Anda di halaman 1dari 4

MATERI

MANAJEMEN PRODUKSI

KELOMPOK 5
VIRGINIA GOYOWA (32210397)
FERONSIA KAPTEN (32210361)
VELIA KRISTI HAPE (32210363)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS HALMAHERA
2023
MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi adalah suatu penataan terhadap proses perubahan pada bahan
mentah yang olah menjadi suatu produk maupun jasa yang mempunyai nilai jual. Manajemen
produksi ini juga sangat berhubungan dengan pengambilan keputusan terkait proses produksi
agar tujuan perusahaan atau bisnis bisa tercapai.
A. Resiko dan Ketidakpastian
Istilah resiko dan ketidakpastian sering dianggap dua istilah yang sama. Namun
kedua istilah tersebut sebenarnya berbeda. Resiko mengacu kepada risiko yang
diperkirakan, sedangkan ketidakpastian mengacu pada pengertian resiko yang tidak
diperkirakan.
B. Definisi resiko, ketidakpastian, faktor penyebab dan macam resiko dalam
keputusan penentuan pilihan usaha
 Resiko
Perkataan resiko hampir selalu ditemukan dalam setiap segi kehidupan
manusia. Kata “resiko” pada umumnya membuat bayangan akan sesuatu yang
menakutkan, tak mengenakkan , dan kondisi tidak nyaman. Oleh karena itu,
tidak heran jika banyak orang menganggap bahwa resiko itu selalu berkonotasi
negative, membawa kuburukan, taka da keuntungannya, dan patut dihidari.
Risiko merupakan suatu konsepsi dengan berbagai makna, tergantung atas
konteks disiplin ilmu atau cara pandang yang menggunakannya.
 Ketidakpastian
Semua aktivitas manusia maupun perusahaan selalu akan berhadapan dengan
ketidakpastian. Ketidakpastian atau uncertainty dalam arti sempit sering
diartikan dengan keadaan ketika ada beberapa kemungkinan kejadian dan
setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. Sedangkan
ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran ketika validitas
dan ketepatan hasilnya masih diragukan. Dalam perjalanan hidup manusia
selalu dihadapkan pada berbagai ketidakpastian dan perubahan, yang dapat
menimbulkan sebuah bencana atau musibah yang dinamakan risiko. Semua
manusia memiliki risikonya sendiri-sendiri serta tidak ada seorang pun yang
terlepas dari risiko selama berada dalam kehidupan dalam dunia ini.
 Faktor penyebab dan macam resiko dalam keputusan penentuan pilihan usaha
Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor
– faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan
berbagai macam risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam
menurut karakteristiknya, yaitu lain:
 Risiko berdasarkan sifat
Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang
sengaja diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang
menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang
piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan
sebagainya. Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak
disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba –
tiba.
Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya
 Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan
Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan
sebagai objek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan
membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut
menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi. Risiko yang tidak
dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko
spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan
asuransi.
 Risiko berdasarkan asal timbulnya Risiko Internal, yaitu risiko yang
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan
peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko
kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya. Risiko
Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan,
fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.
Selain macam-macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001),
juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :
a. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana
ketidakpastian berubah karena perubahan waktu). Risiko Statis yaitu
risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada
dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat bersifat murni ataupun
spekulatif.
Contoh risiko spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi
stabil. Contoh risiko murni statis : Ketidakpastian dari terjadinya
sambaran petir, angin topan, dan kematian secara acak (secara
random). Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi
perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat murni
ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi,
perkembangan teknologi, dan perubahan undang – undang atau
perubahan peraturan pemerintah.
b. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif Risiko Subyektif yaitu Risiko
yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami ragu
– ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu. Risiko Obyektif
yaitu Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata
- rata) sesuai pengalaman.
C. Aplikasi penetuan resiko
 Online Dating
Terdapat berbagai macam aplikasi maupun situs online dating yang tersebar di seluruh
Indonesia, contohnya seperti Tinder yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Akan
tetapi tidak hanya itu saja, masih ada aplikasi lainnya seperti OkCupid, Tantan, Bumble, dan
masih banyak lagi. Aplikasi online dating, seperti Tinder, pada awalnya dirancang agar dapat
membantu mempertemukan seseorang dengan pasangan yang diinginkan (Fridha & Octavianti,
2016). Dalam penggunaannya pun, para pengguna aplikasi online dating dapat
mengekspresikan diri mereka secara bebas dengan menonjolkan sisi positif saja dan
menyembunyikan sisi negatif (Dea, 2018), namun dalam perkembangannya, tujuan dari
penggunaan aplikasi ini terkadang sudah tidak hanya lagi mencari pasangan, tetapi
disalahgunakan oleh beberapa pihak untuk hal yang tidak baik. Contohnya, digunakan sebagai
harassment, penipuan, kriminalitas, pencurian identitas, maupun hal lainnya yang tidak
menguntungkanpengguna. Dockterman dalam Dea (2018) menyatakan bahwa terdapat banayak
pengguna aplikasi online dating yang tidak mencantumkan profil dirinya secara jujur dan hal
ini memengaruhi keinginan orang untuk menggunakan aplikasi kencan ini. Walaupun begitu,
melalui survei yang didapatkan dalam situ Jakpat, dijelaskan bahwa terdapat 72,99% online
dating users yang terasa puas dengan penggunaan dan memulai hubungan melalui aplikasi ini.
Akan tetapi, memang pengguna tetap tidak bisa menghindari adanya ketidakpastian informasi
yang diberikan dalam aplikasi online dating.

Anda mungkin juga menyukai