Anda di halaman 1dari 20

Fungsi Pancasila

Oleh :

Disusun Oleh :
Muhammad Aris Firmansyah
B5 / 182010200441

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Jln. Majapahit 666B Sidoarjo. Telp.0318945444
Fax. 0318949333
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“fungsi pancasila ”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “ fungsi pancasila ” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Sidoarjo, 18 April 2019

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1. Latar belakang ...................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ................................................................................................................. 2
1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1. Perumusan Pancasila ............................................................................................................ 3
2.2. Pancasila sebagai dasar negara ........................................................................................... 6
2.3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa .................................................................... 8
2.4. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan ................................................................. 14
BAB III................................................................................................................................................. 16
PENUTUP............................................................................................................................................ 16
3.1. Simpulan .............................................................................................................................. 16
3.2. Saran .................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Indonesia, siapa yang tidak mengetahui negara yang satu ini. Seluruh penjuru dunia
mengetahui negara yang satu ini. Negara yang berada di Asia Tenggara yang dilintasi
garis khatulistiwa dan berada diantara daratan benua Asia dan Australia, serta terletak
diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia ini merupakan negara terbesar di dunia
yang terdiri dari 17.504 pulau, negara yang juga biasa disebut dengan nusantara ini
memiliki populasi sekitar 270.054.583 jiwa dengan mayoritas penduduknya adalah
muslim. Negara Indonesia ini memiliki pesona keindahan alam baik pantai,
pegunungan, air terjun, pulau, cagar budaya, serta beragam wisata yang diakui oleh
dunia. Tercatat Indonesia memasuki 10 negara yang wajib dikunjungi. Tak hanya
keindahan alam saja yang menjadi daya tarik wisatawan, Indonesia juga memiliki
beragam suku, Bahasa, dan budaya, seperti suku Batak, Melayu, Betawi, Sunda, Baduy,
Jawa, Madura, Bima, Minahasa, Dayak, dan lain – lain. Juga ragam budaya seperti
batik, angklung, wayang, tari saman, reog ponorogo, keris, tari kecak, tari barong dari
Bali, dan lain – lain. Serta ragam Bahasa seperti Bahasa Sunda, Bahasa Jawaa, Bahasa
Madura, Bahasa Betawi, Bahasa Batak, dan lain – lain Keaneka ragaman suku, Bahasa,
dan budaya ini menjadikan negara Indonesia ini memiliki semboyan yaitu “Bhineka
Tunggal Ika” yang berarti berbeda – beda tapi satu.

Meskipun Indonesia dengan begitu banyaknya keanekaragaman didalamnya,


belakangan ini Indonesia sedang dilanda krisis kesadaran akan persaudaraan yang
sudah terbangun sejak dahulu kala. Seolah – olah masyarakat Indonesia lupa bahwa
kita bangsa Indonesia adalah satu saudara. Maraknya kasus yang menimbulkan
perpecahan dalam negeri ini. Salah satunya adalah kasus yang terjadi beberapa bulan
lalu di suatu daerah di Jakarta selatan, adanya penolakan warga terhadap pembangunan
tempat ibadah berupa gereja dikarenakan mayoritas penduduk di daerah sana adalah
muslim. Kasus ini seakan – akan menjadi bukti bahwa Indonesia sedang merenggang
persaudaraannya. Faktor fanatisme yang berlebihan ini memberikan dampak yang
sangat buruk bagi bangsa Indonesia. Bahkan, perpecahan akan menjadi ancaman yang

1
sangat serius jika fanatisme tidak segera dibendung. Tentu saja kita tahu bahwa
Indonesia mempunyai dasar negara yaitu pancasila, dimana dasar negara tersebut
adalah pedoman kita dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dasar negara ini dibuat
agar masyarakat Indonesia memiliki cita – cita bersama yaitu kehidupan adil dan
sejahtera. Mungkin tak sedikit masyarakat Indonesia yang lupa akan dasar negara yang
kita miliki sehingga persaudaraan kita merenggang. Untuk itu, penulis akan membahas
mengenai fungsi dari Pancasila. Dengan makalah ini penulis berharap masyarakat
Indonesia yang membaca sedikit mengingat pedoman hidup berbangsa dan bernegara
di Indonesia ini sehingga kita mampu hidup berdampingan dengan masyarakat
Indonesia lainnya.

1.2. Rumusan masalah


2. Bagaimana kronologi sejarah perumusan Pancasila ?
3. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa?
4. Mengapa Pancasila menjadi dasar bagi negara Indonesia?
5. Mengapa negara Pancasila disebut sebagai negara kebangsaan?

1.3. Tujuan
2. Pembaca dapat mengetahui kronologi sejarah proses perumusan Pancasila
3. Pembaca dapat memahami sebab – sebab Pancasila menjadi pandangan hidup
bangsa
4. Pembaca dapat memahami faktor yang menjadikan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia
5. Pembaca dapat memahami makna negara Pancasila sebagai negara kebangsaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perumusan Pancasila

1. Latar belakang
Kekalahan Jepang dari sekutu di perang Asia Timur Raya mendorong kaisar jepang
Tenno Haika tanggal 29 april 1945 berjanji memberikan kemerdekaan tanpa syarat
kepada bangsa Indonesia. Maklumat gunseikan (pembesar tinggi pemerintah militer
jepang region jawa madura) no. 23, berisi tentang Indonesia diperkenankan untuk
memperjuangkan kemerdekaan dan disarankan untuk memberanikan diri mendirikan
negara Indonesia dihadapan musuh jepang (sekutu dan NICA) yang ingin berkuasa
kembali.

Dengan maklumat tersebut, secara resmi dibentuk BPUPKI. Tugas utama badan ini
yakni mempelajari dan menyelidiki hal – hal penting yang berkaitan dengan segi –
segi politik, ekonomi, pemerintah, dll yang dibutuhkan dalam upaya mendirikan
negara Indonesia yang merdeka. BPUPKI ini berjasa dalam menentukan konsep dasar
negara dan Undang Undang Dasar negara Indonesia (UUD).

2. Perumusan Pancasila
Perumusan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 melewati dua masa
persidangan BPUPKI yaitu sidang pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) membahas tentang
dasar negara Indonesia. Sidang kedua (10 Juli – 16 Juli 1945) membahas tentang
rancangan Undang Undang Dasar.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman hidup bangsa dan negara bagi seluruh
rakyat. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Upaya merumuskan
sebagai dasar negara yang resmi dimulai pada sidang pertama BPUPKI tanggal 28
Mei – 1 Juni 1945. Usulan – usulan dikemukakan oleh tiga tokoh penting dalam sidang

3
ini yakni Muh. Yamin , Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Adapun usulan dari ketiga
tokoh tersebut sebagai berikut.
a) Muh. Yamin
- Peri kebangsaaan
- Peri kemanusiaan
- Peri ketuhanan
- Peri kerakyatan
- Kesejahteraan rakyat
b) Mr. soepomo
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir batin
- Musyawarah
- Keadilan rakyat
c) Ir. Soekarno
- Kebangsaan Indonesia ( nasionalisme )
- Internasionalisme ( peri kemanusiaan )
- Mufakat ( demokrasi )
- Kesejahteraan sosial
- Ketuhanan

Lima prinsip sebagai dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno diberi nama
“Pancasila”. Soekarno juga mengatakan kelima sila tersebut dapat diperas menjadi “tri
sila” meliputi sosio (1) nasionalisme, yang merupakan sintesa dari nasionalisme dan
internasionalisme, (2) sosio demokrasi , yang merupakan sintesa dari mufakat dengan
kesejahteraan sosial, (3) ketuhanan. “tri sila” dapat diperas menjadi “eka sila” yang
intinya adalah gotong royong.

Pidato Ir. Soekarno yang tidak dipersiapkan secara tertulis tersebut diterima secara
aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI dan selanjutnya dibentuk panitia delapan
karena BPUPKI dibubarkan tanggal 7 Agustus 1945 kemudian dibentuk PPKI dan
baru beroprasi tanggal 9 agustus 1945.

PPKI bertugas untuk merumuskan dan menyusun undang – undang dasar dengan
berpedoman pada pidato yang disampaikan oleh Bung Karno. Panitia Sembilan ini

4
terdiri dari Ir. Soekarno , Mohammad Hatta, Mr, AA Maramis, Abikoesno
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid
Hasjim, dan Mohammad Yamin ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila
sebagai dasar negara. Perumusan dasar negara dari usulan Moh. Yamin , Mr.
Soepomo, Ir, Soekarno merupakan konsep pribadi dan belum ada rumusan yang
disepakati sebagai dasar negara Indonesia. Walaupun rumusan – rumusan dasar
negara dari ketiga tokoh tersebut dalam redaksinya berbeda, tetapi secara substansi
memiliki pemikiran yang sama yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Musyawarah, Keadilan Sosial.

Istilah Pancasila baru diperkenalkan oleh Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 Juni
1945. Tetapi rumusan Pancasila ini masih ada proses lanjutannya. Tanggal 22 Juni
1945, diadakan rapat informal antara panitia delapan dan 38 anggota BPUPKI untuk
membentuk panitia Sembilan yang bertugas untuk menyelaraskan konsepsi Pancasila.
Rapat panitia Sembilan ini pun menghasilkan “piagam Jakarta” namun naskah ini
kurang bisa diterima dikarenakan isi dari “piagam jakarta” yang dijadikan rumusan
Pancasila pertama dinilai terlalu berpihak pada umat islam. Setelah proses sidang yang
panjang akhirnya Pancasila pun disepakati dalam rapat tersebut, namun Pancasila
tersebut masih belum direalisasikan secara resmi oleh Bung Karno Demi menjaga
integritas bangsa, sehari setelah proklamasi kemerdekaan tepatnya pada tanggal 18
Juni 1945, Bung Karno dan Bung Hatta menemui beberapa tokoh islam untuk
mendiskusikan kembali terkait pengahapusan Pancasila pertama yang mana ditulis
“kewajiban menjalankan syariat islam” diganti dengan “ketuhanan yang maha esa”
setelah proses diskusi selesai akhirnya disepakati untuk diganti. Tanggal 18 Juni 1945
secara resmi Bung Karno merealisasikan Pancasila sebagai dasar bagi negara
Indonesia.

5
2.2. Pancasila sebagai dasar negara

Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya sama dengan istilah grundnorm
(norma dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), philosophische
grondslag ( dasar filsafat negara). Banyaknya istilah di setiap negara seakan
membuktikan bahwa dasar negara bersifat universal , dengan kata lain setiap negara
memiliki dasar negara. Secara terminologis, dasar negara dapat diartikan sebagai
landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Dasar negara
juga dapat diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Setiap negara –
bangsa selalu menetapkan dasar negara mereka masing – masing, demikian pula dengan
Indonesia yang menetapkan Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia sendiri
sejak tanggal 18 Agustus 1945. Dasar negara merupakan aspek paling mendasar dalam
penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus
sebagai cita hukum. Cita hukum ini akan mengarahkan pada cita – cita bersama dari
masyarakat, dimana cita – cita ini sesuai dengan kepentingan sesama warga masyarakat.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan norma tertinggi yang mendasari semua
peraturan perundang – undangan di Indonesia. Implikasi dari kedudukan dasar negara
ini, maka dasar negara ini bersifat permanen sedangkan peraturan perundang –
undangan bersifat fleksibel dalam artian bisa berubah sewaktu – waktu sesuai
perkembangan zaman. Pancasila memang tepat menjadi dasar negara bagi negara
Indonesia karena beberapa alasan sebagai berikut :
1. Pancasila digali dari adat dan budaya bangsa Indonesia
2. Pancasila memiliki potensi menampung kondisi dan sifat pluralistic bangsa.
Pancasila sebagai unsur pengikat bagi bangsa Indonesia yang majemuk
3. Pancasila menjamin kebebasan warganegara untuk beribadah menurut agama
dan keyakinannya
4. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan negara Indonesia
5. Pancasila memberikan landasan bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
6. Pancasila menjamin terlaksananya demokrasi dan hak asasi manusia sesuai
dengan adat dan budaya bangsa
7. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur

6
Dengan beberapa alasan tersebut maka pancasila memiliki makna sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai dasar negara adalah fondasi bagi pembentukan negara dan
bangsa
2. Pancasila sebagai dasar negara merupakan cita – cita bangsa dan cita – cita
hukum yang berkembang menjadi staats fundamental norm bersifat konstitutif
dan regulatif, sehingga harus menjiwai dan menjadi acuan bagi segala peraturan
perundang – undangan yang berlaku di negara Indonesia
3. Pancsila sebagai dasar negara adalah asas dari hukum positif yang berlaku di
negara Indonesia, dengan kata lain merupakan sumber dari segala hukum,
sebagaimana ditegaskan dalam UU No.10 tahun 2004, jo. UU No.12 tahun 2011
tentang pembentukan peraturan perundang – undangan. Dengan demikian
segala peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia harys
berdasar pada pancasila yang bersifat final dan mengikat
4. Pancasila sebagai dasar negara menjiwai UUD 1945 dalam mengatur
penyelenggaraan negara serta menata kehidupan warganegara dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Lahirnya Pancasila diharapkan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku bagi
rakyat Indonesia, dan rakyat Indonesia wajib menaati semua peraturan perundang –
undangan yang berlaku dan berpegang teguh pada Pancasila sebagai landasan dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

7
2.3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila merupakan jiwa dari seluruh bangsa
Indonesia yang mampu membakar semangat serta menumbuhkan kekuatan hidup
kepada bangsa Indonesia demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Maka dari itu
penting adanya pembelajaran mengenai Pancasila, mengingat Pancasila merupakan
jiwa bangsa Indonesia yang artinya dalam Pancasila terdapat nilai – nilai keluhuran
yang sarat dengan ajaran moralitas. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh seluruh warga negara Indonesia. Namun
, dalam perwujudannya banyak yang mengalami naik turun. Bahkan, sejarah bangsa
kita telah tercatat bahwa pernah dilakukan upaya dalam mengganti Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya. Tentunya hal ini
sangat menyedihkan ketika seluruh bangsa Indonesia sudah mencapai kesepakatan final
bahwa Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi sebagai dasar negara sekaligus
pandangan hidup bangsa. Namun upaya ini mampu digagalkan oleh bangsa Indonesia
sendiri. Meskipun ancaman tersebut mampu diredam, bukan tidak mungkin ancaman
terhadap Pancasila sebagai dasar negara berakhir. Tantangan di era globalisasi kini
justru menjadikan ancaman yang serius bagi Pancasila, tantangan masa kini maupun
masa depan yang terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia
internasional, dapat menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi nilai – nilai Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Karena hal tersebut maka kita
seharusnya sadar diri dan senantiasa menjaga Pancasila agar tetap utuh sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara di tengah derasnya perkembangan yang
terjadi di masyarakat.

8
Pada hakikatnya, setiap bangsa mempunyai cita – cita yang sama, yaitu merdeka dan
mempunyai kehidupan yang sejahtera. Begitupun bangsa Indonesia yang tercantum
dalam UUD 1945 yang berisi tentang terwujudnya kehidupan masyarakat adil dan
makmur jika ingin meraih cita – cita bersama maka dibutuhkan kesamaan atau
mempunyai pandangan hidup yang sama. Tanpa adanya pandangan hidup maka bangsa
Indonesia takt ahu arah. Sedangkan jika ada kesamaan pandangan hidup, maka bangsa
Indonesia dapat mengetahui arah yang dicapai secara jelas. Maka dari itu penting bagi
kita menjalin kerja sama sebagai suatu bangsa mempelajari nilai – nilai Pancasila yang
luhur untuk dijadikan sebagai pandangan hidup dengan harapan cita – cita bangsa
Indonesia terwujud.

Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusianya. Bahkan bisa dikatakan bahwa “ bangsa yang besar dilihat dari
kualitas/ karakter bangsa itu sendiri”. Membangun berarti bersifat memperbaiki,
membina, mendirikan, dan mengadakan sesuatu. Karakter adalah tabi’at, watak, sifat
– sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan lainnya.
Bisa disimpulkan bahwa membangun karakter ialah suatu usaha dalam memperbaiki
kualitas diri sehingga menunjukkan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai – nilai
Pancasila.

Nilai – nilai Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa perlu di implementasikan untuk
membangkitkan karakter bangsa yang kian menurun. Pancasila sebagai refleksi kritis
dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok pengertian yang mendasar serta menyeluruh. Nilai Pancasila
merupakan aspek terpenting dalam perjuangan bangsa Indonesia. Nilai – nilai Pancasila
merupakan pengikat sekaligus pendorong dalam menegakkan dan memperjuangkan
kemerdekaan sehingga menjadi bukti bahwa Pancasila sesuai dengan karakter dan
keinginan bangsa Indonesia. Pancasila merupakan perpaduan nilai – nilai budaya yang
menyatukan beragam suku, ras, Bahasa, agama, pulau menjadi bangsa yang utuh. Nilai
– nilai dalam Pancasila merupakan jiwa kepribadian, dan pandangan hidup masyarakat
di wilayah nusantara sejak dahulu.

9
Nilai – nilai Pancasila juga perlu di implementasikan untuk membangkitkan semangat
juang bangsa. Semangat juang bukan hanya tentang memecahkan permasalahan
keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh Indonesia ini. Tetapi juga semangat
juang untuk meningkatkan kualitas diri sebagai Sumber Daya Manusia Indonesia.
Kualitas akan hadir dari manusia yang berkarakter religious, mempunyai optimisme
yang tinggi, dan etos kerja yang maksimal. Sumber Daya Manusia yang berkualitas
inilah yang akan menyusun konsep pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan
dalam rangka meningkatkan harkat bangsa sebagai manusia.
Pancasila mempunyai kedudukan sebagai ideologi terbuka. Berakar pada pandangan
hidup bangsa dan falsafah bangsa sehingga memenuhi persyaratan menjadi ideologi
terbuka. Keterbukaan Pancasila, mengandung perngertian bahwa Pancasila senantiasa
mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai dalam Pancasila tidak berubah, namun
pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.
Keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai sebagai berikut.

Nilai dasar, pada hakikat kelima sila Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa;
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan; Keadilan
Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai dasar tersebut bersifat universal (umum)
sehingga di dalamnya mengandung cita – cita, tujuan, serta nilai – nilai yang baik dan
benar. Nilai dasar ini terus melekat di kelangsungan hidup negara. Perwujudan nilai
dasar Pancasila sebagai ideologi terbuka sebagai berikut :
1. Nilai ketuhanan, merupakan bentuk relasi warga negara Indonesia sebagai insan
pribadi atau makhluk individu dengan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam
semesta. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama memiliki keyakinan
dan kepercayaan terhadap Tuhan , hal ini dibuktikan dengan warga negara
Indonesia yang memeluk agama tertentu.
2. Nilai kemanusiaan, diwujudkan dengan hubungan warga negara Indonesia
dengan sesama manusia sebagai insan social karena pada dasarnya manusia
tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan dari orang lain.
3. Nilai persatuan, diwujudkn dalam bentuk relasi warga negara Indonesia dengan
bangsa dan negaranya sebagai insan politik. Karena setiap warga negara, terikat
oleh peraturan perundang – undangan yang berlaku di negara tersebut.

10
4. Nilai kerakyatan, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga negara Indonesia
dengan kekuasaan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Setiap
warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam
pemerintahan.
5. Nilai keadilan, diwujudkan dalam hubungan warga negara Indonesia dengan
kesejahteraan serta keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Dengan nilai – nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila, maka kita perlu
mewujudkan nilai – nilai tersebut didalam kehidupan, diantaranya :

1. Bidang Politik dan Hukum


Demokrasi yang ada di negara Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Suatu
sistem demokrasi yang tumbuh dari tradisi – tradisi nilai budaya bangsa.
Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan.
Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun minoritas.
Salah satu contoh perwujudannya ialah dalam proses Pemilu (Pemilihan
Umum).
Selain itu bangsa Indonesia juga menghargai Hak Asasi Manusia (HAM)
dengan nilai – nilai Pancasila, bukan Hak Asasi Manusia yang
mengutamakan kepentingan individu. Namun Hak Asasi Manusia yang
menjaga keseimbangan hak dan kewajiban yang dijiwai oleh nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Bidang Ekonomi
Sistem perekonomian yang dikembangkan adalah sistem ekonomi yang
dijiwai oleh nilai – nilai Pancasila. Perekonomian yang disusun sebagai
usaha bersama atas asas kekeluargaan. Kemudia Bumi dan air kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar – besarnya kemakmuran rakyat. Inti dari perwujudan bidang
ekonomi ialah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

11
3. Bidang Social Budaya
Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat yang adil
dan Makmur berdasar pada Pancasila. Masyarakat yang ada selalu
mengalami peruabahan social budaya. Termasuk budaya terhadap menjaga
lingkungan sekitar kita yang semakin memburuk belakangan ini. Hal ini tak
lepas dari kurangnya kesadaran serta kurangnya kecintaan terhadap
lingkungan dari setiap warga negara. Agar perubahan tersebut tetap terarah,
perlu adanya pembentukan perilaku masyarakat dan pengetahuan tentang
pentingnya menjaga lingkungan itu sendiri.
Manusia dalam memahami dan mengerti akan alam sekitarnya dikarenakan
atas informasi yang didapatkannya berdasarkan budi pekerti yang
dimilikinya. Setiap manusia mempunyai pengetahuan dari hasil berpikir
karena keingintahuannya, sehingga membuat manusia mencari jawaban
tentang masalah yang dihadapinya, dimana dari jawaban tersebut
berkembang menjadi pengetahuan. Setiap orang harus memahami dan
mengerti akan lingkungan itu sendiri sebelum pembentukan perilaku
melalui proses interaksi dengan lingkungan tersebut.
Kemudian pembentukan perilaku terjadi melalui proses interaksi manusia
dengan lingkungan disekitarnya. Lingkungan berperan dalam pembentukan
perilaku manusia. Peningkatan pengetahuan sangat penting untuk
memahami dan mengevaluasi bagaimana peningkatan aktivitas manusia
dapat mempengaruhi masa depan, sumber pengetahuan lokal dan
pengalaman yang unik tentang aktivitas manusia dan perubahan lokal dalam
lingkungan.

12
4. Bidang pertahanan dan keamanan
Didalam UUD NRI 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
Indonesia. Contoh dari bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya
pembelaan negara ini bisa kita lihat dari adanya kegiatan ronda malam atau
sistem keamanan lingkungan yang melibatkan masyarakat secara bergantian
untuk saling menjaga satu sama lain

Maka jelas bahwa nilai – nilai luhur dalam Pancasila harus selalu dijaga karena itu
merupakan pedoman mewujudkan cita – cita bangsa Indonesia sesuai dengan
pembukaan UUD 1945. Kemudian kita juga wajib untuk menanamkan segala bentuk
nilai keluhuran yang ada di dalam Pancasila ke dalam kehidupan sehari – sehari agar
kita menjadi bangsa yang berbudi pekerti luhur. Karena didalam Pancasila terdapat
nilai – nilai luhur yang baik apabila dijalankan oleh negara Indonesia.

13
2.4. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan

Negara kebangsaan adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat


kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun
masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat
tersebut berbeda – beda agama, ras, etmis, atau golongannya, sedangkan negara
Pancasila ialah negara kebangsaan yang berkeadilan sosial yang berarti negara sebagai
penjelmaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang maha esa, sifat kodrat individu dan
makhluk sosial bertujuan untuk mewujudkan suatu keadilan dalam hidup bersama.
Manusia pada dasarnya adil dan beradab, yang berarti manusia senantiasa adil terhadap
diri sendiri, adil terhadap Tuhannya, adil terhadap orang lain dan masyarakat serta adil
terhadap lingkungan alamnya

Sebagai negara berkeadilan sosial maka Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai
suatu negara kebangsaan bertujuan untuk melindungi segenap warga dan seluruh
tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan bangsanya sendiri.
Tujuan Indonesia dalam pergaulan antar bangsa di masyarakat internasional pun ialah
“ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian yang
abadi dan keadilan sosial”. Dalam hal ini maka disimpulkan bahwa Indonesia sebagai
negara kebangsaan adalah berkeadilan sosial dalam mensejahterakan warganya,
demikian pula dalam pergaulan masyarakat dunia ( internasional ) berprinsip dasar pada
kemerdekaan serta keadilan dalam hidup bermasyarakat sehingga kedamaian dunia bisa
terwujud.

14
Realisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam negara kebangsaan
mengharuskan negara untuk menciptakan suatu peraturan perundang – undangan.
Dalam pengertian inilah maka negara kebangsaan yang berkeadilan sosial harus
merupakan suatu negara yang berdasarkan hukum. Sehingga sebagai suatu negara
hukum harus terpenuhi tiga syarat pokok yaitu 1. Pengakuan dan perlindungan hak asasi
manusia, 2. Peradilan yang bebas dan 3. Legalitas dalam arti hukum dalam segala
bentuknya.

Konsekuensinya sebagai suatu negara hukum yang berkeadilan sosial maka negara
Indonesia harus mengakui dan melindungi hak – hak asasi manusia yang tercantum
dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dan 2, pasal 28, pasal 29 ayat 2 dan pasal 31 ayat 1.
Dalam realisasi keadilan sosial maka negara wajib melakukan pembangunan secara
merata di seluruh wilayah Indonesia agar terwujudnya permerataan kesejahteraan yang
adil.

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan
Pancasila merupakan dasar negara sekaligus sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila dibuat oleh tokoh – tokoh penting dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih
kemerdekaan Indonesia. Pancasila sebagai dasar Indonesia merupakan sebuah jawaban
dari sebuah pertanyaan yang sangat fundamental yaitu “atas dasar apa negara ini
berdiri?”. Pancasila sendiri dibuat berfungsi sebagai sumber dari sumber segala hukum
dalam membuat suatu peraturan perundang – undangan, dalam artian segala peraturan
yang akan dibuat oleh pemerintah Indonesia harus berdasarkan pancasila. Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia juga berfungsi untuk menciptakan kehidupan bernegara
yang harmoni. Adanya pancasila untuk membuat persamaan atau memiliki pandangan
hidup yang sama sebagai warga negara Indonesia. Nilai – nilai yang terkanduung dalam
pancasila mampu mengikat sekaligus mendorong dalam mewujudkan cita – cita
Indonesia yaitu adil dan sejahtera. Pancasila sangat tepat menjadi dasar negara
Indonesia karena sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Nilai – nilai
dalam pancasila harus di implementasikan dalam kehidupan bernegara guna
membangkitkan karakter bangsa Indonesia yang kian menurun.

3.2. Saran
Penulisan makalah ini diharapkan mampu menyadarkan sedikit masyarakat Indonesia
tentang pentingnya kita menjalani kehidupan yang harmoni. Pancasila dibuat untuk
membuat kesamaan tujuan hidup warga negara Indonesia yang memiliki cita – cita yang
harus diwujudkan bersama yaitu kehidupan yang adil dan sejahtera. Nilai – nilai
pancasila dibuat semata – mata untuk menuju Indonesia yang sejahtera, adil ,dan damai.
Perpecahan tidak akan membuat Indonesia maju, pancasila tercipta untuk menyatukan
tekad seluruh warga negara Indonesia yakni menuju Indonesia yang sejahtera, adil, dan
damai.

16
DAFTAR PUSTAKA

Guru Geografi. (2018, May 26). (A. S., Producer) Retrieved April 21, 2019, from Guru Geografi:
https://www.gurugeografi.id/2018/05/negara-pancasila-adalah-negara.html

P. P. (2017). PENDIDIKAN PANCASILA (Revisi ed.). (D. S., Ed.) Surabaya, Jawa Timur , Surabaya: Unesa
University Press.

Sebagai Pandangan Hidup Bangsa, P. N. (2019, April). Perwujudan Nilai Pancasila Sebagai Pandangan
Hidup Bangsa.

17

Anda mungkin juga menyukai