Anda di halaman 1dari 16

Pengambilan Resiko Usaha

Diah Ayu T.A.G


Priskillia Marisa
Savira Ilsa F
Putri Widyawati
Thalia Elisabeth
1. Pengertian resiko menurut para ahli

1. Arthur Williams dan Richard, M H


Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
2. Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
3. Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
4. Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
2. Macam – Macam & Jenis Resiko yang dihadapi oleh seorang wirausahawan

Resiko Resiko Resiko


Produksi Pemasaran SDM

Resiko Resiko Resiko


Finansial Teknologi Lingkungan
Resiko Resiko Resiko
Peminatan Perbaikan Kerjasama
Pasar

Resiko Resiko
Peraturan Pengembangan
Pemerintah Asset
3. Klasifikasi Resiko Usaha menurut Para Ahli
A. Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang. Peluang terjadinya
kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh dari resiko spekulatif adalah: pembelian saham di bursa
efek
B. Resiko Murni
Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Namun apabila resiko
ini tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. Ada dua macam akibat yang
muncul dari terjadinya resiko ini, terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break
event. Macam-macam contoh dari resiko murni adalah seperti : pencurian, bencana alam, kebakaran atau
kecelakaan. Contoh lain dari resiko murni adalah: terjadinya suatu resiko murni pada sebuah rumah makan yang
diakibatkan dari kebakaran, rumah makan tersebut dapat dipastikan mengalami banyak kerugian, dikarenakan
seluruh asetnya telah habis terbakar
4. Faktor Penyebab wirausaha gagal dalam berwirausaha

Keuntungan yang tidak Tidak adanya produk


Hambatan birokrasi
mencukupi yang baru.

Ketidakmampuan dalam Kurangnya pemahaman


melakukan dalam pengadaan,
peralihan/transisi pemeliharaan, dan
perubahan teknologi. pengawasan bahan baku.
Penyebab wirausaha gagal dalam berwirausaha
Kurangnya kehandalan Kurangnya kehandalan
SDM, tidak kompeten pengelolaan
dalam manajerial administrasi dan
ketika menjalankan keuangan (modal dan
strategi perusahaan. kendali kredit).

Tempat usaha dan


Gagal dalam
lokasi yang kurang
perencanaan.
memadai
5. Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko
Usaha
1. Risk Avoider
Risk avioder adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan
cenderung menghindari risiko. Menurutorang-orang ini, risiko merupakan
sumber masalah. Risk avoider juga dikenal dengan risk free atau orang yang ingin
bebas dari risiko.
2. Risk Calculator
Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko
atau dampaknya bsa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3. Risk Taker
Risk taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil
keputusan dengan mengukur risiko secara intuitif saja. Para risk taker ini sering
disebut speculator atau gambler.
4. Risk Manager
Risk manager adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan
berdasarkan perhitungan tingkat risiko dan ketidakpastian dengan
mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis
6. Cara Menanggulangi Resiko
1. Penghindaran

Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah dengan
menghindar. Tetapi cara semacam ini tidak optimal. Contoh: jika ingin
memperoleh keuntungan dari bisnis, maka mau tidak mau kita harus keluar dan
menghadapi risiko tersebut. Kemudian kita akan mengelola risiko tersebut.
2. Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi, akan lebih baik jika kita menghadapi sendiri risiko
tersebut (menahan risiko tersebut/ risk retention).
3. Diversifikasi

Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki


sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur
saja. Contoh: memegang aset tidak hanya satu, tetapi
bermacam-macam (saham, obligasi, properti). Jika terjadi
kerugian pada satu aset, kerugian tersebut bisa
dikompensasi oleh keuntungan dari aset yang lainnya.
4. Transfer Risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita
terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian. Jika tidak ingin
menanggung risiko tertentu, kita dapat menstransfer risiko tersebut
kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Contoh: membeli asuransi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan,
perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dari kecelakaan
tersebut.
5. Pengendalian Risiko
Dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas
terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan.
Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan
kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu
terjadi. Contoh: untuk mencegah kebakaran, kita memasang
alarm asap dibangunan kita. Alarm merupakan salah satu cara
kita mengendalikan risiko kebakaran.
6. Pendanaan Risiko
Mempunyai arti bagaimana ‘mendanai’ kerugian yang terjadi jika suatu risiko
muncul. Keputusan pendanaan risiko menyangkut penyediaan sejumlah dana
sebagai cadangan (reserve) guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian
hari seperti perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang domestik di
pasaran. Contoh: jika terjadi kebakaran, bagaimana menanggung kerugian
akibat kebakaran tersebut, apakah dari asuransi, ataukah menggunakan dana
cadangan. Sebuah perbankan mempunyai kebijakan harus memiliki cadangan
dalam bentuk mata uang dolar sehingga jumlah perkiraan akan terjadi kenaikan
atau perubahan nilai tukar dapat diantisipasi.

Anda mungkin juga menyukai