PENDAHULUAN
Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat
dilepaskan dari aktivitas mengelolah risiko. Operasi suatu badan usaha atau perusahaan
biasanya berhadapan dengan risiko usaha dan risiko non usaha.
Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar kata risiko dan sudah sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Secara umum risiko
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan. Berbagai macam risiko,seperti resiko
kebakaran, resiko terkena banjir dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung
kerugian jika resiko resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal resiko dikaitkan
dengan kemungkinan kejadian atau kedaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah
membangun dan memperluas keuntungan kompotitif organisasi.
Oleh karena itu, kita perlu mempelajari tentang Resiko Dan Solusi Pada Berbagai
Sektor Bisnis agar kita bisa mengantisipasi berbagai resiko yang akan terjadi ketika
ingin membangangun suatu usaha
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 64
2
Ibid, hal. 65
2
Agar segala resiko diatas dapat dihindarkan dan kerugian dapat diminimalkan,
usaha yang kita jalankan, baik jiwa maupun harta yang terkandung di dalamnya, perlu
diberikan payung perlindungan. Payung ini akan mampu mengganti secara maksimal
atas resiko kerugian yang akan diderita. Tampa payung perlindungan, kita tidak akan
mendapat penggantian apapun atau dengan kata lain benar-benar rugi total.
Payung untuk melindungi usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut.
1. Menetapkan prosedur dan tatatertip kerja
Dengan mematuhi dan melaksanakan semua prosedur dan tatatertip kerja secara
disiplin oleh seluruh karyawan, kemungkinan terjadi kesalahan dapat diperkecil. Hal
ini dapat meminimalkan resiko kerugian.
2. Menyediakan Alat Pengamanan
Perusahaan hendaknya menyiapkan alat bantu bagi seluruh karyawan agar bia terjadi
sesuatu, fungsi alat ini dapat melindungi karyawan dan harta perusahaan dari sesiko
kerugian, misalnya perusahaan perlu menyediakan alatpemadam kebakaran.
3. Meminta pertanggungan Perusahaan Asuransi
Perusahaan hendaknya mengasuransikan karyawan, harta, dan seluruh kegiatan
perusahaan kepada pihak asuransi tertentu.3
Faktor yang juga menjadi penyebab Timbulnya Risiko :
1. Perubahan
2. Kesalahan strategi dan perencanaan
3. Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana
4. Persiapan yang kurang matang
5. Kelengahan pribadi atau penanggung jawab.4
3
1. Risiko jiwa
Risiko jiwa artinya jiwa pengusaha dan seluruh karyawannya akan terancam pada
saat mereka melakukan pekerjaan. Resiko jiwa yang dapat terjadi antaralain
kecelakaan dalam menjalankan tugas akibat penggunaan mesin, tersengat listrik,
ketrabrak kendaraan dijalan atau menabrak orang atau benda pada saat membawa
kendaraan; terbakar tergelam, dan risiko jiwa lainnya. Risiko jiwa inidapat
menyebabkan seseorang menjadi cacat sementara, cacat seumur hidup, atau
menyebabkan kematian. 5
2. Risiko kehilangan harta
Risiko kehilanagan harta perusahaan maksudnya kemungkinan harta milik
perusahaan hilang karena kecurian, tergelam, terbakar, atau kelainan lainnya. Faktor
kecurian kecuria dapat terjadi pada peralatan, hasil produksi, sarana trasportasi
seperti mobi, atau kehilangan bahan muatan karena tenggelam, kehilangan
sejumplah harta karena terbakar, dan berbagai bentukkehilangan lainnyaseperti
kesalahan dalam penyetoran,pembayaran, atau akibat kesalahan pencatatan
keuwangan.
3. Risiko kerusakan harta
Risiko kerusakan harta juga dapatdisebabkan oleh berbagaihal sehingga merugikan
perusahaan. Kerusakan harta dapat terjadi karena kebakaran atau kebanjiran yang
menyebabkan kerusakan kualitas atau nilai harta tersebut. Risiko kerusakan harta
lainnya dapat pula terjadi akibat pengangkutan atau kelalaian karyawan dalam
proses produksi. Semakin banyak kerusakan, semakin besar pula tingkat kerugian
yang diderita perusahaan
4. Risiko penggantian kepada pihak lain
Risiko penggantian kepada pihak lain merupakan risiko yang disebabkan oleh
kesalahan perusahaan. Dalamhal ini karyawan yang menyebabkan pihak lain
menderita kerugian. Misalnya, karyawan perusahaan (sopir) menabrak orang lain
yang menyebabkan kerugian dipihak lain, baik jiwa maupun harta benda. Risiko ini
dapattimbul karena terlambat melakukan pengiriman barang kepada pihak pelanggan
(tidaktepat waktu). Orang atau benda yang mengalami kerugian patut dan wajib
mendapatkan ganti rugi dari perusahaan.
5
Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan, (Jakarta. PT. Erlangga, 2011), hal. 37
4
5. Risiko lainnya
Pihak asuransi biasanya mengklasifikasikan suatu risiko ke dalam tiga jenis
berikut :
a. Risiko murni
Risiko murni adalah ketidakpastian terjadinya sesuatu kerugian atau ada peluang
merugi atas harta atau jiwa perusahaan. Risiko seperti ini misalnya rumah terbakar,
mobil tertabrak, muatan kapal tenggelam, atau risiko murni lainnya.
b. Risiko spekulatif
Risiko spekulatif terjadi atas dua kemungkinan ya itu adanya peluang untuk
memperoleh keuntungan dan adanya peluang untuk menderita kerugian.
c. Risiko individu
Risiko individu adalah risiko yang ditanggung oleh pribadi seseorang. Risiko jenis
ini terdiri dari tiga jenis yaitu sebagai berikut :
1. Risiko pribadi
Misalnya menderita sakit sehingga memerlukan biaya pengobatan, risiko
kehilangan pekerjaan akibat kelalaian pegawai tersebut, akibat perusahaan
bangkrut atau karyawan tersebut meninggal dunia.
2. Risiko harta
Misalnya kehilangan harta benda karena dicuri atau risiko rusaknya harta tersebut
sehingga mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai harta tersebut.
3. Risiko tanggung gugat
Adalah risiko menanggung kerugian seseorang. Sebagai contoh kelalaian
karyawan dalam mengendarai kendaraan di jalan sehingga menyebabkan orang
tertabrak. Karena kesalahan karyawan tersebut, mau tak mau perusahaan atau
pribadi harus mengganti kerusakan atau kerugian pihak yang tertabrak.6
6
Ibid, hal. 43
5
kerugian yang akan di derita. Tanpa paying perlindungan, kita tidak akan dapat
penggantian apapun atau dengan kata lain benar-benar rugi total.
Payung untuk melindungi usaha dapat dilakukan dengan berbagi cara berikut:7
1. MenetapkanProsedurdan Tata TertibKerja
Dengan mematuhi dan melaksanakan semua prosedur dan tata tertib kerja secara
disiplin oleh seluruh karyawan, kemungkinan terjadi kesalahan dapat diperkecil. Hal
ini berarti dapat meminimalkan risiko kerugian.
2. MenyediakanAlatpengamanan
Perusahaan hendaknya menyiapkan alat bantu bagi seluruh karyawan agar bila
terjadi sesuatu, fungsi alat ini dapat melindungi karyawan dan harta perusahaan dari
risiko kerugian,
3. Meminta pertanggungan Perusahaan Asuransi
Perusahaan hendaknya mengasuransikan karwayan, harta dan seluruh kegiatan
perusahaan kepada pihak asuransi tertentu.
Risiko yang akan dihadapi perusahaan dapat terjadi setiap saat, baik risiko yang
dapat diprediksi (diramalkan) maupun yang belum. Agar perusahaan tidak mengalami
kerugian yang besar, risiko ini perlu memperoleh perlindungan. Perlindungan untuk
kasus penggantian terhadap risiko yang mungkin timbul dapat dilakukan dengan
mengasuransikannya kepada pihak asuransi. Dengan memberikan perlindungan
terhadap risiko besarnya risiko kerugian dapat diminimalkan.
Asuransi yang berasal dari bahasa inggris insurance adalah menanggung sesuatu
yang mungkin atau tidak mungkin terjadi; sedangkan kata assurance berarti
menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Sementara itu, pengertian menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1992 yang
dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepeda tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharaokan atau tanggungjawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidaak pasti atau untuk memberikan sesuatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
7
Ibid, hal. 48
6
Kegiatan pertanggungan ini akan menyebabkan tetanggung (nasabah) untuk
membayar sejumplah premi kepada pihak asuransi (penanggung). Besarnya premi biaya
tertanggung ditaksir lebih duluatau diperhitungkan dengan nilai resiko yang akan
dihadapi, semakin besar resiko yang akan dihadapi semakin besar pula premi yang di
bayar dan demikian pula sebaliknya.
Setiap perjanjian asuransi akan tertuang dalam polis asuransi di dalam polis
tersebut dimuat, syarat-syarat, hak, dan kewajiban masing-masing pihak. Selain itu,
jugadimuat jumlah uang yang dipertanggungkan, jangka waktu asuransi, dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Dalam praktiknya terdapat berbagai jenis asuransiyang dapat dipilih oleh
perusahaan. Pemilihan jenis asuransi tergantung dari jenis pertanggungan yang
diinginkan.
Berikut ini jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia. 8
1. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
1) Asuransi kebakaran, meliputi kebakaran, peledakan, petir, kecelakaan pesawat
terbang.
2) Asuransi pengangkutan.
3) Asuransi aneka, termasuk asuransi kebakaran dan pengangkutan, kendaraan
bermontor, kecelakaan, pencurian, dan lainnya.
b. Asuransi Jiwa (life insurence)
1) Asuransi berjangka
2) Asuransi tabungan
3) Asuransi seumur hidup
c. Reasuransi (reinsurance)
2. Dilihat dari segi kepemilikan
a. Milik pemerintah
b. Milik swasta nasional
c. Milikasing
d. Milik campuran
8
Kasmir, Kewirausahaan, hal. 81
7
Ada beberapa tujuan atau keuntungan yang dapat dinikmati dari mengasuransikan
karyawan dan harta milik seluruh perusahaan. Tujuan utamanya adalah melindungi
karyawan dan harta perusahaan dari resiko kerugian dan menjaga masa depan
perusahaan.
Adapu tujuan yang diinginkan perusahaan asuransi kepada para klien adalah
sebagai berikut.
1. Memberikan rasa aman.
2. Memberiikan rasa ketenangan berusaha
3. Merupakan simpana padasaat jatuh tempo dapat diambil
4. Terhindar dari resiko kerugian
5. Terhindar dari risiko kehilangan
6. Memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang
7. Memperoleh penggantian akibat kerusakan dan kehilangan milik sendiri ataupun
milik orang lain. 9
8
tatatertib yang telah dibuat. Dengan demikian, diharapkan kecelakaan, terjadinya
penyimpangan, atau kehilangan dapat diminimalkan.
Menyediakan alat pengamanan damaksutkan untuk memberikan peringatan
kepada seluruh pekerja bila terjadi sesuatu. Disamping berfungsi sebaga alat peringatan
(seperti sirine/ atau alat pengawas), alat pengamanan juga berfungsi untuk memberikan
pertolongan, seperti membantu memadamkan api atau memberi oksigen. Pengamanan
dalampengangkutan udara atau air dapat dilakukan dengan memberi baju pelampung,
kapal penyelamat, atau sinyal kepada pihak-pihak tertentu sehingga dapatmembantu
menyelsmstksn dari kejadian yang didak diinginkan.
Meminta pertanggungan asuransi bertujuan untuk menanggung kerugian yang di
derita perusahaan. Dalam mendirikan jasa pertanggungan, pihak asuransi juga meminta
perusahaan untuk menyediakan prosedur dan tatatertip kerja serta alat pengamanan
yang setandar karena perusahaan asuransi pun tidak mau menderita kerugian seperti
perusahaan yang ditanggungnya. 11
11
http://laksito-minggir.blogspot.co.id/2015/12/cara-melindungi-usaha-dari-resiko.html
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11