Anda di halaman 1dari 14

NOVEMBER 2

Teknik Pengambilan Keputusan


Created by : Abdul Falah Al`ghani

1
Definisi Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil akhir dari sebuah pemikiran setelah melalui berbagai
pertimbangan tentang baik buruknya. Oleh karena itu pentingnya analisis dalam
pengambilan keputusan karena akibat dari tindakan umumnya belum bisa diketahui.
Dalam hal ini, peluang dihubungkan dengan bermacam macam keadaan. Kita dapat
menunjuk keputusan untuk kepastian, risiko dan ketidakpastian, tergantung pada
seberapa banyak kita mengetahui keadaan (state of nature).

Keputusan adalah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang
terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan adalah
proses yang mencakup semua pemikiran dan kegiatan yang dipadukan guna
membuktikan dan memperlihatkan pilihan terbaik tersebut. Oleh karena itu teori
keputusan adalah suatu teknik analisis yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
melalui bermacam-macam model.

Secara khusus pengambilan keputusan menghendaki sejumlah sasaran dan tujuan,


sejumlah alternatif tindakan, resiko atau perolehan dan tiap alternatif yang berlainan
dan kriteria pemilihan yang dapat memperhatikan tindakan yang terbaik.

Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti adalah pengambilan keputusan


dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut.


2. Pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai
kondisi atau hasil yang keluar.
3. Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan, tetapi tidak dapat
diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
4. Pengambil Keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
5. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.

2
Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara
antara lain :
 Mencari informasi lebih banyak
 Melalui riset atau penelitian
 Menggunakan probabilitas subjektif

Pada pembahasan disini model yang di tekankan adalah model keputusan yang
berkaitan dengan kondisi keputusan dalam ketidakpastian atau disebut pula dengan
model keputusan tanpa probabilitas dan resiko.

Teknik Pengambilan Keputusan


Non probabilitas
Kondisi dimana pihak manajemen atau manajer tidak cukup memiliki informasi yang
dibutuhkan, sehingga timbul keraguan dan ketidak pastian terhadap suatu masalah.
Seorang manajer yang mengambil keputusan dalam kondisi seperti ini harus membuat
asumsi dan pertimbangan tertentu tentang situasi yang sedang di hadapi untuk
memberikan gambaran atau kerangka yang wajar dalam pengambilan suatu keputusan.

Model keputusan dalam kondisi ketidakpastian disebut pula dengan model Keputusan
Tanpa Probabilitas. Sebuah kondisi pengambilan keputusan mengandung beberapa
komponen, yaitu keputusan itu sendiri dan kejadian yang dapat terjadi dimasa yang akan
datang, dikenal sebagai Kondisi Dasar (State of Nature). Pada saat keputusan dibuat,
pengambil keputusan tidak yakin atas kondisi dasar yang akan datang dan tidak memiliki
kendali atas kondisi dasar tersebut.

Intuisi (Logika), penilaian serta pengalaman seorang manager memegang peranan yang
sangat penting dalam proses pengambilan keputusan yang penuh dengan ketidak
pastian ini. Adapun Teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan
kondisi ketidak pastian ini diantaranya seperti metode Maximax, metode
Maximin/Minimax, Metode Realisme, Metode Regret, dan Metode La place.

3
Contoh model keputusan dalam kondisi ketidakpastian.
Non probabilitas.

Seorang investor ingin membeli salah satu dari tiga jenis perumahan. Ia harus
memutuskan antara sebuah Apartemen, Bangunan Kantor, dan Gudang. Kondisi dasar
di masa yang akan datang akan menentukan besarnya laba yang akan diperoleh
investor tersebut adalah keadaan ekonomi yang baik dan keadaan ekonomi yang buruk.
Laba yang akan dihasilkan dari masing-masing keputusan dalam tiap kondisi dasar yang
terjadi ditunjukkan dalam tabel berikut:

Keputusan Kondisi Dasar


(untuk membeli)
Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
Apartemen $. 50.000 $ 30.000
Bangunan Kantor $ 100.000 $ – 40.000
Gudang $ 30.000 $ 10.000
Sumber : Bernard W.Taylor III

Kriteria pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian meliputi Maximax


dan Maximin, Hurwich, Minimak regret, dan La place. Kadangkala kriteria tersebut
menghasilkan keputusan yang sama, namun sering menghasilkan keputusan yang
berbeda. Pengambil keputusan harus memilih kriteria atau kombinasi yang paling dapat
memenuhi kebutuhannya.

Kriteria Maximax

Menurut Leonid Hurwicz, memilih alternative secara optimis. Mencari pay off yang
paling menjanjikan yaitu pay off maksimal. Kemudian pilih pay off yang paling besar dari
table pay off yang maksimal.
Pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai paling maksimum dari
hasil-hasil yang maksimum. Pada kriteria ini pengambil keputusan merasa optimis.
Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang paling menguntungkan
dari setiap alternatif keputusan akan terjadi. Berdasarkan contoh di atas, maka

4
pengambilan keputusan akan menentukan nilai maksimum dari alternatif keputusan
dengan cara sebagai berikut :

Keputusan Kondsi Dasar


(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Nilai Maksimum
Baik Buruk
Apartemen $. 50.000 $ 30.000 $. 50.000
Bangunan
$ 100.000 $ – 40.000 $ 100.000
Kantor
Gudang $ 30.000 $ 10.000 $ 30.000
Sumber : Bernard W.Taylor III

Dari nilai maksimum tersebut dipilih nilai yang tertinggi, yaitu $ 100.000 sebagai nilai
Maximax, karena nilai tersebut menggambarkan laba yang diterima oleh perusahaan
tertinggi dari alternatif investasi yang tersedia. Apabila tabel pay-off di atas
menunjukkan biaya, maka yang dipilih nilai minimum dari biaya minimum, atau kriteria
Minimin.

Kriteria Maximin / Minimax

Menurut Abraham Wald seorang ahli statistik, pilih alternatif yang paling buruk,
kemudian memilih alternatif yang tertinggi dari yang paling buruk tersebut.
Pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai paling maksimum dari
hasil-hasil yang minimum. Pada kriteria ini pengambil keputusan merasa pesimis.
Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang minimum dari setiap
alternatif keputusan akan terjadi.

Berdasarkan contoh di atas, maka pengambilan keputusan akan menentukan nilai


maksimum dari alternatif keputusan dengan cara sebagai berikut :

Keputusan Kondisi Dasar


(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Nilai Minimum
Baik Buruk
Apartemen $. 50.000 $ 30.000 $ 30.000

5
Bangunan
$ 100.000 $ – 40.000 $ – 40.000
Kantor
Gudang $ 30.000 $ 10.000 $ 10.000
Sumber : Bernard W.Taylor III

Dari nilai minimum tersebut dipilih nilai yang tertinggi, yaitu $ 30.000 sebagai nilai
Maximin. Keputusan tersebut lebih bersifat konservatif karena alternatif yang masuk
dalam pertimbangan hanyalah hasil-hasil terburuk yang mungkin terjadi.

Kriteria Realisme

Kriteria ini mencari kompromi antara kriteria Maximax dan Maximin. Prinsip kriteria
keputusan ini adalah pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis dan juga tidak
sepenuhnya pesimis. Dengan kriteria Hurwich, hasil keputusan dikalikan
dengan Koefisien Optimisme pengambil keputusan.

Koefisien optimisme yang didefinisikan sebagai Alpha ( ά ), terletak antara nilai nol dan
satu ( 0 ≤ ά ≤ 1 ). Jika ά = 1, maka pengambil keputusan dikatakan sangat optimis. Dan
jika ά = 0, maka pengambil keputusan dikatakan sangat pesimis. Berdasarkan definisi
tersebut jika ά adalah Koefisien Optimisme, maka 1 – ά adalah Koefisien Pesimisme.

Kriteria Hurwich mengharuskan, untuk setiap alternatif keputusan, hasil maksimum


dikalikan dengan ά dan hasil minimum dikalikan dengan 1 – ά. Untuk contoh di atas jika
ά = 0,4 (investor sedikit pesimis) maka 1 – 0,4 = 0,6, dan nilai dari alternatif investasi
tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

Keputusan (untuk membeli) Hasil Perkalian

Apartemen $. 50.000 ( 0,4 ) + $ 30.000 ( 0,6 ) = $ 38.000


Bangunan Kantor $ 100.000 ( 0,4 ) + $ – 40.000 ( 0,6 ) = $ 16.000

$ 30.000 ( 0,4 ) + $ 10.000 ( 0,6 ) = $ 18.000


Gudang

Sumber : Bernard W.Taylor III


6
Kriteria Realisme menspesifikasikan pemilihan alternatif keputusan sesuai dengan nilai
tertimbang maksimum, yaitu $ 38.000 pada perhitungan di atas. Jadi keputusan yang
dipilih adalah apartemen.

Kriteria Minimax Regret


Minimax Regret atau Kriteria Penyesalan, pada kriteria ini pengambil keputusan
bermaksud menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih alternatif keputusan
yang meminimumkan maksimum penyesalan. Untuk menggunakan kriteria minimax
Regret, pengambil keputusan pertama-tama memilih hasil maksimum dari setiap kondisi
dasar. Dalam contoh di atas, hasil maksimum dalam kondisi yang baik adalah $ 100.000
dan hasil maksimum dalam keadaan ekonomi buruk adalah $ 30.000.

Hasil-hasil yang lain dalam setiap keadaan ekonomi kemudian dikurangkan dari jumlah
nilai maksimum, seperti ditunjukkan dalam perhitungan berikut:

Kondisi Ekonomi Baik

$ 100.000 – $ 50.000 = $ 50.000

$ 100.000 – $ 100.000 = $ 0

$ 100.000 – $ 30.000 = $ 70.000

Kondisi Ekonomi Buruk

$ 30.000 – $ 30.000 = $ 0

$ 30.000 – ( $ -40.000) = $70.000

$ 30.000 – $ 10.000 = $ 20.000

Nilai di atas menggambarkan penyesalan yang mungkin dialami oleh pengambil


keputusan jika keputusan yang dihasilkan memberikan hasil di bawah hasil maksimum.
Nilai tersebut jika dirangkum dalam suatu tabel hasil pertukaran yang dimodifikasi dan
dikenal sebagai tabel penyesalan nampak sebagai berikut :

7
Keputusan Kondisi Dasar
(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Nilai Maksimum
Baik Buruk
Apartemen $ 50.000 $0 $ 50.000
Bangunan
$ 0 $ 70.000 $ 70.000
Kantor
Gudang $ 70.000 $ 20.000 $ 70.000
Sumber : Bernard W.Taylor III

Untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria Minimax Regret, dipilih nilai


maksimum dari penyesalan setiap alternatif keputusan. Keputusan yang dipilih adalah
yang merupakan nilai minimum dari maksimum penyesalan yang ada.

Berdasarkan kriteria Minimax Regret yang dipilih adalah investasi pada Apartemen,
karena di dasarkan pada filosofi bahwa investor akan mengalami penyesalan dalam
jumlah yang terkecil jika ia membeli Apartemen.

Kriteria Bobot yang Sama (Equal Likelihood)

Kriteria ini dikemukakan oleh La Place, yang memberikan bobot yang sama untuk setiap
kondisi dasar. Jadi diasumsikan bahwa setiap kondisi dasar memiliki kemungkinan yang
sama untuk terjadi.

Karena dalam contoh di atas terdapat dua kondisi dasar (kondisi ekonomi baik dan
kondisi ekonomi buruk) maka diberikan bobot yang sama yaitu 0,50 untuk setiap kondisi
dasar yang ada. Kemudian bobot tersebut dikalikan dengan hasil dari setiap alternatif
keputusan, keputusan yang dipilih adalah yang memberikan nilai tertimbang yang
maksimum (tertinggi).

8
Keputusan Kondisi Dasar
(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
(0,5 ) (0,5)
Apartemen $. 50.000 $ 30.000
Bangunan Kantor $ 100.000 $ – 40.000
Gudang $ 30.000 $ 10.000
Apartemen = 0,5 ( $ 50.000 ) + 0,5 ( $ 30.000) = $ 40.000

Bangunan Kantor = 0,5 ( $ 100.000 ) + 0,5 ( $ -40.000) = $ 30.000

Gudang = 0,5 ( $ 30.000 ) + 0,5 ( $ 10.000) = $ 20.000

Berdasarkan hasil perhitungan di atas nilai tertimbang maksimum adalah Apartemen,


sehingga apartemen yang di pilih sebagai alternative investasi yang paling
menguntungkan.

Model Keputusan Dalam Kondisi Resiko


Pengambilan keputusan dalam Kondisi Resiko setiap alternatif keputusan memiliki
kemungkinan kejadian yang lebih dari satu. Banyaknya kemungkinan kejadian hasil atau
akibat dari pelaksanaan masing-masing alternatif keputusan tersebut pada umumnya
ditimbulkan oleh adanya ketidak sempurnaan data yang dipergunakan sebagai dasar
analisis. Perlu diperhatikan bahwa untuk bisa dikatagorikan sebagai model keputusan
dengan resiko besarnya probabilitas kemungkinan kejadian dari satu alternatif
keputusan harus diketahui.

Untuk mengambil keputusan dalam kondisi resiko kreiteria yang digunakan adalah :

1. Kriteria Expected Value


Untuk mengaplikasikan konsep nilai ekspektasi, pengambil keputusan pertama-tama
harus memperkirakan probabilitas kejadian untuk masing-masing kondisi dasar. Jika
perkiraan ini telah dibuat, nilai ekspektasi untuk setiap alternatif keputusan dapat
dihitung. Nilai Ekspektasi dihitung dengan mengalikan setiap hasil (dari keputusan)
dengan probabilitas kejadian kemudian hasilnya dijumlahkan.

9
Contoh berikut dapat digunakan untuk menggambarkan nilai ekspektasi:

Keputusan Kondisi Dasar


(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Baik
Kondisi Ekonomi Buruk (0,4)
(0,6 )
Apartemen $. 50.000 $ 30.000
Bangunan
$ 100.000 $ – 40.000
Kantor
Gudang $ 30.000 $ 10.000
E V. Apartemen = 0,6 ($ 50.000 ) + 0,4 ( $ 30.000) = $ 42.000

E V. Bangunan Kantor = 0,6 ($100.000) + 0,4 ( $ -40.000) = $ 44.000

E V. Gudang = 0,6($ 30.000 ) + 0,4 ( $ 10.000) = $ 22.000

Keputusan yang terbaik adalah alternatif yang memiliki nilai ekspektasi terbesar.
Alternatif lain, jika hasil yang terjadi dinyatakan dalam biaya, keputusan yang memiliki
nilai ekspektasi terendah. Pada contoh di atas keputusan yang dipilih adalah Bangunan
Kantor karena memiliki nilai Expected Value terbesar, yaitu $ 44.000.

2. Kriteria Expected Opportunity Loss ( Kriteria E O L )


Kriteria keputusan yang berkaitan dengan nilai ekspektasi adalah Expected Opportunity
Loss ( Peluang Rugi Ekspektasi).

Untuk menghitung E O L dilakukan dengan mengalikan probabilitas dengan penyesalan


( Opportunity Loss) untuk setiap hasil keputusan. Kriteria minimax regret merupakan
contoh dari tingkat penyesalan. Untuk menunjukkan tingkat penyesalan digunakan
contoh kriteria minimax regret sebagai berikut:

Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk

$ 100.000 – $ 50.000 = $ 50.000 $ 30.000 – $ 30.000 =$ 0

$ 100.000 – $ 100.000 = $ 0 $ 30.000 – ( $-4 0.000) = $ 70

10
$ 100.000 – $ 30.000 = $ 70.000 $ 30.000 – $ 10.000 = $ 20

Nilai di atas menggambarkan penyesalan yang mungkin dialami oleh pengambil


keputusan jika keputusan yang dihasilkan meberikan hasil di bawah hasil maksimum.
Nilai tersebut jika dirangkum dalam suatu tabel hasil pertukaran yang dimodifikasi dan
dikenal sebagai tabel penyesalan nampak sebagai berikut:

Keputusan Kondsi Dasar


(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
(0,6) (0,4)
Apartemen $ 50.000 $ 0
Bangnan Kantor $ 0 $ 70.000
Gudang $ 70.000 $ 20.000
Sumber : Bernard W.Taylor III

E V. Apartemen = 0,6 ( $ 50.000 ) + 0,4 ( $ 0) = $ 30.000

E V. Bangunan Kantor = 0,6 ( $ 0 ) + 0,4 ( $ 70.000) = $ 28.000

E V. Gudang = 0,6 ($70.000 ) + 0,4 ( $ 20.000) = $ 50.000

Seperti dalam kriteria minimax regret, kriteria terbaik dihasilkan dari meminimumkan
penyesalan. dalam kasus ini, meminimumkan Expected Regret atau Opportunity Loss.
Karena $ 28.000 adalah expected regret minimum, keputusan yang dihasilkan adalah
membeli bangunan kantor.

Perhatikan bahwa keputusan yang direkomendasikan oleh kriteria Expexted Value dan
Expected Opportunity Loss adalah sama, yaitu membeli bangunan kantor. Kedua
metode tersebut selalu memberikan hasil yang sama atau konsisten. Sebagai tambahan
kedua kriteria keputusan tersebut sangat tergantung pada probabilita yang ditentukan
oleh pengambil keputusan. Jika probabilitas yang digunakan tidak akurat, keputusan
yang dihasilkan akan salah.

3. Expected Value of Perfect Information

11
Kadangkala untuk membeli informasi tambahan berkaitan dengan kejadian di masa yang
akan datang agar keputusan yang dihasilkan lebih baik diperlukan oleh pengambil
keputusan. Sebagai contoh, seorang investor perumahan menyewa seorang pengamat
ekonomi untuk membuat analisa ekonomi guna menentukan secara lebih akurat kondisi
ekonomi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Untuk membayar nilai informasi
yang akan diperoleh, investor tersebut akan membayar uang nilainya tidak lebih dari
manfaat yang diterima. Jadi informasi memiliki nilai maksimum tertentu yang
menunjukkan batas jumlah uang yang bersedia dikeluarkan oleh pembuat keputusan.
Nilai dari informasi tersebut dapat dihitung sebagai nilai ekspektasi dari sinilah
diambil Nilai Ekspektasi atas Informasi Sempurna (The Expected Value of Perfect
Information = E V P I)

Keputusan Kondsi Dasar


(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
(0,6 ) (0,4)
Apartemen $. 50.000 $ 30.000
Bangunan Kantor $ 100.000 $ – 40.000
Gudang $ 30.000 $ 10.000

Untuk menghitung Nilai Ekspektasi atas Informasi Sempurna, terlebih dulu dilihat
keputusan disetiap kondisi dasar. Sebagai contoh, alternatif keputusan atas investasi
perumahan di atas. Jika pengambil keputusan yakin bahwa kondisi ekonomi yang baik
akan terjadi, akan diambil keputusan bangunan kantor. Sama halnya jika pengambil
keputusan yakin bahwa kondisi ekonomi yang buruk akan terjadi, pengambil keputusan
akan memutuskan membeli apartemen. Keputusan hipotetis yang “sempurna” tersebut
ditunjukkan dalam tabel berikut:

Probabilitas untuk setiap kondisi dasar (yaitu: 0,60 dan 0,40) mengatakan bahwa kondisi
ekonomi yang baik akan terjadi sebanyak 60% dari seluruh waktu yang ada dan kondisi
ekonomi yang buruk akan terjadi sebanyak 40% dari seluruh waktu yang ada (jika situasi
keputusan ini diulang setiap saat). Dengan kata lain, walaupun informasi sempurna
memungkinkan investor membuat keputusan yang tepat, setiap kondisi dasar hanya
akan terjadi dalam porsi tertentu dari waktu yang ada. Jadi setiap hasil keputusan yang
didapatkan dengan menggunakan informasi sempurna harus dikalikan dengan
probabilitanya.
12
$ 100.000 (0,60) + $ 30.000 (0,40) = 72.000

Jumlah sebesar $ 72.000 merupakan nilai ekspektasi dari keputusan yang diambil,
berdasarkan Perfect Information, jadi bukan Expected Value of Perfect
Information. Nilai ekspektasi dari informasi sempurna adalah jumlah maksimum yang
akan dibayarkan untuk memperoleh informasi yang dapat menghasilkan keputusan yang
lebih baik daripada keputusan yang dibuat tanpa informasi sempurna (perfect
information). Pada pengambilan keputusan dengan kriteria Nilai Ekspektasi (Expected
Value) dari keputusan tanpa informasi sempurna adalah membeli bangunan kantor,
dan nilai ekspektasi tersebut dihitung sebagai berikut:

E V. Bangunan Kantor = 0,6 ($ 100.000 ) + 0,4 ($ -40.000) = $ 44.000

Nilai ekspektasi dari informasi sempurna (EVPI) dihitung dengan mengurangkan nilai
ekpekstasi dengan informasi sempurna ($72.000) dengan nilai ekpekstasi tanpa
informasi sempurna ( $ 44.000).

E V P I = $ 72.000 – $ 44.000 = $ 28.000

Nilai ekspektasi dari informasi , sebesar $ 28.000, adalah jumlah maksimum yang akan
dibayarkan oleh investor untuk membeli informasi sempurna dari sumber-sumber lain,
seperti pengamat ekonomi. Tentu saja informasi sempurna tersebut jarang dan biasanya
tidak dapat diperoleh. Pada umumnya, pengambil keputusan bersedia membayar dalam
jumlah yang kurang dari $ 28.000, tergantung dari tingkat akurasi (yang mendekati
sempurna) yang diyakini oleh pengambil keputusan.

Perlu diperhatikan bahwa nilai ekspektasi dari informasi sempurna $ 28.000, adalah
sama dengan rugi kesempatan ekspektasi untuk keputusan dengan menggunakan
kriteria EOL untuk kantor, yaitu $ 28.000.

Hal di atas akan selalu menjadi masalah, terutama karena penyesalan menunjukkan
perbedaan antara keputusan yang terbaik dalam suatu kondisi dasar dengan keputusan
yang benar-benar dibuat. Sebenarnya hal tersebut merupakan hal yang sama seperti
yang ditentukan oleh nilai ekspektasi dari informasi sempurna.

“The very essence of romance is uncertainty”


Oscar wilde 1854 -1900

13
14

Anda mungkin juga menyukai