Tahap kedua yaitu segmentasi atau pengelompokan pasar. Setelah memahami pasar
melalui analisis, tahap berikutnya yaitu mengelompokkan konsumen yang akan dituju.
Misalnya, produk jamu untuk sembelit yang akan dipasarkan ke penduduk Indonesia
yang tinggal di kota besar, karena lebih sulit untuk mencari jamu dan suplemen
tradisional di kota daripada di desa.
Setelah itu tahap ketiga yaitu strategi pemasaran, yang akan menentukan bagaimana
produk sampai ke konsumen dengan menentukan produk, harga, distribusi, komunikasi,
dan layanan. Data yang diperoleh ketika menganalisis pesaing akan bisa menjadi
pembanding untuk menentukan tahap ini.
Berikutnya, proses keputusan konsumen yang menjadi tahap ketika produk dibeli dan
digunakan oleh konsumen. Tahap ini dapat menjadi tahap pengumpulan informasi untuk
evaluasi produk.
Tahap terakhir yaitu evaluasi kepuasan pelanggan, penjualan, dan produk. Tahap ini
diperlukan sebagai quality control agar produk dapat lebih diminati oleh konsumen di
masa mendatang.
2. A. Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mengarahkan tujuan seseorang dalam
tindakan-tindakannya secara negatif atau positif untuk mencapai tujuannya. Solomon
(2010) menyatakan bahwa “Motivasi mengacu pada proses yang menyebabkan orang
untuk berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Hal ini terjadi ketika kebutuhan
menimbulkan harapan konsumen untuk mendapatkan kepuasan. Ketika suatu kebutuhan
itu telah timbul suatu keinginan yang kuat dapat mendorong konsumen untuk mencoba,
untuk mengurangi atau menghilangkan kebutuhan. Kebutuhan ini kemungkinan bersifat
utilitarian (yaitu, keinginan untuk mencapai beberapa manfaat fungsional atau praktis.
B. Teori Maslow adalah teori makro yang dirancang untuk memperhitungkan perilaku
sebagian manusia pada umumnya. Hal ini ada kaitannya dengan hierarki kebutuhan
Maslow yang menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan yang dapat
diklasifikasikan sebagai kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder atau yang urutannya
dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Setelah kebutuhan utama atau pokok
terpenuhi maka manusia berusaha memenuhi kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.
Terkait dengan pertanyaan di atas yaitu kebutuhan yang terpenuhi ketika sesorang
membagi pengalaman liburannya melalui sosial media dan dikaitkan dengan hierarki
pada teori Maslow adalah orang-orang yang mencapai pada tahap keempat yaitu
kelompok penerimaan. Pada tahap ini orang-orang membutuhkan pengakuan dari
komunitas dan lingkungan sekitarnya agar bisa lebih dihargai.
C. Gaya hidup adalah ekspresi dari kepribadian seseorang, sedangkan keperibadian
merupakan refleksi dari internal konsumen, sehingga gaya hidup merupakan ekspresi
eksternal dari karakteristik internal perilaku seseorang. gaya hidup dapat diartikan
bagaimana seseorang menggunakan waktunya dalam melakukan kegiatannya pada saat
bekerja atau berlibur. Gaya hidup biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Perubahan
status orang yang terjadi setiap saat akan menyebabkan gaya hidup yang berbeda.
Kegiatan yang seseorang lakukan merupakan gaya hidup.
Matin Khan (2006) mengemukakan bahwa karakteristik gaya hidup yaitu:
a. Gaya hidup adalah fenomena kelompok yang mempengaruhi orang lain dalam
masyarakat.
b. Gaya hidup mempengaruhi semua bidang kegiatan seseorang. seseorang yang memiliki
acara gaya hidup tertentu konsistensi perilaku di daerah lain juga.
c. Gaya hidup menyiratkan bunga hidup sentral: seseorang mungkin memiliki minat
dalam pendidikan, rekresi, kerja petualangan, eksploitasi seksual, dll.
d. Perubahan sosial dalam masyarakat mempengaruhi gaya hidup: misalnya, sebagai
masyarakat menjadi lebih makmur, gaya hidup orang berubah, kadang-kadang secara
drastis.
Para pemasar juga melihat gaya hidup seseorang, karena gaya hidup itu akan berakibat
pada pola konsumsi si konsumen. Solomon, M., Bamossy, G., Askegaard, S., Hogg, M2
(2006) menyatakan bahwa “Konsep gaya hidup adalah salah satu yang paling banyak
digunakan dalam kegiatan pemasaran modern. Gaya hidup menyediakan cara untuk
memahami kebutuhan dan keinginan sehari-hari konsumen, dan mekanisme untuk
memungkinkan produk atau jasa yang akan diposisikandalam hal bagaimana itu akan
memungkinkan seseorang untuk mengejar gaya hidup yang diinginkan. Sebuah
persfekstif pemasaran gaya hidup mengakui bahwa orang semakin sadar tentang fakta
bahwa kita semua menyortir diri sendiri dan orang lain dalam kelompok atas dasar hal-
hal yang kita ingin lakukan, bagaimana kita memilih untuk menghabiskan pendapatan
yang dimiliki. Pilihan ini pada gilirannya menciptakan peluang bagi strategi segmentasi
pasar yang mengakui potensi gaya hidup yang dipilih konsumen dalam menentukan baik
jenis produk yang dibeli dan merek tertentu lebih mungkin untuk menarik segmen gaya
hidup yang ditunjuk”.
- Perhatian adalah tahap kedua dari proses pengolahan informasi. Perusahaan atau
produsen memaparkan stimulus secara rutin dan intensif, namun apakah stimulus tersebut
diperhatikan oleh konsumen? Konsumen menyeleksi stimulus mana yang akan
diperhatikannya. Inilah yang disebut dengan perceptual selection. Dua faktor yang
mempengaruhi perceptual selection yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus.
- Tahap keempat dari proses pengolahan informasi adalah tahap penerimaan. Bagaimana
kita menyimpulkan suatu objek yang kita amati jadi persepsi konsumen tidak lain
merupaka output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus. Jadi, apa yang muncul
dibenak kita bagus dan menarik itulah bentuk penerimaan terhadap objek tersebut dan
sering disebut dengan persepsi.
- Tahapan kelima dari pengolahan informasi disebut dengan retensi, yaitu bagaimana
output dari pengolahan informasi masuk kedalam memori jangka panjang.
Engel, Blackwell dan Miniard (1995) mengemukakan bahwa persepsi merupakan bagian
dari proses pengolahan informasi, dimana ketika seseorang terpapar informasi kemudian
memperhatikan informasi tersebut dan memahaminya. sementara Well dan Prensky
(1996) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi
stimulus yang berasal dari lingkungannya, mengelola informasi atas stimulus tersebut,
mengartikan informasi untuk membentuk suatu hubungan dan mengartikan fenomena
dunia. persepsi diperngaruhi faktor fisiologis.
Dari penjelasan diatas pengelolaan informasi dan persepsi konsumen dalam memilih
produk sangat mempengaruhi para konsumen dengan pengelolaan informasi yang mereka
dapat sehingga mempunyai persepsi tersendiri untuk memilih produk.