[Subjudul dokumen]
Abstrak
[Tarik perhatian pembaca Anda ke bagian yang berisi abstrak yang menarik.
Abstrak ini biasanya merupakan ringkasan singkat dari sebuah dokumen.
Jika Anda telah siap untuk menambahkan isi, cukup klik di sini dan mulailah
mengetik.]
ismail - [2010]
[Alamat email]
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 0
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................7
DAFTAR TABEL.................................................................................................11
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................15
1.3 Tujuan..................................................................................................16
3.2 Kependudukan.....................................................................................78
3.16.1 Pembangkit.................................................................................224
3.16.2 Transmisi.....................................................................................226
3.16.3 Distribusi......................................................................................228
BAB 4 ANALISIS..............................................................................................265
4.1 Kependudukan...................................................................................265
4.2 Jaringan Jalan....................................................................................267
A. Analisis Kesesuaian............................................................................267
B. Analisis Permasalahaan.....................................................................272
A. Analisis Kebutuhan.............................................................................272
B. Analisis Proyeksi................................................................................273
A. Analisis Kesesuaian............................................................................274
D. Analisis Permasalahan....................................................................277
A. Analisis Kesesuaian............................................................................277
A. Proyeksi Kesehatan........................................................................288
A. Analisis Kesesuaian............................................................................302
A. Analisis Kesesuaian............................................................................309
B. Analisis Proyeksi................................................................................311
A. Analisis Kelengkapan......................................................................320
B. Analisis Potensi..................................................................................328
C. Analisis Permasalahan....................................................................328
A. Analisis Kesesuaian............................................................................329
B. Analisis Proyeksi................................................................................329
A. Analisis Kebutuhan.............................................................................333
BAB 5 PENUTUP.............................................................................................342
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................344
DAFTAR GAMBAR
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penulisan laporan ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui kondisi eksisting infrastruktur kota di Kelurahan Baqa
dan Kelurahan Sungai Keledang.
2. Untuk mengetahui karakteristik infrastruktur kota di Kelurahan Baqa dan
Kelurahan Sungai Keledang.
3. Untuk mengetahui distribusi dan pelayanan infrastruktur di Kelurahan
Baqa dan Kelurahan Sungai Keledang.
4. Untuk mengetahui permasalahan dalam penyediaan infrastruktur kota di
Kelurahan Baqa dan Kelurahan Sungai Keledang.
Lingkup Prasarana
Prasarana Sarana Status Dimensi Keterangan
pelengkap
Rumah
Tong sampah Pribadi - --
(5 jiwa)
Gerobak
RW Gerobak sampah 2 m3 mengangkut
(2500 jiwa) Bak sampah TPS 3x
6 m3
kecil Jarak
seminggu
3
Gerobak sampah 2m bebas Gerobak
Kelurahan TPS mengangkut
Bak sampah 3
(30.000 jiwa) TPS 12 m dengan 3x
besar
lingkungan seminggu
Mobil sampah - Mobil
hunian
Kecamatan mengangkut
Bak sampah TPS/TPA minimal
(120.000 jiwa) 25 m3 3x
besar lokal 30m
seminggu
Bak sampah
-
Kota akhir
(> 480.000 jiwa) Tempat daur TPA - --
ulang sampah
Sumber: SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan, 2004.
6. Kuburan 120.000
Mempertimba
/
Pemaka ngkan radius
man
pencapaian
Umum
dan area yang
dilayani.
Sumber: Sumber : SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan
permukiman Kota, 2004.
2.13 Fasilitas Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatukendaraanyang bersifat
sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya (Nawawi,Sherly Novita
Sari, 2015) Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan
gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Pada fasilitas parkir,
diklasifikasikan berdasarkan jenis parkir menurut penempatannya dan jenis parkir
menurut statusnya.
2.13.1 Jenis Fasilitas Parkir Menurut Penempatannya
Menurut penempatannya parkir dibagi menjadi dua, yaitu (Direktorat Jendral
Perhubungan Darat, 1998):
a. Parkir di tepi jalan (on-street parking)
Dimana jenis parkir ini menggunakan badan jalan sebagai tempat pakir.
b. Parkir di luar jalan (off-street parking)
Dimana jenis parkir ini tidak menggunakan badan jalan sebagai tempat
parkir, melainkan di halaman gedung perkantoran, supermarket, taman
parkir, dan bangunan lainnya.
2.13.2 Jenis Fasilitas Parkir Menurut Statusnya
Menurut statusnya parkir dibagi menjadi tiga bagian. yaitu (Direktorat
Jendral Perhubungan Darat, 1998):
a. Parkir Umum
Dimana areal parkir yang digunakan, dikuasai dan pengelolaannya
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
b. Parkir khusus
Dimana areal parkir yang digunakan, menggunakan lahan yang
pengelolaannya diselenggarakan oleh pihak ketiga.
c. Parkir darurat
Dimana areal parkir yang digunakan di tempat-tempat umum yang
menggunakan lahan milik pemerintah daerah maupun swasta yang terjadi
karena kegiatan yang insidentila.
2.13.3 Kebutuhan Fasilitas Parkir
Menurut SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan
permukiman Kota, fasillitas parkir umum pada kelurahan (jumlah penduduk
pendukung = 2.500 jiwa) harus memiliki luas lahan minimal 100m 2 dengan
dilokasikan dapat melayani kebutuhan bangunan sarana kebudayaan dan
rekreasi lain berupa balai pertemuan warga.
2.14 Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang dinilai penting
untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan secara umum memang
setiap rumah harus dapat dilayani air bersih. Agar hal tersebut berjalan dengan
lancar maka dibutuhkannya acuan mengenai tata cara penyebaran air bersih dan
sistem pembagian air bersih.
2.14.1 Jenis elemen perencanaan
Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang harus
disediakan adalah:
a. Kebutuhan air bersih
b. Jaringan air bersih
c. Kran umum
d. Hidran kebakaran
2.14.2 Sistem Penyediaan Air Minum jenis jaringan perpipaan
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 122 tahun 2015 pasal
4 diketahui jenis jaringan perpipaan sebagai berikut :
a. Unit baku
Pada peraturan pemerintah republik Indonesia No 122 tahun 2015 pasal
5 unit baku ialah sarana pengambilan dan/atau penyedia Air Baku.
Merupakan bangunan dan perlengkapan penyadapan air baku untuk
mengalirkan air baku dari sumber ke unit produksi. Bangunan penyadap
(Intake) untuk sumber mata air: Bangunan penangkap mata air
(broncaptering), untuk mata air yang mengalir/muncul secara horisontal.
Bangunan pengumpul (sumuran) untuk mata air yang muncul ke permukaan
secara vertikal, dan untuk air baku yang berada dibawah permukaan tanah
(sumur dangkal dan sumur dalam).
b. Unit produksi
Berdasarkan Permen PU no 18 tahun 2007 pasal 38 unit produksi ialah
mengolah air baku sesuai dengan debit yang direncanakan, sampai menjadi
air minum yang memenuhi syarat kualitas, sehingga siap didistribusikan.
Berdasarkan Permen PU Penyelenggaraan Pengembangan SPAM No
18/PRT/M/2017 menyatakan bahwa unit produksi dapat berupa rangkaian
kegiatan aerasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi,
reservoir, dan desinfeksi bagi air baku yang berasal dari air tanah, mata air
dan air permukaan.
c. Unit distribusi
Berdasarkan Permen PU No 18 Tahun 2007 Pasal 38 unit distribusi ialah
untuk mengalirkan air hasil pengolahan ke seluruh jaringan distribusi sampai
di semua unit pelayanan, sehingga standar pelayanan berupa kuantitas,
kualitas dan kontinuitas yang dikehendaki dapat tercapai. Berdasarkan
Permen PU Penyelenggaraan Pengembangan SPAM No 18/PRT/M/2017
Unit Distribusi dimulai dari Pompa Distribusi (untuk sistem distribusi yang
memakai pompa). Pompa Distribusi mengisap air dari Reservoir Penampung
hasil olahan. Untuk Pompa Distribusi biasanya digunakan jenis Pompa
Sentrifugal. Untuk sistem distribusi yang tidak memakai pompa distribusi,
atau cara gravitasi, maka air hasil olahan langsung mengalir melalui pipa
transmisi air minum, jaringan distribusi utama (distribusi primer), jaringan
distribusi pembawa (distribusi sekunder), jaringan distribusi pembagi
(distribusi tertier), dan melewati reticulation pipe menuju sambungan rumah.
Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan
keseluruh jaringan distribusi sampai di semua unit pelayanan sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditetapkan. Pipa Distribusi berdasarkan
Standar Nasional Indonesia 7509-2011 membahas mengenai kuran diameter
pipa distribusi ditentukan berdasarkan aliran pada jam puncak dengan sisa
tekan minimum di jalur distribusi, Ukuran diameter pipa pembawa minimum
100 mm. Ukuran diameter pipa pembagi 50 mm. kemudian pada umumnya,
macammacam pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum
ialah pipa primer/pipa induk, pipa sekunder, dan pipa tersier. Pipa primer
merupakan pipa yang membawa air minum dari instalasi pengolahan atau
reservoir ke suatu daerah pelayanan.lalu pipa sekunder merupakan pipa
yang disambungkan langsung pada pipa primer. Kemudian untuk pipa tersier
berfungsi untuk menghubungkan dari pipa sekuner ke rumah(konsumen)
d. Unit pelayan
Berdasarkan peraturan pemerintah republik Indonesia No 122 tahun 2015
pasal 4 Unit pelayanan merupakan titik pengambilan air berupa sambungan
langsung, .hidran umum, dan/atau, hidran kebakaran. Hidran kebakaran
adalah suatu hidran atau sambungan keluar yangdisediakan untuk
mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan pemadam kebakaran atau
pengurasan pipa. Unit hidran kebakaran (fire hydrant) pada umumnya
dipasang pada setiap interval jarak 300m, atau tergantung kepada kondisi
daerah/peruntukan dan kepadatanbangunannya.
2.14.3 Kebutuhan Air Bersih
Pada Kebutuhan Air terbagi menjadi dua, yaitu domestic dan domestic.
Berikut adalah tabel kebutuhan air bersih.
25,000
20,000
10,000
5,000
0
2014 2015 2016 2017 2018
Kelurahan
Kelurahan
SungaiBaqa
Keledang
Perempuan
Perempuan
47% Laki-laki
50% Laki-laki
50%
53%
(a)
(b)
Gambar 3. (a) (b) Diagram Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin di Kelurahan Baqa dan Kelurahan Sungai Keledang Pada Tahun
2018
Sumber : Data Monografi Kelurahan Baqa dan Kelurahan Sungai Keledang,
2018
Berdasarkan diagram di atas, pada tahun 2018 Kelurahan Baqa 53%
ditinggali oleh penduduk laki-laki dan 28% penduduk perempuan. Sedangkan di
Kelurahan Sungai Keledang, penduduk laki-laki dan perempuan adalah sama
rata 50%.
3.3 Jaringan Jalan
Pada wilayah studi kelurahan Sungai Keledang dan kelurahan Baqa,
terdapat berbagai jalan dengan dimensi, perkerasan dan kelas jalan yang
berbeda-beda. Berikut adalah tabel nama, dimensi, dan kelas jalan pada masing-
masing Kelurahan Baqa dan Kelurahan Sungai Keledang.
3.3.1 Nama, Dimensi, dan Kelas Jalan di Kelurahan Baqa
Setelah dilakukannya survei primer pada wilayah studi, berikut adalah
tabel nama, dimensi, dan kelas jalan pada Kelurahan Baqa.
Tabel 3. Nama Dimensi Kelas Jalan dan Perkerasan Jalan di Kelurahan Baqa
Kelas Ruwasja
No. Nama Jalan Rumija (m) Rumaja (m) Tipe Perkerasan Kondisi Eksisting
Jalan (m)
1 Gg. Satu Lingkunga 3,9 3,9 4 2/2UD Semen
n
2 Jl. APT
Pranoto
3 Jl Daeng
Mangkona
4 Gang Satu
Gg Berkah
Perum Keledang
Mas Baru
Gg Surya Indah
Jalan Reel
2. Baqa Gg Satu
Gg Pesut
Jl PU
No Kelurahan Lokasi Kondisi Eksisting
Gg PU 2
Jl Daeng Mangkona
Jl Sutra Kembang
Gg Kembang Murni
Jl La Madu Kelleng
Jl Sutra Murni
Jl Sutra Murni 2
Jl H.M. Senang
Jl Bung Tomo
Panjang = 2m
Lebar = 2,6 m
Tinggi = 1,1 m
Volume = 5,72 m3
2
Jl Bung Tomo
Panjang = 1,5 m
Lebar = 2 m
Tinggi = 1,1 m
Volume = 3,3 m3