“Ketidakpastian” merupakan situasi yang mengandung lebih dari satu hasil yang mungkin dari suatu keputusan dan probabilitas kemunculan tiap hasil tidak diketahui atau tidak berarti. Akibatnya, pembuatan keputusan dalam ketidakpastian selalu melibatkan unsur subyektif. Namun, tersedia sejumlah aturan pembuatan keputusan dapat mengindentifikasi kondisi-kondisi alamiah yang mungkin dan mengestimasi konsekuensi dari tiap strategi. Dua aturan pembuatan keputusan khusus yang berlaku untuk situasi ketidakpastian adalah kreteria maksimin & kreteria kerugian minimaks. Kriteria Maksimin Kriteria maksimin (maximin criterion) menyatakan bahwa pembuat keputusan harus menentukan hasil paling buruk yang mungkin dari tiap strategi dan kemudian memilih strategi yang menyediakan hasil paling buruk terbaik. Kriteria maksimin memilih strategi tidak berinvestasi, karena menyediakan konsekuensi maksimum di antara konsekuensi minimum. Dengan hanya mengkaji hasil paling pesimistis dari tiap strategi untuk menghindari kemungkinan mendapatkan hasil terburuk, jelas bahwa kriteria maksimin merupakan aturan pembuatan keputusan yang sangat konservatif dan pembuat keputusan yang menggunakan kriteria yang menggunakan kriteria ini memandang dunia dengan pesimis. Namun, kriteria ini cocok jika perusahaan memiliki sikap penghindaran risiko yang sangat tinggi, misalnya, jika kelangsungan hidup sebuah perusahaan kecil tergantung pada kemampuannya menghindari kerugian. Kriteria maksimin juga cocok untuk lingungan oligopoly, karena tindakan- tindakan sebuah perusahaan mempengaruhi perusahan-perusahaan lain. Yaitu, jika sebuah perusahaan menurunkan harga, bisa diramalkan perusahaan- perusahaan lain juga akan menurunkan harga, sehingga menggurangi laba dari semua perushaan. Kriteria Kerugian Minimaks Aturan pembuatan keputusan spesifik lain dalam kondisi ketidakpastian adalah kriteria kerugian (penyesalan) minimaks (minimax regret criterion). Kriteria ini menyatakan bahwa pembuat keputusan harus memilih strategi yang meminimumkan penyesalan atau biaya oportunitas maksimum dari keputusan yang salah, apapun kondisi alamiah yang muncul secara actual. Kerugian (penyesalan) diukur oleh selisih antara tingkat pengembalian dari strategi terbaik di bawah kondisi alamiah yang sama. Dasar pemikiran dari pengukuran kerugian (penyesalan) seperti ini adalah bahwa seandainya kita memilih strategi terbaik (yaitu, strategi yang memiliki ganjaran tingkat pengembalian tertinggi) untuk kondisi alamiah tertentu yang telah terjadi secara actual, maka kita tidak akan menyesal, tetapi seandainya kita memilih strategi-strategi yang lain, maka kerugian atau penyesalannya adalah selisih antara tingkat pengembalian dari strategi terbaik di bawah kondisi alamiah tertentu yang telah terjadi dengan tingkat pengembalian dari strategi yang dipilih. Setelah menentukan kerugian maksimum bagi tiap strategi di bawah masing- masing kondisi alamiah, pembuat keputusan kemudian memilih strategi yang memiliki nilai penyesalan (kerugian) terendah. Aturan pembuatan keputusan mana yang seharusnya dipilih oleh perusahaan dalam kondisi ketidakpastian tergantung pada tujuan-tujuan perusahaan dan pada keputusan investasi spesifik yang dihadapi perusahaan. Metode-Metode Lain untuk Menangani Ketidakpastian Disamping, kriteria investasi formal, terdapat sejumlah metode informal yang biasanya digunakan oleh pembuat keputusan untuk mengurangi ketidakpastian atau bahaya yang ditimbulkan oleh ketidakpastian. Sejumlah metode ini adalah pengumpulan informasi tambahan, meminta saran dari ahli berupaya mengendalikan lingkungan bisnis, dan diversifikasi. Pembuat keputusan biasanya berupaya menangani ketidakpastian dengan mengumpulkan informasi-informasi tambahan. Hal ini bisa sangat mengurangi ketidakpastian yang mengelilingi suatu strategi atau kejadian tertentu dan bahaya yang bisa ditimbulkan. Namun, pengumpulan informasi tambahan membutuhkan banyak biaya, dan manjer harus memperlaukan pengumpulan informasi ini sebagai suatu investasi. Manajer harus terus mengumpulkan informasi sampai manfaat (pengembalian) marjinal dari tindakan ini sama dengan biaya marjinalnya. Pembuat keputusan kadang-kadang bisa mengurangi ketidakpastian dengam meminta pendapat dari pihak tertentu (seperti internal Revenue Service untuk persoalan-persoalan pajak, Securities and Exchange Commission untuk persoalan-persoalan investasi keuangan, dan Labor Relations Board untuk isu-isu ketenagakerjaan, atau asosiasi profesi tertentu untuk isu-isu yang berhubungan). Walaupun metode ini bisa menghilangkan ketidakpastian yang menyangkut isu- isu spesifik, kita tidak bisa mengharapkan metode ini akan menghilangkan ketidakpastian yang melekat pada sebagian besar keputusan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan invstasi jangka panjang. Metode lain yang bisa dipakai pembuat keputusan untuk menangani ketidakpastian adalah dengan mencoba mengendalikan lingkungan bisnis tempat perusahaan beroprasi. Jadi, perusahaan bisa mencoba mendapatkan control monopolis atas sebuah produk melalui paten, hak cipta, hak waralaba eksekutif, dan lain-lain. Namun, persaingan melalui imitasi serta undang-undang antimonopoli bisa sangat menghambat upaya perusahaan mendapatkan kekuatan monopoli, terutama dalam jangka panjang. Diversifikasi dalam tipe-tipe produk yang diproduksi, dalam komposisi portofolio sekuritas, dan diversifikasi ke dalam lini-lini bisnis berbeda oleh sebuah perusahaan konglomerasi merupakan metode penting lain yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko. Dalam kasus-kasus semacam ini, jika permintaan atas satu produk, pengembalian atas asset tertentu, atau laba dari satu lini bisnis jatuh, maka eksitensi perusahaan, profitabilitas dari portofolio secara menyeluruh, dan kelangsungan hidup perusahaan tidak dalam bahaya. 2. Risiko Valuta Asing dan Hedging Portofolio yang mengandung saham-saham domestik dan luar negeri secara umum menikmati gejolak yang lebih rendah dan pengembalian dolar yang lebih tinggi disbanding portofolio yang hanya mengandung saham-saham AS. Banyak ahli telah lama merekomendasikan agar suatu portofolio mengandung sekuitas-sekuitas luar negeri sebanyak 40 %. Namun, berinvestasi dalam sekuritas luar negeri memunculkan risiko valuta asing karena valuta asing bisa mengalami depresiasi atau penurunan nilai selama periode investasi. Hedging mengacu kepada perlindungan dari risiko valuta asing. Hedging biasanya dilakukan memakai kontrak forward (forward contract). Kontrak forward adalah suatu kesepakatan untuk membeli atau menjual suatu valuta asing dengan jumlah tertentu pada kurs tertentu dan akan dikirimkan pada tanggal tertentu di masa depan. Hedging juga bisa dilakukan memakai kontrak futures (futures contract). Kontrak futures adalah kontrak forward terstandardisasi untuk valuta yang ditetapkan dimuka dan tanggal kalender terpilih. Kontrak futures lebih likuid daripada kontrak forward. Terdapat pasar forward untuk banyak valuta dan pasar futures untuk valuta-valuta penting dunia (dolar AS, mark Jerman, yen Jepang, pound Inggris, dan sejak awal 1999, euro, valuta baru Uni Eropa). Pasar futures tidak hanya memperdagangkan valuta tetapi juga instrument-instrumen keuangan atau instrument-instrumen derivative (sekelompok luas transaksi yang nialinya didasarkan pada, atau diperoleh dari, suatu pasar keuangan seperti saham, atau suku bunga, serta valuta) lain dan komoditas (jagung, gandum, kacang kedelai, terigu, kapas, biji coklat, kopi, jus jeruk, sapi, babi, daging babi, tembaga, emas, perak, dan platina). Hedging memakai kontrak forward atau kontak futures mengurangi biaya transaksi dan risiko serta menaikkan volume perdagangan domestic dan luar negeri untuk komoditas, valuta atau instrumen keuangan lain. Tentu saja, kontrak forward dan kontrak futures juga bisa digunakan untuk tujuan spekulasi, yang bisa menghasilkan keuntungan atau kerugian berskala besar. Penutup Walaupun sejumlah manajer adalah netral resiko atau pencari resiko, sebagian besar dari mereka adalah penghindar risiko. Penghindaran risiko didasarkan pada prinsip kepuasan marjinal yang semakin menurun dari uang, yang diceminkan oleh kurva kepuasan total dari uang yang berbentuk cekung atau melengkung ke bawah. Seorang penghindar risiko tidak akan menrika taruhan yang adil, sementara individu netral risiko akan bersikap indiferen terhadap taruhan semacam itu, dan individu pemburu risiko mungkin akan merenrimanya. Salah satu metode penyesuaian model valuasi perusahaan untuk menangani proyek yang berisiko adalah menggunakan suku bunga diskon yang telah disesuaikan. Hal ini melibatkan penambahan premi risiko atas suku bunga bebas-risiko atau suku bunga diskon yang dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas atau pengembalian investasi. Keputusan manajerial yang melibatkan risiko biasanya dibuat secara bertahap, dimana keputusan atau kejadian berikutnya tergantung pada keputusan atau kejadian pohon pengembalian keputusan. Risiko seringkali berasal dari kurang atau tidak memadainya informasi. Hubungan atara risiko dengan informasi dapat dianalisis dengan mengkaji konsep informasi asimetris, pilihan berlawanan, dan bahaya moral. Informasi asimetris (yaitu, ketika salah satu pihak dalam transaksi memiliki lebih sedikit informasi mengenai kualitas dari produk atau jasa yang diperdagangkan oleh pihak lain) memunculkan masalah adverse selection (pilihan berlawanan) (produk atau jasa berkualitas rendah mendorong produk atau jasa berkualitas tinggi keluar dari pasar). Masalah adverse selection dapat diatasi dengan mengumpulkan informasi tambahan. Bahaya moral mengacu kepada meningkatnya probabilitas kerugian saat seorang agen ekonomi bisa memindahkan sebagian biayanya kepada pihak lain.