Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN KE-19

PENDIRIAN BISNIS (PERUSAHAAN)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep-konsep bisnis, dengan
demikian diharapkan Anda harus mampu:
1.1 Memahami Pengambilan dan Pertimbangan Keputusan Bisnis
1.2 Memahami Pengambilan Keputusan Dalam Ketidakpastian
1.3 Memahami Syarat-syarat dan proses bisnis

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
1.1 Memahami Pengambilan dan Pertimbangan Keputusan Bisnis
1.1. Pengambilan dan Pertimbangan Keputusan Bisnis
a. Pengambilan Keputusan

Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan


adalah proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Definisi ini memiliki tiga kunci elemen. Pertama,
pengambilan keputusan melibatkan membuat pilihan dari sejumlah pilihan.
Kedua, pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan lebih dari
sekedar pilihan akhir dari antara alternatif. Ketiga, "hasil yang diinginkan"
yang disebutkan dalam definisi melibatkan tujuan atau target yang dihasilkan
dari aktivitas mental bahwa pembuat keputusan terlibat dalam mencapai
keputusan akhir (dalam Lunenburg, 2010).

Selain itu, menurut Terry (1994) pengambilan keputusan adalah


pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Sementara Wang dan Ruhe (2007) berpendapat bahwa pengambilan
keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu
tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang diberikan.
1
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, pengambilan keputusan
bisa disimpulkan bahwa suatu proses pemilihan dari antara alternatif untuk
mencapai suatu hasil.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan


keputusan ialah penting untuk memahami apa keputusan yang akan dibuat.
Artinya, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dapat mempengaruhi
hasil. Faktor-faktor tersebut termasuk (Dietrich, 2010):

a. Pengalaman masa lalu

b. Bias kognitif

c. Usia dan perbedaan individu

d. Kepercayaan pada relevansi pribadi

e. Eskalasi komitmen

Sementara, menurut Hasan (dalam Tjiong, 2014), faktor yang


memengaruhi pengambilan keputusan yaitu;

1. Posisi atau kedudukan. Ketika mengambil sebuah keputusan, posisi


seseorang dapat dilihat dari letak posisi, apakah individu sebagai pembuat
keputusan atau sebagaiseorang staf, dan tingkatan posisi, yaitu sebagai
strategi, kebijakan, peraturan, organisasional, operasional, atau teknis.
Hal ini terkait apakah individu dalam keluarga dapat mementukan dan
memilih keinginannya sendiri atau harus mengikuti keinginan orangtua.
2. Masalah. Masalah adalah penghalang tercapainya suatu tujuan dan
penyimpangan dari apa yang diharapkan. Masalah yang ada dapat
memengaruhi individu keinginannya untuk berkuliah.

2
3. Situasi. Situasi adalah keseluruhan faktor yang terjadi dalam suatu
keadaan yang saling berhubungan satu sama lain dan memberi pengaruh
terhadap diri seseorang dan apa yang akan dilakukan. Situasi yang terjadi
di sekitar individu dapat mempengaruhi keinginan untuk mengambil
pendidikan di luar daerah.
4. Kondisi. Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang menentukan
perbuatan seseorang. Kondisi yang dihadapi individu dapat memengaruhi
keputusan individu mengambil pendidikan di luar daerah.
5. Tujuan. Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan individu maupun
kelompok umumnya telah ditentukan. Tujuan dalam pengambilan
keputusan merupakan tujuan objektif. Tujuan individu menjadi faktor
dalam memutuskan untuk mengambil pendidikan di luar daerah

Aspek-aspek Pengambilan Keputusan

Terdapat tiga aspek dalam pengambilan keputusan (Janis & Mann, 1977),

yaitu:

• Kemampuan mempertimbangkan beberapa alternatif yang tersedia.


Individu tidak hanya memikirkan manfaat terbesar yang akan
didapatkan, tetapi juga berbagai macam pertimbangan dari pilihan
yang dipilih maupun yang tidak dipilih.
• Kemampuan menghadapi tantangan untuk mencapai situasi yang
diinginkan. Berbagai tantangan yang kemungkinan akan dihadapi oleh
individu dapat dilalui dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hal ini terkait dengan ketidakpastian, sehingga pilihan
yang telah dipilih tidak dapat diubah lagi.
• Kemampuan untuk menerima risiko yang ada dan melaksanakan
keputusan yang telah dipilih. Individu mampu untuk menerima
konsekuensi dari keputusannya dan melaksanakan keputusan yang
telah ditetapkan oleh dirinya sendiri.
3
b. Pertimbangan Keputusan Bisnis

Dunia bisnis merupakan suatu keadaan dimana setiap tindakan


untuk pengembangan masa depan bisnis yang berkesinambungan. Maka
pengambilan keputusan sangat berpengaruh dalam ruang lingkup bisnis
yang sedang dilakukan. Pada perusahaan, orang-orang yang terlibat
didalamnya akan mempengaruhi pada apa yang akan diputuskan
selanjutnya. Sebuah keputusan sangat berpengaruh pada langkah
perusahaan dalam menjalankan bisnis. Inilah beberapa hal yang sangat
mempengaruhi pengambilan dari keputusan yang dibuat dan dilakukan.

Berikut adalah hal yang harus dipertimbangkan dalam keputusan


bisnis:

a. Mengidentifikasi Masalah

Hal paling penting sebelum melakukan pengambilan keputusan


adalah mengidentifikasi permasalahan dalam bisnis anda yang butuh
diselesaikan/ diputuskan penyelesaiannya. Jika salah dalam
mengidentifikasi masalah, bukan tidak mungkin jika keputusan yang
anda ambil nantinya tidak menjawab permasalahan yang anda miliki.
Dalam pengambilan keputusan, penting sekali untuk mengidentifikasi
akar masalah (root/core problem). Bukan hanya sekedar dampak
langsung dari akar masalah. Beberapa metode sistematis juga bisa anda
lakukan untuk membantu anda mengidentifikasi masalah, diantaranya
adalah metode tulang ikan (fishbone) dan metode akar penyebab (root
cause).

b. Mengumpulkan Informasi

Setelah menemukan akar permasalahan, selanjutnya mulai


mengumpulkan informasi-informasi yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat membantu anda dalam proses pengambilan
4
keputusan. Perlu diketahui bahwa dalam mengumpulkan informasi
tidak boleh setengah-setengah. Artinya, setiap informasi yang
dikumpulkan harus bisa dielaborasi secara lebih mendalam agar anda
mendapatkan informasi yang sangat detil. Hal ini dapat mencegah hal
pengambilan keputusan yang salah dikarenakan data/informasi sebagai
acuan pengambilan keputusan tidak lengkap.

c. Membuat Prediksi Untuk Masa Depan

Setelah berhasil mengambil informasi-informasi yang relevan


untuk membantu mengambil keputusan, selanjutnya adalah membuat
prediksi untuk masa depan. Hal ini karena prediksi yang dibuat bisa
jadi membuat pengambilan keputusan yang telah dibuat jadi berbeda.

d. Mengambil Keputusan dari Beberapa Alternatif

Jika telah melakukan ketiga langkah sebelumnya dengan baik


maka itu artinya sudah siap untuk mengambil keputusan. Sebelum
mengambil keputusan, ada baiknya membuat list pilihan-pilihan yang
akan di ambil. Hal ini penting karena jika hanya punya satu pilihan, itu
artinya tidak ada pilihan lain yang bisa dibandingkan dan bisa jadi
pilihan yang diputuskan bukanlah yang terbaik.

e. Mengimplementasikan Keputusan, Evaluasi, dan Belajar

Setelah pengambilan keputusan dilakukan maka selanjutnya


adalah implementasi keputusan. Keputusan yang diambil tidak akan
ada gunanya jika tidak diimplementasikan. Itu sebabnya harus
memikirkan strategi jitu agar implementasi yang dilakukan berjalan
efektif dan efisien. Setelah implementasi keputusan dilakukan,
selanjutnya harus di evaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan untuk
mengukur sejauh apa efektifitas dari keputusan yang telah di ambil.

5
Jika ternyata tidak efektif, bukan tidak mungkin harus memikirkan
alternatif penyelesaian masalah yang lain.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


1.2 Memahami Pengambilan Keputusan Dalam Ketidakpastian
1.2. Pengambilan Keputusan Dalam Ketidakpastian
Para pengambil keputusan mengakui bahwa masa depan adalah tidak
pasti, tetapi usaha-usaha formal untuk memasukan ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan jarang dilakukan. Akibatnya, banyak keputusan
yang biasa dan naïf diambil. Pendekatan yang lebih baik untuk menangani
ketidakpastian adalah dengan cara memasukan kemungkinan dari hasil
alternative ke dalam model keputusan yang disebut dengan analisis
probabilitas. Analisis probabilitas adalah suatu penerapan teori pengambilan
keputusan statistik, yang dalam kondisi ketidakpastian, mengarah kepada
keputusan yang lebih konsisten dan dapat diandalkan dibandingkan dengan
satu tebakan paling baik.
Menggunakan Probabilitas dalam Pengambilan Keputusan
Probabilitas (probability) adalah angka antara 0 dan 1 yang mewakili
kemungkinan bahwa suatu kejadian tertentu akan terjadi. Untuk kejadian
yang berulang, probabilitas dapat dianggap sebagai tingkat relatif dari
berbagai kejadian yang berbeda-beda. Probabilitas dapat dianggap sebagai
tingkat kepercayaan mengenai hasil dari kejadian masa depan yang tidak
berulang. Memasukan probabilitas dalam pengambilan keputusan tertentu,
sejumlah besar data historis yang andal memungkinkan untuk menggunakan
probabilitas yang cukup objektif. Selama proses yang mendasari tidak
berubah di masa depan, data historis dapatr digunakan untuk membuat
model distribusi probabilitas.
Menentukan Strategi Terbaik dalam Ketidakpastian
Probabilitas terutama berguna dalam menentukan tindakan terbaik
dalam koindisi ketidkpastian. Tabel pengmbalian (payoff tables) dan

6
diagram pohon untuk pengambilan keputusan (decision tree) adalah alat
yang berguna dalam menentukan strategi terbaik dalam ketidakpastian.
Tabel Pengembalian (Payoff Table)
Suatu tabel pengembalian (payoff table) adalah suatu tabel yang
menyajikan baik dari nilai bersyarat untuk setiap kejadian yang dapat terjadi
untuk setiap tindakan yang sedang dipertimbangkan dan nilai yawng
diperkirakan untuk setiap altenatif berdasarkan probabilitas dapat terjadinya
kejadian tersebut.
Diagram pohon untuk pengembalian keputusan (Decision Tree)
Alternative dari perkiraan hasilnya dapat dipotret secara grafis dengan
diagram pohon untuk pengambilan keputusan. Diagram pohon untuk
pengambilan keputusan adalah reprensetasi grafis dari titik-titik pengambilan
keputusan, tindakan alternative yang tersedia bagi pengambil keputusan,
akibat yang mungkin dari setiap alternative keputusan bersama-sama dengan
propabilitasnya, serta nilai yang diperkirakan dari setiap kejadian.
Distribusi Probabilitas Kontinu
Ketika suatu hasil dapat merupakan nilai apapun dalam rentang
tertentu, maka distribusi probabilitas kontinu memberikan gambaran yang
lebih baik untuk membuat prediksi. Secara teknis suatu variabel dianggao
kontinu, jika sepanjang interval tertentu, variabel tersebut dapat merupakan
salah satu dari banyak nilai yang tidak terhingga.
Untuk praktisnya, distribusi probabillitas kontinu biasanya
diasumsikan memiliki bentuk yang sudah dikenal seperti beta, gamma atau
distribusi normal. Asumsi ini memungkinkan untuk menghitung parameter
distribusi seperti nilai rata-rata atau nilai yang diperkirakan dan deviasi
standar.
Distribusi normal mungkin merupakan distribusi continu yang paling
sering diterapkan. Kepopulerannya mungkin berasal dari fakta bahwa
distribusi normal memiliki beberapa karakteristik matematis yang mudah
dan menarik. Pertama, distribusi normal adalah simetris. Kedua, distribusi
7
normal memiliki satu modus, yaitu satu kejadian yang paling sering terjadi.
Karena distribusi normal adalah simetris dan memiliki modus tunggal, maka
modus tersebut setara dengan median dan nilai rata-rata (mean). Akibatnya,
nilai kejadian yang paling mungkin terjadi adalah nilai ditengah-tengah
antara dua ekstrim, yang juga merupakan nilai rata-rata dan nilai yang
diperkirakan dari distribusi.
Simulasi Monte Carlo
Simulasi Monte Carlo menggunakan teknik pengambilan sampel
statistik guna memperoleh pendekatan probabilistik atas hasil dari sistem
bisnis yang dijadikan model. Distribusi probabilitas dari variabel stokastik
dalam masalah pengambilan keputusan disimulasikan di dalam model
komputer, menggunakan penghasil angka acak. Bentuk dari proses stokastik
yang disimulasikan dapat didasarkan pada data historis atau estimasi.
Simulasi tersebut dijalankan berkali-kali guna membuat model atas hasil dari
sistem bisnis. Berdasarkan pada frekuensi distribusi dari hasil simulasi,
pengambilan keputusan menentukan nilai yang diperkirakan, ( yaitu, nilai
rata-rata dari simulasi distribusi probabilitas) dan suatu ukuran resiko ( yaitu,
varians dan deviasi standar ) untuk masalah pengambilan keputusan.
Simulasi Monte Carlo terutama berguna dalam merencanakan dan
mengevaluasi sistem bisnis baru yang rumit.
Mempertimbangkan Ketidakpastian dalam Evaluasi Pengeluaran
Modal
Salah satu cara untuk mengevaluasi secara sistematis dampak potensial
dari ketidakpastian atas usulan pengeluaran modal adalah dengan
memasukan estimasi probabilistik ke dalam evaluasi. Estimasi probabilistik
paling sering digunakan dengan metode nilai sekarang dalam mengevaluasi
pengeluaran modal. Tetapi, karena masalah pengeluaran modal mencakup
banyak periode, dan bukannya satu periode tunggal, maka varians dan
deviasi standar dari nilai sekarang bersih yang diperkirakan harus dihitung
dengan cara yang berbeda.
8
Prosedur untuk menghitung varians dan deviasi standar untuk nilai
sekarang bersih yang diperkirakan bervariasi, bergantung pada apakah arus
kas pada setiap periode diasumsikan sebagai arus kas independen, arus kas
berkorelasi sempurna, atau arus kas yang sebagian independen dan sebagian
lagi berkorelasi. Jika arus kas disetiap periode adalah independen, maka
varians dari nilai sekarang bersih yang dihitung dengan cara menambahkan
varians yang didiskontokan dari arus kas di setiap periode.

Tujuan Pembelajaran 1.3:


1.3 Memahami Syarat-syarat dan Proses Bisnis
1.3. Syarat-syarat dan Proses Bisnis
a. Syarat-syarat Memulai Bisnis
1. Mempunyai Etos Kerja dan Semangat Kuat Untuk Memulai Bisnis
2. Mempelajari dan Mengamati Pasar
3. Menentukan Jenis Usaha
4. Menentukan Besar Usaha
5. Membuat Business Plan
6. Pengaturan Produksi dan Penyediaan Barang
7. Penentuan Harga Jual Produk
8. Menentukan Target Market
9. Mempunyai Strategi Pemasaran yang Tepat
10. Menentukan Cara Distribusi Barang
11. Disiplin dalam Menjalankan Bisnis
12. Mampu Mengambil Keputusan dengan Bijak
b. Syarat-syarat Bisnis
Selain harus mempersiapkan modal, ada beberapa syarat mendirikan
usaha lainnya yang harus disiapkan. Syarat-syarat yang dibutuhkan
berbentuk dokumen. Dokumen tersebut menjadi syarat yang harus
dipenuhi apabila ingin mendirikan usaha. Dokumen-dokumen yang
dimaksud disini seperti:
9
1. Surat Keterangan Domisili Usaha
Surat Keterangan Domisili Usaha merupakan dokumen izin
usaha yang dikeluarkan oleh pihak kelurahan atau kecamatan tempat
usaha didirikan. Dokumen ini penting untuk diurus supaya menjadi
lebih mudah dalam membuat dokumen lainnya, seperti Nomor Pokok
Wajib Pajak, Tanda Daftar Perusahaan, Surat Izin Usaha Perdagangan
dan surat lainnya.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak
Setelah mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha berarti
sudah bisa mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak. Nomor Pokok Wajib
Pajak akan diberikan kepada wajib pajak dan bisa digunakan sebagai
sarana administrasi pajak maupun identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak serta kewajiban perpajakannya. Jika ingin memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak maka harus mengajukan permohonan ke
Kantor Pelayanan Pajak terdekat, Kantor Penyuluhan dan pengamatan
Potensi Perpajakan.
3. Surat Izin Tempat Usaha
Surat Izin Tempat Usaha wajib dimiliki oleh pemilik usaha
perseorangan, badan usaha maupun perusahaan. Surat ini bisa
dijadikan sebagai bukti izin dan legalitas dari tempat usaha sudah
sesuai dengan tata ruang wilayah. Bisa juga mengajukan permohonan
yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah untuk mendapatkan surat
izin ini . Masa berlaku Surat Izin Tempat Usaha selama 3 tahun.
4. Izin Usaha Dagang
Biasanya usaha dagang dikelola oleh perorangan. Meski usaha yang
dimiliki bukanlah badan usaha, sebagai pemilik usaha badan juga tetap
membutuhkan izin Usaha Dagang. Hal ini dikarenakan izin ini bisa
dijadikan sebagai tanda bukti sah dan juga legalitas usaha. Untuk
mendapatkan Usaha Dagang juga sangat mudah karena hanya dengan

10
mengajukan permohonan melalui Kantor Wilayah Departemen
Perindustrian dan Perdagangan.
5. Surat Izin Usaha Perdagangan
Memiliki usaha perdagangan seperti perusahaan, persekutuan,
perseorangan dan koperasi ternyata juga membutuhkan Surat Izin
Usaha Perdagangan. Surat Izin Usaha Perdagangan ini dikeluarkan
oleh pemerintah daerah berdasarkan domisili atau lokasi perusahaan.
Surat Izin Usaha Perdagangan juga berlaku di seluruh wilayah
Indonesia. Surat Izin Usaha Perdagangan terbagi dalam 4 kategori,
seperti Surat Izin Usaha Perdagangan Mikro, Surat Izin Usaha
Perdagangan Kecil, Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah dan
Surat Izin Usaha Perdagangan Besar.
6. Tanda Daftar Perusahaan
Tanda Daftar Perusahaan merupakan bukti sah yang menyatakan
bahwasanya usaha sudah terdaftar secara sah. Tanda Daftar
Perusahaan wajib dimiliki oleh pemilik usaha berbadan hukum, seperti
Perseroan Terbatas, Commanditaire Vennootschap dan Firma. Untuk
perusahaan yang tidak berbadan hukum berarti tidak membutuhkan
dokumen ini. Perusahaan yang ingin mendapatkan Tanda Daftar
Perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan penegasan dan
persetujuan akta pendirian perusahaan dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
7. Hinder Ordonantie Surat Izin Gangguan
Apabila tempat usaha berdiri memiliki risiko bahaya yang bisa
mengganggu ketentraman serta ketertiban masyarakat umum maka
perlu memiliki dokumen ini. Dimana dokumen atau surat ini dibuat
oleh Dinas Perizinan Domisili Usaha di kabupaten/kota. Persyaratan
yang dibutuhkan untuk mendapatkan surat ini masing-masing daerah
bisa berbeda.
8. Surat Izin Mendirikan Bangunan
11
Izin Mendirikan Bangunan adalah surat izin yang diberikan
pemerintah daerah kepada badan hukum atau pengusaha yang akan
mendirikan suatu bangunan untuk tujuan membuka usaha. Dimana
IMB diterbitkan sesuai dengan perizinan yang diberikan. Tujuan
diberikannya IMB untuk menjaga ketertiban tata guna lahan. Selain
itu, juga bertujuan untuk pemanfaatan fungsinya sesuai dengan
peraturan tata kota.

c. Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan
perusahaan untuk mencapai tujuan. Umumnya berhubungan dengan
produk atau jasa yang dihasilkan.
Aktivitas tersebut akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa
mewujudkan tujuan usaha secara nyata. Ada yang menerapkannya secara
berulang-ulang dengan cara standar, tetapi ada juga yang terus berupaya
mengoptimalkannya. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, proses
tersebut akan dibagi ke dalam beberapa sub proses, dengan tugas atau
aktivitas berbeda-beda di tiap bagiannya.
Jadi bisa disimpulkan, bahwa tujuan proses bisnis adalah mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan sesuai dengan kebutuhan para
pelanggan. Namun beberapa ahli memiliki pendapat tersendiri mengenai
proses bisnis ini. Adapun proses bisnis menurut para ahli adalah:
Menurut Magal & Word(2012, p4-6), proses bisnis adalah
kumpulan-kumpulan aktivitas atau tugas yang menghasilkan sesuatu.
Setiap proses dipicu oleh oleh suatu kejadian.
Menurut Kelly R. Rainer (2011, p7) proses bisnis adalah kumpulan
aktivitas yang berelasi untuk memproduksi suatu produk atau jasa yang
bernilai bagi perusahaan.

12
Dapat disimpulkan bahwa proses bisnis adalah sekumpulan
aktivitas yang saling berhubungan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
akhir yang bernilai bagi perusahaan.
Jenis-jenis Proses Bisnis
1. Proses Utama (Primer).
Proses ini menjadi inti dari operasional perusahaan yang berkaitan
dengan aliran nilai utama dalam usaha. Ada tiga fase dalam proses ini,
diantaranya:
• Produksi
• Pemasaran
• Layanan kepada pelanggan
Dengan menjalankan tiga tahap tersebut, maka sebuah perusahaan
telah menambah nilai bagi penawaran akhir serta sukses
mengirimkannya kepada pelanggan. Hal itu berarti operasional usaha
telah berjalan sesuai rencana dan tujuan.
2. Proses Dukungan (Sekunder). Proses ini tidak menambahkan nilai
secara langsung pada produk akhir. Namun proses ini fokus
menyiapkan lingkungan yang mampu mendukung proses utama
dengan efektif dan efisien. Proses dukungan ini yang memastikan
operasional perusahaan tetap berjalan. Artinya proses ini fokus
melayani internal perusahaan.
3. Proses Manajemen.. Dalam pelaksanaannya, proses manajemen
memerlukan keterlibatan pengawasan, perencanaan juga pemantauan.
Proses ini akan mengatur seluruh kegiatan, pengelolaan dan juga
manajemen strategi organisasi atau perusahaan. Proses manajemen
akan menentukan standar juga tujuan yang mengarahkan proses utama
juga pendukung agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Proses ini dimanfaatkan untuk pengelolaan usaha lewat rencana
strategis, rencana taktis dan juga operasional.

13
Tahap-tahap dalam Proses Bisnis
Pada pelaksanaannya, terdapat beberapa tahapan proses bisnis yang harus
Anda lewati. Tujuannya adalah agar semua dapat berjalan dengan teratur,
sehingga mampu mencapai apa yang sudah direncanakan dan menjadi
tujuan usaha.
Tahapan-tahapan tersebut, diantaranya yaitu:
1. Analisa Kegiatan Bisnis.
Pada tahap yang pertama ini, pihak owner dan manajemen perusahaan
akan bertumbuh dalam menentukan usaha yang akan dijalankan.
Proses ini akan membantu Anda mengetahui tindakan yang paling
sesuai dengan kebutuhan juga tujuan usaha kedepannya.
2. Penentuan
Setelah berdiskusi dan mencapai kesepakatan, maka selanjutnya pihak
manajemen akan menentukan kegiatan atau proses yang akan
dijalankan dalam usaha. Penentuan tersebut biasanya terkait biaya
operasional agar usaha tersebut dapat berjalan, serta menghasilkan
keuntungan sesuai harapan. Penentuan ini akan dilakukan berdasarkan
pada hasil analisa dan diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya.
3. Pelaksanaan
Setelah berdiskusi dan dilanjutkan dengan menentukan, maka setelah
itu saatnya untuk melaksanakan atau menjalankan. Segala
perencanaan juga tujuan usaha yang sudah didiskusikan serta
disepakati bersama, tidak akan bisa dicapai tanpa adanya pergerakan.
Maka setiap bagian dari perusahaan harus bisa menjalankan peran dan
tugasnya masing-masing secara optimal, guna mewujudkan apa yang
dijadikan tujuan. Penggunaan aplikasi ERP yang terintegrasi juga
akan mengoptimalkan pelaksanaan tugas setiap tim atau divisi, karena
data yang dihasilkan akan lebih selaras, terintegrasi dan akurat.
4. Evaluasi

14
Tahap terakhir dalam proses sebuah bisnis yaitu evaluasi. Dengan
adanya evaluasi kita dapat melakukan penilaian terhadap strategi
bisnis dan juga kinerja karyawan. Apakah sudah cukup efektif dan
memberi kontribusi yang maksimal untuk menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan. Hal itu akan lebih efektif jika melakukan evaluasi
secara berkala di akhir periode.
Dengan begitu performa SDM juga strategi usaha selalu dalam kendali
dan bisa dioptimalkan. Anda bisa melakukan perubahan strategi dan juga
meningkatkan performa kerja karyawan ketika hal itu diperlukan.
Fungsi Proses Bisnis
Proses bisnis memiliki fungsi penting bagi perusahaan. Beberapa
fungsinya adalah:
• Membantu manajer memperoleh solusi untuk mengatasi permasalahan
dalam perusahaan selama proses dijalankan
• Menjadi alat indikator bagi pelanggan, untuk bisa memprediksikan
kapan proses tersebut akan dimulai, berakhir ataupun dijalankan secara
berkelanjutan
• Membantu memberikan informasi kepada seluruh tenaga kerja yang
terlibat, untuk mengetahui tugas dan perannya masing-masing agar
proses dari usaha tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan
Manfaat Proses Bisnis
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapat dari proses yang
dilalui sebuah bisnis.
• Dapat dijadikan acuan dalam memproyeksikan bisnis secara
keseluruhan dan juga realtime
• Memberikan informasi terkait kondisi perusahaan
• Meningkatkan nilai kompetitif perusahaan, untuk bisa bertahan di
tengah persaingan bisnis dan berbagai perubahan

15
• Memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif atas setiap tantangan
yang bisa muncul kapan saja
• Membantu perusahaan untuk lebih cepat mengidentifikasi peluang
bisnis terbaru dan juga pergerakan kompetitor
• Lebih fokus pada kebutuhan konsumen atau pelanggan
• Meminimalkan human error karena menempatkan tenaga kerja sesuai
dengan kemampuannya
• Proses yang tepat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja,
sehingga proses operasional dapat lebih cepat
• Melalui proses yang ada, dapat memaksimalkan komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan seperti melalui riset dan juga menjawab
feedback konsumen
• Mempermudah proses evaluasi, dengan begitu perusahaan akan lebih
mudah menemukan solusi atas permasalahan dan juga melakukan
perbaikan atas kekurangan yang ada
• Menghindarkan perusahaan dari sikap reaktif yang dapat memicu
kondisi kontraproduktif
Dari penjelasan di atas, maka bisa kita pahami bahwa proses bisnis
merupakan bagian penting dalam sebuah usaha sebelum mencapai
tujuannya. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan proses bisnis dengan
tahapan yang tepat agar bisa memperoleh manfaatnya dengan maksimal
dan memastikan perusahaan dapat bertahan bahkan terus berkembang.
C. Latihan dan Soal
Dari hasil bacaan materi diatas, coba saudara jawab soal-soal berikut ini:
1. Coba saudara jelaskan mengenai Pengambilan keputusan?
2. Coba saudara jelaskan apa sajakah faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan?
3. Coba saudara jelaskan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pebisnis?
4. Coba saudara jelaskan apa saja proses dalalm menjalankan bisnis?

16
D. Daftar Pustaka
Hadion Wijaya dkk. (2021), Pengantar Bisnis, Sumtra Barat, Insan Cendikia
Mandiri.
Hadion Wijaya dkk. (2021), Pengantar Bisnis Lanjutan, Sumtra Barat, Insan
Cendikia Mandiri.
http://temanbisnisapp.com/inspirasi/5-langkah-untuk-mengambil-keputusan-
bisnis/
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-
KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-
USRY/BAB_24.pdf.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00069-
SI%20Bab2001.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai