Anda di halaman 1dari 5

1.

Pembuatan Keputusan di dalam Ketidakpastian


“Ketidakpastian” merupakan situasi yang mengandung lebih dari satu hasil yang
mungkin dari suatu keputusan dan probabilitas kemunculan tiap hasil tidak diketahui atau
tidak berarti. Akibatnya, pembuatan keputusan dalam ketidakpastian selalu melibatkan
unsur subyektif. Namun, tersedia sejumlah aturan pembuatan keputusan dapat
mengindentifikasi kondisi-kondisi alamiah yang mungkin dan mengestimasi konsekuensi
dari tiap strategi. Dua aturan pembuatan keputusan khusus yang berlaku untuk situasi
ketidakpastian adalah kreteria maksimin & kreteria kerugian minimaks.
 Kriteria Maksimin
Kriteria maksimin (maximin criterion) menyatakan bahwa pembuat
keputusan harus menentukan hasil paling buruk yang mungkin dari tiap strategi
dan kemudian memilih strategi yang menyediakan hasil paling buruk terbaik.
Kriteria maksimin memilih strategi tidak berinvestasi, karena menyediakan
konsekuensi maksimum di antara konsekuensi minimum.
Dengan hanya mengkaji hasil paling pesimistis dari tiap strategi untuk
menghindari kemungkinan mendapatkan hasil terburuk, jelas bahwa kriteria
maksimin merupakan aturan pembuatan keputusan yang sangat konservatif dan
pembuat keputusan yang menggunakan kriteria yang menggunakan kriteria ini
memandang dunia dengan pesimis. Namun, kriteria ini cocok jika perusahaan
memiliki sikap penghindaran risiko yang sangat tinggi, misalnya, jika
kelangsungan hidup sebuah perusahaan kecil tergantung pada kemampuannya
menghindari kerugian.
Kriteria maksimin juga cocok untuk lingungan oligopoly, karena tindakan-
tindakan sebuah perusahaan mempengaruhi perusahan-perusahaan lain. Yaitu,
jika sebuah perusahaan menurunkan harga, bisa diramalkan perusahaan-
perusahaan lain juga akan menurunkan harga, sehingga menggurangi laba dari
semua perushaan.
 Kriteria Kerugian Minimaks
Aturan pembuatan keputusan spesifik lain dalam kondisi ketidakpastian
adalah kriteria kerugian (penyesalan) minimaks (minimax regret criterion).
Kriteria ini menyatakan bahwa pembuat keputusan harus memilih strategi yang
meminimumkan penyesalan atau biaya oportunitas maksimum dari keputusan
yang salah, apapun kondisi alamiah yang muncul secara actual. Kerugian
(penyesalan) diukur oleh selisih antara tingkat pengembalian dari strategi terbaik
di bawah kondisi alamiah yang sama.
Dasar pemikiran dari pengukuran kerugian (penyesalan) seperti ini adalah
bahwa seandainya kita memilih strategi terbaik (yaitu, strategi yang memiliki
ganjaran tingkat pengembalian tertinggi) untuk kondisi alamiah tertentu yang
telah terjadi secara actual, maka kita tidak akan menyesal, tetapi seandainya kita
memilih strategi-strategi yang lain, maka kerugian atau penyesalannya adalah
selisih antara tingkat pengembalian dari strategi terbaik di bawah kondisi alamiah
tertentu yang telah terjadi dengan tingkat pengembalian dari strategi yang dipilih.
Setelah menentukan kerugian maksimum bagi tiap strategi di bawah masing-
masing kondisi alamiah, pembuat keputusan kemudian memilih strategi yang
memiliki nilai penyesalan (kerugian) terendah.
Aturan pembuatan keputusan mana yang seharusnya dipilih oleh
perusahaan dalam kondisi ketidakpastian tergantung pada tujuan-tujuan
perusahaan dan pada keputusan investasi spesifik yang dihadapi perusahaan.
 Metode-Metode Lain untuk Menangani Ketidakpastian
Disamping, kriteria investasi formal, terdapat sejumlah metode informal
yang biasanya digunakan oleh pembuat keputusan untuk mengurangi
ketidakpastian atau bahaya yang ditimbulkan oleh ketidakpastian. Sejumlah
metode ini adalah pengumpulan informasi tambahan, meminta saran dari ahli
berupaya mengendalikan lingkungan bisnis, dan diversifikasi.
Pembuat keputusan biasanya berupaya menangani ketidakpastian dengan
mengumpulkan informasi-informasi tambahan. Hal ini bisa sangat mengurangi
ketidakpastian yang mengelilingi suatu strategi atau kejadian tertentu dan bahaya
yang bisa ditimbulkan. Namun, pengumpulan informasi tambahan membutuhkan
banyak biaya, dan manjer harus memperlaukan pengumpulan informasi ini
sebagai suatu investasi. Manajer harus terus mengumpulkan informasi sampai
manfaat (pengembalian) marjinal dari tindakan ini sama dengan biaya
marjinalnya.
Pembuat keputusan kadang-kadang bisa mengurangi ketidakpastian
dengam meminta pendapat dari pihak tertentu (seperti internal Revenue Service
untuk persoalan-persoalan pajak, Securities and Exchange Commission untuk
persoalan-persoalan investasi keuangan, dan Labor Relations Board untuk isu-isu
ketenagakerjaan, atau asosiasi profesi tertentu untuk isu-isu yang berhubungan).
Walaupun metode ini bisa menghilangkan ketidakpastian yang menyangkut isu-
isu spesifik, kita tidak bisa mengharapkan metode ini akan menghilangkan
ketidakpastian yang melekat pada sebagian besar keputusan manajerial, terutama
dalam kaitannya dengan invstasi jangka panjang.
Metode lain yang bisa dipakai pembuat keputusan untuk menangani
ketidakpastian adalah dengan mencoba mengendalikan lingkungan bisnis tempat
perusahaan beroprasi. Jadi, perusahaan bisa mencoba mendapatkan control
monopolis atas sebuah produk melalui paten, hak cipta, hak waralaba eksekutif,
dan lain-lain. Namun, persaingan melalui imitasi serta undang-undang
antimonopoli bisa sangat menghambat upaya perusahaan mendapatkan kekuatan
monopoli, terutama dalam jangka panjang.
Diversifikasi dalam tipe-tipe produk yang diproduksi, dalam komposisi
portofolio sekuritas, dan diversifikasi ke dalam lini-lini bisnis berbeda oleh
sebuah perusahaan konglomerasi merupakan metode penting lain yang bisa
digunakan untuk mengurangi risiko. Dalam kasus-kasus semacam ini, jika
permintaan atas satu produk, pengembalian atas asset tertentu, atau laba dari satu
lini bisnis jatuh, maka eksitensi perusahaan, profitabilitas dari portofolio secara
menyeluruh, dan kelangsungan hidup perusahaan tidak dalam bahaya.
2. Risiko Valuta Asing dan Hedging
Portofolio yang mengandung saham-saham domestik dan luar negeri secara
umum menikmati gejolak yang lebih rendah dan pengembalian dolar yang lebih tinggi
disbanding portofolio yang hanya mengandung saham-saham AS. Banyak ahli telah lama
merekomendasikan agar suatu portofolio mengandung sekuitas-sekuitas luar negeri
sebanyak 40 %. Namun, berinvestasi dalam sekuritas luar negeri memunculkan risiko
valuta asing karena valuta asing bisa mengalami depresiasi atau penurunan nilai selama
periode investasi.
Hedging mengacu kepada perlindungan dari risiko valuta asing. Hedging biasanya
dilakukan memakai kontrak forward (forward contract). Kontrak forward adalah suatu
kesepakatan untuk membeli atau menjual suatu valuta asing dengan jumlah tertentu pada
kurs tertentu dan akan dikirimkan pada tanggal tertentu di masa depan. Hedging juga bisa
dilakukan memakai kontrak futures (futures contract). Kontrak futures adalah kontrak
forward terstandardisasi untuk valuta yang ditetapkan dimuka dan tanggal kalender
terpilih.
Kontrak futures lebih likuid daripada kontrak forward. Terdapat pasar forward
untuk banyak valuta dan pasar futures untuk valuta-valuta penting dunia (dolar AS, mark
Jerman, yen Jepang, pound Inggris, dan sejak awal 1999, euro, valuta baru Uni Eropa).
Pasar futures tidak hanya memperdagangkan valuta tetapi juga instrument-instrumen
keuangan atau instrument-instrumen derivative (sekelompok luas transaksi yang nialinya
didasarkan pada, atau diperoleh dari, suatu pasar keuangan seperti saham, atau suku
bunga, serta valuta) lain dan komoditas (jagung, gandum, kacang kedelai, terigu, kapas,
biji coklat, kopi, jus jeruk, sapi, babi, daging babi, tembaga, emas, perak, dan platina).
Hedging memakai kontrak forward atau kontak futures mengurangi biaya
transaksi dan risiko serta menaikkan volume perdagangan domestic dan luar negeri untuk
komoditas, valuta atau instrumen keuangan lain. Tentu saja, kontrak forward dan kontrak
futures juga bisa digunakan untuk tujuan spekulasi, yang bisa menghasilkan keuntungan
atau kerugian berskala besar.
Penutup
Walaupun sejumlah manajer adalah netral resiko atau pencari resiko, sebagian besar dari
mereka adalah penghindar risiko. Penghindaran risiko didasarkan pada prinsip kepuasan marjinal
yang semakin menurun dari uang, yang diceminkan oleh kurva kepuasan total dari uang yang
berbentuk cekung atau melengkung ke bawah. Seorang penghindar risiko tidak akan menrika
taruhan yang adil, sementara individu netral risiko akan bersikap indiferen terhadap taruhan
semacam itu, dan individu pemburu risiko mungkin akan merenrimanya.
Salah satu metode penyesuaian model valuasi perusahaan untuk menangani proyek yang
berisiko adalah menggunakan suku bunga diskon yang telah disesuaikan. Hal ini melibatkan
penambahan premi risiko atas suku bunga bebas-risiko atau suku bunga diskon yang dipakai
untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas atau pengembalian investasi. Keputusan
manajerial yang melibatkan risiko biasanya dibuat secara bertahap, dimana keputusan atau
kejadian berikutnya tergantung pada keputusan atau kejadian pohon pengembalian keputusan.
Risiko seringkali berasal dari kurang atau tidak memadainya informasi. Hubungan atara
risiko dengan informasi dapat dianalisis dengan mengkaji konsep informasi asimetris, pilihan
berlawanan, dan bahaya moral. Informasi asimetris (yaitu, ketika salah satu pihak dalam
transaksi memiliki lebih sedikit informasi mengenai kualitas dari produk atau jasa yang
diperdagangkan oleh pihak lain) memunculkan masalah adverse selection (pilihan berlawanan)
(produk atau jasa berkualitas rendah mendorong produk atau jasa berkualitas tinggi keluar dari
pasar). Masalah adverse selection dapat diatasi dengan mengumpulkan informasi tambahan.
Bahaya moral mengacu kepada meningkatnya probabilitas kerugian saat seorang agen ekonomi
bisa memindahkan sebagian biayanya kepada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai