:


Jakarta

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Salemba Empat. Jakarta.

https://www.scribd.com/document/322403060/Makalah-Berani-Mengambil-Resiko-
Dalam-Perusahaan

12

Anda mungkin juga menyukai