Anda di halaman 1dari 14

Nama : Dwi Wahyu Nugraha

NPM : 021117146
Mata Kuliah : Kewirausahaan

PENGAMBILAN RESIKO TERHADAP WIRAUSAHA


DALAM SITUASI COVID
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Resiko

Resiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang


terjadi sebagai akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-
hari. Resiko dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara
kuantitatif. Kunci untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan Anda
hadapi adalah seberepa anda mandapatkan informasi. Semakin sempurna Anda
mengetahui seberepa besar resikonya. Resiko bagi para wirausaha bukanlah
sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu
tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang
menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan
resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin
berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih
rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan. Dalam pengambilan resiko para
wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan
diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin
besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan
dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa
yang menurut orang lain penuh dengan resiko. Yang membedakan seorang
wirausaha dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam pengambilan resiko.
Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan
tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai
kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal

Secara umum, konsep risiko selalu dikaitkan dengan adanya suatu tingkat
ketidakpastian pada masa yang akan datang. Secara spesifik, risiko
didefinisikan sebagai adanya konsekuensi, sebagaindampak adanya
ketidakpastian, yang memunculkan dampak yang menguntungkan tidak
dianggap sebagai risiko. Konsekuensi positif ini dianggap sebagai keuntungan
yang diharapkan. Resiko akan selalu ada dalam kehidupan usaha sehari-hari.
Intensitas risiko akan semakin meningkat manakala kita melakukan kegiatan
bisnis. Jika ingin mendapatkan hasil/keuntungan yang besar, maka risiko yang
dihadapi pun besar juga (high risk, high return). Oleh karenanya, seorang
wirausaha tidak dapat dilepaskan dengan bagaimana seorang wirausaha
melakukan pengambilan risiko untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Bentuk resiko usaha dapat berupa kerugian finansial dan pengalaman buruk.
Dari resiko usaha ini, seorang wirausahawan dapat memperbaiki dengan cara
belajar lagi dengan cara yang yang baru, gigih, ulet, dan bekerja keras agar
dapat meraih keberhasilan. Adapun karakteristik resiko yaitu sesuatu
ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa sehingga menimbulkan kerugian.
Resiko selalu terjadi apabila keputusan yang diambil menggunakan kriteria
peluang atau kriteria ketidakpastian

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah maksud dari pengambilan resiko


1.2.2 Bagaimana peluang wirausaha dalam situasi Covid-19
1.2.3 Jenis jenis resiko usaha
1.2.4 Bagaimana cara wirausaha mengatasi Era New Normal
1.2.5 Bagaimana cara mengevaluasi resiko

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui arti pengambilan resiko


1.3.2 Untuk mengetahui peluang wirausaha mengenai resiko dalam situasi
Covid
1.3.3 Untuk mengetahui Jenis jenis resiko usaha
1.3.4 Untuk mengetahui Bagaimana cara wirausaha mengatasi resiko Era
New Normal
1.3.5 Untuk mengetahui cara mengevaluasi resiko

1.4 Manfaat

1. Tercapainya tujuan makalah sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah


kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Resiko

Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya


sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI,
wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang
berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada. Resiko bagi para wirausaha
bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan
sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal
yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil
resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang
wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari
resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.

Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-


matang keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan
kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri,
semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta
semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan
dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik
yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih
memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan
sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang
menjadikan kita gagal.

Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut
mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang
penuh dengan resiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, balap
mobil milik orang tuanya. Tetapi, contoh-contoh tersebut dalam arti negatif.
Olahraga beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arum jeram
karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.

Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga penuh
resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan
sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dilakukan dengan penuh
perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala
macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya

B. Peluang resiko dalam situasi Covid-19

Bagi personal atau individu

1. Kebiasaan baru

Kekhawatiran ataupun ketakutan adalah salah satu motivator paling besar dalam
hidup bagi individu. Contohnya; dengan adanya isu penyebaran covid-19, kita
lebih sadar dan tergerak untuk menjaga higienitas yang membangun kebiasaan
diri untuk selalu menjaga kebersihan diri. Perilaku dan kebiasaan ini bisa kita
bangun pada anak-anak kita ataupun orang-orang yang kita kasihi. Tentunya
tidak berupa nasihat yang berlebihan, akan tetapi melalui contoh atau perilaku
nyata.

2. Memiliki lebih banyak waktu untuk orang yang dicintai

Adanya penundaan atau bahkan pembatalan pertemuan dan perjalan bisnis,


memberikan peluang besar bagi mereka yang memiliki jadwal sangat padat atau
sibuk untuk memiliki waktu ekstra dan menghabiskannya bersama keluarga
atau orang-orang yang dicintai.

3. Bersatu kita teguh

Situasi ini memberikan kesempatan kepada kita dalam membangun rasa


kemanusiaan dan persatuan tanpa melihat berbagai perbedaan yang ada.

4. Tetap tenang dan waspada

Tidak perlu terlalu panik menghadapi situasi ini, lebih fokuslah terhadap hal
yang lebih penting yaitu melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang
dianjurkan dan diperlukan. Karena hal tersebut adalah satu-satunya pertahanan
diri yang efektif saat ini. Dengan begitu, kita akan dipaksa untuk membangun
mental dan pola perilaku yang tenang dan waspada secara bersamaan.

Bagi pengusaha

Terciptanya peluang bisnis Banyak rantai pasokan industri atau bisnis global
bergantung pada Tiongkok, dan dengan adanya isu penyebaran covid-19 rantai
pasokan tersebut menjadi terganggu. Sehingga hal ini memaksa para pemimpin
industri dan bisnis menyiapkan rencana alternatif untuk keberlangsungan
kesinambungan bisnis, bila hal seperti ini terjadi kembali di masa depan. Hal
ini jelas membuka peluang bisnis bagi negara-negara lainnya, untuk
menawarkan solusi dari adanya gangguan pada rantai pasokan tersebut, salah
satunya Indonesia. Kapan terakhir kalinya kita berada dalam sebuah pertemuan?
Apakah itu di bandara, konferensi, dan pertemuan bisnis? Jika kita berada
dalam kondisi yang memang mengharuskan bertemu banyak orang, tidak perlu
terlalu fokus pada kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Hanya perlu
memastikanlah diri kita untuk selalu tenang dan waspada, dengan melakukan
tindakan-tindakan pencegahan terhadap segala kemungkinan yang bisa saja
terjadi. Hal yang terpenting adalah, hadapi, jalani dan tetap waspada dalam
kondisi apapun. Cobalah untuk melihat peluang dari segala situasi dan kondisi
yang kita hadapi, karena hal tersebut akan mengubah sudut pandang dan cara
kita berpikir.

C. Jenis jenis reesiko usaha

Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda
tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien
dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.

Jenis-jenis risiko yang sering erjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah
sebagai berikut.

1. Risiko perusahaan

Risiko perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha Anda yang akan
berdampak pada kelangsungan hidup atau saham perusahaan Anda.

2. Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan
perusahaan.

3. Risiko Likuiditas (ketersediaan uang tunai)

Risiko likuiditas terjadi ketika ada tagihan mecet dari pelanggan yang
menyebabkan alam ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Hal ini bisa
berdampak pada kerugian tingkat suku bunga dan kesulitan dalam membayar
gaji karyawan.

4. Risiko Permodalan

Risko permodalan adalah risiko yang terjadi karena


kerugian,penjualan,likuiditas,dan keuangan yang membuat modal usaha Anda
mengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). Hal ini harus segera diatasi
dengan meneliti dan mengevaluasi faktor penyebabnya.

5. Risiko Pasar

Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola
persaingan, daya hidup pelanggan,maupun munculnya pesaing baru yang
potensial di pasarproduk Anda.

D. Cara mengatasi resiko resiko dalam Era New Normal

Efek pandemi corona ini dirasakan dimana-mana, terutama para pebisnis yang
mengalami banyak shift di era ini. Nah berikut ada beberapa dampak pandemi
yang dirasakan oleh para sektor usaha

 Perubahan Perilaku Konsumen

Yang pertama adalah perilaku konsumen yang berubah. Di era new normal ini,
daya beli dan kepercayaan diri pembeli ketika ingin membeli suatu barang
semakin menurun. Pembeli saat ini akan mengesampingkan keinginannya dan
akan memprioritaskan kebutuhan. Perilaku konsumen yang berubah dengan
cepat ini membuat mereka juga mengurangi membeli hal tidak penting dan
menurunkan aktivitas jual-beli kebutuhan tersier, seperti telepon genggam baru
dan pariwisata.Namun, dalam artikel yang diterbitkan McKinsey, pembeli di era
ini juga cenderung akan mengabaikan harga dan lebih memperhatikan
kebutuhan primer mereka. McKinsey mengatakan ini ada hubungannya sama
teori permintaan loh, dimana semakin sedikit barang (langka) maka semakin
tinggi harga yang diberikan.

Hal ini membuat konsumen udah nggak peduli lagi sama harga. Mereka akan
lebih mementingkan kebutuhannya, seperti contohnya mass buying yang
dilakukan oleh konsumen pada makanan dan produk kesehatan, seperti vitamin,
hand sanitizer dan masker dan hal hal ini sifatnya penting dan wajib sehingga
konsumen tidak lagi pusing memikirkan harganya. Di era pandemi ini, banyak
sekali kejadian yang mentrigger para konsumen seluruh dunia untuk mengubah
perilaku mereka dengan sekejap.

 Transformasi Digital

Kini semenjak adanya pandemi virus corona, konsumen online bukan hanya
generasi millenial saja, loh. Pada awalnya, memang generasi millenial yang
mendominasi pasar online. Namun, setelah pandemi dan anjuran social
distancing serta karantina di rumah, banyak konsumen dari berbagai kalangan
beralih ke digital. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak orang
berbondong-bondong memilih untuk menggunakan online shop dibandingkan
pergi ke toko offline dikarenakan banyaknya resiko yang akan terjadi di luar
sana. Belanja online juga pastinya membuat semua orang beralih ke transaksi
online. Hal ini juga didukung oleh pernyataan WHO yang menyatakan bahwa
uang tunai bisa menyebarkan berbagai virus. Nah, hal ini bikin orang orang
lebih memilih untuk pindah ke pembayaran non-tunai dalam aktivitas sehari-
hari mereka, contohnya belanja di supermarket sampai membayar parkir, nih.
Bank Indonesia (BI) sendiri juga turut mengajak masyarakat untuk go cashless
untuk mencegah penyebaran virus corona. Selain kegiatan jual beli, kegiatan
belajar mengajar juga sekarang sudah beralih ke digital, nih! Dikarenakan era
ini, sekolah belum bisa beroperasi seperti biasa, maka kegiatan belajar mengajar
harus bisa secara virtual. Hampir semua sekolah sekarang menerapkan ini untuk
kegiatan belajar mengajarnya agar para siswa tetap bisa mendapatkan ilmu
tanpa harus bertatap muka secara langsung di sekolah.

Ada 6 Strategi menghadapi New Normal

1. Inovasi yang Relevan


Poin pertama kata kuncinya adalah relevansi. Emang di era baru pasti
dibutuhkan inovasi dan perombakan besar-besaran, namun banyak juga inovasi
yang dilakukan ini malah menyimpang. Usahakan dalam melakukan inovasi
untuk bisnis tetap harus selaras dengan sektor industri bisnis kamu, ya! Inovasi
yang digunakan juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan target market bisnis,
bukan hanya yang terlihat sedang ngetrend, jadi tetap harus melakukan riset nih
apa aja inovasi yang bakalan berguna dan cocok untuk bisnis masing-masing
orang.

2. Mengoptimalkan Sistem Online

Efek social distancing dan menyempitnya ruang jual beli antara penjual dan
pembeli di toko offline menjadikan sistem online ini salah satu cara ampuh
untuk survive di tengah pandemi. Meskipun sudah “new normal” dan toko-toko
offline sudah kembali dibuka, tetap saja perilaku dan aktivitas masyarakat
belum sepenuhnya kembali seperti biasa. Orang orang akan tetap terus
mengandalkan sistem online karena selain convenient, hal ini juga minim
resiko, sih. Hal ini perlu ditekankan nih ke para pelaku bisnis, mereka harus
mulai meraba situs online sebagai salah satu wadah untuk membuka bisnis
karena di zaman ini, apapun udah serba online. Untuk yang sebelumnya pernah
memiliki bisnis online, mungkin ini bukan suatu tantangan sulit karena pasti
kalian udah pernah coba atasi dan melakukan uji coba, namun untuk pebisnis
yang sebelumnya belum pernah mencoba platform online, mungkin akan
merasakan berbagai kesulitan.

3. Memanfaatkan Digital Marketing

Nah, ini tetap berhubungan sama poin di atas, melakukan transisi ke sistem
online. Digital marketing memang suatu hal yang nggak bisa dipisahin. Jadi,
salah satu strategi untuk menghadapi new normal adalah coba untuk
memanfaatkan digital marketing untuk mempromosikan bisnis kamu. Iklan di
media digital itu low budget kok, apabila dibandingkan dengan channel
marketing yang lainnya, contohnya billboard. Selain low budget, ini juga
memberikan hasil yang tinggi loh, yang bisa membantu bisnis untuk
menggunakan strategi pemasaran yang tepat sambil menghemat budget biaya
pemasaran! Kamu bisa beriklan ke sosial media terlebih dahulu lalu
memperluas channel marketing digital lainnya.

4. Melakukan Kolaborasi

Saat ini, promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu contohnya
adalah melalui kolaborasi. Tetap berkaitan kok sama dua poin diatas, kolaborasi
antara brand yang kamu miliki sama influencer bisa meluaskan jaringan
promosi yang tepat sasaran, nih Perlu diingat juga, guys, kolaborasi jangan
sembarangan memilih influencer yang lagi terkenal aja, ya. Pilihlah orang dan
komunitas yang sesuai dengan target market, sehingga strategi ini bisa
membawa segudang manfaat untuk bisnis.

Disarankan untuk mencoba menggunakan influencer nano, seseorang yang


memiliki followers banyak di sosial media namun jumlahnya tidak sampai 10
ribu followers. Selain murah harganya, strategi ini efektif juga kok kalau bisnis
bisa pintar memilih komunitas yang tepat. Influencer ini efektif karena dengan
followers yang lebih sedikit, ia bisa dekat dengan pengikutnya. Tentu, harus
konsisten ya guys kalau ingin bisnis kamu berhasil untuk konten promosi

5. Bangun Hubungan dengan Customer

Selama pandemi bahkan saat era new normal, aktivitas manusia nggak bakalan
sama kaya dulu. Orang-orang tetap bakalan stay at home untuk menghindari
resiko terkena virus corona. Jadi, perusahaan dan bisnis harus memutar otak
gimana ya cara dan langkah terbaik untuk tetap menjalin komunikasi yang baik
dengan konsumennya. Contohnya, bisnis bisa meningkatkan pelayanan
customer service, dengan merambah ke berbagai sosial media yang mudah
dihubungi selama 24 jam. Dengan memanfaatkan sosial media ini juga, bisnis
bisa gencar update soal produk dan jasa yang ditawarkan bahkan sampai
promosi dan kampanye, loh Gamau kan pelanggan kamu ketinggalan info
menarik Dengan menjaga customer relationship yang baik, pelanggan akan
merasa semakin dekat dengan perusahaan dan ada emotional attachmentnya
sendiri. Konsumen juga bisa memberikan feedback yang baik ke bisnis dan juga
bisa meningkatkan repeat order penjualan

6. Manajemen Risiko

Selain semua hal yang dilakukan diatas, tetap saja bisnis harus melakukan
manajemen risiko guna untuk merumuskan strategi mana yang sekiranya sesuai
dengan perusahaan sampai strategi mana yang menghadapi potensi kerugian
sehingga perusahaan bisa berhenti menggunakan strategi itu dan memikirkan
alternatif lain. Lakukan analisis resiko apa saja yang akan terjadi di bisnis kamu
pada new normal ini. Dengan ini bisnis lebih mudah untuk menghindari resiko,
mengurangi potensi resiko sampai bahkan menanggung dan mencari solusi
dengan cepat atas kerugian yang dialami

E. Cara mengevaluasi resiko

Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi
hal-hal berikut:

 Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi


sasaran yang konsisten

 Pastikan jenis aktivitas yang berlainan


 Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian
lain yang memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya

 Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan


terbuka dengan kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk
memulai aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai

 Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan


cepat Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan
tidak harus keluar dari tim Terapkan pengembangan bertahap
( incremental development ) bila memungkinkan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda
tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien
dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.

1. Di dalam berwira usaha kita harus memperhatikan faktor-faktor yang


menyebabkan munculnya risiko usaha

2. Seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan


dampak yang terjadi nantinya misalnya metode Analisa Dari Pengalaman dan
Metode Pengamatan dan Survei

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan mengambil resiko usaha di atas tersebut diatas, maka


dapat di sarangkan senbagai berikut.

1. Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu
permasalahan.

2. Carilah kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3. Pikiran risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbadingan sebab
akibat.

4. Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh sebagai bahan


pertimbangan.

5. Tanya terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum
mengambil keputusan.

6. Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun rencana Anda dengan
sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai