P R O F D R I R U J A N G S U M A R WA N , M S C C O N S U M E R
B E H AV I O R 2
P E R I L A K U K O N S U M E N : P R O F D R I R U J A N G S U M A R WA N ,
MSC 3
4
Strategi Pemasaran
Model Keputusan • Perusahaan Sumarwan, 2011
Konsumen • Pemerintah
• Organisasi Nirlaba
PERBEDAAN • Partai Politik
FAKTOR
INDIVIDU LINGKUNGA
1. Kebutuhan
N
dan Motivasi PROSES 1. Budaya
2. Kepribadian
1.KEPUTUSAN
Pengenalan Kebutuhan 2. Demografi,
3. Konsep Diri 2. Pencarian Informasi Sosial dan
4. Pengolahan 3. Evaluasi Alternatif Ekonomi
Informasi dan 4. Pembelian 3. Keluarga dan
Persepsi 5. Konsumsi
Rumah Tangga
5. Proses Belajar 6. Evaluasi
Pascakonsumsi 4. Kelompok
6. Pengetahuan
Acuan
7. Sikap
IMPLIKASI 5. Situasi
8. Agama Strategi Pemasaran Konsumen
Kebijakan Publik 6. Teknologi
Pendidikan dan
Perlindungan
Konsumsn
3. Respons
Reaksi konsumen terhadap isyarat.
Contoh : dalam kasus bahasa inggris tadi, maka respons adalah bagaimana
reaksi konsumen setelah membaca brosur dan spanduk program tersebut.
Seandainya konsu telah mengetahui bahwa program bahasa yang
ditawarkan dalam brosur tersebut ternyata dinilai baik oleh orang-orang
yang dikenalnya dan harganya pun terjangkau, maka konsumen akan
bereaksi positif dengan mengkuiti program tersebut.
Ivan Pavlov adalah seorang psikolog rusia yang melakukan terhadap seekor
anjing untuk membuktikan teori belajar classical conditioning, ia yang pertama
kali menguraikan model dari belajar classical conditioning.
Contoh :
Iklan televisi maupun radio biasanya menggunakan musik sebagai
unconditioned stimuli, kemudian dipasangnkan dengan
produk/merk.
Aplikasi Proses Belajar Classical Conditioning dalam Pemasaran
Tiga konsep utama yang diturunkan dari proses belajar classical conditioning,
yaitu :
1. Pengulangan (repetition)
Pengulangan adalah proses menyampaikan pesan kepada konsumen berulang
kali, dengan frekuensi berkali-kali.
Contoh : iklan pepsoden atau deterjen surf di salah satu saluran tv pada
bulan februari 2002, iklan tersebut ditayangkan lebih dari 5 kali antara
jam 17.00 sampai 21.00. hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya
ingat konsumen terhadap produk yang diiklankan tersebut.
Solomon (2009)
• mengemukakan bahwa pengaruh conditioning akan cepat
muncul setelah conditioned stimulus dan unconditioned
stimulus dipasangkan berulang-ulang kali.
• Penayangan iklan lebih dari tiga kali akan sia-sia, dilihat dari
penelitian yang berupa :
1. Penayangan pertama berfungsi untuk menciptakan
kesadaran/perhatian konsumen terhadap merk.
2. Penayangan kedua untuk memperlihatkan relevansi produk
yang diiklankann dengan kebutuhan konsumen.
3. Penayangan ketiga bertujuan untuk mengingatkan
konsumen terhadap manfaat produk.
Advertising Wearout
Pengulangan iklan yang terus-
menerus akan menimbulkan kebosanan
dan ketidakpedulian kepada
konsumen. Konsumen akan terbiasa
mendengarkan, melihat stimulus/iklan
yang ditayangkan secara terus
menerus, sehingga ia tidak
memperhatikan lagi.
Generalisasi stimulus (stimulus
generalization)
Generalisasi stimulus (stimulus
generalization) adalah kemampuan seorang
konsumen untuk bereaksi sama terhadap
stimulus yang relatif berbeda. Konsumen akan
menerimua stimulus yang berbeda-beda, dan ia
mampu mengaitkan antar stimulus satu dengan
yang lainnya, sehingga ia bisa membuat
kesimpulan atau generalisasi terhadap
stimulus tersebut.
Pemahaman generalisasi stimulus biasanya
diterapkan dalam pemasaran untuk membuat merek
dan kemasan, seperti diuraikan berikut ini :
6. Licensing
Licensing adalah praktik pemberian merek dengan menggunakan nama-nama
selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh-tokoh film
kartun. Nama tersebut digunakan sebagai merek produk baru tentu dengan imbalan
fee atau sewa.
Contoh :
7. Liz Claiborne, Calvin Klein, Christian Dior, telah menjadi merek-merek terkenal
untuk beragam produk mulai dari aksesoris sampai kepada produk sepatu dan
parfum,
8. Alain delon adalah bintang film terkenal dari perancis, dan digunakan untuk
merek rokok,
9. Mickey Mouse adalah tokoh ternama dalam film kartun dan namanya dipakai
untuk produk-produk anak-anak, seperti tas sekolah, pakaian anak, sepatu, ikat
pinggang, dan sebagainya.
Licensing juga bertujuan untuk menimbulkan citra positif terhadap produk-
produknya. Cira positif yang telah dobangun oleh tokoh selebriti diharapkan dapat
mengalir kepada produk-produk yang menggunakan namanya.
Diskriminasi stimulus (stimulus discrimination)
Contoh :
8. Produk Serealia di Amerika dikenal sebagai produk untuk sarapan pagi,
namun Kellog sebagai produsen Serealia ternama mulai mempromosikan
produknya, sebagai makanan yang bisa dikonsumsi kapan saja sepanjang
hari.
9. Iklan fatigon, tablet suplemen yang mengkomunikasikan bahwa suplemen
tersebut juga baik untuk wanita bukan untuk pria saja. Produsen Fatigon
mengajarkan konsumen untuk membuat generalisasi bahwa Fatigon sama
baiknya untuk pria maupun wanita.
Diskriminasi stimulus (stimulus discrimination)
Positioning
Positioning suatu produk atau merek adalah citra atau image atau
persepsi yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut.
Contoh :
Vegeta adalah merek untuk produk suplemen minuman dalam bentuk
bubuk. Vegeta dipromosikan sangat gencar di TV. Produsen Vegeta
membuat positioning produknya sebagai minuman kesehatan yang
mengandung serat tinggi. Atribut kandungan serat inilah yang secara
intensif dikomunikasikan ke konsumen. Tujuannya adalah produsen
ingin produknya dikenal dan dipercayai sebagai minuman berserat
tinggi.
Diskriminasi stimulus (stimulus discrimination)
Diferentiation
Pemasar atau produsen berusaha mengkomunikasikan berbagai atribut dari produknya
yang berbeda atau yang tidak dimiliki oleh produk lain. Suatu produk yang dilihat
sebagai sesuatu yang memiliki atribut unik yang tidak dimiliki oleh produk lainnya.
Jika konsumen telah mampu merasakan adanya perbedaan tersebut, maka produsen
telah mampu merasakan adanya perbedaan tersebut, maka produsen telah mampu
membuat diferensiasi produknya di mata konsumen.
Contoh :
Fiber adalah merek minuman suplemen berserat tinggi sama dengan vegeta, namun
Fiber berusaha membuat diferensiasi dengan vegeta dengan cara menjelaskan bahwa
Fiber bukan berserat biasa, ia mengandung the hijau. Atribut kandungan the hijau
dikomunikasikan secara intensif untuk meyakinkan konsumen bahwa Fiber adalah
minuman berserat plus the hijau, bahwa iklan Fiber pun menyamapaikan kalim khasiat
the hijau tersebut.
Operant Conditioning
Operant Conditioning adalah proses belajar yang terjadi pada diri
konsumen akibat konsumen menerima imbalan yang positif atau
negatif (rewards) karena mengkonsumsi suatu produk sebelumnya.
Contoh :
Suatu saat Anda mungkin diajak makan oleh teman di sebuah restoran
yang belum Anda kenal sebelumnya. Ketika anda makan semua yang
disajikan, makanan tersebut terasa enak dan cocok dengan lindah
Anda. Anda merasa puas makan di restoran tersebut. Beberapa hari
kemudian Anda kembali ke restoran tersebut dan makan bersama
keluarga Anda. Kalau hal itu terjadi pada diri Anda, maka anda telah
melakukan proses belajar instrumental.
Perbedaan Classical dan Operant
Conditioning
Classical conditioning, yaitu Proses belajar terjadi karena
konsumen membuat asosiasi antardua stimulus yang selalu
dipasangkan bersama-sama sedangkan operant conditioning
merupakan proses belajar yang terjadi karena adanya rewards
yang diterima konsumen
Classical conditioning dianggap menghasilkan respon yang
dipaksakan (tidak sukarela = involuntary) dan respon sederhana
sedangkan operant conditioning akan menghasilkan respon
terkontrol ( konsumen miliki kontrol terhadap prilakunya).
Classical conditioning sangat bermanfaat untuk menjelaskan
perilaku yang sederhana, sedangkan operant conditioning
sangat berguna untuk memahami perilaku yang rumit
Konsep Operant Conditioning
Operant conditioning memiliki empat konsep penting,
1. penguat (reinforcer)
2. Hukuman
3. Kepunahan
4. shaping
Penguat (Reinforcer)
penguat (reinforcer), yaitu suatu rangsangan yang meningkatkan
peluang seseorang untuk mengulangi perilaku yang pernah
dilakukannya. Reinforcer terdiri :
1. Penguatan Positive (Positive reinforcement)
2. Penguatan Negatif (Negative renforcement)
Penguatan Positif
Penguatan positif adalah hal-hal positif yang diterima konsumen,
karena mengkonsumsi atau membeli suatu produk. Pengaruh dari
positif reinforcement adalah meningkatkan kecendrungan seorang
konsumen untuk membeli ulang produk tersebut.
Contoh :
Pelayanan yang memuaskan dari bengkel AUTO 2000 akan
mendorong seorang konsumen kembali lagi ke bengkel tersebut
untuk perbaikan mobilnya
Penguatan Negatif
Penguatan negatif adalah hal-hal negatif atau sesuatu yang tidak
menyenangkan yang akan dirasakan konsumen karena ia tidak
mengkonsumsi atau membeli suatu produk atau jasa. Pengaruh dari
negative reinfocement adalah akan meningkatkan kecenderungan
seseorang konsumen untuk membeli produk atau jasa tersebut untuk
menghilangkan negative reinforcement tersebut.
Contoh :
Para pemasar produk obat-obatan dan asuransi menggunakan konsep
negative reinforcement dalam komunikasi pemasaran dengan cara
membuat iklan dengan pesan rasa takut ataurasa khawatir (fear appeal).
Pada iklan obat Cooling5 digambarkan betapa rasa sakit yang diderita
akibat radang tenggorokan, dan merek obat yang diiklankan adalah solusi
untuk menghilangkan rasa sakit tersebut.
HUKUMAN
hukuman : hal-hal negatof atau hal yang tidak menyenangkan yang
diterima konsumen karena dia melakukan suatu perbuatan.
Contoh : Anda akan didenda jika melanggar peraturan lalu lintas saat
berkendaraan
Denda adalah hukuman, yang dikenakan kepada seorang
untuk tidak melakukan pelanggaran lagi.
Kepunahan (Extinction)
Kepunahan muncul ketika konsumen menganggap bahwa stimulus dari produsen tidak
dapat memberikan kepuasan yang diharapkannya yang berarti konsumen kecewa.
Kekecewaan menyebabkan dihentikannya pembelian suatu produk.
Forgetting akan menyebabkan konsumen tidak lagi membeli produk tersebut, namun
alasannya bukan karena kecewa terhadap produk tersebut.
Suatu merek produk mungkin akan hilang dalam benak konsumen, jika produk tersebut
tidak diproduksi lagi sehingga konsumen tidak pernah melihat produk di pasar, melihat
iklannya dimana pun.
Contoh :
Dino adalah mereksabun deterjen yang pernah populer di Indonesia sekitar tahun 70-
an. Merek tersebut sudah dilupakan orang, karena merek tersebut sudah tidak ada
lagi di pasar dan juga sudah tidak diproduksi lagi, digantikan oleh merek lain.
Shaping
Shaping : suatu cara dengan membuat keramaian yang menarik
perhatian konsumen untuk mendatangi pusat perbelanjaan
kemudian konsumen yang datang ke tokonya untuk membeli
barang daganganya.
Contoh : sebuah toko selalu meberikan diskon tiga kali dalam setahun,
namun kapan waktunya diskon tersebut tidak ditetapkan
secara periodik. Waktu diskon bisa saja dua bulan sekali,
atau setiap tiga bulan sekali
Fixed–Ratio Reinforcement
Contoh : Makanan siap saji Siper Bubur pernah meberikan hadiah uang
tunai pada pembeli. Hadiah tersebut berada dalam kemasan
produknya, namun tidak setiap kemasan mengandung hadiah.
Konsumen akan membeli semakin banyak, tentu akan memiliki
peluang besar untuk memperoleh uang tunai tersebut. Namun
konsumen tidak tahu pembelian ke berapa dia akan
memperoleh hadiah.
Prof. Dr. Ir. UJANG SUMARWAN, MSc
46
He and his colleagues also published other text books: Pemasaran Strategik: Strategi untuk
Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing:
Strategy for Corporate Growth in Creating Shareholder Value) published by Inti Prima in 2009.
Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja (Strategic
Marketing: Value-Based Marketing and Performance Measurement Perspectives published by IPB
Press in 2010. Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 1: Panduan Riset dan Kajian Kepuasan,
Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Resiko (Marketing and Consumer
Research Part 1: Research Method and and Buying Behavior, Lifestyles, Loyalty and Risk
Persception) published by IPB Press in 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 2: Pengolahan
dan Analisis Data serta Kajian Budaya dan Risiko Kredit, Marketing Destination Brands, Brands
Equity dan Motivasi:Model Keputusan Konsumen, Sikap Konsumen dan Produk Hijau,
Pemasaran Hubungan, Consumer Awareness dan Sertifikasi Ekolabel, dan Model Pengembangan
Kota Gas (Marketing and Consumer Research Part 2: Data Processing and Analyses, and Culture
and Credit Risk, Marketing Destination Brands, Brand Equity and Motivation, Consumer Decision
Model, Consumer Attitudes and Green Product, Relationship Marketing, Consumer Awareness and
Ecolabel Sertification, and Model of Gas City published by IPB Press in 2012.
47
Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 3: Anova, Ancova, Regresi dan Structural Equation
Modeling serta Kajian: Posisi Produk, Ekuitas Merek, Konsep Diri, Loyalitas Toko, Sikap dan
Preferensi, Strategi Harga, dan Keluhan Pelanggan (Marketing and Consumer Research Part 3:
Anova, Ancova, Regression and Structural Equation Modelling, and Product Positioning, Brand
Equity, Self Concept, Store Loyalty, Attitudes and Preferences, Pricing Strategy, and Consumer
Complaints) published by IPB Press 2013. Metode Riset Bisnis dan Konsumen (Business and
Consumer Research Method) published by IPB Press in 2014. Pemasaran Strategik: Perspektif
Perilaku Konsumen dan Marketing Plan (Strategic Marketing: Consumer Behavior and
Marketing Plan Perspectives) published by IPB Press in 2015. He was Deputy Director for
Academic and Student Affairs 2000-2005, 2008-2013, and Deputy Director for Resources and
Planning 2006-2008 in the Graduate Program of Management and Business, Graduate School,
and Head of Department of Family and Consumer Sciences College of Human Ecology 2013-
2017 Bogor Agricultural University. He has served as member of IPB Board of Trustee 2008-
2013, and member of IPB Senate 2008-2013, and member of College Senate since 2005. He
teaches consumer behavior, in the Department of Family and Consumer Sciences, and Strategic
Marketing, Marketing Research, and Business Research Method in the Graduate Program of
Management and Business Bogor Agricultural University. He is appointed to be the Chair of
Panelist in Developing Index of Consumer Empowerment in 2015 by the Minister of Trade
Republic of Indonesia
48
Biodata
Ujang Sumarwan, lahir di Jakarta 16 September 1960 dari pasangan Almarhum Muhammad
Salim dan Hj. N. Ratnasih. Ia memperoleh gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dengan
konsentrasi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan gelar Master of
Science bidang Household Economics pada tahun 1990 dan gelar Doktor bidang Perilaku
Konsumen pada tahun 1993 dari Iowa State University, Ames Iowa Amerika Serikat. Ia
diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen pada 1 Mei 2005. Sejak tahun 1994
mengembangkan penelitian dalam bidang perilaku konsumsi pangan dan perilaku pembelian
dan penggunan berbagai produk dan jasa, serta berbagai penelitian lain yang berkaitan dengan
perilaku konsumen. Pada tahun 2003 menerbitkan buku teks yang berjudul Perilaku
Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Buku tersebut telah dicetak ulang
yang kedua pada tahun 2004, dan cetak ulang ketiga serta edisi revisi kedua pada tahun 2011.
Ia adalah Sekretaris Tim Penyunting Buku Pemikiran Guru Besar Institut Pertanian Bogor:
Persfektif Ilmu-ilmu Pertanian dalam Pembangunan yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh
Dewan Guru Besar IPB dengan Penebar Swadaya dan IPB Press. Buku tersebut berisi
kumpulan pemikiran yang ditulis oleh 104 Guru Besar IPB. Ia adalah salah seorang penulis
dari buku Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan
Nilai bagi Pemegang Saham yang diterbitkan Inti Prima tahun 2009. Ia juga salah satu penulis
dari buku Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja
yang diterbitkan IPB Press tahun 2010, kemudian dicetak ulang yang kedua pada tahun 2011.
50
Biodata (Cont)
Ia juga anggota Senat Akademik IPB (2008-2013) dan anggota Senat Akademik
Fakultas Ekologi Manusia IPB (2005- sampai sekarang) serta anggota Majelis
Wali Amanat IPB Periode 2008- April 2012. Ia mengajar mata kuliah Perilaku
Konsumen di Program Sarjana, Magister dan Doktor di Institut Pertanian Bogor,
dan di Program Magister Manajemen Universitas Sumatra Utara. Ia juga
mengajar mata kuliah Manajemen Pemasaran, Metode Riset Bisnis, Riset Pasar,
dan Metode Penelitian Konsumen di IPB. Selain aktif mengajar, Ia juga aktif
menjadi pembimbing disertasi dari beberapa mahasiswa Program Doktor dan
pembimbing tesis dari mahasiswa Program Magister Institut Pertanian Bogor. Ia
telah meluluskan 11 mahasiswa doktor, dan lebih dari 100 mahasiswa magister.
ia juga menjadi pembicara seminar dan fasilitator dan instruktur pelatihan di
berbagai forum. Keluarga : Ia menikah dengan Dra. Hj. Deni Purnawati pada
tanggal 25 Oktober 1987 dan dikarunia dua putra : Hada Syaairillah lahir di
Bogor 14 Desember 1989 dan Abdurroziq Naufal lahir di Bogor 13 Juni 1998.
Saat ini ia tinggal di Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor (berlokasi sekitar 25 km arah Barat kota Bogor atau sekitar 10 km arah
Barat Kampus IPB Darmaga). Email : sumarwan@mb.ipb.ac.id blog :
Ujang Sumarwan: Perilaku Konsumen Beras
www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id
51
Buku-Buku yang Dihasilkan
http://sumarwan.staff.ipb.ac.id/files/2014/11/2011-Perilaku-Konsumen.pdf
http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/2010/1
2/19/strategic-marketing-course-materials/
http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/files/2
010/12/2009-UJANG-SUMARWAN-PEMASA
RAN-STRATEGIK-STRATEGI-UNTUK-PER
TUMBUHAN-PERUSAHAAN.pdf
http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/files/2
010/12/2009-UJANG-SUMARWAN-PEMASA
RAN-STRATEGIK-STRATEGI-UNTUK-PER
TUMBUHAN-PERUSAHAAN.pdf
Home - Dropbox
https://www.dropbox.com/s/jbpj23qht4pxlkj/2010%20PEMASARAN%20STRATEGI
K%20-%20PERSPEKTIF%20VALUE-BASED%20MARKETING.pdf?dl=0
http://sumarwan.staff.ipb.ac.id/files/2014/11/20
11-UJANG-SUMARWAN-BUKU-Riset-Pemas
aran-Dan-Konsumen-SERI-1.pdf
http://sumarwan.staff.ipb.ac.id/files/2014/11/2012-UJANG-SUMARWAN-BUKU-
Riset-Pemasaran-Dan-Konsumen-SERI-2.pdf
http://sumarwan.staff.ipb.ac.id/files/2016/10/2013-UJANG-SUMARWAN-Riset-Pem
asaran-dan-Konsumen-SERI-3.pdf
http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/2015/01/23/ujang-sumarwan-editor-
2015-pemasaran-strategik-perspektif-perilaku-konsumen-dan-marketing-plan
-ipb-press/
http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/files/2015/01/2015-01-BUKU-Pema
saran-Strategik-Perspektif-Perilaku-Konsumen.pdf