Anda di halaman 1dari 5

PENJELASAN BANK INDONESIA :

KEBIJAKAN MITIGASI COVID-19

BANK INDONESIA 1
Kebijakan dan Operasi Moneter Bank Indonesia
Mekanisme Pengedaran Uang Kartal
• Untuk uang kartal (uang kertas dan logam), sesuai UU Mata Uang perencanaan, pencetakan, dan pemusnahan uang
melalui koordinasi Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan. Jumlahnya memperkirakan kebutuhan masyarakat,
al pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Keseluruhan proses sesuai tata kelola dan diaudit BPK.
• Pengedaran uang dilakukan Bank Indonesia melalui perbankan sesuai kebutuhan masyarakat tersebut.

Tarik Rp Tarik Rp
BANK
PERBANKAN MASYARAKAT
INDONESIA Setor Rp
Setor Rp

Operasi Moneter dalam Pengendalian Uang Giral & Likuiditas Pasar Uang dan Perbankan
• Untuk uang giral (giro, tabungan, deposito, UE, dll), Bank Indonesia mengelola suku bunga dan jumlah uang beredar (M1,
M2, dst) agar sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
• Bank Indonesia melakukan operasi moneter (OM) untuk mengelola likuiditas di pasar uang dan perbankan. Salah
satunya dengan cara OM ekspansi dan OM kontraksi melalui transaksi repo dengan underlying SBN yang dimiliki.
A. Operasi Moneter Ekspansi B. Operasi Moneter Kontraksi
(Repo SBN) (Reversed Repo SBN)
BANK Rp SBN
BANK
INDONESIA PERBANKAN PERBANKAN
SBN INDONESIA Rp
BANK INDONESIA 2
Kebijakan Quantitative Easing (QE) Bank Indonesia
Koordinasi pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia, stimulus fiskal oleh Pemerintah,
dan restrukturisasi kredit oleh OJK untuk pemulihan ekonomi, khususnya UMKM
• Bank Indonesia telah melakukan injeksi likuiditas ke perbankan dalam jumlah besar sejak awal 2020.
Melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas ke perbankan melalui mekanisme term-
repurchase agreement (repo), serta penurunan GWM. Kondisi likuiditas perbankan lebih dari cukup.
• Stimulus fiskal Pemerintah dalam bentuk program-program sosial, insentif industri dan pemulihan ekonomi
akan mendorong konsumsi masyarakat, produksi dan investasi dunia usaha baik UMKM dan korporasi.
• Relaksasi pengaturan mikroprudensial oleh OJK akan mempermudah perbankan untuk pembiayan
kepada UMKM dan dunia usaha dalam rangka pemulihan ekonomi.

Bank Indonesia menambah lagi Quantitative Easing (QE) dengan injeksi likuiditas ke
perbankan dalam jumlah besar, sehingga secara total mencapai sekitar Rp503,8 triliun.

QE Januari-April 2020 Rp386 Triliun Tambahan QE-Mei 2020 Rp117,8 Triliun

• Pembelian SBN dari pasar sekunder Rp166,2 Triliun • Penurunan GWM Rupiah (Mei 2020) sekitar
• Term-repo perbankan Rp137,1 triliun Rp102 triliun
• FX Swap Rp29,7 Triliun • Tidak mewajibkan tambahan Giro bagi yang
• Penurunan GWM Rupiah (Januari & April) Rp53 tidak memenuhi RIM, Rp15,8 Triliun
triliun
BANK INDONESIA 3
Kebijakan Quantitative Easing (QE) Bank Indonesia
1. QE melalui Pembelian SBN dari Pasar Sekunder
• Selama tahun 2020 Bank Indonesia melakukan QE sebesar Rp 166,2 triliun dengan membeli SBN yang dijual
investor asing, khususnya dalam periode Covid-19, karena kepanikan pasar keuangan global, melalui bank
kustodinya. Dalam hal ini, Bank Indonesia melakukan injeksli likuiditas (QE) dan pada saat yang sama
kepemilikan SBN meningkat.
Rp Rp
BANK AGEN BANK INVESTOR
INDONESIA KUSTODI ASING
SBN SBN

2. QE melalui Term-Repo Perbankan ke BI 3. QE melalui Penurunan GWM Rupiah


• Selama 2020 Bank Indonesia melakukan QE sebesar • Selama 2020 Bank Indonesia melakukan QE
Rp137 triliun melalui term-repo perbankan dengan sebesar Rp155 triliun melalui penurunan kewajiban
underlying SBN yang dimilikinya. Jangka waktu GWM perbankan pada Januari (50 bps), April (50
repo bisa 1, 3, 6, dan 12 bulan bps) dan Mei (200 bps) sehingga sekarang
menjadi 3,50%.
Operasi Moneter Ekspansi (Repo SBN)
Rp REK. GIRO BANK DI
BANK Rp
PERBANKAN BANK INDONESIA PERBANKAN
INDONESIA SBN TURUN

BANK INDONESIA 4
PENJELASAN BANK INDONESIA :
KEBIJAKAN MITIGASI COVID-19

BANK INDONESIA 5

Anda mungkin juga menyukai