MAKALAH
Oleh:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Ekonomi Manajerial tentang “Risiko, Ketidakpastian, dan
Pengambilan Keputusan”
Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil makalah ini bermanfaat.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam teori ekonomi kita sering mengabaikan dua masalah pokok yang sering
terjadi dalam dunia nyata, yaitu masalah ketidakpastian dan ketidaksempurnaan
informasi. Biasanya kita selalu menganggap bahwa harga, biaya, penerimaan, laba,
dan sebagainya diketahui dengan pasti. Contoh, dalam pembuatan keputusan
produksi, kita menganggap bahwa suatu perusahaan telah mengetahui secara pasti
harga-harga input-output. Tetapi hal tersebut sangatlah jarang sekali terjadi.
Permintaan dan penawaran output selalu berfluktuasi sepanjang waktu.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana cara membuat keputusan produksi dan
konsumsi dalam kondisi ketidakpastian? Cakupan ketidakpastian ini dalam teori
ekonomi sangat luas, sehingga tidak mungkin dijelaskan hanya dalam satu bagian
saja. Oleh karena itu kita hanya akan membahas beberapa yang fundamental,
dimana kondisi ketidakpastian akan kita lihat hanya satu periode.Masalah kedua
adalah ketidaksempurnaan informasi. Masalah ini berhubungan dengan
ketidakpastian, tetapi masih bisa dibedakan. Kita mengasumsikan bahwa konsumen,
produsen, pekerja dan sebagainya mempunyai informasi yang lengkap mengenai
pilihan-pilihan yang cocok buat mereka.
Tetapi kenyataannya tidak begitu. Konsumen harus mencari harga yang paling
rendah. Pekerja harus mencari informasi tentang pekerjaan alternatif. Semua
persoalan tersebut disebut ekonomi informasi. Informasi itu sendiri merupakan suatu
komoditi yang hanya bisa diperoleh dengan mengeluarkan biaya. Ada suatu ketika
konsumen berhenti mencari harga yang rendah atau pekerja berhenti mencari
pekerjaan alternatif karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan, sehingga hal
tersebut menjelaskan kenapa produk yang sama dijual dengan harga yang berbeda.
Dan pekerja yang memiliki kualifikasi yang sama dengan gaji berbeda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Risiko
Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko
menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat
keputusan yang didasarkan pada data historis dan pengalaman selama mengelola
kegiatan usaha. Risiko juga menunjukkan peluang terjadinya peristiwa yang
menghasilkan pendapatan di atas atau di bawah rata-rata dari pendapatan yang
diharapkan. Sementara itu, Debertin (1986) menyatakan bahwa kejadian berisiko
adalah kejadian dimana peluang dan hasil dari kejadian tersebut dapat diketahui
oleh pembuat keputusan. Risiko dapat pula diartikan sebagai kemungkinan
kejadian yang merugikan. Menurut M, risiko merupakan peluang terjadinya hasil
yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang
memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan
memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan
mendasar antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Robison dan Barry (1987),
risiko adalah peluang dari suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan
memberikan dampak negatif yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan
ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan
oleh pebisnis selaku pengambil keputusan.
B. Mengukur Risiko
Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori
probabilitas (Pi). Probabilitas adalah peluang timbulnya kejadian antara 0 ≤ P ≤ 1,
maksutnya adalah masalah ketidakpastian dicoba untuk dapat diukur atau
dikuantifisir dengan suatu konsep probabilitas (probability, kemungkinan).
Probabilitas (P) dinyatakan dalam angka-angka 0 sampai 1. Probabilitas (P) = 0,
artinya suatu peristiwa atau kejadian mempunyai kemungkinan terjadi 0% atau
dengan kata lain peristiwa itu tidak mungkin terjadi. Di lain pihak, apabila suatu
peristiwa atau kejadian dinyatakan probabilitasnya (P) = 1, berarti bahwa peristiwa
atau kejadian itu 100% pasti terjadi. Jenis kejadian (event) menurut probabilitas
adalah:
Contohnya: pemasangan alarm atau alat anti maling pada peralatan di proyek,
akan mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang
dilengkapi dengan sprinkler system, akan mengurangi dampak finansial, apabila
gedung tersebut mengalami kebakaran.
Variabel random merupakan variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti,
tetapi mempunyai distribusi probabilitas yang diketahui, contohnya hasil dari
pertandingan sepak bola tersebut merupakan variabel random, dll. Jika variabel
random X terdiri dari X1, X2, X3 ....... Xn dengan probabilitas p1, p2 ...... pn ( ingat
p1, p2 ...... pn = 1) kemudian nilai harapan (expected value) dari variabel random
dituliskan dengan E(X), maka persamaannya adalah sebagai berikut:
Agar lebih jelas, misalkan sebuah perusahaan tidak dapat memastikan berapa
laba yang akan diperolehnya pada tahun depan, tetapi perusahaan tersebut yakin
mempunyai suatu peluang yang sama dengan yang mereka peroleh pada tahun ini,
dan jika berubah, perubahannyapun akan sama yaitu naik Rp. 100 juta atau turun
Rp. 100 juta. Bila laba tahun ini sebesar Rp 400 juta, maka kita dapat menghitung
distribusi probabilitas laba pada tahun depan.
Maka:
= 200 + 75 + 125
= Rp. 400 Jt
Maka:
= 200 + 0 + 200
= Rp. 400 Jt
Jadi, dua kasus diatas sama-sama mempunyai laba yang diharapkan sebesar Rp
400 juta, tetapi kasus yang terakhir beresiko lebih tinggi daripada kasus
sebelumnya. Oleh karena itu, kita harus mengukur resiko tersebut. Risiko tersebut
ditunjukkan oleh varian dari laba yang diharapkan.
Rumus persamaan rata-rata atau laba yang diharapkan dengan x, maka varian
V(X) dari variabel random X adalah:
Simbol M atau m (nilai mean) & varian dengan δ2, maka terdapat hasil akar
dari varian disebut simpangan baku atau simbol s2 (standard deviation) yang
digunakan untuk mengukur Risiko. Dalam contoh di atas varian laba dari kasus yang
pertama adalah:
(100)2
=
2
Dalam kasus ini, simpangan baku tersebut adalah: 100 √2 dengan dituliskan
δ2. Dalam kasus kedua, varian labanya adalah:
2
(400)
=
2
Maka simpangan baku, yang merupakan akar dari 400 √ 2 , kita ganti dengan
s2.
Perumusan Masalah
Penentuan Tujuan
Pencarian Alternatif
Peramalan Dampak
Penentuan Pilihan
Analisis Sensitivitas
1. Pembatasan Masalah
Diarahkan pada usaha untuk menentukan dengan jelas batasan-batasan
keputusan apa yang akan dibuat, ini mencakup alternatif-alternatif apa yang
ada. Pada tahap ini biasanya ditanyakan : masalah apa yang dihadapi, siapa
yang akan memutuskan, bagaimana keadaan yang melatarbelakangi
pengambilan keputusan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-tujuan
manajemen.
Keputusan-keputusan tidak dibuat dalam ruang "hampa udara", banyak
keputusan yang lahir sebagai bagian dari proses perencanaan, sementara
sebagian keputusan lainnya timbul karena adanya peluang atau masalah baru.
Oleh karena itu, pembatasan masalah merupakan suatu prasyarat untuk
permasalahan manajemen. Bagian utama dari pembatasan masalah ini adalah
pengidentifikasian latar belakang atau konteks: keputusan sektor swasta atau
pemerintah?. Pengidentifikasian konteks pengambilan keputusan ini & siapa
pengambil keputusannya merupakan suatu langkah besar menuju pemahaman
proses pemilihan keputusan.
2. Penentuan Tujuan
Tahap ini terdapat pertanyaan: apa tujuan pengambilan keputusan,
bagaimana seharusnya si pengambilan keputusan tersebut menilai hasilnya
dibandingkan dengan tujuannya, bagaimana si pengambil keputusan tersebut
ingin mencapai tujuan yang bertentangan satu sama lain. Dalam keputusan
memilih, kita harus tahu apa yang kita inginkan. Di sektor swasta, hampir
semua keputusan ditujukan untuk mendapatkan laba maksimum, selisih antara
TR & TC. Pada sektor pemerintah tujuannya lebih luas, pertimbangannya
biasanya berdasarkan analisis/kriteria manfaat-biaya.
Namun demikian, adanya Risiko & ketidakpastian dalam dunia nyata
kadang-kadang menyulitkan seorang pengambil keputusan dalam memilih
alternatif keputusan. Fluktuasi ekonomi makro, adanya kebijakan baru dari
pemerintah, keadaan musim dll, semuanya membuat proses pencapaian tujuan
menjadi tidak pasti. Oleh karena itu, faktor risiko & ketidakpastian juga harus
dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan yang biasanya
dilakukan dengan teknik-teknik statistika.
3. Pencarian Alternatif
Terdapat pertanyaan: apa alternatif tindakan untuk pencapaian tujuan,
variabel apa saja yang dapat kita kendalikan, apa kendala yang kita hadapi
dalam pencapaian tujuan. Setelah mengetahui apa yang diinginkan, tentunya
akan ditanyakan apa pilihan kita. Seorang pengambil keputusan yang ideal,
akan membeberkan semua kemungkinan pilihan yang ada & kemudian memilih
satu di antaranya yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi pencapaian
tujuannya. Tetapi mengingat kendala keterbatasan manusia, para pengambil
keputusan tidak bisa mengharapkan untuk dapat mengidentifikasi &
mengevaluasi semua kemungkinan pilihan. Biayanya akan terlalu tinggi, namun
demikian beberapa pilihan alternatif yang paling menarik tetap ada & harus kita
pilih.
4. Peramalan Dampak
Pada tahap ini diamati: bagaimana konsekuensi dari setiap alternatif
pilihan, jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya, dapatkan
informasi lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu hasil. Tugas peramalan
konsekuensi ini tergantung keadaannya; bisa dilakukan secara langsung atau
diabaikan sama sekali. Kadangkala, perhitungan secara aritmatis sederhana
sudah cukup, tetapi bisa juga dengan menggunakan statistik atau ekonometrika,
atau dapat dengan deterministik jika keadaannya pasti & dengan model
probabilistik jika pengambilan keputusan dalam keadaan mengandung
risiko/ketidakpastian.
5. Penentuan Pilihan
Setelah semua analisis selesai dilakukan, kita bisa menentukan pilihan
yang paling kita inginkan. Setelah seorang pengambil keputusan menetapkan
konteks permasalahan, menetapkan tujuan dan mengidentifikasi alternatif-
alternatif yang tersedia, bagaimana caranya untuk memilih satu pilihan yang
diinginkan.
Jika semua variabel dalam proses pengambilan keputusan (ex: tujuan dan
hasilnya) bisa dikuantifikasikan, maka kita dapat menggunakan beberapa
metode tertentu untuk menetapkan keputusan yang paling optimal. Metode-
metode tersebut antara lain: analisis marginal, programasi linier, pohon
keputusan (decision trees), analisis manfaat-biaya, dsb. Pendekatan ini tidak
saja penting untuk perhitungan keputusan optimal tapi juga untuk mengetahui
mengapa keputusan tersebut optimal.
6. Analisis Sensitivitas
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan: bagaimana sifat dari masalah
yang menentukan pilihan tindakan yang optimal tersebut, bagaimana pengaruh
perubahan keadaan-keadaan tertentu terhadap keputusan yang optimal yang
diambil; apakah pilihan tersebut peka terhadap perubahan-perubahan variabel
ekonomi utama yang terabaikan oleh si pengambil keputusan tersebut.
Dalam menyelesaikan suatu masalah, penting bagi kita untuk memahami
dan mampu menjelaskan kepada orang lain mengapa kita memilih keputusan
tersebut. Pilihan tersebut tidak lahir begitu saja. Pilihan tersebut tergantung
pada tujuan yang dipilih, cara perumusan masalah, metode dan peramalan
hasilnya. Oleh karena itu, analisis sensitivitas menjelaskan bagaimana suatu
keputusan yang optimal akan berubah jika fakta-fakta ekonomi utama berubah.
Analisis sensitivitas ini mempunyai beberapa kegunaan yaitu:
a. Memberikan faktor-faktor kunci dalam permasalahan yang mempengaruhi
keputusan.
b. Menulusuri perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini manajer
tersebut.
c. Menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan pengambilan
keputusan jika keadaan-keadaan tertentu dimodifikasi.
A.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko adalah peluang dari suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan
memberikan dampak negatif yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan
ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan
oleh pebisnis selaku pengambil keputusan. Untuk mengukur risiko dapat
meggunakn probabilitas. probabilitas (Pi) adalah peluang timbulnya kejadian anyara
0 < Pi < 1, Besarnya probabilitas suatu kejadian antaraa 0 dan 1. Jumlah probabilitas
dari seluruh kejadian yang mungkin terjadi adalah 1 (ΣPi = 1). Adapun cara dalam
mengatasi risiko yaitu dengan cara, menghindari risiko, mengurangi risiko dan
mengasuransikan risiko. Sedangkan sikap terhadap risiko tergantung dari besarnya
risiko yang akan dihadapi.
Proses pembuatan keputusan merupakan inti dari setiap masalah yang dihadap
dalam dunia usaha. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan, yakni:
1) perumusan masalah, 2) penentuan tujuan 3) pencarian alternatif, 4) peramalan
dampak, 5) penentuan pilihan, dan 6) analisis sensitivitas. Teknik dalam
pengambilan keputusan itu sendiri ada tiga macam yaitu, teknik optimisasi, teknik
analisis risiko, teknik pendugaan/peramalan
B. Saran