(KEWIRAUSAHAAN I) Resiko, kemungkinan terjadinya kerugian yang timbul akibat adanya ketidakpastian. 3 definisi resiko: 1. Resiko adalah peluang terjadinya kerugian (Risk is the Chance of Loss) 2. Resiko adalah kemungkinan kerugian (Risk is the Possibility) 3. Resiko adalah ketidakpastian (Risk is uncertainty) Wirausaha merupakan pengambil resiko yang telah diperhitungkan agar hasil yang diperoleh lebih besar daripada kegagalan dan sangat bergairah menghadapi tantangan. Kriteria Resiko berdasarkan potensi kegagalan dan potensi keberhasilan: 1. Kelompok resiko tinggi, keberhasilan yang diperoleh sangat kecil dibandingkan kegagalan atau usaha yang digeluti lebih sering gagal dibandingkan berhasilan. 2. Kelompok resiko sedang, keberhasilan yang dicapai lebih besar dibandingkan dengan kegagalannya, unsur-unsur tantangan dengan tingkat resikonya selalu diperhitungkan, kemampuan, pengalaman dan aspek lainnya dioptimalkan. 3. Kelompok resiko rendah, keberhasilan yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan kegagalannya, namun usaha yang dikelola kurang memiliki tantangan sehingga pelaku usaha kurang memaksimalkan kemampuan yang dimiliki. Sumber resiko: 1. Politis (political) resiko yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah, pendapat masyarakat, perubahan ideologi, perundangan, kekacauan (perang, terorisme, kerusuhan) 2. Lingkungan (environmental), resiko yang disebabkan oleh pencemaran, kebisingan, perijinan, pendapat masyarakat, kebijakan internal perusahaan, perundangan terkait lingkungan, dampak lingkungan. 3. Perencanaan (planning) resiko yang muncul karena persyaratan perijinan, kebijakan, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, pendapat masyarakat. 4. Pemasaran (market), resiko yang disebabkan oleh faktor permintaan, persaingan, kepuasan, konsumen. 5. Ekonomi (economic), resiko yang muncul karena kebijakan keuangan, pajak, inflasi, suku bunga, nilai tukar uang. 6. Keuangan (financial), resiko yang muncul akibat kebangkrutan, keuntungan asuransi, pembagian risiko. 7. Alami (natural), resiko yang terjadi karena kondisi tak terduga, cuaca, gempa bumi, kebakaran, temuan situs arkeologi. 8. Teknik (technical), resiko yang disebabkan oleh kelengkapan desain, efisiensi operasional, ketahanan uji. 9. Manusia (human), resiko yang muncul akibat terjadinya kesalahan, tidak kompeten, ketidaktahuan, kelelahan, kemampuan komunikasi, bekerja dalam kondisi yang tidak ideal. 10. Kriminal (criminal), resiko yang muncul karena kurangnya keamanan, perusakan, pencurian, penipuan, korupsi. 11. Keselamatan (safety), resiko yang diakibatkan oleh faktor kesehatan dan keselamatan kerja, zat berbahaya, kecelakaan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran, dan ledakan Langkah langkah dalam mengidentifikasi risiko : 1. What can go wrong analysis, adalah melakukan analisis secara obyektif terkait resiko potensial yang akan terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. 2. Free and structured brainstroming, dengan tim pelaksana kegiatan/proyek 3. Prompt list, yaitu melakukan identifikasi risiko secara cepat sehingga mendapatkan risiko yang spesifik dan check list berdasarkan pengalaman terdahulu 4. Use of record adalah cara mencatat mulai dari risiko yang paling sering terjadi 5. Structured interviews yaitu wawancara dengan ahli dibidangnya 6. Reviews, melakukan evaluasi terhadap kesalahanan yang terjadi saat pekerjaan. Sikap dalam menghadapi resiko: 1. Sikap penghindar resiko, tidak berani mengambil resiko, dan relatif kurang menyukai tantangan. 2. Sikap netral, menakar resiko dengan lebih realistis, tidak akan mengambil resiko lebih tinggi jika sudah mendapatkan yang sesuai ekspektasi. 3. Sikap penggemar resiko, lebih berani mengambil resiko, lebih merasa tertantang untuk menyelesaikan hal yang lebih besar. Pilihan terhadap resiko sangat bergantung kepada: 1. Daya tarik setiap alternatif 2. Kesediaan untuk rugi 3. Kemungkinan relative untuk sukses atau gagal Kemampuan mengambil resiko ditentukan oleh: 1. Keyakinan pada diri sendiri. 2. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan. 3. Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis.