Anda di halaman 1dari 15

RESUME / RIVIEW MAKALAH

METODE & TEK. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dosen : Drs. H.Zainuddin Fatbang

Disusun Oleh :

Jumarni

Nim. 1922098

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI (UMSI)

2020/2021
MAKALAH KELOMPOK 1

(Pengertian Keputusan Dan Pengambilan Keputusan)

1. Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus
dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga
dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran
yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang
demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.
 Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif
 Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu
cara pemecahan masalah
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik
dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai
suatu cara pemecahan masalah.

MAKALAH KELOMPOK 2
(Hakikat Dan Pentingnya Pengambilan Keputusan)

1. Hakekat pengambilan keputusan


Hakikat pengambilan keputusan adalah tindakan dalam mengeluarkan
keputusan yang bersifat taktis maupun operasional seperti memuat program yang ingin
dicapai, strategi pelaksanaannya dan strategi pemecahan masalah, melalui suatu
keputusan yang didasarkan pada hasil pemilihan beberapa alternatif masalah yang
telah ditetapkan untuk pencapaian tujuan. Pembuatan keputusan tersebut mencakup
kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan
berda sarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Dalam tahap
implementasi atau operasionalnya. pimpinan harus membuat banyak keputusan rutin
dalam rangka mengendalikan kegiatan sesuai dengan rencana dan kondisi yang
berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemant auan,
pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi
pelaksanaan dari pembuatan.
2. Pentingnya pengambilan keputusan
Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil
dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir logis dan juga
mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang mempunyai pengaruh
negatif atau pun positif.
Arti penting pengambilan keputusan adalah untuk mencapai tujuan yang
ditempuh dengan cara terbaik, efektif dan efisiensi. Pengambilan keputusan akan
sangat erat kaitannya dengan hasil yang ingin dicapai,oleh sebab itu, proses
pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan gegabah.

MAKALAH KELOMPOK 3

(Tingkat-Tingkat Dan Klasifikasi Keputusan)

1. Tingkat-Tingkat Dan Klasifikasi Keputusan


Tingkatan Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan dikenal ada tiga
tingkatan yaitu;
a. Keputusan otomatis merupakan keputusan yang bersifat biologis atau fisis. Sebuah
keputusan yang didasarkan semata oleh gerak refleks atau insting. Keputusan yang
demikian biasanya tidak berubah dan dilakukan secara mendadak dan cepat.
Pengambilan keputusan otomatis merupakan tingkatan pengambilan keputusan yang
paling rendah aatau sederhana. Penerapan pengambilan keputusan otomatis sering kali
dijumpai pada penanganan peralatan yang bersifat mekanistik dengan menggunakan
bantuan komputer. Misalnya pemrosesan produk dengan menggunakan perlatan yang
terotomatisasi.
b. pengambilan keputusan memoris. Pengambilan keputusan memoris adalah
pengambilan keputusan tingkat kedua. keputusan ini diambil berdasarkan kemampuan
seseorang mengingat wewenang an tugas yang diberikan. Keputusan memoris dapat
dilatihkan, seperti halnya melatih binatang. Penerapan pengambilan keputusan memoris
dalam organisasi adalah menyangkut keputusan terkait tugas wewenang. Artinya
seseroang diberi kebebasan dalam batas-batas kewenangan yang dimiliki.
c. pengambilan keputuan kognitif. Pengambilan keputusan tingkat ketiga atau tingkat
tertinggi adalah pengambilan keputusan kognitif. Pengambilan keputusan kognitif
merupakan pengambilan keuputsan yang dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan dan
keberhasilannya bergantung pada sejauhmana faktor lingkungan, pengetahuan dan
pengalaman menjadi perhatian saat pengambilan keputusan dilakukan. Yag perlu
diingat adalah bahwa pengetahuan dan pengalaman tidak selalu menjamin diperolehnya
pengambilan keputusan yang tepat. Bagaimanapun, bila berdasarkan pertimbangan
pengetahuan, misalnya pengetahuan ekonomi, maka segala keputusan dalam
perusahaan harus diorientasikan pada pertimbangan keuntungan. Namun fakta di
lapangan menunjukkan bahwa sering kali keputusan bisnis tidak semata didasarkan
pada pertimbangan terebut melainkan berdasarkan pertimbangan politik atau hal-hal
lain diluar pertimbangan ekonomi.

MAKALAH KELOMPOK 4

(Kategori Pengambilan Keputusan)


1. Kategori Pengambilan Keputusan
Menurut Johannes Supranto, dalam pengambilan keputusan terdapat berbagai kategori
yang harus diperhatikan, diantaranya:
a) Keputusan dengan kepastian (certainly)
Berarti informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusantersedia
lengkap.
manager memilikiinformasi mengenai kondisi operasi, biaya, atau batasan batasan
sumber daya dan masing masing tindakan dan kemungkinan perolehan hasil.
Contihnya, apabila sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan investasi
$ 10.000 bagi perlengkapan baru dan tahu pasti akan menghasilkan $ 4.000
penghematan biaya pertahun atau lima tahun kedepan, maka manajer dapat
mengklakulasikan tindakan pengambilan sebelum pajak sebesar kurang darilebih
40%.
b) Keputusan dengan ketidakpastian (uncertainly)
Bahwa manajer tau sasaran mana yang ingin dicapai tetapi informasi yang
didapat mengenai alternative dan kejadian kejadian dimasa depan tidak lengkap.
Factor factor yang mempengaruhinya adalah harga, biaya produksi, volume atau
tingkat suku bunga masa depan, sulit dianalisis dan diprediksi. Contohnya, East
Codak menghadapi ketidakpastian yang besar ketika memutuskan untuk melakukan
investasi sebesar $500 juta per tahun untuk mengembangkan produksi produksi
fotografi digital yang diharapkan para eksekutif akan memberikan perubahan secara
fundamental mengenai cara orang bereaksi dan memandang fotografi.
Keputusan dengan risiko
Bahwa sebuah keputusan memiliki sasaran jelas dan didasarkan pada informasi
yang baik, namun demikian konsekuensi konsekuensi masa depan nanti dari masing
masing alternative keputusan tidak pasti. Misalnya perusahaan McDonal’s melakukan
kalkulasi risiko dan kerugian atas peluncuran lini Sandwich Arch Deluxe. McDonal’s
memiliki informasi yang mengidikasikan bahwa line sandwich dengan sasaran orang
orang dewasa akan berhasil, tapi pada kenyataannya Arch Deluxe yang akan
diluncurkan dengan biaya $100 juta, gagal dipasaran.
c) Keputusan dengan konflik
Bahwa sasaran yang ingin diraih tidak jelas, dan alternative sulit didefenisikan
dan informasi mengenai hasil yang diharapkan tidak tersedia. Misalnya, permasalahan
Pepsi Cola yang akan melakukan penarika produk karena konsumen menganggap
adanya bahan kimia berbahaya yang disuntikkan melalui kaleng pada saat
pembuatan. Tetapi setelah dilakukan analisis situasi konsumenberulang ulang maka
Pepsi Cola tidak jadi melakukan penarikan produk tetapi melakukan pendekatan
masyarakat sebesa basarnya dan kampanye pendidikan melalui siarain televisi dan
radio.
MAKALAH KELOMPOK 5
(Metode Pengambilan Keputusan)

1. Metode Pengambilan Peputusan


a) Metode Pengambilan Keputusan Secara Konsensus
Pengambilan keputusan dengan cara konsensus disarankan hanya digunakan ketika
suatu keputusan memiliki risiko yang tinggi dan kompleks.Dalam pengambilan
keputusan dengan cara ini semua kekhawatiran, ide dan pendapat bisa dipertimbangkan
oleh semua anggota dengan mendengarkan secara seksama agar bisa sesuai untuk
kebutuhan semua orang.
b) Memberikan perintah
Metode kedua yang bisa kamu pertimbangkan adalah dengan gaya pengambilan
keputusan berupa perintah.Untuk melakukan ini kamu tidak perlu berkonsultasi dengan
tim. Nah, umumnya gaya keputusan seperti ini dilakukan oleh para eksekutif.
c) Melakukan voting
Keputusan secara voting atau pemungutan suara dilakukan untuk mengumpulkan
masukan dari banyak orang, tanpa perlu waktu yang lama dan penuh dengan perdebatan.
Metode pengambilan keputusan selanjutnya yakni dengan cara berkonsultasi.
Lewat upaya ini kamu mengundang orang lain untuk memberikan saran yang bisa
memengaruhi proses pengambilan keputusan.
d) Berkolaborasi
Bila kamu memiliki rekan kerja di tim lain yang memiliki perspektif berbeda serta
bisa memberikan solusi secara seimbang, maka opsi mengambil keputusan dengan cara
kolaborasi bisa kamu pertimbangkan.
e) Model Pengambilan Keputusan Rasionalitas
Pengambil keputusan ditetapkan sebagai manusia yang rasional artinya mereka
akan mencari tindakan yang paling maksimum dalam meraih manfaat.
f) Metode tawar-menawar inkremental (incremental-bargaining)
Metode tawar-menawar inkremental (incremental-bargaining) yaitu penyelesaian
pengambilan keputusan melalui negosiasi. Metode ini merupakan model paling
mendasar dalam aktivitas organisasi. Karakteristik dari inkrementalisme ialah bahwa
keputusan tentang suatu kebijaksanaan terjadi dalam bentuk langkah-langkah kecil
dan karenanya tidak terlalu jauh dari status quo.
g) Metode Mixed Scanning
Metode ini menawarkan suatu kompromi antara keputusan rasional dan
inkrementalisme. Maksud kompromi di sini ialah bahwa para pengambil keputusan
dimungkinkan membuat keputusan-keputusan besar yang mempunyai dampak jangka
panjang, dan juga keputusan-keputusan dengan, ruang lingkup terbatas.
h) Metode agregatif (agregative methods)
Metode ini mencakup, teknik-teknik pengambilan keputusan yang berkaitan.
Seringkali metode ini memanfaatkan konsultan dan tim-tim staf yang bekerja keras
dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan politik. Konsensus dan peran serta
merupakan karakteristik utama dan metode agregatif.
i) Metode keranjang sampah (the garbage-cane)
Disebut juga dengan istilah nondecision ¬making model yang berarti pengambilan
keputusan yang tidak rasional. Model ini dikembangkan oleh March dan Olsen. Dalam
model keranjang-sampah menolak model rasional, bahkan rasional inkremental yang
sederhana sekalipun.

MAKALAH KELOMPOK 6

(Teknik Pengambilan Keputusan)

1. Teknik Pengambilan Keputusan

Beberapa keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk
persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan. Keputusan-keputusan ini dapat
ditempuh secara efektif dengan mengikuti peraturan-peraturan yang telah dikukuhakan
dalam bentuk petunjuk pelaksanaa yang disusun berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Misanya penyusunan anggaran tahunan perusahaan, pengaturan belanja, pengolahan data
penelitian dan sebagainya.
2. Empat Kategori Teknik Pengambilan Keputusan

a) Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty)

Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan


lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti (terdapat kepastian).
Dengan kata lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat
hasil dari tindakan (action). Misalnya dalam persoalan linear programming, kita
dapat mengetahui berapa jumlah keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh
setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi
masing-masing jenis produk.
b) Keputusan dalam keadaan resiko (risk)

Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat


diketahui dengan pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya (probabilitas).
Misalnya, anda ingin memutuskan membeli barang.
Setiap barang dibungkus dengan rapi sehingga anda tidak dapat membedakan
barang yang dalam keadaan bagus maupun cacat. Seandainya penjual tersebut jujur
dan anda diberitahu bahwa barang tersebut berjumlah 100 buah dan barang yang
dalam keadaan rusak berjumlah 99 buah. Kemudian anda harus memutuskan apakan
membeli barang tersebut atau tidak.
c) Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)

Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena
belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu
mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan.
d) Keputusan dalam keadaan konflik (conflict)

Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak

permasalahan-permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat

menyebabkan konflik.

MAKALAH KELOMPOK 7

( Teori Pengamnilan Keputusan )

1. Pengertian Pengambilan Keputusan


PengertianTeori pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang digunakan
dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara
pemecahan masalah.Tujuan analisis keputusan adalah untuk mengidentifikasi apa yang
harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi
alternatif yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria & mengidentifikasi risiko yang
melek
2. Teori Pengambilan Keputusan Menurut Ahli
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. George R. Terry
menyebutkan 5 dasar Teori dalam pengambilan keputusan, yaitu:at pada keputusan
tersebut.
a. Intuisi.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang
berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif.
b. Pengalaman.
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-
buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
c. Wewenang.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
d. Fakta.
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap
pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan
yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
e. Rasional.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

MAKALAH KELOMPOK 8
(Pengambilan Keputusan Birokrat)
1. Pengertian Birokrat
Birokrat adalah anggota dari suatu birokrasi yang menjalankan tugas- tugas
administrasi dari sebuah organisasi yang sering kali merupakan cerminan atau kebijakan
organisasinya., tetapi biasanya istilah ini mengacu pada seseorang yang berada pada
sebuah lembaga pemerintah..
Pengertian ‘’ birokrasi ‘’ juga dapat di maksudkan sebagai definisi yang telah
banyak di rumuskan dalam kamus dalam berbagai Negara sesuai pendapat Gournay
maupun yang lain yang jelas.
Weber memandang birokrasi nasional sebagai unsur pokok dalam rasionalisme
dunia modern, yang baginya jauh lebih penting dari seluruh proses sosial. Sebagian
teorinya weber mengatakan bahwa legitimasi adalah dari bagi semua sitem otoritas,
Ia mengemukakan 5 keyakinannya yang berkaitan dengan otoritas yang sah tergantung
pada ke 5 legitimasi berikut :
a. Bahwa dengan ditegaknnya peratutan yang sah maka dapat menuntut kepatuhan dari
pada anggota organisasi tersebut.Hal ini di maksudkan bahwa semua anggota
organisasi pemerintah yang memenuhi syarat berbagai birokrasi dalam bekerja dalam
organisasi apabila ada pedoman berupa aturan yang secara formal harus di patuhi.
b. Bahwa hukum merupakan suatu system aturan abstrak , yang di terapkan pada kasus-
kasus tertentu , sedangkan administrasi megurus kepentingankepentingan organisasi
yang ada dalam batas- batas hukum Bahwa setelah di terapkanya aturan organisasi
yang harus di patuhi oleh para anggota organisasi , maka jika ada anggota organisasi
yang tidak memenuhi aturan harus di kenakan sanksi.
c. Bahwa manusia yang menjalankan otoritas juga memenuhi tatanan impersonal
tersebut.Semua aturan organisasi termasuk aturan hukum yang berlaku juga di
berlakukan kepada semua anggota organisasi tanpa pandang kedudukannya semua
aturan baik bagi atasan maupun otoritas Maupun bawahannya.
d. Bahwa tidak hanya ( qua member ) anggota yang taat yang benar- benar mematuhi
hukum. Agar semua anggota organisasi seharusnya menanti aturan hukum yang
berlaku, dan tidak hanya sebagian saja dari anggota organisasi itu yang harus patuh.
e. Bahwa kepatuhan itu seharusnya tidak kepada person yang memrgang otoritas
melainkan kepada tatanan impersonal yang menjamin untuk menduduki jabatan itu.
Agar anggota tunduk pada aturan yang ada, bukan patuh karena seseorang yang
menjadi atasannya.
Teori power block menyataka bahwa birokrasi dalah penghalang ( block )
rakyat dalam melakukan kekuasaan. Birokrasi di pandang sebagai sebuah fenomena
yang memiliki keterkaitan erat dengan proses dialektika kelas sosial si kaya dan si
miskin.
2. Fungsi Birokrasi
a. Birokrasi pemerintahan umum
Merupakan institusi pemerintahn yang menjalankan tugas- tugas pemerintah
umum , termasuk tugas untuk memulihkan keamanan dan ketertiban dari tingkat pusat
ke daerah.
b. Birokrasi pembangunan
Merupakan pemerintahan yang menyeleggarakan salah satu bidang khusus
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan., misl pendidikan, kesehatan, pertanian
dan sebaginnya.

MAKALAH KELOMPOK 9
(Pengambilan Keputusan Teoritis)

1. Penjelasan dari Keputusan Etis


Definisi dari kata etis tersebut merupakan suatu hal yang berurusan atau berkaitan
dengan moral dan juga mengacu pada sesuatu yang benar atau salah untuk mencapai
sesuatu.
Pengertian dari kata etis merupakan bertindak secara konsisten terhadap sesuatu
yang biasanya dipikirkan oleh masyrakat dan individu ketika dianggap sebagai nilai yang
baik yang mencakup keadilan, martabat, kesejahteraan, kesetaraan, kejujuran,
keragaman, dan hak-hak individu
Keputusan etis merupakan suatu keputusan yang dibuat oleh orang professional
yang mengabdi pada suatu bidang pekerjaan tertentu. Oleh karena itu dalam membuat
suatu keputusan etis, seorang professional akuntansi akan mengacu pada kode etik
profesi.
Langkah pertama dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara
etis adalah menentukan fakta-fakta dalam situasi tersebut, membedakan fakta-fakta dari
opini belaka, adalah hal yang sangat penting. Perbedaan persepsi dalam bagaimana
seseorang mengalami dan memahami situasi dapat menyebabkan banyak perbedaan etis.
Sebuah penilaian etis yang dibuat berdasarkan penentuan yang cermat atas fakta-fakta
yang ada merupakan sebuah penilaian etis yang lebih masuk akal daripada penilaian
yang dibuat tanpa fakta. Seseorang yang bertindak sesuai dengan pertimbangan yang
cermat akan fakta telah bertindak dalam cara yang lebih bertanggung jawab secara etis
daripada orang yang bertindak tanpa pertimbangan yang mendalam.
Langkah kedua dalam pengambilan keputusan yang etis yang bertanggung jawab
mensyaratkan kemampuan untuk mengenali sebuah keputusan atau permasalahn sebagai
sebuah keputusan etis atau permasalahan etis.
Langkah ketiga melibatkan satu dari elemen vitalnya. Kita diminta untuk
mengidentifikasi dan mempertimbangkan semua pihak yang dipengaruhi oleh sebuah
keputusan, orang-orang ini biasa disebut dengan para pemangku kepentingan
(stakeholder).
Langkah selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membandingkan
dan mempertimbangkan alternatif-alternatif, membuat suatu spreadsheet mental yang
mengevaluasi setiap dampak tiap alternatif yang telah dipikirkan terhadap masing-
masing pemegang kepentingan yang telah identifikasi. Salah satu cara yang paling
mudah adalah menempatkan diri terhadap posisi orang lain. Sebuah elemen penting
dalam evaluasi ini adalah pertimbangan cara untuk mengurangi, meminimalisasi atau
mengganti kensekuensi kerugian yang mungkin terjadi atau meningkatkan dan
memajukan konsekuensi-konsekuensi yang mendatangkan manfaat. Selain itu juga perlu
mempertimbangkan kewajiban, hak-hak dan prinsip-prinsip, serta dampak bagi integritas
dan karakter pribadi.
Langkah kelima adalah pengambilan keputusan yang diakhiri dengan evaluasi yang
merupakan langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan sebagai sarana untuk
menilai apakah keputusan kita sudah berdampaka baik atau malah tidak sesuai dengan
apa yang kita harapkan.

MAKALAH KELOMPOK 10
(Penyelesaian Masalah Dan Pengambilan Keputusan)

1. Pengertian Penyelesaian Masalah

Hasil dari aktivitas penyelesaian masalah adalah solusi. Memikirkan masalah

sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan,

karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama

halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan

memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam penyelesaian masalah dengan

mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang

merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau

yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan.

Selama proses penyelesaian masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan

keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah


tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, penyelesaian satu masalah akan

membutuhkan beberapa keputusan.

2. Bentuk-bentuk Pengambilan Keputusan

a. Keputusan Terprogram

b. Keputusan yang Tidak Terprogram

Hasil dari aktivitas penyelesaian masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai

sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan,.Tahapan

tahapan pemecahan masalah:

1) Aktivitas Intelijen, mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam

lingkungan.

2) Aktivitas perancangan, menemukan, mengembangkan dan menganalisis

kemungkinan-kemungkinan tindakan.

3) Aktivitas pemilihan, memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang

tersedia.

MAKALAH KELOMPOK 11

(Problem Solving)

1. Pengertian Problem Solving

Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problemdan solves.

Makna bahasa dari problem yaitu “a thing that is difficult to vdeal with or understand”

(suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau memahaminya), dapat jika diartikan “a

question to be answered or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar),

sedangkan solve dapat diartikan “to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu

masalah). Sedangkan secara terminologi problem solving seperti yang diartikan Syaiful

Bahri Djamarah dan Aswan Zain adalah suatu cara berpikir secara ilmiah untuk mencari

pemecahan suatu masalah. Sedangkan menurut istilah Mulyasa problem solving adalah
suatu pendekatan pengajaran menghadapkan pada peserta didik permasalahan sebagai

suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan

permasalahan, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi

pembelajaran. Metode problem solving yang dimaksud adalah suatu pembelajaran yang

menjadikan masalah kehidupan nyata, dan masalah-masalah tersebut dijawab dengan

metode ilmiah rasional dan sistematis.

Tujuan utama dari penggunaan metode pemecahan masalah adalah:

1. Mengembangkan kemampuan berfikir, terutama didalam mencari sebab-akibat dan

tujuan suatu masalah. Metode ini melatih murid dalam cara-cara mendekati dan cara-

cara mengambil langkah-langkah apabila akan memecahkan suatu masalah.

2. Memberikan kepada murid pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai atau

bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari. Metode ini memberikan dasar-dasar

pengalaman yang praktis mengenai bagaimana cara-cara memecahkan masalah dan

kecakapan ini dapat diterapkan bagi keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya

didalam masyarakat.

MAKALAH KELOMPOK 12

(Model Penyelesaian Masalah Secara Efektif)

1. Pengertian Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar
memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat
dengan segera.
Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha mencari
jalan keluar dari suatu kesulitan. Menurut Goldstein dan Levin, pemecahan masalah telah
didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan
kontrol lebih dari keterampilan rutin atau dasar.
Beberapa pengertian pemecahan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut
Kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika,
bahkan sebagai jantungnya matematika.
Pemecahan masalah meliputi metode, prosedur, dan strategi merupakan proses inti
dan utama dalam kurikulum matematika.
Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika. Pada
saat memecahkan masalah matematika, siswa dihadapkan dengan beberapa tantangan
seperti kesulitan dalam memahami soal. Hal ini disebabkan karena masalah yang
dihadapi bukanlah masalah yang pernah dihadapi siswa sebelumnya.
2. Tahapan Masalah Pemecahan
Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2)
merencanakan pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali
3. Langkah-Langkah Strategi Pemecahan Masalah Efektif Yang Dapat Diterapkan
a. Identifikasi Masalah
b. Analisis Masalah
c. Brainstorming berbagai macam solusi
d. Mengambil keputusan terkait solusi yang tepat
e. Mengambil tindakan

Anda mungkin juga menyukai