Anda di halaman 1dari 31

Risiko Bisnis

(Sebuah Pengantar)

Pertemuan ke – 7 Matkul Entrepreneurship - Universitas Teknologi Yogyakarta


Oleh : Wahyu Adi Pramatmaja
Tujuan Pembelajaran

 Menjelaskan konsep resiko


 Menjelaskan bagaimana pengambilan resiko dilakukan
 Mengidentifikasi resiko-resiko yang potensial terjadi
ketika memulai usaha
 Menjelaskan pengelolaan resiko
 Menjelaskan pola perkembangan bisnis
Konsep Resiko

 Difinisi Risiko
 Ketidakpastian (uncertainty)
 Konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan
 Risiko dan Pengambilan keputusan bisnis
 Hubungan antara: Risk - Risiko – Rizki – Rejeki
 Motivasi mengambil risiko
 Menginginkan pengembalian yang sepadan (return)
 mampu mengkalkulasi risiko
 Kepepet
 tidak mampu mengkalkulasi risiko, atau
 tidak tahu risiko yang dihadapi
Ekonomi LETAK RESIKO : Produksi, Pemasaran, SDM, Finansial,
Alam Lingkungan, Teknologi, Permintaan Pasar, Perbaikan
Perilaku Manusia Kerjasama, Pengembangan Asset

Manajemen Identifikasi Resiko


SEBAB : 1. Identifikasi
Spekulatif 2. Ranking Berdasar Kerugian
Murni 3. Control Resiko (Menghindari, Mengurangi, Memindahkan, Menerima)
4. Monitoring dan Review

Manfaat Melakukan Analisa dan Manajemen Resiko Bisnis


KONTROL : 1. Sebagai bahan Evaluasi dan Keputusan Usaha
Yang dapat dikendalikan 2. Peningkatan Produktifitas dan Keuntungan
Tidak dapat dikendalikan 3. Memudahkan Estimasi Biaya
4. Bentuk Tanggung jawab sosial dan lingkungan
RISIKO MURNI : Risiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi
atau keputusan yang konsekuens adalah kerugian
1. Hilang/ rusaknya aset akibat kebakaran, pencurian, penggelapan dsb
2. Kecelakaan kerja pada proses produksi
3. Akibat tuntutan hukum. Misal dari konsumen
4. Risiko operasional
5. Bencana alam / force majure

RISIKO SPEKULATIF : Risiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah


situasi atau keputusan yang konsekuensi adalah bisa kerugian atau
keuntungan
1. Risiko perubahan harga
2. Risiko kredit
Bentuk Kerugian Akibat Adanya Resiko

1. Risiko Langsung :
Jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari
resiko yang dapat terjadi. Misal : kebakaran

2. Risiko Tidak Langsung :


Jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari
resiko yang dapat terjadi. Misal : Keuntungan yg gagal diterima,
operasional tambahan, kesempatan investasi.
 Bagaimana Mengkalkulasi Risiko
 Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi atau
probability)
 Tentukan dampak yang timul dari risiko yang terjadi (dampak)
 Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula:

Frekuensi x Dampak
 Contoh Mengkalkulasi Risiko

• Risiko terjadinya pencurian barang dagangan


• Frekuensi: 1 bulan 5 kali
• Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian yang ditanggung adalah
Rp300 ribu
• Kemungkinan prediksi kerugian:
5 x 300.000 = 1.500.000

Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko pencurian barang dagangan yang
berpotensi menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
Risiko dinamis, merupakan risiko yang
muncul akibat dari kondisi keseimbangan
tertentu.
Risiko statis, merupakan risiko yang muncul
akibat dari perubahan kondisi tertentu.

Risiko objektif, merupakan risiko yang


didasarkan pada obsevasi parameter yang
objektif
Risiko subjektif yang berkaitan dengan
persepsi seseorang terhadap suatu risiko
Pengelolaan Risiko
Dikontrol : Upaya – upaya yg dilakukan agar probabilitas terjadinya risiko yg diidentifikasi menjadi
berkurang.
Contoh : penerapan SOP, QC, K3, dsb

Ditransfer : Upaya – upaya yg secara sadar dilakukan dengan memindahkan risiko yg dihadapi kepada
pihak lain.
Contoh : Outsourcing, Supplier, Asuransi, dsb

Dibiayai sendiri : Upaya – upaya mendanai dapak yg ditimbulkan risiko.


Contoh : Dana cadangan

Dihindari : Tindakan secara sadar untuk menghindari risiko yg dihadapi.


Contoh : Dengan memprediksi risiko yg akan muncul didepan
Paradigma Manajemen Risiko

Paradigma Lama Paradigma Baru


 Pengelolaan risiko dikelola secara  Terintergrasi, manajemen risiko
terpisah oleh masing – masing dikoordinasikan oleh level puncak,
departemen atau fungsi. Perhatian setiap orang melihat manajemen
lbh pada akuntansi, audit internal risiko sebagai bagian dari
pekerjaan mereka
 Ad-hoc. Manajemen risiko
dilakukan jika manajer merasa  Merupakan proses yang
perlu untuk melakukannya. berkelanjutan
 Fokus yg lbh sempit. Terutama  Fokus luas
memfokuskan risiko yang
diasuransikan dan risiko keuangan
 Bagaimana menghadapi risiko

 Perlu difahami bahwa risiko tidak untuk menjadi penghambat


untuk maju. Risiko harus diambil sebagai konsekuensi
menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan)
 Identifikasi risiko apa yang berpotensi muncul dalam bisnis
 Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul
 Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang muncul
tersebut
 Siapkan langkah-langkah mitigasi risiko hanya pada risiko yang
dominan/prioritas
LATIHAN
Mahasiswa telah mempelajari beberapa materi sebagai bekal pengetahuan kewirausahaan. Tahapan
pengertian dan pemahaman diimplementasikan pada pembuatan rencana usaha/bisnis.
Motivasi Usaha → Ide Bisnis kreatif / inovatif → tahapan proses usaha dibahasannya ada analisa
risiko.
1. Latar Belakang yang mendasari menjadi pengusaha
2. Pilihan usaha yg kreatif inovatif
3. Rencana proses usaha :
a. Produksi (SDM, sumber bahan baku, sumber bahan pembuat, teknologi/ peralatan proses
produksi, analisa waktu, lokasi, keuangan, proses ciri kreatif/inovasi, dll)
b. Marketing (SDM, teknologi peralatan, lokasi, distribusi, waktu, keuangan, sales, dll)

GUNAKANLAH FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM TIM UNTUK MENGIDENTIFIKASI


POTENSI RISIKO YANG AKAN TIMBUL DAN BAGAIMANA MENGELOLA RISIKO
TERSEBUT ?
Sebab kegagalan bisnis kecil (Bovee 2004) :
1. Kurang menguasai manajemen
2. Kurang pengalaman dalam industri
3. Kekurangan modal
4. Perencanaan bisnis kurang matang
5. Kurang jelas, tidak realistis dlm menetapkan tujuan
6. Tidak berhasil menarik konsumen
7. Pertumbuhan tidak terkendali
8. Lokasi kurang cocok
9. Keuangan kurang kontrol, persediaan barang kurang
mencukupi

Identifikasikan Risiko yang


akan muncul diprediksi
akan muncul ?
RESUME
Wirausahawan adalah orang yang kreatif, inovatif, mandiri, mau menerima risiko, mampu menangkap
peluang yang ada, mampu menciptakan dan mengoperasikan ide baru. Jiwa kewirausahaan
(interpreneurship) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (creatif new
and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.Kreativitas
adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah
dan menemukan peluang (thinking new thing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)
Wirausahawan sebagai orang yang kreatif memiliki karakteristik :
1. Keterbukaan untuk menerima masukan dari fihak luar
2. Mencari sebanyak mungkin informasi dan dianalisis menjadi sumber inspirasi
3. Selalu berupaya untuk mereproduksi dari ide barunya
4. Bersedia melakukan evaluasi atas apa yang sudah dilakukan
5. Berupaya untuk mengembangkan diri secara maksimal
Cara berfikir kreatif seorang wirausahawan adalah :
1. Memiliki pemikiran bahwa semuanya pasti bisa melakukan sesuatu yang bisa dilakukan orang lain.
2. Mengembangkan pemikiran untuk selalu membuka ide baru dari yang sudah lazim difikirkan oleh
kebanyakan orang
3. Membiasakan untuk banyak bertanya mengapa hal ini terjadi
4. Menjadi lebih ingin tahu dari yang sudah lazim
5. Tidak akan terjebak dari kebiasaan lama yang salah
6. Memanfaatkan waktu secara maksimal untuk selalu berfikir kreatif dan inovatif
7. Mengambil keputusan secara positif 8. Melihat masalah berdasar sudut pandang yang laindari sudah
biasanya
Unsur Pembentuk Struktur Organisasi :
1. Specialisasi : Siapa yg akan mengerjakan apa
2. Departementalisasi : Menentukan bagaimana
sebaiknya mengelompokkan orang – orang yang
melaksanakan tugas – tugas tertentu.
3. Penciptaan Hierarki pengambilan keputusan :
Memutuskan siapa yang akan diberikan tanggung
jawab untuk membuat keputusan tertentu dan siapa
yg memiliki wewenang atas kelompok tertentu
INOVASI
Luecke 2003 : Suatu proses untuk mewujudkan, mengkombinasikan, atau mematangkan suatu ide
gagasan yg kemudian disesuaikan guna mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa.
KKBI : Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan. Pengertian dari inovasi
lainnya adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan
imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya.
 Tujuannya adalah menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Seseorang yang berhasil melakukan sebuah inovasi adalah seseorang yang inovatif. Secara tidak
langsung, manfaat inovatif adalah membawa sesuatu hal yang baru yang dapat memudahkan
kehidupan manusia dan membawa manusia ke dalam kondisi kehidupan yang lebih baik.
Inovasi produk adalah suatu penciptaan baru yang mengandung beberapa unsur di bawah ini:
Teknologi baru, Layanan dan solusi baru, Pengalaman baru, Proses dan metode baru, Sebuah hasil
yang sangat berharga, Fashion dan desain baru, Suatu barang atau produk sosial yang berguna bagi
banyak orang.
KREATIFITAS
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik yang benar-benar merupakan hal
baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan
menjadikannya suatu hal baru. Selain itu, kreativitas adalah hal-hal yang membuat kita takjub dengan hal-
hal baru, karena kreativitas bisa mewujudkan ide-ide cemerlang kita.
SCUMPS : shape, colour, use, material, part, size
ATM : amati, tiru, modifikasi
CREATE : Combinasi, Rndom, Eliminasi, Alternatif, Cara pikir Terbalik, Ekstrim

INSPIRASI PERUSAHAAN ANDA SEPERTI APA ?


Produknya Apa ?
BARANG dan atau JASA ?
Letak BISNISnya dibagaian mana / yang menghasilkan uang utama ?
Contoh perusahaan barang : semua barang yang konkrit berwujud
Contoh perusahaan jasa : keuangan, property, transportasi, dll
MODEL BISNIS REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Makro : RTP, RTN Produk → Distribusi, Marketing → Konsumen
Mikro : RTK
Sektor : primer, sekunder, tersier, kwartener
Berawal menjawab kendala/permasalahan

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur yang didorong oleh
beberapa faktor di bawah ini:

- Peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.


- Munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis.
- Terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin.
- Perbaikan instruksi transfer digital ke dalam dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing.
- Aktivitas serba internet atau internet of things.
- Mengandalkan keterbukaan informasi dan aksesibilitas
Peluang Ancaman di Era 4.0
 Peluang mengembangkan diri, mengembangkan habitat sosial dan organisasi semakin tinggi. Peluang ini telah
digunakan oleh masyarakat, misalnya penggunaan media sosial yang semula sebagai jalinan pertemanan saat ini
telah dimanfaatkan sebagai jejaring bisnis.
 Peluang menghadirkan produk barang dan jasa lebih dekat kepada masyarakat dengan pelayanan yang lebih efektif
dan efisien.
 Peluang menggunakan sumberdaya milik orang lain tanpa mengurangi nilai dan volume sumberdaya tersebut
 Peluang memangkas bahkan meninggalkan sistem birokrasi konvensional dalam aktivitas bisnis agar tercipta
persaingan yang sehat

 Peluang industri besar termarginalisasi akibat tidak mau atau tidak mampu mengikuti transformasi proses bisnis
saat ini.
 Kesenjangan ekonomi yang semakin tinggi
 Peluang terjadinya modus kriminal yang sanksi hukumnya belum diatur dalam perundang-undangan
 Perubahan tatanan sosial dan gaya interaksi individu
 Gejolak politik akibat rasa ketidakpuasan
Berapa Modal Kelompok Anda ???
Untuk biaya apa saja ?
< 1 juta
1 – 3 juta
3 - 5 juta
5 – 10 juta
10 juta

PRODUKSI, OPERASIONAL, DISTRIBUSI ?


Merancang Produk dan Manajemen
Ingat Falsafah Bisnis :
 Falsafah ke-1 adalah falsafah marketing atau selling skill : Apa yg saya jual bukan yg saya buat.
 Falsafah ke-2 adalah falsafah produksi atau operasi : Jika anda dapat membuat produk mestinya
harus bisa menjual juga. Ini berarti produk-produk yang saya buat harus dapat saya jual.

Setelah mengamati pasar kemudian menentukan ide bisnis adalah menyiapkan produk. Yang perlu
diperhatikan adalah :
(1) Konten berkaitan dengan ”apa yang kamu tawarkan” (what to offer).
(2) Konteks berkaitan dengan”bagaimana kamu menawarkan produk tersebut” (how to offer).
(3) Infrastruktur berkaitan dengan ”ikhtiar (fasilitas) pendukung agar diferensiasi content dan context
di atas berjalan dengan baik”.

Sebagi contoh : jika anda telah memiliki ide sebuah produk, perlu dipikirkan siapa calon konsumen dan
bagaimana produk kita bisa sampai ke konsumen.
1. Volume rendah dan bervariasi
contoh restoran : bar,
panggagangan, pembuat roti
2. Menggunakan modul
pengulangan. Contoh : cepat saji
3. Volume tinggi dan variasi rendah.
Contoh : produk kaca, kertas,
bola lampu
4. Variasi rendah dan volume tinggi
B2B, B2C,G2C,C2C,DST................ ???
Langkah cepat menyusun QFD
Template QFD dapat didownload gratis melalui alamat
situs QFD Online
di http://www.qfdonline.com/templates
Tahapan merencanakan produk
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Membuat Ide Menyaring/ Pengembangan Desain Final Produk
menyeleksi pengujian

Ide yang ditolak

STRATEGI MASUK PASAR


1. Cepat masuk dan lama keluar
2. Cepat masuk dan cepat keluar
3. Lambat masuk dan lambat keluar

TAHAPAN OPERASIONAL
Desain Produk, Kualitas, Strategi proses, Manajemen rantai pasokan, Layout,
Lokasi, Supplay
Kisi – kisi UTS

 Pertanyaan berupa analisa / essay


 Merujuk kepada bagaimana implementasi dari teori
 Materi 1 – 7 akan dikombinasikan

KUNCI JAWABAN ADA PADA ANDA SENDIRI !

Anda mungkin juga menyukai