Anda di halaman 1dari 43

KONSEP RISIKO

PUTRI RENO KEMALA SARI S.E., M.A


DWI SEPTI HARYANI, ST., MM.

1
KONSEP RISIKO
A.KONSEP DASAR RISIKO
B. SIFAT SUMBER DAN
PENGUKURAN RISIKO
C. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
RISIKO

2
1. PENGERTIAN RISIKO
2. RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
3. KARAKTERISTIK RISIKO
4. JENIS RISIKO
5. TIPE DAN TINGKAT RISIKO

A. KONSEP DASAR RISIKO 3


1. PENGERTIAN RISIKO
• Kata risiko, banyak digunakan dalam berbagai
pengertian dan biasa digunakan dalam percakapan
sehari-hari oleh orang pada umumnya.
• Misal bersepeda motor dijalan yang sangat rasmai
besar risikonya, orang secara intuitif memahami
maksudnya.
• Risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang
ditimbulkan oleh adanya perubahan.
• Risiko didefinisikan sebagai penyimpangan dari sesuatu
yang diharapkan. (Joel Bessis dalam Mulyawan (2015).
• Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya
menyebabkan timbulnya risiko. 4
• Pengertian Risiko Menurut Vaughan (1978) ; Resiko adalah
kans kerugian ; Resiko adalah ketidakpastian
• Menurut statistik ; Kemungkinan terjadinya perbedaan
antara hasil aktual (realisasi) dan hasil yang diharapkan
• Risiko adalah variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode tertentu (Arthur Wiliems, 1985 dalam
Mulyawan, 2015)
• Jadi dapat disimpulkan ; bahwa resiko dihubungkan dengan
kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak
diinginkan atau tidak terduga.
• Dari sudut pandang bisnis, secara umum risiko didefinisikan
sebagai potensi, kemungkinan atau ekspektasi terhadap
suatu kejadian (event) yang dapat berpengaruh secara
negatif terhadap pendapatan (earnigns) dan modal (capital) 5
2. RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
• Pada dasarnya risiko adalah sesuatu atau peluang yang mungkin
terjadi dan berdampak pada pencapaian sasaran.
• Risiko merupakan kemungkinan terjadinya sesuatu dan tidak
dapat diduga / tidak diinginkan dimasa depan.
• Dalam bisnis, ketidakpastian beserta risikonya merupakan sesuatu
yang tidak dapat diabaikan begitu saja.
• Menurut Rowe dalam Mulyawan (2015), KETIDAKPASTIAN
diakibatkan ketiadaan informasi karena probabilitas terjadinya
tidak dapat ditentukan, sedangkan risiko dapat ditentukan
probabilitasnya karena adanya data dan informasi yang memadai.
• Jia probabilitasnya dapat dihitung, hal tersebut merupakan risiko.
Sebaliknya, jika prob tidak dapat dihitung , hal tersebut
merupakan ketidakpastian. (Rowe, 1977 dalam Mulyawan 2015) 6
3. KARAKTERISTIK RISIKO
• Karakteristik risiko :
• Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
• Merupakan ketidakpastian yang apabila terjadi akan
menimbulkan kerugian
• Menurut Vaughan, karakteristik risiko:
• Risk is the chance of lost.
• Risk is possibility of lost.
• Risk is uncertainty.

7
1. RISIKO BERDASARKAN SIFAT 4. JENIS RISIKO
a) RISIKO SPEKULATIF, risiko dimana kita mengharapkan terjadinya
kerugian dan juga keuntungan. Contoh tipe risiko ini adalah usaha
bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun
ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli)
saham. Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan), bisa
juga analisis kita salah, harga saham bukannya meningkat, tetapi malah
turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan
sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan
individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya.
Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjulannya
turun, perusahaan lain barangkali akan memperoleh keuntungan dari
situasi tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko
spekulatif tersebut.
b) RISIKO MURNI, risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi
kemungkinan keuntungan tidak ada. Beberapa contoh risiko tipe ini
adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain
adalah risiko banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan 8
merugikan kita. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko
murni.
Tabel 2. Contoh-contoh Risiko Murni
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI

Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena Kebakaran yang melanda gudang atau
kejadian tertentu berakibat bangunan perusahaan.
buruk (kerugian) pada aset Banjir mengakibatkan kerusakan pada
fisik organisasi. bangunan dan peralatan
Risiko karyawan Risiko karena karyawan Kecelakaan kerja mengakibatkan
organisasi mengalami karyawan cedera, kegiatan operasional
peristiwa yang merugikan perusahaan terganggu

Risiko legal Risiko kontrak tidak sesuai Terjadi perselisihan sehingga


yang diharapkan, perusahaan lain menuntut ganti rugi
dokumentasi yang tidak yang signifikan
benar
Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI

Risiko pasar Risiko yang terjadi dari Harga pasar saham dalam portofolio
pergarakan harga atau perusahaan mengalami penurunan, yang
volatilitas harga pasar mengakibatkan kerugian yang dialami
perusahaan.

Risiko kredit Risiko karena counter Debitur tidak bisa membayar cicilan dan
party gagal memenuhi bunga hutang, sehingga perusahaan
kewajibannya kepada mengalami kerugian.
perusahaan Piutang dagang tidak terbayar.

Risiko Likuiditas Risiko tidak bisa Perusahaan tidak mempunyai kas untuk
memenuhi kebutuhan kas, membayar kewajibannya (misal
risiko tidak bisa menjual melunasi hutang).
dengan cepat karena Perusahaan terpaksa menjual tanah
ketidaklikuidan atau dengan harga murah (dibawah standar)
gangguan pasar karena sulit menjual tanah tersebut
(tidak likuid), padahal perusahaan
membutuhkan kas dengan cepat.
Risiko operasional Risiko kegiatan Komputer perusahaan terkena virus
operasional tidak berjalan sehingga operasi perusahaan terganggu.
lancar dan mengakibatkan Prosedur pengendalian perusahaan tidak
kerugian: kegagalan memadai sehingga terjadi pencurian
sistem, human error, barang-barang yang dimiliki
pengendalian dan prosedur perusahaan.
yang kurang
Lanjutan...
2. RISIKO BERDASARKAN DAPAT TIDAKNYA DIALIHKAN
a) RISIKO YANG DAPAT DIALIHKAN, Risiko yang dapat dipertanggungkan
sebagai objek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan
membayar sejumlah premi. Dengan demikian, kerugian tersebut
menjadi tanggungan perusahaan asuransi.
b) RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIALIHKAN, semua risiko yang termasuk
dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada
perusahaan asuransi.
3. RISIKO BERDASARKAN ASAL TIMBULNYA
a) RISIKO INTERNAL, risiko yang berasal dari dalam perusahaan sendiri,
seperti kecelakaan kerja, kerusakan aktiva karena karyawan,
mismanajemen dsb
b) RISIKO EKSTERNAL, risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti
penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan politik 11
LANJUTAN...
• Menurut Trieschman, Gustavon dan Hoyt (2001) dalam Mulyawan
(2015), mengungkapkan beberapa macam risiko :
• RISIKO STATIS DAN RISIKO DINAMIS
• Risiko Statis. Risiko yang berasal dari masyarakat yang tidak berubah
yang berada dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat bersifat
murni atau spekulatif . Contoh risiko spekulasi statis: menjalankan
bisnis dalam ekonomi stabil. Contoh risiko murni statis:
ketidakpastian terjadinya sambaran petir, angin topan, dan kematian
secara acak.
• Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi perubahan dalam
masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat murni maupun spekulatif.
Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi
dan perubahan undang-undang atau perubahan peraturan
pemerintah
• RISIKO SUBJEKTIF DAN RISIKO OBJEKTIF (lanjut...)
12
Lanjutan...
• RISIKO SUBJEKTIF DAN RISIKO OBJEKTIF
• Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi
parameter yang obyektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat
keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui standar
deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% pertahun.
• Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko.
Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan menentukan
kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh, untuk
standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang
dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang
berbeda. Orang yang konservatif akan mengganggap risiko investasi di
pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko
investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi. Perhatikan
bahwa kedua orang tersebut melihat pada risiko obyektif yang sama,
yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun. 13
RISIKO

PURE SPEKULATIF

STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS

SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF

OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF

Sumber : Manajemen Risiko


Mamduh M Hanafi
5. Tipe dan Tingkat Risiko /
Tingkatan Risiko Investasi
• Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan dan tingkat pengembalian
yang dicapaisecara nyata (actual return). Semakin besar
penyimpangannya, semakin besar tingkat risikonya (Halim ,
2002 dalam Mulyawan, 2015).
• Apabila dikatitkan dengan preferensi investor terhadap risiko,
risiko dibedakan menjadi tiga :
• Investor yang menyukai risiko (risk seeker)
• Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)
• Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)

15
Lanjutan...
• Risiko investasi di pasar modal pada prinsipnya berkaitan
dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price
volatility). Halim (2002) dalam Mulyawan (2015) menjabarkan
bahwa risiko yang dapat dihadapi investor adalah:
• Risiko Bisnis
• Risiko likuiditas
• Risiko tingkat bunga
• Risiko pasar
• Risiko daya beli
• Risiko mata uang

16
• Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian.
Beberapa tingkatan ketidakpastian (lihat tabel 1)

TINGKAT KARAKTERISTIK CONTOH


KETIDAKPASTIAN

TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN HUKUM ALAM


PASTI

KETIDAKPASTIAN HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PERMAINAN


OBYEKTIF PROBABILITAS DIKETAHUI DADU, KARTU

KETIDAKPASTIAN HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI KEBAKARAN,


SUBYEKTIF PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI KECELAKAAN
MOBIL,
INVESTASI
SANGAT TIDAK HASIL TIDAK BISA EKSPLORASI
PASTI DIIDENTIFIKASI DAN ANGKASA 17
PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI
Lanjutan...
• Kondisi kepastian sangat tinggi. Hasil bisa diprediksi dengan
relatif pasti. Hukum alam merupakan contoh kepastian
tersebut. Sebagai contoh, kita bisa memprediksi dengan pasti
bahwa bumi mengitari matahari selama 360 hari (satu tahun).
• ketidakpastian objektif, dengan contoh adalah dadu, jika kita
melempar dadu, ada enam kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4,
5, dan 6 (ada enam kemungkinan hasil). Kita bisa menghitung
probabilitas masing-masing angka untuk keluar, yaitu 1/6.

18
Lanjutan...
• ketidakpastian subjektif, dengan contoh adalah kecelakaan mobil.
ldentifikasi hasil dan probabilitas (kemungkinan) yang berkaitan
dengan kecelakaan mobil lebih sulit dilakukan. Sebagai contoh, jika
kita pergi keluar dengan mobil, berapa besar probabilitas kita
mengalami kecelakaan mobil? Dan jika terjadi kecelakaan, kerusakan
atau kerugian yang bagaimana yang akan kita dapatkan? Tidak
mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut.
• kondisi sangat tidak pasti, dengan contoh eksplorasi angkasa. Kita
tidak tahu apa hasil yang akan diperoleh dari eksplorasi angkasa,
apakah akan bertemu dengan makhluk asing (alien), ataukab
menemukan planet yang mirip bumi, atau apa yang akan kita
temukan. Sangat sulit memprediksi atau mengidentifikasi hasil yang
barangkali bisa diperoleb dari eksplorasi angkasa seperti itu. Tentu
saja juga akan sangat sulit menentukan probabilitas untuk masing- 19
masing kemungkinan hasil tersebut.
Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan
fluktuasi tersebut, seperti:
•Globalisasi dunia
•Liberalisasi dunia
•Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat
Fluktuasi  ketidakpastian
• Ketidakpastian bisa tercermin dari fluktuasi pergerakan yang
tinggi;
• Semakin tinggi fluktuasi, semakin besar tingkat ketidakpastiannya.
• Bagan berikut ini menunjukkan fluktuasi harga beberapa
instrumen (dihitung berdasarkan deviasi standar tahunan). Terlihat
bahwa semua harga instrumen berfluktuasi. Sebagai contob,
saham mempunyai fluktuasi sebesar 14%, sementara harga listrik
mempunyai fluktuasi sebesar 228%.
• Hasil empiris pada bagan di atas menunjukkan babwa di dunia ini
semuanya serba tidak pasti. Saham, valas, harga minyak, sampai
dengan harga listrik, mempunyai fluktuasi, meskipun dengan
tingkat fluktuasi yang berbeda-beda. Kepastian adalah
ketidakpastian itu sendiri. Dengan demikian risiko ada di mana- 21
mana, mencakup semua instrumen.
Gambar 1.1 fluktuasi harga
berdasar tipe instrumen
Annualized Volatility by Product/Instrument Type

250%
228%

200%

150%

121%
100%

50%
36%
14% 12%
6% 9% 22
0%
Stocks Real Estate Bond FX Oil Gas Electricity
(S&P 500) (Dow Jones (Lehman (DM/$US) (WTI Oil) (Henry Hub) (Palo Verde)
US Real Corporate
Estate Index) Bond Index)
Mengapa fluktuasi cenderung meningkat?
• Globalisasi dunia.
• Globalisasi dunia membuat keterkaitan perekonomian dunia lebih erat.
Kejadian di suatu negara akan lebih cepat mempengaruhi negara lain.
Dengan kondisi seperti itu, fluktuasi akan cenderung meningkat.
• Liberalisasi dunia.
• Liberalisasi dunia (membuka pasar domestik terhadap investor asing)
mempunyai efek yang sama dengan globalisasi. Hambatan antar negara
menjadi berkurang. Aliran modal menjadi lebih mudah untuk masuk
atau keluar. Hal semacam ini akan meningkatkan fluktuasi dunia.
• Sebagai ilustrasi, krisis ekonomi di Thasiland pada tahun 1997, memicu
terjadinya krisis ekonomi di negara-negara sekitarnya (Indonesia,
Filipina, Malaysia) dengan cepat. Investor dengan cepat memindahkan
dananya dari Thasiland dan negara-negara sekitarnya ke negara-negara
lain yang dianggap lebih aman. Terbukanya perekonomian dunia
memungkinkan pergerakan modal yang cepat semacam itu. 23
Lanjutan...
• Proses Informasi yang semakin cepat, reaksi investor yang semakin
cepat.
• Teknologi yang semakin maju membuat investor atau pelaku
pasar semakin canggih dalam memproses informasi. Kecanggihan
tersebut akan mendorong pelaku pasar untuk lebih cepat
memperoleh informasi dan bertindak lebih cepat atas informasi
tersebut. Kemudahan informasi dan reaksi yang cepat dari
investor akan mendorong fluktuasi harga yang semakin tinggi.

24
Kesimpulan???
• Globalisasi, liberalisasi, dan teknologi yang semakin canggih
akan semakin meningkatkan fluktuasi harga, semakin
meningkatkan ketidakpastian.
• Fluktuasi tersebut ternyata praktis dialami oleh semua atau
sebagian besar instrumen keuangan atau komoditas di dunia.
• Dengan demikian bisa diambil kesimpulan bahwa risiko ada di
mana-mana, dan risiko cenderung semakin meningkat dari
tahun ke tahun.

25
TRADE OFF : BETWEEN RISK
AND RETURN
• Pada saat suatu perusahaan menetapkan sasaran strategisnya,
maka tentu saja bahwa dalam rangka mencapai sasaran
tersebut perusahaan harus berani mengambil risiko, karena
pada dasarnya selalu terdapat trade off antara potensi
keuntungan (hasil) dengan risiko. Semakin tinggi potensi
keuntungan yang diharapkan akan diimbangi oleh potensi
risiko yang semakin besar.
• Dalam manajemen risiko, kajian atas suatu risiko perlu
dilakukan secara cermat dan terukur (dapat dikuantifikasi),
bukan secara subjektif (berdasarkan persepsi).

26
Apakah Anda Tahu?

Odd tenggelam di bathtub: 1 dalam 685.000


Odd tersambar petir: 1 dalam 240.000
Odd pilot pesawat terbang Anda adalah pemabuk: 1
dalam 117
Odd kita akan mengalami kecelakaan kerja: 1 dalam
24.000
Odd akan mendapat hole in one dalam permainan golf: 1
dalam 15.000
Odd melahirkan bayi jenius: 1 dalam 250
Odd akan diaudit oleh IRS (Biro Pajak Amerika Serikat):
1 dalam 100
27
Odd memenangkan lotere: 1 dalam 14 juta
HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN
FUNGSI-FUNGSI LAIN DALAM PERUSAHAAN
1. Hubungan dengan fungsi akunting (penggelapan)
2. Hubungan dengan fungsi keuangan (mata uang, kredit, suku
bunga)
3. Hubungan dengan marketing (masalah packaging)
4. Hubungan dengan bagian produksi (siklus hidup produk,
kegagalan produk, pengiriman barang)
5. Hubungan dengan engineering dan maintenance (disain
pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan
gedung, pabrik dan peralatan)
6. Hubungan dengan bagian personalia (kesejahteraan
pegawai, kecelakaan, penyakit)
28
SUMBANGAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP
PERUSAHAAN,KELUARGA DAN MASYARAKAT

Terhadap Perusahaan
1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari
kegagalan
2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba,
dengan pengurangi pengeluaran dengan mengurangi resiko
kerugian
3. Manajemen risiko dapat menyumbang laba dengan cara :
Keberhasilan mengelolah risiko murni menimbulkan keyakinan
dan kedamaian pada pimpinan perusahaan sehingga
meningkatkan kemampuannya untuk menganalisis dan
mengambil keputusan yang bersifat spekulatif Karena dapat
mengurangi fluktuasi laba tahunan dan aliran kas
29
Terhadap Keluarga
1. Manajemen risiko akan mampu melindungi keluarga dari
kerugian-kerugian yang parah sehingga keluarga terhindar dari
musibah
2. Manajemen risiko memungkinkan keluarga untuk mengurangi
pengeluaran asuransi tanpa mengurangi sifat perlindungannya
3. Manajemen risiko dapat melindungi keluarga terhadap kematian,
kesehatan, kehilangan atau kerusakaan harta benda,sehingga
lebih berani menanggung resiko dalam investasi.

Terhadap Masyarakat
Manajemen risiko membuat masyarakat sekitar perusahaan akan
ikut menikmati, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap hasil penanggulangan risiko yang dilakukan perusahan,
misalnya masyarakat tidak terganggu akibat pemogokan kerja,
demo karyawan serta terhindar dari pencemaran lingkungan 30
1. SIFAT RISIKO
2. SUMBER RISIKO
3. PENGUKURAN RISIKO

B. SIFAT, SUMBER DAN


PENGUKURAN RISIKO 31
1. SIFAT RISIKO
Risiko Objektif
• Risiko yang didasarkan pada observasi parameter
yang objektif. Ex : fluktuasi harga dapat diukur
melalui standar deviasi

Risiko Subjektif
• Berkaitan dengan persebsi seseorang terhadap
risiko  kondisi mental seseorang akan
menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko
tertentu. Ex : cara pandang berbeda dari dua orang 32
mengenai risiko investasi terlalu tinggi.
2. Sumber Risiko
Menentukan sumber risiko merupakan hal penting
karena mempengaruhi cara penanganannya.

Risiko Risiko
Sosial fisik

Risiko
ekonomi 33
• Adapun sumber risiko bagi individu dan
Lanjutan... perusahaan disebabkan adanya sumber
daya yang dapat memacu terjadi risiko.
Sumber daya tersebut :

Kesehatan
Harta benda Utang jiwa dan mata
pencaharian

Risiko
+ SDM
keuangan

34
3. Pengukuran Risiko
• Pengetahuan terhadap sumber risiko sangat diperlukan dalam
upaya menentukan pengukuran terhadap risiko yang mungkin
terjadi.
• Berkaitan dengan sifatnya, pengukuran lebih ditekankan pada
RISIKO OBJEKTIF, karena risiko subjektif tidak dapat diukur
secara akurat.

35
Kemungkinan Terjadinya
Kerugian (Chance of Lost)
• Contoh : kejadian Tsunami pada satu kota dapat menyebabkan
1000 kerusakan rumah, tetapi berdasarkan pengalaman dari
1000 rumah, hanya 20 rumah yang rusak.
• Untuk itu, chance of lost kejadian tsunami adalah 2%
(20/1000).
• Dalam chance of lost perlu dibedakan antara penyebab
kerugian dan kondisi. Penyebab kerugian diistilahkan sebagai
PERIL dan kondisi diistilahkan HAZARD.

36
Lanjutan...
• Terdapat tiga jenis hazard dalam konsep Chance of Lost:
• Physical hazard  suatu kondisi yang bersumberdari karakteristik
material dan objek. Ex: mobil tabrakan akibat jalan licin atau rem blong.
• Physical hazard : jalan licin dan rem blong
• Peril : tabrakan
• Kejadian : mobil rusak
• Morale hazard  sikap mental ceroboh atau sikap tidak hati-hati
seseorang yang dapat menimbulkan kerugian. Ex : terjadi kecelakaan
mobil akibat kecerobohan pengemudi.
• Moral hazard  bersumber pada sikap mental sesorang. Akan tetapi
dalam kejadian ini, kerugian yang terjadi sebagai akibat dari tindakan
yang disengaja dan dirancang sehingga terjadi kerugian.
• Sengaja membakar perusahaan yang asuransikan agar
mendapat penggantian. 37
Lanjutan...
Hazard  Peril  Losser

• Hazard adalah keadaan bahaya yang dapat


memperbesar kemungkinan terjadinya peril
(bencana).
• Peril adalah suatu peristiwa/kejadian yang dapat
menimbulkan kerugian atau bermacam kerugian.
• Losser adalah kerugian yang diderita akibat kejadian
yang tidak diharapkan tapi ternyata terjadi.

38
4. Komponen Risiko
Kemungkinan terjadinya risiko
(likelihood)

RISIKO

Dampak terjadinya risiko


(impact)

39
Likelihood-impact matrix

HIGH
Likelihood

MEDIUM

LOW

40
LOW MEDIUM HIGH
Impact
C. FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA RISIKO
Bencana (Perils)
• Penyebab penyimpangan peristiwa
sesungguhnya dari yang diharapkan.

Bahaya (Hazards)
• Keadaan yang melatarbelakangi
terjadinya chance of lost dari bencana
41
tertentu.
Lanjutan...
• Macam-macam bahaya:
• Bahaya fisik
• Bahaya moral
• Bahaya morale
• Bahaya karena hukum

42
Referensi
• Drs Herman Darmawi, Manajemen Risiko, Bumi Aksara,
Jakarta, 1990.
• Mulyawan, Setya. 2015. Manajemen Risiko. Bandung : Pustaka
Setia
• Mamduh Hanafi. Manajemen Risiko

43

Anda mungkin juga menyukai