Di susun oleh:
Wulan Kusmaryani 113020141
TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
I PENDAHULUAN
Setiap orang lebih banyak ditentukan oleh bagimana keduanya ditangkap dan
dikelola daripada oleh yang lainnya. Peluang dan resiko ibarat dua sisi dari
sekeping mata uang. Keduanya lekat tidak terpisah. Menangkap peluang berarti
Sebaliknya, resiko adalah konsekuensi logis dari pilihan untuk menangkap setiap
peluang. Memilih untuk menjadi pegawai, resikonya harus siap diperintah atasan.
tidak menentu. Orang sering takut mengambil peluang karena takut resikonya.
Begitu pun setelah peluang diambil, banyak orang gagal karena tidak bisa
adalah resultan dari usaha seseorang dalam menangkap peluang dan mengatasi
resikonya. Orang yang ingin berhasil - dalam hal apapun, dengan demikian, harus
atas sesuatu hal. Sementara mengambil resiko diartikan sebagai tidak takut pada
resiko serta punya bekal ilmu dan rencana untuk mengatasi resiko tersebut
(Anton,2006).
tidak salah mengambil resiko tapi benar-benar keberanian yang didasarkan pada
atas berbagai peluang di hadapan. Tetapi, mereka memilih menjadi pioner yang
punya perhitungan yang memadai. Mereka tidak takut menghadapi resiko karena
mereka punya ilmu, wawasan, dan keterampilan, lalu mereka susun rencana, dan
memperhitungkan waktu, situasi, dan kondisi. Ketika keputusan telah diambil, tak
pantang menyerah pada masalah, tak pantang mundur apalagi kabur menghadapi
merencanakan kembali, dan memulai investasi lagi (baca: usaha perbaikan) atas
positif dan solutif atas permasalahan. Di sanalah letak keberanian manusia hebat.
Berani mengambil resiko karena punya rencana. Berani mengambil resiko karena
terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
dalam menangkap peluang usaha. Bentuk resiko usaha itu dapat berupa kerugian
financial dan pengalaman buruk. Dari resiko usaha ini seorang wirausahawan
dapat memperbaiki diri dengan cara belajar lagi dengan cara-cara baru, gigih, ulet
Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali dapat diramalkan
dengan hasil yang sempurna. Pada umumnya terjadi penyimpangan, biarpun kecil.
Risiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil menggunakan kriteria peluang
Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dan wajar dalam merealisasi
potensi diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu
kesadaran akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depan dan
keinginan hidup di masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar bahwa
peluang usaha masa sekarang dan dalam pengambilan risiko untuk mencapai
kewirausahaan.
a. Resiko Murni : Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian
dan sebagainya
1. Resiko Intern / Internal Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri.
2. Resiko Ekstern/ Eksternal Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.
kegiatan manajemen, baik pada saat proses pembuatan perencanaan, pada tahap
pelaksanaan dari rencana agar hasil yang diperoleh sesuai dengan target baik
dalam jumlah, mutu, biaya, serta penggunaan sumber lainnya secara efektif dan
efisien (Radit,2009).
pekerjaan ataupun bisnisnya. Peluang dan resiko akan datang secara bersamaan.
Dan kemungkinan terjadi pada resiko yang paling banyak adalah resiko menjadi
Berikut ini terdapat bermacam – macam resiko dalam usaha dan upaya untuk
yang tinggi inefisien , pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu
banyak ), terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat, terjadi
pencurian akibat pengawasan yang kurang baik, terus menerus rugi karena biaya
yang terus membengkak, penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga
produktifitas kerja yang menurun, perencanaan dan desian yang salah sehingga
sulit dioperasionalnya.
terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang
yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi
oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut
b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak
secara berkesinambungan.
1. Memperbaiki usaha :
Pada tingkat menengah Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk
merumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan
pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif,
2. Hindari resiko
3. Kendalikan manajemen
bersama staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk
(Anonim,2011).
DAFTAR PUSKATA