BIDANG PENGAIRAN
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i
ii
2.12.2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan .................................................... 20
2.12.3. Rencanan Kerja Harian, Mingguan, Bulanan ............................ 21
2.12.4. Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan .. 22
2.13. Bahan Dan Perlengkapan Yang Harus Disediakan Oleh Kontraktor ...... 22
2.13.1. Umum ...................................................................... 22
2.13.2. Perlengkapan Konstruksi ............................................. 23
2.13.3. Bahan Pengganti........................................................ 23
2.13.4. Pemeriksaan Bahan Dan Perlengkapan .......................... 23
2.13.5. Spesifikasi, Brosur Dan Data Pekerjaan ......................... 24
2.14. Pengalihan Sementara Dari Saluran Yang Ada ........................ 24
2.15. Keamanan Dan Pemeriksaan Kesehatan ................................ 25
2.15.1. Umum ...................................................................... 25
2.15.2. Sistim Pengawasan Keamanan ..................................... 25
2.15.3. Peraturan Kesehatan .................................................. 25
2.15.4. Bahan Peledak Dan Bensin .......................................... 26
2.15.5. Pencegahan Kebakaran............................................... 27
2.16. Penyelidikan Tanah Tambahan ............................................. 27
2.17. Perlengkapan Direksi .......................................................... 28
2.17.1. Kantor Sementara Di Lapangan .................................... 28
ii
3.2.2 Keseksamaan Dalam Pekerjaan Tanah .......................... 39
3.2.3 Perlaihan .................................................................. 40
3.2.4 Celah-Celah Di Tanggul .............................................. 40
3.2.5 Longsoran-Longsoran Di Talud ..................................... 40
3.2.6 Kelebihan Penggalian ................................................. 41
ii
3.8.1 Bahan-Bahan ............................................................ 72
3.8.2 Meletakan Pipa .......................................................... 72
3.9.1 Perombakan ............................................................. 76
3.9.2 Ikatan Sambungan ..................................................... 77
3.9.3 Pintu Air Yang Telah Ada ............................................. 77
3.9.4 Menaikan Tanggul-Tanggul Yang Ada ............................ 78
3.9.5 Pemeriksaan Bangunan-Bangunan Yang Ada ................. 78
3.9.6 Perbaikan Tembok Pecah/Retak ................................... 78
3.9.7 Pembersihan Saluran ................................................ 79
3.10 Pekerjaan Bronjong .............................................................. 79
3.10.1 Umum ................................................................. 79
3.10.2 Persyaratan .......................................................... 80
3.10.3 Peralatan Kerja dan Alat Bantu ................................ 82
3.10.4 Persyaratan Kerja .................................................. 83
3.10.5 Metode Kerja ………………………………………………………………..83
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1. Maksud
1.2.2 Tujuan
1.4. Pengertian
Pekerjaan.
SPESIFIKASI UMUM
b. Kontrak;
c. Syarat-syarat khusus/umum;
d. Spesifikasi teknik/umum;
e. Gambar-gambar;
f. Penawaran.
a. Umum.
b. Gambar-gambar Pelaksanaan.
c. Gambar-gambar Bengkel/Gedung.
a. Umum.
2.7. Pengukuran/Pematokan.
Titik-titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih dari 2,5 mm dari
kedudukan yang sebenarnya kecuali pada pemasangan
peralatan yang memerlukan ketelitian yang tinggi.
2.10. Pengukuran
d. Waktu float;
2.13.1 Umum
- Tempat pengapalan;
- Lapangan.
2.15.1 Umum
Semua lantai dan dinding harus dibuat rapat air sehingga dapat
mencegah perembesan air ke atas. Atap kantor harus dari
konstruksi lain yang disetujui dan harus dari macam baik.
Semua bagian dalam dan luar dari bangunan harus dicat. Bagian
luar bawah dari pasangan batu bata harus dicat bitumen dua
lapis dan dinding bagian dalam dicat tembok. Semua pekerjaan
SPESIFIKASI TEKNIK
1. Luasnya Penggalian.
3.2. Saluran-Saluran.
3.2.1 Tanggul-Tanggul.
3.2.3 Peralihan.
3.3. Bangunan-Bangunan.
3.4.1 Umum.
3.5.3 Formasi.
Persiapan dari formasi dan konstruksi jalan selanjutnya
dimulai setelah bahu jalan selesai. Selama persiapan formasi
dan konstruksi jalan, bagian yang lebih rendah dari jalan
diberi celah antara untuk memberikan efek pengeringan.
Setelah pembentukan seperti di atas dan yang dimaksud
dalam syarat 3.2.1. dari spesifikasi ini, formasi harus digilas
dengan mesin gilas sebanyak 4 kali atau cara lain yang
disetujui oleh Direksi. Bagian formasi yang belum rata
diperbaiki sampai permukaan formasi harus rata, dan digilas
lagi paling tidak satu kali dengan mesin gilas. Mesin gilas
100 mm 95-100
50 mm 0-15
20 mm 0-2
Batu di atas disusun di atas lapis pasir dan harus tegak, batu
diatas digilas dengan mesin gilas paling tidak 4 lintasan
yang beratnya tidak kurang dari 5.000 kg/m panjang roda.
Penggilasan dimulai dari tepi rendah keatas dengan
kelebihan lebar (overlap) tidak kurang dari 30 % dari lebar
roda.
Dimana jalur inspeksi di atas jalur dari jalan kerikil batu atau
jalan tanah yang ada, bila diperintahkan, jalan itu harus
ditingkatkan atau dibangun kembali secukupnya sampai
dengan syarat 3.5.2 sampai 3.5.8.
3.6.1 Bahan-Bahan.
1. Semen.
2. Bahan-Bahan.
iii) Pasir dan kerikil halus, harus bersih dan bebas dari gumpalan
tanah liat, gumpalan kecil dan lunak dari tanah karang,
alkali, bahan-bahan organik tanah liat dan hal-hal yang
merugikan dari substansi yang merusak. Apabila klas dari
beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka
bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang
menurut pendapat Direksi adalah terbaik.
3. Air.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan
organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap juga dalam
ukuran berat. Kontraktor harus mengadakan percobaan untuk
air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus menyerahkan
catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi
sebelum melaksanakan pekerjaan beton tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan-percobaan yang teratur dari air
4. Zat Tambahan.
Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil, dan
air sebagaimana ditentukan. Tidak boleh ada campuran
bahan-bahan lain pada beton atau adukan tanpa
persetujuan Direksi. Kontraktor boleh memakai zat pelambat
untuk mempermudah pembuatan sambungan-sambungan
cor, bagaimana susunannya zat pelambat cara
pemakaiannya harus mendapatkan persetujuan Direksi.
5. Tulangan.
1. Acuan-acuan
2. Pekerjaan permukaan
1. Kelas-kelas Beton
2. Perbandingan Campuran.
4. Pengujian Beton
7. Sambungan Cor
8. Beton Pracetak
2. Pemasangan.
3.7.1. Bahan-Bahan.
1. Batu
2. Adukan
3. Kerikil Landasan.
Kerikil landasan harus terdiri dari kerikil sungai yang bersih, keras
dan tahan lama atau pecahan batu dengan gradasi baik dari
50 mm sampai 1 mm kesemuanya menurutpersetujuan Direksi.
5. Saringan Pasir.
7. Pekerjaan Plesteran.
1. Umum.
2. Ukuran.
Setiap batu candi harus dibentuk dari batu besar dan dibentuk
menyerupai piramida terpancung dengan ukuran 300 x 300
mm bujur sangkar pada muka luarnya, bagian bawah
berukuran 200 x 200 mm dan tingginya 300 – 500 mm. Pada
bagian atas/luar setinggi 40 mm harus dibuat halus dan rata.
Pada bagian bawah/luar dibuat kasar dan dibentuk seperti
piramida terpancung, kecuali ditentukan lain.
3. Berat Jenis.
4. Kekerasan.
3.8.1 Bahan-Bahan.
1. Perletakan.
2. Landasan Beton.
3. Meletakkan Pipa.
7. Bahan-Bahan Dasaran
3.9.1. Perombakan.
3.10.1. Umum.
b. Toleransi
c. Persyaratan Bahan
1) Kawat Bronjong
kg/m2;
- Anyaman
Anyaman haruslah merata berbentuk segi
enam enam teranyam dengan tiga lilitan
2) Batu
3) Material Timbunan
4. 1. Pengertian
SMK3 adalah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. SMK3 di Indonesia telah ada sejak tahun 1996
melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 05
Tahun 1996. Dalam rangka meningkatkan penerapan SMK3, maka
pada tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar dapat
diterapkan diseluruh aspek kehidupan bermasyarakat.
4.4.2. Perencanaan K3
Bima, 2023
Setuju/Mengetahui, Disusun Oleh :
Kepala Dinas PUPR Pejabat Pembuat Komitmen,
E D Y, ST., MT.
NIP. 19751202 201001 1 010